BAGIAN 1 SEKILAS MENGENAI MPM
Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris
Direksi
Edwin Soeryadjaya, Komisaris Utama • Menjabat sebagai Komisaris Utama MPM sejak tahun 2010 • Salah satu pendiri Saratoga Capital, sebuah perusahaan private equity terkemuka di Indonesia
Tossin Himawan, Direktur Utama • Berpengalaman lebih dari 40 tahun di industri otomotif dan keuangan • Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Astra Otopart Tbk (bisnis suku cadang) dan Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor
Inghie Kwik, Wakil Komisaris Utama • Berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam strategi korporasi, investasi dan merger dan akuisisi di Indonesia • Saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Affinity Equity Partners Indonesia dan sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur PT Morgan Stanley Asia Indonesia
Koji Shima, Wakil Direktur Utama • Mendirikan MPMRent pada tahun 2008 dan ditunjuk sebagai Direktur Utama MPMFinance pada tahun 2009 • Berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang perdagangan internasional, penjualan ritel dan investasi. Berpengalaman lebih dari 15 tahun di Indonesia
Danny Walla, Komisaris • Menjabat sebagai Komisaris MPM sejak tahun 2010 • Salah satu pendiri PT Federal Motor, yang kemudian menjadi PT Astra Honda Motor • Dalam masa jabatannya selama 34 tahun dengan Grup Astra, beliau pernah menjabat sebagai CEO PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Otopart Tbk
Johanes Hermawan, Direktur • Berpengalaman lebih dari 35 tahun di industri otomotif • Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran di PT Astra Honda Motor
Istama Tatang Siddharta, Komisaris Independen • Menjabat sebagai Komisaris MPM sejak tahun 2013 • Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris di PT Austindo Nusantara Jaya • Sebelumnya menjabat sebagai Chairman di KAP Siddharta, Siddharta & Widjaja, anggota firma KPMG International sejak tahun 1991 hingga 2004
Troy Parwata, Direktur Tidak Terafiliasi • Sebelumnya pernah menjabat sebagai CFO di PT Tigaraksa Satria Tbk dan PT Mattel Indonesia • Berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang treasury, keuangan dan akuntansi
Simon Halim, Komisaris Independen • Menjabat sebagai Komisaris MPM sejak tahun 2013 • Saat ini juga menjabat sebagai Managing Partner di Arghajata, sebuah perusahaan konsultan stratejik di Indonesia yang memiliki kemitraan eksklusif dengan Booz & Company • Sebelumnya pernah menjabat sebagai Partner dan CEO di Ernst & Young Indonesia
Titien Supeno, Direktur Tidak Terafiliasi • Berpengalaman lebih dari 16 tahun di bidang sumber daya manusia (SDM), manajemen dan analisis pemasaran • Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur SDM di PT Anugrah Pharmindo Lestari dan Manajer Senior Pengembangan Karyawan dan General Manager SDM di PT Heinz ABC
1
Sekilas Mengenai MPM Pro-forma kepemilikan(a) (sebelum dilusi kepemilikan dari Penawaran Umum) dan struktur organisasi (per 31 Desember 2012) ~58%(b) ~20% ~18% ~4% 100%
Distribusi dan Penjualan Ritel
83%(d)
100%
Consumer Parts Otomotif
Layanan Jasa Kendaraan
PT Saratoga Investama Sedaya (“Saratoga”) Morninglight Investments S.à.r.l. (“Morninglight”)(c) Pemegang saham individual PT Rasi Unggul Bestari (“RUB”) Lainnya(d)
55-100%(e)
Layanan Jasa Keuangan
(f)
(f)
Kinerja tahun 2012 7,6% Pendapatan 5,2% 100% = Rp10,8 triliun (US$1,1 miliar ) 11,8%
Laba Bruto 100% = Rp1,6 triliun (US$167 juta)
Distribusi dan Penjualan Ritel
29,6%
36,2%
Consumer Parts Otomotif Layanan Jasa Kendaraan Layanan Jasa Keuangan
75,4%
12,9% 21,3%
(a) (b) (c) (d)
Persentase kepemilikan dibuat berdasarkan asumsi-asumsi tertentu pada valuasi Setelah akuisisi saham RUB dan akuisisi sebagian saham hasil konversi MCN 2015 Setelah konversi MCN 2017. Morninglight adalah sebuah konsorsium yang dipimpin Affinity Equity Partners Setelah pelaksanaan opsi saham Asetama dan konversi dari sisa bagian MCN 2015
(d) Sisa saham sebesar 17% pada FKT akan diakuisisi yang diperkirakan akan diselesaikan setelah IPO (e) 100% untuk MPMFinance; 60% untuk SAF; 55% untuk MPMInsurance (f) Distributor sepeda motor dilakukan oleh Entitas Anak, Mulia; Penjualan Ritel dilakukan oleh divisi operasional MPM yang di sebut MPMMotor
2
BAGIAN 2 SEKILAS MENGENAI INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA
Industri otomotif di Indonesia sangat atraktif – MPM memimpin di beberapa segmen Industri otomotif Indonesia menghasilkan penjualan lebih dari US$59 miliar(a) pada tahun 2011 Penjualan Mobil Baru US$14,8 miliar
Penjualan Sepeda Motor Baru US$13,5 miliar
Manufaktur ($12,7 miliar)
Mulia
• Main dealer independen Astra Honda Motor dengan peringkat tingkat volume
MPMMotor
• Dealer ritel sepeda motor merek Honda yang berkembang dengan 38 gerai ritel di
FKT (Federal Oil)
• Merek oli pelumas sepeda motor dengan peringkat ke-1 berdasarkan volume
MPMRent
• Perusahaan penyewaan kendaraan terbesar dengan peringkat ke-2(b)
MPMFinance dan SAF
• Kegiatan usaha pembiayaan yang berkembang dengan total piutang di atas
MPMInsurance
• Asuransi non-jiwa yang baru didirikan untuk memasuki bisnis yang captive dan
Distribusi ($13,1 miliar)
penjualan nomor 1 berdasarkan wilayah (Jawa Timur)
Ritel ($14,8 miliar) Manufaktur ($11,2 miliar) Distribusi ($11,9 miliar)
10 propinsi
Ritel ($13,5 miliar) Suku cadang ($1,1 miliar)
Consumer Parts Otomotif >US$6,0 miliar
MPM berada pada posisi yang baik dengan 7 dari 17 sub-segmen
Oli pelumas ($1,7 miliar)
penjualan
Aki ($1,1 miliar) Ban ($2,1miliar )
Layanan Jasa Kendaraan >US$2,9 miliar Layanan Jasa Keuangan US$4,7 miliar
Lainnya >US$17,2 miliar
Sewa kendaraan ($2,4 miliar)
berdasarkan jumlah armada
Taksi ($0,5 miliar) Pembiayaan sepeda motor ($2,0 miliar) Pembiayaan mobil ($1,5 miliar) Asuransi kendaraan ($1,2 miliar) Penjualan sepeda motor bekas ($7,5 miliar) Penjualan mobil bekas ($9,7 miliar)
US$394 juta dan total permodalan sebesar US$87 juta, yang merupakan salah satu kapitalisasi terbesar di Indonesia
pihak ketiga
(a) Seluruh nilai pada diagram di atas dikonversi ke miliar US$ pada kurs rata – rata selama tahun 2011 yaitu US$1=Rp8.800 (b) Perkiraan oleh manajemen berdasarkan ukuran armada pro-forma sebesar 11.514 kendaraan (untuk keterangan lebih lanjut, lihat halaman 10)
Sumber: Frost & Sullivan, manajemen
3
BAGIAN 3 STRATEGI PERTUMBUHAN
MPM telah memiliki 3 strategi pertumbuhan yang jelas … • Menggunakan pendekatan portofolio dalam mengembangkan kegiatan usaha yang telah ada
≥10%
– Investasi secara agresif pada kegiatan usaha yang memiliki kinerja yang sangat baik – Mempertahankan dan melindungi posisi terdepan pada kegiatan usaha “cash generators” – Mengembangkan kegiatan usaha dengan tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi namun belum berada pada posisi terdepan
<10%
Mengelola portofolio secara aktif
Tingkat pertumbuhan pasar
Tinggi
1
Rendah
– Divestasi / menjual kegiatan usaha yang memiliki kinerja yang kurang baik (sebagai contoh MPM telah menjual 4 perusahan pada tahun 2012) Lainnya
5 besar
Tinggi
Pangsa pasar relatif
2
Mendorong pertumbuhan inorganik
3
• Memperkuat segmen yang telah ada • Akuisisi dan memulai sub segmen baru • Mengembangkan platform nasional yang terintegrasi untuk mendukung:
Memperkuat platform nasional yang terintegrasi
– Pengembangan identitas dan merek – Penjualan silang antar produk dan jasa – Saling berbagi sumber daya – Kedekatan dengan pelanggan
4
… dan komponen-komponen penting untuk mengeksekusi Sponsor yang kuat dan berkomitmen yang membantu dalam hal manajemen portofolio dan inisiatif pertumbuhan – Saratoga, sebagai pemegang saham terbesar MPM, merupakan salah satu perusahaan investasi tersukses di Indonesia. Para pendirinya telah berhasil membawa Adaro Energy dan Tower Bersama menjadi perusahaan publik. Saratoga akan memberikan dukungan dalam hal jaringan dan konektivitas – Affinity, sebuah perusahaan private equity regional terkemuka akan memberikan dukungan dalam hal merger dan akuisisi, tata kelola perusahaan dan manajemen keuangan • Rekam jejak yang terbukti dalam mengembangkan kegiatan usaha, sebagai contoh: – Pangsa pasar penjualan sepeda motor di Jawa Timur meningkat dari 51% pada tahun 2010 menjadi 66% pada tahun 2012 – Volume penjualan oli pelumas tahunan meningkat dengan CAGR sebesar 12% menjadi 56 juta liter antara tahun 2010 dan 2012 – Laba bersih penyewaan kendaraan meningkat sebesar 75% menjadi Rp61 miliar antara tahun 2011(a) dan 2012 • Keberadaan secara nasional, yang siap untuk diintegrasikan secara menyeluruh
Gerai retail pihak ketiga Mulia di Jawa Timur dan NTT Gerai ritel MPMMotor Main dealer Federal Oil yang memiliki perjanjian kerjasama dengan FKT Kantor cabang MPMRent, 21 Lokasi layanan Kantor cabang MPMFinance Kantor cabang SAF
Ditambah sekitar 3.200 “Federal Oil Centers” resmi
(a)
Rekam jejak hanya menunjukkan periode ketika MPMRent berada di bawah MPM (akuisisi selesai pada bulan Januari 2012)
5
Strategi MPM telah mendukung transformasi di masa lalu dan akan mengarahkan masa depan MPM Tindakan Transformasi sejak 2010
Inisiatif-inisiatif kunci selama 2 tahun ke depan
• Memperkuat inti perusahaan
MPMRent
– Rekapitalisasi MPM sebesar Rp937 miliar selama tahun 2011-12 – Memperkuat sistem pelaporan keuangan dan audit
• Melanjutkan kegiatan akuisisi FKT
– Menanamkan best practices untuk tata kelola perusahaan • Mengembangkan kegiatan usahanya ke bisnis-bisnis otomotif yang atraktif dan mendukung kegiatan usaha yang ada pada saat ini – Mengakuisisi MPMRent dan MPMFinance pada bulan Januari 2012 – Mendirikan MPMInsurance pada bulan Mei 2012 • Bekerja sama dengan beberapa mitra kerja untuk meningkatkan nilai
Menjual kegiatan usaha non-inti (a)
Perusahaan kredit konsumer terbesar di Jepang dan anggota Grup Mitsubishi UFJ Financial
• Secara proaktif mengelola dan mempertahankan Federal Oil sebagai merek oli pelumas terkemuka di Indonesia • Menggunakan jaringan distribusi yang dimiliki untuk produk lainnya seperti aki dan ban
Mulia
• Mempertahankan / meningkatkan pangsa pasar di Jawa Timur • Mencoba memperoleh izin main dealer di propinsi lainnya
MPMMotor
• Mengembangkan jaringan gerai ritel di Jawa Timur dan propinsi lainnya
MPMFinance dan SAF
• Meningkatkan rujukan dari perusahaan afiliasi dan kerjasama dengan dealer • Mengurangi biaya pendanaan
– Menerbitkan MCN pada konsorsium yang dipimpin oleh Affinity pada bulan September 2012 – Divestasi 40% kepemilikan SAF pada JACCS(a) pada bulan Desember 2012
• Mendapatkan kontrak baru dari perusahaan dan memperbanyak jumlah kendaraan sewa dari pelanggan yang telah ada
• Menggabungkan kedua perusahaan MPMInsurance
• Menanggung dan mengasuransikan kembali (reasuransi) kegiatan usaha captive dan perusahaan afiliasi • Mencari peluang akuisisi untuk meningkatkan skala dan kapabilitas produk 6
BAGIAN 4 KEGIATAN USAHA
BAGIAN 4A KEGIATAN USAHA DISTRIBUSI DAN PENJUALAN RITEL
Sistem distribusi sepeda motor merek Honda melibatkan beberapa pemain dengan peranan yang berbeda Produsen: Astra Honda Motor(a) • MPMInsurance menyediakan asuransi untuk sepeda motor baru yang dibeli konsumen akhir
• Terdapat 29 main dealer di seluruh Indonesia; seluruhnya merupakan main dealer eksklusif di sebuah wilayah • Mulia merupakan main dealer untuk wilayah Jawa Timur (populasi 38 juta jiwa) dan Nusa Tenggara Timur (“NTT”)
Perusahaan Asuransi
Main dealer
Komisi • Tidak ada wilayah eksklusif untuk gerai ritel, namun mereka harus membeli sepeda motor dari main dealer dalam area mereka masing – masing
Gerai ritel
Pembiayaan konsumen dan insentif pada dealer
• Wilayah utama MPMMotor berada di Jawa Timur, namun juga terdapat di 9 propinsi lainnya Konsumen akhir
(a)
Perusahaan joint venture antara Astra International dan Honda Motor Corporation Limited (Jepang)
Cicilan bulanan
Perusahaan Pembiayaan
• Sasana Artha Finance (“SAF”) menyediakan pembiayaan untuk sepeda motor baru merek Honda dan berada di 6 propinsi (31 kantor cabang)
7
Honda tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan baik secara nasional maupun Jawa Timur melalui Mulia Volume penjualan Honda meningkat lebih cepat daripada volume penjualan nasional antara tahun 2007 dan 2012
Kinerja Honda yang lebih kuat di Jawa Timur (Wilayah utama Mulia dan MPMMotor)
Volume penjualan sepeda motor nasional dan pangsa pasar dalam ribuan unit; persentase
Volume penjualan sepeda motor dan pangsa pasar di Jawa Timur (a) dalam ribuan unit; persentase
8,6%
6.216 14% 4.688 15%
40%
7.399 9% 5.882 9%
8.044 8%
39% 45%
CAGR ‘07-12
7,8% 1.173 7.074 8% 34%
9% -4,8%
915 733
5,8%
18%
45%
2007
46%
46%
2008
2009 Lainnya
•
(a)
14% 37%
979 10% 40%
989 9% 29%
1.069 9%
-5,4%
25%
0,5%
66%
15,5%
43%
35%
39%
46%
CAGR ‘07-12
46%
2010 Yamaha
53%
58%
13,8% 47%
2011
2012
Honda
Kesuksesan Honda disebabkan oleh penawaran produk yang superior, dukungan layanan purna jual yang kuat dan harga penjualan kembali yang lebih tinggi
Berdasarkan registrasi pada kepolisian
2007
49%
47%
2008
2009
Lainnya •
51%
63%
2010
2011
Yamaha
2012
Honda
Pangsa pasar Honda di Jawa Timur selalu berada di atas pangsa pasar nasional Honda antara tahun 2007 dan 2012
Sumber: Frost & Sullivan, Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI)
8
BAGIAN 4B KEGIATAN USAHA CONSUMER PARTS OTOMOTIF
“Federal Oil” merupakan merek nomor 1 dalam segmen yang atraktif Segmen oli pelumas otomotif memiliki pertumbuhan yang baik dan memiliki karakteristik pasar yang atraktif
Federal Oil adalah merek oli pelumas sepeda motor ke-1 di Indonesia
Estimasi volume penjualan oli pelumas Dalam jutaan liter ; % kontribusi
Pangsa pasar tahun 2012 (berdasarkan estimasi volume penjualan) dalam persentase
CAGR ‘10-’15
Pelumas mobil Pelumas sepeda motor
322
118 204
•
360
127 233
10,3%
397
139 257
435
153
282
479
170
309
(63%)
(65%)
(65%)
(65%)
(65%)
2010
2011
2012
2013E
2014E
527
190
337
(64%)
2015E
10,0%
10,5%
Karakteristik segmen yang atraktif (oli pelumas)
16.0
Federal Oil
15,7
Yamalube
Top 1
11.5
– Pentingnya sebuah merek – pelanggan peduli dengan merek dan kualitas, yang dapat digunakan untuk menentukan posisi produk dan harga – Marjin yang stabil – kemampuan untuk meneruskan kenaikan biaya bahan baku kepada pelanggan
Evalube
9,9
– Potensi konsolidasi – tidak ada satu merek pun yang menguasai lebih dari 20% pangsa pasar
Sumber: Frost & Sullivan, wawancara primer, DEKA marketing research, penelitian yang dilakukan di 7 kota dengan n = 1.400 pengguna
9
BAGIAN 4C KEGIATAN USAHA LAYANAN JASA KENDARAAN
MPMRent merupakan perusahaan penyewaan kendaraan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi Rekam jejak pertumbuhan yang kuat dalam menjadi perusahaan penyewaan kendaraan terkemuka di Indonesia
Pertumbuhan di masa depan diperkirakan akan atraktif, terutama untuk pemain yang memiliki pengalaman konsolidasi
Unit armada
Pendapatan industri penyewaan kendaraan
Akuisisi 1.779 kendaraan pada bulan Februari 2013 dan perjanjian yang ditandatangani(a) pada bulan Maret 2013 untuk mengakuisisi 1.280 kendaraan
830
dalam triliun Rupiah
13,3% 11.514
23,9
27,0
30,7
34,8
(1.316) 464(b)
2.281
2012E
2013E
2014E
2015E
6.196
• Pertumbuhan industri diperkirakan akan semakin kuat
4.490 7.991
3.587
– Pertumbuhan yang kuat pada pembentukan perusahaan lokal dan pendaftaran perusahaan asing yang baru – Pemberian tunjangan mobil semakin berkembang untuk manajemen tingkat menengah
2009
2010
2011
Organik Inorganik Penjualan 2012
• Pertumbuhan kendaraan dengan CAGR sebesar 30,6% antara tahun 2009-12, yang lebih cepat daripada CAGR industri yaitu sebesar 8,1% • Rasio utilisasi sekurang-kurangnya sebesar 92% selama 3 tahun terakhir (a) (b)
– Meningkatnya tren perusahaan Indonesia untuk menggunakan strategi kepemilikan aset ringan • Pertumbuhan tambahan diperkirakan berasal dari konsolidasi – Industri terbagi atas ~319 ribu kendaraan; dengan 5 pemain menguasai kurang dari 20% dari total pasar – MPMRent telah memiliki rekam jejak dalam akuisisi
Perjanjian jual beli bersyarat ditandatangani pada tanggal 25 Maret 2013. Penyelesaian diperkirakan sebelum tanggal 15 Juni 2013 Penambahan organik bersih sejak awal tahun hingga bulan Maret 2013 (pembelian 636 mobil baru dan penjualan 172 mobil)
Sumber: Frost & Sullivan, data BRIC
10
MPMRent menghasilkan IRR yang atraktif dari penyewaan kendaraan MPMRent menghasilkan imbal hasil investasi yang aktraktif dengan mengoptimalkan leverage, arus kas tahunan dan nilai penjualan kembali atas mobil Ilustrasi arus kas(a)
10
Arus kas masuk dan keluar biasanya mengakibatkan arus kas berada pada posisi netral
Pembayaran sewa dari pelanggan
Nilai Penjualan Kembali
Ekuitas
-10 Tahun 0
(a) (b)
Pembelian kendaraan dibiayai oleh ~70% utang Tahun 1
Tahun 2
Dengan asumsi kendaraan disewakan selama 4 tahun dan dijual kembali pada akhir tahun keempat Per tanggal 31 Desember 2012
Tahun 3
• Pendanaan yang kompetitif • Kemampuan untuk memperoleh kontrakkontrak jangka panjang (didukung dengan komposisi kendaraan yang optimal dan berkualitas baik) • Manajemen biaya yang ketat
Biaya cicilan utang, operasional dan pemeliharaan
Utang
MPMRent berhasil mengelola hal-hal kunci dengan baik
Tahun 4
• Nilai penjualan kembali kendaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata – rata industri dikarenakan komposisi kendaraan yang aktraktif (76% tipe MPV dan 72% merek Daihatsu / Toyota)(b) 11
BAGIAN 4D KEGIATAN USAHA LAYANAN JASA KEUANGAN
MPM memiliki tiga Entitas Anak dalam bidang layanan jasa keuangan yang saling melengkapi kegiatan usaha operasional lainnya MPMFinance Fokus Utama
•
Key metrics
Portofolio pembiayaan, dalam milliar Rupiah
Pembiayaan mobil bekas dan baru, sepeda motor bekas dan sewa pembiayaan
2.864 36,2% 2.242 23,7% 1.545
0,2% 18,6% 28,5%
•
52,3%
2010
Keunggulan Kunci
Pembiayaan sepeda motor baru
Portofolio pembiayaan, dalam milliar Rupiah 28,6% 1.061 0,9% 3,2%
3,4%
19,8% 575 32,9%
3,4% 8,2%
•
Asuransi kendaraan, kargo dan properti
•
Pendapatan premi kotor sebesar Rp5 miliar (~US$0,5 juta) pada tahun 2012 hanya dalam beberapa bulan setelah beroperasi penuh
•
2 kantor perwakilan telah dibuka pada tahun 2012 dan 5 lainnya akan dibuka pada tahun 2013
0,2% 0,1% 95,9% 88,4%
99,7%
2011
951
1,8%
28,9% 45,9%
MPMInsurance
SAF
43,9%
2012
2010
2011
Pembiayaan sepeda motor bekas
Sewa pembiayaan
Barang elektronik
Pembiayaan mobil baru
Pembiayaan mobil bekas
Pembiayaan sepeda motor bekas
•
Persetujuan yang cepat dengan standar kredit yang baik
•
Hubungan yang baik dengan bank, dealer ritel mobil dan showroom
•
Cakupan jaringan – 47 kantor cabang, 98 gerai layanan dan 6 kantor pemasaran
2012 Pembiayaan sepeda motor baru
•
Kerjasama dengan JACCS yang akan memberikan pendanaan berbiaya rendah
•
Peluang penjualan silang dengan MPMFinance and SAF
•
Basis pelanggan dari gerai ritel MPMMotor
•
Perjanjian reasuransi dengan Swiss Reinsurance
12
BAGIAN 5 KINERJA OPERASIONAL DAN KEUANGAN
Mulia dan MPMMotor menunjukkan kinerja operasional dan keuangan yang kuat
Key metrics
2010
2011
2012
CAGR
Operating metrics (dalam ribuan unit) Volume penjualan sepeda motor oleh Mulia(a)
612
656
736
9,7%
Volume penjualan sepeda motor oleh MPMMotor
75
87
99
15,0%
• CAGR volume penjualan Mulia dan MPMMotor masing - masing adalah sebesar 9,7% dan 15,0% dan melebihi CAGR pertumbuhan penjualan Honda secara nasional yaitu 9,1% antara tahun 2010 hingga 2012
Rugi & Laba (dalam miliar Rupiah) Pendapatan
6.648
7.133
8.128
10,6%
Laba Bruto
400
480
586
21,0%
5,9%
6,7%
7,2%
123
161
221
1,9%
2,3%
2,7%
Marjin laba bruto Laba bersih(b) Marjin laba bersih
• CAGR pertumbuhan penjualan sebesar 10,6% sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan rata – rata harga jual yang stabil • Kenaikan marjin dikarenakan:
33,8%
- Kenaikan marjin pada suku cadang yang dijual oleh Mulia - Kenaikan marjin sepeda motor dan insentif perusahaan pembiayaan yang lebih tinggi untuk MPMMotor - Biaya iklan dan promosi yang lebih rendah
(a) (b)
Angka di atas termasuk penjualan dari Mulia pada MPMMotor yaitu 72, 84 dan 90 ribu unit masing – masing pada tahun 2010, 2011, dan 2012. MPM mencatat biaya operasional untuk distribusi termasuk biaya kantor pusat. Untuk tujuan analisis, biaya kantor pusat dikeluarkan dari perhitungan
Sumber: Laporan keuangan untuk segmen operasional distribusi MPM
13
Pertumbuhan volume penjualan yang baik dan efisiensi operasional FKT menghasilkan kinerja keuangan yang kuat Key metrics
2010
2011
2012
CAGR
45
53
56
11,6%
Operating metrics Volume penjualan (dalam jutaan liter)
Rugi & Laba (dalam miliar Rupiah) Pendapatan
947
1.145
1.286
16,5%
Laba Bruto
217
284
361
29,0%
22,9%
24,8%
28,1%
82
136
202
8,7%
11,9%
15,7%
Marjin laba bruto Laba bersih Marjin laba bersih
57,0%
• Pertumbuhan pendapatan yang kuat, didorong dari adanya pertumbuhan volume dan strategi penentuan harga yang lebih baik • Kenaikan marjin dikarenakan: - Kenaikan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan beban pokok pendapatan - Iklan dan promosi yang lebih terarah
Posisi Keuangan (dalam miliar Rupiah) Utang jangka pendek dan jangka panjang
25
49
25
Total aset
229
279
284
Total ekuitas
142
161
163
• FKT merupakan kegiatan usaha yang menghasilkan arus kas yang tinggi. Tingkat utang berada dalam posisi rendah dan digunakan untuk pembelian mesin
14
Kegiatan operasional MPMRent yang baik menghasilkan kinerja keuangan yang kuat 2010
2011
2012
CAGR
Jumlah kendaraan sewa akhir tahun (unit)
4.490
6.196
7.991
33,4%(a)
Rata-rata asio utilisasi
92,0%
92,1%
92,9%
Key metrics Operating metrics
Rugi & Laba (dalam miliar Rupiah) Pendapatan
373
563
51,1%
Laba Bruto
140
214
53,7%
37,5%
38,0%
35
61
9,4%
10,8%
865
1.029
1.291
1.725
360
586
Marjin laba bruto Laba bersih Marjin laba bersih Posisi Keuangan (dalam miliar Rupiah) Utang jangka pendek dan jangka panjang Total aset Total ekuitas (a)
CAGR antara tahun 2010 dan 2012
• Pendapatan meningkat secara signifikan dikarenakan peningkatan kendaraan sewa dan pengemudi yang pesat (lebih dari 2.800 pengemudi pada tahun 2012) • Kenaikan marjin terutama disebabkan oleh: – Tingkat utilisasi yang semakin baik
75,5%
– Peningkatan marjin dari layanan pengemudi – Manajemen biaya umum dan administrasi yang semakin baik dan skala efisiensi • Peningkatan jumlah utang sejalan dengan pertumbuhan yang pesat pada kegiatan usaha, namun diimbangi dengan peningkatan ekuitas • Rata-rata biaya dana pada tahun 2012 adalah sebesar 10,5% 15
Kinerja MPMFinance yang kuat; SAF mulai mengalami perbaikan pada tahun 2012 Key metrics
2010
2011
2012
CAGR
MPMFinance (dalam milliar Rupiah) Pendapatan
422
571
35,2%
Laba bersih
56
100
76,4%
13,3%
17,5%
Net interest margin (%)
8,7%
9,2%
Total aset
2.399
3.034
2,7%
3,7%
340
440
18,1%
25,6%
Marjin laba bersih
ROAA Total ekuitas ROAE SAF (dalam milliar Rupiah) Pendapatan
164
194
243
Laba bersih
1
-8
-6
0,6%
-4,1%
-2,5%
104
195
399
Marjin laba bersih Total ekuitas (a)
CAGR antara tahun 2010 dan 2012
21,7%(a)
• Pertumbuhan pendapatan sejalan dengan pertumbuhan pada portofolio pembiayaan yang didorong oleh pembiayaan mobil bekas dan sewa pembiayaan • Marjin pada tahun 2011 dipengaruhi kompensasi berbasis saham yang terjadi ketika MPM mengakuisisi MPMFinance
• Pertumbuhan pendapatan terutama dikarenakan oleh pertumbuhan portofolio pembiayaan dengan CAGR sebesar 28,6% • Laba bersih dipengaruhi oleh peningkatan yang signifikan pada penyisihan kerugian penurunan nilai pada piutang bersih (4,7% pada tahun 2010 menjadi 6,1% pada tahun 2012) • JACCS mengakuisisi 40% kepemilikan pada SAF pada bulan Desember 2012 Sumber: laporan keuangan MPMFinance dan SAF
16
Secara konsolidasi, kinerja MPM sangat kuat Key metrics
2010
2011
2012
CAGR
7.725
8.453
10.777
18,1%
711
875
1.618
50,9%
9,2%
10,3%
15,0%
248
266
405
3,2%
3,2%
3,8%
213
220
374
Rugi & Laba (dalam milliar Rupiah) Pendapatan bersih Laba bruto Marjin laba bruto Laba bersih dari operasi yang dilanjutkan Marjin laba bersih Laba bersih setelah hak minoritas
27,8%
• Pertumbuhan pendapatan antara tahun 2010 dan 2012 untuk seluruh kegiatan usaha MPM mencapai dua digit • Marjin laba bruto dan laba bersih meningkat dikarenakan peningkatan efisiensi dan akuisisi terhadap kegiatan usaha dengan marjin yang lebih tinggi yaitu MPMRent dan MPMFinance
32,5%
Posisi Keuangan (dalam milliar Rupiah)
(a) (b) (c)
Kas
269
166
1.192
Utang jangka pendek dan jangka panjang(a)
27
219
1.911
Mandatory Convertible Notes (“MCN”)(b)
-
-
1.010
Pendanaan Bank untuk SAF & MPMFinance(c)
442
836
3.216
Nilai buku ekuitas
802
903
1.837
Tidak termasuk MCN dan utang dari MPMFinance dan SAF MCN akan wajib dikonversikan menjadi saham baru MPM setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham Hanya memasukkan konsolidasi pinjaman MPMFinance dari tahun 2012 dan seterusnya
• Meskipun MPM mengalami pertumbuhan yang pesat selama 2 tahun terakhir, tingkat utang bersih MPM tetap berada pada level yang nyaman yaitu sebesar Rp719 miliar (US$74 juta) pada akhir tahun 2012 • Tingkat utang ini mencerminkan rasio utang bersih terhadap ekuitas di bawah 0,4x
17
BAGIAN 6 STRUKTUR PENAWARAN DAN INDIKASI JADWAL
Struktur Penawaran Emiten
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“MPM”)
Jumlah Saham Baru yang Ditawarkan
• Sebanyak-banyaknya sebesar 1.015.000.000 saham biasa atas nama atau sama dengan sebanyak-banyaknya 28,28% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh MPM setelah Penawaran Umum Perdana • Pada Tanggal Pencatatan atau segera setelah pencatatan seluruh saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia, Perseroan akan menerbitkan saham biasa atas nama dalam rangka pelaksanaan konversi MCN 2015 sebanyak-banyaknya 250.000.000 saham dan MCN 2017 sebanyak-banyaknya 685.000.000 saham (selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “MCN”) dan pelaksanaan Opsi Pembelian Saham kepada PT Asetama Capital sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum Perdana dan pelaksanaan konversi MCN. • Dengan dilaksanakannya konversi MCN dan Opsi Pembelian Saham, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebanyakbanyaknya 22,21% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
Nilai Nominal
Rp500,- per saham
Rencana Penggunaan Dana
• sekitar 25% akan digunakan MPMRent untuk mendanai akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan atau bisnis penyewaan kendaraan lain yang potensial; • sekitar 23% akan digunakan oleh FKT untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru; • sekitar 19% atau sekitar Rp300.000 juta akan digunakan oleh Perseroan untuk membiayai akuisisi sisa saham FKT yang dimiliki Djajus Adisaputro; • sekitar 13% akan digunakan oleh MPMRent untuk mendanai sebagian pembelian kurang lebih 3.000 mobil baru dari produsen mobil dalam waktu 12 bulan sejak selesainya Penawaran Umum Perdana, pembukaan kator cabang baru dan pendirian sekolah khusus pengemudi; • sekitar 8% akan digunakan oleh MPMInsurance untuk mendanai ekspansi kegiatan operasi meliputi antara lain pembukaan kantor cabang baru dan/atau akuisisi perusahaan atau bisnis asuransi yang potensial milik pihak ketiga; • sekitar 9% atau sekitar Rp150.000 juta akan digunakan oleh Perseroan untuk melunasi sebagian jumlah yang terutang berdasarkan Facility Agreement tanggal 9 Januari 2012 yang diperoleh Perseroan dari PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank ANZ Indonesia dalam waktu 12 bulan sejak tanggal Penawaran Umum Perdana; • sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan guna mendukung operasi Perseroan meliputi antara lain pembelian persedian sepeda motor MPMMotor.
Lock-up
• 8 bulan untuk MPM • 12 bulan untuk 100% kepemilikan Saratoga pada saat ini dan 6 bulan tambahan untuk 50% kepemilikan Saratoga pada saat IPO • 8 bulan untuk pemegang saham lainnya pada saat ini 18
Profesi dan Lembaga Penunjang • PT Morgan Stanley Asia Indonesia Penjamin Pelaksana Emisi Efek
• PT Deutsche Securities Indonesia • PT DBS Vickers Securities Indonesia • PT Indo Premier Securities
Akuntan Publik
KAP Siddharta & Widjaja (anggota firma KPMG International)
Konsultan Hukum
Assegaf Hamzah & Partners
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Penilai Independen
KJPP Susan Widjojo & Rekan
Notaris
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn.
19
Indikasi Jadwal Masa Penawaran Awal Due Diligence Meeting & Public Expose
25 April 2013 – 8 Mei 2013
26 April 2013
Penentuan Harga Saham
9 Mei 2013
Pernyataan Efektif dari OJK
20 Mei 2013
Masa Penawaran Umum Perdana
21 – 23 Mei 2013
Penjatahan
24 – 27 Mei 2013
Refund
28 Mei 2013
Distribusi Saham secara Elektronik
28 Mei 2013
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
29 Mei 2013
20
Kisaran Harga Saham
Rp….. – Rp….. per saham
21
Pertimbangan Investasi Perusahaan Otomotif Murni
Posisi yang Kompetitif
Rekam jejak yang Terbukti
Manajemen yang Berpengalaman
Sponsor yang Berkomitmen
• MPM memiliki strategi yang terfokus dan kemampuan untuk menjadi pemimpin dalam industri otomotif Indonesia
• Kehadiran MPM secara nasional, dilengkapi dengan pendekatan portofolio yang disiplin, akan memposisikan MPM menjadi lebih unggul di tengah kompetisi • Kegiatan usaha MPM saat ini memiliki kinerja yang sangat baik dan prospek pertumbuhan (baik organik maupun inorganik) yang sangat kuat
• Manajemen MPM terdiri dari eksekutif yang memiliki pengalaman, kemampuan dan jaringan bisnis yang luas dalam industri otomotif Indonesia
• Sponsor MPM memiliki pandangan jangka panjang dan berkomitmen untuk bertumbuh dengan standar best practice dalam tata kelola dan kinerja manajemen 22
Sesi Tanya Jawab
Q&A