BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan secara keseluruhan dari penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan November untuk melakukan analisis pengaruh faktor pemicu terhadap intensi pembelian online masyarakat Indonesia dengan menggunakan kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011 sampai dengan 26 Oktober 2011 yang telah teruji valid dan reliabel. Saran ditujukan untuk penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian yang telah ada. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari sembilan faktor pemicu yang diidentifikasi dalam penelitian ini, terdapat lima faktor pemicu yang terbukti mempengaruhi intensi pembelian online masyarakat Indonesia. Faktor pemicu tersebut terdiri dari recreation orientation, novelty orientation, impulse purchase orientation, online trust, dan prior online purchase experience. 2. Hasil pengujian hipotesis dari pengaruh faktor pemicu terhadap intensi pembelian online masyarakat Indonesia diperoleh hasil dimana faktor pemicu recreation orientation dengan nilai sig. sebesar 0.000, novelty orientation dengan nilai sig. sebesar 0.000, impulse purchase orientation dengan nilai sig. sebesar 0.025, online trust dengan nilai sig. sebesar 0.001, dan prior online purchase experience dengan
108
nilai sig. sebesar 0.004 tolak H0 atau berpengaruh positif terhadap intensi pembelian online sedangkan faktor pemicu quality orientation, brand orientation, price orientation, dan convenience orientation terima H0 atau tidak berpengaruh terhadap intensi pembelian online. Faktor pemicu yang tidak berpengaruh terhadap intensi pembelian online merupakan variabel bebas yang dikeluarkan dari model karena memiliki nilai sig. lebih besar dari alpha (0.05). 3. Faktor gender tidak berpengaruh terhadap intensi pembelian online masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terlihat bahwa variabel bebas gender termasuk dalam varibel bebas yang dikeluarkan dari model intensi pembelian online masyarakat Indonesia. 4. Model intensi pembelian online masyarakat Indonesia yang terbentuk yaitu: Intensi Pembelian Online = -0.055 + 0.242 Recreation Orientation + 0.271 Novelty Orientation + 0.115 Impulse Purchase Orientation + 0.203 Online Trust + 0.140 Prior Online Purchase Experience 5. Hasil penetapan nilai intensi pembelian online pada masyarakat Indonesia dalam kategori jaringan sosial menghasilkan nilai 4, dalam kategori forum jual beli menghasilkan nilai 4, dalam kategori situs jual beli menghasilkan nilai 4, dalam kategori e-banking menghasilkan nilai 5, dalam kategori jasa bioskop menghasilkan nilai 3, dalam kategori jasa penerbangan menghasilkan nilai 5, dan dalam kategori jasa pemesanan kamar hotel menghasilkan nilai 3. Nilai 3 menunjukkan bahwa intensi pembelian online pada masyarakat Indonesia cukup kuat, nilai 4 menunjukkan
109
bahwa intensi pembelian online pada masyarakat Indonesia sangat kuat, dan nilai 5 menunjukkan bahwa intensi pembelian online pada masyarakat Indonesia paling kuat. 6. Berikut akan dipaparkan strategi untuk meningkatkan faktor pemicu secara garis besar terhadap web-retailer produk dan jasa. 1) Web-retailer jaringan sosial: Facebook a) Recreation orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi recreation orientation adalah dengan membuat tampilan situs jaringan sosial yang menarik dan mudah digunakan. b) Impulse purchase orientation Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi impulse purchase orientation pada jaringan sosial yaitu dengan selalu memberikan update pada halaman wall baik pada account atau page web-retailer maupun pelanggan atau teman mengenai produk terbaru serta pengembangan produk. 2) Web-retailer forum jual beli: Kaskus a) Recreation orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi recreation orientation pada forum jual beli adalah memberikan nama thread yang menarik pada bagian jual beli di forum Kaskus sehingga web-shopper tertarik untuk membuka thread tersebut.
110
b) Novelty orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi novelty orientation pada forum jual beli adalah dengan selalu memberikan informasi mengenai penawaran produk terbaru kepada pelanggan atau potensial pelanggan. c) Impulse purchase orientation Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi impulse purchase orientation pada forum jual beli yaitu dengan selalu memberikan update berupa pengiriman pesan kepada anggota forum atau mengenai produk terbaru atau pengembangan produk. d) Prior online purchase experience Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi prior online purchase experience pada forum jual beli adalah dengan memberikan sampel produk kepada potensial pelanggan. 3)
Web-retailer
situs
jual
beli:
Amazon.com,
eBay.com,
Alibaba.com,
TokoBagus.com, Bhinneka.com, Tokopedia.com, Plasa.com dan Blibli.com a) Novelty orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi novelty orientation pada situs jual beli adalah dengan selalu memberikan informasi mengenai penawaran terbaru baik produk kepada pelanggan atau potensial pelanggan.
111
b) Online trust Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi online trust pada situs jual beli adalah dengan selalu memberikan informasi yang jujur dan dapat dipercaya terhadap web-shopper. c) Prior online purchase experience Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi prior online purchase experience adalah dengan memberikan sampel produk kepada potensial pelanggan. 4) Web-retailer e-banking: Bank BCA, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) a) Recreation orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi recreation orientation pada e-banking adalah dengan membuat tampilan situs yang menarik dan mudah digunakan. b) Novelty orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi novelty orientation pada e-banking adalah dengan selalu memberikan informasi mengenai penawaran jasa terbaru kepada pelanggan atau potensial pelanggan. c) Impulse purchase orientation Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi impulse purchase orientation pada e-banking yaitu dengan selalu memberikan update berupa
112
pengiriman email kepada pelanggan maupun potensial pelanggan mengenai jasa terbaru atau pengembangan jasa yang ditawarkan. d) Online trust Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi online trust pada ebanking adalah dengan selalu memberikan informasi yang jujur dan dapat dipercaya terhadap web-shopper. e) Prior online purchase experience Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi prior online purchase experience pada e-banking adalah dengan memberikan cara penggunaan jasa yang ditawarkan dimana yang paling baik disampaikan melalui visualisasi dan audio yaitu melalui video. 5) Web-retailer jasa penerbangan: Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air, Mandala Airlines, Batavia Air, dan Sriwijaya Air a) Recreation orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi recreation orientation pada jasa penerbangan adalah dengan membuat tampilan situs yang menarik dan mudah digunakan. b) Novelty orientation Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi novelty orientation pada jasa penerbangan adalah dengan selalu memberikan informasi mengenai penawaran jasa terbaru kepada pelanggan atau potensial pelanggan.
113
c) Impulse purchase orientation Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi impulse purchase orientation pada jasa penerbangan yaitu dengan memberikan update berupa pengiriman email kepada pelanggan maupun potensial pelanggan mengenai jasa terbaru atau pengembangan jasa. d) Online trust Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi online trust pada jasa penerbangan adalah dengan selalu memberikan informasi yang jujur dan dapat dipercaya terhadap web-shopper. e) Prior online purchase experience Strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan kondisi prior online purchase experience pada jasa penerbangan adalah dengan memberikan sampel jasa kepada potensial pelanggan.
6.2 Saran Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya ditujukan untuk meningkatkan penelitian mengenai intensi pembelian online masyarakat Indonesia. Pertama, disarankan untuk meneliti faktor-faktor pemicu lainnya yang memiliki hubungan positif dengan intensi pembelian online. Kedua, disarankan untuk merealisasikan strategi yang telah diberikan dengan cara membuat situs baru atau memperbaiki situs yang telah ada dari web-retailer produk atau jasa. Ketiga,
114
disarankan untuk menambah atau memperbaiki strategi yang dapat diberikan kepada web-retailer produk atau jasa dalam meningkatkan intensi pembelian online masyarakat Indonesia.
115