BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kebutühan akan inforniasi dirasakan oleh anggota di dalam suatu organisasi. Informasi yang d ibutuhkan berkaitan dengan perkern bangan lern baga itu sendiri atau hal-hal lain yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, upaya penyelesaian masalah dan sebagainya. Pendekatan dan penyesuaian sikap derni kesamaan pandangan dan keserasian hubungan melalui komunikasi adalaah cara yang paling strategis dalam rneng rnasalah tersebut. Kegiatan koinunikasi organisasi atau perusahaan dapat dilakukan baik kepada public internal maupun eksternal. Kegiatan kornunikasi yang dilakukan di dalam lingkungan suatu perusahaan digolongkan kedalam public internal yang masingmasing public tersebut masih meiniliki kaitan atau hubungaan dengan perusahaan. Tujuan komunikasi internal dilakukan untuk membina dan mempererat hubngan baik antar public yang berada di dalarn lingkungan organisasi atau perusahaan. Di dalam suatu perusahaan atau organisasi, peranan public relations sangat diperlukan karena fungsi kehumasan dapat melakukan komunikasi dua arah atau two way communical ion, public relations dapat menjelaskan kebijakan manajemen kepada karyawan dan begitu pula dapat menerima masukan dan karyawannya untuk diteruskan kepada pihak manajernen. Karyawan tidak bisa di
pandang sebagai pelaksana kebijakan saja tetapi karyawan harus dianggap sebagai asset perusahaan sehingga diharapkan karyawan mempunyai perasaaan meiniliki atau “sense of belonging” terhadap perusahaan tersebut. Pada dasarnya kehumasan adalab kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan atau informasi yang diljarapkan akan memunculkan suatu dampak, yakni berupa perubahan positif. OIeh karena itu hurnas atau public re/a/ions yang mengatur jalur-jalur komunikasi dan mengatur hubungan antar karyawan (employee relations) harus mempunyai strategi untuk dapat memunculkan dampak positif tersebut. Kegiatan Employee Relations salah satunya, kegiatan employee relation yaitu kegiatan public relations untuk meme] ihara hubungan khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepegawaian secara formal. Employee relations juga merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinainis yang harus dibina dan diabadikan dalam suatu hubungan kerja. Seperti halnya dengan PT. GMF Aero Asia Cengkareng dimana perusahaan yang bergerak dibidang perawatan dan perbaikan pesawat terbang ini, mempunyai ± 2365 karyawan, dengan tingkat penekanan kerja yang sangat tinggi, sehingga peran PR dalam membina hubungan baik dangan karyawan membutuhkan perhatian ekstra. Untuk mencapaian target dibutuhkan suasana kerja yang mendukung atau kondusif biasa di sebut sebagai Iklim Komunikasi. lklim komunikasi bukanlah sifat dan seorang individu, tapi sifat yang dibentuk, diiniliki bersama dan dipelihara oleh para anggota organisasi. Suatu iklim komunikasi sangat penting.
karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsep perasaan, dan harapan anggota organisasi serta membantu menjelaskan perilaku organisasi. Dengan mngetahui suatu iklim komunikasi di suatu perusahaan I organisasi kita dapat memahaini lebih baik apa yang mendorong anggota organiasasi untuk bersikap dengan cara-cara tertentu. Karena itulah peneliti mencoba untuk menggali kegiatan-kegiata employee relations apa saja yang ada di PT. GMF AeroAsia Cengkareng dalarn rncnciptakan iklim kornunikasi. Pada pcriodc Mci 2005— Okt 2006. Peneliti mengambil periode Mel 2005 - Oktober 2006 karena saat itu peneliti baru saja menyelesaikan Kuliah magang dan peneliti mengetahui bahwa PT. GMF AeroAsia baru saja rnembu program internal / Kegiatan employee relatiops dalam menyampaikan komunikasi kepada karyawan dengan mudah dan cepat, kegiatan employee relations tersebut adalah Media elektronik (media Intem dan Media cetak (Bulletin / majalah internal).
1.2. Perumusan Masalah Bedasarkan gambaran dan hash penelitian yang telah didapat terdahulu maka penulis merumuskan suatu rumusan permasalahan yaitu: “Bagaimana kegiatan employee relations yang dilakukan oleh PR PT.GMF AeroAsia dalam menciptakan Iklim Komunikasi yang balk pada periode Mel 2005 — Oktober 2006”.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ml adalah:
Penelitian m bertujuan ingin mengetahui kegiatan Employee Relations PR PT.GMF AeroAsia dalam menciptakan Jklim Komunikasi pada periode Mei 2005—Oktober 2006.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akadeinis Untuk suatu pengembangan Ilmu Pengetahuan terutama Ilmu Komunikasi dan.. khususnya Ilmu Hubungan Masyarakat. Penelitian ini adalah suatu kajian dibidang kehumasan yang diharapkan dapat melengkapi tentang studi Komunikasi Organisasi khususnya lagi tentang Kegiatan Employee Relations yang dilakukan oleh PR dalam menciptakan Jklim Komunikasi yang baik.
1.4.2 Manfaat Praktis Bagi
perusahaan,
hasil
penelitian
ini
akan
menjadi
sarana
untuk
menggambarkan dan memberikan masukan mengenai kegiatan employee relations PR PT.GMF AeroAsia dalam menciptakan iklim komunikasi yang baik.
BAB II KERANGKA PEINIKIRAN
2.1.
Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi,
yang bersifat formal maupun nonformal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dan pada komunikasi kelompok. Komunikasi sering sekali melibaikan komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya juga komunikasi public. Komunikasi formal athlah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi keatas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak tergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar teman sejawat, juga termasuk gosip Komunikasi dalam suatu organisasi meiniliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi anggotanya dalani berprilaku. Untuk itu diperlukan suatu pembinaan komunikasi yang balk dalam public internal organisasi yang dikenal dengan Komunikasi Internal. Komunikasi ini adalah komunikasi yang dilakukan secara internal di dalam organisasi untuk publik internal. Tujuan Organisasi untuk, mendapatk kesamaan persepsi diantara publik internal organisasi agar terciptanya pemahaman, pengertian dan kesepakatan yang sama mengenai organisasi sehingga dapat mendukung terciptanya tujuan organisasi. Bagian dalam organisasi yang biasanya membidangi komunikasi internal m adalah bagian PR.
Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi PR akan inenggunakan konsepkonsep manejemen untuk menipermudah pelaksartaan tugas-tugasnya, seperti membuat rencana, melakukan persiapan-persiapan, melakukan aksi dan komunikasi dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang disebut evaluasi 2 Dalam organisasi yang efektif komunikasi mengalir keberbagai arab, arus komunikasi dalam organisasi rneliputi komunikasi vertikal yaitu: antara atasan dengan bawahan dan scbaliknya, serta komunikasi literal atau horizontal yaitu: kornunikasi yang terjadi antara sesarna karyawan pada tingkat jabatan kurang khih sejajar. a. Komunikasi Ke atas Komunikasi keatas merupakan pesan yang dikirini dan tingkatan hirarki yang lebih rendah ke tingkatan yang lebih tinggi inisalnya, para pelaksana ke manajernya, dan para dosen ke dekan. Jenis kornunikasi ini biasanya mencakup: 1. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, artinya apa yang sedang terjadi dipekerjaan, seberapa jauh pencapaiannya, apa yang mesih harus dilakukan, dan apa yang rnasalah lain serupa 2. Masalah yang berkaiatan dengan pekeijaan dan pertanyaan yang belum terjawab 3. Berbagai gagasan untuk perubalian dan saran-saran perbaikan 4. Perasaan yang herkaitan dengan berbagai pekcrjaanmengenai organisasi. pekeijaan itu sendiri, pekerjaan Iainnya dan masalah yang serupa
Komunikasi keatas sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan organisasi. Komunikasi itu memberikan manajernen umpan balik yang diperlukan mengenai semangat kerja para karyawannya dan berbagai ketidakpuasan yang mungkin. Komunikasi itu juga mambuat bawahan merniliki rasa saling merniliki (sense of belonging) dan merasa bagian dan organisasi. Disamping itu juga memungkinkan manajernen meiniliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dan para pegawainya. b.
Kornunikasi Ke Bawah Komunikasi kebawah merupakan pesan yang dikirim dan tingkat hirarki yang
lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim oleh manajer kepada karyawan adalah komurikasi ke bawah. Bersamaan dengan pemberian perintah ini biasanya dibarengi dengan penjeiasan prosedur, tujuan dan sejenisnya. Para rnanajer juga bertauggung jawab untuk memberikan penilaian kepada karyawan dan mernotivasi mereka, deini kebaikan organisasi secara keseluruhan. c.
Komunikasi Lateral Komunikasi lateral adalah pesan antara manajer ke manajer, karyawan ke
karyawan. Pesan semacam ini bisa bergerak dibagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian. Kornunikasi yang terjadi dua orang dosen dalam suatu fakultas.
Komunikasi
lateral
memperlancar
pertukaran
pengetahuan,
pengalarnan, metode, dan masalah. Hal ini rnemhantu organisa.si rnenghindarkan beherapa rnasalah dan rnemecahkan lainnya. Komunikasi lateral juga membangun semangat kerja dan
kepuasan kerja karyawan, Hubungan yang balk dan komunikasi yang berarti antara para karyawan merupakan sumber utama kepuasan karyawan. Yang Iebih umum lagi, komunikasi lateral bisa memungkinkan berbagai divisi untuk mengumpulkan pengalaman dan keahliannya . Menurut Daniel Katz dun Kahn. “Komunikasi Organisasi” ada/oh periukaran injhrmasi don penyampaian makna yang merupakan ha! utama dan suatu system sosial atau organisusi yang juga merupakan proses penyampaian informasi, dan pengertian dan satu orang ke orang lain yang merupakan so/u sa/u,,ya cara niano/emen ak/ivilas da/ani ,VIIaIL, organisasi me/a/ui pi komunikasi . Sedangkan menurut Wayne (200!) Komunikusi Organisasi, ada/a/i sualu petunjuk dun penajs:ran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dan sualu organisasi lertentu. Suatu Organis terdini dan unit-unit komunikasi datum huhungan hubungan hirarkis anlara yang s Jan iainnya dan berjirngsi da/arn suatu lingkungan Struktur organisasi cenderung mempengaruhi proses komunikasi. Hidupnya suatu orga,nisasi akan sangat tergantung dan unsur komunikasi di dalam organisasi ditekankan pada anis komunikasi yang teijadi diantara orang—orang , dalarn ha! ini pejahat dan karyawan yang dibentuk oleh struktur organisasi tersebut. Komunikasi organisasi dapat bersifat komunikasi formal dan komunikasi nonformal. Komunikasi formal adalah Komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi, produktivitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalani organisasi inisalnya: Memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resini. Sedangkan komunikasi Nonformal adalah Komunikasi yang disetujui secara social
inisalnya: orientasinya tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara individual.
2.2 Public Relations Public Relations atau PR dalam istilah bahasa Indonesia adalah hubungan masyarakat secara luas telah digunakan terutama di pemerintahan, perusahaan, badan, lembaga dan Instansi-instansi lainnya. Definisi Public Relations dari The Bristh Institute Of Public Relations (IPR), Yang dikutip dari Buku Dasar-Dasar Public Relations; mengatakan bahwa praktek public relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap kha/ayaknya Bidang Public Relations (PR) adalah suatu bidang yang sangat luas yang menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. PR tidak hanya sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan memperoleh kemenangan sendiri, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan .
2.2.1 Peran Public Relatins Peran Public Relations menurut Edwin Emery adalah membentuk Iklim Komunikasi yang terancana dan terorganisir dari sebuah lembaga atau perusahaan untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publicnya, baik public internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi public untuk menciptakun iklim pendapat (Opini Public) yang menguntungkan perusahaan “ Jelas bahwa PR dalam organisasi / perusahan berperan menciptakan dan mengembangkan relasi. Hal ini sangat menentukan perkembangan dan kemajuan organisasi, maka perlu sikap saling mempercayai, membangun relasi tingkat internal / eksternal, Nasional / Internasional. PR secara terus-menerus menciptakan dan
memperbaiki relasi dengan publik yang khusus, potensial, umum, pribadi, maupun kelompok, dan relasi yang baik semakin terbuka, semakin saling mempercayai, inilah kelanjutan dan kehidupan organisasi. Disinilah, akan sernakin tampak yang di,naksudkan Ivy Ledbelter Lee ‘bahwa koinunikasi yang khas bagi PR yaitu timbal balik yang merupakan titik sentral dala kegiatan PR sekaligus tneningkatkan motivasi, efesiensi, mlegrasi, ])arlisipasi, elos keija, dan tanggung /awab, sehingga produkilvitas se,nakin ses uai dengan tujuan organisasi” .
Secara struktur public relations merupakan hagian Integral dan suatu kelenibagaan atnu organisasi. Public Relations merupakan salah satu dan fttngsi manajemen. Public Relations dalam organisasi menyelenggarakan komunikasi timbal batik antara organisasi atau lembaga dengan publiknya baik internal maupun eksternal komunikasi timbal balik tersebut ditujukan untuk menciptakan saling pengertian (Public Undei dan dukungan (Public Support) bagi tercapainya tujuan, kçbijakan set-ta tindakan perusahaan. Kegiatan public relations pada hakikatnya adalah kegiatan kornunikasi, dan kegiatan ini rnempunyai ciri hakiki, yaitu kotnunikasi yang bersifat timbal balik (Two Way Traffic). Lebih dari itu PR merupakan suatu fungsi strategi dalam manajernen organisasi yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penenimaan dan public mengenai tujuan organisasi, persamaan persepsi mengenai organisasi, keadaan dan kondisi organisasi, pencapaian target kerja dan hal lainnya, yang ada hubungan dengan perusahaan.Adapun pencapaian target yang di harapkan perusahaan tidak erlepas dan kerjasarna antara public internal, PR, dan perusahaan yang baik sehingga terciptanya
iklim komunikasi yang kondusif. Sehingga para karyawan bekerja dengan tenang tanpa rasa tertekan oleh keadaan yang ada. Dalarn peneri maan pub i k in i, pen u memperhatikan hubungan yang hannonis dengan khalayaknya, seperti terbuka, jujur, fair, konsisten dan tidak mengasingkan din. Khusus pada publik internal dalam hal ini kaiyawan, tugas PRjuga tidak mudah. Bahwa karyawan perusahaan bisa berjurnlah besar dan tersebar dalam beragarn divisi / unit atau tersebar di tempa1 yang berbeda dan rneiniliki motovasi kcrja serta kebutuhan orgarusasi yang herbeda-heda. Karakieristik kaiyawan juga berbeda-beda dan menumhuhkan strategi yang tepat untuk melakukan pendekatan dengan mereka.
2.2.2 Ruang Lingkup Aktivitas PR 1. Membina hubungan baik ke dalarn (Pubic Internal) Yaitu
membina
hubungan
dengan
publik
yang
men]
adi
bagian
dan
unillbadan/pcrusahaan atau organisasi itu sendiri dan mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam publik, itu dijalariakan oleh organisasi. 2. Tujuan dibinanya hubungan dengan public internal adalah: “IJntuk menciptakan hubungan baik yang harnionis, dalam rangka mernperoleh kesediaan kerjasarna (Coorperation) diantara orang-orang yang menjadi bagian dan organisasi/instansi/perusahaan serta menginginkan orang-orang lersebut untuk ikut berpartisipasi dan berprestasi lebih tinggi dengan mendapatkan kepuasan dan hasilnya”.
Sementara itu Oeini Abdurachaman men gulip pendapat Griswold tenlang tujuan dibinanya huhungan dengan publik internal adalah: “incncapai ka,yawan yang mempunyai kegairahan kerja “
Melalui manajemen Public Relations tujuan tersebut dapat dikelolah seefektif mungkin. sehingga mudabnya dalani pencapaian tujuan tersehut. 3. Public Relations Internal Public Internal adalah mereka yang bekerja di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengerl an public (lalani hal i iii di hatasi kepada pcngetian sekelompok individu yang terlibat pada suatu kegiatan, dan dilkat olch suatu perhatian dan kepentingan guna rncncapai tujuan. Oleh karena itu publik dalarn kegiatan internal PR dapat dilihat dalam bentuk: a. publik karyawan h. publik pernegang saharn c. publik dan masing-masing departemen, biro, atau unit-unit terkeci! dalam perusahaan atau instansi tersebut 12
2.2.3 Fungsi PR / Humas dalani Organisasi, yaitu: 1. Penyusunan (Programining) Meliputi analisa rnasalah dan alternatif, penetapan tujuan dan public, dan pembenian saran perencanaan aktivitas. 2. Keterpautan (Relationship)
Para petugas PR, mengembangkan keterampilan pribadinya dalam mengumulkan informasi dan manajemen, rekan dalam organisasinya, dan dan sui eksternal. Secara terus-inenerus mereka niengevaluasi apa yang telah mereka laksanakan, merumuskan rekomenda.si dan mengusahakan kerjasama dengan atau melalui fungsi-fungsi lain seperti personalia, direksi, dan pemasaran. Petugas PR yang paling efektif adalah yang dapat berpengaruh terhadap orang lain. 3. Penulisan dan Penyuntingan (Writing and Editing) Untuk menjakau kelompok besar khlayak, maka alat yang paling sering di gunakan adalah kata-kata tercetak seperti news release, brosur, pidato, publikasi, lentang para pekerja, news letter, laporan pemegang sahain, dan kornunikasi management lainnya yang ditujukan untuk public internal dan eksternal. Suatu gaya penulisan yang jelas, yang secara efektif yang mengkoinunikasikan hal-hal tersebut merupakan keharusan bagi PR. 4. informasi (Information) Menetapkan saluran yang tepat bagi penyebaran informasi serta inengadakan kontak dengan mereka untuk mengetahui kepentingannya dalam mempublikasikan berita dan feature organisasi, merupakan aktivitas PR yang sudah unmrn. 5. Produksi (Production) Mengetahui latar belakang pengetahuan tentang teknik memproduksi media infbrmasi karena diperlukan sekali bagi perencanaan dan pengewasan terhadap penggunaannya. 6
Peristiwa Khusus (Special Evenis)
Konferensi pers, pameran, pertunjukan khusus, perayaan ulang tahun, dan lain4ain merupakan peristiwa yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dan memperoleh
penerimaan masyarakat. Semua itu melibatkan perencanaan dan koordinasi cermat, publisitas, dan laporan yang sifatnya khusus dan perhatian hal-hal kecil lainnya. 7.
Pidato (Speaking)
Pckerjaan PR serin menuntut keterampilan dalam bidang komunikasi atap muka, mencari forum yang cocok, mempersiapkan pidato bagi orang dan menyampaikan pidato. 8.
Penelitian dan Penilaian (Research and Evaluating)
Aktivtas pertama yang harus selalu dilakukan oleh seorang PR adalah pengumpulan fakta (fact Jinding) dapat meIalu wawancara, pengajian materi perpustakaan, dan percakapan yang bersifat informal pengumpulan data juga meliputi teknik survei dan penelitian opini. Setelah sebuah program selesai, PR harus niempelajari hasilnya dan menilal pelaksanaan program tersebut.L Fungsi management yang dilaksanakan PR ini selain diterapkan kedalam setiap strategi, juga sebagai pegangan dalam melaksanakan tugasnya melakukan kegiatan yang sesuai dengan vlsi inisi perusahaan tempat ia herada. Dan vlsi niisi perusahaan tersebut maka dapat ditetapkan objective yang diinginkan . Dan sinilah seorang PR dapat menetapkan objective internal yang mendukung objective perusahaari secara menyeluruh , ob/ective ini dapat direlisasikan dengan menggunakan teknik—teknik kornunikasi efektif yang diiniliki oleh PR.
2.2.4 Komunikasi yang dilakukan oleh PR dapat efektif, bila: 1. Adanya keterbukaan manajemen perusahaan terhadap karyawan
2. Saling menghormati atau rnenghargai antara satu dengan satu sama lain, baik bertindak sebagai peinimpin maupun bawahan derni tercapainya tuj uan utama perusahaan. 3. Adanya kesadaran atau pengakuan dan pihak perusahaan akan nilai-nilai dan arti pentingnya suatu “Komunikasi Timbal Balik” dengan pam karyawannya. 4. Selain meiniliki kemampuan sebagai komunikalor, mediator, dan persuader, PR juga harus di dukung dengan sumber-sumber daya teknis yang canggih dan sekaligus sebagai media komunikasinya, seperti mengelola dan membuat : House PR jurnal, internal Magazine, Video dan Casstes Recorrdin, Slide Fl/tn Presentation, Special Events Programme. 5. Dan media pertemuan sebagai komunikasi internal. Adapun lima dimensi inti dalarn isi tugas efektif untuk meningkatkan kepuasan individual dan produktifltas yang di kemukakan oleh “Geoff O’neill” adalah: keanekaragaman skill-herperan memberikan kesempatan untuk mengoperasikan alau menggunakan bermacam-macam peralatan dan prosedur, pengenalan tugas-output dan pekerjaan memberikan seluruh bagian dan pekerjaan maka dengan deinikian karyawan dapat mengidentifikasi hasil dan usaha mereka, sign j/ikasi tugas-peran pekerjaan dan hasil diakui dan dihargai oleh orang lain sehagai hal yang penting dan bearti, otonoini-karyawan, feedback-karyawan menerima feedback yang bersifat membangun dan kredibel mengenai prestasi kerja mereka. Dalam Employee Relation, PR / management human resourse yang baik akan inencoba untuk menggunakan faktor-faktor tersebtit guna menciptakan teinpat kerja yang Iebih baik dan tenaga keija yang lehib rnemadai. Bahan utarna dan pekcrjaan manajemen
karyawan adalah komunikasi karyawan. Jni adalah pencn untuk dua dan Jima faktor diatas-signitikasi tugas dan /èedhack pada prestasi kerja dan penghubung bagi yang lain
2.3 Employee Relations Employee Relations adalah pembinaan dengan katyawan yang menjadi bagian utama dan unit usaha, perusahaan atau instansi itu sendiri. Namun dapat juga diartikan bahwa hubungan kepegawaian (employee relations) tersehut hukanlah dilihat dalam pengertian yang sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menckankan pada unsur-unsur proses “produksi dan upah” yang berkait dengan “lingkungan kerja”, telapi pengertiannya lebili dan itu yang dipengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antar karyawan dan manajernen perusahaan yang baik dan efektif.’ Adapun pengertian lain dan employee relations adalah kegiatan public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalarn rangka kepegawaian secara formal. Employee public / public pegawai adalah salah satu internal public yang dijadikan salah satu sasaran dan kegiatan public relations di dalam usaha untuk mencapai ti organisasi. Karyawan merupakan asset penting dalarn sualu perusahaan, yang secara prakteknya banyak terkait erat dengan status atau kedudukan antara satu dengan yang lainnya. Karyawan yang mempunyai kegiatan dalam bekerja adalah tujuan dan tugas public relations, ini dapat diciptakan hila pimpinan memperhatikan k — kepentingan karyawan baik dan segi ekonoini, sosial, maupun physicologis. Kesejahter seperti
kesehatan dan tempat baker] a para karyawan dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas dalam perusahaan. Untuk menghindari hal tersebut PR harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam perusahaan, suatu komunikasi yang bersikap timbal balik sangat diperlukan, oleh karena itu tugas seseorang public relations adalah dapat menyelang komunikasi yang sifatnya persuasif dan inofatif. Salah satu kegiatan internal yang dilakukan public relations adalah mernhina hubungan balk antar karyawan (employee relations). Employee Relations adalah suatu kekuatan yanghidup dan dinainis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan dengan perorangan sehari—hari.
2.3.1 Tu)uan Employee Relations yaitu: 1. Sebagai sarana koinunikasi timbal balik yang digunakan dalarn organisasi perusahaan. 2. Untuk menghilangkan kesalahan pemahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen dengan para karyawan. 3. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam sebuah organisasi I perusahaan 4. Sebagai media komunikasi internal bagi karyawan untuk menyampaikan aspirasi se laporan kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan) Pelaksanaari program employee relations yang tepat dalam suatu orgariisasi merupakan sarana teknis a kegitan metude kornunika yang rnarnpu meiigeioia sumber daya manusianya dan lain sebagainya deini tereapai tujuan organisasi / perusahaan.
Dalam penelitian ini, penulis akan menfokuskan tujuan perusahaan pada proses efektif, yakni penibentukan sikap kerja karyawan untuk menjadi lebih baik dan sesuai dengan filosofi perusahaan. Landasan employee relations yang baik adalah Kebijaksanaaii personalia yang logis, yang mendorong perusahaan yang niembarikan pekerjaan yang teratur, Kondisi pekerjaan yang balk, Up yang memadai, Kesempatan untuk memperoleh kemajuan, Penghargaan
terhadap
mengemukakan
prestasi,
pendapat
serta
Pengawasan
yang
balk,
Kesempatan
Keuntungan
yang
diinginkan
kepada
untuk para
karyawannya. Dengan kata lain perusahaan harus memotifasi karyawannya dan segala aspek - aspek yang akan memberikan kepuasan kepada karyawannya sehingga mereka akan mern ben kan usaha, kccakapan dan keseti aannya secara rnaksi iii urn lerhadap pcrusahaan tersebut 20 I)isarnping itu akan niengurangi dampak negative terhadap manajemen suatu perusahaan, seperti akan timbulnya rasa kejenuhan, kebosanan bagi para pekerjanya, maka dengan cara begitu pihak PR / Humas akan dapat membantu manajemen perusahaan untuk meghindarkan terjadinya suatu pemborosan tenaga, waktu dan uang secara sia-sia. Sedangkan menurut 1G. W. Santo lujuan employee relations adalah; a. Untuk mendapatkan saling pengertian antara pegawai ataupun antara pimpinan dengan semua pegawai dalam sebuah organisasi. b. Mendapatkan data-data yang lenngkap tentang sikap dan tingkah laku pegawai dan data ini sari diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasama, koordinasi, dan evaluasi terhadap pegawai.
c. Mericiptakan kerjasama yang serasi antar pegawai. d. Menanamkan rasa damai kepada pegawainya. e. Menanamkan rasa sukses dalam pegawai sehingga mereka merasa diberikan kesempatan untuk maju dalam mengernbangkan dalam karirnya. f. Menanamkan loyalitas (Rasa kesetian) para pegawai. g. Menanamkan rasa tanggung jawab pada pegawai. h. Menciptakan adanya semangat kerja yang sangat tinggi. 2.3.2 Fungsi dan Manfaat Employee Relations. Employee Relations mepunyai fungsi yaitu Untuk menghilangkan kesalah pahaman dan hambatan-hambatan antara manajernen perusahaan dengan para karyawan. Adapun manfa.at employee relations menurut “Cutlip, Center dan Broom “, ad sebagai berikut: a. Menciptakan diantara semua karyawan suatu kesadaran mengenai operasional dasar, masalah dan target organisasi / perusahaan. b. Menjaga semua karyawan terinformasi pada perkembangan yang signifikan yang dapat mempengaruhi perusahaan dan karyawan. c. Meningkatkan efektifitas semua karyawan di luar dan di dalam pekerjaan. d. Meininta dan mendorong masukan dan karyawan untuk peningkattm oprasional. e. Kepuasan karyawan adalah keinginan untuk tetap terinformasi dan untuk berpartisipasi dalam organisasi / perusahaan
2.3.3 Kegiatan Employee Relations Kegitan employee relations dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dilaksanakan dalam bentuk, yaitu antara lain melalui berbagai macam aktivitas dan program: 1. Program Pendidikan Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan, yakni dalam upaya meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan, dan kual itas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan sehaga iiya 2. Program Motivasi Kerja Berprestasi Program tersebut dikenal dengan isti!ah Achievement Motivation 7 (AMT), dimana dalam pelatihan tersehut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dengan harapan-harapan atau keinginan dan pihak pcrusahaan dalam mcncapai produktivilas yang tinggi. 3. Program Penghargaan Program penghargaan disini yang dimaksud adalah dalam upaya pihak perusahaan (pimpinan) memberikan suatu penghargaan kepada para karyawan, baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian pekerjaannya secara terus-menerus dan sebagainva. Dalam ha! ini. penghargaan yang diberikan itu akan menimbulkan loyalitas dan rasa méiniliki (sense of bellonging) yang tinggi terhadap perusahaan. 4. Program Acara Khusus (Special Event) Yakni merupakan program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang pekerjaan sehari-hani, inisalnya menghadapi event ulang tahun, perusahaan
dengan mengadakan kegiatan kearnanan, olahraga, lomba dan hingga berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan semua para karyawannya. Dengan maksud untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama di antara sesama karyawan dan pimpinan. 5. Program Media Komunikasi Internal Membentuk media komunikasi internal melalui bulletin, news relations (majalah dinding), dan majalah perusahaari PR yang berisikan pesan, inlormasi dan herita yang hcrkailan dengan kegiataiì anlar karyawan alau peru dan pimpinan.2 Selain kegiatan Employee Relations diatas, Seorang PR haruslah berkomunikasi secara langsung dengan para karyawannya. Ia harus senantiasa mengedakan kontak pribadi (personal contact), inisalnya ; dengan mendatangi mereka dan bercakap - cakap dengan mereka, sehingga dapat mengetahui kesulitan, keinginan, harapan, dan perasaannya, dirnana karyawan yang satu akan berbeda dengan karyawan yang lain, dalam arti FOR (Frame of Reference) atau FOE (Frame of Experience) yang berbeda. Untuk menyatukan sekian banyak perbedaan tersebut, secara singkat penulis akan mendeskripsikan apa yang telah dikemukakan “Onang Uchjana Efftndy” menyatakan bahwa Kegiatan untuk menciptakan huhungan dengan para pegawai dapat dilakukan melalui berbagai hal inisalnya:
1. Upah yang cukup Untuk masalah ini PR ininimal dapat mengetahui ketentuan-ketentuan atau aturanaturan upah inisalnya ; aturan tJMR (Upah Ininimum Regional). Untuk itu PR harus dapat bekerjasarna dengan bidang personalia untuk mengklarifikasikan rnasalah upah ini bagi para pegawai / karyawan. Disinilah pentingnya kegiatan PR untuk menjadi penengah dan keinginan karyawan dan majikan. 2. Perlakuan yang adil Semua karyawan pasti nlenlpunyai perasaan yang sarna yaitu ingin diperlakukan adil. Untuk itu sebagai PR yang baik, dalam hal ini haruslah berperan inisalnya dengan membenikan inforniasi yang jelas dan benar rnengenai soal kepegawaian, schingga kesa kemungk inannya sed ikit, dan yang penting adalah pcinhinaan kepcrcayaan lerhadap pinij)i nan. 3. Ketenangan bekerja Semua karyawan akan bekerja dengan tenang jika para karyawan mendapat jaininan jika ia dan keluarganya terkena niusibah, jaininan keamanan bekerja (tidak terancam dan putaran roda mesin inisalnya), jarninan dihari tua (pension),dan sebagainya. 4. Perasaan diakui Perasaan ingin diakui inisal sebagai karyawan yang berharga / terhormat. Keadaan ini harus disadari oleh PR dalarn kegiatannya. Sebagai seorang PR harus dapat rnenge perrnasalahan karyawan terutania bagi mereka yang merasa di anak tirikan / tidak merasa diakui sebagai karyawan yang berharga di lingkungan organisasinya. 5. Penghargaan atas hasil kerja
Pada umumnya karyawan ingin agar hasil karyanya dihargai. Penghargaan banyak macamnya inisalnya pemberian piagarn penghargaan, uang, barang dan sebagainya. Bagi mereka yang berprestasi, melibat masa kerja dan sebagainya. 6. Penyalur perasaan Setiap karyawan mernpunyai keinginan adanya wadah tempat penyaluran perasaan, rnisalnya : pcrusahaan mcnerbitkan suatu niajalab dimana didalamnya bisa dimuat tulisan / karangan para karyawan (ini merupakan medium huhungan hatin antara pimpinan dengan hawahan). Komunikasi dua arab secara timbal balik dalam kegiatan Public Relations dapat dilaksanakan dengan medium in sehingga dapat dibina hubungan yang harmonis. Sedangkan menurut Kustadi Sithandang “Dalam bukunya tnanvaiakan bahwa keg/at an dalant ran gka inenthinc hubungan balk dengan para karvawan dapa di/akukan nw/a/ui kegiatan pemberian pengumurnan— pengumurnan, buku pegangan pegawai, personal calls, perternuan berkala, kotak suara (‘kotcik saran,), hiburan dan Darmawisata, Olah ra Study Thur dan Training, hadiah— hadiah, dan penghargaan, klinik dan Rurnah Obat, tempat-tempat Ibadah, Tempattempat Pendidikan “. Kegitan — kegiatan tersebut adalah: 1. Pengumuman — Pengumuman Setiap kegiatan karyawan dapat diekspresikan melalui pengumunan. Meialui media ini dapat dikomunikasikan setiap program kerja atau kebijakan pimpinan dalam suatu perusahaan, sehingga dapat diketahui setiap pegawai perusahaan. 2. Buku Pegangan Pegawai
Buku pegangan pegawai dapat dijadikan acuan setiap pegawai perusahaan untuk mengetahui aturan-aturan kepegawaian, kebijakan-kebijakan pimpinan yang berkaitan dengan aspek kepegawaian inisalnya saja tentang aturan-aturan kenaikan pengkat, aturan-aturan lembur, cijii, penggaj Ian dan sebagainya. 3. Personal Calls Komunikasi antar pegawal, balk vertical niaupun horizontal perlu dilakukan untuk lehih mengenal daii mendalaini isi hati nlasing-rnasing pegawai. terutama antara atasan dan bawahan perlu adanya kontak pribadi ini, sehingga suasana akrab dan ketidak kakuan dalam pergaulan akan tercapai. 4. Pertemuan Berkala Secara berkala hendaknya diadakan perternuan-pertemuan dimana masing-masing dapat mengeluarkan pendapat dan isi hatinya. 5. Kotak Suara (Kotak Saran) Untuk menampung pendapat para bawahan yang tidak berani mengemukakan pendapatnya dalarn forum perternuan , bisa diadakan kotak suara yang setiap saat dapat diisi oleh suara-suara pegawai secara tertulis. 6. 1-liburan dan Darmawisata Pertemuan yang bersifät relaks perlu pula diadakan. Untuk memupuk rasa akrab dan etia kawan serta human relations diantara para pegawai dan keluarganya perlu diadakan pertemuan-perternuan dalarn bentuk hiburan atau darmawisata. 7. Olah Raga Kekompakan dalain suatu team kerja perlu dikembangkan, antara lain dengan penyaluran bakat masing-masing pegawai ke dalam suatu team kerja yang bersifat
rekreasi, seperti olah raga. Mengadakan team-team dalam bidang olah raga serta rnenyediakan perlengkapannya akan rnenggugah para pegawai untuk rnencintai perusahaannya, sehingga mereka secara tidak langsung akan bekerja selalu deini pcrusahaannya sehagai i nibukin terhadap diperliat ikunnya kegemaran atari hakal mereka. 8. Study Tour dan Training Guna meningkatkan skill dan pengetahuannya, para pegawai perusahaan pun perlu diberikan pendidikan tambahan. I3agi petugas operasional pendidikan hisa diberikan dalani hentuk study tour alan peuinjauan ke tempat—tenipat alau perusahaan— perusahaan lain yang lebih tinggi mutunya dan pada perusahaannya sendiri. Lebih tinggi mutunya oparasionalnya ataupun lebih modern perlengkapannya. 9. l-ladiah-hadiah dan penghargaan Terhadap pegawai yang menunjukkan prestasi dan atau conduite terbaik, baik dalam kerja sehari-hani maupun dalam kegiatan Iainnya yang menguntungkan perusahaan, seyogianya diberikan hadiah-hadiah atau penghargaan-penghargaan. 10. Klinik dan Runiah Obat Selain ada jaininan dana kesehatan, perlu pula dipertimbangkan untuk menciptakan kesejahteraan bagi pegawai beserta keluarganya di bidang kesehatan, ada baiknya diberikan klinik atau tempat berobat di perusahaan. Tempat-tempat Ibadah Tempat-tempat ibadah khususnya untuk sarana spiritual di kalangan pegawai perlu dipertimbangkan untuk di adakan di lingkungan perusahaan. Hal m penting bagi penanaman morai dan mental pegawai yang baik, hendaknya diusahakan pula adanya
tempat-tempat ibadah yang representative sehingga para pegawai dapat i dengan secara khusus. 12. Tempat-tempat Pendidikan Untuk meningkatkan sumber daya para pegawai, jika perusahaan rnemungkinkan dapat iiula menyediakan sarana pendidikan bagi para pegaw yang dianggap perlu malakukan peningkatan di bidang pendidikan 25 Tuj uan dan proses perencanaan program kerj a public relations diatas adalah untuk rnengelola berbagai aktivitas public relations tersebut. Semua itu dapat diwujudkan jika terorganisai dengan baikrnelalui manajemen Public Re/ations yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggung jawabkan basil atau sasarannya. Begitu juga dengan adanya pertukaran pendapat, pesan dan informasi yang jelas serta mudah dimengerti oleh kedua belab pihak, komunikator dan komunikan yang terlibat mclalui system saluran (channel), media massa atau bentuk media non massa lainnya yang dapat dimanfaatkan sehagai alat (tool) untuk kegiatan aktivitas komunikasi dua arab timba! balik (reciprocal two ways IraJjlc communication) dalam hal pencapaian umpan balik (feed back) yang positif. Untuk melaksanakan aktivitas dan program yang disebutkan diatas, maka PR terlebih dahulu menyusun empat Iangkah yang biasa di lakukan dalam merencanakan kegiatan—kegiatannya sebagaimana yang diajukan oleh Cutlip dan Center, yaitu; 1. Definisikan Masalah Pada tahap ini ditentukan: “ What ‘.s happening now? “yaitu penerapan fungsi intelijen yang meliputi analisis S. W.O.T., yaitu Strengh (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) yang dirniliki oleh perusahaan, kernudian Opportunities c1uang) yang ada dan Threats
(Ancaman) yang datang dan luar pcrusahaan. Perlu diketahul bahwa langkah ini dilakukan oleh seorang praktisi PR setiap saat secara kontinu, bukan hanya pada saat krisis terjadi. 2. Perencanaan dan Program Tahap ini akan memberi jawaban atas pertanyaan : “ What Should we do and Why ?“. jawaban tersebut mencakup objective, prosedur, dan keg/alan yang diarahkan pada masing — masing khalayak sasaran, seperti: 1.
Tujuan yang hendak dicapai.
2.
Penentuan publik sasaran.
3.
Info tentang publik sasaran.
4. Caraberkornunikasi dengan rnercka kerjakan. 5. Yang kita inginkan untuk mereka keijakan. 6. Cara mempersuasi mereka. 7. Pesan — pesan utama untuk disampaikan kepada mereka.
BAB III METODOLOGI
3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini mengunakan tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang meiniliki tuuan untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu sosial tertentu dan juga untuk rnenggainbarkan secara terperinci fenorneria lcrtentu, sedangkan Pendekatan Kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang dan perilaku yang dapat diarnati . Penelitian m tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi, penelitian ini diartikan melukiskan variabel deini variabel, satu deini satu atau penelitian hanya bertindak sebagai penganlat 2 Penelitian deskriptif ditujukan untuk: 1 Mengumpulkan informasi yang akurat secara rinci yang melukiskan gej ala yang ada. 2 Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3 Membuat perbandingan atau evaluasi. 4 Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalani menghadapi masalah yang sama dan belajar dan pengalarnan mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan path waktu yang akan datang .
3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian m adalah metode studi kasus. Studi kasus / penelitian kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik / kasus dan keseluruhan dan personalitas.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang mernanfaatkan sesuatu yang lain di Juar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data tersebut. Alasan penulis penggunakan teknik triangulasi pada penelitian ni untuk dapat melakukan wawancara secara mendalarn, pengamatan, dokumentasi, dan berbagai sumber (orang, waktu dan tempat) yang berbeda.
3.3.1 Primer Wawancara mendalam oleh unit TSC (Coorporate Communications), sebagai unit yang mengelola kegiatan employee relations PT. GMF AeroAsia dan Salah satu karyawan PT.GMF AeroAsia sebagai bentuk crosschec/c atau informasi dan keterangan yang diberikan oleh kedua pihak tersebut di alas.
3.3.2 Sekunder Studi kepustakaan berupa buku, literature, arsip dan dokumen lain yang terikat dengan program employee relations dalam menciptakan iklim komunikasi yang baik dan perusahaan PT.GMF AeroAsia untuk kelengkapan data dalam
penelitian ini.
3.4 Nara Sumber (Key Informan) Nara sumber yang digunakan dalam penclitian ini sebagai inlbrmasi terdiri dan a. Communicatar Communications (Kepala Staff) and Adininistrator General Affairs TSC (Corporate Communications) PT.GMF AeroAsia. yaitu: Bapak Mohammad Aviv. beliau merupakan pengelola dan kegiatan employee relations di dalam perusahaan dan juga sebagai pihak yang momonitor dan kegiatan employee relations yang dilakukan tersebut. Beliau juga sebagai penerima feedback dan hasil kegiatan yang telah dilakukan, untuk dijadikan analisis dan tolak ukuran keberhasilam b. Staff TSC yaitu Ibu Noviyanti, sebagai pengelola kegiatan Employee Relations dalam Media Internal. Alasan penulis meinilih Ibu Noviyanti sebagai key informan, karena media internal dapat menunjang penyampaian informasi kepada sasaran yang dituju yaitu karyawan, guna untuk kelancaran kegiatan employee relations di perusahaan. c. Bapak Iman Separiyanto, yang merupakan salah satu karyawan Unit TLP (Line Maintenance Planning) di PT.GMF AeroAsia. Alasan penulis meinilih karyawan sebagai key info rman karena karyawan yang menj sarana kegiatan employee relations untuk menciptakan lklirn Komunikasi yang baik.
3.5 Definisi dan Fokus Penelitian 3.5.1 Definisi Konsep a. Public Relations
Public Relations adalah suatu kegiatan yang bertujuan rnemperoleh goodwill, kepercayaan, sating pengertian dan citra yang baik dan public / masyarakat dengan tujuan untuk menciptakan hubungan yang harrnoriis antara suatu badan / organisasi dengan masyarakat melalui suatu proses kornunikasi timbal balik atau dua arah. b. Employee Relations Employee Relations adalah kegiatan public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalarn rangka kepegawaian secara formal. Employee public adalah salah satu internal public yang dijadikan salah satu sasaran dan kegiatan public relations di dalani usaha untuk mencapai tujuan organisasi. hubungan komunikasi internal antar karyawan dan manajernen perusahaan yang baik dan efektif.’ Adapun pengertian lain dan employee relations adalah kegiatan public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalarn rangka kepegawaian secara formal. Employee public / public pegawai adalah salah satu internal public yang dijadikan salah satu sasaran dan kegiatan public relations di dalam usaha untuk mencapai ti organisasi. Karyawan merupakan asset penting dalarn sualu perusahaan, yang secara prakteknya banyak terkait erat dengan status atau kedudukan antara satu dengan yang lainnya. Karyawan yang mempunyai kegiatan dalam bekerja adalah tujuan dan tugas public relations, ini dapat diciptakan hila pimpinan memperhatikan k — kepentingan karyawan baik dan segi ekonoini, sosial, maupun physicologis. Kesejahter seperti kesehatan dan tempat baker] a para karyawan dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas dalam perusahaan.
Untuk menghindari hal tersebut PR harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam perusahaan, suatu komunikasi yang bersikap timbal balik sangat diperlukan, oleh karena itu tugas seseorang public relations adalah dapat menyelang komunikasi yang sifatnya persuasif dan inofatif. Salah satu kegiatan internal yang dilakukan public relations adalah mernhina hubungan balk antar karyawan (employee relations). Employee Relations adalah suatu kekuatan yang diharapkan dan setiap kegiatan employee relations tersebut. Kekmahannya penerapan dan kegiatan employee relations yang dilakukan. Peluang menyampaikan maksud dan tujuan dan pesan management perusahaan, melalui kegiatan-kegiatan employee relations. Ancarnan ; mess communications antara pihak karyawan dengan pihak management yang menimbulkan sebuah permasalahan yang barn antara pihak karyawan dengan pihak management. b. Perencanaan dan program (planning for program) Tah ini akan memberikan jawáhan atas pertanyaan ?“ what should we do and why?” jawaban tersebut mencakup objective, prosedur, dan kegiatan employee relations yang diarahkan pada niasing-masing khalayak sasaran, seperti : apa kegiatan employee relations, penentuan publik sasaran, tujuan employee relations yang hendak dicapai, fungsi dan rnanfaat employee relations yang ada dan media employee relations yang digunakan dalam kegiatan employee relations untuk menciptakan iklim komunikasi yang baik pada PT. GMF AeroAsia. c. Aksi dan komunikasi (action and communication)
Dalam tahap ini aksi dan komunikasi hanis dikaitkan dengan objective dan goals yang spesifik. Tahap ini akan menjawab pertanyaan : “how do we do it and say it ?“jawaban ini meliputi: 1. Kegiatan employee relations yang di lakukan olah PR PT.GMF AeroAsia berupa apa saja ? apakah sesuai dengan perencanaan sebelumnya ? kegiatan tersebut meliputi: program pendidikan dan pelatihan, program motivasi kerja, program penghargaan, program acara khusus (special event), dan program media komunikasi Internal. 2. penggunaan media employee relations? 3. penanggungjawab pelaksanaan kegiatan? d. Pengawasan (monitoring) Tahap ini melibatkan siapa-siapa saja yang hertanggung jawab terhadap kegiatankegiatan employee relations di PT.GMF AeroAsia.
e. Evaluasi (evaluation) Tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil-hasil kegiatan employee relations yang telah dilakukan sebelumnya guna untuk dapat dibuat kembali program / kegiatan yang sama atau setelah suatu masa berakhir. Pengukuran ini dengan melakukan seperti: 1. Mengadakan survey / angket, guna untuk mendapatkan jawaban apakah khalayak sasaran yang dituju merasa puas dengan kegiatan employee relations yang ada? 2. Secara informal menanyakan kepada khalayak sasaran lcntang kegiatan yang telab dilakukan guna mendapatkan saran dan kritik untuk membangun iklirn komunikasi yang balk dan kcakrahan dianlara karyawan dengan manajernen. 3.6 Analisa Data Dalam penelitian kualitatif analisa data Triangulasi dilakukan secara bersamaan dengan pengunipulan data, dengan prosedur penelitian sehagai berikut: a) Analisa data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data. interprestasi data dan membuat narasi laporan. b) Analisa data kualitatif selalu didasarkan kepada upaya-upaya “mengurangi” data dan menginterprestasikannya. c) Menyajikan kembali data dalarn bentuk tabel. d) Mengidentifikasi proses pengkategorian data . Prosedur penelitian dilakukan agar hasil yang didapat merniliki kualitas yang memenuhi syarat reabilitas, yaitu mendapatkan hasil yang tetap sarna dan pengumpulan data yang dilakukan pada waktu berbeda dan validitas, yaitu ketepatan dalam mengukur konsep teori yang dianut dan bukan konsep lain
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian mengenai kegiatan Employee Relations PR (TSC Coorporate Communications) PT.GMF AeroAsia Cengkareng. TSC Merupakan Code atau Letter Code yang lazim digunakan didalam dunia penerbangan. Dalam menciptakan Iklim Komunikasi yang balk pada karyawan, dilakukan pada hulan Juiii 2006 di PT.GMF AeroAsia Cengkareng yang beriokasi di Bandara Internasional Soekarno—Ilatta Cengkareng.penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dengan nara sumber Bapak Mohammad Aviv, Thu Noviyanti, i3apak Irnan Separiyanto dan juga studi kepustaka yang diperoleh dan arsip, dokumen, dan sumber tertulis lainnya. Berikut ini adalah laporan dan hasil penelitian tersebut. 1.1 Gambaran Umuin PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia.
4.1.1 Sejarah Perusahaan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, merupakan bandana terbesar yang diiniliki pernenintah Indonesia.Bandara yang meiniliki dua landasan terpisah ternyata diprogramkanjuga agar menyediakan tanah untuk pusat perawatan dan perbengkalan pesawat Terbang Garuda. Garuda Maintenance Facility (GMF), merupakan salah satu program pemenintah pada tahun 1980. Bapak Wiweko sebagai direktur ütama Garuda Indonesia pada masa itu niengajukan kepada pemerintah Indonesi, bahwa Garuda Indonesia akan
pindah dengan konsekuensi diberikan dukung penerbangan, yakni berupa hangar pesawat. Garuda saat itu inengajak konsultan asing, Diaconi 11 rnulai menandatangani kontrak teknisnya. Satu bulan ketnudian, kontrak pendanaan antara pemerintah Indonesia dengan AMRO Bank (sebagai penyandang dana) ditandatangani, dirnana proyek ini mengeluarkan biaya sebesar 445 juta gulden atau sekitar 165 juta dollar AS. Ketika proyek itu masih berjalan secara premature, ternyata kondisi perekonornian di Indonesia tidak menggembirakan. Hal ini mengakibatkan pihak pcmcrintah Indonesia melakukan penjadwalan ulung atas semua proyek yang ingin dan sedang dijalankan berdasarkan Instruksi Presiden No.13/1983. Yang terjadi kemudian pada juni 1983 adalah, dibatalkannya kontrak kerja antara pemerintah RI dengan AMRO Bank. Secara yuridis niemang kontrak tersebut beluin seratus persen (100%) sah, mengingat klausud yang menyatakan pernerintah Indonesia turut serta rnenyetujuinya, belum ditandatangatii. Dengan ‘ba ‘kontrak Alatas, CiaruAa lriAonesia rnenàapal ugas barn yaith inthk rnencari cara Jam guna rnembangnn fasiiitas pesawat dan perbengkeian 21 x iorie rneng ‘ken’i rencana kebutuhan dana untuk pengembangan GMF. Pada saat itu juga dikeLuarkan instruksi dan pemerintah yang menyarankan agar sernaksimal mungkin menggunakan kernampuan produksi dalarn negeri. Pihak Garuda tanpaknya tidak mempunyai banyak waktu lagi untuk mernpertimbangkan pilihannya, kecuali menerima tawaran banyak dan perneri ntah. Akhirnya, diputuskan sejak 1984 Sebuah konsultan dan dalam negeri, PT. Ericona,
bertanggung jawab untuk meneruskan proyck penibangunan fasilitas perawatan dan bengkel pesawat terbang inilik Garuda Indonesia. Garuda Indonesia memahaini bahwa keberadaan fasilitas tersebut sangat penting. Oleh karena itu Garuda Indonesia juga harus menyesuaikan dengan program fleet plan ke depan, dimana keberadaan seluruh pesawat membutuhkan perhatian yang sangat besar dan perawatan yang serius. Semakin bertambah pesawat semakin bariyak investasi yang harus ditanamkan untuk merawat asset tersebut. Dengan disediakan tanah seluas 115 hektar oleh pemerintab, melalui otoritas Angkasa Pura II, maka pihak Garuda Indinesia mereneanakan pembangunan sebuah Perawatan atau bengkel pesawat yang lengkap. Hal ini sangat perlu, guna menunjang operasi seluruh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekamo-Hatta. Pusat pesawat atau bengkel Garuda Indonesia kemudian dikenal dengan naina Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, selesai dibangun secara bertahap. Sejak 1986 hingga 1991, proses pembangunan meliputi urutan sebagai berikut tempat parkir pesawat (termasuk run-up) selesai pada 1986 ; hangar 111987, hangar III 1988, dan hangar 11991. pembangunan terakhir adalah gedung serbaguna dan manajemetl (1993). PT.GMF AeroAsia sebagai sarana untuk perawatan pesawat, komponen dan engine, meiniliki fasilitas-fasilitas yang berguna untuk mendukung kegiatan tersebut fasilitas yang ada di PT.GMF AeroAsia berupa:
1. Hanggar Fasilitas yang ada di PT.GMF AeroAsia nieliputi area seluas 87.000 M2. Ada tiga bual hangar diiniliki oleh PT.GMF AeroAsia, yaitu: a. Hanggar 1: Meiniliki area seluas 21 .450 M2, yang berfungsi untuk perawatan Boing 747. J4anggar 1 merupakan hangar terkecil dan tiga hangar yang ada, tetapi mampu menampung dua pesawat dengan jenis Boing 747. b. Hangar 2: Meiniliki area seluas 22.500 M2, yang berfungsi untuk merawat A dan B check untuk semua pesawat berbadan lebar. Dengan iuas area tersebut, hangar 2 mampu menampung pesawat berbadan lebar pada satu waktu. c. Hangar 3: Meiniliki area seluas 22.500 M2, yang berfungsi untuk perawatan besar (overhaul) pada pesawat berbadan kecil dan lebar. Dengan luas area tersebut, hangar 3 mampu menampung satu pesawat berbadan lebar dan p berbadan kecil. 2. WorkSlwp. Fasilitas workthop yang ada di VI’.GMF AeroAsia, 53,00 M2. Ada dun huah work shop yaitu: a WorkShop 1 Structure dan seluas 10.785 M2, meiniliki fungsi untuk maintenance komponen tipe pesawat Boeing 747 dan 737, Douglas DC 9 dan DC 10, Airbus A330 dan 300, Fokker F28 termasuk flight control sarces, kuba kubah radar, dapur, menara mesin dan baja b. Wheel and brake Shop:
Kegiatan yang ada pada fasilitas ini adalah maintenance dan roda dan rem pesawat. c.
Machine Shop:
A achine Shop dilengkapi dengan peralatan modern dan mcsin—mcsin schingga dapat digunakan untuk mcmhuat atau memperhaiki berhagai macam alat dan komponen. Fasilitas yang ada antara lain : CNC (Componen Numerical Control) yang berfungsi untuk mengoperasikan pemboran dan penggilingan mesin putar secara horizontal, perputaran mesin bubut secara horizontal, gerinda untuk pcrmukaan, putaran permukaan penggilingan dan pemotongan mesin-mesin untuk aplikasi aviasi Khusus. d. WorkShop 2 Work Shop 2 terdiri fasilitas antara lain: 1. ELMO (Electrical Mechanical Oxygen) Shop: .Kegiatan yang ada di ehno shop berupa pengetesan, pengecekan, service, repair dan overhead dan cloctrical component, gas, emergency equipment, pneumatic, fuel hydraulic, CSD test. 2. IERA ( Intrumen Electronic Radio Aviation) Kegiatan yang ada di IERA Shop berupa pengetesan, overhaul dan perbaikan gyros, peralatan navigasi dan koini.inikasi, radar cuaca dan auto pilot beberapa tipe pesawat, termasuk pesawat-pesawat yang dilengkapi dengan avionic digital modem seperti boeing 747, boeing 737 dan Airbus 330. IERA Shop juga dilengkapi dengan peralatan otomatis sepertites unit ATEC 500 dan ARtS 2000 yang terkomputerisasi. e. Engine Shop
Me area seluas 20.736 M2. engine Shop merupakan fasilitas yang berfungsi untuk overhaul rolls royce spey 555 secara keseluruhaii dan heberapa tipe Auxiliary power unit (APU), seperti GTCP 36, GTCP 5 dan TSCP 700. Whitney JTOD-7Q, General elecrtic CF6-SOC2 dan mesin 80C2. begitu juga untuk SNECMACFM56-3 yang dipasang pada Boeing 737 dan unfuk mesin-mes iniliter Rolls-Royce. f. Engine Test cell: Meliputi area seluas 5.600 M2. Kegiatan yang ada pada fasilitas tersebut berupa pengetesan unit-unit APU engine dan aircraft sarnpai 450 Kn (100.000 LBS). g. Kalibrasi: Fasilitas ini berfungsi untuk menjaga keakuratan dan instrument dan peralatan PT. GMF AeroAsia dengan memeriksa dan memelihara sesuai dengan standar. Graound Support Equipment (GSK Kegiatan yang ada pada fasilitas ini berupa dan seinua hanggar ground equipment yang digunakan oleh P’F.Garuda Indonesia, PT.GMF AeroAsia di Bandara Soekarno-Hatta, band lain di Indonesia dan pihak ketiga yang telah mempercayainya. i. Facilitices Kegiatan yang ada di fasilitas Maintenance berupa perawatan fasilitas umum (gedung, tarnan dan sebagainya), Supply AC, Air corpressor, Drinking water, Firex system (termasuk detector, alararn dan extinguisher), electrical lighting, Docking, Lifting equipment, Pcnggunaan Iist dan GcnseL Semua usaha keras dalam rangka mempersiapkan kebutuhan GMF AeroAsia ternyata telah memperlihatkan hasil yang cukup memadai. Sebagaimana dasar konsep
yang harus diiniliki oleh semua perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang komersial, PT. GMF AeroAsia telah mcncapai titik standar terpercaya, aman, terampil dan tepat waktu serta diluar negeli (kompetitif). PT AeroAsia dapat meraih standar tersebut berkat dukungan sumber daya manusia yang produktif, berdedikasi, dan bertanggung jawab yang meliputi semua aspek pekerjaan. Disaniping itu tentu saja didukung manajemen yang setiap saat diuji kemantapannya guna mencapai efesiensi. Dengan memanfaatkan Iangkakh kerja yang mentap dan akurat, GMF AeroAsia bertanggung jawab atas perawatan deini keamanan dan kelayakan terbang mesin pesawat secara menyeluruh. Selain itu juga PT.GMF AeroAsia melaksanakan perawatan kebersihan dan keindahan kabin pesawat, serta menyediakan pesawat agar dapat melaksanakan jadwal terbang yang tepat waktu termasuk di dalam kemampuan untuk fasilitas pemeliharaan pesawat sipil komersial bagi pihak-pihak yang mernbutuhkan (third party). Untuk menunjang kegiatan tersebut, maka PT.GMF AeroAsia secara khusus melimpahkan perhatian yang serius pada sector pengembangan sumber daya manusia yang akan menjadi pengendali keberhasilan pertumbuhan dimasa datang. Pertumbuhan yang terencana dengan baik merupakan dasar kegiatan PT.UMF AeroAsia untuk mencapai system kualitas manajemen yang berintegrasi secara utuh. PT.GMF AeroAsia telah meiniliki alat kelengkapan utama yang meliputi : sarana tekhnik, organisasi dan sumber daya. 4.1.2 Tujuan dan Visi, Inisi Perusahaan
Tujuan perusahaan adalali memberikan pelayanan jasa perawatan pesawat, mesin pesawat dan komponen pesawat yang memenuhi Standar Airwar/hiness (keselamatan penerbangan). Visi GMF AeroAsia adalah menciptakan perawatan yang mencakup repair dan overhaul competitive dalam hal kualitas, biaya, pengiriman dan pelayanan. Inisi GMF AeroAsia adalah: a. Pr&duct (hasil usaha) ; menjaga kemampuan perawatan pesawat, mesin pesawat dan komponennya agar tetap bersaing dalam hal kualitas, biaya, perigiriman, dan service. b. Bussiness (usaha) : meningkatkan pendapatan dan keuntungan c. Human Resorce (sumber daya manusia) : menjadikan sumber daya manusia yang professional dalam industri penerbangan.
4.1.3 Aktivitas Kerja Di PT.GMF AeroAsia Aktivitas kerja yang ada di PT.GMF AeroAsia secara garis besar dapat dibagi menjadi lima yaitu: 1. Inspeksi Test : Merupakan aktivitas pemeriksaan pesawat atau komponen pesawat untuk membuat kesesuaian dengan standar. 2. Service : Merupakan aktivitas penggantian, penambahan, adjustment dan pesawat atau komponen pesawat sehingga dapat memenuhi standar. 3. Repair Merupakan aktivitas perbaikan dan pesawat atau komponen pesawat ke dalam kondisi awal yang baik yang sesuai dengan standar. 4. Modifikasi Merupakan aktivitas peruabahan dan pesawat atau komponen pesawat yang disesuaikan dengan standar yang telah disetujui.
5. Overhoul: Merupakan aktivitas perawatan besar dan pesawat atau komponen pesawat melalui media inspeksi / test, service, repair dan atau penggantian bagianbagian yang sesuai dengan pedoman overhaul. Setelah dilakukan overhaul, TSO (Time Service Overhaul) pesawat menjadi nol. 4.1.4 Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia terdiri dan enam direktorat yang masing-masing direktorat dipimpin oleh seorang direktur, yaitu: 1. Direktorat Strategi dan Umum 2. Direktorat Keuangan 3. Direktorat Teknik 4. Direktorat Operasi 5. Direktorat Niaga 6. Direktorat Maintenance Facility Pada struktur organisasi direktorat Garuda Maintenance Facility membawahi 11 (sebelas) divisi yang terbagi dalam dua fungsi yaitu: a. Business Function Organization Fungsi ini mempunyai 6 (enam) dibawahnya, yaitu: 1. Line Maintenance (TL) 2. Base if (TB 3. Component Maintenance (TC) 4. Engine Maintenance (TR) 5. Engineering Services (TE) 6. Asset and Counter Trade Maintenance (TM)
b. Service Functions Organization Fungsi ini mempunyai 5 (lima) divisi dibawahnya, yaitu: 1. Internal Audit and Controller (TI) 2. Quality Assurance (TQ) 3. Adininistratin and Finance (TA) 4. Marketing and Development (TP) 5. Strategic Policy and Corporate Secretary (TS)
4.1.5 Produk PT.GMF AeroAsia PT.GMF AeroAsia merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang perawatan pesawat, Component pesawat dan engine, selain itu PT.GMF AeroAsia juga meiigerjakan pekerjaan service yang mendukung pekerjaan pesawatnya. Adapun produk dan PT.GMF AeroAsia adalah:
A. Air Craft Maintenance Dëngan tiga hangar yang luasnya 480.000 m2 dengan pengalaman lebih dan 15 tahun, GMF AeroAsia mampu untuk merawat mulai dan pekerjaan ringan sampai overhaul. Type yang bisa dikerjakan sampai dengan overhaul adalah: Boeing 747, Boeing 737, Douglas DC 9, DC JO, Air Bus A 300, Fokker berbagai jenis. B. Component Maintenance Dengan dukungan dua Workshop yang meiniiiki standar InternasionaJ GMF AeroAsia mampu mengerjakan component pesawat maupun component enggine. Service yang bisa dikerjakan antara lain:
1. Sheet Metal and Composite 2. Hydrailic Component 3. Pneumatic Component 4. Instrument, Electronic, Radio and Avionic Component 5. Calibration and NDT C. E Mae Untuk enggine ini GMF AeroAsia telah berpengalaman lebih dan setengah abad dengan berbagai type dan merk enggine seperti Roll Royce, General Elactric dan Pratt and Whitney, Works ini juga mampu untuk melaksanakan pekerjaan APU den kemampuan sama seperti pengerjaan Enggine. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas test cell yaitu untuk rnengerjakan test performa enggine atau test performa APU. D. Engeneering Service and Maintenance Support Untuk mendukung pekerjaan diatas GMF AeroAsia juga melaksanakan pekeijaan pendukung yaitu: laboralory, balancing, cleaning, inspection, weld repair, heat tratmen, Counting dan lain-lain. 4.1.6 Sarana dan Prasarana GMF AeroAsia GMF meiniliki sarana dan prasarana yang memadai, berdiri diatas tanah seluas 115 Ha dengan pembagian areal scbagai berikut: 1.
Hanggar
•: 8,7 Ha
2.
Workshop
: 9,7 Ha
3.
Engine Tast Cell and Unility: 1,5 I-Ia
4.
Control Store and Engine Shop
: 1,7 Ha
5.
Perkantoran : 0,6 Ha
6.
Pertanaman : 53,4 Ha
7.
Apron, Tast way and up bay : 44,4 Ha
8.
Gedung management dan pusat olah raga : 0,9 I-Ia
4.1.7 Presentasi yang telah diraih oleh PT.GMF AeroAsia Dalam melaksanakan aktivitas organisasinya dengan tujuan mencapai visi dan inisi perusahaan GMF AeroAsia behasil meraih prestasi terbaik dengan niendapatkan penghargaan dan sertifikat dan dinas kelaikan udara domestic, internasional, dan organisasi Iainnya. Adapaun penghargaan dan sertifikat yang telah didapat adalah: a. Domestik atau Nasional I Dinas kalaikan Udara Indonesia (DGAC) No. sertifikasi 145/100 2 Indonesia A irfbrce (TNI—AU) No.sertifikasi SLAIK/0 1 8—02-FH/MK/1 /2000. 3 emperoleh Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam laporan keuangan GMF AeroAsia. 4 Memperoleh Opini Sebat dan Ratting DOUBLE A dengan Score 89, berdasarkan Kepmen BUMN No. Kep- I 00/MBU/2002, dalam audit terhadap kinerja perusahaan. 5 GMF AeroAsia mendapatkan 6 (enam) Ratting dan EASA (Authority Uni Eropa) yaitu: a. CS (Electrical Power) d. C14 (Landing Gear) b. C6 (Equiment) e. C15 (Oxygen) dan c. Cl 3 (Instruments) f. Cl 8 (Protections Ice/RainlFire). b. Internasional
1. Otoritas Penerbangan Federal Amerika (FAA/Federal Aviation Authority) 2. Otoritas Penerbangan Singapore (CAAS/Civil Aviation Authority of Singapore) 3. Otoritas Penerbangan Philiphine (ATO/Air Trasportation Office) 4. Otoritas Penerhangan. Thailand (DOA/Departernent ofAviation) 5. Otoritas Penerbangan Pakistan (CAA/ Civil Aviation Authority) 6. Otoritas Penerbangan Bangladesh (CAAB/ Civil Aviation Authority Bangladesh) 7, Otoritas Penerbangan Air Nuigini (CAA/Civil Aviation Authority) 8. Otoritas Penerbangan Ghana (GCAA/Ghana Civil Aviation Authority). 4.2 hash Penelitian 4.2i Penemuan Fakta 4.2.1.1 Fungsi dan Tugas TSC (PR) PT.GMF AcroAsia Dalam menjalankan suatu kegiatan perusahaan tenlu mempunyai fungsi dan tugas yang harus dijalankan begitupula dengan fungsi dan tugas TSC (PR) PT.GMF AercAsia, herdasarkan wawancara dengan narasumber yaitu Bapak Mohammad Aviv. diiriana
beliau
ada!ah
Communicator
Communications
(Kepala
Staff)
and
Adininistrator General A/jàirs USC (Corporate Communications) me ij elaskan bahwa fungsi PR adalah segala upaya yang direncanakan dan berkesinambungan untuk menciptakan opini public yang positif, meningkatkan kepercayaan stakeholder serta citra perusahan melalui pengertia antar suatu organisasi atau perusahaan dengan public. Sesuai dengan tujuan berdirinya PT.GMF AeroAsia vaitu r c alankan inis dan visi perusahaan, maka fungsi dan tugas Unit ‘USC (PR) sangat crat kaitannya dengan tujuan tersebut. Unit TSC (PR) diharapkan mampu untuk mengkornunikasikan herbagai kebijakan perusahaan kepada karyawannya yang nantinya mampu
membentuk suatu budaya perusahaan dengan mengacu pada filosofi dan nilai-nilai yang terkandung dalarn visi dan rnisi perusahaan dan Unit TSC (PR) diharapkan mampu menjalin huhungan baik dan mengkornunikasikan semua tentang kegiatan employee relations yang ada di perusahaan pada karwayan (orang-orang yang terkait pada perusahaan). TSC (PR) PT.GMF AeroAsia mempunyai fungsi sebagai herikut: 1. Penerbitan, dokurnentasi dan perpusiakaan 2. Menjalin huhungan balk scr(a kerjasama dengan Icuibaga tinggi Ncgara, lembaga Pemerintah dan perusahaan-perusahaan swasta yang terkait Iainnya. 3. Merealisasikan budaya perusahan kepada seluruh lapisan karyawan. 4. Menjalin hubungan internal dan eksternal antara pcrusabaan dengan public- public yang terkait. 5. Sebagai representasi kinerja perusahaan, yaitu agar perusahaan terlihat teratur, di&iplin, professional, dsb. Serta dapat inenciptakan suasana khidmat. 6. Sehagai/roril liner pcr ih ttiituk ii lI /nun’e dan ( ‘ilia )citis 7. Melaksanakan adininistrasi program terkait, termaksuk dokurnentasi. 8. Me!aksanakan atau membina penerapan sistem ngendaIian mutu terpadu, dengan mengevaluasi standar proses dan standar hasil kerja dibidangnya, dan mengupayakan perbaikan atau penyempurnaanya secara berkelanj utan. 9. Meningkatkan pengetahuan, kemarnpuan dan kemauan kerja serta membina hubungan yang konstruktif dengan initra kctja. 10. Melaksanakan tugas-tugas Iainnya yang diberikan oleh atasan.
4.2.1.2 Bagian Media internal dan Dokumentasi Bagian Media Internal dan dokurnentasi merupakan bagian yang sangat berpengaruh didalam menjalankan komunikasi internal. Tugas-tugas yang diemban oleh bagian Media Internal dan Dokumentasi ini antara lain sebagai berikut: 1. Membuat Annual Report. 2. Pembuatan Kalender Tahunan. 3. Pembuatan Kartu Lebaran, Natal dan Tahun Barn. 4. Pernbuatan Souvenir PT.GMF AeroAsia. 5. Pembuatan Bulletin PT.GMF AeroAsia yang bernama GMF NEWS 6. Memonitor herita perusahaan disurat kabar, Bulletin dan rnajalah. 7. Pembuatan Berita me!alui Media internet yang hernama PORTAL. 8. Mengelola perpustakaan 9. Pembuatan Compeny ProfIle 10. Pembuatan panjiet yang herisikan kata-kata muliara.
Media Internal Menurut ibu Noviyauti selaku pengelola Media Internal Menge,nukakan bahwc: dalam pembuatan Unit ISC se/a /14 rnendiskus,kan terlebih dahulu mengenai ide-ide atau gagasan kepada pihak management, untuk melakukan langkah se/an/ utnya. Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya TSC (PR) PT.GMF AeroAsia rnenggunakan unsur proses kornunikasi yang terdiri dan: a. Komunikator b. Pesan
c. Saluran d. Kornunikan e. Efek Kaitanya dengan PT.GMF AcroAsia adalah yang nienjadi “Who” adalah PR PT.GMF AeroAsia, “What” adalah pesan yang disampaikan PR PT.GMF AeroAsia, “Which Channel” adalah Lewat saluran apakah pesan itu disampaikan, ‘Whom” adalah karyawan sedangkan “What Effect’ adalah efek apa yag dihasilkan pengirim pesan lewat media tersebut kepada karyawan. Melihat dan uralan diatas penulis mencoba menyimpulkan secant singkat bahwa komunikasi dapat terwujud bila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat direspon dengan efek yang diharapkan. Dengan kata lain, bahwa komunikasi dapat terjadi bila dilakukan komunikasi yang herfisat dna arah alan two way iratjlc communications dan memperoich efck yang diharaph-an yaitu dapat nienimbulkan sikap, sehingga tercipta pengertian antara pimpinan dengan karyawan. Dalam usahanya untuk menjadi perusahaan yang go public, maka PR PT.GMF AeroAsia memerlukan kerja sarna yang baik dengan karyawan. PR rnenggambarkan hubungan suatu perusahaan yang diwakiliriya dengan masyarakat atau public dan perusahaan itu karena pentingnya kegiatan-kegiatan employee relations didalam suatu perusahaan inaka PR PT.GMF AeroAsia inempunyai kegiatan-kegiatan employee relations y dapat membina hubungan baik. Untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan tujuan dan hasil penelitian ini yaitu untuk mengetahui kegiatan employee relations yang dilakukan oleh unit TSC di PT.GMF AeroAsia Cengkareng dalain menciptakan Iklim
Komunikasi yang baik pada karyawan. Maka penulis mengganakan teknik penguinpulan data dengan wawancara niendalam (Depth Interview) kepada pihak yang terkait yaitu : Communicaler Communications (PR) Bapak Mohammad Aviv pengelola Media Internal yaitu Ibu Novi yanti dan salah satu karyawan yang berada di unit TLP PT, GMF AeroAsia yaitu Bapak Iman Separyanto. Wawancara ini dilakukairoleh penulis di PT. GMF AeroAsia cengkareng, pada ban selasa dan rabu tanggal 20-21 Juni 2006. wawancara ini dilakukan untuk rnendapatkan data kualitatif sesuai dengan metode penelitian studi kasus dan diuraikan secara deskriptif, sebagai berikut
4.2.2 Analisa S W 0 T Sebelum menentukan kegiatan Employee Relations yang akan dilakukan dalam menciptakan Iklim Komunikasi yang baik, TSC PT. GMF AeroAsia terlebih dahulu mengkaji mengenai data serta fakta terlebih dulu. Dari data yang diperoleh dihasilkan suatu analisa yang biasa digunakan secara un yaitu : analisa S.W.0.T. Analisa S W 0 T ini herguna melihat apa saja kekuatan dan kelernahan secara internal serta peluang dan ancarnan yang ada diluar. Faktor kekuatan (strengths), yang diniilild oleli jasa dibidang pelayanan perbaikan dan perawatan pesawat terbang ini adalah perusahaan yang telah lama berada di Indonesia. Selain itu meiniliki kernampuan dalam menangani pelanggan dan ditunjang oleh tenaga kerja yang handal di bidangnya (SI)M yang Proi Dukungan yang terjadi antara management dengan karyawan yang selalu di maintenance secara baik dan berkesinabungan.membuat PT.GMF AeroAsia semakin kuat dalani nieenghadapi petmasalahan—permasalahan yang ada. Adapun rasa sense of belonging yang dimiliki
karyawan terhadap perusahaan, dikarenakan atasan selalu memberikan kepercayaan, keterbukaan terhadap karyawan serta karyawan dilibatkan dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan — kegiatan employee relations ataupun programprogram perusahaan. Menjadikan hasil dan kegiatan employee relations sebagai evaluasi untuk !angkah berikutnya dan hasi! tersebut dijadikan sebagai kekuatan di dalam perusahaan untuk memotivasi karyawan didalam kinerja. Kedua Faktor Kelemahan (weakness) PT. GMF Aero Asia tidak memandang ini sebagal suatu ke.lemahan meJainkan kepada tantangan yang dimana tantangan ini lebih kepada usaha yang baru dilakukan menyakinkan suatu kepercayaan pada karyawan didalam mcnafsirkan suatu berita yang dibuat dalam bentuk media cetak yaitu Bulletin GMF News. Mewakili dan pembicara Novi Yanti selaku pengelola media internal mengemukakan: “Disini TSC selaku yang membuat Bulletin GMF News rnengharapkan agar karvawan mengerli hahwa pemberitaan yang disampaikun dimedia cetak tersehui hukan hanya ineinihak kepada management saja lapi seluruh pihak yang terkait pada perusaruhaan. Dalam pembualan Bulletin tersenbti tidak ada unsure untuk menzani sebuah pesan alau inJbrmasi tapi TSC memberikan informavi yang akurat dan terpercaya, in,formasi tersebut, untuk dianalisa kebenarannya. Adapun kelemahan yang lain adalah mengenai penerapan dan kegiatan employee relations yang dilakukan oleh PR.
Faktor Peluang (Opportinilies) bila dilihat semakin banyaknya perusahaan-perusahaan penerbangan yang baru bermunculan, yang pastinya akan sangat memerlakan suatu pelayanan jasa dibidang perawatan dan perbaikan pesawat terhang, maka itu merupakan suaW peluang bagi PT.GMF Aero Asia dalam menumbuhkan perekonoinian dan memperluas jaringan bisnis serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. Mernanfaatkan kegiatan employee relations untuk Iebih rnerangkul karyawan, dan mengetahui apa yang diinginkan karyawan sehingga, Public Relations dapat menjelaskan kebijakan management kepada karyawannya dan begitu pula dapat menerima masukan dan karyawannya untuk diteruskan kepada pihak manajernen. Faktor Ancaman (Threats) dan segi internal yaitu bila factor informast yang kuraiig transparan kepada karyawan atau kejekisan iuforniasi dan atas ke bawahan, yang mcngakihatkan hilangnya suatu kepercayaan karyawan (erhadap atasan (management) sehingga hasil kinerja karyawanpun akan menurun dan perusahaan terancam kebangkrutan. Dari segi ekslernal yaitu kompotisi air service yang seniakin ketat seperti Nasional PT. PELITA AIR SERVICE HALIM dan ANI AIR. SERVICE — PONDOK CABE dan Internasional yaitu PT. MALAYSIA AiR SERVICE, PT. SINGGAPORE AIR SERVICE, dan masib banyak lagi. Seperti ancaman berupa mess communications antara piha.k karyawan dengan pihak management yang men imhulkan sebuah permasalahan yang haru arilara pihak karyawan dengan pihak management.
Hasil yang telah didapat dalam analisa tersebut inenjadi titik tolak dalam inelakukan perencanaan prograrn kegiatan daii sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya dalarn penelitian ini fokusnya adalah kegiatan employee relations dalam inenciptakan iklim komunikasi yang haik. Upaya PR (‘ untuk mencapai ujuan maka langkah4angkah kegiatan employee relations yang diarahkan pada upaya pencapaian suatu ikliTn komunikasi yang baik kepada karyawan inelalui berbagai riset dan survey. Mobammad Aviv selaku (‘vinmunicater Communications di if nit TS(], yang inengemukakan sebeiwn mela/wkan kegialan Employee Relations dalam menciptakan Iklim Komunikasi yang baik maka dapat dilihat yang melatar belakangi dan tenjadinya suatu iklim menurut beberapa factor diantaranya; “pembagian wakiu kerja yang ada di .PTGMF AeroAsia, jumlah karyawan yang banyak, pencapaian target didalam hekerja, penyampaian informasi / pesan dengan up word dan down word”. Sehingga TSC berupaya untuk menciptakan ik!in kornunikasi yang kondusi! dengan berlandaskan inisfi dan visi, kegiatan, strategi, hambatan, serta arahan menagement perusahaan kepada karyawan. Walaupun kita tidak terlepas dan menerima ega1a masukan dan harapan dan karyawan suatu iklim komunikasi yang baiki tidak akan timbul dengan sendininya. ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan, faktor-faktotr tersebut antara lain yaitu : pert keterbuka’in dan keterusterangaii (openness and conder), kedua, trust con/ldence and readability (kepercayaan, kejujuran dan kreadibilitas), ketiga, dukungan (supportivennes), keempat, partisipasi menibuat keputusan (partisipailve), kelima, kejelasan tujuan organisasi (high performance Gools).
Faktor tersebutlah yang harus menjadi hal yang utama dan terutama daiam suatu pcrusahaan. Suatu iklirn kornunikusi yang balk akan menimbulkan motivasi, kinerja karyawan yang tinggi, produktivitas rneningkat, dan citra perusahaan yang haik.
4.2.3. Perencanaan (planning) Mengenai perencanaan kegiatan Internal perusahaan, sesuai dengan objective unit Corporate Communications pada tahun ini 2006, pembuatannya hanya mencakup pada tahap kegiatan employee relations, tujuan employee relations, fungsi dan manfaat employee relations, dan media employee relations. Adapun penjelasan di atas adalah;
4.2.3.1 Kegiatan employee relations Menurut /Jlfn:k A 01( p7: GMF AeraiI ,,WflJalallk(!n 1 employee relations adalah untuk niembuka jalur komunikasi antara management dengan karyawan ataupun sebaliknya sedangkan tujuan kegiatan employee relations adalah untuk rnenumbuhkan iklim kornunikasi yang kondus mnembina salingpengertian dan kerjasama yang baik antara management dengan karyawan. Kegiatan employee relations ini memiliki target sasaran yakni seluruh karyawan PT.GMF AeroAsia baik yang hekerja di dalam, maupun yang bckerja di lapangan. Dalam penyampaian pesan TSC hendaknya membedakan jenis pesan yang disampaikan atau disesuaikan dengan kaiyawan yang akan dituju. Mengenai pertanyaan tentang kegiatan employee relations yang dilaksanakan oleh unit TSC
selaku Coorporate communications mengatakan dalam menciptakan suatu Iklim Komunikasi dan hubungan yang harmonis diantara keduanya, PT.GMF AeroAsia melaksanakan kegiatan employee relations rnelalui bentuk dan program antara lain 1. Program Pendidikan dan Pelatihan Program pendidikan dan pelatihan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran. Sasarannya target program pendidikan dan pelatihan yaitu seluruh karyawan PT.GMF Aero Asia baik dan level bawah hingga level atas.Yang metode pelatihannya lebih banyak on the job training sedangkan untuk rencana program pendidikan dan pelatihan di PT. GMF AeroAsia yang akan dilakukan akan berfokus pada inti dibidang perbaikan dan perawatan pesawat terbang kepada karyawan (mekanik— perusahaan) dengan tujuan agar lehih efisien sehingga menjadi perusahaan yang kompetitif. 2. Program Motivasi Kerja Berprestasi Program ini bertujuan untuk membantu, mengembangkan suplay karyawan internal dan menunjukkan karir dan prestasi. kerja yang baik dengan melalui berbagai macam teknik diantaranya man gadakan pertemuan dan melakukan pidato-pidato pengarahan, edaran-edaran tentang motivasi kerja agar meningkatkan minat karyawan deugan niengemukakan konsep-konsep yang baru. Program motivasi kerja berprestasi juga merupakan bentuk program kegiatan employee relations yang tujuannya adalah: a. Mengembangkan perencanaan para karyawan yang dapat dipromosikan dengan cara membantu perencanaan karier untuk mengembangkan suplay karyawan.
b. Mendorong pertumbuhan dengan melakukan berbagai rencana dan sasa ran untuk memotivasi para karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Semua itu di lakukan rnelalui macam tehnik diantaranya mengadakan pertemuan dan melakukan pidato-pidato pengarahan, adaran-edaran tentang motivasi kerja agar dapat meningkatkan ininat karyawan dengan mengernukakan konsep-konsep yang baru. 3. Program Penghargaan yang ada di PT.GMF AeroAsia Program penghargaan yang ada di PT.GMF AeroAsia mempunyai team di dalam masing-masing Unit untuk mencari karyawanli yang herhak dan layak untuk mendapatkan penghargaan-penghargaan yang ada di PT.GMF AeroAsia. Contohnya : pada saat ulang tahun PT.GMF AeroAsia, perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan teladan, karyawan terbaik, dan penghargaan karyawan yang berprestasi. pilihan tersebut dibentuk oleh team- team yang sudah ada dan Pemberian penghargaan biasanya diberikan satu tahun sekali pada saat PT. GMF AeroAsia berulang tahun. 4. Program Acara khusus (special event) Program khusus ini dilakukan untuk menyambut event atau acara-acara khusus yang berkaitan dengan karyawan yang ada di PT.GMF AeroAsia seperti HUT PT. GMF AeroAsia, han-han besar Nsional, hari keagamaan, seperti buka puasa bersama, halal bihalal, kegiatan sosial dan. kegiatan Iainnya. 5. Program Media Komunikasi Internal Pada program ini pihak TSC PT.GMF AeroAsia menyediakan media yang ditujukan untuk kalangan internal seperti karyawan, top management, dan kalangan
lainnya yang berada pada ruang lingkup PT.GMF AeroAsia yang diadakan berbentuk bulletin, mading, tetepon, spanduk, rapat, penerhitan kalender, faximli dan e-mail. Program-program diatas kemudian dijabarkan kedalam perencanaan program Kegiatan employee relations untuk menciptakan iklim komunikasi yang baik pada karyawan. Communicator Communications, Mohammad Aviv menjelaskan bahwa, “Secara Internal program komunikasi Internal itu s adalah nemang untuk menumbuhkan hubungan yang harinonis dan menciptakan iklim komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawan sehingga dapat meniotivasi karyawan cigar bekerja dengan baik, walaupun begitu meinotivasi karyawan itu tidak dopal dilihat dat! satu aspek komunmasi saf a Ic/api tb/i jugu hagaimana system SDM itu sendiri, apakah sesuai dengan keinginan Unit 7SC selaku pengelola kegialan employee relations tersebut. Selanjutnya peneliti akan memaparkan tentang program kerja Unit TSC (PR), dalam menciptakan Iklim komunikasi yang baik. Program kerja Unit TSC (PR) merupakan perwujudan dan rencana Kegiatan employee relations, maka program ini bersifat jangka panjang dalam arti pada masa selanjutnya program tersebut akan terus dilaksanakan. Communicater Communications, Mohammad Aviv mengatakan: Sebenarnya program—program dat! kegiatan employee relaliolis p(’lda ta/4Un-iahun sebelumnya merupakan program-pro grwn yang sania, program tersebul h ukan merupakan pro gram yang hari, adapun program yang barn pada kegialan employee relations kali ini adalah program media komunikasi internal yang menerbitkan bulletin internal yang diberinama GMF NEWS. Adapun isi pe dan GMF News tersebut merupakan kegiatan dan aktivitas yang ada diperusahaan. Materi-meteri yang disajikan
lebih diarahkan kepada upaya menstimulus dan memotivasi karyawan untuk memiliki sikap kerja dan memiliki bekerja dengan lebih baik.” Secara lebih detilnya, program media komunikasi internal adalah sebagai berikut: 1. Menerbitkan Media komunikasi internal melalui: a. Bulletin GMF News Bulletin GMF News ini mengenai aktifitas-aktifitas yang dilakukan perusahaan. Media ini diperuntukkan bagi karyawan dan manajernen GMF AeroAsia, bulletin ini bersifat indeph resporling dimana isi yang terkandung didalam bulletin tersebut membahas beberapa aspek yang disajikan dalam beberapa pubric, yakni manajemen focus, beramla, Utama, corporate Values, Kiat, Pernik. Media internal atau yang dikenal dengan istilah bulletin, merupakan suatu terbitan untuk publik internal (karyawan dengan karyawan) berisi tentang beberapa informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom up, tujuannya untuk menciptakan kondisi yang well informed dan membina loyalitas antara karyawan dengan perusahaan. b. Internet (PORTAL) Media internal dengan penggunaan computer yang dapat diakses oleh karyawan setiap waktu ini berisi selain materi mengenai aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan, menampilkan program kerja perusahaan yang diberitakan secara update juga menyediakan wadah untuk karyawan yang ingin menyampaikan saran dan kritiknya terhadap perusahaan. c. Papan Informasi / Mading
Berisi materi mengenai informasi atau pengumuman secara resmi dan manajemen yang memang harus diketahui oleh karyawan dengan cepat. d. Rapat Hal ini dibahas sesuatu yang menyangkut pekerjaan yang sifatnya kedinasan atau langkah untuk mengembangkan perusahaan. Prosedurnya biasanya terlebih dahulu disepakati meteri rapat, undangan lalu tempat dan herbagai pendukung lainnya guna menunjang pek rapat tersebut. Jenis—jenis rapatnya yaitu rapat koordinasi, rapat kerja, rapat divisi dan rapat panitia. Hasil rapat tersebut disampaikan melalui risalah rapat, tidak semua meteri rapat diketahui oleh semua karyawan dan hambatan-hambatan yang terjadi umumnya tidak begitu mengganggu karena kagiatan rapat sudah merupakan kegiatan rutin. e. Spanduk Media informasi beisi tulisan yang membangun dan memotivasi karyawan untuk ikut serta dalam aktifitas perusahaan yang dikeluarkan perusahaan lewat Unit TSC (PR) sesuai dengan program yang akan dijalankan. f. .Menerbitkan Kalender Internal Diterbitkannya kalender internal yang diedarkan pada khalayak internal perusahaan dimana dicantumkan foto-foto karyawan yang sedang beraktifitas yang bertujuan untuk pengenalan perusahuan terhadap karyawan tentang aktifitas-aktifitas kerja di perusahaan sekaligus untuk memotivasi samangat kerja karyawan.
Pengelola Media Internal Ibu Noviyanti, menjelaskan: “Penerbitan media Internal ini adalah salah satu upaya kita untuk mengubah dan membentuk sikap karyawan agar, menjadi lebih baik, dan yang sebelumnya masa bodoh, tidak percaya atau membandel untuk ini lebih peduli, percaya dan mengerti akan kondisi perusahaan lewat informasi dan tulisan-tulisan yang kita berikan lewat media internal tersebut “.
4.2.3.2 Tujuan Employee Relations Menurut Communicater Communications Mohammad Aviv tujuan dari employee relations yang ada di perusahaan adalah untuk menjaga komunikasi diantara karyawan yang satu dengan yang lainnya maupun antara karyawan dengan management dan sebaliknya, adapun tujuan yang lain yaitu menumbuhkan sense belonging karyawan, menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan dengan management, dan kenyamanan di dalam bekerja. Dengan kegiatan — kegiatan employee relations yang di lakukan oleh Unit TSC diharapkan tujuan dan employee relations dapat tercapai. Sehingga memudahkan untuk mensosialisasikan apa-apa yang menjadi kebijakan management perusahaan. Adapun tujuan employee relations lainnya yaitu Unit TSC berusaha agar mendapatkan image atau citra bahwa PT. GMF AeroAsia merupakan perusahaan pelanyanan jasa dibidang perawatan dan perbaikan pesawat terbang I lembaga bisnis yang dikelola secara profesional, efesien dan kompetitif dengan target sikap kerja karyawan yang lebih baik dan tumbuhnya motivasi dan keinginan mereka untuk ikut terlibat dalam setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan.
4.2.3.3 Fungsi dan nianfaat Employee Relations Dalam hal ini saya selaku karyawan (Bapak Iman Separiyanto), mengatakan “bahwa secara langsung saya selaku object dalam pelaksanaan Kegiatan employee relations, yang ada di perusahaan fungsi dan manfaat dan kegiatan kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi karyawan. Seperti hal nya gathering yang selalu diadakan setiap tahunnya oleh perusahaan, membuat karyawan semakin erat antara karyawan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga rasa kekeluargaan yang ada diantara karyawan semakin menyatu. Adanya kegiatan employee relations yang dilakukan oleh Unit TSC membuat karyawan diperlakukan selanyaknya seperti manusia. Banyak sekali manfaat dan kegiatan employee relations yang dilakukan oleh perusahaan untuk karyawan, sala satunya adalah memudahkan karyawan untuk rnengetahui apa yang sedang terjadi di perusahaan, memudahkan karyawan untuk mencari informasi yang dibutuhkan didalarn bekerja. Memberikan warna/ warni di dalam lingkungan bekerja sehingga karyawan tidak merasa kejenuhan dalam melakukan pekerjaan nya. Dalam hal ini Unit TSC selalu mencoha memberikan apa yang karyawan inginkan dengan tidak melepas isi pesan dan makna dan manajemen perusahaan. Tutur Thu Noviyanti selaku pengelola Media Internal. Menurut Bapak Mohammad Aviv Manfaat dan kegiatan employee relations dapat menumbuhkan motivasi karyawan dan memiliki sikap kerja yang lebih baik, lebih bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
PT.GMF AeroAsia melaksanakan kegiatan employee relations karena employee relations merupakan usaha yang dilaksanakan dalam mengadakan pendekatan, pembinaan dan pengerahan karyawan untuk mendapatkan saling pengertian dan kecintaan dan perusahaan tempatnya bekerja, sehingga karyawan suka bekerjasama dalam inti kegiatannya.
4.2.3.4 Penentuan sasaran (Public) dalam kegiatan employee relations di PTCMF AeroAsia. Menurut Communicator Communications Bapak Mohammad Aviv penentuan sasaran dalam kegiatan Employee Relations tentunya adalah karyawan yang ada di PT. GMF AeroAsia sendiri. Karena karyawan merupakan roda perusahaan dan asset perusahaan yang sangat penting. Bapak Iman Separiyanto selaku karyawan mengatakan bahwa “Tentunya kami yaitu karyawan PT. GAfF AeroAsia yang menjadi sasaran atau target dalam melakukan kegiatan employee relations. Karena karyawan yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian target perusahaan dan tujuan dan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan employee relations haruslah dibina dengan baik, dan harus lebih mengenal karyawannya/sasarannya Penentuan sasaran sangatlah penting dalam melakukan kegiatan employee relations, penentuan sasaran tersebut dimaksudkan agar kegiatan — kegiatan yang dijalankan oleh Unit TSC selaku PR mendapatkan respon / tanggapan yang diharapkan. Selain itu dapat menghemat waktu dan biaya.
4.2.4. Aksi Dan Komunikasi Dalam
melakukan
kegiatan
employee
relations
Unit
TSC
selalu
memperhatikan lima unsur yang terkandung didalam proses komunikasi. Karena dengan unsur tersebut kegiatan komunikasi akan berjalan efektif, Unsur yang dimaksud adalah S M C R E, Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima), Effect (akibat). Dengan berpegang lima unsur tersebut suatu pesan yang disampaikan akan dapat dilihat hasilnya dan tauggapan atau reaksi si penerima pesan. Mengenai pertanyaan tentang bagaimana kegiatan employee relations yang dilakukan, Bapak Mohammad Aviv mengatakan dalarn melaksanakan suatu kegiatan employee relations pengelolaan program kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah 1. Program pendidikan dan pelatihan Program pendidikan dan pelatihan yang ada diperusahaan seperti: a. Latihan pemadam kebekaran yang diselanggarakan pada setiap tahun tanggal 11-16 mei di PT.GMF AeroAsia sendiri, tepatnya di Gedung Serbaguna. lnstruktur yang memberikan materi adalah Bapak Slamet Nasirudin dan Bapak Slamet Budiutomo harapan yang diinginkan dan pendidikan ini adalah untuk langkah preventif mengatasipasi musibah kebakaran. Pendidikan ini diikuti oleh para security GMF AeroAsia. b. Pendidikan untuk pegawai baru tujuannya untuk menyesuaikan dengan organisasi, orang-orangnya kebijaksanaan dan prosedur untuk mengerjakan tugas-tugasnya secara baik dan benar.
c. Mengadakan Pendidikan bagi karyawan untuk menambah pengetahuan ataupun trobosan-trobosan baru dalam perbaikan dan perawatan pesawat terbang Pendidikan ini lebih di tujukan kepada mekanik-mekanik PT.GMF AeroAsia. d. Pendidikan ceramah mengenai kesehatan dan juga mengenai ‘iraman rohani (agama). Tema isi ceramah dan kesehatan yaitu ; Menciptakan kesehatan di dalam lingkungan kerja, dan ceramah agama yang dilaksanakan pada setiap hari jumat pada pukul 13;30 Wib yang bertempatkan Aula Masjid PT.GMF AeroAsia. e. Pendidikan Olahraga tujuan diadakannya olahraga karena dapat meningkatkan kedisiplinan dan kerjasama dalam bekerja. Proses kegiatan olahraga diselenggarakan ; pada hari jum’at jam 15;00 - 17;00 Wib. Kegiatan tersebut diadakan di Gedung Serbaguna PT. GMF AeroAsia. Kegiatan olahraga ini sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan dilingkungan PI’.GMF AeroAsia. Adapun olahraga yang diadakan adalah sebagai berikut : Bulutangkis, tennis meja, senam sehat jasmani dan sepak bola yang diselenggarakan di lapangan. 2. Program Motivasi kerja berprestasi 1) Pelaksanaan peraturan baru mengenai tatatertib karyawan dalam pelaksanaannya biasanya dengan tatap muka antara anggota management dengan karyawan seperti rapat yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2005, pukul 09:00 Wib dan edaran-edaran, serta e-mail yang diberikan ke seluruh UNIT di PT.GMF AeroAsia.
Dari pembahasan yang dikemukakan diatas, maka kegiatan evaluasi yang dilakukan Unit TSC PT.GMF AeroAsia ini dinilai sudah sangat efektif, karena evaluasi selalu dilakukan pada Program kerja secara keseluruhan, juga pada setiap kegiatan yang telah selesai dilakukan. LAPORAN HASIL KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS YANG DILAKUKAN TSC UNTUK MENCIPTAKAN IKLIM KOMUNIKASI YANG BAlK PADA PERIODE MEL 2005 — OKTOBER 2006
4.3 Pembahasan Data-data dan basil wawancara yang telah dianalisa secara kuallitatif dengan menggunakan indepth interview, semuanya dikumpulkan diolah secara deskriptif dan dikaitkan dengan teori yang mendukungnya untuk melengkapi gambaran data yang diperoleh dan analisa data kualitatif. Hasil penelitian kemudian disesuai dengan tujuan penelitian bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Kegiatan Employee Relations PT.GMF Aero Asia dalam menciptakan Iklim Komunikasi yang ditujukan untuk Internal. Selanjutnya program kegiatan employee relations PT. GMF AeroAsia dalam menciptakan Iklim Komunikasi pada periode Mei 2005 Oktober 2006 dirancang secara struktur dan terencana dalam jangka panjang dan jangka pendek. Dalam pelaksanaan kegiatan employee relations Unit TSC lebih memfokuskan pada Public Internal (karyawan) saja, sehingga tujuan untuk menciptakan Iklim Komunikasi yang baik dan hubungan yang harmonis kepada karyawan dapat mengenal sasarannya yaitu karyawan sendiri. Fact Fandling Dengan melihat peluang bahwa banyaknya perusahaan penerbangan yang baru bermunculan, maka Garuda mengambil langkah untuk menjadikan Garuda Maintenance Fasility sebagai anak induk dan Garuda Indonesia, dimana perusahaan ini bergerak dalam melayani perbaikan dan perawatan pesawat terbang. Meski hanya sebagal bagian dan anak induk perusahaan Garuda Indonesia, kini PT. GMF AeroAsia rnulai membebani din untuk memperkenalkan kepada Masyarakat luas akan keberadaannya balk di Nasional maupun di Internasional.
Karyawan mengerti mengapa Garuda mengambii langkah yang dianggap karyawan Iayak di ajungkan jempol. ini merupakan peluang bisnis yang sangat bagus dalam dunia penerbangan. Keberadaan perusahaan yang menyediakan jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang saat m di Indonesia memang barulah sedikit, Karyawan dengan bangga mengikuti rencana peinisahan ini, dengan vlsi dan inisi yang kuat GMF Aero Asia mempunyai karyawan kurang lebih 2365 orang. Dengan karyawan yang cukup banyalc maka peran PR. sangat dibutuhkan agar informasi-informasi yang disampaikan dapat langsung diterima oleh karyawan. PR sebagai jembatan komunikasi bagi menajemen dengan karyawan dalam proses penyampaian pesan / informasi. m merupakan menerapan IPRA ( (,)/ Public Relations Associtions) dimana PR merupakan fungsi manajemen dan sikap budi yang di rencanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oieh organisasi-organ i sasi, lembaga-lembaga ummum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina pengertian simpati dan dukungan yang ada hubungannya dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara rnenilai opini public mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif, untuk mernenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. Hal diatas juga sesuai dengan pernyataan Renald Kasali yang mengatakan bahwa dan fungsi manajemen yang dilakukan oleh I’R dapat rnenerapkannya kedalam kegiatan employee relations juga sebagai pegangan dalam rnenciptakan iklim komunikasi yang balk. Dengan berbagai kegiatan PR mencoba untuk memaharni dan mengerti apa yang diinginkan oleh karyawan, besar harapan dapat menumbuhkan atau nienciptakan lkiim Kornunikasi
yang baik. Didalam menciptakan iklim komunikasi yang baik maka PR berpegang dengan analisa SWOT, direncanakan secara matangdan dilaksanakan secara kontinyu melalui kegiatan-kegiatan employee relations untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan yang balk dan public internal serta membangun citra yang diinginkan sesuai dengan tujuan perusahaan. Planning Upaya-upaya GMF AeroAsia untuk menjadi pcrusahaan yang berkualitas serta mengutamakan keselarnatan penumpang dan kepuasan costumer adalah Moto perusahaan. ini semua membutuhkan kerjasama yang solit diantara karyawan. Untuk menyatukan perbedaan diantara karyawan dan menjalin hubungan baik karyawan dengan manajemen maka PR melakukan kegiatan-kegiatan employee relations yang diantarany berupa; program pendidikan dan pelatihan program motivasi keija, Program penghargaan, program acara khusus dan program media interrnal. Kegiatan kegiatan employee relations diatas merupakan pendukung PR dalam menciptakan Iklim komunikasi yang baik di perusahaan. Perusahaan menerbitkan media internal dan internet sepanjang tahun sebagai sumber infprrnasi bagi karyawan mengenai perusahaan dan mengadakan pertarnuan tatap muka sebagai media komunikasi dun arah langsung dan tukar pikiran antara manajeinen dangan karyawan sebagai upaya untuk menjaga hubungan balk dan trasparansisehingga karyawan mengetahui kondisi nil perusahaan dan mendapatkan kepercayaan dan dukungan pebuh karyawan.
Hal tersebut merupakan penerapan dan teori 10. W. Santo. Yang mengatakan tujuan employee relations yaitu untuk mendapatkan saling pengertian antara pegawai
ataupun antara pimpinan dengan sernua pegawai dalam sebuah organisasi, mendapatkan data-data yang lengkap tent sikap dan tingkah laku pegawai dan data ini sangat diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasania, koordinasi, dan evaluasi l pegawai, menciptakan kerjasama yang serasi antar pegawai, menemkan rasa daniai, menanamkan rasa taanggung jawab pada pegawai, menanamkan loyalitas, nienciptakan adanya semangat keija yang tinggi. Pengelolaan media internal sebagai implementasi dan leon (ioldhahcr yang menyatakan hahwa komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan sating menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sania lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Perubahan kearah yang lebih baik ini tentunya tidak terlepas dan peran penting Corporate Communications sebagai PR perusahaan yang menjadi jembatan bagi perusahaan dengan publiknya (karyawan) yang telah menjalankan fungsi manajemen komunikasi perusahaan dengan baik dengan niengelola dan mengkoordinir berbagai media internal perusahaan dan program-program lain untuk karyawan sebingga mereka dapat terinformasi dengan balk rnengenai kondisi yang ada dan sedang dihadapi oleh perusahaan juga mclihalkan karyawan dalam herhagai aktivitas perusahaan agar selurub karyawan dapat bekerjasam, menurnbuhkan ras meiniliki, dan meiniliki adil dalam kelangsungan hidup perusahaan sehingga niau memberikañ kontribusi penuh agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Hal ini adalah realisasi dan teori
komunikasi organisasi menurut Kazt and Khan., yang mana menurut mereka komunikasi organisasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian rnakna yang merupakan ha! utama dan sualu sistim social atau
Organisasi yang juga merupakan proses penyampaian informasi dan pengertian dan satu orang ke orang lain yang merupakan satu—satunya cara manajemen aktivitas dalam suatu organisasi melalui proses komunikasi. Aksi dan Komunikasi Corporate Communications juga berperan sebagai supporting unit dimana sifatnya mendukung semua unit yang ada dalam perusahaan dalam aspek komunikasi. Melalui unit TSC Corporate Communications mengkomunikasikan dan mensosialisasikan semua kebijakan, peraturan, program ataupun yang menjadi perhatian dan kepentingan unit-unit terkait untuk disebarluaskan kepada public melalui media internal. Hal ini adalah usaha PR untuk bersikap professional dan memenuhi kebutuhan perusahaan untuk meiniliki organisasi yang sederhana sekaligus menciptakan iklim komunikasi yang positif dan kondusif dalam perusahaan. Berkaitan dengan perannya, TSC Corporate Communications ikut serta dalam mengupayakan suatu keadaan dimana program-program dan proses perubahan yang terjadi dan dilakukan oleh perusahan dapat diakomodir oleh seluruh karyawan melalui teknik-teknik komunikasi yang diterapkan dalam employee relations untuk menciptakan pengertian kerjasama yang produktif antara manajemen dengan karyawan, agar karyawan memahaini arab dan kondisi perusahaaaan dan coinitted.
Sedangkan mengenai tugas-tugas PR (TSC). semuanya adalah penerapan dan fungsi PR dalam organisasi yang dikeluarkan oleh Rhenald Kasali yang terdiri dan penyusunan, keterpautan. penulisan dan penyunting, informasi, produksi, peristiwa khusus, pidato dan penelitian.
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan Employee Relations TSC selalu mengharapkan terciptanya hubungan yang yang harmonis antara atasan dan bawahan dan di harapkan karyawan lebih mempunyai semangat kerja yang tinggi serta komunikasi berjalan dua arah dengan baik. Sesuai dengan pernyataan ivy Ledbetter Lee bahwa komunikasi yang khas bagi PR yaitu timbale batik yang merupakan titik sentral dalam kegiatan PR sekaligus meningkatkan motivasi, efisiensi, intregritas, partisipasi, etos kerja dan tanggung jawab, sehingga produktivitas semakin meningkat sesuai dengan tujuan organisasi. Monitoring Mengenai kegiatan-kegiatan Employee Relations yang di lakukan oleh TSC untuk menciptakan Iklim Komunikasi memang tidak hanya di lakukan oleh unit TSC saja tetapi juga unit TSE-1 yang membantu proses media internal. Dengan melihat tannggapan karyawan peserta program dapat di ketahui bahwa programprogram yang di Iaksanakan oleh perusahaan melaiui unit-unit tersebut mendapatkan respon yang positif tanggapan yang baik dad kazyawari terlihat dan banyaknya peserta yang berininat mengikuti kegiatan-kegiatan dampaknya terhadap pribadi mereka, yang
menunjukkan mereka cukup termotivasi urituk menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Evaluating Dan hasil penelitian yang peneliti dapatkan di lapangan, diketahui bahwa unit TSC, selain melakukan kegiatan-kegiatan Employee Relations unit ini juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan Employe Relation yang telah dilaksanakan ha! ini menunjukkan
bahwa
TSC
sebagai
PR
GMF
Aero
Asia
menjalankan
kegiatannyadengan 1angkah yang biasa digunakan dalam proses PR dalam penyusunari strategi sebagaimaria yang dikatakan oleh Cutup and Center yang terdiri dan definisi masalah, perencanaan, dan program, aksi dan koniunikasi dan evaluasi program. Dengan hasil yang didapat mereka berpatokan apabila hasitnya menunjukkan positif terhadap kegiatan - kegiatan tersebut maka mereka akan melanjutkan kegiatan tersebut dan nienyempurnakannya. Hash yang dapat kemudian akan di laporkan kepada dewan direksi dan akan dibagikan ke pada seluruh unit-unit yang ada di GMF AeroAsia. Penjabaran diatas merupakan hash analisa data yang didapatkan oleh peneliti dilapangan selama melakukan penelitian di PT. GMF Aero Asia.
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 1. Tujuan PT.GMF Aero Asia Pada tahun 2005—2006 yaitu; membentuk suatu sikap kerja karyawan yang sesual dengan visi dan inisi perusahaan yaitu keselamatan penumpang dan terutama adalah kepuasan Customer, serta filosofi perusahaan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu perawatan dan perbaikan pesawat terbang. 2. Melalui kegiatan Employee Relations TSC mencoba untuk menciptakan lklim Komunikasi yang baik., dengari mensurvei apakah terpenuhinya fasilitas untuk karwayan, kebutuhan filosofi seperti, gaji, mekanisme kerja, penempatan dan promosi jabatan dimana semuanya itu termaksud bidang komunikasi. 3 Dalam melakukan kegiatan TSC sela melakukan analisa SWOT, seperti pengumpulan data, perencanaan, aksi dan komunikasi, pengawasan dan evaluasi. Kegiatan-kegiatan Employee Relations yang di lakukan seperti Program pendidikan, program motivasi kerja berpretasi, program penghargaan, program acara khusus, dan program media komunikasi internal. 4. Employee relations dikelola oleh TSC melalui kegiatan-kegiatannya berhasil menciptakan iklim komunikasi yang kondusif, meiniliki sikap kerja yang baik, menumbuhkan semangat kerla yang tinggi. !ebih
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewaj ibannya ten i hat dan besarnya jurnlah peserta. ‘I’anggapan mereka dan prestasi perusahaan yang berhasil meraih penghargaan dalam skata nasional dan intemasional sebagai Memperoleh opini Sehat dan Rating DOUBLE A dengan Score 89, berdasarkan Kepmen BUMN No. Kep l00/MBU/2002, dalam audit terhadap kinerja perusahaan, memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (W’TF’) dalam laporan keuangan PT.GMT Aero Asia, Indonesia Airforce (TNI-AU) No.sertifiknsi S IA! K/0 I 8-02F1-l/MK/
1/2000
dan
internasionalnya;
Otonitas
penerbangan
Thailand
(DUA/Departement of Aviation}, Otoritas Penerbangan Singapore {CAAS/Civil Aviation Authority of Singapore), Otoritas Penerbangan Federal Amerika (FAA/Federal Aviation Authority), dan sebagainya. 5. Dalam penelitian peneliti melihat TSC melakukan konsep IlK (inventaris lklim Komunikasi) yaitu; menumbuhkan kepercayaan, kej uj uran, pem buatan keputusan bersama, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengar komunikasi ke atas, perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi. 6. Dalam kegiatan Employee Relations seperti Coffe Morning. mendapatkan respon yang sangat balk dan karyawan.
5.2. Saran
1. Perlu adanya kesinambungan antara saluran media komunikasi Top down (komunikasi ke bawah) dengan Bottom up (Komunikasi ke atas), ha! ini merupakan salah satu syarat terbentuknya komunikasi dua arah yang memang akan di kembangkan oteh PT. GMF Aero Asia. 2. Meningkatkan kegiatan Employee Relations yang ada dan memberikan Transparan dalarn segala Kegiatan Eniployce Relations yang telah dilaksanakan TSC kepada kaiyawan. 3. TSC harus lebih dapat memahaini dan mengerti karyawan yang berada di lapangan, karena karyawan yang berada di lapangan merupakari asset perusahaan yang layak untuk mendapatkan informasi - iniormasi, berita, ataupun pesan yang inengenal perusahaan. 4. Perlunya formula baru yang !ebih untuk membangun hubungan baik antara perusahaaan khususnya public internal communications dengan berbagai organisas karyawan yang ada dilingkungan perusahaan sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan dalarn memberikan pelayanan kepada custumer pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Aly,B achtiar.1 995. J’ehnik [ Terbuka. Cutlip,Center and Broom. 1985 .Lfècti’ PR. New York. Englewood Cliff Djaja,Danan. 1985. Peranan Hu da/ain Perusahaan . Bandung: Alumni. Effendy, Onong Uchjana.2003, i/mu Komnunikasi: leon dan Prakiek cetakan ketujuhbalas. Bandung: Rernaja Rosdakaiya. — _________,1993.Human Relajirni and Pub/ic Relation. Bandung : Mandar Maju. Glueck dan Jauch. 1987. Manajeinen Strategi dan Kebijakan Organisasi. Jakarta: Er Jefkins,Frank. I 995.Puh/ic I?elation. Jakarta: Erlangga. Kasali,Rhenald. 1 994.Manajemen Huma.s dan Komnunikas/.Jakarta:Grafiti. Mahniud,Mahidin. 1993 .Pen Hunias. Jakarta: LJni versitas Terbuka. Moh, Arni.2002 .Ko,nunikasi ()rganisasi.jakarta. Buini Aksara. Moore, Frazier. 1987.Hubungan Masyarakal. Bandung. Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2000.1/mu Komunikasi:Suaiu penganrar. Bandung: Remaja Rosdakaiya. Nasir, Mohammad.1 988}vietode Penelitian .Jakarta :Ghalia Indonesia. Pace and Faules. 2001. Komnunikasi Organisasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Ralimadi, F.1996.PR Da/aun leon dun /‘rakiek.Jakarta : Gramedia Pus U tarna.
Rahmat, Jalaluddin.1984. Metode Pencil Kornunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ritongan,Jainiluddin.2004 Riser Kehumasan.Jakartg:Grasindo. Rumand, Maria Assumpta.2002.Dasar-Dasar PR Teori dun Prakiek.Jakarta:Grasindo Persada. Ruslan, Rosadi.2002 ivianajernen Hu dan Kornunikasi.Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sendjaja, Diuarsa. 1994.Teori Kornunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Umar,Husein.2002. Met ode Pencil/ian Koinunikasi Organisasi.Jakarta :Grarnedia.