Bagi-bagi Telur Ayam dan Sate ala FKH UNAIR UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang tergabung dalam Kelompok Minat Profesi Veteriner (KMPV) Unggas dan Burung bagi-bagi belasan ribu telur ayam dan ribuan tusuk sate. Bekerjasama dengan PT. Cargill Indonesia dan Ceva Logistics, mereka menyelenggarakan acara rutin tahunan bertajuk “Festival Hari Ayam dan Telur”, Minggu (3/10). Acara ini diselenggarakan untuk merayakan peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional. Ratusan orang termasuk warga sekitar kampus beramai-ramai mendatangi festival yang digelar di area danau kampus C UNAIR. Kurang dari satu jam sejak tempat penukaran stan dibuka panitia, sebanyak 750 kupon untuk ditukar dengan telur dan sate ludes dibagikan ke pengunjung. “Nggak kebayang sebelumnya melihat antusiame warga yang datang ke festival ini. Ini kan acara tahunan. Dulu tahun 2013 kami pernah membuat peta Indonesia dari telur. Tahun 2015, kami mengadakan acara di Balai Kota Surabaya. Tahun ini, tema kami adalah festival kuliner dan ternyata masyarakat yang datang jauh lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rizka Mulia Ananda selaku panitia festival. Perayaan tersebut dibuka secara simbolis dengan memakan telur rebus oleh panitia, pihak Cargill dan Ceva tepat pukul 07.00 WIB. Usai resmi dibuka, warga yang hadir berbondong-bondong dan lekas mengantre untuk menukar kupon dengan telur dan sate. Selain antrean panjang untuk mendapatkan satu pak yang berisikan empat telur, dengan sigapnya pengunjung pindah ke stan sate. Acara tersebut tak hanya dipadati oleh warga sekitar UNAIR, tetapi banyak juga dijumpai mahasiswa UNAIR yang memanfaatkan
peluang untuk mencari sarapan gratis pada pagi itu. “Ini saya cuma dapet telur gulung saja nggak kebagian kupon. Padahal sudah datang pagi, ternyata banyak masyarakat yang datang lebih pagi,” kata Diva Amalia mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi tahun angkatan 2013. Selain festival kuliner, panitia juga menyediakan informasi berguna bagi masyarakat mengenai gizi telur dan ayam apalagi stok ayam dan telur cukup melimpah di Indonesia. “Perlu adanya edukasi bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang punya mindset bahwa mengkonsumsi telur dan ayam itu berbahaya. Ini karena dipengaruhi isu kalau pedagang menyuntikkan hormon ke ayam,” tambah Rizka yang juga mahasiswa FKH UNAIR itu. Festival Hari Ayam dan Telur yang digelar di UNAIR itu merupakan puncak acara dari serangkaian acara yang sebelumnya sudah digelar oleh mahasiswa anggota KMPV FKH UNAIR. sebelumnya, pada Minggu (25/9), mahasiswa FKH mengadakan kampanye bagi pengunjung Car Free Day di Taman Bungkul. Acara dilanjutkan dengan bakti sosial di Panti Asuhan Khaudatul Jannah pada Sabtu (1/10), dan pembagian tiga ribu telur rebus kepada sivitas akademika di semua fakultas di UNAIR, dan FKH Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. (*) Penulis: Disih Sugianti Editor: Defrina Sukma S.
Teliti Anisakiasis, Qabilah Lulus Terbaik S2 FKH UNAIR NEWS – Penyakit Anisakiasis yang disebabkan oleh cacing Anisakis spp, masih jarang terdengar dan diteliti di Indonesia. Anisakiasis ini merupakan penyakit zoonosis yang
dapat terjadi bila manusia memakan ikan setengah matang. Di Jepang, kasus ini banyak terjadi karena masyarakat setempat gemar makan sushi. Inilah yang mendorong Qabilah Cita Kurnianusa Nastiti Sumarsono untuk melakukan penelitian dengan mengambil sampel ikan tongkol di Tempat Pelelangan Ikan, Kranji, Lamongan. Alasannya, TPI Kranji merupakan TPI yang cukup besar di Jawa Timur. Mahasiswi prodi S-2 Ilmu Penyakit dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) ini menulis tesis “Profil Morfologi Tipe Anisakis spp. pada Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) di TPI Kranji Lamongan dengan Menggunakan Metode Scanning Electron Microscope (SEM)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anisakis spp yang ditemukan pada ikan tongkol di TPI Kranji adalah Anisakis tipe 1 teridentifikasi larva berwarna putih. “Saya menemukan Anisakis spp. tipe 1 dengan ditemukan adanya mucron di bagian posterior. Itu dapat dilihat dengan jelas melalui alat bantu Scanning Electron Microscope (SEM) yang saya lakukan di Fakultas Kedokteran UNAIR,” ujar Cita. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, dibimbing oleh Dr. Kusnoto, drh., M.Si. dan Prof. Dr. Rahaju Ernawati, drh., M.Sc. Penelitian inilah yang mengantarkan Cita menjadi wisudawan terbaik S-2 FKH periode September 2016 dengan meraih IPK 3,95. Selama menempuh studi S-2, alumnus SMAN 1 Lamongan ini juga aktif mengajar di Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan (UNISLA). Ia juga aktif mengabdi sebagai Tenaga Harian Lepas Medik Veteriner Kementerian Pertanian sebagai Kepala Pusat Kesehatan Hewan di Kec. Sukodadi, Kab. Lamongan. (*) Penulis: Moh Ahala Tsauro Editor: Defrina Sukma S
Teliti Pemilukada, Surya Darma Jadi Wisudawan Terbaik S2 FH UNAIR NEWS – Surya Darma Kardeli ditetapkan sebagai wisudawan terbaik S-2 Fakultas Hukum Universitas Airlangga, karena ia meraih IPK tertinggi, 3,89. Tesis yang ikut menunjang prestasinya itu pun cukup aktual, yakni “Perlindungan Hukum Terhadap Profesi Pegawai Negeri Sipil dalam Mengikuti Pemilukada Melalui Calon Independen”. Alasan Surya memilih topik tesis itu tidak lain adalah perlindungan hukum terhadap hak-hak profesi PNS yang mengikuti pemilukada melalui calon independen. Dalam UU Nomor 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Pasal 119 dan Pasal 123 Ayat (3), mewajibkan PNS yang mengikuti pemilukada untuk mengundurkan diri secara tertulis pada saat mengikuti pemilihan. Selain itu, ketentuan pasal tersebut merupakan penjabaran dari ketentuan pasal yang menyatakan bahwa PNS diberhentikan dengan tidak hormat apabila menjadi anggota atau pengurus partai politik. Saat studi S-2 itu, Surya mengaku tak banyak mengikuti kegiatan lain diluar kegiatan akademik. Kegiatan diluar perkuliahan yang sering diikuti antara lain seminar, FGD, advocacy class, dan kegiatan yang ada kaitannya dengan studi Ilmu Hukum. Laki-laki kelahiran Padang 19 April 1990 ini saat S-1 pernah Juara I lomba karya tulis ilmiah dalam acara Recht Partij Ilmu Hukum yang diadakan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, tempatnya menempuh studi. Kini, menjadi wisudawan terbaik S-2 FH UNAIR, bagi Suerya ini sangat membanggakan.
“Pada Prodi Magister Ilmu Hukum FH UNAIR sistem pembelajarannya terstruktur baik. Yang tak kalah penting yaitu sikap ramah dan tidak pelit ilmu para civitas akademika FH UNAIR yang selalu memotivasi dan mengayomi semua peserta didik,” ujarnya. Kelancaran studi S-2-nya ini pun, katanya, tak terlepas dari peran dosen pembimbing tesisnya, Dr. Lanny Ramli, S.H., M.Hum. Setelah lulus ini Surya akan kembali Padang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi dosen. “Sejak awal hendaknya sudah dipersiapkan target yang akan dicapai, dan harus konsisten dalam melaksanakannya,” ujar laki-laki yang kini menjadi anggota Lembaga Pembinaan dan Pengawas Keuangan, PW Muhammadiyah Sumatera Barat ini. (*) Penulis: Binti Quryatul Masruroh Editor: Nuri Hermawan.