BAGIAN DUA TINJAUAN UMUM
2. 1 Gambaran Umum Proyek
Gambar Jalur Kereta Api Jakarta Tangerang bekasi Sumber : Kereta Sampai di Manggarai Saja, Koran Tempo, Kamis, 4 mei 20065
Kereta merupakan salah satu alat transportasi yang cukup efisien, terutama untuk kotakota besar. Karena jalan-jalan raya sudah semakin dipadati kendaraan, penggunaan kereta sebagai transportasi umum merupakan alternatif yang tepat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.6 Melalui
proyek Jabotabek, system transportasi kereta api ditingkatkan peranannya
menjadi “Pelayanan angkutan komuter secara modern”, termasuk didalam lingkup proyek ini adalah pembangunan dan peningkatan fasilitas stasiun, di kawasan Jakarta dan Botabek. Menarik untuk diamati, bentuk arsitektur stasiun yang telah berdiri sejak zaman kolonial hingga kini dan yang akan terbangun nanti disepanjang rute tersebut. 7 Kereta api merupakan satu-satunya angkutan masal yang harus menyediakan segala prasarananya sendiri, yakni : Jaringan rel. Kendaraannya berupa lokomotif, gerbong penumpang dan gerbong barang maupun fasilitas stasiunnya. Berbeda dengan alat angkutan masal yang lain, 5 Kereta Sampai di Manggarai Saja, Koran Tempo, Kamis 4 mei 2006 6 Stasiun kereta di Jepang, Bukan sekedar tempat perhentian, Konstruksi April 1990 7 Arsitektur Stasiun : Beralih ke atap tropis, Konstruksi Februari 1990
12
Jaringan rel tidak dapat dipakai bersama-sama dengan kereta lain pada waktu bersamaan. 7 Stasiun timbul setelah kereta api juga dipakai untuk mengangkut penumpang dengan desain untuk kenyamanan calon penumpang. Bangunan stasiun kereta api mengisyaratkan eksistensi kereta api itu sendiri. Bila stasiun Yang berasal dari bahasa Inggris : station, bermakna static : diam, tidak bergerak – didefinisikan sebagai tempat pemberhentian yang teratur dari kereta atau bis untuk memberikan kesempatan penumpang/barang turun dan naik, maka sudah pasti senafas dengan fungsi transportasi kereta apinya. 7 Data Statistik tentang prasarana KA memang menunjukkan kemunduran. Panjang rel KA yang pada zaman Belanda, tahun 1939, sampai 6.811 kilometer, pada tahun 2000 tinggal 4.030 kilometer. Dari 3.200 kilometer rel di Jawa, sekitar 82 persen diantaranya berusia 40-90 tahun. Rel itu umumnya dibangun pada masa penjajahan Belanda. Sementara yang dibangun selama kemerdekaan lebih kurang 60 kilometer saja.8 Di perkotaan, angkutan ini hanya mengangkut sekitar 1,5 persen dari total perjalanan. Tidak signifikan, tapi bagi mereka yang sehari-hari menjadi penglaju dan pelanggan, inilah angkutan umum yang murah dan terjangkau.8 Didalam ketetapan Presiden (keppres) nomor 26/1982, tanggal 28 Juni 1982, diungkapkan bahwa tujuan dari proyek Kereta Api Jabotabek adalah ; “Melaksanakan pembangunan kereta api untuk angkutan kota Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan angkutan di dalam wilayah Jakarta – Bogor – Tangerang – Bekasi.” 9 Proyek Jabotabek ini, menurut Ir. Soekrisno Ramelan, Kepala Divisi Konstruksi Proyek Kereta Api Jabotebek, akan mengembangkan dan membangun sistem perkeretaapian di wilayah tersebut, sehingga dapat berfungsi ganda. Yaitu : Di daerah DKI Jakarta berfungsi sebagai KA – urban (Urban Train) artinya sebagai sistem urban – train akan melayani angkutan kota sampai dengan radius + 15 KM dari pusat kota Jakarta, untuk tahap pertama, dan yang harus berintegrasi dengan angkutan bis atau sejenis angkutan darat lainnya. Diwilayah Jabotabek, sebagai Kereta Api sub-urban (sub-urban-train). Sebagai sistem sub-urbantrain, maka pinggiran Tangerang, Serpong, Depok/ Bogor masuk dan keluar kota Jakarta pada 7 Arsitektur Stasiun : Beralih ke atap tropis, Konstruksi Februari 1990 8 Membenahi Kereta Api Perkotaan, Kompas, selasa 7 maret 2006 9 “KA Untuk memecahkan Masalah Transportasi”, Konstruksi, Januari 1990
13
jam-jam puncak di pagi dan sore hari.9 Kondisi semacam itu memang sudah diantisipasi oleh pemerintah yang kemudian memutuskan untuk meningkatkan peranan kereta api sebagai sistem angkutan massal yang bisa diandalkan. Karena pembangunan jalan-jalan raya akan tidak mampu lagi mengatasi perkembangan lalu lintas, mengingat sangat pesatnya laju pertambahan kendaraan bermotor. Seperti dikemukakan oleh Pemimpin Proyek Kereta Api Ir. Zulfiar Sani, bahwa perananKereta api pada jam sibuk di Jakarta masih sangat kecil dibandingkan dengan bus kota. Padahal di kotakota besar di luar negeri peranan kereta api justru yang terbesar. Kereta api di Jakarta hanya mengangkut sekitar 1,4 persen, sedangkan bus 61,5 persen. Sementara di London, kereta api 71,6 persen an bus 11,3 persen; Tokyo : kereta 74.2 persen, dan bus 6,2 persen; New York : kereta 58 persen dan bus 19 persen. (lihat diagram) 9
Gambar Diagram Perbandingan Pemakaian Kereta Api di London, Tokyo, Osaka, New York, Jakarta.
Manggarai sebagai bagian dari wilayah dikawasan Jabotabek. Wajah kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, akan berubah total pada awal abad ke-21. Disana akan hadir Pengembangan 9 “KA Untuk memecahkan Masalah Transportasi”, Konstruksi, Januari 1990
14
Stasiun Kereta Api Manggarai, sebagai jantung lalu lintas kota Jakarta serta sebagai titik awal pengembangan prasarana transportasi di masa mendatang.10 Stasiun kereta api merupakan suatu bangunan yang tercipta dari berbagai macam fungsi yang pada umumnya fungsi-fungsi yang menunjang para pengguna jasa stasiun. Dimana bangunan penunjang menyatu dengan bangunan Stasiun. Hal ini membuat area tersebut hiruk pikuk dengan ada keterkaitan antara stasiun dengan bangunan sekitar. Stasiun kereta api Manggarai merupakan sarana transportasi penting bagi kawasan Manggarai pada khususnya dan merupakan sebuah stasiun kereta rel persimpangan utama bagi sistem transportasi jalan kereta rel Jabotabek pada umumnya. Keberadaan Stasiun kereta rel Manggarai semakin mempermudah tingkat pencapaian terhadap kawasan Manggarai sehingga meningkatkan intensitas lahan kawasan tersebut. Perwujudan Pengembangan Stasiun kereta rel Manggarai menjadi sarana transportasi merupakan usaha penyediaan sarana transportasi baru yang mempunyai karakter nyaman, tingkat pelayanan tinggi, mempermudah pergantian moda angkutan umum, ramah lingkungan (Berinteraksi dengan lingkungan sekitar) dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
2. 2 Tinjauan Tentang Kereta Api 2. 2. 1
Sejarah Stasiun Kereta Api11 Sejarah perkeretapian tidak terlepas dengan sejarah alat transportasi umumnya diawali
dengan penemuan roda. Mulanya dikenal dengan kereta kuda yang terdiri dari satu kereta (rangkaian) kemudian dibuat kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari rel yang dinamakan (trem). Terlebih didaerah pertambangan dimana terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda. Setelah ditemukannya mesin uap oleh James Watt dibuatlah kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap oleh Nicolas Cugnot dimana orang-orang menyebutnya sebagai kuda besi. Kemudian Richard Trevithick yang membuat mesin lokomotif dan dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya pada pertunjukkan di depan khalayak umum. Kemudian George Stephenson menyempurnakan lokomotif dan memenangkan perlombaan balap lokomotif serta digunakan pada jalur Liverpool – Manchester. Pada waktu itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi belalang. Penyempurnaan demi penyempurnaan dilakukan untuk mendapatkan lokomotif yang lebih efektif, 11 http;//id.wikipedia.org/wiki/Kereta Api Penumpang
15
berdaya besar dan mampu menarik kereta lebih banyak. Ditemukannya listrik oleh Michael Faraday membuat penemuan-penemuan tentang peralatan listrik yang akhirnya ditemukannya motor listrik memunculkan term listrik yang merupakan cikal bakal kereta listrik. Kemudian mesin diesel oleh Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang bertenaga dan memiliki efisiensi lebih besar dibandingkan dengan lokomotif uap. Seiring berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, maka ditemukannya kereta api magnet yang lebih maju, maka ditemukannya kereta api magnet yang memiliki kecepatan diatas kecepatan kereta api biasa. Tercatat Jepang dalam waktu decade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress 11 Shinkanzen dengan rute Tokyo – Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang. Kemudian Perancis yang mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV. Jenis –jenis Kereta Api Dari segi tenaga penggerak : Kereta Api Uap Kereta Api Diesel Kereta Api Listrik Dari segi Rel Kereta Api Rel konvensional Kereta Api Rel Konvensional adalah Kereta Api Rel konvensional adalah kereta api yang umum dijumpai. Menggunakanrel(track/jalur) yang terdiri dari dua batang besi yang dirancang khusus serta bantalan. Didaerah tertentu yang memiliki tingkat ketinggian curam, digunakan rel bergerigi yang diletakkan ditengah-tengah rel tersebut serta menggunakan lokomotif khusus yakni lokomotif yang memiliki roda gigi. Kereta Api Monorel Kereta api monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur kereta yang biasa dijumpai. Dikatakan rel tunggal karena relnya hanya terdiri dari satu batang best yang dirancang khusus untuk keperluan itu. Letak kereta api didesain menggantung pada rel atau diatas rel. karena efisien, biasanya digunakan sebagai wahana transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan didesain tidak ubahnya seperti jalan layang. 11 http;//id.wikipedia.org/wiki/Kereta Api Penumpang
16
Kereta Gantung Sebutan kereta gantung umum digunakan pada kereta yang menggantung yang berjalan menggunakan kabel. Umumnya hanya satu rangkaian dan digunakan pada tempat-tempat tertentu misalnya didaerah bersalju, daerah pegunungan atau tempat-tempat wisata.Kereta api penumpang adalah kereta api yang rangkaiannya untuk mengangkat penumpang. Umumnya dilengkapi dengan sistem listrik serta toilet dan Biasanya terbagi atas kelas utama (eksekutif), kelas bisnis (patas biasa), maupun kelas ekonomi (umum).Untuk kelas utama dan bisnis biasanya dilengkapi dengan pelayanan restorasi serta dilengkapi dengan kereta api makan (dapur) untuk kereta api jarak jauh. Didaerah atau negara-negara tertentu dilengkapi dengan gerbong atau kereta tidur 11 yang dilengkapi dengan tempat tidur untuk perjalanan malam hari. Pada awalnya kereta api penumpang hanyalah kereta yang diberi tempat duduk dan tidak diberi atap (untuk kelas ekonomi) dan diberi atap (untuk kelas khusus) Kemudian umumnya di eropa atau Inggris khususnya pada masa lampau setiap kereta dilengkapi kabin /kamar sendiri-sendiri untuk dua atau beberapa orangatau beberapa orang penumpang dimana pasa masa lampau dilengkapi dengan pintu sendiri-sendiri. Sedangkan di Amerika serikat kereta api umumnya tertutup dan tidak dilengkapi dengan kabin/kamar tersendiri sebagaimana kereta api yang umum dijumpai saat ini. Di Inidonesia setiap kereta dalam satu gerbong dilengkapi empat buah pintu dimana duapintu, satu pada sisi kanan dan satu pada sisi kiri pada masing-masing ujung pada setiap gerbong kereta.11
2. 2. 2 Angkutan Kereta Api Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN TAP MPR No.II/MPR?1998) tentang perkeretaapian ditetapkan bahwa pembangunan perkeretaapian dilanjutkan dengan meningkatkan daya angkut, mutu pelayanan dan efisiensi pengelolaanya sehingga kereta api sebagai angkutan umum penumpang dan barang dapat diandalkan oleh masyarakat. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan dalam kota diusahakan pengembangan sistem angkutan kereta api. Sebagai salah satu moda angkutan, maka peranan kereta api tidak akan lepas dari peranan sector perhubungan secara menyeleruh. Sesuai dengan sifat dan karakteristiknya yang khusus, maka langkah kerjanya dikembangkan pada pemanfaaatan secara maksimal unsur-unsur 11 http;//id.wikipedia.org/wiki/Kereta Api Penumpang
17
keistimewaaan dan kelebihannya. Kereta api sebagai moda transportasi diatas jalan baja merupakan salah satu sub sistem dari sistem transportasi nasional yang mempunyai keunggulan -keunggulan antara lain : Kemampuannya untuk memindahkan manusia dan barang secara masal, untuk jarak jauh atau atau jarak menengah/dekat, dalam waktu relatif singkat dan dengan kecepatan cukup tinggi. Hemat ruangan, hemat energi serta memiliki factor keamanan yang tinggi, sehingga . memungkinkan untuk beroperasi yang efisien. Dalam Penjelasan Khusus sektor Perhubungan, sub Sektor Perhubungan Darat, Moda Transportasi Jalan Rel (Kereta Api) sebagai berikut : 1. Aspek Angkutan Perkeretaapian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana,prasarana dan fasilitas penunjang kereta api untuk penyelenggaraan angkutan kereta api yang disusun dalam satu sistem. Perkeretaapian diselenggarakan oleh pemerintah dan pelaksanaannya diserahkan kepada Badan penyelenggara yang dibentuk untuk itu. Badan usaha selain Badan Penyelenggara dapat diikutsertakan dalam kegiatan perkeretaapian atas dasar kerjasama dengan badan penyelenggara. 2. Aspek Prasarana dan Sarana Usaha pendukung angkutan penumpang (restoran, kios, locker) dengan syarat bekerjasama dengan badan penyelenggara. Pembangunan prasarana jalan rel baik untuk kepentingan umum maupun khusus serta terminal peti kemas dengan ketentuan bekerjasama dengan Badan penyelenggara. Usaha-usaha penunjang yang merupakan diversifikasi usaha, maupun berdampak operasional angkutan (pemanfaatan asset seperti tanah) dengan ketentuan bekerja sama dengan Badan penyelenggara. Segala hal yang berkaitan dengan Perkeretaapian dapat dilihat pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 13 Tahun 1992 Tentang Perkeretaapian (lihat lampiran)
18
B. Angkutan Penumpang Adapun jenis penumpang yang harus diangkut baik jarak jauh, maupun jarak dekat atau sedang, titik operasinya adalah pada mutu jasa dan mutu pelayanan yang sesuai keinginan konsumen, karena selalu melakukan orientasi pasar (marked oriented). Peningkatan pelayanan harus merupakan suatu program berkelanjutan (everlasting program). Bagaimanapun kondisi dan situasi intern perkeretaapian, kegiatan usahanya harus diarahkan kepada ketetapan dan keamanan perjalanan kereta api termasuk kemudahan-kemudahan lainnya seperti ketertiban dan kebersihan stasiun, ruang tunggu dan jumlah loket yang memadai, kereta penumpang yang baik dan sebagainya. Angkutan penumpang, meskipun dilihat dari total angkutan pangsanya relatif kecil, namun secara kuantitas cukup besar dan masih dapat ditingkatkan lagi khususnya pada koridor-koridor yang potensial. Dari hasil studi pada tahun 2000 mengenai jumlah pergerakan penumpang KA didapatkan rincian sebagai berikut : No. 1
Propinsi Jakarta
Penghasil Org/thn (000) 8.596.894
Penarik Org/thn (000) % 26,19 8.658.380
9.223.230
27.62
3
Jawa Tengah
5.776.684
4
D. I Yogyakarta
1.993.728
5
Jawa Timur
2 Jawa Barat
Jumlah
% 26,71
9.867.015
27,41
17.05
5.978.131
17,71
4.34
2.103.853
5,71
9.768.906
27.81
9.177.409
27,45
30.768.912
100,00
30.784.778
100,00
Tabel Jumlah pergerakan penumpang KA (Sumber : Dephub Dirjen Angkutan Darat)
2. 3
Pengertian Stasiun Kereta Api Stasiun Adalah Bangunan yang merupakan terminal akhir atau tempat henti sementara
kereta api sebelum melanjutkan perjalanan.10 Di Stasiun Kereta Api jadwal pemberangkatan dan lalu lintas kereta api dikendalikan. Kepala stasiun dan beberapa petugas pengatur mengatur perjalanan kereta api berkantor disini.12 Stasiun Kereta Api dilengkapi dengan berbagai sarana untuk memenuhi kebutuhan 10 Terminal Terpadu Manggarai, Landmark Jakarta abad ke- 21? (Lihat Lampiran 12 Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 15 PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta 1991
19
penumpang kereta api misalnya, loket penjualan tiket kereta api, kantin, kios makanan kecil, toilet umum, ruang tunggu dan sebagainya. Diantara dua stasiun biasanya terdapat satu atau lebih halte, yang merupakan stasiun pembantu. Beberapa halte kadang-kadang disinggahi kereta api untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Halte tidak memiliki fasilitas selengkap stasiun.10 Stasiun kereta api diartikan sebagai suatu tempat pertemuan dan pergantian antara pemakai sistem angkutan kereta api dengan sistem angkutan yang lainnya. Suatu stasiun sebenarnya tidak hanya bertugas sebagai akhir atau awal perjalanan, tapi juga merupakan suatu pintu, dimana penumpang-penumpang kereta api bergerak menuju tujuannya masing-masing dalam sebuah kota. Stasiun memiliki beberapa arti sesuai konteks keberadaannya. Sebuah Stasiun dapat dipandang
sebagai sebuah bangunan yang mempengaruhi sekaligus
dipengaruhi
oleh
lingkungan sekitarnya. Dimana bangunan ini tersusun atas site, struktur, kulit luar bangunan, utilitas, ruang-ruang dalam, dan isinya. Secara garis besarnya stasiun memberikan ruang bagi : Kegiatan sirkulasi, misalnya akses dari dan ke kereta yang memadai Operasional, misalnya penjualan tiket dan servis lainnya serta akomodasi bagi pegawai stasiun. Tanda keberadaan stasiun tersebut. Misalnya signage di jalan raya. Juga pintupintu keluar menuju kota, tempat olahraga, daerah komersial, atau titik pemberhentian sarana transportasi lainnya. Dapat juga warna yang berbeda. Daerah komersial dan fasilitas pendukungnya. Tempat pergantian sarana transportasi. Focal point bagi komunitas yang ada Ada keterkaitan antara pengguna dengan stasiun tersebut sebagai sebuah bangunan. Sebuah stasiun juga harus jelas dalam penampakan kestasiunannya. Sehubungan dengan penempatannya di dalam kota, Stasiun kereta
api dan jalur
pergerakan kereta api selalu berhubungan dengan elemen estetik kota, yang berarti komposisi ruang-ruang kehidupan manusia dari berbagai ukuran yang terdiri dari : Bagian Homogen ; rumah tinggal dll Bagian pusat ; tempat perbelanjaan, pusat kebudayaan dsb Bagian sirkulasi ; jalan raya Bagian khusus ; zona industri, kampus dll.
20
2. 3. 1 Pengertian Stasiun Kereta Rel Pengertian Stasiun Kereta Rel ditinjau dari masing – masing kata pembentuk kalimatnya, yaitu : - Stasiun Stasiun dalam bahasa Indonesia merupakan penyerapan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang Station13 bermakna : stasiun kereta, bus, pangkalan. Sedang dalam bahasa Indonesia memiliki makna : Tempat perhentian. - Kereta14 Kereta dalam bahasa Indonesia memiliki makna : Kendaraan yang memiliki roda dua, empat atau lebih. - Rel14 Rel dalam bahasa Indonesia memiliki makna : Lintasan yang terbuat dari logam besi atau baja. Maka pengertian Stasiun Kereta Rel berdasarkan makna kata pembentuknya dapat diartikan sebagai tempat perhentian kereta rel. Sedang menurut J. Horning pengertian tentang Stasiun Kereta Rel adalah : Kumpulan dari jalan kereta (rel), emplasemen, gedung dan perlengkapan lainnya yang merupakan suatu kesatuan yang diperlukan dalam melakukan dinas perjalanan kereta (rel)15
2. 3. 2 Emplasemen16 Dalam kegiatan kereta rel, membutuhkan perlengkapan yang disebut emplasemen, yang terdiri dari : -
Lintasan Kereta Rel
-
Peron – peron
Emplasemen dapat dibagi atas beberapa macam, seperti : 1. Emplasemen penumpang 2. Emplasemen gudang barang 3. Emplasemen penyususn atau emplasemen depo kereta 4. Emplasemen langsir 13 John M. Echols – Hassan Shadily, kamus lengkap Inggris – Indonesia (Gramedia, Jakarta 1996) 14
W.J.s Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, Jakarta 1976)
15 J. Horning, Ilmu Bangunan Jalan Kereta Api (Pradya Paramita, Jakarta, 1981) 16
Ir. Imam Subarkah, Jalan kereta rel (Idea Dharma, bandung, 1981 )
21
5. Emplasemen Depo lokomotif 6. Emplasemen Pelabuhan Bagi kereta rel itu sendiri keberadaan dari emplasemen adalah merupakan tempat untuk : -
Memberikan kemungkinan bagi kereta rel untuk saling bersilangan atau bersusulan.
-
Memungkinkan gerbong dan kereta untuk dirangkaikan atau untuk menyimpannya, karena
-
Tidak digunakan untuk sementara waktu.
2. 3. 2. a Emplasemen Penumpang Dalam hal ini, yang di bahas adalah emplasemen penumpang yang memiliki fungsi sebagai berikut : -
Untuk memberikan kesempatan kepada penumpang naik dan turun dari kereta rel.
-
Untuk memberikan kesempatan bagi penumpang untuk mengirim atau menerima barang hantaran atau angkutan.
-
Untuk memberikan kesempatan bagi umum untuk mengirim atau menerima barang potongan, barang hantaran atau barang gerobakan.
2. 4 Klasifikasi Stasiun Stasiun dapat dibedakan berdasarkan Fungsi Pelayanan Stasiun penumpang Yaitu stasiun untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, bagasi penumpang, bagasi pos dan barang-barang hantaran. Stasiun barang Yaitu stasiun gudang barang yang juga digunakan untuk menaikkan dan menurunkan barang berat. yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengangkat barang-barang berat dan tempat bongkar muat. Stasiun langsir Yaitu stasiun yang digunakan untuk menyusun dan mengumpulkan gerbong yang diperuntukkan bagi suatu stasiun ini hanya terdapat di kota besar.
22
Jenis Stasiun Stasiun Kecil Yaitu stasiun berupa tempat pemberhentian, khusus untuk naik turun penumpang local, dengan fasilitas yang minim. Stasiun hanya sekedar untuk pemberhentian sementara dalam jangka waktu singkat. Fasilitas yang ada biasanyaHanya loket karcis, ruang untuk menunggu kereta dan ruang petugas. Kereta api cepat dan ekspres tidak berhenti, jadi terutama hanya untuk penumpang local. Pada stasiun kecil hanya ada 2 atau 3 rel kereta api, yaitu satu rel terusan dan satu atau dua rel persilangan atau untuk sepur penyusulan. Stasiun Peron
Peron
Gambar Lintasan Stasiun Kecil Stasiun Sedang Yaitu stasiun yang Stasiun ini berada di kota kecil .Sudah memiliki fasilitas penunjang lain dan mempunyai pekerjaan teknis maupun administrasi. Pada umumnya ada di kota kecil, kereta api cepat dan kereta api ekspres dapat berhenti disini. Jadi ada kesempatan untuk melayani penumpang jarak jauh. Pada umumnya kegiatan bongkar atau muat barang sudah agak ramai, maka perlu disediakan gudang barang . Pada Stasiun ini terdapat lebih banyak rel kereta api dari pada stasiun kecil. Untuk penginapan lokomotif dibuatkan sepur-sepur traksi, yaitu sepur los dengan sebuah los kecil penginapan lokomotif.
Peron
Stasiun
Peron Gambar Lintasan Stasiun Sedang
23
Stasiun Besar Yaitu stasiun yang umumnya ada dikota besar. Semua kereta api berhenti disini. Sudah memiliki fasilitas lengkap seperti bengkel kereta dan memiliki jalur sendiri untuk langsir. Stasiun ini berhubungan dengan kota-kota lain. Dan umumnya kereta berangkat dan tiba di stasiun ini. Khusus untuk pengangkutan Penumpang dan barang sudah dipisahkan. Untuk perluasan perlu diperhatikan dan perlu disediakan tanah cadangan.
Peron
Stasiun
Peron Peron Gambar Lintasan Stasiun Besar
Berdasarkan besarnya (klasifikasi kesibukan ) Stasiun kereta api Manggarai termasuk stasiun besar untuk stasiun kelas ekonomi atas, menengah dan bawah, Ini terbukti dengan jumlah penumpang yang harus dilayani cukup besar + 153.500 penumpang per/hari5 dengan jadwal perjalanan cukup padat yaitu sebanyak 70 kali/hari untuk wilayah Jabotabek dan 31 kali/hari untuk luar Jabotabek. 5 Jumlah lintasan yang ada distasiun ini cukup banyak yaitu 18 lintasan untuk 4 lintasan dipakai untuk perjalanan kereta menerus dan berhenti, dan 4 lintasan tambahan untuk kereta berhenti lama, perhentan terakhir, 3 lintasan untuk luar kota, 4 lintasan untuk kereta lewat langsung, dan 3 lintasan untuk kereta ke bengkel kereta. Bentuk Stasiun Stasiun Awal/Akhir (terminal stasion) Yaitu kereta yang memulai dan mengakhiri perjalanannya di stasiun ini serta terdapat depo dan perlengkapan lainnya.
Stasiun Gambar
Stasiun Awal dan Akhir
5 Kereta Sampai di Manggarai Saja, Koran Tempo, Kamis 4 mei 2006
24
Stasiun Sejajar/Antara Yaitu stasiun yang letak bangunannya sejajar dengan jalur
Stasiun
Gambar Stasiun Sejajar/Antara Stasiun Silang (Cross Station) Yaitu Stasiun yang terletak pada jalur persimpangan yang membagi atau mengumpulkan Dua lintasan. Stasiun
Gambar Stasiun Silang
Stasiun Pertemuan Yaitu Stasiun yang menghubungkan beberapa jurusan, pada stasiun ini terkadang juga Tersedia jaringan transportasi lainnya. Stasiun
Gambar Stasiun Pertemuan Segi Fasilitas a. Stasiun Jarak dekat b. Stasiun Jarak Sedang (Medium) c. Stasiun Jarak Sedang (Medium)
25
Sistem Lintasan Stasiun kereta api di permukaan tanah. (at Grade Station) Stasiun ini memerlukan lahan yang lebih luas dari jenis stasiun lainnya, Perawatannya lebih mudah.
Perm ukaan Tanah
PERON
PERON
Gambar Stasiun Dipermukaan Tanah Berdasarkan kondisi existing saat ini kondisi stasiun terletak dipermukaan tanah untuk kebutuhan untuk perencanaan desain proyek ini untuk dibuat tetap dipermukaan tanah sedangkan area atasnya digunakan untuk fasilitas pendukung seperti perbelanjaan,café, restaurant dsb.
Stasiun kereta api dibawah tanah (underground station/sub way) Station terletak dibawah permukaan tanah, pembuatannya memakan biaya yang sangat besar, perawatannya lebih sulit, pemakaian ruang harus optimal dan harus memperhatikan kondisi tanah. Perm ukaan Tanah
PERON
PERON
Gambar Stasiun Di Bawah Tanah
Stasiun Kereta Api layang (Evelated station) Stasiun yang berdiri seperti jalan layang, tetapi harus memperhatikan struktur lintasan dia diangkat dari permukaan tanah. Pembuatan memakan biaya besar, perawatannya lebih sulit ruang dibawahnya bisa dimanfaatkan untuk aktifitas lainnya.
PERON
PERON
Perm ukaan Tanah
Gambar Stasiun Layang
26
2. 5. 1 Berdasarkan letak Stasiun Kereta Rel a. Stasiun Kereta Rel Akhiran Dimana kereta rel mulai atau mengakhiri perjalanannya. b. Stasiun Kereta Rel Antara Terletak pada jalan terusan c. Stasiun Kereta Rel Pertemuan Menghubungkan tiga jurusan d. Stasiun Silang Dimana dua jalan terusan bersilang.
2. 5. 2 Berdasarkan Bentuk Stasiun Kereta Rel a.
Stasiun Kereta Rel Siku – Siku Bangunan stasiun kereta rel berbentuk siku – siku pada sepur – sepur yang berakhir di
Stasiun. Terdapat peron siku – siku di sebut peron ujung dan peron sejajar dengan sepur – sepur (Gambar A, B, dan C). Tujuan pembangunan stasiun kereta rel siku – siku adalah agar jalan baja dapat mencapai suatu daearah sampai sedalam – dalamnya, misalnya daerah industri, perdagangan, pelabuhan, seperti yang dapat dijumpai di Jakarta - Kota, Tanjung Priok. Pada umumnya stasiun kereta rel ini merupakan stasiun akhiran (Tanjung Priok), tetapi ada juga yang sebagai stasiun kereta rel terusan (Jakarta – Kota).
Stasiun
Stasiun
27
Stasiun
Gambar Stasiun Kereta Rel Siku – siku
b. Stasiun Kereta Rel Pararel Bangunannya sejajar dengan sepur – sepur. Pada Atasiun kereta rel ini dapat berbentuk kombinasi dari bentuk pararel dan siku – siku.
Stas iun Gambar Stasiun Kereta Rel Pararel
c. Stasiun Kereta Rel Pulau Bangunan Stasiun kereta rel induk sejajar dengan sepur – sepur tetapi letaknya berada ditengah – tengah antara sepur – sepur. Salah satu stasiun kereta rel pulau adalah stasiun kereta rel Cikampek.
28
Stasiun
Gambar 17 Stasiun Kereta Rel Pulau d. Stasiun Kereta Rel Simenanjung Bangunan stasiun kereta rel terletak di sudut antara dua sepur yang bergandengan.
Stasiun
Gambar Stasiun Kereta Rel Simenanjng
2. 5. 3 Keberadaan dan Letak Stasiun Kereta Rel Keberadaan dan letak stasiun kereta rel terhadap perkotaan dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Keberadaan Stasiun Kereta Rel Keberadaan stasiun kereta rel secara umum adalah untuk melengkapi sarana dan prasarana sistem transportasi sebuah kota sehingga meningkatkan kualitas fungsional kota tersebut. Seperti pada kota –kota besar dinegara lain, keberadaan kereta rel sangat dominan terhadap alat transportasi lain. Factor pengguna kereta rel dibandingkan semua moda lalu – lintas saat ini dan untuk tahun 2005 diprediksikan : -
Wilayah DKI Jakarta 0,09 % bertambah menjadi 15 %
-
Wilayah Botabek 8,9 % bertambah menjadi 39,2 %
2. 5. 4 Pemilihan Letak Stasiun Kereta Rel Pemilihan letak untuk stasiun kereta rel yang baik adalah di pusat kota supaya mudah dicapai oleh penduduk kota. Pembangunan stasiun kereta rel pada suatu lokasi, tidak boleh semata –mata Tergantung pada syarat-syarat teknik, tetapi memperhatikan pula unsur – unsur ekonomi di kemudian hari. Perkembangan kota di waktu yang akan datang, perkembangan ekonomi daerah,
29
bertambahnya
penduduk, meningkatnya kesejahteraan umum, industri, kemajuan teknik,
kepentingan militer, dan sebagainya. Semuanya tersebut harus diperhatikan agar dalam pelaksanaannya tidak menemui kendala dan dapat dilaksanakan dengan mudah, jika ada perluasan juga mudah dalam pelaksanaan karena itu perlu lahan yang luas.
2. 6 Perencanaan Stasiun Banyak yang harus dilihat dalam merencanakan sebuah stasiun kereta api. Stasiun kereta api harus dapat berperan dengan baik sebagai sebuah elemen kota dan memiliki keterkaitan dengan penggunanya. Fungsinya sebagai ruang publik mengharuskan stasiun dapat memberikan kebutuhan-kebutuhan penggunanya. Kebutuhan pengguna pun berbeda-beda sesuai dengan karakteristiknya. Penumpang kereta api dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan perjalanannya, waktu tempuh perjalanan, harga tiket, kelompok umur, dan lain-lain. Sebuah stasiun merupakan satu asset yang terus ada, karena itu desainnya juga harus mengikuti perubahan. - Lebih mudah diakses dan welcome, lebih bernuansa publik daripada privat. Lebih terbuka dan mudah terlihat. - Stasiun terlihat lebih menarik baik dari segi desain maupun public art yang ada. - Membuat stasiun menjadi focal point bagi komunitas sekelilingnya. Penambahan retail dan area komersial yang menarik. - Ramah lingkungan, misalnya dengan penggunaan energi yang efisien, polusi rendah dan lainlain. Aksebilitas di dalam sebuah stasiun menjadi satu permasalahan utama dalam perencanaannya. Akses yang disediakan bagi penumpang ke jalur kereta api hendaknya mudah digunakan. Juga disediakan akses khusus yang memudahkan penderita cacat, orang tua dan sebagainya.
2. 7 Perancangan Stasiun (Ruang, Skala dan pencahayaan) Ruang Ruang dalam sebuah stasiun sangat esensial mendukung performanya. Sebuah stasiun membutuhkan ruang bagi dinamika pengunjungnya dan untuk pengadaan fungsi-fungsinya. Diperlukan ruang-ruang yang bebas dan aman, serta nyaman untuk meningkatkan kinerja pengguna, baik pengunjung maupun petugas stasiun. Karakteristik tiap ruang perlu diperhatikan
30
sesuai dengan fungsi dan kegiatan yang berlangsung didalamnya. Pengadaan ruang-ruang tersebut juga harus dipehatikan agar tidak berlebihan atau kekurangan. Desain ruang di Stasiun harus menyediakan kelancaran bagi sirkulasi pengunjung terutama di area publik dan kenyamanan di ruang tunggu selain rasa aman yang harus di ciptakan. Rute untuk sirkulasi dalam stasiun harus jelas. Sebuah stasiun harusnya dapat membawa pengunjungnya melewati ruang demi ruang sesuai hirarkinya secara alamiah. Pintu masuk dapat dibuat lebih dari satu namun tetap harus menampakan kejelasannya sebagai pintu masuk.
Skala Perancangan skala dalam stasiun sangat ditentukan oleh kapasitas pengguna. Jumlah pengunjung yang banyak tentunya tidak akan merasa nyaman bila berada di ruang yang berskala kecil. Stasiun didesain untuk membuat kesan yang mendalam bagi pengunjungnya. Skala, yang berhubungan dengan tinggi volume ruang, dapat menciptakan sebuah keindahan dalam stasiun. Salah satu daya tarik stasiun juga tingkat kebersihan ruang dan keleluasaan ruangnya.
Pencahayaan Pencahayaan dalam stasiun sangat penting untuk keamanan operasionalnya. Fungsi utama pencahayaan ini sebenarnya untuk memudahkan pergerakan penumpang secara aman dan mudah. Selain itu untuk alasan keamanan, menciptakan lingkungan yang bersahabat, membuat kesan yang mendalam, dan untuk mencegah tindakan kriminal. Pencahayaan dapat membuat respon emosional penumpang menghasilkan perasaan yang positif. Pencahayaan ini didapatkan juga dari pengaturan ruang dan skala. Pencahayan amat dibutuhkan disetiap titik dimana pengunjung atau staf melakukan suatu kegiatan. Pencahayaan yang dibedakan kuat penerangannya juga membantu para pengunjung menentukan orientasi mereka.
2. 8 Prinsip Pendisainan Stasiun Kereta Rel Pada umumnya di dalam pendisainan dari suatu stasiun kereta rel dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu : a. Ukuran dan Penataan Fasilitas Pertimbangan ukuran dan penataan fasilitas pada pendisaian stasiun kereta rel didasarkan atas - Ruang Aktivitas penumpang
31
Perancangan ruang yang memadai bagi aktivitas penumpang di peron adalah 0,74 m2 bagi tiap individu, sebagai standart minimum untuk mencapai batas kenyamanan. - Jarak Tempuh Jarak tempuh rata – rata untuk penumpang harus kurang dari 88 ft atau 26,82 m dan jarak dari ujung peron ke titik terdekat dari pintu keluar tidak boleh melampui jarak 200 ft atau 60,69 m. - Sirkulasi Lalu Lintas Sirkulasi penumpang disekitar maupun di dalam stasiun haruslah lancar dan aman dengan menyediakan kapasitas yang cukup untuk berbagai fasilitas, serta menghindari sirkulasi silang. - Kapasitas Standar dan Konfigurasi Disain Yaitu petunjuk dan standar yang memperhatiakn persyaratan disain untuk pemasangan fasilitas –fasilitas komponen untuk stasiun kereta rel, seperti tangga, ramp, escalator, pergerakan manusia, peron, kontrol pintu masuk dan pintu keluar. b. Sistem Informasi Sistem informasi yang baik adalah yang dapat memberi kesinambungan dan kejelasan arus penumpang. Titik berat dari sistem informasi adalah pada penempatan grafis atau gambar dan tanda atau petunjuk. Kombinasi Grafis dan petunjuk harus memenuhi karakteristik : - Pesan yang dismpaikan harus mudah diterima dan jelas, dengan menggunakan istilah yang mudah dimengerti (familiar). - Jumlah dari informasi – informasi harus dibatasi (Tidak terlalu banyak). - Isi dan pesan yang akan disampaikan jangan sampai membutuhkan terjemahan - Kontinuitas dan jarak pandang juga harus diperhatikan bagi sistem informasi pedestrian - Papan informasi harus diletakkan pada titik – titik penting ( tempat dimana pedestrian akan menentukan jalan yang akan dituju) dan dijauhkan dari reklame. c. Fasilitas Umum Suatu stasiun kereta rel harus mempunyai fasilitas umum yang memadai, seperti loket, toilet, Telpon umum, wartel dan sebagainya. d. Lingkungan dan Persyaratan Keamanan Hal ini meliputi kebisingan, ventilasi, keindahan, keamanan, perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan petir. e. Disain untuk Orang cacat Permasalahan sirkulasi untuk Orang cacat harus diperhatikan dalam kegiatan mendisain suatu
32
stasiun kereta rel. Hal ini meliputi orientasi sirkulasi horizontal dan vertical, sirkulasi dari naik atau turun kereta hingga sampai ke tempat parkir serta sirkulasi keadaan darurat (emergency) untuk orang cacat. f. Fleksibilitas dan Efisiensi Ekonomis Dalam proses mendisain fleksibilitas mengacu kepada perubahan pada masa mendatang, sedang untuk biaya harus mendapat profit yang optimum dan meminimumkan biaya operasional yang merupakan hal penting untuk efisiensi ekonomis.
2. 9 Pengertian Judul Proyek Stasiun adalah bangunan yang merupakan
terminal akhir atau tempat henti sementara
kereta api sebelum melanjutkan perjalanan. Distasiun kereta api jadwal pemberangkatan dan lalu lintas kereta api dikendalikan. Kepala Stasiun dan beberapa pengatur perjalanan kereta api biasanya berkantor di stasiun ini. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991).12 Stasiun : Tempat berkumpulnya penumpang barang yang menggunakan angkutan angkutan kereta yang didalam terdapat tempat pengendali dan pengatur lalu lintas kereta api. Kereta Api : Kereta api adalah rangkaian lokomotif dan gerbong yang dipergunakan untuk mengangkut penumpang atau barang melalui jalur track. Sebuah rangkaian kereta api biasanya ditarik /didorong oleh satu atau dua lokomotif. Manggarai adalah nama daerah/Lokasi di Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet Jakarta Selatan Jadi pengertian Stasiun Kereta Api Manggarai adalah : “Menghidupkan kembali tempat pengendali dan pengatur lalu lintas kereta api yang mengangkut penumpang dan barang yang berada didaerah manggarai yang terintegrasi dengan fasilitas lain sehingga tercapai sarana transportasi darat yang cepat, aman dan nyaman. Juga pengertian lain : “ Stasiun kereta rel Manggarai yang sudah atau disatukan baik ditinjau dari segi penyatuan berbagai macam kegiatan yang berbeda menjadi satu saling menunjang (multi – moda), maupun dari segi penyatuan dengan lingkungan sekitarnya.” 12 Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 15 PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta 1991, Hal 15
33
2. 10 Tinjauan Stasiun Kereta Rel Manggarai Stasiun kereta rel Manggarai merupakan sebuah stasiun kereta rel persimpangan utama pada sistem transportasi jalan kereta rel Jabotabek, dimana pada stasiun kereta rel Manggarai memiliki dua persilangan lintas kereta rel yang penting yaitu : - Kereta komuter pada lintasan pusat - Kereta jarak jauh pada lintasan Bekasi
Gambar Sirkulasi Lintasan Kereta Rel Jabotabek
Dua lintasan jalan kereta rel pada tingkat yang sama melintasi stasiun kereta rel dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Jakarta - Kota menuju Manggarai ----- Kereta commuter (kereta untuk orang pulang pergi kerja), kereta jarak jauh Bogor
menuju Manggarai ----- Kereta commuter (kereta untuk orang pulang pergi kerja).
Tanah Abang menuju Manggarai ----- Kereta commuter (kereta untuk orang pulang pergi kerja) , kereta barang Jatinegara
menuju Manggarai ----- Kereta commuter (kereta untuk orang pulang pergi kerja), Kereta jarak jauh, Kereta barang
2. 10.1 Fungsi Stasiun Kereta Rel Manggarai Terhadap Perkotaan Fungsi Stasiun Kereta Rel Manggarai Terhadap kota Jakarta adalah sebagai berikut : 34
a. Stasiun penumpang kereta rel dalam kota atau Urban Train b. Stasiun penumpang kereta rel Botabek atau Sub Urban Train c. Stasiun penumpang kereta rel jarak jauh atau Antar Kota. Sehingga kegiatan yang terbentuk dari Stasiun Kereta Rel Manggarai akan merupakan stasiun kereta rel inter change atau Stasiun kereta rel antara. Sistem atau pola jaringan jalan kereta rel yang diterapkan pada jaringan kereta rel di Jabotabek adalah : - Sistem Linier (lurus) - Sistem Loop (lingkar) Linier
Linier
Lingkar
Linier Linier
Linier
Gambar Sistem Pola jaringan jalan Kereta Rel
Stasiun Kereta rel melayani - Kereta jarak jauh (antar kota) dari arah Timur - Jalur lingkar (Bekasi – Tanah Abang – Jakarta Kota -- Pasar Senen -- Jatinegara) - Jalur Tengah (Bogor – Gambir – Jakarta Kota).
35
Gambar Sistem Pola jaringan Kereta Rel 2. 10.2 Kedudukan Stasiun Kereta Rel Manggarai Terhadap Perkotaan Berdasarkan pendekatan Master Plan Kota Jakarta (1985 - 2005), pusat Kota Jakarta yang terletak di sekitar kawasan Monas akan bergeser kearah kawasan Manggarai sebagai Sub City Centre menyebabkan kedudukan stasiun kereta rel menjadi sangat penting sebagai infrastrukturnya. (Lihat Gambar) LAUT JAWA PUSAT KOTA LAMA JAKARTA KOTA
Gambar Stasiun Kereta Rel Manggarai dalam Perkotaan Disamping itu, dengan adanya beberapa fungsi kota yang telah ada disekitar kawasan Manggarai yang mendukung, maka peranan Stasiun Kereta Rel Manggarai terhadap Kota Jakarta sangat menunjang. (Lihat Gambar)
36
PROKLAMASI
TAMBAK
KALI CILIWUNG BANJIR KANAl MANGGARAI
PASAR RUMPUT
JL. SULTAN AGUNG
PUSAT KOMERSIAL JATINEGARA
JL. DR. SAHARJO
BENGKEL STASIUN KERETA
JL TEBET RAYA
Gambar Lingkungan disekitar Stasiun
2. 10. 3 Kedudukan Jaringan Jalur Rel Stasiun Kereta Rel Manggarai Terhadap Jaringan Kereta Rel Jabotabek Tahun 2005 Berdasarkan Proyek Kombinasi Jalan Tol dan Kereta Rel Ringan (lihat gambar) serta Proyek Sarana Kereta Rel Jabotabek tahun 2005 melalui pendekatan studi yang dilakukan Departemen Perhubungan didalam Gambaran Umum tentang Pembangunan Sistem Perkereta Rel Jabotabek (lihat Gambar) memiliki Jalur Kereta Rel listrik layang yang menghubungkan Utara – Selatan DKI Jakarta.
Gambar
37
Jalur kereta di Stasiun Jabotabek
JAKARTA KOTA
KAMPUNG BANDAN
TANJUNG PRIOK
DURI TANGERANG
PASAR SENEN GAMBIR TANAH ABANG
SERPONG
MANGGARAI JATINEGARA
BEKASI
DEPOK
BOGOR
Gambar Jalur Kereta Rel Dalam Kota/Komuter 2. 10. 4 Pencapaian Stasiun Kereta Rel Manggarai Untuk dapat mencapai Stasiun Kereta Rel Manggarai dapat melalui beberapa akses jalan – jalan yaitu : a. Jalan Slamet Riyadi -- Manggarai Utara, untuk arah dari Kampung Melayu dan Jatinegara b. Jalan Matraman -- Tambak, untuk arah dari Pasar Senen, Kramat, Matraman dan Pulo Gadung c. Jalan Cik Ditiro -- Laturharhari -- Sultan Agung, untuk arah dari Tanah Abang, Kebon Sirih, Setia Budi, Menteng. d. Jalan Tebet Timur -- Saharja, untuk arah dari Tebet, Pasar Minggu.
2. 10. 5 Sasaran Proyek Stasiun Kereta Rel Manggarai Sasaran proyek Stasiun Kereta Rel Manggarai secara terpadu secara umum adalah sebagai perwujudan nyata dari Skala Prioritas Rencana Induk Departemen Perhubungan
Direktorat
Jenderal perhubungan Darat di dalam mengatasi masalah transportasi DKI Jakarta berupa : 1. Peningkatan fungsi fasilitas yang sudah dibangun 2. Pengembangan sistem kereta rel termasuk prasarananya
38
Perkiraan rata-rata total perjalanan atau kepadatan pengguna jasa transportasi umum termasuk kereta rel kawasan Jabotabek dapat mencapai 12.550.000 perjalanan per/hari didalam tahun 2005. Untuk melayani kebutuhan masyakat akan transportasi, maka Pemda DKI mengambil langkah pengembangan transportasi antara lain : Pengadaan angkutan umum kereta api Meneggakkan disiplin masyarakat dalam menggunakan prasarana dan sarana angkutan Pembatasan lalulintas di pusat kota Pengembangan terminal penumpang didalam kota Atas semua tuntutan kebutuhan
2. 10. 6 Sasaran Operasional Stasiun Kereta Rel Manggarai Sasaran operasional Stasiun Kereta Rel Manggarai adalah sebagai sarana struktur dan infrastuktur teransportasi penting yang dapat mendukung kelancaran kegiatan Yang semakin kompleks pada Sentra Primer Manggarai sebagai Sub-City-Center Baru Melalui pendekatan Master Plan kawasan Manggarai direncanakan menjadi : 1. Lokasi strategis sebagai sebuah Sub – Centre yang memiliki pusat perekonomian yang didukung oleh pengembangan prasarana infrastruktur seperti jalan kereta rel dan jalan-jalan arteri serta sarana struktur seperti stasiun kereta rel dan terminal bus. 2. Wujud peremajaan kota berupa pengembangan bersifat komersial. 3. Prioritas perbaikan lingkungan yang ke dua ditujukan pada peningkatan fasilitas umum dan pemukiman yang layak. 4. Prakiraan kepadatan penduduk diatas 500 orang/ha didalam tahun 2005 merupakan kategori tertinggi.
2. 11 Standar Organisasi Pada Stasiun Kereta Rel Pada umumnya untuk menjalankan fungsinya sebagai wadah pelayanan angkutan rel, perlu adanya penggorganisasian yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan kereta rel, yang meliputi beberapa bagian pokok, yaitu : a. Bagian Administrasi
39
Bagian administrasi meliputi urusan kepegawaian atau personalia, keuangan, statistik, tariff, anggaran belanja, neraca keuangan, kesejahteraan pegawai, urusan umum (petugas –petugas dalam bidang keamanan dan lain – lain). Petugas – petugas keamanan tersebut menjaga keamanan angkutan kereta, tata tertib penumpang, keamanan dan tata tertib kantor dan tempat – tempat bekerja serta halaman stasiun. b. Bagian Teknik Karena luasnya bagian teknik, maka bagian teknik dibagi dalam tiga bagian yang meliputi : - Bagian teknik Sipil - Bagian teknik Mesin - Bagian teknik listrik dan elektronika - Bagian Teknik Sipil Bagian teknik sipil bertugas mengurus jalan baja (track) dengan emplasemen – emplasemen seperti gedung, bangunan hikmat seperti jembatan, terowongan dan sebagainya. - Bagian Teknik Mesin Bagian teknik mesin bertugas mengurus alat – alat kereta, gerbong, mesin, bengkel dan sebagainya. - Bagian Teknik Listrik dan Elektronika Bagian teknik listrik dan elektronika bertugas mengurus listrik, alat – alat listrik, penerangan, alat – alat radio, alat – alat elektronika, air conditioning dan sebagainya. c. Bagian lalu lintas Kereta Rel dan Perniagaan Bagian lalu lintas kereta rel dan perniagaan meliputi urusan perjalanan kereta rel, angkutan penumpang, angkutan barang dan hewan, perniagaan, tariff dan sebagainya. d. Bagian Peralatan (logistik) Bagian peralatan meliputi urusan persedian dan pembagian bahan, alat – alat yang dibutuhkan untuk pekerjaan sehari – hari untuk perbaikan dan perluasan.
40
2.11.1 Struktur Organisasi Perusahaan Stasiun Kereta Rel Manggarai Kepala Stasiun Kereta Rel Terpadu Manggarai Wakil
Sekretari
Administrasi (PAP)
Operasi
Tata Usaha
PPKB (Kendaraan Baru)
PPKA (KERETA REL)
Pengelola
Managemen
Managemen
Emplasemen Kereta Rel
- Telkom - Telex -Komputer Dsb.
- Pengawas Peron - Pengurus Bagasi Penumpang Kereta Rel
- Pengawas perjalanan kereta - Pengawas Perjalanan kereta - Analisa Perjalanan
Perlengkapan (Logistik)
Keamanan
Tata Usaha
Keuangan
Bagasi
Emplasemen Kereta rel
Penanggung Jawab Loket
2. 11.2 Stasiun Kereta Rel Manggarai Stasiun Kereta Rel Manggarai adalah suatu sarana sistem transportasi multi – moda antara sistem transportasi kereta rel diintegrasikan pada sebuah lokasi dengan ditunjang dan dilengkapi fasilitas penunjang dan pelengkap. Dengan demikian, sarana dan prasarana yang terdapat pada Stasiun Kereta Rel Manggarai adalah sebagai berikut :
41
Kebersihan
1. Empalesemen sistem transportasi kereta rel (diluar bangunan utama, yakni Stasiun) 2. Bangunan utama Stasiun Merupakan tempat kontak antara penumpang dengan kereta rel. Fasilitas yang terdapat pada stasiun adalah : - Fasilitas sirkulasi berupa hall, koridor, penyebrangan dan lain – lain. - Fasilitas pelayanan penumpang berupa loket, bangsal penumpang dan lain - lain - Fasilitas urusan kereta rel berupa ruang kepala stasiun, ruang administrasi dan lain – lain. - Fasilitas pelengkap stasiun berupa kantin, kios – kios dan lain – lain. 3. Jalur Penghubung Sirkulasi Menghubungkan bangunan utama dengan terminal 4. Fasilitas Penunjang Lingkungan seperti Pusat perbelanjaan, dan lain – lain. Keberadaan Stasiun Kereta rel manggarai diharapkan dapat meningkatkan kembali vitalitas stasiun kereta rel, yaitu : - Berdasarkan jenis pelayanan, Stasiun Kereta Rel Manggarai merupakan sarana transportasi multi – moda dimana memiliki pelayanan moda transportasi kereta rel - Berdasarkan tingkat kesibukan, Stasiun Kereta Rel Manggarai merupakan stasiun kereta rel besar. - Berdasarkan lahan (site), Stasiun Kereta rel Manggarai merupakan sarana transportasi ramah lingkungan karena lahan yang dipergunakan adalah milik PJKA serta keberadaannya juga berintegrasi dengan kawasan Central Bisnis Manggarai.
2. 12 Gambaran Proyek Stasiun Manggarai
Judul Proyek Tema
: Stasiun Kereta Api Manggarai : Pengembangan Stasiun Kereta Api Manggarai dengan Tema Ruang dan Sirkulasi
Lokasi
: Jl. Bakti, kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan
Sifat
: Fiktif
Pemilik
: PT KERETA API
42
Sasaran
: Masyarakat Umum
Luas Lahan
: 60.000 m2
Fasilitas Yang direncanakan Fasilitas Utama : - Ruang pengelola stasiun (Kepala dan wakil stasiun dan staff) - Hall /ruang tunggu pengantar dan penjemput - Ruang Pembelian tiket - Lintasan kereta api dan peron ruang untuk menunggu kedatangan kereta api - Klinik (ruang kesehatan) - Toilet umum/khusus - Gudang - Parkir - Mushola - Akses langsung kekawasan
Fasilitas Penunjang - Kios-kios perdagangan - Restoran - Café - Mini market - Penampungan pedagang kaki lima -
Telepon umum / wartel
-
Bank
-
Kantor Pos dsb
43