BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Hampir di semua sektor ekonomi diperlukan tenaga ataupun pegawai yang 'H;rkecimpung di bidang teknologi. Teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan Junia kerja dan bisnis dalam bentuk sistem informasi manajemen dan auditorsi. Sistem informasi auditorsi haruslah dirancang sedemikian rupa agar dapat dipahami oleh semua pihak. Tidak terkecuali juga para auditor juga pada saat sekarang ini juga dituntut untuk mempunyai keahlian dalam pengetahuan t·~knologi
infonnasi dalam menjalankan pekerjaan mereka.
Teknologi dipandang sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam konteks riset Sistem Auditorsi, teknologi diartikan sebagai system computer (hardware, software dan data) dan jasa yang mendukung pemakai (training, help lines, dan lain-lain) yang disediakan untuk membantu pemakai dalam tugas-tugasnya (Goodhue & rhompson, 1995). Profesi seorang auditor pada awalnya lebih menekankan pada tingkat profesionalisme dan kepatuhan pada kode etik. Keahlian tersebut ditujukan
kepada pihak-pihak yang menggunakan jasa mereka. Dengan
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, telah terjadi perkembangan selain keahlian tersebut di atas, para auditor juga dituntut untuk memiliki keahlian dalam hal pengetahuan teknologi informasi. Sistem informasi juga berperan dalam bidang auditorsi. Statement ~f
Financial Accounting Concept No. 2, Finacial Accounting Standart Board
2
mendefinisikan auditorsi sebagai sistem auditorsi. Standart auditorsi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama auditorsi adalah untuk menyediakan informais bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahan bagi para auditor manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami, dan teruji sehingga akan membnatu pengambilan keputusan. American lnstttute of Cert~fied Public Accountants (AICPA) baru·baru ini telah membuat sertiflkasi
baru yaitu Certified Information
Technology Profesional (CITP).
CITP
mendokumenta5ikan keahlian sistem para auditor yaitu auditor yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaiaman teknologi infonnasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akkuntansi. Penelitian yang dilakukan Hakeem dan Indriantoro ( 1997) menyatakan bahwa tentang faktor-.faktor penting yang mempengaruhi kinerja akuntan antara lain dukungan manajer terhadap sistem informasi, pelibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi serta persepsi manfaat sistem informasi. Hasilnya menunjukkan ketiga variabel tersebut memperlihatkan pengaruh positif terhadap kinerja akuntan. Adnyana dan Indriantoro (2000) menyatakan bahwa melakukan penelitian tentang dampak pengetahuan teknologi yang dikuasai akuntan dan persepsi manfaat sistem informasi berkaitan dengan kecocokan tugas teknologi terhadap kinerja akuntan. Hasilnya pengetahuan teknologi dan kecocokan tugas teknologi berjalan beriringan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja
3
akuntan. Penelitian yang dilakukan oleh Almilia (2008) tentang esplorasi kualitas profesional di bidang sistem informasi akuntansi menyatakan bahwa setiap sektor ckonomi pada masa sekarang ini diperlukan adanya seorang pegawai ataupun seorang karyawan yang mempunyai pengetahuan ataupun keahlian secara profesional tentang sistem informasi auditorsi. Perkernbangan sistem informasi dirasakan manfaatnya oleh seluruh tor yang ada termasuk di sektor ,~konomi bidang akuntansi. Dengan semakin v.:rkembangnya bidang sistem informasi akuntansi diharapakan juga agar para ~1uditor
tidak hanya mengetahui proses auditorsi secara manual saja akan tetapi
juga terletak pada pengetahuan dan keahlian sistern informasi akuntansi dalam membantu proses akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti rnaupun para prak.iisi yang
, :~a nan
dengan sistem dan teknologi informasi serta pengaruhnya terhadap para
'ligguna (user) menarik untuk dikaji mengenai persepsi yang dimiliki oleh para auditor dalam pengetahuan sistem informasi akuntansi. Penelitian yang dilakukan memiliki perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pcrhedaan penelitian ini adalah terletak dari obyek penelitian dan lebih ·
~h·kankan
pada pengetahuan teknologi informasi yang harus dikuasai oleh para
'!t 1llr akan memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor dalam menjalankan
tugas atau pekerjaan mereka. Keahlian yang dimiliki oleh auditor mempunyai persepsi: keyboard Literacy, paket auditorsi, dan audit pemrosesan data (EDP .-1 uditmg) berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Gultorn
4
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, salah satu pengetahuan teknologi infonnasi disini adalah pengetahuan tentang teknologi informasi akuntansi. Setiap aktivitas yang kita lakukan setiap hari sadar atau tidak sadar banyak melibatkan informasi akuntansi. Tentu saja keterlibatan kita dalam sistem informasi akuntansi berbeda-beda. Ada yang sebagai penerima informasi. Tapi ada juga yang terlibat lebih jauh dan lebih formal. Misalnya mereka yang bekerja di bagian akuntansi. Mereka pasti mencatat dan meyiapkan laporan kcuangan. Sebagai akuntan, kita perlu untuk mempelajari sistem infonnasi 'ikuntansi. Alasan dalam mempelajari sistem informasi akuntansi adalah : ( 1) Sebagai auditor, selalu terlibat dalam seluruh pekeijaan. Tidak hanya sebagai pemakai, pengembang, namun dapat juga sebagai pengevaluasi sistem informasi akuntansi. (2) Sebagian besar pc:rusahaan di Indonesia menggunakan komputer .'~ebagai
integral dari sistem informasinya. Kita perlu memiliki pengetahuan dan
\o:trampilan yang memungkinkan kita menerapkan sistem informasi berbasis komputer agar fungsi-fungsi yang ada di perusahaan dapat beijalan dengan efektif. (3) Sistem informasi sekarang ini berkembanng dengan sangat pesat. Perkembangannya tidak hanya bidang komputer semata, tapi juga jenis pelayanan yang diberikan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi sistem :nformasi harus dilakukan oleh auditor. Sebagai auditor yang dipercaya oleh. masyarakat, KAP harus dapat memanfaatkan secara optimal kemampuannya, sehingga hal ini menjadi tugas etis yang disandang akuntan publik sebagai pihak ketiga yang dipercaya untuk rnelaksanakan audit, yang hasilnya bukan hanya
5
untuk klien, tetapi juga bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Dengan demikian KAP berkepentingan meningkatkan efisiensi dane fektifitas proses audit, serta kualitas auditnya. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan dan pemahaman auditor dalam memanfaatkan
teknologi
infonnasi
untuk
membekali
auditor
dalam
menyelesaikan tugasnya. Teknologi merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat, karena dengan kknologi semua pengelolaan data menjadi informasi terselesaikan dengan cepat dan tepat. Pemanfaatan teknologi informasi tidak bisa dipisahkan dari lingkungan bisnis, penerapannya membawa banyak dampak perubahan dalam proses yang digunakan, misalnya dengan teknik penyimpanan dan pencatatan akan berbeda ::usilnya apabila dihasilkan dengan manual. Telah banyak penelitian yang mengutamakan teknologi sebagai salah satu faktor peningkatan kinerja, tetapi belum bisa memberikan bukti yang meyakinkan akan pentingnya pemanfaatan teknologi sistem informasi yang dilakukan oleh seorang auditor, karena pada dasamya peningkatan kineija tersebut tidak hanya clidasari oleh teknologi, tetapi faktor lain juga, misalnya keahlian/kemampuan ;:ng dimiliki dalam memanfaatkan teknologi tersebut, sosial, budaya dan 1r gam sas1.
1.2 Rumusan Masalah Dari berbagai jenis penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti ·. :engena1 penelitian di bidang pengetahuan teknologi informasi sebelumnya,
6
peneliti menyajikan rumusan masalah yang berkaitan pengetahuan teknologi mformasi diwujudkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: l . Apakah terdapat pengaruh secara simultan Pengetahuan PC Knowledge, hardware, software, bahasa pemrograman, EDP Auditing, pengetahuan
jaringan terhadap kinerja auditor pada Kantor Auditor Publik Surabaya? 2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial Pengetahuan PC Knowledge, hardware, software, bahasa pemrograman, EDP Auditing, pengetahuan
jaringan terhadap kinerja auditor pada Kantor Auditor Publik Surabaya?
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang: I. Untuk menguji besarnya pengaruh pengetahuan teknologi informasi yang perlu dikuasai oleh auditor terhadap kineija para auditor. Untuk menjelaskan keahlian-keahlian pengetahuan teknologi informasi diketahui oleh auditor yang dapat dipergunakan untuk membantu pekerjaan mereka. 3. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan teknologi informasi yang dimiliki para auditor dengan kinerja auditor.
: .-4 Manfaat:
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial mengenai Pengetahuan PC Knowledge, hardware, software, bahasa pemrograman, EDP
7
Auditing, pengetahuan jaringan terhadap kinerja auditor pada Kantor Auditor
Publik Surabaya l
Untuk
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya informasi teknologi
akuntansi dan auditing. 3. Sebagai bahan masukan bagi para calon auditor untuk memiliki pengetahuan lain selain dari pengetahuan audit laporan keuangan juga diperlukan pengetahun lain yaitu tentang teknologi infonnasi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis memberikan batasan permasalahan penelitian. Batasan permasalah penelitian yang difokuskan pada pengetahuan teknologi informasi yang dikuasai oleh para auditor dalam menjalankan pekerjaan mereka. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian '· 1Hang pengetahuan teknologi infonnasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja :Jditor. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menyebarkan kuesioner pada responden sebagai instrumen penelitiannya.