BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa
ini
perkembangan
teknologi
semakin
pesat
diiringi
perkembangan sistem yang berbasis teknologi.Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya pertisipasi pemakai (Jumaili, 2005:722). Model yang dikembangkan Thompson et al. dalam (Indriawati, 2009) yang mengadopsi sebagian teori yang diusulkan oleh (Triandis, 1980) menyatakan bahwa pemanfaatan komputer personal oleh pemakai dipengaruhi oleh faktor sosial tempat kerja yang memanfaatkan komputer, faktorafeksinya (perasaan individual) terhadap pemanfaatan personal computer, faktor kompleksitas, kesesuaian teknologi informasi dengan tugas individu, konsekuensi jangka panjang yang diharapkan individu dari pemanfaatan komputer dan kondisi yang memfasilitasi dalam lingkungan yang kondusif memanfaatkan personal computer. Organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasan bagi kreatifitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistem informasi (Dian, 2001). Salah satu cara agar organisasi bisnis mampu bersaing dengan para kompetitornya adalah dengan menggunakan sistem informasi, tidak sedikit
1 17
organisasi bisnis yang mengeluarkan dana besar dalam investasi sistem informasi tersebut. Rockart (dalam Jumaili, 2005:722) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber daya uang, dan sumber daya mesin yang digunakan manajer
untuk
membentuk
dan
mengoperasikan
perusahaan.
Teknologimerupakan pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses
yang
menolong
manusia
menyelesaikan
masalahnya.
Perkembangan teknologi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Menurut Arnold Pacey (dalam Astuti, 2008), kehadiran teknologi agar bisa efektif implementasinya di masyarakat harus didukung oleh tiga elemen yaitu aspek teknis, organisasi dan budaya.Aspek teknis dapat dilihat dari aspek internal yang dimiliki oleh teknologi tersebut, misalnya dari spesifikasi, fitur, perangkat keras maupun lunak, compatibility dan inovasi.Contohnya adalah aspek teknis dari seperangkat komputer yang menyediakan perangkat keras dalam bentuk yang kompak, berbagai software pendukung dan memori yang besar.Pada aspek organisasi, misalnya berupa suatu kebijakan atau policy yang mengatur pemanfaatan teknologi pada suatu organisasi.Pemerintahan merupakan salah satu contoh organisasi yang memiliki wewenang dalam menetapkan suatu kebijakan. Dalam hal ini, sebuah pemerintahan akan melakukan tugasnya sebagai pihak yang berwenang untuk mengeluarkan kebijakan pemakaian suatu teknologi yang bisa membawa manfaat pada masyarakatnya. Aspek budaya 18
menekankan pada sisi budaya yang melekat di masyarakat yang menggunakan teknologi tersebut, misalnya perilaku, nilai-nilai, norma dan etika yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan. Aspek budaya merupakan aspek yang sangat mempengaruhi efektifitas implementasi suatu teknologi.Perkembangan masyarakat
untuk
teknologi
harus
diikuti
dengan
keinginan
meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan
teknologi tersebut.Teknologi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik jika para
pengguna
teknologi
memiliki
kemampuan
terbatas
dalam
menggunakan teknologi tersebut.Teknologi informasi merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi. Menurut (Wardiana, 2002) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data,
termasuk
memproses,
mendapatkan,
menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintah dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi informasi merupakan sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.Salah satu hasil pengembangan teknologi informasi yang banyak dimanfaatkan oleh organisasi untuk menjalankan kegiatan operasionalnya adalah sistem informasi. Laudon dan Laudon (dalam Astuti, 2008) mendefinisikan sistem informasi sebagai seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang
19
mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi. Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam mengevaluasi
kinerja
individu
diperlukan
oleh
manajemen
untuk
memastikan bahwa sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan.Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung kepada bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan, Goodhue (dalam Jumaili, 2005:723).Konstruk evaluasi pemakai sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu baik barang maupun jasa.Goodhue (dalam Jumaili, 2005:723) mengajukan konstruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Penerapan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai sistem sehingga teknologi yang diterapkan dapat bermanfaat sesuai dengan tugas dan kemampuan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi 20
sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai sistem sehingga penerapan sistem informasi kurang memberikan manfaat atau bahkan tidak memberikan manfaat sama sekali dalam peningkatan kinerja individual. Penelitian yang dilakukan Goodhue (dalam Jumaili, 2005:723) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi. Oleh sebab itu evaluasi pemakai akan digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan kecocokan tugas tugas dengan teknologi. Ada dua model yang diajukan oleh Goodhue (dalam Jumaili, 2005:723) yaitu: 1. Hubungan karakteristik tugas, teknologi dan individual kepada evaluasi pemakai dan interaksi karakteristik/hubungan kecocokan tugas/teknologi kepada evaluasi pemakai. 2. Hubungan evaluasi pemakai dengan kinerja individual. Penelitian Goodhue (dalam Jumaili, 2005:723) hanya menguji komponen dari tugas, teknologi dan individual serta interaksi ketiga hal tersebut ke dampak evaluasi pemakai tanpa mengukur hubungan evaluasi pemakai terhadap kinerja.Menurut (Irwansyah, 2003) dalam memasukkan variabel kinerja individual dengan hasil evaluasi pemakai mempunyai hubungan
yang
positif
signifikan
terhadap
peningkatan
kinerja
individual.Peneliti disini hanya mencoba meneliti dengan melihat pengaruh
21
penerapan teknologi sistem informasi baru dan tingkat kepercayaan terhadap teknologi informasi baru dalam mengevaluasi kinerja individual dengan menggunakan variabel penerapan teknologi, variabel tingkat kepercayaandan kinerja individual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan teknologi sistem informasi baru terhadap kinerja individu pemakai sistem informasi baru sebagai model sebelumnya yang dilakukan oleh Goodhue (dalam Jumaili, 2005:723) dan melihat tingkat kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan meningkatkan kinerja individu. Dalam penelitian ini sampel diambil dari karyawan PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya. Alasan mengkhususkan pada karyawan PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya adalah agar organisasi bisnis mampu bersaing dengan para kompetitornya dengan menggunakan sistem informasi, karena tidak sedikit organisasi bisnis yang mengeluarkan dana besar dalam investasi sistem informasi tersebut sehingga diasumsikan membutuhkan teknologi sistem informasi untuk menunjang aktivitas operasinya. Topik atau judul dipilih untuk mencermati dan menilai seberapa besar manfaat dan kepercayaan yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi informasi yang tersedia di PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya.Upaya perbaikan peningkatan dalam penggunaan teknologi informasi merupakan keharusan bagi setiap perusahaan besar sehingga dapat bertahan dalam lingkungan yang cukup kompetitif. Dengan melihat latar belakang tersebut, penelitian ini akan meneliti tentang “PENGARUH PENERAPAN TEKNOLOGI
22
SISTEM
INFORMASI
KEPERCAYAAN
TERHADAP
PENGGUNA
KINERJA
INDIVIDUAL:
SEBAGAI
VARIABEL
PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PT. SEPATU BATA Tbk CABANG SURABAYA)”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalah yang diangkat dari penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapatpengaruh positif antara penerapan teknologi sistem informasi baru terhadap evaluasi kinerja individual karyawan PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya? 2. Apakah kepercayaan terhadap teknologi informasi baru dalam memoderasi evaluasi kinerja individual karyawan PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya?
1.3
Tujuan Penelitian Rumusan masalah dalam penelitian ini disusun untuk membantu pencapaian tujuan penelitian. Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui adanya penerapan teknologi sistem informasi terhadap kinerja karyawan: kepercayaan pengguna sebagai variabel pemoderasi pada PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya.
1.4
Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan akan diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
23
1. Bagi pembaca lainnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan untuk dijadikan pertimbangan dalam bidang penggunaan sistem informasi kepada siapa saja yang membaca baik yang mengadakan penelitian serupa. 2. Bagi Penulis Menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi penulis khususnya dan para pembaca terhadap penerapan teknologi sistem informasi baru dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam evaluasi kinerja individual karyawan PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya”. 3. Bagi PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian bagi perkembangan sistem informasi, serta dapat membangun ide-ide baru dalam penelitian yang lebih sempurna. 1.5
Ruang Lingkup Penelitian Batasan penelitian bertujuan agar arah pembahasan ini tidak akan mengalami penyimpangan sehingga terhindar dari pembahasan yang terlalu luas dan mengarah pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan judul penelitian ini, maka batasan dari penelitian ini adalah hanya pada karyawan PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya yang masih aktif bekerja tentang seberapa jauh pengaruh penerapan teknologi sistem
24
informasi baru dan kepercayaan pada teknologi informasi baru dalam evaluasi kinerja individual karyawan PT. Sepatu Bata Tbk Surabaya.
25