BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris terkait pengaruh Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan GRI lama, peneliti menggunakan G3.1. Hal ini dikarenakan periode penelitian adalah tahun 2010-2014 dan G4 baru diberlakukan pada tahun 2014 dan untuk tahun 2014 sendiri masih diperbolehkan menggunakan G3.1, sehingga dianggap bahwa pemakaian indikator pengungkapan Corporate Social Responsibility lebih sesuai dengan menggunakan G3.1. Bukti-bukti empiris penelitian mendukung hipotesis utama yang diajukan yaitu pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan untuk hipotesis bahwa kepemilikan
manajerial
sebagai
variabel
moderasi
dalam
hubungan
pengungkapan Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan, bukti empiris yang didapatkan adalah justru berpengaruh negatif. Dengan melihat pengaruh yang signifikan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor masih menaruh perhatian terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan cenderung akan lebih tertarik untuk investasi pada perusahaan yang dianggap memiliki nilai perusahaan yang baik, disamping
82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
memang perusahaan pertambangan memiliki resource yang besar. Sedangkan kepemilikan manajerial perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, hal ini bisa diakibatkan karena kecenderungan kepemilikan manajerial pada perusahaan pertambangan di Indonesia yang relatif rendah, mengakibatkan pihak manajemen masih lebih memilih untuk bertindak dalam rangka memaksimalkan utilitasnya. Sehingga pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan masih dilakukan atas dasar manfaat jangka pendek saja, sedangkan hakikat dari penerapan Corporate Social Responsibility adalah untuk jangka panjang. Hal ini dipandang dapat menurunkan nilai perusahaan dimata investor. B. Implikasi Dalam penelitian yang telah dilakukan ini, terdapat beberapa implikasi penelitian yang dapat dimanfaatkan, diantaranya: 1) Implikasi Teoritis Penelitian ini menghasilkan simpulan mengenai bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap cara pandang investor pada nilai perusahaan dalam industri pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2014 dengan jumlah sampel 70. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan tema yang serupa namun dengan kondisi sampel, periode penelitian, variabel yang diteliti serta jenis penelitian yang berbeda.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
2) Implikasi Praktik Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi semua pihak yang memerlukan, terutama bagi regulator, investor/calon investor, kreditor serta bagi manajemen perusahaan yang ingin melakukan investasi khususnya yang juga mempertimbangkan pengungkapan Corporate Social Responsibility pada laporan tahunannya. Bagi investor atau calon investor, hasil penelitian ini dapat memberikan insight bahwa perlu dipertimbangkan bagaiman pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan pertambangan di Indonesia, mengingat dampak yang ditimbulkan bersifat jangka panjang. Bahwa perusahaan yang mengungkapkan CSR secara rutin, dianggap lebih memiliki nilai perusahaan baik di masa depan serta usia ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan. Untuk regulator, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengeluarkan kebijakan publik terkait pelaporan Corporate Social Responsibility serta dampaknya terhadap investasi. Sedangkan manajemen perusahaan diharapkan menyadari bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility saat ini merupakan hal yang penting dan perlu dipertimbangkan sebagai bentuk tanggung jawab jangka panjang, tidak hanya dilihat sebagai pengeluaran jangka pendek saja. Karena keberlangsungan hidup perusahaan akan lebih terjamin, dan tentu saja hal ini berdampak baik bagi perusahaan dalam jangka panjang. Jika keberlangsungan hidup perusahaan dipandang baik oleh kreditor, tentu hal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
ini dapat membantu perusahaan dalam kemudahan untuk mendapatkan pendanaan serta kepercayaan investor terutama karena pengungkapan Corporate Social Responsibility yang berkualitas. C. Keterbatasan dan Saran Setelah melihat hasil analisis, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu: 1)
Jika penelitian ini mengaitkan hanya pada teori signaling dan stakeholder saja, maka hanya terlihat bagaimana keterkaitan pengungkapan CSR
dengan
usaha
manajemen
dalam
usaha
memberikan sinyal positif kepada principal maupun investor, sedangkan disisi lain bisa terjadi adanya asimetri informasi juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 2)
Penelitian ini menggunakan G3.1 dengan alasan bahwa periode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 2010-2014, sedangkan untuk tahun 2014 menurut saran GRI bisa menggunakan standar G4.
3)
Pengungkapan item CSR masih sebatas melihat pada laporan tahunan dan berpatokan pada G3.1, belum melakukan cara lain sebagai pembanding, agar didapatkan data yang akurat. Dengan mempertimbangkan hasil analisis dan beberapa kelemahan
penelitian, maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah: 1).
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih memperdalam teori-teori mengenai faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga dapat dikembangkan penelitian yang menghasilkan informasi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
berguna bagi banyak pihak. Seperti contohnya dengan menggunakan teori keagenan, maka dapat dilihat kemungkinan adanya assimetry information yang ada berpengaruh kepada nilai perusahaan atau tidak. 2).
Agar penelitian pengungkapan Corporate Social Responsibility dapat dilakukan pengkinian periode penelitian dan dengan menggunakan indikator yang lebih up date sesuai standar terbaru seperti G4. Penggunaan indikator pengukuran CSR lain juga dapat dilakukan seperti menggunakan gambar ataupun yang lainnya, sehingga dapat mengjangkau informasi CSR lain dengan lebih luas.
3).
Penelitian tidak hanya terbatas dalam bentuk study empiris yang menggunakan
data
sekunder
saja,
namun
juga
disarankan
menggunakan data primer dengan menyebarkan kuisioner kepada perusahaan terkait, sehingga dapat dilakukan perbandingan hasil pengambilan data secara sekunder dan primer, sehingga diharapkan informasi yang didapatkan lebih valid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/