Kode/ Rumpun Ilmu : 571/Manajemen
USULAN PENELITIAN FUNDAMENTAL
ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH STRATEGI PEMASARAN ANTARA UKM BINAAN DAN BUKAN BINAAN TERHADAP KINERJA (Studi Kasus UKM Mebel di Kota Malang)
Drs. MUCHSON, MM
0002025402
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG APRIL 2013
i
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ..................................................................................................
1
BAB 1
PENDAHULUAN ........................................................................
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA................................................................
3
A. Faktor Internal ........................................................................
3
B. Lingkungan Eksternal ............................................................
6
C. Marketing Mix ........................................................................
7
D. Pengertian, Definisi dan Batasan Perusahaan Mebel .............
8
E. Kinerja Industri ......................................................................
10
BAB 3
METODE PENELITIAN ..............................................................
12
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .......................................
14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
16
LAMPIRAN .....................................................................................................
18
iii
RINGKASAN Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara lingkungan-strategi-kinerja (environment-strategy-perfomance) pada UKM industri mebel hasil binaan pemerintah dan yang bukan binaan pemerintah di Malang Raya. Adapun tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh masing-masing variabel lingkungan eksternal, internal terhadap strategi pemasaran dan kinerja perusahaan serta menguji pengaruh strategi pemasaran terhadap kinerja perusahaan. Di samping itu menguji perbedaan kinerja pada perusahaan mebel dalam satu kelompok yang menekankan strategi pemasaran yang sama, antar kelompok perusahaan yang menekankan strateg pemasaran yang berbeda dan menguji perbedaan penekanan strategi pemasaran pada masing-masing pasar, serta menguji perbedaan kinerja perusahaan dalam satu kelompok dengan yang sama dan antar kelompok perusahaan dengan yang berbeda. Jenis data yang digunakan adalah data primer (kuesioner) dan data sekunder. Penelitian ini melibatkan seluruh UKM industri mebel. Sedangkan respondennya adalah manajer-manajer pada perusahaanperusahaan tersebut. Untuk menguji pengaruh masing-masing lingkungan terhadap strategi pemasaran dan kinerja perusahaan digunakan tehnik analisis SEM (Amos 18). Sedangkan untuk mengelompokkan strategi pemasaran perusahaan digunakan analisis cluster.
BAB 1. PENDAHULUAN Bangsa ini adalah bangsa besar, sangat belum banyak yang bisa diharapkan, terutama pelaku bisnis dan memerangi kemiskinan, Karena ketergantungan ekonomi global, daya saing yang sebenarnya bias dilakukan, itu semua, karena kurang kuatnya dibidang ekonomi, masyarakat Indonesia dalam berkarya tidak perlu diragukan lagi, hanya saja yang sering membuat kalah adalah pemasarannya. Sedangkan pada era globalisasi perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang dramatis, banyaknya tehnologi komunikasi berdampak pada munculnya hal yang baru, sehingga konsumen semakin banyak pilihan (Reda, 1998, Daugherty et al, 2001) dan menjadikan daur kehidupan produk semakin pendek, perkembangan ini tidak hanya membuka peluang yang belum pernah terjadi, tetapi juga membuka tantangan. Dan Hill (2007:5) dalam bukunya International Business
menerangkan Globalitation
sebagai penggeseran ekonomi dunia yang lebih terintergrasi dan saling bergantung satu sama lain.
1
Hitt dan Ireland (1997:38) mengelompokkan lingkungan eksternal menjadi dua : lingkungan umum (general enviroment) dan lingkungan industri (industry environment), hal ini juga ditegaskan Juga Agustinus Sri Wahyudi (1996;47) bahwa”Lingkungan eksternal meliputi lingkunga makro antara lain : demografi, tehnologi, kebudayaan, ekonomi, peraturan pemerintah dan lingkungan industri yang meliputi : pelanggan, pesaing dan pemasuk, dan yang diperjelas oleh Glueck & Jauch (1988) bahwa lingkungan industri meliputi : konsumen, pesaing dan pemasok, disini
lingkungan eksternal memainkan peranan penting dalam
menetukan peluang, tantangan, dan penghalang yang dihadapi perusahaan, dan juga pendapat
Lamb / Hair /Mc Daniel (1992) bahwa target pasar sangat
dipengaruhi faktor- faktor lingkungan eksternal antara lain : perubahan social, demografi, kondisi ekonomi,
tehnologi, politik dan peraturan memerintah,
pesaing, perubahan lokasi pasar. Untuk mendukung kinerja perusahaan dengan paradigma lingkungan, serta strategi pemesaran
yang ada, maka perlu
membangun kemampuan
adanya capacity building, untuk
individu, organisasi dan sistem dalam melakukan
fungsinya dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai hasil input dan output berkelanjutan. Hal ini sesuai konsep capacity building.adalah meningkatkan efisiensi,efektifitas dan perfomance, ada beberapa dimensi capacity building antara lain :
Merilee S. Grindle (1997 :6-22)
menjelaskan tentang analisa kapasitas sebagai inisiatif untuk meningkatkan performance; Edward J Blakely (1994) menerangkan bahwa pentingnya membangun kemitraan dan .Fiszbein,(1997); Grindle.(1997); World Bank dalam Edralin,(1997) menerangkan bahwa pengembangan sumber daya manusia sebagai dimensi capacity building.; Mentz,(1997); Eade,(1998); United Nation dalam Edralin (1997); UNDP dalam Endralin,(1997) tentang pentingnya penguatan organisasi dan manajemen, penyediaan sumber daya, sarana dan prasarana.dalam meningkatkan kinerja; serta G.j.Alaerts, F.J.A.Hartvelt dan F.M.Patorni(1999) tentang; pengembangan kapasitas merupakan sebuah
konsep dan instrumen
dalam mencapai tujuan perusahaan. Juga Panduan umum tentang Capacity building SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi,1999) yang membahas
2
tentang peningkatan kinerja dilakukan kegiatan capacity building. Serta; Yuwono (2003), menjelaskan bahwa persyaratan sebelum program pembangunan kapasitas dilaksanakan antara lain partisipasi, inovasi, akses informasi, akutabilitas dan kepemimpinan. Begitu juga Weiscott, dalam Indrajid (2002;4) menjelaskan bahwa peranan penggunaan informasi dan komonikasi lebih effisien dalam pembiayaan pemerintahan. Kajian membangun
tentang capacity building ini perlu karena
untuk
enterpreneur, organisasi perusahaan, informasi dan membangun
jaringan.secara effektif dan effisien. Mengingat jumlah penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan serta pendidikan dari jenis industri mandiri adalah SMU = 13,8%, SMK = 13,6%, Diploma III 6,3% dan Sarjana 5,8% (Sumber BPS, 2004), artinya bahwa tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana hanya kurang dari 50% dari tingkat pendidikan sekolah menengah sedang pelajaran yang diajarkan pada tingkat menengah sifatnya umum. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Pengaruh
faktor internal terhadap strategi bauran pemasaran dan kinerja
perusahaan mebel di Kota Malang. 2. Pengaruh
faktor eksternal terhadap strategi bauran pemasaran dan kinerja
perusahaan mebel di Kota Malang. 3. Pengaruh marketing mix terhadap terhadap kinerja perusahaan mebel di Kota Malang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA A. Faktor Internal Glueck dan Jauch (1984) memperkenalkan 5 faktor internal perusahaan yang secara strategis mempengaruhi tujuan perusahaan. Kelima faktor strategis itu adalah : a. Faktor Pemasaran dan Distribusi Struktur persaingan dan pangsa pasar, sejauh mana perusahaan telah menciptakan pangsa pasar yang kuat dalam seluruh pemasaran atau sub pasarnya yang penting ?; sistem riset pasar yang efisien dan efektif; Bauran produk-jasa : kualitas produk dan jasa; Lini produk-jasa :
3
lengkapnya lini produk-jasa tahap siklus kehidupan produk dan jasa utama; Produk baru yang kuat dan kepemimpinan jasa baru; Perlindungan hak paten (atau perlindungan hukum setaraf untuk jasa); Pandangan positif terhadap perusahaan dan produk serta layanan kepada konsumen akhir; Pengepakan produk yang efisien dan efektif (atau setaraf untuk jasa); Strategi harga yang efektif untuk produk dan jasa; Tenaga penjual yang efisien dan efektif : hubungan erat dengan pelanggan utama. Bagaimana kepekaan perusahaan dalam pengertian-pemusatan penjualan terhadap sebagian pelanggan; Periklanan yang efektif : apakah iklan telah menciptakan citra tentang produk atau merek perusahaan untuk dapat mengembangkan pelanggan yang setia ?; Kegiatan promosi pemasaran yang efisien dan efektif di luar periklanan; Jasa purna-jual yang efisien dan efektif; Jalur distribusi dan liputan geografis yang efisien dan efektif, termasuk upaya dalam perusahaan. b. Faktor Penelitian dan Pengembangan (R & D) dan Rekayasa Kemampuan penelitian dasar di dalam perusahaan; Kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk; Keistimewaan dalam desain produk; Keistimewaan dalam desain proses dan perbaikan; Pengembangan pengepakan yang tinggi yang telah diciptakan; Peningkatan dalam penggunaan material lama dan baru; Kemampuan untuk memenuhi tujuan desain dan keinginan konsumen; Laboratorium dan fasilitas pengujian yang cukup lengkap; Teknisi dan para ahli yang terlatih dan berpengalaman; Lingkungan kerja yang cocok untuk kreativitas dan penemuan baru; Para manajer yang dapat menerangkan sasaran kepada para peneliti dan hasil penelitian kepada manajer yang lebih tinggi; Kemampuan unit untuk 4melaksanakan peramalan teknologi yang efektif. c. Faktor Manajemen Produksi dan Operasi Biaya operasi total yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya pesaing total; Kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar; Fasilitas yang efisien dan efektif; Bahan baku dan biaya sub-perakitan; Ketersediaan bahan baku dan sub-perakitan yang mencukupi; Peralatan dan mesin yang
4
efisien dan efektif; Kantor yang efisien dan efektif; Lokasi fasilitas dan kantor yang strategis; Sistem pengendalian persediaan yang efisien dan efektif; Prosedur yang efisien dan efektif : rancangan, penjadualan, pengendalian mutu; Kebijakan pemeliharaan yang efisien dan efektif; Integrasi vertikal atau hubungan pemasok yang efisien; Keluwesan operasi. d. Faktor Sumberdaya Manusia Perusahaan Citra dan prestise perusahaan; Struktur organizasi dan suasana yang efektif; Ukuran perusahaan dalam hubungannya dengan industri (hambatan untuk masuk); Sistem manajemen strategis; Sejarah perusahaan dalam mencapai tujuan : bagaimana
kemantapannya, sejauh mana
kemampuannya dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis ?; Pengaruh terhadap badan dan peraturan pemerintah; Sistem dukungan staf perusahaan yang efektif; Sistem informasi manajemen dan komputer yang efektif; Karyawan berkualitas tinggi; Pengalaman kerja dan prestasi manajemen puncak yang seimbang : apakah calon pengganti telah dilatih dan siap untuk menggantikan ? Apakah manajer puncak dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu tim ?; Hubungan yang efektif dengan serikat dagang; Kebijakan hubungan kerja yang efisien dan efektif : pengangkatan staf, penilaian dan promosi, pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi dan keuntungan; Biaya tenaga kerja yang rendah (menurut ukuran kompensasi, penggantian dan ketidak hadiran atau kemangkiran). e. Faktor Keuangan dan Akuntansi Total sumber daya keuangan dan kekuatannya : likuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas dan arus kas; Biaya modal yang rendah dalam hubungannya dengan industri dan para pesaing karena harga saham dan kebijakan deviden; Struktur modal yang efektif, memungkinkan adanya keluwesan pengumpulan modal tambahan kalau diperlukan : leverage keuangan; Hubungan yang bersahabat dengan pemilik dan pemegang saham; Kondisi pajak yang menguntungkan dan asuransi untuk
5
meminimumkan resiko; Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur penganggaran modal yang efisien dan efektif; Sistem akuntansi untuk biaya, perencanaan anggaran dan keuntungan, dan prosedur audit yang efisien dan efektif; Kebijakan penilaian persediaan. B. Lingkungan Eksternal Pandangan lain dari Hitt dan Ireland (1997:38) mengelompokkan lingkungan eksternal menjadi dua : lingkungan umum dan industri. Lingkungan umum (general enviroment) mencakup elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan yang terdiri dari segmen demografi, ekonomi, politik/ hukum, sosial budaya serta teknologi. Lingkungan industri (industry enviroment) adalah sekelompok faktor : ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti dan intensitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antar kelima faktor ini menentukan besar laba (kinerja) yang akan dicapai. Peare dan Robinson (1994;96) menyatakan bahwa lingkungan eksternal suatu Perusahaan terdiri dari tiga kelompok faktor yang saling terkait satu dengan lainnya yang memainkan peranan penting dalam menetukan peluang, tantangan, dan penghalang yang dihadapi perusahaan. Pertama
adalah
lingkungan jauh yang terdiri dari faktor-faktor yang berasal dari luar dan biasanya tidak memandang situasi operasional perusahaan, yaitu faktor ekonomi, sosial, politik, tehnologi dan ekologi, Kedua adalah faktor yang lebih secara langsung mempengaruhi prospek yang berasal dari lingkungan industri itu sendiri, termasuk didalamnya adalah hambatan-hambatan untuk memasuki pasar,pesaing,usaha subtifusi dan kekuatan tawar menawar dari pembeli dan pemasuk.Ketiga adalah lingkungan opersional yang terdiri dari faktor-faktor
yang mempengaruhi dengan
perususahaan.Faktor-faktor
ini
meliputi
6
situasi
persaingan sebuah
posisi
persaingan,profile
pelanggan,supplier,kriditor dan pasar tenaga kerja. Sementara ini Jauch dan Glueck (1999) hanya menyebut tiga faktor saja, yaitu faktor ekonomi sosial, faktor tehnologi dan faktor pemerintah. Faktor ekonomi menyangkut variabel pendapatan perkapita, perkembangan industri, dan perkembangan ekonomi secara umum.yang semuanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. Peningkatan aktivitas ekomoni akan meningkatkan pula konsumsi masyarakat, termasuk perusahaan mebel dan sebaliknya konsumsi ini akan berkurang jika terjadi kelemahan ekonomi. Faktor sosial demografi menyangkut variabel perkembangan penduduk, distribusi penduduk dan mobilitasi penduduk.Jumlah penduduk yang besar disertai mobilitasi penduduk yang tinggi merupakan permintaan potensi terhadap produk perusahaan mebel. Faktor tehnologi menjadi pemicu utama perkembangan perusahaan mebel.penciptaan alat dan metode produksi akan mendudung perkembanganperusahaan mebel. Dan faktor yang tidak kalah penting dalam pengaruh perkembangan perusahaan mebel adalah peraturan dan peran Pemerintah.
Perubahan
lingkungan
ini
akan
berpengaruh
terhadap
perkembangan perusahaan mebel. C. Marketing Mix Menurut Camb / Hair / Mc Daniel (1992:8) efolasi dari filosofi manajemen pemasaran mempunyai 3 tahapan yaitu The Production Era adalah suatu zaman dimana perusahaan pendekatan masalah produksi, The Sales Era adalah suatu zaman perusahaan cukup dengan pendekatan penjualan saja, The Marketing Era adalah zaman perusahaan dalam memeasukkan kaidah bukan hanya pendekatan produksi atau penjualan akan tetapi sudah pendekatan memungkinkan pemasaran artinya harus memperhatikan faktor lain antara lain lingkungan dan sebagainya. Menurut Kotler (1994:6), marketing is a social and managerial process by which individuals and group abtain what they need and what through creating and exchanging product and value with others.
7
Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk melakukan pertukaran guna memenuhi kebiutuhan dan keinginan manusia. Agar proses pertukaran dapat terjadi maka penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasi kebutuhan dan keinginannya, mendesain produk yang bagus, mempromosikannya, menyimpan, dan mendistribusikan produk, serta menetapkan harga. Kegiatankegiatan seperti pengembangan produk, riset, komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pemberian layanan adalah inti dari kegiatan pemasaran. Untuk dapat melakukan tugas-tugas pemasaran, maka perlu manajemen pemasaran. Menurut Kotler (1994:11), marketinng management is the process of planing an executing the conception, pricing, promotion, and distribution of goods, services and ideas to create exchanges with target groups that satisfy customer and organizational objectives. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa tugas manajemen pemasaran adalah menciptakan pertukaran yang saling menguntungkan di pasar sasaran. Sehingga definisi pemasaran dapat dikatakan bahwa: Pemasaran adalah suatu proses sosial dan majerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. D. Pengertian, Definisi dan Batasan Perusahaan Mebel Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Perusahaan mebel, Bab I Pasal I disebutkan bahwa : “Perusahaan mebel adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”. Dalam penjelasan undang-undang tersebut dicantumkan bahwa Perusahaan mebel yang dimaksud meliputi juga Perusahaan mebel informal dan Perusahaan mebel tradisional. Perusahaan mebel informal adalah usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedang yang dimaksud dengan Perusahaan mebel tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun menurun, dan / atau
8
berkaitan dengan seni dan budaya. Mengingat luasnya wilayah penelitian dan terbatasnya sumber daya, maka dalam penelitian ini Perusahaan mebel yang dipelajari adalah yang terdaftar di Kantor Perindustrian Kota Malang. Difinisi dari perusahaan mebel berbeda dari waktu ke waktu menurut berbagai badan atau institusi resmi yang berkaitan dengan Perusahaan mebel. Badan-badan atau institusi tersebut adalah (1) Biro Pusat Statistik (BPS), (2) Bank Indonesia, (3) Departemen Perindustrian, (4) Kamar Dagang dan Industri (Kadin), (5) Keputusan Presiden, dan (6) Undang-Undang tentang Perusahaan mebel. Perbedaan definisi dari berbagai institusi itu adalah pada sudut pandang dari berbagai aspek Perusahaan mebel, yaitu aspek-aspek jumlah tenaga kerja yang digunakan, jumlah asset atau besarnya investasi, omset, kewarganegaraan pemilik dan bentuk usaha. Biro Pusat Statistik secara konsisten sejak tahun 1974 menggunakan pedoman jumlah tenaga kerja dalam mendefinisikan Perusahaan mebel. Bilamana suatu usaha menggunakan antara 5 dan 19 orang maka dikategorikan sebagai perusahaan mebel. Kadin juga menggunakan jumlah tenaga kerja sebagai salah satu pedoman untuk definisi perusahaan mebel tetapi berbeda dengan BPS, yaitu bahwa tenaga kerja yang digunakan tidak lebih dari 300 orang baik dalam bidang perdagangan, jasa, pertanian dan jasa lainnya maupun bidang industri, pertambangan dan konstruksi. Bank Indonesia menggunakan dasar aset menurut bidang perdagangan dan jasa jika asetnya tidak lebih dari Rp.40 juta, bidang industri dan bangunan jika asetnya tidak lebih dari Rp.100 juta. Departemen Perindustrian beberapa kali memberikan batasan mengenai Perusahaan mebel yaitu pada tahun 1979, 1980, 1989 dan 1990. Semula batasan yang digunakan adalah besarnya investasi, dimana suatu usaha dikategorikan sebagai Perusahaan mebel jika investasinya tidak lebih dari Rp.79 juta. Namun akhirnya pada tahun 1990 besarnya aset itu ditetapkan Rp.600 juta ditambah dengan ketentuan bahwa pemiliknya adalah warga negara Indonesia. Sementara Kadin menetapkan jumlah aset yang berbeda menurut bidang usaha, dengan ketentuan bahwa perusahaan mebel dalam bidang perdagangan, jasa, pertanian dan jasa lainnya
9
jika asetnya tidak lebih dari Rp.150 juta dan dalam bidang industri, pertambahan dan konstruksi jika asetnya tidak lebih dari Rp.250 juta. Sedangkan Presiden melalui Keppres No.29 dan 30 Tahun 1989 menetapkan bahwa perusahaan mebel adalah usaha dengan aset antara Rp.50 sampai Rp. 100 juta. Di samping aset, Kadin juga menggunakan kriteria omset, bahwa suatu usaha termasuk Perusahaan mebel jika omsetnya tidak lebih dari Rp.600 juta dalam bidang perdagangan, jasa, pertanian dan jasa lainnya, dan tidak lebih dari Rp. 1 milyar dalam bidang industri, pertambahan dan konstruksi. Definisi yang paling dapat mengakomodasi semua aspek atau kriteria yang dipakai oleh berbagai institusi dan dengan menambah tentang bentuk usaha adalah menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Perusahaan mebel. Menurut Undang-Undang tersebut, perusahaan mebel adalah (1) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau, (2) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1 milyar, (3) milik warga negara Indonesia, (4) berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar, dan (5) berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi. E. Kinerja Industri Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan, tekanan yang paling banyak digunakan untuk mengukur kinerja adalah keuntungan dan ROI (Return On Invesment) yang secara sederhana merupakan hasil bagi pendapatan sebelum pajak dengan total assets. (Wheelm and Henger, 1995:286). Pengertian ROI disini prinsipnya sama dengan produktivitas, namun pada umumnya ROI menunjuk pada nilai (value). Sedangkan produktivitas menunjuk pada jumlah (quality). Hal ini dapat diamati dari definisi
10
produktivitas (Robinson at.al, 1998:40) diperoleh dan jumlah input tertentu, selanjutnya dijelaskan bahwa produktivitas adalah yang merupakan ratio output karena ratio tersebut makin efisiensi penggunaan input dari suatu usaha. Pandangan lain pengertian kinerja perusahaan oleh Juch dan Gluek (1999) dapat dilihat 2 aspek kualitatif dan aspek kwantitatif secara kwalitatif berupa pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui apakah tujuan, strategi dan rencana yang terpadu dan hopaeship dari suatu perusahaan sudah konsekuen. Sedangkan secara kwantitatif perusahaan dapat dilihat dari prestasi perusahaan dibandingkan dengan pra pesaingnya dalam sejumlah faktor seperti laba bersih, harga saham, tingkat deviden, pangsa pasar, pertumbuhan penjualan, jumlah hari kerja yang hilang karena buruh mogok, biaya produksi dan efisiensi, kepuasan buruh, keluar masuknya buruh. Baswir (1995) menyebutkan beberapa faktor penyebab rendahnya kinerja
usaha
kecil
di
Indonesia
diantaranya
:
1)
menggunakan;
2) tehnologi tradisional; 3) tingkat ketergantungan terhadap fasilitas permintaan tinggi). Tjakrawardoyo (1997) membagi penyebab rendahnya kinerja usaha kecil alat faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : a. Kelemahan memperoleh peluang b. Kelemahan dalam struktur permodalan c. Kelangsungan organisasi dan manajemen d. Kelemahan penyusunan teknologi e. Kelemahan jaringan usaha dan dan kerja jam Faktor eksternal a. Iklim usaha yang kurang kondusif b. Sarana dan prasarana kurang memadai c. Permintaan kurang transparan d. Masih kurangnya pemahaman masyarakat
11
Kinerja usaha dapat dilihat dari produktivitas atau efisiensi usaha. Dalam kaitan dengan produktivitas maka selalu dihubungkan dengan tenaga kerja, produktivitas
tenaga
kerja
adalah
kemampuan
tenaga
kerja
untuk
menghasilkan sesuatu dalam suatu periode tertentu. Menurut Rivianto (1986) produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : 1) pendidikan; 2) ketrampilan; 3) disiplin; 4) sikap; 5) lingkungan dan iklim kerja; 6) teknologi; 7) Sarana produksi; 8) manajemen; 9) jaminan sosial.
BAB 3. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan atas rumusan masalah yang telah diutarakan, penelitian ini dikatakan bersifat hubungan kausal (causal relationship) yang bertujuan menganalisis dan menguji hubungan kausal antara lingkungan eksternal, faktor internal, capacity, building, strategi bauran pemasaran dan kinerja perusahaan mebel di Kota Malang. Penelitian ini merupakan observasional. Unit analisisnya adalah perusahaan mebel yang berorientasi ekspor yang terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Kota Malang.
B. Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM, sebuah pemodelan SEM yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model dan Structural Model. Measurement Model atau Model Pengukuran ditujukan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-indikator empirisnya. Stuctural Model adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor (Ferdinand, 2006). Prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis SEM adalah semua variabel yang diobservasi mempunyai data berskala interval (scaled values).
12
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Faktor Internal Terhadap Marketing Mix dan Kinerja Faktor Internal - Factor pemaran & distribusi - Factor penelitian pengembangan R & D dan rekayasa - Factor manajemen produksi - Faktor SDM - Faktor keuangan & akuntansi Marketing Mix Produk, harga, promosi dan distribusi.
Kinerja - Pertumbuhan Penjualan - Produktivitas - Produktivitas Tenaga Kerja - Keuntungan - Return on investment (ROI)
Lingkungan eksternal -
Faktor sosial Factor demografi Faktor ekonomi Faktor teknologi & SDM Factor politik & legalitas
Rencana Kegiatan Penelitian Tahap I Tahap Persiapan
Pembuatan Kuesioner
Pengumpulan Kuesioner
Evaluasi
Kinerja
Pengumpulan Data
Penyebaran Kuesioner
Pengolahan Data
13
Membuat Laporan Akhir
Rencana Kegiatan Penelitian Tahap II Tahap Persiapan
Pembentukan Struktur Pendidikan
Implementasi pada Kurikulum
Pengendalian Implementasi Model Kinerja
Implementasi Model
Pelatihan SDM
Proses Evaluasi
Laporan Akhir
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 1. Anggaran Biaya Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun No. 1
2 3
4
Jumlah (Rp) Tahun I Tahun II
Jenis Pengeluaran Gaji dan Upah (2 peneliti & 2 asisten) a. Ketua b. Anggota c. Asisten Bahan habis pakai (material penelitian) Biaya Perjalanan a. Seminar Ilmiah b. Seminar Pemantauan Pengeluaran lain-lain a. Biaya wawancara (data primer) b. Biaya Dokumentasi dan pembuatan laporan c. Penelusuran pustaka, fotokopi, penjilidan d. Administrasi surat menyurat JUMLAH
14
7.000.000,00 6.600.000,00 6.000.000,00 6.500.000,00
7.000.000,00 6.600.000,00 6.000.000,00 6.500.000,00
5.700.000,00 6.700.000,00
5.500.000,00 6.500.000,00
13.000.000,00 9.100.000,00
12.900.000,00 8.300.000,00
8.500.000,00
7.450.000,00
4.800.000,00 73.900.000,00
4.000.000,00 70.750.000,00
2. Jadwal Penelitian Tahap I : Jadwal Kegiatan Penelitian Tahun Pertama Bulan Ke No
Jadwal Kegiatan
1
Persiapan/Perijinan
2
Pengambilan Data
3
Evaluasi Data
4
Analisis Data
5
6 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
8
9
10 11 12
Seminar hasil penelitian dan analisis data Penyusunan Laporan Akhir Tahap I Seminar Akhir
Tahap II : Jadwal Kegiatan Penelitian Tahun Kedua Bulan Ke No
Jadwal Kegiatan
1
Persiapan/Perijinan
2
Pengambilan Data
3
Evaluasi Data
4
Analisis Data
5
6 7
1
2
3
4
Seminar hasil penelitian dan analisis data Penyusunan Laporan Akhir Tahap II Seminar Akhir
15
5
6
7
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. (1988, 1996). Developing Business Strategies, Second Edition, USA : John Wiley & Sons, Inc.; Buildinhg Strong Brands, New York, Free Press. Badri, Masood A.m Donald Davis, and Donna Davis. (2000). Operation Strategy, Enviromental Uncertainty And Performance : A Path Analytic Model of Industries in Developing Countries. Omega. 28.p 155-173. Budhi Satrio (2004). Analisis strategi pemasaran perusahaan jasa kontruksi di Indonesia Program Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya. Darmansyah (2003). Analisa pengaruh strategi bauran pemasaran dan hambatan terhadap kinerja ekspor batik dan batik garmen di kota Surakarta. Program Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya. Dedy Hidayat (2003). Analiasis hububgan elemen- elemen bauran pemasaran terhadap minat konsumen berbelanja kerajinan kulit dan imitasi di Tanggulangin sidoarjo.Program Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya. Deperindag. 2003. Rencana Induk Pengembangan Perusahaan mebel Menengah Tahun 2002-2004. Effendi M. Irhas. 2001. Perubahan Lingkungan dan Srategi Serta Implikasinya Terhadap Profibilitas Devisa di Indonesia. Disertasi Universitas Airlangga. Hunger, J. David and Wheelen, Thomas L. (2001), Manajemen Strategic, Terjemahan Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Andi Offset. Yogyakarta. H. Gardafio A Felix. 1995. Capacity Building For Sustainable Water Resorce Development in Vietnam. Kim, Yonggyu (2003). How Will Market Orientation and Enviroment and Firm’s Character, Influence Performance. Li, H. (2001). How Does Newb Ventutre Strategy Matter in EnviroPerformance Relationship. Journal Of High Tecnology Management Research. 12 (2001). 12 (2001) 183-204. Parasuraman, A. Zeithaml, VA dan Berry, L.L. (1985), A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research, Journal of Marketing. Vol 49, Fall. Pelham, Alfred M. 1999. Influence of Envioment Strategy and Market Orientation on Performance in Small Manufacturing Firms. Journal Reseach. 45. p.33.
16
Propenas, 2004. Rencana Induk Pengembangan Perusahaan mebel dan Menengah. Riyadi Soeprapto (2003). Pengembangan kapasitas Pemerintah Daerah menuju Good Governance.Program Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya. Rodney Mc Adam. Petter Stevenson and Gren Armstrong. (2000). Innovative change management in SMEs:beyond continuous improvement. Universisty of ulster Newtonabbey . Roy Mc Larty (2000). Evaluating graduate skill in SMEs: the value chain impact. University Of East Anglia, Nowrich Sirrat, Abdul Hadi (2002). Pengaruh Kemampuan Produksi, Pemasaran, Karakteristik Bisnes, Produkvitas, dan Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan mebel. Solimun. (2002). Multivariate Analysis SEM, Lisrel dan Amos, Unbraw-Malang. Stamatis, D.H. (1996). Total Quality Services : Principles, Pratices and Implementation, Singapore : SSMB Publishing Devision. Stanton WJ. (1989). Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Cefakan Ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta. Suwarsono. (1994). Manajemen Strategik. Konsel, Alat Analisa dan Konteks. Cetakan Pertama. AMP YKPN. Yogyakarta. Sondang, Anggreani. 2000. Forum Ekspor Jakarta. Syeda Masooda, Mukhrar Ray Oekey dan Michelle Kippling (2001). Utilisation of cience and Technology Graduates by The small and medium –sized enterprise sector. Manchester Business school Manchester Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995. Tentang Perusahaan mebel. Wright, Peter., Mark J. Kroll and John A. Parnell. (1998). Strategic Management.Concept, Prentice Hall, USA. Zeithml, C.P., & Zeithaml, VA (1984). Enviromental Management : Revising the Marketing Perspective. Journal of Marketing. 48 (1). 46-53. Yuwono, T., 2003,” Capacity Building in the Local Government : Concept and Analysis “, Makalah pada Seminar Internasional Democracy and Local Politics diselenggarakan oleh PSSAT UGM, STPMD “APMD, UAJY, Yogyakarta, 7-8 Januari.
17
LAMPIRAN 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN
Rincian Biaya Penelitian Tahun Pertama dan Tahun Kedua No.
Jenis Pengeluaran
Total Biaya(Rp)
Tahun Pertama 1
2
Gaji dan Upah (2 peneliti & 2 asisten) a. Ketua
7.000.000
b. Anggota
6.600.000
c. Asisten
6.000.000
Bahan habis pakai (material penelitian) 750.000
b. Kertas Folio
500.000
c. Kertas HVS
300.000 3.200.000
e. Ball point
500.000
f.
800.000
Map, ordner, dan penjepit
g. Suplies
4
6.500.000,00
a. CDRW
d. Catridge warna, hitam dan Tinta
3
19.600.000,00
450.000
Biaya Perjalanan a. Seminar Ilmiah
5.700.000,00
b. Seminar Pemantauan
6.700.000,00
Pengeluaran lain-lain a. Biaya wawancara (pengumpulan data primer)
13.000.000,00
b. Biaya Dokumentasi dan pembuatan laporan
9.100.000,00
c. Penelusuran pustaka, fotokopi, penjilidan
8.500.000,00
d. Administrasi surat menyurat
4.800.000,00
JUMLAH
73.900.000,00
18
Tahun Kedua Gaji dan Upah (2 peneliti & 2 asisten)
19.600.000,00
a. Ketua
7.000.000
b. Anggota
6.600.000
c. Asisten
6.000.000
Bahan habis pakai (material penelitian)
6.500.000,00
a. CDRW
750.000
b. Kertas Folio
500.000
c. Kertas HVS
300.000
d. Catridge warna, hitam dan Tinta
3.200.000
e. Ball point
500.000
f.
800.000
Map, ordner, dan penjepit
g. Suplies
450.000
a. Seminar Ilmiah
5.500.000,00
b. Seminar Pemantauan
6.500.000,00
Pengeluaran lain-lain a. Biaya wawancara (data primer)
12.000.000,00
b. Biaya Dokumentasi dan pembuatan laporan c. Penelusuran pustaka
8.300.000,00 3.000.000
Fotokopi
2.200.000
Penjilidan
2.250.000
d.Administrasi surat menyurat
7.450.000,00
4.000.000,00
JUMLAH
70.750.000,00
19
LAMPIRAN 2. BIODATA KETUA A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Drs. Muchson, MM
2
Jenis Kelamin
L
3
Jabatan Fungsional
Lektor Kepala
4
NIP/NIK/Identitas Lainnya
195402021985031001
5
NIDN
0002025401
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Malang, 02 Pebruari 1954
7
E-mail
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
081252069939
9
Alamat Kantor
Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64 Malang 65146
10
0341 – 568395 pswt 548 / Fax 0341-
Nomor Telepon/Faks
564994 11
Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = 187 orang; S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang 1. Manajemen Pemasaran 2. Manajemen Pemasaran
12
Internasional
Mata Kuliah yang Diampu
3. Perilaku Konsumen 4. Kewirausahaan
20
B. Riwayat Pendidikan S-1 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun MasukLulus Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/ Promotor
S-3
Manajemen
S-2 Universitas Airlangga Surabaya Manajemen
1976 – 1980
1993 - 1995
-
Pelaksanaan Bauran Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan pada Perusahaan Rokok Djagung Malang Drs. Djasly By
Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Peningkatan Kinerja Perkebunan Teh Wonsari Malang Prof. Dr. Safi’i Idrus, PhD
Universitas Merdeka Malang
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Pendanaan No
Tahun
Judul Penelitian
Sumber*
Jumlah (Juta Rp)
1 2 3 4 * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.
21
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No 1
2
2008
2009
Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
Tahun
Masyarakat
Sumber*
Binaan Kerajinan Mendong di Wajak Pembinaan Kerajinan Handy Craft di Gunung Kawi Malang
Jumlah (Juta Rp)
LPPM Unmer Malang LPPM Unmer Malang
7
6
3 Dst * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/ Nomor/Tahun
1 2
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1 2 3 Dst
22
Waktu dan Tempat
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
1 2 3 Dst H. Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir No
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
1 2 3 Dst I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 8 Tahun Terakhir No
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat
Respon
Penerapan
Masyarakat
1 2 3 Dst J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan
Penghargaan
1 2 3 Dst
23
Tahun
24
Lampiran 3 DAFTAR PERTANYAAN
A. Identitas Responden 1. Usaha kecil 1.1. Nama Perusahaan 1.2. Tahun Berdiri 1.3. Tahun mulai beroperasi 1.4. Lokasi Desa/ Kelurahan Kecamatan Kabupaten 1.5. Jenis Usaha (yang dihasilkan) 2. Responden 2.1. Nama 2.2. Umur 2.3. Pendidikan Terakhir 2.4. Posisi dalam perusahaan
: : : : : : : : : : : : :
Untuk jawaban nomor 1 – 4, silahkan Bapak/ Ibu/ Saudara memilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada huruf yang telah anda pilih (A, B, C atau D). 1. Usia Bapak/ Ibu/ Saudara saat ini : a. Kurang dari 20 tahun b. 20-30 tahun c. 30-40 tahun d. Lebih dari 40 tahun 2. Pendidikan terakhir bapak/ ibu/ saudara a. SLTP b. SMU c. Diploma/ Sarjana d. Lainnya …………. 3. Status a. Kawin b. Belum Kawin c. Janda/ Duda Petunjuk Pengisian 1. Baca dan perhatikan baik-baik, jika ada pertanyaan, silakan bertanya pada penyebar angket. 2. Jawaban dan nama saudara dijamin kerahasiaannya oleh penyebar angket 3. Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar.
25
Keterangan Kolom Jawaban : SS = Sangat Setuju S = Setuju CS = Cukup Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No. 1.1.1
1.1.2 1.1.3 1.1.4
I. Faktor internal Pertanyaan SS S 1.1. Faktor Pemasaran dan Distribusi Dalam persaingan yang semakin tajam, maka diperlukan pemahaman segmen pasar Riset pasar perlu dilakukan untuk menentukan pasar yang potensial Segmen pasar dapat menjadikan system distribusi secara efektif dan efisien Para pengusaha perlu memperbaiki siklus kehidupan produk untuk menentukn kapan produk itu akan dipasarkan ?
CS
TS
STS
No.
Pertanyaan SS S CS TS STS 1.2. Faktor Penelitian dan Pengembangan (R & D) dan Rekayasa 1.2.1 Pengembangan produk harus dilakukan terus menerus sesuai dengan permintaan pasar 1.2.2 Peranan desain sangat diperlukan yang didukung sumber daya yang memadai 1.2.3 Penelitian dan rekayasa produk selalu diperlukan menciptakan pasar yang baru dan pasar yang sudah ada No.
Pertanyaan SS S CS 1.3 Faktor Manajemen Produksi dan Operasi 1.3.1 Untuk melayani pasar pengusaha harus memperhatikan kapasitas produksinya 1.3.2 Para industri harus memperhatikn kesediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi 1.3.3 Lokasi, fasilitas sangat berpengaruh pada tingkat efisiensi dn efektifitas perusahaan
26
TS
STS
No.
Pertanyaan SS S 1.4. Faktor Sumber Daya Manusia 1.4.1 Citra organisasi perusahaan berpengaruh pd strategi pemasaran 1.4.2 Kemampuan sumber daya manusia dalam orgnisasi mempunyai peranan penting dalam internal perusahaan 1.4.3 Hubungan kerja antara karyawan dpt memperlancar proses produksi
CS
TS
STS
No.
CS
TS
STS
CS
TS
STS
Pertanyaan SS S 1.5. Faktor Keuangan dan Akuntansi 1.5.1 Pencatatan keuangan yang baik dapat membantu manajer dalam melaksanakan kebijaksanaan yg cept dan tepat 1.5.2 Perencanaan keuangan yang baik dpt mengurangi biaya bunga. 1.5.3 System keungan yang baik juga salah satu keunggulan dalam persaingan pasar karena dpt mengetahui jumlah produksi yang tersedi
Variabel yang berkaitan dengan Lingkungan Eksternal Pertanyaan SS S
No. 2.1 Faktor Sosial 2.1.1 Perubahan tingkat keamanan hubungan baik antar negara berpengaruh pada faktor sosial berdampak pada pasar 2.1.2 Kemakmuran suatu negara berpengaruh pada perubahan sosial berdampak pada permintaan 2.1.3 Pertumbuhan gaya hidup yang dinamis dapat berpengaruh pada pembelian produk-produk baru 2.1.4 Pada rumah tangga yang berbeda-beda dapat berdampak pada permintaan, produk pasar yang berbeda
27
No.
Pertanyaan SS 2.2. Faktor Demografi 2.2.1 Jumlah penduduk dari suatu daerah / negara berdampak pada permintaan produk/ pasar 2.2.2 Tingkatan kelahiran atau tingkat kematian suatu negara berpengaruh pada pasar 2.2.3 Lokasi pasar yang berbeda berpengaruh pada segmen yang berbeda
S
CS
TS
STS
No.
S
CS
TS
STS
No.
Pertanyaan SS S 2.4. Faktor Teknologi dan Sumber Daya 2.4.1 Mesin-mesin produksi yang berteknologi tinggi dapat mengurangi biaya produksi 2.4.2 Penggunaan teknologi harus dibarengi dengan tenaga / sumber daya manusia yang memadai 2.4.3 Tehnologi dan sumber daya manusia yang memadai dapat menciptakan peluang pasar
CS
TS
STS
No.
CS
TS
STS
Pertanyaan SS 2.3. Faktor Ekonomi 2.3.1 Pendapatan per kapita suatu negara mempunyai pengaruh apda pasar yang dituju 2.3.2 Inflasi suatu negara berpengaruh pada perubahan harga dan permintaan produk 2.3.3 Dalam keadaan resesi suatu negara berpengaruh pada pasar
Pertanyaan SS S 2.5. Faktor Politik dan Legalitas 2.5.1 Kondisi politik di suatu negara berpengaruh pada pasar negara tersebut 2.5.2 Kepedulian pemerintah terhadap para pengusaha dapat mendorong kemajuan perusahaan mebel 2.5.3 Perlanggaran hukum yang ditegakkan oleh pemerintah dapat meningkat daya saing
28
Variabel yang berkaitan dengan Bauran Pemasaran No. Pertanyaan SS 3.1 Produk 3.1.1 Macam Produk Perusahaan membuat bermacam-macam produk untuk memenuhi permintaan pasar 3.1.2 Kualitas Kualitas produk sangat diperlukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang 3.1.3 Desain Perusahaan selalu menciptakan desain baru semua permintaan pasar atau menciptakan pasar baru 3.1.4 Packaging Pengekapan yang baik untuk pengiriman produk ke pasar sangat diperlukan untuk keamanan produk 3.1.5 Pelayanan yang baik sangat diperlukan oleh perusahaan demi kepuasan konsumen
No. 3.2 3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
Pertanyaan Harga Daftar Harga Daftar harga membantu perusahaan untuk menentukan kebijakan harga dariprodukyang akan dijual Discount Potongan harga diperlukan untuk melihat situasi pasar dan fluktuasi permintaan Allowances Kadang-kadang perlu dilakukan untuk memberi uang pada perantara atau konsumen untuk pelayanan Jangka waktu pembayaran Jangka waktu pembayaran perlu mendapat pertimbangan karena kondisi dan merebut pasar dari para pesaing Kredit Pengekapan yang baik untuk pengiriman produk ke pasar sangat diperlukan untuk keamanan produk
29
SS
S
CS
TS
STS
S
CS
TS
STS
No. 3.3 3.3.1 3.3.2
3.3.3
3.3.4.
No. 3.4 3.4.1
3.4.2 3.4.3
3.4.4.
4.4.5.
3.4.6.
Pertanyaan Promosi Sales promosi dapat menunjang menaikan omzet penjualan Advertising Advertising perlu dilakukan sehingga dapat menunjang/ menaikkan omzet penjualan Sales forces Penjualan yang meningkat dengan tajam dapat mempengaruhi keberhasilan kegiatan promosi Public Relations Penjualan secara langsung juga berpengaruh pada promosi
SS
S
CS
TS
STS
Pertanyaan Saluran Distribusi Saluran distribusi yang tepat dapat menjadikan penjualan secara efisien dan efekif dan dapat menekan biaya penjualan Cara penyampaian yang baik pada pelanggan dapat berpengaruh pada minat konsumen Assosiasi Assosiasi perlu diperlukan untuk membantu penyaluran barang dan jaringan kerja Lokasi Pemilihan lokasi untuk penempatan agen/ perantara perlu dipertimbangkan Persediaan Persediaan perlu ada untuk kelancaran permintaan di pasar
SS
S
CS
TS
STS
Transportasi Untuk membantu kelancaran penjualan perlu transportasi yang mendukung ?
30
Variabel yang berkaitan dengan Kinerja No. Pertanyaan SS 4.1 Pertumbuhan Penjualan 4.1.1. Pertumbuhan penjualan dan kinerja perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan faktor internal 4.1.2. Strategi bauran pemasaran dapat mempengaruhi kinerja khususnya pertumbuhan penjualan 4.1.3. Secara bersama-sama lingkungan eksternal dan faktor internal dapat mempengaruhi kinerja perusahaan khususnya pertumbuhan penjualan ?
Variabel yang berkaitan dengan Produktivitas No. Pertanyaan SS 4.2 Produktivitas 4.2.1. Lingkungan eksternal, faktor internal dan dapat mempengaruhi kinerja khususnya produktivitas 4.2.2. Strategi bauran pemasaran dapat mempengaruhi kinerja perusahaan khususnya produktivitas 4.3. Produktivitas Tenaga Kerja 4.3.1 Lingkungan eksternal, faktor internal dan dapat mempengaruhi kinerja khususnya produktivitas tenaga kerja 4.3.2 Strategi bauran pemasaran dapat mempengaruhi kinerja perusahaan khususnya produktivitas tenaga kerja 4.4. Keuntungan perusahaan 4.4.1. Lingkungan eksternal dan faktor internal dapat mempengaruhi kinerja perusahaan khususnya keuntungan perusahaan 4.4.2. Strategi bauran pemasaran dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, khususnya keuntungan perusahaan
31
S
CS
TS
STS
S
CS
TS
STS
No. 4.4.3.
Pertanyaan Secara bersama-sama lingkungan eksternal, faktor internal dan strategi bauran berpengaruh pada kinerja perusahaan, khususnya keuntungan 4.5. Return On Investment (ROI) 4.5.1. Lingkungan eksternal, faktor internal, dapat mempengaruhi kinerja perusahaan khususnya ROI (Return On Investment) 4.5.2. Strategi bauran pemasaran dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, khususnya ROI 4.5.3. Secara bersama-sama lingkungan eksternal, faktor internal dan strategi bauran pemasaran berpengaruh pada kinerja perusahaan ROI
32
SS
S
CS
TS
STS
33