BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Tahap Produksi Proses produksi adalah proses pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu pada tahap pra produksi. Dalam hal ini adalah proses shooting. Selanjutnya adalah pasca produksi dengan kegiatan yang meliputi pembuatan naskah, editing, dan finishing. Pada proses produksi, sutradara merupakan orang utama yang bertanggungjawab dan sangat dituntut kehandalannya untuk mencapai proses produksi yang baik. Ide yang telah dibuat setelah disepakati bisa menjadi berbeda dengan kondisi lapangan. Perubahan iklim dan waktu terkadang menjadi kendala karena proses produksi sebagian besar dilakukan diluar ruangan. 4.1.2 Produksi Dalam produksi film dokumenter ini hanya dilakukan oleh dua orang saja. Pada tahap ini penulis lebih memegang kendali dalam pengambilan gambar, sedangkan untuk proses eksekusi dilakukan oleh kameramen. Selama pengambilan gambar berlangsung, penulis berhak melakukan penambahan maupun pengurangan dalam scene, tanpa merubah konsep awal. Perubahan tersebut dilakukan karena menyesuaikan keadaan lapangan yang tidak menentu. Adapun langkah yang ditempuh penulis untuk mengatasi perubahan tersebut yaitu penulis berdiskusi dengan kameramen kemudian memutuskan untuk pindah lokasi pengambilan gambar, tapi dengan momen dan koridor motivasi yang sama. Selalu menjaga suasana hati dilapangan, sebagai contoh: penulis terkadang berbeda pendapat sama kameramen dalam pengambilan gambar, namun untuk meredam suasana hati, maka terkadang penulis mengajak istirahat atau menghentikan sementara waktu produksi. Kecuali diluar jadwal perencanaan yang telah ditetapkan. Hal ini mengingat produksi yang dibuat hanya dilakukan oleh dua orang saja. Penulis selalu menjaga emosi, keegoisan, dan selalu bersabar selama proses produksi berlangsung. 26
Selain dari jadwal yang direncanakan dalam peliputan, ada juga peliputan tanpa perencanaan, misalnya: wawancara dengan pemuka agama Hindu. Tanggal, hari, serta jam wawancara sudah ditentukan. Tetapi karena ada upacara adat di Pure, wawancara dilaksanakan pada saat itu juga. Kendala hujan abu pun tidak menjadi halangan bagi penulis dan kameramen untuk mengabadikan prosesi upacara adat Hindu.
4.1.3 Pasca Produksi Setelah menyelesaikan serangkaian proses dari pra produksi dan produksi, akhirnya tiba saatnya proses pasca produksi, yaitu editing. Pada proses ini, editor berkomunikasi kepada penulis tentang sistem maupun standart editing. Penulis memberikan izin dan memberikan tenggang waktu selama dua mingggu untuk menyelesaikan editing gambar, hal ini dikarenakan penyesuaian waktu jadwal kuliah dengan editor. Karena editor masih kuliah sehingga waktu pengeditan memerlukan waktu yang agak panjang. Penulis memilah gambar-gambar mana yang dipakai dan tidak terpakai. Selain itu, penulis juga memberikan shooting list sebagai panduan untuk editor tentang gambar-gambar yang harus dirangkai. Dalam proses editing film dokumenter “Taji Tajam Jago Petarung Salatiga” ini. Penulis selalu menemani editor dalam proses pengeditan. Bahkan penulis memantau khusus dari proses pemilihan gambar awal hingga finishsing frame. Beberapa kegiatan dalam tahapan pasca produksi film dokumenter “Taji Tajam Jago Petarug Salatiga” diantaranya adalah: -
Capture :
Proses transfer hasil record dari kamera DSLR Canon 550D, Canon 500D, dan Go Pro Hero 2 ke media komputer ini dilaksanakan di studio Episode yang beralamat, Jalan Raya Pasar Sapi Salatiga. -
Editing :
27
Gambar 1. Editing Adobe Premier
Proses ini dilaksanakan di studio Episode dan dirumah editor dengan menggunakan software Adobe Primere Pro, Adobe After Effect CS 6 dengan tahapan off line hingga finishsing frame. Dalam proses ini ada beberapa video dengan format yang tidak sama, sehingga gambar yang dihasilkan terkadang jumping. Untuk mensiasatinya penulis dan editor menambahkan insert gambar atau video.
Import File: Gambar 2. Import File
28
Semua video serta gambar yang akan diedit di-import ke dalam software Adobe Premier. -
Colouring :
Pada proses pengambilan gambar dan video sutradara dan kameramen menggunakan beberapa buah kamera yang berbeda tipe, hal ini sangat mempengaruhi ketajaman warna atau tone colour. Untuk mensiasatinya editor menggunakan tool colour balance dan mengatur irish supaya perbedaan warna tidak mencolok. -
Fades and cuts :
Untuk minimalisir jumping pada setiap peralihan scene (cut to cut), editor menambahkan fade-in dan fade-out yang sesuai dengan perpindahan gambar yang diperlukan dari frame satu ke frame lainnya. -
Rekaman Narasi :
Dalam proses rekaman narasi, penulis meminta bantuan seorang teman yang ahli dibidang rekaman. Proses rekaman dilaksanakan distudio milik teman, proses editing rekaman menggunakan Cubase 5. 4.3.1 Proses Pembuatan Naskah Proses ini merupakan lanjutan dari wawancara data. Setelah semua data wawancara yang di butuhkan dirasa sudah lengkap, kemudian masuk pada pembuatan naskah. Naskah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi film dokumenter dimana nakah yang baik ialah naskah yang mengandung nilai informatif serta dapat mempersuasi penonton. Naskah pada sequence pertama berbahasa Jawa mengingat proses produksi dilaksanakan di Jawa Tengah, tepatnya di Kota Salatiga. Selanjutnya bercerita tentang kota Salatiga secara spesifik ditinjau dari segi geografis dan Salatiga secara umum dilihat dari segi budaya. Narator mengulas tentang seluk-beluk sabung ayam dimulai dari sejarah sabung ayam hingga fenomena sabung ayam yang ada di Kota Salatiga.
29
4.3.2 Proses Noise Reduction Untuk proses noise reduction editor menggunakan tools yang ada di Cubase 5. Rekaman dilakukan distudio untuk meminimalisir adanya noise. 4.3.3 Penggabungan Hasil Rekaman dan Back Sound serta Sound Effect Setelah proses rendering rekaman dengan Cubase 5, hasil rekaman dimasukan ke dalam aplikasi Adobe Premiere Pro (Project TA Bintang). Kemudian rekaman tersebut digabungan dengan gambar atau video yang sudah dipilah-pilah. 4.3.4 Mixdown dan Finishing Gambar 2 Pre rendering
30
Gambar 4. Final rendering
Setelah semua file video, foto, naskah, back sound, dan sound effect selesai diedit, penulis dan editor melakukan proses paling akhir yaitu menggabungkan semua untuk menjadi sebuah film yang utuh (rendering) dengan format Mp4 HD dengan resolusi 1280 x 720p.
31