BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bagian analisis dan interpretasi data maka disimpulkan bahwa: a) Wacana kasus hukum yang dideskripsikan dalam surat kabar harian umum Kompas menunjukkan waktu pembicaraan kasus hukum mantan Presiden Soeharto dan berbagai solusi yang ditawarkan dalam penyelesaian kasus hukum mantan Presiden Soeharto. Akan tetapi, dari hasil pengkajian terhadap strategi tekstual yang digunakan, waktu pembicaraan kasus hukum mantan Presiden Soeharto saat kondisi kesehatannya kritis bukan merupakan waktu yang tepat untuk dibicarakan. Sedangkan, solusi yang ditawarkan lebih menghendaki kasus hukum mantan Presiden Soeharto diusut sampai tuntas. b) Wacana pemaafan yang dideskripsikan dalam surat kabar harian umum Kompas memperlihatkan tiga hal penting, yakni pemaafan sebagai sebuah tindakan yang logis, pemaafan sebagai sebuah tindakan yang tidak logis dan tidak adanya pemaafan terhadap mantan Presiden Soeharto. Dari hasil pengkajian terhadap strategi tekstual yang digunakan, hal yang lebih ditonjolkan adalah pemaafan sebagai sebuah tindakan yang tidak logis.
1
c) Polemik seputar pemaafan dan kasus hukum mantan Presiden Soeharto yang
dideskripsikan
dalam
surat
kabar
harian
umum
Kompas
memperlihatkan inisiatif penyelesaian kasus hukum mantan Presiden Soeharto yang merebak di kalangan pemerintah. Selain itu, polemik yang merebak tersebut mempersoalkan pula penyelesaian kasus hukum mantan Presiden Soeharto yang ditempuh melalui jalan damai. d) Dengan demikian, dalam kesebelas teks berita tersebut, terlihat bhwa strategi wacana yang digunakan menggambarkan polemik seputar pemaafan dan kasus hukum mantan Presiden Soeharto. Hal tersebut terlihat pula pada strategi tekstual yang digunakan dalam menggambarkan polemik
tersebut
di
mana
wartawan
memperlihatkan
atau
menyembunyikan ide atau gagasan dari individu atau kelompok tertentu.
6.2. Saran Adapun yang menjadi saran penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Bagi Media Media harus lebih tegas dalam mengedepankan framming terkait pemberitaan mengenai mantan Presiden Soeharto. Misalnya, pada pemberitaan mengenai kebaikan mantan Presiden Soeharto selama memimpin Indonesia. Akan tetapi, jika pemberitaan dengan framming yang lengkap akan terlihat pemberitaan yang menampilkan pula berbagai kesalahan yang dibuat Soeharto selama menjadi Presiden Indonesia,
2
seperti berbagai kesalahan yang dibuatnya. Dalam pemberitaan tersebut media harus memperhatikan cover both side terhadap fakta-fakta yang ditemukan. b) Bagi Wartawan Sebaiknya wartawan tidak terjebak dalam merekonstruksi pemberitaan yang berlebihan di mana mengingkari prinsip kebenaran. Dalam penulisan berita, hal yang diutamakan adalah penulisan berita yang memperhatikan kebenaran secara menyeluruh bukan potongan-potongan kebenaran. Dengan demikian, objektivitas pemberitaan harus dijaga. Selain itu, dalam penulisan
berita,
strategi
tekstual
yang
ditampilkan
sebaiknya
diminimalisir dalam memperlihatkan penonjolan wacana tertentu pada saat menyoroti sebuah persoalan secara keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan strategi wacana yang ditampilkan, sehingga tidak memperlihatkan keberpihakkan sebuah media secara transparan.
3
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku: Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Komunikasi. Bandung:Simbiosa Rekatama Media. Burhan Bungin, H.M. 2006. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana. Darus, Antonius. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bahan Ajar Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unwira Kupang. Eriyanto. 2008. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarata: LKiS. Gual, Yoseph Andreas. 2007. Modul Sosiologi Komunikasi Massa. Bahan Ajar Jurusan Ilmu komunikasi FISIP Unwira Kupang. Jorgensen, Marriane W dan Louise J. Philips. 2007. Analisis Wacana: Teori dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kleden, Leo. 2008. Hermeneutika. Bahan Ajar Mahasiswa STFK Ledalero Maumere. Kleden, Leo. 2002. “Teks dan Transformasi Kreatif” dalam Dori Wuwur Hendrikus, Guido Tisera, Amatus Woi (ed). Kontekstualisasi Sabda dan Transformasi Masyarakat. Maumere: Ledalero. Moleong, Lexy J. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Dedy dan Solatun. 2007. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Metode
Penelitian
Komunikasi.
Purwoko, Herudjati. 2008. Discourse Analysis: Kajian Wacana Bagi Semua Orang. Jakarta: Indeks. Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
4
Wardaya, Baskara T., et al. 2007. Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto. Jogyakarta: Galangpress. Internet: http://iinyumiyanti.blogspot.com/2008/01/Soeharto-die-hard-2.htm. www. kompas.com Surat Kabar : Hendardi. “Etika Memaafkan,” Kompas, Kamis 16 Januari 2008. Hiarej, Hedí OS. “Menyoal Kasus Soeharto,” Kompas, 2008. Ghazali, Efendi. ”Pers Poco-Poco,” Kompas, 18 Februari 2008. Kakiailatu, Toeti. ”Repotnya mengurus Sakitnya Pak Harto,” Kompas, 15 Januari 2008. Racman, Fadjroel M. ”Berburu Harta Soeharto Inc,” Kompas, 2008. Saleh, Abdul R, ”Duduk Perkara Kasus Soeharto,” Kompas , 12 Januari 2008. Suryadinata, Endang. ”Mari Mengutamakan Kebenaran, ” Kompas, 2008. Wardaya, Baskara T. ”Membela Pak Harto,” Kompas, Kamis 16 Januari 2008. Zen, Patra M. ”Pengampunan dan Keadilan bagi Pak Harto,” Kompas, Kamis 16 Januari 2008. ”Aktualnya Beragam Ungkapan,” dalam Kompas, 14 Januari 2008. ”Menakar Simpatik Kepada Publik,” dalam Kompas, 14 Januari 2008. _______________”Memaafkan Pak Harto,” dalam Kompas, 15 Januari 2008. ________________”Sikap Rakyat Timor Leste Memaafkan Mantan Presiden Soeharto,” dalam Kompas, 19 Januari 2008. ________________”Melihat Dari Mata Korban Menggapai Harapan,” dalam Kompas, 20 Januari 2008.
5
6