BAHAN AJAR PEMBELAJARAN I Nama Mata Kuliah
: Filsafat Pendidikan
Kode / SKS
: FIF 342 /3 SKS
Waktu Pertemuan
: 2 x pertemuan (2 x 300 menit)
Pertemuan
: I dan II
Tujuan Instruksional 1. Umum
: Setelah menyelesaikan kuliah ini,
mahasiswa diharapkan mampu :mengerti dan memahami arti, tujuan, dan makna filsafat pendidikan; meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan berbagai aliran pemikiran dalam filsafat pendidikan; memahami aspek social dan kemungkinan filsafat pendidikan tersirat dalam mazhab pemikiran tertentu; mendapatkan pengetahuan
dan
pemahaman
dan
perspektif
filsafat,
sehingga
mampu
mengembangkan kemampuan memakai perspektif itu untuk menganalisis teori, system, aliran filsafat pendidikan dan problem actual pendidikan 2. Khusus
: Setelah mengikuti kuliah ini,
mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pengertian, tujuan, dan ruang lingkup filsafat pendidikan Pokok Bahasan
: Ruang lingkup filsafat pendidikan
Sub Pokok Bahasan
: 1. Pengertian filsafat pendidikan secara etimologis, histories, dan terminologis. 2. Objek formal dan objek material filsafat pendidikan. 3. Kedudukan filsafat pendidikan dalam ilmu filsafat dan ilmu pendidikan. 4. Manusia sebagal subjek pendidikan
Uraian Sub Pokok Bahasan Pendidikan Etimologis : lstilah pendidikan berasal dan bahasa Yunani “paedagogos”, yang memiliki arti “paedos” sebagai anak, dan “agoge” sebagai pemimpin atau saya memimpin. Dalam Bahasa lnggris, istilah pendidikan (“education”), diturunkan dan kata “e-ducare” berarti membimbing atau membawa, dan dan kata “e-ducere” berarti mendorong. Jadi secara etimologis, istilah pendidikan dapat berarti suatu tindakan membimbing, memimpin, membawa, mendorong perkembangan seorang anak.
Historis
: Secara histories, istilah pendidikan awal mula sekali bisa ditemui pada
jaman Yunani Kuno. Pada masa ini, istilah pendidikan diartikan sebagai pergaulan dengan anak-anak (“paedagogia”). Kata paedagogia sendiri bermula dari kata paedagogos yang artinya sebagai seorang pelayan atau bujang yang pekerjaan pokoknya mengantar dan menjemput anak-anak majikannya ke dan dari berkumpul bersama teman-temannya (sekarang dikenal dengan nama sekolah). Dalam perkembangannya kemudian, istilah paedagogos, yang semula mempunyai makna rendah yaitu sebagai bujang atau pelayan, akhirnya menjadi bermakna mulia yakni sebagai paedagoog (pendidik atau ahli didik), yaitu seseorang yang tugasnya membimbing anak dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri. Terminologis Pemahaman klasik : Istilah pendidikan memiliki arti sebagai suatu fenomena kehidupan manusia yang menunjukkan adanya upaya dan orang yang sudah dewasa untuk membantu, menolong, melatih, membimbing seseorang yang belum dewasa supaya bisa mandiri. Pemahaman modern: 1.
Pendidikan memiliki arti sebagai suatu usaha untuk memanusiakan manusia muda (Driyarkara).
2.
Pendidikan merupakan proses social dalam menghadapi pengaruh lingkungan (Dictionary of Education)
3.
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan tingkah laku, pikiran, dan sikap (S.G.Thomson)
Pemahaman Undang-Undang Sisdiknas : pendidikan merupakan usaha sadar yang meliputi kegiatan membimbing, pengajaran, dan latihan demi menyongsong masa depan Indonesia atas dasar Pancasila dan UUD 1 945 Ilmu Pendidikan Pemahaman terhadap pengertian pendidikan dan aspek etimologis, histories, dan terminologis, jika dipelajari secara ilmiah maka disebut ilmu pendidikan. Jadi, ilmu pendidikan adalah ilmu yang menyelidiki, merenungkan tentang gejalagejala dan perbuatan mendidik (paedagogik).
Ciri atau Unsur Umum Pendidikan Pendidikan mengandung: 1. tujuan yang hendak dicapai (kemampuan diri berkembang. 2. Usaha yang disengaja, terencana (isi materi, strategi kegiatan, penilaian). 3. Dilakukan dalam Iingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal, informal). Arah Pendidikan Pengembangan manusia sebagai makhluk individu, social, susila, dan makhluk beragama Fungsi Pendidikan 1. Pendidikan sebagai upaya “human development” atau 2. pendidikan itu merupakan “development task”, artinya bahwa 3. pendidikan pada dasarnya berfungsi sebagai upaya pengembangan manusia 4. Pendidikan sebagai “cultural transformastion”, artinya pendidikan 5. memiliki fungsi sebagal sarana tranformasi budaya, dan satu generasi satu ke generasi berikutnya Filsafat Pendidikan Filsafat 1. cinta akan kebijaksanaan 2. upaya manusia memberi makna eksistensinya melalul pencarian yang terus menerus akan jawaban yang komprehensif dan konsisten terhadap persoalan— persoalan dasar Persoalan-persoalan Dasar Jika membicarakan persoalan—persoalan filsafat, biasanya menunjuk kepada tiga kategorii, yaitu : persoalan yang ada (ontology), persoalan pengetahuan (epistemology), dan persoalan nilai (aksiologi) Filsafat Pendidikan 1. Berfilsafat mengenai pendidikan berarti melibatkan din dengan banyak pertanyaan yang sama sebagai filsuf “murni”. Misalnya, seorang filsuf “murni” akan bertanya bagaimana seorang individu dapat mengetahui sesuatu? Maka filsuf pendidikan akan maju selangkah, kondisi kelas yang bagaimanakah seorang individu dapat belajar dengan baik
2. Filsafat pendidikan menyediakan kerangka khusus, melalui mana suatu proses pendidikan dapat ditinjau. Tentu saja, dalam hal ini, pendidikan dapat dipandang melalui system filsafat umum yang dianut seseorang. 3. Jadi, filsafat pendidikan pada hakikatnya merupakan a.
penerapan suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan
b.
Suatu cabang filsafat yang membahas pendidikan sampai pada hakikat, inti, dasar, akar persoalan.
c.
Suatu ilmu yang membahas dasar—dasar filosofis dan setiap usaha pendidikan
Kedudukan Filsafat Pendidikan 1.
Dalam ilmu pendidikan, filsafat pendidikan sebagai teori, dasar, landasan di dalam proses pendidikan
2.
Dalam ilmu filsafat, filsafat pendidikan berkedudukan sebagai praktek atau pengejawantahan atas proses pendidikan
Hubungan Antara Filsafat dan Pendidikan Hubungan filsafat dan pendidikan bersifat linier, dalam arti suatu upaya untuk menerjemahkan filsafat ke dalam bidang pendidikan. Jadi, filsafat pendidikan terbentuk jika filsafat dan keadaan nyata dihubungkan secara linier. lnilah yang disebut sebagai pendekatan Derskriptif’ dalam pendidikan, artinya konsep-konsep yang ada dalam ruanq lingkup filsafat diusahakan diwujudkan dalam proses pendidikan. Fungsi Filsafat Pendidikan 1. Fungsi Spekulatif a. menarik kesimpulan/merangkum dari berbagai persoalan pendidikan ke dalam gambaran pokok atau aksioma melalui proses abstraksi dan generalisasi (Brubacher educational philosophy makes an endeavor to be synoptic) b. memahami
persoalan
pendidikan
secara
keseluruhan
dan
dalam
hubungannya dengan factor-faktor lain yang mempengaruhi pendidikan 2. Fungsi Normatif Menentukan arah tujuan proses pendidikan.
3. Fungsi Kritik Melakukan penelitian secara cermat yang di dasarkan atas pemikiran— pemikiran atau praktek—praktek pendidikan, dalam hal, misalnya, menguji dasar-dasar
pemikiran
dimana
kesimpulan—kesimpulan
pendidikan
di
dalamnya. 4. Funqsi Teori bagi Praktek Apa yang terdapat di dalam filsafat pendidikan berupa konsep, ide, analisa, dan kesimpulan—kesimpulan adalah berfungsi sebagai teori. Dan, teori mi bagi pendidikan merupakan dasar bagi praktek, teori, maupun pninsip-pninsip umum bagi praktek pendidikan. Kegiatan Belajar Mengajar: Tahap Pendahuluan
Kegiatan Pengajaran Memberi petunjuk cara belajar dan memberikan informasi tentang aturan format system SKS
Kegiatan Mahasiswa
Media/Alat
Mendengarkan memberikan atau usul Dan tanggapan
Papan tulis, OHP Infokus/Laptop
Mencatat Memperhatikan Memberikan tanggapan/pertanyaan
Papan tulis, OHP/lnfokusf Lap top
Memberikan tanggapan
Papan tulis, OHP/Infokus/L aptop
Menjelaskan tentang tujuan perkuliahan filsafat pendidikan, system ujian, dan cara penilaian
Penyajian
Penutupan
Menyampaikan deskripsi umum tentang materi kuliah, informasi literatur waiib maupun anjuran Menjelaskan tentang pengertian filsafat pendidikan, objek format dan objek material, kedudukan filsafat pendidikan dalam ilmu filsafat dan ilmu pendidikan, manusia sebagai subjek pendidikan Menugaskan mahasiswa membaca kembali materi yang telah diajarkan dan membaca bahan pustaka yang relevan dengan bahasa berikutnya
Evaluasi
:
Mengukur
kemampuan
mahasiswa
melalui
pembuatan
tugas
rangkuman terhadap materi yang telah diberikan, dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: 1. Jelaskan
pengertian
pendidikan
dari
aspek
etimologis,
histories,
dan
terminologis? 2. Bagaimana filsafat pendidikan dibedakan dari cabang filsafat yang lain dilihat dari objek formal dan materialnya? 3. Bilamana filsafat pendidikan disebut sebagai praktek, dan bilamana pula disebut sebagai teori? 4. Mengapa manusia dikatakan sebagai “animal educandum”? Kepustakaan Wajib Brameld,1985, Philosophy of Education in Cultural Perspective,Tata McGraw-Hill, New Delhi Imam Bernadib, 1995, Beberapa Aspek Substansial Ilmu Pendidikan, Andi Offset,Yogyakarta ------------------, 2000, Filsafat Pendidikan, Adicita, Yogyakarta More, T.W, 1986, Philosophy of Education: an introduction, Routledge & Kegan Paul, London and New York Peter, R.S., 1978, Philosophy of Education Routledge & Kegan Paul, London and New York Anjuran Brubacher, John S., 1 978, Modern Philosophy of Education, Tata McGrawHUI, New Delhi lmam
Bernadib,
1990,
Offset,Yogyakarta
Filsafat
Pendidikan,
Sistem,
dan
Metode,
Andi