65 BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH
6.1. Kepemimpinan Karang Taruna (KT) Kelurahan Tengah berdiri tahun 1989, masa
l
kepengurusanya tiga tahun sekali (periode), hingga saat ini kepengurusan KT
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
Kelurahan Tengah sudah mencapai tujuh periode. Periode kepengurusan KT Kelurahan Tengah dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.
Kepemimpinan
1989-1992
MHR
1992-1995
MHR
1995-1998
MHR
1998-2001
SDT
2001-2004
SDT
6
2004- 2007
FHR
7
2007- 2010
1 2 3 4
FHR
w
5
w
Periode
w
Tahun
cNui C ww troo w.p Pm
Tabel 7 : Periode Kepemimpinan Karang Taruna Kelurahan Tengah Tahun 19892010
Sumber : Potensi Karang Taruna Tahun 2006
Do
Tabel 7 di atas dapat dilihat, bahwa kepengurusan KT tahun 1989-1998
dipimpim oleh MHR selama tiga periode, tahun 1998-2004 dipimpim oleh SDT selama dua periode, dan tahun 2004-2010 dipimpim oleh FHR selama dua periode. Dalam kajian ini penulis hanya meneliti periode 2004 sampai dengan periode 2010 yang di pimpin oleh FHR yang sedang berjalan saat ini, karena berkaitan dengan salah satu program kerja KT Kelurahan Tengah yaitu Kelompok Usaha Bersama Usaha Ekonomi Produktif (KUBE UEP) bengkel motor berdiri bulan Januari 2006 yang dilaksanakan berkesinambungan secara bergulir satu tahun sekali kepada para anggota KT.
66 Kepengurusan KT Kelurahan Tengah dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Pada priode 2007-2009, Pengurus KT Kelurahan Tengah berjumlah 30 orang, masingmasing perwakilan dari 8 RW yang berada di Kelurahan Tengah. Kepengurusan KT pada periode 2007-2010 telah dikukuhkan dengan Surat Keputusan Lurah Tengah nomor 427/06/Kel/Kpts/2007 pada tanggal 09 September
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
l
2007. Susunan kepengurusan terdiri dari Ketua (yang dipilih secara vooting), Sekretaris Umum dan Bendahara Umum, dan membawahi bidang- bidang sebagai berikut :
1) Bidang Pengembangan Usaha dan Pelatihan Sumberdaya 2) Bidang Sosial Masyarakat
Dalam menjalankan organisasi KT, dipimpin oleh seorang pemimpin (ketua) untuk mengkoordinir tugas- tugas dan anggotanya dalam mencapai tujuan bersama. Faktor kepemimpinan yang dilihat dalam kajian ini adalah kriteria pemimpin, proses pemilihan
pemimpin,
pemimpin
cNui C ww troo w.p Pm
kepemimpinannya.
hubungan
1) Kriteria Pemimpin
dengan
anggota
dan
akibat
Untuk diangkat menjadi seorang pemimpin KT berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 83/ HUK/ 2005 sebagai berikut : a) Bertakwa
w
w
kepada Tuhan Yang Maha Esa, b) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila
w
dan kegiatan Karang Taruna, c) Dapat membaca dan menulis, d) Memiliki pengalaman serta aktif dalam
kegiatan Karang Taruna, e) Memenuhi
Do
pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan pengabdian di bidang kesejahteraan sosial, f) Sebagai warga penduduk setempat dan bertempat tinggal tetap, g) Berumur 17 tahun sampai dengan 45 tahun. Dari data yang didapat bahwa, ketua KT Kelurahan Tengah memenuhi kriteria sebagai seorang pemimpin yang mempunyai SDM tamatan DIII, berkemampuan berorganisasi karena telah banyak mengikuti berbagai pelatihan manajemen organisasi, menjadi panutan pemuda (tokoh) dan berumur 24 tahun. Pengurus KT merupakan pengurus yang terlatih yang pernah mengikuti pelatihan manejemen
67 keorganisasian hal ini terlihat dari hasil pembukuan awal keberadaan KT sampai sekarang dapat melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk operasionalnya. 2) Proses Pemilihan Pemimpin Pemilihan Pemimpin atau ketua KT selain melibatkan seluruh anggotanya juga melibatkan unsur- unsur dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, RT,
l
RW dan aparat kelurahan setempat dan wajib memenuhi 7 kriteria pemimpin KT
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
seperti di atas. Masa bakti kepemimpinan KT Kelurahan Tengah selama tiga tahun dengan Surat Keputusan Lurah Tengah Nomor 427/ 06/ Kel/ KPTS/ 2007 pada tanggal 9 Juni 2007, serta dapat dipilih kembali untuk kesekian kalinya dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. 3) Hubungan pemimpin dengan anggota
Ketua KT memilki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi anggota, sebagai seorang pemimpin harus memperhatikan seluruh anggotanya dan mampu mengkoordinir anggotanya untuk bekerjasama. Ketua KT Kelurahan Tengah selalu menyediakan waktunya untuk kepentingan anggota yang
cNui C ww troo w.p Pm
membutuhkan bantuan seperti tanpa batas waktu atau tempat apabila anggota ada
w
6.2. Keanggotaan
w
resmi atau rapat.
w
kesulitan bisa langsung konsultasi dengan ketua tanpa harus melalui pertemuan
Anggota KT Kelurahan Tengah adalah setiap generasi muda dari usia 11
Do
tahun sampai dengan 45 tahun yang berada di Kelurahan Tengah. Karang Taruna Kelurahan Tengah memiliki jumlah anggota yang terdaftar sebanyak 376 orang. Dari jumlah tersebut, anggota yang aktif mengikuti kegiatan mencapai
70%. Dalam
pelaksanaan berbagai kegiatannya, KT Kelurahan Tengah selalu berusaha menyertakan seluruh anggota dalam rangka menfasilitasi dan menyaring potensi serta bakat pemuda di Kelurahan Tengah. 1) Motivasi Setiap orang dalam melakukan kegiatan pasti mempunyai tujuan dan tujuan tersebut dapat dicapai secara individu atau melalui kelompok, sehingga tujuan
68 kelompok menjadi tujuan bersama, yang menjadi arah kegiatan bersama karena tujuan ini merupakan integrasi dari tujuan individu masing- masing. Semakin kuat motivasi kerja anggota maka semakin tinggi tingkat keaktifan kelompok. Motivasi anggota dalam mendukung pelaksanaan kegiatan KT yaitu untuk menfasilitasi menyaring potensi, bakat, dan belajar berorganisasi. Dalam
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
l
menghadiri undangan rapat, biasanya sebagian kecil saja anggota yang ikut dalam rapat tersebut, mereka biasanya mempercayakan pendapatnya sudah terwakili oleh yang hadir seperti oleh para pengurus di setiap bidang, walaupun motivasinya rendah dalam menghadiri rapat namun dalam kenyataannya di lapangan mereka mau bergabung dan terjun langsung mengikuti pelaksanaan kegiatan seperti di bidang kerohanian dan sosial masyarakat (pengajian bulanan, perayaan hari besar nasional dan keagamaan, kerja bhakti) serta bidang seni budaya dan olahraga.
Berbeda dengan kegiatan di bidang kerohanian dan sosial masyarakat serta bidang seni budaya dan olahraga, motivasi dalam kegiatan di bidang pengembangan
cNui C ww troo w.p Pm
usaha dan pelatihan sumberdaya masih rendah misalnya dalam pelaksanaan kegiatan KUBE karena sebagian anggota kurang menerapkan instruksi yang diajarkan instruktur maka setelah satu tahun menjalankan program KUBE mereka
w
2) Hubungan antar anggota
w
tidak dapat mengembangkan KUBEnya.
w
Hubungan anggota KT dengan anggota KT lainnya berjalan secara baik dan
kekeluargaan, hal ini dapat dilihat pada suatu pemecahkan masalah yang dialami
Do
oleh anggota. Walaupun tanpa ketua atau pengurus KT tetapi mereka bisa mendiskusikannya kepada anggota lain tanpa harus menunggu pertemuan resmi atau rapat.
6.3. Aturan- aturan dalam Pelaksanaan Program 1) Jenis aturan Jenis aturan dalam pelaksanaan program kegiatan mengacu pada rencana kerja yang disusun dengan melibatkan seluruh anggota KT dan unsur
69 masyarakat seperti aparat Kelurahan, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masayarakat berdasarkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Selain aturan kepemimpinan dan keanggotaan, aturan lain yang diberlakukan KT ialah aturan keikutsertaan dalam KUBE diutamakan bagi anggota yang memiliki permasalahan sosial seperti pengangguran, kenakalan
2) Pelaksanaan
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
l
remaja dan putus sekolah yang telah mengikuti pelatihan keterampilan usaha.
Pelaksanaan program melibatkan pengurus dimasing- masing bidang sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya terdiri dari bidang pengembangan usaha contohnya KUBE dan bidang sosial masyarakat contohnya keagamaan, kesenian dan olahraga.
Pelaksanaan program dalam bidang pengembangan usaha dan pelatihan sumberdaya dalam pelaksanaan KUBE banyak anggota KT yang tidak masuk dalam pelaksanaan KUBE padahal mereka mempunyai kemauan dan
cNui C ww troo w.p Pm
kemampuan yang tinggi, namun karena aturan tersebut di atas, mereka jadi tidak terlayani program. Contohnya seperti beberapa anggota KUBE tidak memiliki motivasi untuk merubah diri padahal mereka telah memenuhi kriteria dalam
w
w
pelaksanaan program.
w
6.4. Kerjasama antar Organisasi dan Stakeholders Karang Taruna Kelurahn Tengah dalam upaya memaksimalkan usaha
Do
kesejahteraan sosial tidak berjalan sendiri namun merangkul dan bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada dalam komunitasnya (bonding strategy), dalam kawasan perkomunitasan (bridging strategy) dan membangun jejaring atau pola hubungan kelembagaan secara vertikal antara kelembagaan komunitas dengan kelembagaankelembagaan pelayanan dan pendanaan publik (creating strategy) yang pernah dilaksanakan sebagai berikut : 1) Membangun kemitraan antar kelembagaan dalam komunitas (bonding strategy) misalnya dengan Bidan di kelurahan menjalankan kegiatan penanganan balita gizi buruk (kader posyandu), dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
70 Tengah menjalankan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat di bidang lingkungan (perbaikan rumah tidak layak huni dan MCK), dengan Ikatan Remaja Mesjid Abdurahman Bin Auf Kelurahan Tengah mengadakan pengajian bulanan pemuda satu bulan sekali, mengadakan buka puasa bersama dan halal bi halal pada hari raya Idul Fitri.
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
l
2) Membangun kemitran antar kelembagaan antar komunitas dalam kawasan perkomunitasan (bridging strategy) misalnya dengan PKBM Mekar Bangsa Kecamatan Cibinong menjalankan kegiatan belajar mengajar bagi pengurus, anggota dan masyarakat sekitar.
3) Membangun jejaring atau pola hubungan kelembagaan secara vertikal antara kelembagaan komunitas dengan kelembagaan- kelembagaan pelayanan dan pendanaan publik (creating strategy) misalnya dengan Kepolisian Resort Bogor menjalankan kegiatan Pengkaderan Taruna Sadar Hukum, dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menjalankan kegiatan Pengkaderan Taruna Husada
cNui C ww troo w.p Pm
dan dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor kegiatan pelatihan manajemen organisasi dan keterampilan UEP dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam penanganan bencana.
Hubungan kemitraan yang berkesinambungan dan masih berjalan adalah
w
w
dengan Ikatan Remaja Mesjid Abdurahman Bin Auf Kelurahan Tengah dan dengan
w
Dinas Sosial Kabupaten Bogor. Demikian pula dalam bidang pengembangan usaha dan pelatihan sumberdaya masih lemah kerena tidak ada upaya maksimal dalam
Do
usaha merangkul dan bekerjasama dengan stakrhlders (dinas/ instansi terkait, aparat kelurahan dan pengusaha bengkel), dan sesama organisasi.
6.5. Modal Sosial dan Modal Fisik Modal yang ada di luar organisasi dan dapat dimanfaatkan sebaik- baiknya untuk keberlangsungan organisasi tersebut yang terdiri dari modal sosial (Social Capital) dan modal fisik (Psysical Capital). 1) Modal sosial (Social Capital)
71 Hubungan antar warga (ketetanggaan) terjalin dengan baik yang dapat diamati yaitu saling membantu dan kekeluargaan, terutama dalam hal membantu kerepotan yang dialami tetangganya seperti saat ada orang yang sakit, kematian hajatan atau tertimpa musibah. Keberadaan tokoh baik tokoh agama, tokoh masyarakat atau tokoh pemuda diakui sebagai panutan warga, ini terlihat dari apa
l
yang dianjurkan oleh tokoh tersebut, warga akan mematuhinya. Tanggapan
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
masyarakat terhadap program- program KT sangat positif. Mereka merasa keberadaan KT sangat membantu kebutuhan generasi muda, walaupun mereka tahu organisasi ini belum sepenuhnya membantu pemuda menjadi pemuda yang lebih baik.
Adanya lembaga kemasyarakatan lain baik formal seperti lembaga pemerintahan seperti Kelurahan RT/ RW maupun non formal seperti forumforum
warga yang bertujuan melayani dan menjaga hubungan sosial antara
warga (ajang silaturahmi). Kelembagaan inipun dipakai oleh warga dalam
cNui C ww troo w.p Pm
memenuhi kebutuhannya.
2) Modal fisik (Psysical Capital)
Lahan yang ada di Kelurahan Tengah mencapai 110 ha, 40%
merupakan tanah yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten
w
w
Bogor dan belum dimanfaatkan, ada yang disewakan kepada masyarakat dengan
permanent.
w
perjanjian dan tidak dibolehkan membangun di atas lahan tersebut yang sifatnya Apabila Pemda membutuhkan lahan tersebut, maka si penggarap
Do
harus menyerahkan lahan sesuai dengan perjanjian. Lahan yang dimaksud hanya digunakan untuk perikanan, pertanian
dan perkebunan. Misalnya lahan yang digunakan pada umumnya adalah lahan perkebunan yang pada umumnya ditanami pohon bambu, perkebunan tersebut menjadi mata pencaharian penduduk karena modalnya yang kecil. Salah satu Kelompok binaan KT adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengandalkan hidupnya dari bambu seperti berkebun bambu dan membuat barang- barang seperti tangga, bilik, pagar dan tiang bendera. Pembuatan barangbarang tersebut sangatlah sederhana tidak membutuhkan keterampilan yang
72 khusus apalagi mendatangkan instruktur, mereka belajar secara turun temurun dari orang tuanya. Kantor sekretariat Karang Taruna Kelurahan Tengah berada di Kantor Kelurahan Tengah tepatnya di Kampung Cipayung RT 03/ 06 walau belum memenuhi kriteria tapi dapat dipergunakan sebagai tempat beraktifitas dalam
d.nfiwtr D P oip F D zdaf.rc T F dom.c riaT om l ri a
l
rangka pelaksanaan kegiatan organisasi KT. Walau dengan peralatan yang sangat sederhana sekali seperti meja, kursi ketua, lemari arsip, white board mesin tik dan alat tulis kantor, tetapi manajemen organisasi berjalan sesuai dengan program yang telah disepakati. Peralatan penunjang kegiatan UEP yaitu dua unit perlengkapan perbengkelan. Peralatan dan fasilitas penunjang kegiatan olahraga yaitu meja tenis, tiga bola sepak dan satu papan catur. Peralatan dan fasilitas penunjang kegiatan seni dan budaya lainnya yaitu satu set gamelan dan satu gitar. Perangkat administrasi merupakan penunjang keterlaksanaan kegiatan/ program kerja Karang Taruna.
Oleh karena itu, Karang Taruna Kelurahan
Tengah berhasil menghimpun data dan perangkat administrasi diantaranya data
cNui C ww troo w.p Pm
anggota Karang Taruna Kelurahan Tengah, data permasalahan sosial, data sumber potensi sosial, data inventaris kantor, SK pengukuhan, buku kegiatan tiap-tiap
Do
w
w
w
KUBE, laporan kegiatan organisasi, dan buku keuangan.