BAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK
A. PENDAHULUAN
Materi akan didahului dengan penjelasan tentang pengertian metabolisme dalam tubuh serta faktor-faktor yang dapat mengganggu keseimbangan metabolisme normal. Selain itu juga akan disajikan senyawa-senyawa yang sangat penting dalam menjaga bolisme dalam tubuh. Gangguan metabolisme dapat terjadi karena kekurangan atau bihan senyawa-senyawa tersebut dan dapat mengakibatkan penyakit pada sistem dan organ. Beberapa penyakit metabolik yang penting adalah hipokalsemia dan hipomagnesemia pada sapi perah. Penanggulangan penyakit metabolik akan dititik beratkan pada aplikasi klinis serta senyawa-senyawa obat yang spesifik mudah aplikasikan di lapangan. Kuliah penanggulangan penyakit metabolik akan diberikan dalam dua kali tatap muka dan diharapkan mahasiswa memahami dan memberi respon aktif terhadap materi ini.
Universitas Gadjah Mada
1
B. PENYAJIAN
Penyakit metabolik dan terapi: Suatu gangguan homeostasis tubuh oleh perubahan abnormal dalam proses metabolisme. Ada 2 konsep yang penting dalam definisi ini : 1. penyakit
metabolik
:
perubahan
karena
keseimbangan
dinamika
dan
proses
metabolisme. 2. penyakit metabolik : perubahan abnormal dalam lingkungan internal tubuh. Pertukaran metabolit-metabolit dalam darah, cairan tubuh dan organ berjalan kontinu. Konsentrasi dalam darah secara selektifterkontrol. Kecepatan input kecepatan output Pada sapi ketidakseimbangan air, Ca dan P, Mg, Na, protein dn energi. Gangguan ini dapat berupa: -
difisiensi
-
ketidakseimbangan selama digesti atau setelah metabolisme meskipun jumlah yang dikonsumsi cukup. Ion-ion ca, P dan Mg penting dalam : metabolisme jaringan dan sistem buffer asam-basa Ion-ion ini melibatkan diri pada kondisi patologis seperti:
-
osteodistrophia - milk tetany pedet
-
milk fever
- hipomagnesemia sapi dewasa
Termasuk penyakit metabolisme antara lain: 1. Hipomagnesemia Secara biokimiawi konsentrasi Mg darah subnormal. Normal : 2,0 - 3,5 mg% Hipomagnesemia
:
< 1,8 mg% <1,0 mg% ‘ tetani
Pada sapi
:
gejala klinis dan subklinis
Subklinis
:
- hwn tampak nervus - nafsu makan turun - produksi susu turun (13-20%)
Penyebab
:
- absorbsi Mg+ kurang - peningkatan sekresi Mg ke dalam air susu secara tiba-tiba
Pengobatan
:
tergantung akut tidaknya gejala klinik.
-
akut : harus segera diberi garam Mg dan sedativa
-
200-400 Mg sulfat 25% SC (sapi) Universitas Gadjah Mada
2
-
Calcined magnesite, dosis 60 gr/hani dalam makanan pada sapi dan 15 mg/han dalam anan (dombalpedet).
2. Hipocalcemia Parturient paresis = milk fever. sering terjad pada: sapi yang baru melahirkan , sapi perah dengan produksi susu tinggi. Penyebab
: - Pengaliran Ca dan P ke dalam kolostrum - tidak mampu memenuhi kebutuhan Ca dan P - tidak terorganisimya proses mobilisasi, karena tidak seimbangnya hormonal
Normal Ca pada sapi 8,4 mg%, P anorganik 6 mg%
Pengobatan: +Ca boroglukonat parenteral untuk semua spesies. Kuda dan sapi : 60-180 gram Domba dan babi : 6-20 gram Anjing dan kucing: 1-5 gram’ Pada sapi : 40% sebanyak 400 ml i.v diikuti 400 ml 20% s.c. Hewan kecil: sebaiknya larutan 10 %
+ Calcium lactate: hewan kecil dosis : 0,3 — 0,6 gram, 2-3 x sehari + Calcium hydrogen phosphate dosis: sapi dan kuda: sampai 12 gram domba dan babi : sampai 2 gram anjing dan kucing: sampai 0,6 gram Pencegahan: +Cacl2 gel 150 gram dibenkan selama beberapa han sebelum sapi melahirkan.
3. Hipofosfatemia -
larutan fosfor 30 gram Sodium asam fosfat dalam 400 ml air i.v. atau oral 90 gram tiap 8 jam.
Pencegahan: -
selama periode kenng sapi-sapi sebelum melahirkan diberi konsentrat yang dilengkapi monosodium fosfat dalam proporsi 1,5 - 5% dan ransum pokok. Universitas Gadjah Mada
3
-
pemberian vit D2 dosis 10-30 juta unit selama ± 7 hari sebelum melahirkan.
4. Acetonemia (bovine ketosis) Suatu keadaan dimana level benda-benda keton plasma meningkat dan konsentrasi glukosa plasma menurun. → Dalam keadaan ini glikogen hati bisa kosong.
Pengobatan : - larutan glukosa 50% 400 ml i.v. diulang setelah 12-24 jam (pada sapi) - potassiun chlorate 56 gram 3 x sehari per oral pada sapi - sodium propionat pada sapi 60-240 gram sehari selama 4-10 hari - gliserol sapi : 500 ml 5% per oral domba : toksemia kebuntingan 3 ml/kg bb - propilene glikol : 200-400 ml, 2 x sehari 5. Diabetes mellitus Yaitu suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin baik secara relatif maupun secara absolut karena terhambatnya penyerapan glukosa dlam sel serta gangguan metabolismenya , hiperglisemia.
Metabolisme pendenita diabetes:
Universitas Gadjah Mada
4
Sulfurilurea: merangsang sel-sel beta untuk sekresi insulin sehingga kadar insulin darah meningkat, menghambat pelepasan glukosa dan glikogen hati dan menghalangi kerja enzirn insulinase hati. Biguanid: meningkatkan pemakaian glukosa dengan mempertinggi glikolisis anaerobik, menurunkan glukoneogenesis dan absorbsi glukosa pada saluran pencernaan dihambat.
Universitas Gadjah Mada
5
6. Defisiensi vitamin Vitamin A Kegunaan :
- pemeliharaan penglihatan - penjagaan selaput lendir - pebaikan jaringan yang luka - peningkatan kemampuan reproduksi
defisiensi :
- menyebabkan rabun senja - pedet tidak tumbuh baik - gangguan saraf - penurunan reproduksi
kebutuhan minimum untuk sapi :
karoten 10-20 mg/i 00 kg BB ukura i.u. → 1 mg karoten beta setara 400 iu Vit A
Vitamin D Untuk pertumbuhan tulang Defisiensi : - kaki bengkok, persendian menonjol (pedet). Osteomalasia, gangguan Iaktasi (dewasa)
Pencegahan : 20 juta iu vit D tiap han, 5 hari sebelum beranak dan diteruskan sampai satu minggu setelah melahirkan.
Vitamin: 3000 unit/50 kg bb/hari → kuda, sapi, domba dan babi. Hewan kecil → 66. unit/kg bb/hari Unggas → 4000-8000 unit dalam 1 kg makanan / hari 300-500 unit/50 kg → kuda, sapi, domba dan babi Anjing : 10-20 unit/kg Vitamin E Tokoferol asetat :
pedet : 0,3 – 2 gram Domba :0,1 – 0,5 gram Babi :0,5 gram
oral, sc, im
Anjing : 30-100 mg
Wheat germoil
:
pedet : 10 ml Domba : 1 ml Anjing : 1-2 ml Universitas Gadjah Mada
6
Vitamin K 2-10 mg → anjing 100 - 400 → hewan besar → per oral atau 5-50 mg i.m. Vitamin B1 (aneurin) Kuda : 100 mg Pedet : 10 mg Babi : 2,5 – 15 mg
oral, sub kutan,im
Anjing : 1-10 mg Kucing : 1-5 mg Vitamin B2 (riboflavin) Kuda : 2-4 mg/50 kg bb Babi: 3-4 mg/50 kg bb Anjing: 40 mg/kg BB Unggas : 1,6 – 3,4 mg/kg bb Vitamin B6 (pyridoxine HCl) Maksimal 5 gram (sapi) dan 1 gram (domba) Asam pantotenat 100 mg → im Choline Sapi : 25 – 50gr (oral/sc) Anjing : 44mg/kg ( oral ) Vitamin C Kuda : 2-4 gram sc Sapi jantan : 1-2 g/450 kg bb sc tiap 3-4 hari (± 6 minggu) Sapi betina : 2 gram sc 1-2 x/minggu sebanyak 6 dosis
Anjing : 25-27 mg/oral sc tiap hari
Universitas Gadjah Mada
7
PENUTUP
Topic mata kuliah ini secara keseluruhan dapat dipahami intisarinya dengan cara mahasiswa mengerjakan soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya gangguan metabolism pada sapi? 2. Jelaskan mengapa hipokalsemia sering terjadi pada sapi baru melahirkan! 3. Apa yang dimaksud dengan acetonemia dan bagaimana terapinya? 4. Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya diabetes mellitus pada hewan 5. Jelaskan fungsi vitamin A untuk tubuh dan jelaskan pengobatan defisiensi vitamin A pada sapi.
Universitas Gadjah Mada
8