BAGIAN VII BAGI HASIL Bagian ini mencakup kebijakan-kebijakan dalam proses bagi hasil pendapatan dan distribusi bagi hasil untuk anggota meliputi ketentuan dan tata cara yang harus dipenuhi dalam penghitungan bagi hasil dan distribusinya ke nasabah /anggota.
KONSEP BAGI HASIL
1. Pemilik dana menyimpan dananya di BMT yang bertindak sebagai pengelola 2. BMT mengelola dana tersebut dalalm system dana pool (pool of fund) yang selanjutnya akan menginvetasikan dana tersebut kedalam usaha/kegiatan yang layak dana menguntungkan serta memenuhi kaidah-kaidah syariah (lihat kebijakan manajemen BMT : Prinsip Fiqh Muamalat) 3. BMT dan anggota (pemilik dana) menandatangani akad yang berisi mengenai
ruang
lingkup
kerjasama
(jumlah
nominal
yang
diinvestasikan, besarnya nisbah dan jangka waktu kesepakatan berlaku) 4. Sumber dana BMT terdiri dari a. Simpanan: tabungan dan simpanan berjangka b. Modal : simpanan pokok, simpanan wajib, dana lain-lain c. Hutang pihak lain
Sumber dana yang berasal dari hutang pihak lain (bank maupun sumber lain) merupakan sumber dana yang harus dikembalikan sesuai dengan jadwalnya. Sedangkan untuk simpanan dan modal akan memperoleh bagi hasil dengan perhitungan-perhitungan mempergunakan konsep bagi hasil.
MEKANISME PERHITUNGAN BAGI HASIL SIMPANAN
Pada produk simpanan anggota penabung mendapatkan keuntungan yang besarnya tergantung kepada: 1. Besar kecilnya saldo rata-rata simpanan 2. Besar kecilnya saldo rata-rata seluruh simpanan yang ada 3. Besar kecilnya pendapatan yang dicapai oleh BMT 4. Porsi bagi hasil (nisbah) yang ditetapkan BMT
Rumus perhitungan bagi hasil simpanan adalah sebagai berikut:
Saldo rata - rata simpanan Tn/Ny A × Pendapatan BMT × %Nisbah Total saldo rata - rata semua penyimpan
Yang dimaksud dengan nisbah dalam rumus ini adalah porsi atau prosentase berapa % dari pendapatan BMT yang akan dibagikan kepada penyimpan.
Pada BMT nisbah simpanan akan diatur dalam surat keputusan tersendiri dan dapat berubah sewaktu-waktu. Contoh ilustrasi sebagai berikut:
Produk
Nasabah (%)
BMT (%)
Tabungan
55
45
Simpanan berjangka 1 bulan
60
40
Simpanan berjangka 3 bulan
63
37
Simpanan berjangka 6 bulan
70
30
Simpanan berjangka 12 bulan
73
27
Perhitungan bagi hasil dan simpanan berjangka serta modal (simpanan pokok dan wajib) dilakukan berdasarkan saldo rata-rata harian. Perhitungan saldo harian dapat dilakukan dengan mempergunakan form perhitungan saldo rata-rata harian per produk tersebut. Ssb: Kolom A
: Tanggal
Kolom B
: Saldo tabungan mudharobah
Kolom C
: Saldo simpanan berjangka 1 bulan
Kolom D
: Saldo simpanan berjangka 3 bulan
Kolom E
: Saldo simpanan berjangka 6 bulan
Kolom F
: Saldo simpanan berjangka 12 bulan
Dst
Perhitungan bagi hasil untuk tabungan dan simpanan berjangka dilakukan dengan menggunakan table distribusi pendapatan dengan penjelasan sebagai berikut.
Kolom A
: Nomor
Kolom B
: Jenis produk
Kolom C
: Saldo rata-rata bulanan
Kolom D
: Pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan
Kolom E
: Nisbah bagi hasil (prosentase) untuk nasabah
Kolom F
: Nisbah bagi hasil (prosentase) untuk USP
Kolom G
: Porsi bagai hasil (nominal) untuk nasabah
Kolom H
: Porsi bagai hasil (nominal) untuk USP
Kolom I
: Indikasi bagi hasil (prosentase)
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DAN DISTRIBUSI BAGI HASIL SIMPANAN
1. Hitung
saldo
masing-masing
tiap
jenis
simpanan
dengan
menggunakan form perhitungan saldo rata-rata harian per produk. Hasil perhitungan tersebut dipindahkan pada table distribusi pendapatan kolom C. selanjutnya hasil tersebut dijumlahkan untuk mengetahui total saldo rata-rata (CT) (aktifitas colom C). 2. Hitung jumlah pendapatan yang diterima BMT dari pembiayaan pada bulan bersangkutan dengan mempergunakan format 20. pindahkan hasil tersebut pada table distribusi pendapatan kolom D total (DT). 3. Hitung porsi pendapatan setiap jenis simpanan dengan rumus Dn=Cn/CTxDT (aktifitas colom D). 4. Hitung pendapatan porsi anggota dan porsi BMT untuk tiap jenis simpanan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah ditetapkan dengan rumus: Untuk anggota
: G=DxE
Untuk BMT
: H=DxF
(aktifitas kolim G dan H) 5. Hitung indikasi porsi anggota untuk tiap jenis simpanan dengan rumus: In=Gn/Cn 6. Bagi hasil untuk setiap anggota penyimpan dapat dihitung dengan rumus: Pendapatan Bulan Ybs
=
Saldo rata-rata
Indikasi
Anggota bulan ybs
x
pendapatan
CONTOH PERHITUNGAN BAGI HASIL SIMPANAN
Asumsi:
1. Catatan saldo rata-rata bulanan dana BMT adalah sebagai berikut: Tabungan
: Rp. 5.500.000
Simpanan berjangka 1 bulan
: Rp. 3.500.000
Simpanan berjangka 3 bulan
: Rp. 4.000.000
Simpanan berjangka 6 bulan
: Rp. 3.000.000
Dana kelolaan
: Rp. 5.000.000
Simpanan pokok
: Rp. 3.000.000
Simpanan wajib
: Rp. 2.000.000
Modal
: Rp.
Jumlah
: Rp. 26.000.000
0
2. Pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan bulan tersebut: Rp. 2.000.000. 3. Catatan tabungan a.n. Aisyah bulan Januari 2003 tersebut:
Tanggal
Saldo (Rp)
1/1/97
200.000
7/1/97
250.000
19/1/97
150.000
25/1/97
300.000
30/1/97
250.000
Jumlah Total
1.150.000
Saldo Rata
230.000
4. Catatan tabungan a.n. Ridwan bulan Januari 2003 tersebut
Tanggal
Saldo (Rp)
2/1/97
125.000
10/1/97
75.000
25/1/97
200.000
Jumlah Total
450.000
Saldo Rata
133.333
5. Perhitungan bagi hasil tabungan untuk Aisyah dan Ridwan adalah sebagai berikut: •
Hitung distribusi bagi hasil dengan menggunakan tabel distribusi pendapatan.
•
Dari tabel distribusi pendapatan kolom terakhir (indikasi hasil tabungan) diperoleh angka 0,0308
•
Maka Aisyah memperoleh bagi hasil atas tabungannya sebesar: Rp. 230.000x0,0423= Rp. 9.729.
•
Sedangkan Ridwan memperoleh sebesar: Rp. 133.333,33x0,0423= Rp. 5.626.
Tabel distribusi pendapatan
No.
Produk
Saldo
Pendapatan
Rata2
Nisbah Anggota
Porsi BMT
Anggota
Indikasi BMT
Bulanan A 1
B
C
Tabungan
5.500.000
Bagi Hasil
D 423.077
E 55
F 45
H
I
190.3
0,0423
G 232.692
85 2
Simp Berj 3
3.500.000
269.231
60
40
161.538
Bln 3
Simp Berj 6
Simp
4.000.000
307.692
63
37
193.846
113.8
Berj
3.000.000
230.769
70
30
616.538
69.23
Dana
5.000.000
384.615
73
27
280.769
103.8 46
6
Simp Wajib
3.000.000
230.769
7
Simp
2.000.000
1533.846
Pokok Modal
-
TOTAL
26.000.000
2.000.000
Untuk angka yang dibagikan (PYD) dihitung dengan rumus sebagai berikut: PYD = Total pendapatan margin atau bagi hasil Pembiayaan X (total dana pihak ketiga yang berupa tabungan, deposito / rata-rata harian Pembiayaan) •
Total pendapatan atau margin bagi hasil diperoleh dari neraca laba rugi
•
Total dana pihak ketiga diperoleh dari saldo harian rata-rata dari tabungan, deposito atau dana pihak ketiga lainnya.
•
0,0538
1
Kelolaan
8
0,0485
46
12 Bln 5
0,0462
92
Bln 4
107.6
Total outstanding pembiayaan adalah outstanding pembiayaan dari pokok yang belum dibayarkan oleh anggota pembiayaan.
0,0562
Keterangan: C
= angka diperoleh dari table perhitungan saldo rata-rata
D Total
= angka diperoleh dari pos pendapatan pada laporan sisa
hasil usaha D
= angka dihitung dari rumus D=(C/Ctot)xDtot
E
= nisbah untuk anggota yang telah ditetapkan
F
= nisbah untuk BMT yang telah ditetapkan
G
= porsi untuk anggota dengan rumus G=DxE
H
= porsi untuk BMT dengan rumus H=DxF
I
= indikasi hasil yang diperoleh dengan rumus I=(G/C)
Pada contoh diatas PYD yang dibagikan tidak mempergunakan rumus umum dikarekanan total dana pihak ketiga lebih besar dari dana yang dikeluarkan untuk pembuiayaan.
PROSES PERHITUNGAN BAGI HASIL SIMPANAN DENGAN SISTEM (BMT ONLINE)
Perhitungan
bagi
hasil
pada
BMT
sudah
menggunakan
system
terkomputerisasi dengan mempergunakan program BMT online. Tahapan perhitungannya terdapat pada aplikasi Back Office Simpan Bulanan denan tahapan umum sebagai berikut: 1. Menyiapkan daftar log pemrosesan back office (lihat manual BMT online) 2. Mendata semua rekening tabungan yang harus dikomputasi 3. Mendata semua bilyet berjalan di semua rekening simpanan berjangka (lihat manual BMT online) 4. Menghitung rata-rata saldo harian tabungan setiap rekening (lihat manual BMT online)
5. Menghitung rata-rata saldo harian bilyet simpanan berjangka (lihat manual BMT online) 6. Memepersiapkan dan memperhitungkan template perhitungan bagi hasil akhir bulan (tabel distribusi pendapatan) format BMT mengeluarkan equivalent rate untuk perhitungan ke setiap rekening (lihat manual BMT online). Untuk mendapatkan equivalent rate dapat dengan menggunakan rumus indikasi hasil x (365/30). 7. Melakukan bagi hasil ke setiap rekening (lihat manual BMT online) 8. Melakukan purging log rekening tabungan .
KONSEP NISBAH PRODUK PEMBIAYAAN
Pembiayaan Mudharobah Pembiayaan modal kerja yang diberikan BMT kepada anggotanya dimana pengelolaan usaha sepenuhnya diserahkan kepada anggota dan BMT menyediakan modal 100%. Hasil keuntungan usaha dibagi sesuai dengan porsi nisbah yang sudah desepakati diawal akad, misalnya 70% (untuk pengelola dana /anggota) 30% (untuk BMT). Atau 80:20 dst. Apabila terjadi kerugian, kerugian langsung ditanggung masing-masing. BMT rugi dari segi keuangan, dan anggota rugi dari segi waktu dan tenaga.
Pembiayaan Musyarokah (MSA) BMT dan anggota sama-sama memberikan modalnya dan sama-sama mengelola usaha. Keuntungan dibagikan berdasarkan nisbah yang sudah desepakati. Apabila terjadi kerugian usaha, kerugian ditanggung bersama.
Pembiayaan Murobahah (MBH) Pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk pembelian barangbarang modal. Anggota membayar sekaligus disaat jatuh tempo.
Pembiayaan Bai’Bithaman Ajil (BBA) Hampir sama dengan pembiayaan murobahah, hanya pembayarannya dilakukan secara angsuran.
Pembiayaan Qordhul Hasan Merupakan pinjaman kebajikan untuk anggota yang benar-benar tidak mampu namun ingin berusaha tanpa dikenakan bagi hasil atau margin.
CONTOH PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL
Contoh 1: Seorang pedagang buah dipasar rebo memerlukan tambahan modal usaha sebesar Rp. 200.000 dengan jangka waktu pembayaran 2 bulan. Dari hasil analisa usaha pejabat BMT diperoleh data: Omset Usaha perhari
: Rp. 100.000
Keuntungan perhari
: Rp. 20.000
Skema BMT Syariah Jumlah pembiayaan
: Rp. 200.000
Jangka waktu pembayaran
: 50 Hari
Misalnya hasil yang diharapkan
: Rp. 12.000
Total pengembalian
: Rp. 212.000
Angsuran pokok perhari
: Rp. 200.000/50= Rp. 4.000/hari
Bagi hasil
: Rp. 12.000/50= Rp.
Tabungan wajib
: Rp.
760
Kewajiban perhari
: Rp.
5.000
240/hari
Pembayaran angsuran pembiayaan mudharobah dari anggota adalah sebesar 5% dari pendapatan usaha anggota peminjam tiap harinya.
Contoh 2: Bapak Ihwan memiliki usaha pengadaan gula untuk beberapa pasar swalayan dan restoran dengan omzet Rp. 50 juta perbulan dan berniat menambah modal sebesar Rp. 250 juta untuk meningkatkan volume usaha hingga mencapai omzet yang diharapkan sebesar Rp. 75 juta perbulan. Pada tanggal 28 Oktober 2002 bapak ihwan mendatangi BMT untuk mencari solusi. Bank syariah menawarkan skim musyarokah sebagai berikut: Porsi bank
: Rp. 250 juta
Keuntungan yang diharapkan bank
: 20% x Rp. 250 juta = Rp. 50juta.
Omzet selama 1 tahun
: Rp. 75 juta perbulan x 12 bulan 900 juta pertahun
maka nisbah bagi hasil untuk bank
: Rp. 50 juta / Rp. 900 juta 5,56%
Maka skim Pembiayaan yang diberikan untuk bapak Ihwan adalah sebagai berikut : Jenis fasilitas
: Pembiayaan Musyarokah
Tujuan Penggunaan
: Modal Kerja
Nilai Pembiayaan
: Rp. 250 juta
Jangka waktu
: satu tahun
Nisbah bagi hasil
: 94,44% (nasabah) : 5,56 (bank) (revenue sharing)
Dari skim diatas, skim pembayaran terlihat sama dengan system bank konvensional. Namun terdapat perbedaan besar yaitu pada pengakuan atas ketidakpastian usaha. Bank syariah tidak menetapkan pendapatan tetap tetapi bergantung omzet usaha. Hal ini dapat dijelaskan dengan perhitungan berikut. Asumsi omzet nasabah adalah: •
Pada 6 bulan pertama sebesar Rp. 75 juta
•
Dua bulan kemudian menurun menjadi Rp. 65 juta
•
Empat bulan terakhir omzet nasabah meningkat sebesar Rp. 90 juta
No
Bulan
Omzet (Rp)
Bagi Hasil Nasabah
Bank
(94,44%)
(5,56%)
1
Nov 02
75.000.000
70.830.000
3.938.148
2
Des 02
75.000.000
70.830.000
3.938.148
3
Jan 03
75.000.000
70.830.000
3.938.148
4
Feb 03
75.000.000
70.830.000
3.938.148
5
Mar 03
75.000.000
70.830.000
3.938.148
6
Apr 03
75.000.000
70.830.000
3.938.148
7
Mei 03
65.000.000
61.386.000
3.413.062
8
Jun 03
65.000.000
61.386.000
3.413.062
9
Jul 03
90.000.000
84.996.000
4.725.778
10
Ags 03
90.000.000
84.996.000
4.725.778
11
Sep 03
90.000.000
84.996.000
4.725.778
12
Okt 03
90.000.000
84.996.000
4.725.778
940.000.000
887.736.000
49.358.122
Total