Edisi : Mei 201 3
Peserta Workshop Manado Serang Jurnalis Republika
Belajar Asyik di Musium Indonesia
Bagaimna Nasib SMK N 4 Setelah RSBI "Dicabut"?..
M4School - Edisi Mei 2013
SALAM REDAKSI.............................. 2 Bagaimana Nasib SMK N 4 Setelah RSBI Dicabut?........................................3 Peserta Workshop Manado Serang Jurnalis Republika................................. 4 Belajar Asyik di Musium Indonesia... 5 Profil........................................................6
Penanggung Jawab : Drs. H. Wahidin Ganef, M.M Pimpinan Redaksi : Afit Sutiyawan, S.Pd Dewan Redaksi Winanti Rahayu Abdul Rahman Umay Rifqi
Alhamdulillah puji Allah swt. yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya majalah ini. Kami juga ucapkan banyak terimakasih kepada semua anggota redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan majalah dan seluruh pihak yang telah membantu dan mendampingi kami. Majalah kali ini, kami mencoba mengulas serba-serbi pelatihan majalah digital di SEAMOLEC.Yang telah memberikan informasi dan motivasi untuk membuat majalah ini. Kekurangan dan kesalahan dari penulisan majalah mungkin masih banyak terlihat di sana-sini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekurangan dan kesalahan kami dan menjadikannya lebih baik.
Alamat Redaksi:
Jl. Rorotan VI No.1 Cilincing Jakarta Utara 1 41 40 No. Tlp : 021 -44850035 No. Fax : 021 -021 -4485381 8 Website : www.smkn4jkt.sch.id Email :
[email protected]
Halaman 2
M4School - Edisi Mei 2013
Gedung Ruang Teori SMK N 4 Jakarta
Oleh : Afit Sutiyawan
P
ada 8 Januari 2013 lalu, Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan untuk menghapuskan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dari sistem pendidikan di Indonesia. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan MK dalam mengeluarkan putusan ini adalah biaya yang mahal sehingga akan mengakibatkan terjadinya diskriminasi terhadap orang kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan berkualitas. Selain itu, pembedaan antara RSBI dan non-RSBI menimbulkan adanya kastanisasi antara sekolah. Putusan ini merupakan respons dari gugatan yang diajukan sejumlah masyarakat terhadap keberadaan RSBI dan SBI. Dalam memutuskan kasus ini, MK telah mendengarkan keterangan penggugat yang mengajukan uji materi atas Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”. Pasal ini telah menjadi dasar hukum penyelenggaraan sekitar 1.300 sekolah berlabel RSBI.
tiap bulan. Namun sekarang pembiayaan sekolah berasal dari dana APBN dan APBD yang berjumlah Rp. 600.000,-. Dilihat dari segi nominal memang nilai Rp. 600.000,- lebih besar daripada tahun sebelumnya yang Rp. 500.000,-. Namun ribetnya birokrasi dalam mempertanggung jawaban dan lamanya turunya dana tersebut yang tidak rutin tiap bulan. Terbentur aturan penggunaan dana yang telah ditentukan persentase-nya untuk tiap pos anggaran, belum lagi ada beberapa pos pengeluaran sekolah yang tidakterdapat dalam mata anggaran yang tercantum. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kepala sekolah dalam mengelola keuangan bersama tim anggaran.
Dengan adanya putusan tersebut maka sekolah dengan program RSBI semuanya di bubarkan. Setelah dicabut maka sekolah-sekolah akan kembali menjadi sekolah regular kembali padatahun ajaran 20122013. Program-program sekolah yang baik dari sekolah RSBI harus tetap dilajutkan selama pembiayaan dapat dibicarakan dengan pihak pemerintah daerah sebagai penangung jawab dari sekolah un- Baik atau tidaknya SMK Negeri 4 jakarta akan sangat bergantung ggulan pada daerahnya. sekali kepada Kepala Sekolah dan SMK Negeri 4 Jakarta sebagai sa- tim anggaran untuk mengelola lah satu sekolah yang berlebel RS- keuangan yang ada. Jika pemanfaatan BI akan mengalami dampak anggaran dapat berjalan dengan baik perubahan yang cukup berarti. Hal maka SMK N 4 Jakarta dapat menini terlihat perbedaan mencolok jadi sekolah yang lebihbaik dari segi pembiayaan. Jika se- lagi,namun jika tidak maka bukan belumnya setiap siswa di kenakan tidak mungkin SMK N 4 Jakarta biaya Rp. 250.000,- tiap bulan dan dapat menjadi sekolah yang biasatambhan dari dana Bantuan Opra- biasa saja atau mungkin di bawah sional Sekolah (BOS) yang berasal dari sekolah-sekolah regular lainnya. dari APBN sebesar Rp. 150.000,-
Halaman 3
M4School - Edisi Mei 2013
Oleh : Dicky
P
elaksanaan Workshop Pengembangan Majalah Digital di SEAMOLEC Kompleks Universitas Terbuka, Pondok Cabe Tangerang Selatan secara resmi dimulai hari ini Senin 13 Mei 2013.Workshop/pelatihan sesua jadwal diadakan 13-17 Mei 2013.. Kegiatan ini diikuti oleh perwakitan guru SMK Se-Indonesia.Adapun tujuan yang akan dicapai peserta dalam program training/workshop ini adalah mengenal cara pembuatan artikel/berita yang baik dan menarik, serta mampu mengembangkan majalah digital.Sesi workshop di hari pertama ini dibuka oleh Deputy Program SEAMOLEC, sekaligus memperkenalkan Visi dan Misi SEAMEO SEAMOLEC kepada peserta. Selanjutnya penjelasan Agenda Workshop oleh Muhamad Andriansyah selaku ketua panitia.Suasana pembukanan kegiatan workshop sampai pada sesi penjelasan agendanya oleh panitia berlangsung biasa-biasa saja sampai pada waktunya coffee break. Pada sesi selanjutnya, suasana kegiatan ini berubah menjadi hangat. M Irvan Ariefyanto, seorang jurnalis Republika On Line, ketika membawakan topik "Pengenalan Jurnalis(cara efektif menulis artikel dan berita), dihujani intrupsi, pertanyaan dan kritik. Peserta/ Narasumber dari Papua Nugini, Paul Hamadi banyak menyoroti nara sumber dari segi kode etik jurnalis di Indonesia serta membandingkan dengan jurnalis di Luar Negeri.
Sementara, Dicky Mononimbar, peserta utusan SMK Negeri 1 Manado menyerang narasumber dengan pertanyaan tentang standard sistimatika penulisan berita dan kesesuaian substansi materi dengan topik yang diberikan. M Irvan Ariefyanto, meski sempat kewalahan, tapi dengan modal Kepiawaian dan pengalamannya , beliau dapat dengan cerdik mensiasati serangan intrupsi dan pertanyaan peserta. Ia secara doplomatis menjawab dan mengajak peserta untuk mendiskusikan masalah-masalah lain yang terkait dengan pertanyaan itu lebih baik didiskusikan face to face dengannya.Jawaban yang bernada diplomatis itu pada akhirnnya berhasil membuat para penanya mengamininya
Sumber : www.smkn1 mdo.sch.id
Halaman 4
M4School - Edisi Mei 2013
M
usim Indonesia yang berada di kompleks wisata taman mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada hari selasa 14 Mei 2013 mendapatkan kunjungan dari siswa-siswi SMA Martia Bhakti. Siswa/i tersebut yang berjumlah 300 orang datang menggunakan bus sebanyak 6 bus. Siswa/i tersebut datang dengandi damping oleh sejumlah guru pembimbing. Siswa/i tersebut nampak riang dan semangat saat tiba di Museum Indonesia. Museum Indonesia terdiri dari 3 lantai yang masingmasing lantainya berisikan koleksikoleksi yang dapat menjelaskan tentang kebudayaan dan kehidupan di Indonesia. Lantai 1 berisikan koleksi yang menjelaskan ke “Bhineka Tunggal Ika” yang ada di Indonesia. Di lantai 1 ini disimpan berbagai macam-macam baju adat dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia, berbagai wayang yang ada di Indonesia dan alat music pengiring dari wayang tersebut. Di lantai 1 ini pula terdapat media yang cukup menarik karena dapat mengeluarkan suara gamelan, namun alat tersebut tidak berjalan baik karena minimnya kepedulian para pengguna untuk memanfaatkan media tersebut.
Lantai
2 berisikan koleksi yang menerangkan “manusia dan lingkungannya” yang ada di Indonesia. Di lantai 2 ini disimpan berbagai macam alat-alat transportasi, alat-alat rumah tangga, dan kegiatan-kegiatan yang bias dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Kegiatankegiatan masyarakat Indonesia yang ditampilkan dalam diorama-diorama adalah kegiatan masyarakat yang lazim dilakukan, namun pada saat ini kegiatan-kegiatan tersebut sulit di temukan terutama di kotakota besar. Misalnya saja kegiatan ”Turun tanah”, kegiatan ini dilakukan pada saat anak mulai belajar jalan dan diberikan kebebasan untuk memilih benda yang disukai. Lantai 3 berisikan koleksi yang dapat menjelaskan tentang “Seni dan Kriya” yang ada di Indonesia. Di lantai 3 ini disimpan berbagai macam hasil kerajinan dan mata uang yang pernah beredar di Indonesia dari massa penjajahan dan sampai dengan sekitar tahun 1970an.Terjadi perbedaan yang sangat mencolok antara kerajinan masyarakat Indonesia zaman dahulu. Pada zaman dahulu semua kriya yang dibuat penuh dengan sentuhan seni sedangkan sekarang ukiran tersebut jarang sekali ditemukan.
Halaman 5
pada pendidikan menebgah pada SMP 244 Jakartadan SMA N 73 Jakarta. Dan ia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang dulunya di sebut IKIP Jakarta dan sekarang berganti nama menjadi Universitas Negeri Jakarta Sekarang
ia bekerja sebagai Guru Honor tetap di SMK Negeri 4 Jakarta yang mengajar Fisikasejak 4 Tahun
Afit Sutiyawan, S.Pd S eorang yang sederhana yang di lahirkan di Jakarta, 7 Juli 1986. menempuh pendidikan dasar pada 3 sekolah dasar, hal ini desebabkan karena rumahnya yang tidak menetap. ia menamatkan pendidikan dasar di SD N Cilincing 10 Pg, dan dilanjutkan
lalu. Selain menjadi guru Dia juga bertanggung jawab dalampelaksanaan pelatihan untuk lomba OSTN setiap tahunnya. Pertasi tertinggi yang dicapai adalah membinging anak kelas XI - EI a.n Muhammad Irfan Zidni menjadi juara 2 tingkat Nasional
" Hidup Tak Selamanya Indah Persiapkan diri untuk Hari esok yang lebih Baik"