BAB X PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI 10.1. Sistem Re-Use
10.1.1. Teknologi Daur Ulang Air Limbah Persyaratan kualitas air daur ulang air limbah bermacammacam tergantung pada
jenis pemakaiannya (lihat Tabel 10.1).
Teknologi daur ulang air limbah saat ini pada umumnya sama dengan teknik yang digunakan untuk pengolahan air minum atau air limbah. Namun pada kasus tertentu diperlukan proses pengolahan tambahan untuk menghilangkan kontaminasi fisik dan kimia tertentu, serta untuk me-nonaktifkan dan menghilangkan mikroorganisme patogen. Di dalam aplikasi daur ulang air limbah perkotaan memerlukan tingkat proses pengolahan sampai mencapai tingkat kualitas tertentu sesuai dengan rencana penggunaannya. Beberapa
aplikasi daur
ulang air limbah dapat digunakan untuk berbagai keperluan antara lain untuk irigasi pertanian atau landscape, penggunaan industri, recharge air tanah, dan untuk keperluan suplai air bersih serta untuk keperluan umum misalnya untuk siram tanaman, flushsing dan untuk air pemadam kebakaran dll.
84
Tabel 10.1 : Penggunaan Daur Ulang Air Limbah dan Kendala Potensial Yang Dihadapi. No 1
2
3
4
5
6
7
Penggunaan Daur Ulang Air Limbah Irigasi Pertanian : Pertanian Produksi Pembibitan Komersial Irigasi Landscape : Taman Halaman selkolah/perkantoran Lapangan Golf Jalan raya Jalur Hijau Makam Perumahan dll. Penggunaan Untuk Industri : Pendingin Umpan Bioler Air Proses Pekerjaan Konstruksi Recharge Air Tanah : Pengisian Air Tanah Kontrol Intrusi Air Laut Kontrol Tanah Ambles (Land subsidence) Rekreasi dan Fungsi Lingkungan: Untuk pengisian danau/kolam Perikanan dll Keperluan Umum : Air Pemadam kebakaran Air Pendingin Udara (Air Conditioning) Air Bilas Toilet (Toilet Flaushing), dll. Suplai Air bersih (Potable Reuse) : Penambahan pada reservoir air bersih Suplai ke dalam perpipaan air bersih
Kendala Potensial Jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan polusi air vpermukaan atau air tanah Penerimaan mayarakat thd produk hasil pertaninan Kendala penerimaan masyarakat dalam hubungannya dengan masalah kesehatan masyarakat, patogen, virus, bakteria dll. Masalah biaya yang relatif lebih besar Problem scale (kerak), korosi, concern kesehatan masyarakat khusunya mengenai transmisi patogen lewat aerosol di dalam cooling tower. Polutan organik, logam berat, patogen, nitrat
Masalah kesehatan masyarakat khususnya dalam hubungannya dengan bakteria, virus, patogen Eutrophikasi akibat nutrien N, P concern kesehatan masyarakat khusunya mengenai transmisi patogen lewat aerosol. Pengaruh kualitas air, Problem scale (kerak), korosi Masalah polutan mikro toksisitas, patogen.
dan
efek
Estetika dan penerimaan masyarakat. Transmisi virus dan patogen lainnya.
Ringkasan tipe unit operasi dan proses yang umum digunakan untuk proses daur ulang air limbah serta kontaminan
yang
dihilangkan dapat dilihat pada Tabel 10.2. Untuk mengkaji beberapa konsep dan teknologi yang penting untuk proses daur ulang lair 85
limbah (wastewater reuse), beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
pertama : kehandalan proses pengolahan (treatment
process reliability), ke dua : penghilangan partikel tersuspensi dan kekeruhan, dan yang ke ke tiga adalah pengolahan khusus serta contohnya dari kombinasi pengolahan lanjut proses reklamasi.
Tabel 10.2 : Unit proses yang digunakan untuk proses daur ulang air limbah serta kontaminan potensial yang dapat dihilangkan.
Simbol : O = Penghilangan konsentrasi influent 25 %. X = Penghilangan konsentrasi influent 25 – 50 %. + = Penghilangan konsentrasi influent > 50 %. blank = tidak ada data.; Sumber : Metcalf and Eddys,
86
10.1.2. Kehandalan Proses Pengolahan
Kehandalan proses pengolahan yang digunakan untuk daur ulang air limbah dapat dikaji dari kestabilan dan konsistensi air hasil olahan yang dapat diterima sesuai dengan penggunaannya. Ada dua masalah penting yang perlu diperhatikan yang dapat mengganggu performance dan kehandalan proses daur ulang air limbah. Yang pertama adalah msalah yang diakibatkan kerusakan mekanik, defisiensi disain, serta kegagalan operasional, dan yang ke dua adalah masalah yang diakibatkan oleh influent air limbah yang sangat bervariasi. Hal ini mengakibatkan hasil air olahan tidak stabil meskipun unit pengolahan sudah dirancang dan dioperasikan dengan baik. Oleh karena itu pengkajian kualitas air limbah yang akan diolah merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya agar sistem proses pengolahan dapat dirancang dengan sebaik-baiknya.
10.1.3. Penghilangan Partikel Tersuspensi dan Kekeruhan Pada saat ini kecenderungan penggunaan daur ulang air limbah perkotaan di daerah perkotaan yang besar bagi masyarakat.
telah menjadi
perhatian
Penggunaan daur ulang air limbah
di daerah perkotaan umumnya digunakan untuk lapangan golf, irigasi landskap, pengisian kembali air tanah, untuk keperluan rekreasi, untuk air pendingin industri dll. Pertimbangan utama di dalam penggunaan daur ulang air limbah adalah resiko kesehatan yang diakibatkan oleh senyawa polutan organik dan mikroorganisme
87
patogen, serta penerimaan masyarakat yang berkaitan dengan nilai estetika. Untuk mendapatkan efisiensi penghilangan atau inaktifasi virus dan mikroorganisme patogen ada dua kriteria operasional yang penting yang harus dipenuhi yaitu pertama : konsentrasi padatan tersuspensi (suspended solids) dan kekeruhan di dalam air efluen harus rendah sebelum dilakukan proses disinfeksi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi serta mengurangi kebutuhan khlorine. Yang kedua, dosis disinfektan yang ditambahkan dan waktu kontak dengan air yang diolah harus cukup. Untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan kekeruhan umumnya menggunakan proses pengolahan tersier dengan proses filtrasi dengan media granular misalnya dengan karbon aktif. Dengan proses tersebut dapat menurunkan konsentrasi padatan tersuspensi yang ada di dalam efluen sekunder, dan dapat menurunkan konsentrasi zat organik yang dapat bereaksi dengan disinfektan, serta untuk meningkatkan kualitas estetika dengan menghilangkan kekeruhan. Di dalam proses daur ulang air limbah proses filtrasi dilakukan untuk proses tahap alkhir sebelum disinfeksi atau sebagai tahap antara (intermediate) di dalam pengolahan lanjutan (advanced treatement).
10.2. Sistem Daur Ulang Air Limbah IPAL BTIK BTIK Magetan mempunyai dua unit
IPAL yang masing-
masing berkapasitas 300 m 3/hari, jadi kapasitas total dua IPAL 600 m3/hari. Untuk melakukan daur ulang air olahan sebaiknya maksimal diambil 50 % dari outlet yang ada, sehingga kapasitas 88
maksimal yang dapat diambil sebesar 250 m 3/hari. Karena IPAL ada dua unit yang terpisah, maka yang dibuat saat ini mempunyai kapasitas 250 m 3/hari untuk mengambil air dari salah satu IPAL yang ada.
Sistem daur ulang air outlet IPAL BTIK magetan ini direncanakan
dengan
penambahan
wetland
system
untuk
meningkatkan kualitas outlet IPAL kemudian outlet dari wetland akan dilakukan pengolahan
dengan sistem
filtrasi.
Adapun
gambaran sistem secara keseluruhan dapat dilihat seperti pada gambar 10.1.
Gambar 10.1 : Diagram alir sistem daur ulangair limbah di BTIK
89
10.4. Foto Pelaksanaan Pekerjaan & Unit daur ulang
Gambar 10.2 : Foto unit filter pada saat dikontruksi
Gambar 10.3 : Foto control pelaksanaan pekerjaan saat dipabrikasi
90
Gambar 10.4 : Foto pelaksanaan konstruksi
Gambar 10.5 : Foto pelaksanaan konstruksi
91
Gambar 10.6 : Foto pengecekan unit daur ulangke lokasi proyek
Gambar 10.7 : Foto pengecekan unit daur ulangke lokasi proyek
92
Gambar 10.8 : Foto unit daur ulangsecara lengkap
Gambar 10.9 : Foto pompa feed
93
Gambar 10.10 : Foto pompa dosing
Gambar 10.11 : Foto katrid filter & mixer
94
Gambar 10.12 : Foto flow meter
Gambar 10.13 : Foto air baku (outlet IPAL), stelah proses koagulasiflokulasi & hasil akhir daur ulang air.
95