MODEL BAHAN AJAR PAKET A - TINGKATAN I
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2008
BAGIAN I PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR
1
A. Rasional Dalam struktur kurikulum Pendidikan Luar Sekolah, Program Paket A Tingkatan II merupakan program baru. Tingkatan I setara dengan derajat kompetensi kelas
III SD/MI, yang menekankan pada
kemampuan literasi dan numerasi (kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk huruf maupun angka. Dahulu pada semua program Paket A untuk setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic), pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah tidak akan mengembangkan berpikir anak secara holistik. Pengembangan daya pikir yang memandang suatu objek saling terkait akan terhambat.
Untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik para program Paket A Tingkatan I, pemerintah mencoba mencari soluasi dengan cara mengeluarkan Permendiknas No. 14 Tahun 2007 yang menetapkan bahwa pada Program Paket A perlu ada Tingkatan I setara dengan kelas I – III Sekolah
Dasar.
Tujuannya
adalah
untuk
menyelenggarakan
pendidikan kesetaran Paket A yang diperuntukkan bagi mereka yang putus sekolah di kelas rendah. Kelanjutan dari adanya program tersebut, dipandang perlu untuk disediakan berbagai sumber belajar yang sesuai, satu diantaranya adalah bahan ajar. Dalam rangka memberi panduan semua pihak dalam pengembangan bahan ajar, khususnya untuk Program Paket A Tingkat I, model ini sengaja dikembangkan. Harapannya adalah dapat
2
memberikan gambaran tentang pembelajaran tematik dan tata cara pengembangan bahan ajar untuk program paket A tingkatan 1.
B. Tujuan Model bahan ajar ini bertujuan untuk : 1. Memberikan
bantuan
dalam
mengembangkan
kreativitas
pembelajaran kepada para pendidik, khususnya para tutor pendidikan kesetaraan program paket A Tingkatan I, agar mereka dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan karakteristik kompetensi/materi dan model pembelajaran yang menyertainya dan sesuai dengan tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan serta sesuai dengan lingkungan sekitar dan kebutuhannya (kontekstual). 2. Memberikan kesempatan pada para pendidik (tutor) pendidikan kesetaraan program paket A Tingkatan I untuk melakukan elaborasi dalam penyediaan bahan pembelajaran secara lebih mendalam dan aplikatif dengan menggunakan berbagai buku referensi atau bahan ajar lainnya yang lebih lengkap. 3. Memberikan pemahaman tentang penyusunan dan pengembangan bahan ajar yang sesuai dan kontekstual. 4. Memberikan pilihan/referensi model bahan ajar yang dapat diadaptasikan sesuai dengan lingkungan PKBM dan kebutuhan peserta didik.
C. Pendekatan Pengembangan Bahan Ajar Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi peserta didik Paket A Tingkatan I sebaiknya dilakukan
3
dengan pembelajaran tematik. Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Dengan ditentukan suatu
tema,
diharapkan
akan
memberikan
banyak
keuntungan,
diantaranya: 1) Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu; 2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama; 3) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4) Kompetensi
dasar
dapat
dikembangkan
lebih
baik
dengan
mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5) Peserta didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 6) Peserta didik lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain; 7) Pendidik dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat disiapkan sekaligus, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3) humanisme. Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah 4
kegiatan,
suasana
yang
alamiah
(natural),
dan
memperhatikan
pengalaman peserta didik. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang pendidik kepada peserta didik, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing peserta didik. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan peserta didik yang diwujudkan oleh rasa ingin tahu sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Aliran humanisme melihat peserta didik dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
Landasan psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada peserta didik agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada peserta didik dan bagaimana pula peserta didik harus mempelajarinya.
Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar (setara Paket A Tingkatan I). Landasan yuridis tersebut adalah Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan 5
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori tokoh psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, pendidik perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik, akan sangat membantu peserta didik, karena sesuai dengan tahap perkembangannya yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.
6
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: (1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia (Paket A Tingkatan I); (2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik; (3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; (4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir; (5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungannya; dan (6) Mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa keuntungan yaitu: (1) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, (2) Peserta didik mampu melihat hubunganhubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, (3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga akan mendapatkan pengertian
dan materi yang tidak
terpecah-pecah. (4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
Sebagai suatu model pembelajaran di Paket A Tingkatan I, pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Berpusat pada peserta didik Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak 7
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar sedangkan pendidik lebih
banyak
berperan
sebagai
fasilitator
yaitu
memberikan
kemudahan-kemudahan kepada untuk melakukan aktivitas belajar. 2. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. 3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik. 4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian peserta didik mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 5. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana pendidik dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan. 6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik Peserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
8
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
D. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar Adapun prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar, antara lain : 1. Fleksibel (luwes) dan Adaptif Bahan ajar yang dikembangkan tutor harus dirancang secara fleksibel
(luwes)
untuk
memenuhi
berbgai
kebutuhan
pengembangan dan dipergunakan untuk berbagai situasi. Dengan demikian bahan ajar tersebut dapat mengadaptasi berbagai kebutuhan belajar, perkembangan dan kondisi lingkungan sekitar. Bahan ajar yang dapat digunakan guru/tutor untuk mencapai tujuan pembelajaran di setiap aspek bidang pengembangan. 2. Fungsional dan bermakna Bahan
ajar
yang
dikembangkan
tutor
harus
memiliki
kebermaknaan secara fungsional bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip ini mengandung makna bahwa bahan ajar harus dapat diterapkan ( learning how to know) oleh anak dalam berbagai konteks kehidupan yang nyata sehingga kandungan bahan ajar (berupa pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan berbagai pengalaman) dapat dihayati serta direfleksikan dalam aktivitas interaksional dengan lingkungan sosial anak (learning how to live together) 3. Berbasis pada lingkungan sekitar Pengembangan bahan ajar berbasis lingkungan sekitar dapat dilakukan totor dengan mengelaborasi sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Prinsip ini akan mendorong kreatifitas tutor dalam memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar 9
serta menghindarkan ketergantungan pada pengembangan bahan ajar yang siap pakai (sudah jadi) dan harus membeli. Prinsip
Pengembangan bahan ajar dapat memberikan
kesempatan pada anak untuk mencari, mengolah, menemukan dan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar anak. Seperti mendaur ulang barang-barang bekas menjadi suatu produk barang jadi. Dengan demikian prinsip pengembangan bahan ajar ini berbasis pada lingkungan sekitar anak. 4. Edukatif Bahan ajar yang dikembangkan guru/tutor merupakan alat atau kegiatan
yang
memungkinkan
anak
didik
memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Bahan ajar tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dalam arti anak memperoleh tatanan nilai, sikap dan perilaku sebagai bagian dari pendidikan. Nilai edukatif bahan ajar ini dapat dipergunakan dalam suatu proses pembelajaran yang diberikan secara sadar dan disusun secara sistematis. 5. Efektif dan Efisien Bahan ajar yang dikembangkan guru/tutor harus diarahkan pada tujuan
pembelajaran
pada
berbagai
aspek
bidang
perkembangan. Selain tujuan pembelajaran tersebut, bahan ajar yang dibuat harus mempertimbangkan waktu, biaya dan tenaga sehingga tidak tergantung pada kemampuan dana. 6. Keterpaduan Tutor di dalam mengembangkan bahan ajar pada anak didik prinsip keterpaduan menjadi salah satu komponen penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dimana antara tema dengan kompetensi di setiap aspek bidang pengembangan saling
10
berkaitan
(terintegrasi).
Sehingga
pembelajaran
menjadi
integrated learning. 7. Melibatkan fungsi panca indera Anak belajar melalui panca inderanya. Melalui matanya anak melihat,melalui telinganya anak mampu mendengar suara yang terdengar di sekitar anak, melalui hidung anak dapat membedakan bau, melalui kulit anak dapat merasakan panas dan dingin, dan melalui indera perasa anak dapat merasakan berbagai rasa. Dengan demikian bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang melibatkan seluruh fungsi panca indera anak, karena fungsi panca indera yang dimiliki oleh anak akan menjadi dasar dalam proses penerimaan pengetahuan atau materi bahan ajar. Oleh karena itu fungsi panca indera merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru/tutor dalam mengembangkan bahan ajar.
E. Cara Menentukan Tema dalam Bahan Ajar Paket A Tingkatan I Sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran tematik, bahan ajar yang dapat dikembangkan adalah hendaknya yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan warga belajar. Selain itu dalam kegiatan tematik, tutor dapat memilih kegiatan belajar yang menarik minat dan kebutuhan siswa. Kegiatan belajar kemasan tematik akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
Hal lain yang jangan dilupakan adalah standar kompetensi sebagaimana ketentuan permen Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Standar Isi Program Paket A, B, & C). Dari keseluruhan gagasan di atas, jika
11
digambarkan keterikatannya antar konsep untuk pengembangan bahan ajar paket A Tingkatan I adalah sebagai berikut:
Kebutuhan masyarakat setempat
Perkembangan Warga belajar Paket A
Bahan ajar Paket A Tingkatan I
Standar Kompetensi Permen 14/2007
Prinsip pembelajaran tematik
Gambar: faktor yang dipertimbangkan dalam memenuhi kebutuhan pengembangan bahan ajar paket A Tingkatan I
Cara pengembangannya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. telaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
(SK dan KD)
sejumlah mata pelajaran pada Paket A tingkatan I yang ada pada Permen Nomor 14 tahun 2007. Hasil telaahan digambarkan dalam bentuk pemetaan SK dan KD sehingga tampak “kedekatan” antar kompetensi yang akan diakomodasi dalam bahan ajar. Untuk memudahkan telaahan dapat pula dibantu dengan lembaran SK dan KD Sekolah Dasar. Langkah konkritnya adalah menampilkan SK dan KD mata pelajaran yang digabung (misalnya IPS, IPA, bahasa, dan matematika). 2. telaah situasi dan masalah yang dihadapi masyarakat di daerah masing-masing. Hasil telaah ditampilkan dalam bentuk alternatif
12
tema-tema pokok yang akan diangkat dalam tema bahan ajar. Misalnya jika di suatu daerah banyak dikembangkan perkebunan sawit maka tema yang dapat diangkat adalah tentang budidaya sawit, dan lain-lain 3. menyusun dan mengembangkan bahan ajar yang disesuaikan dengan prinsip tematik dan ditekankan pada peningkatan baca, tulis, dan hitung (Calistung) secara terintegrasi sebagaimana yang digunakan dalam keaksaraan fungsional.
Dalam hal menentukan tema-tema pokok dan jaringannya, yang perlu diperhatikan dalam menentukan tema antara lain: 1. Tema dan
jaringannya dipilih dan ditentukan berdasarkan
kecenderungan pusat minat anak. 2. Tema dan jaringan dipilih berdasarkan persepsi anak bukan persepsi orang dewasa. 3. Tema dan jaringannya dipilih berdasarkan pada objek atau aktivitas yang paling dekat dengan anak dan berangsur-angsur sampai pada tema yang paling jauh. 4. Tema dan jaringannya dipilih dan diangkat dari kehidupan, kebiasaan dan tindakan yang dilakukan anak dalam kehidupan sehari-hari. 5. Tema dan jaringannya mempunyai makna bagi anak dalam kehidupannya pada waktu sekarang dan yang akan datang.
Setiap tema dan jaringannya yang dipilih, tutor dapat melanjutkan pekerjaan untuk mencari, menemukan dan mengidentifikasi berbagai konsep yang akan dijadikan sebagai bahan pembelajaran atau bagian kompetensi yang harus dikuasai. Penjelasan tersebut dapat diulas dalam bentuk langkah praktis sebagai berikut yaitu buatlah tema-tema besar sesuai dengan prinsip di atas. Selanjutnya, untuk membuat jaringan tema, 13
kembangkan pemikiran dari tema pokok. Sebagai contoh, jika kita tetapkan tema kelapa sawit maka dapat kita tetapkan tentang leningkungan alam perkebunan, tata niaga komoditas kelapa sawit, alat angkut produksi kelapa sawit, dan lain-lain. Contoh Pengembangan Jaringan Tema : Kelapa sawit Tata Niaga Komoditas Kelapa sawit
Lingkungan alam Perkebunan
Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
Alat angkut distribusi produk
Kesejahteraan Petani
Kelapa Sawit
Peningkatan Produksi
Kebijakan Produksi
F. KERANGKA MODEL BAHAN AJAR Bahan ajar yang dikembangkan untuk Program Paket A Tingkatan I sebagaimana
telah
mempertimbangkan
dijelaskan kebutuhan
pada
panduan
masyarakat
ini
adalah
setempat,
harus
tematik,
memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta kebutuhan perkembangan peserta didik yang aktif. Berikut akan dijelaskan kerangka model bagi semua pihak yang akan mengembangkan bahan ajar untuk Program Paket A Tingkatan I
COVER: Cover
buku
hendaknya
menarik,
memiliki
ilustrasi
yang
menggambarkan judul buku. Pada cover buku juga dilengkapi nama 14
pengarang dan nama penerbit. Pada cover belakang dilengkapi dengan nomor ISBN sebagai bukti bahwa buku telah terdaftar.
BAGIAN AWAL: Bagian awal bahan ajar (buku) sekurang-kurangnya terdiri dari Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Cara Penggunaan Bahan Ajar. Cara Penggunaan Bahan Ajar diawali dengan apersepsi yaitu untuk memberi motivasi dan mengantarkan pada bahan yang akan disampaikan. Selanjutnya dijelaskan pula tentang bagaimana cara mempelajarai bahan ajar dan pada akhir tulisan disampaikan tentang tujuan dan target kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
BAGIAN ISI Bagian isi sekurang-kurangnya terdiri dari empat bagian yaitu: a. Wacana yaitu tulisan yang menjelaskan tentang tema pokok bahan ajar. Misalnya dibahas tentang Kelapa Sawit dan lingkungan alam dan iklim yang cocok untuk perkebunan Kelapa sawit. b. Kegiatan yaitu berisi tentang bacaan yang lebih mendalam dari wacana pertama. Hal yang dapat diuraikan misalnya tentang kehidupan para pemiliki atau buruh tani pada perkebunan Kelapa Sawit. Disarankan, agar buku memiliki alur yang sistematis. Dalam contoh: - Kegiatan 1 diterangkan tentang proses pembibitan dan penanaman Kelapa Sawit. - Kegiatan 2 membahas tentang memelihara Kebun Kelapa sawit, - Kegiatan 3 membahas tentang Panen Kelapa sawit c. Tugas berisi tentang suruhan kepada peserta didik untuk melakukan diskusi, pengamatan lingkungan, praktek, permainan,
15
dan sejenisnya. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik atas bimbingan tutor. d. Menguji Diri Sendiri berisi tentang soal-soal test. Bentuk soal dapat berupa isian singkat dan essay. e. Keterangan tentang ketercapaian kompetensi dasar, isinya berupa rambu-rambu yaitu bahwa jika peserta didik dapat menjawab soal dengan benar 80% maka mereka dapat melanjutkan ke materi kegiatan berikutnya jika belum maka perlu mengulang. f. Kunci Jawaban yaitu kunci jawaban semua soal yang diajukan pada bagian Menguji Diri Sendiri.
BAGIAN AKHIR Bagian akhir adalah evaluasi keseluruhan kegiatan modul. Soal evaluasi mencerminkan Kompetensi Dasar dari masing-masing mata pelajaran. Diupayakan agar soal dapat mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan kompetensi dasar. Pada bagian akhir juga ditampilkan kunci jawaban dengan huruf yang lebih kecil dari ukuran huruf pada umumnya.
16
G. CARA PEMANFAATAN BAHAN AJAR
Untuk memanfaatkan bahan ajar, tutor atau pihak terkait dianjurkan untuk membaca penjelasan bagian awal modul atau bahan ajar yaitu tentang tata cara Penggunaan Bahan Ajar. Di dalamnya akan dijelaskan tentang cara memberi motivasi dan mengantarkan pada bahan yang akan disampaikan. Selanjutnya dijelaskan pula tentang bagaimana cara mempelajarai bahan ajar dan pada akhir tulisan disampaikan tentang tujuan dan target kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Setelah membaca bahan ajar, susunlah rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pokok bahan ajar. Perlu diketahui, buku ajar yang dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun sedemikian rupa telah mengakmodasi sejumlah Srandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan.
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, tutor menggunakan bahan ajar yang sama dengan bahan ajar yang digunakan oleh warga belajar. Walaupun demikian, tutor dapat melakukan kegiatan tambahan dan variasi pembejaran sesuai kebutuhan.
Di akhir proses pembelajaran diharapkan warga belajar melakukan berusaha menjawab soal-soal test sebagai bagian dari kegiatan penilaian dan evaluasi.
17
BAGIAN 2 BAHAN AJAR KESETARAAN PAKET A
18
MODUL PAKET A SETARA KELAS 3 LOKASI OGAN KOMIRING ILIR SUMATERA SELATAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT KURIKULUM, 2008
19
Apa Isi Modul ini?
Negeri kita sangat kaya dengan beragam tumbuhan. Ada yang berupa pohon yang tinggi dan ada yang berupa semak atau perdu. Kita bisa melihat tumbuhan di kebun. Tumbuhan juga bisa kita temui di ladang, taman, pegunungan dan lembah. Tumbuhan ada yang tumbuh liar dan ada juga yang dipelihara dan dirawat. Pernahkah Anda lihat pohon Kelapa Sawit? Tahukah Anda bagaimana bentuk daunnya? Bagaimana buahnya? Bagaimana bentuk batangnya? Bagaimana cara perawatannya?. Pada modul ini Anda akan belajar tentang seluk beluk kelapa sawit yang banyak ditemui di lingkungan sekitar. Bagaimana Cara Mempelajari Modul Ini? Modul ini dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu: Kegiatan 1: Membahas
tentang
mendengarkan
membaca
percakapan,
bacaan,
menjumlahkan
bilangan sampai tiga angka, ciri makhluk hidup tumbuh, serta menceritakan lingkungan buatan. Kegiatan 2: Menceritakan menjumlah
tentang bilangan
hasil
pengamatan,
tiga angka, kebutuhan
makhluk hidup, serta keadaan lingkungan kebun kelapa sawit.
20
Kegiatan 3: Membahas
tentang
menulis
karangan,
mengurangkan tiga angka, ciri makhluk hidup dapat berkembang biak dan menyesuaikan diri, serta lingkungan alam dan buatan. Anda dapat mempelajari dan membahas modul ini bersama dengan peserta didik lainnya. Dalam setiap pembahasan selalu disajikan beberapa kegiatan. Misalnya kegiatan pengamatan, diskusi kelompok, dan mengerjakan tugas. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan Anda terhadap materi modul ini, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jika Anda kurang yakin kebenaran jawaban Anda, maka dapat membandingkan dengan kunci jawaban yang tersedia.
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat: 1.
Bercerita tentang keadaan perkebunan kelapa sawit.
2.
Menjumlah dan mengurangkan bilangan tiga angka.
3.
Menceritakan ciri-ciri makhluk hidup.
4.
Membedakan keadaan lingkungan alam dan lingkungan buatan.
21
LINGKUNGAN KITA Di lingkungan kita terdapat sungai. Sungai itu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ada hutan, laut sawah dan ladang. Ada juga perkebunan kelapa sawit. Ada sawah untuk menanam padi. Hutan dan laut contoh lingkungan alam. Sawah dan ladang contoh lingkungan buatan. Perkebunan juga lingkungan buatan. Pohon kelapa sawit sangat banyak. Dirawat dan diberi pupuk agar subur. Waktu musim kemarau perlu disiram. Tanaman perlu air untuk pertumbuhan. Tanaman juga perlu udara dan cahaya matahari.
22
Kegiatan 1 Bacalah bacaan berikut ini dengan nyaring!
Kebun Kelapa Sawit Pak Danu
Pukul lima pagi, pak Danu sudah bangun. Kemudian mengambil air wudhu. Pak Danu sholat Subuh. Bu Danu ikut bangun. Bu Danu memasak air. Air matang untuk membuat minuman Bu Danu menyiapkan sarapan. Mereka sarapan bersama.
23
Gb 1. rumah pak Danu
Pak Danu pergi ke kebun. Kebun kelapa sawit miliknya. Mula-mula ia membeli 335 bibit kelapa sawit. Kemudian membeli lagi 223 batang. Ia merawat tanamannya. Bibit sawit ditanam di polibeg. Waktu masih bibit tanamannya pendek. Batangnya kecil.
24
sumber: Ditjenbun Deptan
Gb 2. bibit kelapa sawit
Pak Danu terus merawatnya. Pohon kelapa sawit tumbuh subur. Sekarang pohonnya besar dan tinggi. Tetapi ada juga pohon yang mati. Pohon yang mati sebanyak 36 batang. Ia membeli lagi bibitnya 242 batang.
25
sumber: Ditjenbun Deptan
Gb3. Kebun kelapa sawit
Kebun pak Danu luas. Pohon kelapa sawitnya banyak. Jumlahnya hingga 691 batang. Buahnya sangat lebat. Kebun Pak Danu tadinya hutan. Kemudian diubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Tetapi pohon yang lain tetap dirawat. Agar kebunnya tetap rindang.
26
Kegiatan 2 Diskusikan bersama temanmu tentang bacaan tersebut! Diskusi tentang: 1.
Kebiasaan Pak Danu dan Bu Danu setiap pagi.
2.
Keadaan kebun pak Danu.
3.
Cara merawat kelapa sawitnya.
4.
Cara memelihara lingkungan alamnya.
Tugas Amatilah pohon kelapa sawit yang ada di sekitar Anda!
Pohon kelapa sawit sumber: Ditjenbun Deptan
Tandan buah kela pa sawit muda sumber: Ditjenbun Deptan
Catatlah hasil pengamatan Anda! 1. Bentuk daunnya : ………………………………………… 2. Bentuk batangnya: ………………………………………… 3. Bentuk buahnya (kalau ada): ……………………………… 4. Jumlah pelepahnya ada … tangkai. 5. Warna kulit buahnya ……………………………………… 27
Ceritakan hasil pengamatan Anda! Menguji Diri Sendiri A. Anda telah membaca bacaan tentang Kebun Kelapa Sawit pak Danu. Coba ceritakan secara lisan isi bacaan tersebut! B. Jawablah pertanyaan berikut ini! 1.
Berapa mula-mula tanaman kelapa sawit pak Danu?
2.
Setelah membeli dua kali, berapa jumlahnya?
3.
Siapa yang mengubah hutan menjadi perkebunan kelapa sawit?
4.
Kebun kelapa sawit pak Danu termasuk lingkungan apa?
5.
Batang kelapa sawitnya mula-mula kecil, Bagaimana keadaan batangnya sekarang?
Jika anda telah dapat menceritakan isi bacaan, dan telah dapat menjawab dengan benar paling sedikit tiga nomor, silahkan melanjutkan ke pelajaran berikutnya.
Kunci jawaban Kegiatan 2 menguji diri sendiri B 1. 335 batang 2. 558 batang 3. Pak Danu 4. Lingkungan buatan 5. Tinggi dan besar
28
Kegiatan 3 Memelihara Kebun Kelapa Sawit Amatilah gambar berikut ini! Sumber Ditjenbun Deptan
Gambar 1
Gambar 2
Pemetikan kelapa sawit
Gambar 3
Gambar 5
Gambar 4
Gambar 6
29
Gambar 7
A. Ceritakanlah isi gambar tersebut! Coba urutkan mulai dari gambar nomor satu hingga nomor tujuh! Untuk memudahkan Anda bercerita, ikutilah panduan ini! 1. Kebun pembibitan kelapa sawit. 2. Bibit kelapa sawit mulai tumbuh. Tetapi harus dirawat dengan baik. 3. Penyemprotan hama. 4. Tanaman sudah tumbuh subur. 5. Tandan buah kelapa sawit masak siap dipanen. 6. Pengambilan buah kelapa sawit 7. Pengangkutan kelapa sawit B. Hitunglah jumlah tandan kelapa sawit pada gambar di atas!
----------------------------------------------------------------------------
30
C. Adakan wawancara dengan orang tuamu atau pemilik atau pekerja di kebun kelapa sawit Isi wawancara sebagai berikut: 1. Berapa jumlah pohon yang dimilikinya? 2. Setelah berapa tahun tanaman mulai berbuah? 3. Bagaimana caranya agar tanaman tumbuh subur? 4. Hama apa yang sering menyerang tanaman? 5. Bagaimana cara melestarikan lingkungan alamnya? D. Catatlah hasil wawancara Anda! Gunakan tulisan tegak bersambung! .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. ..............................................................................................................
E. Ceritakan kembali hasil wawancara Anda! Menguji Diri Sendiri
I. Isilah titik-titik berikut ini dengan tepat! 1. Bibit tanaman kecil, kemudian menjadi besar. Itu tandanya tanaman ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2. Tanaman perlu diberi …agar subur -------------------------------------------------------------------------3. Lingkungan alam tidak boleh dirusak. Lingkungan alam perlu kita … 31
--------------------------------------------------------------------------4. Saat musim kemarau tanaman harus … agar tidak layu. --------------------------------------------------------------------------5. Lingkungan alam yang rusak, dapat mendatangkan …. ---------------------------------------------------------------------------Jika Anda telah dapat menjawab dengan benar paling sedikit tiga nomor, silakan untuk melanjutkan ke pelajaran berikutnya. Kunci jawaban kegiatan 3 E 1.tumbuh 2.pupuk 3.pelihara/rawat 4.disiram 5.bencana
32
Kegiatan 4 Bacalah bacaan berikut ini dengan suara nyaring!
Panen Kelapa Sawit Pak Danu telah bekerja keras. Setiap hari merawat kebun kelapa sawitnya. Rumput di sela-sela pohon dibabat. Hama yang menggganggu tanaman dibasmi. Tanaman diberi pupuk kandang. Kadang-kadang diberi pupuk buatan.
Tanamannya telah berbuah. Buahnya sangat banyak. Pak Danu sangat bahagia. Jerih payahya telah membuahkan hasil. 764 batang buahnya sudah tua. Sisanya masih menunggu tua. Buah yang tua saatnya dipanen. Tandan-tandannya dipotong. Hasil panennya dibawa pulang.
33
Pak Danu menjual hasil panennya ke pabrik. Pabrik pengolah kelapa sawit. Buah kelapa sawit diolah menjadi minyak. Pak Danu memperoleh uang banyak. Sebagian dipakai untuk pembibitan. Sebagian ditabung di bank. Sebagian buah yang tua disisihkan. Buah yang tua ditunggu hingga kulitnya kering Untuk dijadikan bibit. Bibitnya sudah banyak. Pak Danu tidak perlu membeli bibit lagi.
Menguji Diri Sendiri Jawablah dengan benar! 1. Siapa yang telah bekerja keras? 2. Apa yang dicapai pak Danu atas jerih payahnya? 3. Diolah menjadi apa kelapa sawit itu di pabrik? 4. Mengapa pak Danu tidak lagi membeli bibit? 5. Mengapa pak Danu rajin menabung di bank? 6. Berapa pohon yang buahnya belum tua? 7. Pak Danu baru memetik 425 pohon. Berapa pohon yang belum dipetik? 8. Panennya mendapat 475 kuintal. Dijual yang 267 kuintal. Berapa kuintal sisanya?
34
9. Bagian apa dari kelapa sawit yang dibuat bibit? 10. Sebutkan dua macam lingkungan buatan manusia!
Jika Anda telah dapat menjawab dengan benar, paling sedikit enam nomor, silakan untuk melanjutkan ke pelajaran berikutnya.
Tugas Anda telah mempelajari bacaan tentang Panen Kelapa Sawit. Selanjutnya, buatlah karangan tentang Panen Kelapa Sawit! Tulisan tegak bersambung dan rapi.
35
Evaluasi Bahasa Indonesia
1.
Bacalah cerita ini dengan baik! Aku Ingin Menjadi Petani Kelapa Sawit Selama ini aku membantu ayah. Bekerja di kebun setiap hari. Saat musim kemarau tidak turun hujan. Tanah menjadi kering. Aku menyirami bibit kelapa sawit Aku ikut membasmi hama kelapa sawit. Jika aku besar nanti. Aku ingin seperti ayahku. Bekerja giat, tidak kenal lelah. Aku ingin meneruskan usaha ayahku. Menjadi petani kelapa sawit.
2.
Salinlah bacaan di atas menggunakan tulisan tegak bersambung! -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
36
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3.
Ceritakanlah cita-cita Anda dengan kata-kata yang jelas!
Matematika
Kerjakanlah soal berikut ini! 1. Pak Danu panen kelapa sawit 345 kuintal, telah dijual 250 kwintal. Berapa kwintal yang belum dijual? 2. Pak Danu menyemai 267 buah kelapa sawit. Tetapi yang tumbuh 234 buah. Berapa buah yang tidak tumbuh? 3. Ibu Danu membeli bibit kelapa sawit 134 batang. Kemudian membeli lagi 145 batang. Berapa batang jumlah yang sudah dibeli? 4. Pak Danu menanam 100 batang bibit kelapa sawit. Tetapi yang tubuh hanya 85 batang. Berapa batang yang tidak tumbuh? 5. Anda mengambil 8 tandan kelapa sawit. Ayah mengambil 34 tandan kelapa sawit, sedangkan ibu mengambil 25 tandan kelapa sawit. Berapa jumlah tandan yang telah diambil?
37
Ilmu Pengetahuan Alam Jawablah dengan benar! 1. Apakah tanaman kelapa sawit perlu air? 2. Apa yang Anda lakukan agar pohon kelapa sawit subur ? 3. Apa yang Anda lakukan bila persemaian kelapa sawit layu? 4. Berikan contoh bahwa tanaman Anda mengalami pertumbuhan? 5. Berikan contoh tumbuhan dapat berkembang biak?
Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Sebutkan dua contoh lingkungan alam! 2. Sebutkan dua contoh lingkungan buatan! 3. Termasuk lingkungan apakah kebun kelapa sawit? 4. Siapa yang menciptakan lingkungan alam? 5. Bagaimana menjaga kebersihan lingkungan Anda? Kunci jawaban Evaluasi Bahasa Indonesia 1. Penilaian membaca meliputi: a. Intonasi b. Laval atau kejelasan ucapan c. Kelancaran membaca 2. Penilaian menulis meliputi: a. Kerapian tulisan b. Bentuk tulisan 3. Penilaian bercerita meliputi: a. Isi cerita b. Sikap saat bercerita c. Intonasi/laval
Matematika
IPA
IPS
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4.
1. Sungai, laut 2. Sawah, kebun 3. Lingkungan buatan 4. Tuhan 5. Tidak membuang sampah sembarangan
95 33 279 15 67
Perlu Diberi pupuk Disiram Makin tinggi, makin besar 5. Dengan menanam biji maka tumbuhan makin banyak
38
DAFTAR PUSTAKA BSNP, (2007) Permendiknas No.14 Tentang Standar Isi Program Paket A. Jakarta. Direktorat Kesetaraan, (2006), Modul Paket A. Jakarta. Depdiknas, (2005) Pedoman Pembelajaran Tematis di SD kelas I – III, Jakarta.
39