BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan mengenai Peran LK3 Sekar Melati dalam Menangani Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kota Yogyakarta, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan persoalan kekerasan berbasis gender yang paling sering dihadapi oleh banyak perempuan di dunia. Upaya penghapusan dan penanganan kasus KDRT saat ini menjadi isu global dan pemerintah mulai serius dalam menangani kasus tersebut dengan mengeluarkan UU No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) dan melalui Kementrian Sosial RI mengeluarkan Permensos No. 84/HUK/2010 dan Permensos No. 16 Tahun 2013 tentang Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3). LK3 adalah sebuah organisasi sosial yang membantu menangani permasalahan yang dialami individu, keluarga, maupun masyarakat, yang salah satunya membantu keluarga yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Salah satu LK3 yang menangani kasus KDRT di Kota Yogyakarta adalah LK3 Sekar Melati.
2.
LK3 Sekar Melati mempunyai 4 peran dalam upaya menangani kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kota Yoagyakarta yaitu: a.
Peran Pencegahan yang dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kekerasan dalam rumah tangga dan mengenalkan
110
LK3 Sekar Melati. Selain itu untuk membantu agar masalah KDRT yang dialami sebuah keluarga tidak berkembang semakin parah, LK3 memberikan layanan konsultasi gratis baik konsultasi hukum maupun konsultasi psikologi. b.
Peran pemberdayaan yang dilakukan dengan melakukan pelatihan dan pemberian bantuan stimulan sejumlah uang yang kemudian diwujudkan dalam bentuk barang pada klien korban KDRT. Adanya program pemberian bantuan stimulan tersebut dapat membantu perekonomian dan merangsang kemandirian klien sehingga terlihat adanya perubahan perilaku klien dari yang semula tidak berdaya menjadi mandiri dan mempunyai usaha guna melangsungkan hidup dan minimal mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap suami yang notabene merupakan pelaku kekerasan.
c.
Peran perlindungan yang dilakukan dengan membantu mediasi antara korban dengan pelaku serta tokoh masyarakat di sekitar tempat tinggal korban guna mengawasi dan memantau agar tindak kekerasan tidak terulang dan berakibat fatal. Selain itu, melakukan advokasi dengan mendampingi klien yang kasus kekerasannya sampai ke ranah hukum seperti pengajuan perceraian, mulai dari awal sampai kasusnya diputus oleh hakim pengadilan.
d.
Peran penunjang yang dilakukan adalah membantu dan mendukung lembaga lain dalam upaya penanganan KDRT di Kota Yogyakarta dengan menerima rujukan dari Lembaga lain maupun memberi rujukan
111
bagi klien korban KDRT yang kasusnya tidak dapat diselesaikan oleh lembaga sebelumnya. Selain itu, upaya kerjasama yang dilakukan adalah melalui forum-forum untuk saling bertukar informasi, memberi saran dan masukan, serta memecahkan hambatan yang dialami anggota forum dalam
penanganan
kekerasan
sehingga
dapat
dijadikan
sarana
pembelajaran.
6.2. Saran Sebelum memaparkan mengenai saran yang dapat diberikan terhadap peran LK3 Sekar Melati dalam menangani kasus Kekerasan Dalam Rmah Tangga di Kota Yogyakarta, berikut disampaikan beberapa kelebihan, kekurangan, serta gap yang terjadi dalam pelaksanaan penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh LK3 Sekar Melati. Tabel 6.1 Kelebihan, Kekurangan, dan Gap dalam Penanganan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh LK3 Sekar Melati Kelebihan
Kekurangan
Gap
A. Peran Pencegahan 1. Layanan mobil keliling
1. Konsultan berhalangan
1. Kurangnya
dan sosialisasi menjadi
hadir sesuai dengan
responsiveness atau
sarana jemput bola
jadwal konsultasi karena
ketanggapan pihak
untuk mengatasi
bersamaan dengan jadwal
LK3karena konsultasi
masalah klien, dan
sidang klien atau rapat.
tidak dapat segera
pemberian layanan
2. Keterbatasan ruang
dilakukan berkaitan
dapat langsung
konsultasi karena tidak
dengan tidak adanya
dilakukan sehingga
ada fasilitas seperti kipas
konsultan yang
memudahkan klien.
angin yang membuat
bersangkutan, sehingga
2. Membantu masalah
klien kurang nyaman
Asas Kekinian belum
klien agar tidak
karena panas/gerah.
dapat diterapkan secara
112
berkembang lebih parah.
3. Ruang tamu yang berbatasan langsung
maksimal. 2. Aspek tangibles yang
3. Menjadi teman bicara
dengan ruang kerja BNN
meliputi fasilitas fisik
bagi klien yang dapat
sehingga membuat tamu
dari LK3 Sekar Melati
dipercaya karena
kurang nyaman saat
memang sudah tersedia,
menjamin segala
menunggu giliran untuk
akan tetapi belum
kerahasiaan klien.
berkonsultasi.
memenuhi kebutuhan
4. Suasana kantor yang ramai karena digunakan
dan memberikan kenyamanan klien.
bersama oleh 4 lembaga, sehingga proses konsultasi kerap kali terganggu saat lembaga lain mengadakan pertemuan yang suaranya cukup riuh. B. Peran Pemberdayaan 1. Menambah wawasan
1. Proses awal seleksi klien
1. Program masih belum
dan ketrampilan klien,
dilakukan dengan
dapat tepat sasaran,
melatih kemandirian
pemanggilan klien, akan
karena beberapa klien
dan meningkatkan
tetapi beberapa klien
yang sudah dipilih oleh
perekonomian keluarga
kerap berganti nomor hp
LK3 tidak dapat
klien korban Kekerasan
tanpa memberi informasi
dihubungi, dan tidak
Dalam Rumah Tangga.
pada LK3, sehingga
diketahui
pihak LK3 kehilangan
keberadaannya, padahal
jejak terhadap klien yang
mereka memenuhi
berpotensi mendapat
syarat untuk menerima
bantuan.
bantuan.
2. Monitoring klien
2. Belum adanya
penerima bantuan yang
konsistensi dari LK3
seharusnya dilakukan
dalam menjalankan
setiap 3 bulan sekali
program kerja Lembaga
belum dapat dilakukan
terkait dengan
113
secara kontinyu karena
monitoring klien.
masih terbatas dilakukan pada klien yang baru menerima bantuan, sehingga beberapa klien lama usahanya tidak lagi dijalankan. C. Peran Perlindungan 1. Membantu klien dalam
1. Kurangnya personil tim
1. Kurangnya
penyelesaian masalah
hukum ketika jadwal
responsiveness atau
secara kekeluargaan
sidang beberapa klien
ketanggapan LK3
dengan menjadi
bersamaan dalam satu
terhadap banyaknya
mediator.
hari, karena selain harus
kasus dan klien yang
2. Membantu klien korban
mendampingi klien di
masuk sehingga
KDRT yang kurang
persidangan, terdapat
menyebabkan
mampu secara finansial
jadwal piket yang telah
pelayanan terhadap
dalam mengurus
ditetapkan untuk berjaga
klien belum maksimal.
permasalahannya yang
di Pengadilan Negeri,
harus diselesaikan
Pengadilan Agama, dan
melalui pengadilan.
Lembaga Pemasyarakatan.
D. Peran Penunjang 1. Tercipta kerjasama
1. Sebagai lembaga yang
1. Kurangnya inisiatif dari
antar LK3 dan lembaga
menerima rujukan dari
lembaga lain untuk
sosial lainnya yang juga
lembaga lain dan karena
mengikuti program-
menangani kasus
merupakan satu-satunya
program bantuan yang
Kekerasan Dalam
LK3 yang mendapat
diberikan pemerintah
Rumah Tangga
program bantuan hukum
yang dapat menunjang
sehingga penanganan
gratis, maka banyak
kinerja mereka dalam
kasus menjadi lebih
sekali rujukan yang
menangani kekerasan
mudah dan maksimal.
diterima LK3 sehingga
dalam rumah tangga
kasus yang ditangani LK3 menjadi menumpuk
114
dan berimbas pada lamanya proses penyelesaian kasus klien.
Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan. Apabila peran dan fungsi LK3 Sekar Melati dapat berjalan dengan optimal, maka dapat menekan jumlah korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang ada di Kota Yogyakarta. Berikut beberapa saran yang dapat diberikan: 1. Berkaitan dengan kurangnya petugas, maka LK3 dapat enambah jumlah tenaga konsultan untuk mengantisipasi agar klien tidak terlantar karena tidak adanya konsultan. 2. Untuk mengatasi permasalahan mengenai belum maksimalnya fasilitas fisik yang dimiliki LK3, maka LK3 dapat mencari sponsor ataupun donatur selama tidak bertentangan dengan peraturan dan ketentuan lembaga, untuk melengkapi fasilitas layanan demi kenyamanan klien. 3. Selain membenahi fasilitas fisik, demi kenyamanan klien berkaitan dengan gedung yang dipakai bersama, LK3 dapat memberikan penjelasan dan pengertian pada lembaga lain untuk saling menghormati, toleransi, dan menghargai sesama pengguna gedung agar kegiatan masing-masing lembaga dapat berjalan lancar. 4. Untuk mengefisienkan proses seleksi klien calon penerima bantuan, maka pada pertengahan tahun LK3 sudah dapat melakukan pemilihan calon peserta pelatihan yang potensial, karena program bantuan biasanya diadakan akhir tahun. Jika hal tersebut dilakukan sedini mungkin, maka akan terdapat cukup waktu untuk menyeleksi klien secara teliti. LK3 akan mempunyai list atau daftar klien calon peserta pelatihan yang akan memudahkan pemilihan klien ketika ada program pelatihan.
115
5. Dalam monitoring klien, hendaknya dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali agar dapat mengetahui perkembangan klien baik klien lama maupun klien baru. Hal ini untuk menghindari adanya penyimpangan terhadap bantuan karena pada beberapa klien lama, usaha mereka tidak lagi dijalankan. 6. Untuk meningkatkan ketanggapan LK3, dilakukan dengan menambah personil tim hukum dan menyiagakan tim hukum di kantor LK3 dengan pembagian jadwal dan tugas, juga memberikan sanksi yang tegas pada petugas yang tidak hadir pada jadwal kerjanya, sehingga hal tersebut dapat menunjukan profesional LK3 dan klien dapat segera ditangani permasalahannya. 7. Untuk mengurangi penumpukan klien pada satu lembaga, pada saat pertemuan forum, LK3 Sekar Melati dapat menyarankan lembaga atau LK3 lain untuk mengajukan proposal dan persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan program bantuan hukum gratis dari Kementrian Hukum dan HAM RI sehingga, ketika klien mereka mengalami kasus hukum, klien tidak harus dirujuk ke lembaga lain dan kasus dapat ditangani dengan lebih efektif. Apabila saran-saran tersebut dapat dilaksanakan, maka diharapkan kinerja LK3 Sekar Melati dan lembaga-lembaga lain yang menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga dapat lebih baik daripada sebelumnya.
116