Bagaimana Kebijakan dan Ketahanan Energi dalam Islam? Oleh: Deby Mardiansah
Pandangan
Tentang Energi Fakta Kebutuhan Energi di Dunia Sumber Daya Energi di Indonesia Kebijakan Energi dalam Islam
Pandangan
Tentang Energi Fakta Kebutuhan Energi di Dunia Fakta Sumber Daya Energi di Indonesia Kebijakan Energi dalam Islam
Energy Security
Economic Growth
Environment Protection
Pandangan
Tentang Energi Fakta Kebutuhan Energi di Dunia Fakta Sumber Daya Energi di Indonesia Kebijakan Energi dalam Islam
Sumber: BP-statistical-review-of-world-energy-2014
Sumber: BP-statistical-review-of-world-energy-2014
Sumber: BP-statistical-review-of-world-energy-2014
Sumber: BP-statistical-review-of-world-energy-2014
Permasalahan yang muncul: 1. Konflik (perang) 2. Masalah lingkungan 3. Masalah sistemik lainnya
Energy Security
Economic Growth
Environment Protection
Pandangan
Tentang Energi Fakta Kebutuhan Energi di Dunia Sumber Daya Energi di Indonesia Kebijakan Energi dalam Islam
Proven : 3700 Million Barrels Potential: 3534 Million Barrels Production (@2013): 882 Thousand Barrels daily Sumber: BP-statistical-review-of-world-energy-2014
• Saat ini kebutuhan minyak 1,2 juta barrel / hari, akibat politik energi selama ini tertumpu pada minyak, seperti PLTGU yang “salah makan”, tata kota yang tak efisien, hingga tak terbangunnya transportasi massal. • Akibatnya minyak lebih banyak “diminum” sendiri, tidak banyak yang untuk mensejahterakan rakyat.
Proven : 29 Trillion cubic meters Potential: 1.38 Trillion cubic meters Production (@2013): 70.4 Billion cubic meters Sumber: BP-statistical-review-of-world-energy-2014
• Peraturan Pemerintah RI No. 55 tahun 2009 tentang hulu migas, pasal 46 ayat (1)&(3): (1) Kontraktor wajib ikut memenuhi kebutuhan Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi dalam negeri. (3) Kewajiban Kontraktor untuk ikut memenuhi kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menyerahkan sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari hasil produksi Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi bagian Kontraktor
Sumber: ESDM 2010
BATUBARA
• Tahun 2014, Produksi Batubara Indonesia 448 Juta ton. (ESDM 2014) • Biaya produksi 20 USD/ton (Bakrieglobal.com news), harga jual 60 USD/ton, maka profit yang diperoleh jika kurs 1 dolar Rp 12000 yaitu, Rp 205 Triliyun/tahun. • Sementara negara hanya memperoleh pemasukan dari sektor batubara (yaitu pajak) hanya Rp 37,6 triliyun saja.
Sumber
energi dikuasai korporasi asing Harga yang mahal Faktor kemiskinan ⇒ daya akses rendah Rendahnya nilai jual (bahan mentah) Tidak mengusai teknologi terkini secara mandiri Pemborosan energi dll.
Pandangan
Tentang Energi Fakta Kebutuhan Energi di Dunia Sumber Daya Energi di Indonesia Kebijakan Energi dalam Islam
Teknis
Manajemen Operasional
Kinerja Perusahaan
Tapi lebih daripada itu
MASALAH IDEOLOGIS
Kepemilikan
sumber daya energi Hak pengelolaan sumber daya energi Kepemilikan industri terkait energi Hak kepemilikan industri terkait energi Pengaturan interaksi antar industri
ُ ت َل ُك ْم دِي َن ُك ْم َوأَ ْت َم ْم ُ ا ْل َي ْو َم أَ ْك َم ْل ت َع َل ْي ُك ْم ن ِْع َمتِي ُ َِو َرض يت َل ُك ُم ْاْلِ ْس ََل َم دِي ًنا ... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu... (Q.S. Al-Maidah:3)
‘‘Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput dan api“ (HR Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi) (Imam Asy Sayukani, Nayl al Authar, halaman 1140)
1. Sumber daya air (air tanah, mata air, sungai, danau, laut, air di udara) 2. Sumber daya energi (minyak bumi, batubara, gas alam, uranium, torium, geotermal, angin, hidro, kelautan) 3. Sumber daya vegetasi (aneka jenis hutan, aneka jenis padang rumput) 4. Barang-barang tambang dalam jumlah besar (emas, perak, besi, tembaga, fosfat, marmer, aspal, intan, pasir, batu kapur dsb) 5. Udara dan antariksa 6. Fasilitas umum (jalan raya, jalan kereta api, pasar, masjid dsb) 7. Ilmu pengetahuan
Larangan Dikuasai Swasta
Tidak
boleh diserahkan kepada swasta (corporate based management) tapi harus dikelola sepenuhnya oleh negara (state based management) Swasta bertujuan (paradigma dasarnya) cari untung.Negara paradigma dasarnya PELAYANAN (tdk mencari untung)
1. Hasil pengelolaannyamenjadi sumber pemasukan bagi anggaran belanja negara yang cukup besar untuk mencukupi berbagai kebutuhan negara, SEHINGGA 2. Negara bisa berlepas diri dari ketergantungan terhadap utang (dalammaupun luar negeri). 3. Tapi ingat…!, Hasil SDA ini hanyalah SALAH SATU SUMBER PEMASUKAN, bukan satusatunya.
Konsep Islam dalam pengelolaan sumber daya alam ini memastikan hasil kekayaan alam Indonesia kembali kepada rakyat. Walhasil, rakyat akan merasakan kemakmuran dalam arti sebenarnya.