BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada pengujian
kekuatan Balok baja profil L yang dibebani arah aksial dengan pemberian cor beton pengisi adalah sebagai berkut : 1.
Beban maksimum rata-rata pada balok dengan baja profil L adalah 40,3369 kN dan hal ini melebihi dari perhitungan teoritis yaitu 26 kN.
2.
Defleksi maksimum yang dapat dicapai sebesar 10,82 mm pada beban maksimum.
3.
Balok mengalami defleksi sehingga menyebabkan terjadinya retakan yang sering disebut retakan lentur. Pada pengujian balok beton dengan baja profil L1 (30x30x2,3mm)
beban maksimum yang mampu ditahan sebesar 40,3369 kN dengan Defleksi lenturnya 10,82 mm, sedangkan balok dengan baja profil L2 (23x23x1,9mm) beban maksimum yang mampu ditahan sebesar 34,144 kN dengan Defleksi lenturnya 5,92 mm.
53
6.2.
Saran Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah :
1.
Pada penelitian ini balok dengan tulangan tarik baja siku sebaiknya menggunakan mutu baja yang sama.
2.
Untuk penelitian balok yang akan datang sebaiknya dibandingkan kuat lenturnya balok dengan profil L dengan balok dengan baja ulir.
.
54
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph E., 1985, Disain Baja Konstruksi (Structural Steel Design), Penerjemah Pantur Silaban, Ph. D., Penerbit Erlangga, Jakarta. Dipohusodo Istimawan, 1994, Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T15-1991-03, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta SNI-03-1729-2002, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional BSN. SNI-03-2847-2002, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional BSN. Tall, Lambert, 1974, Structural Steel Design, The Ronald Press Company, New York. Tjokrodimuljo, 1992, Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta
55
LAMPIRAN
Laampiran 1 Pemeriksaan n Kandungan n Zat 56 Orrganik Dalaam Pasir Sebbelum Dicuci D
Univversitas Atm ma Jaya Yo ogyakarta Faku ultas Teknik Prog gram Studi Teknik T Sipil Labo oratorium Struktur S Dan n Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta a 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/10 054, Fax. (62-27 74) 562258
PEM MERIKSAA AN KANDU UNGAN ZA AT ORGANIK DALA AM PASIR R SE EBELUM DICUCI D 1.
Baahan
:
a Pasir kerring tungk a. ku, asal : Merapi M Vo olume 130 cc c b Larutan NaOH 3 % b.
2.
Allat
3.
Sk ketsa
: Gelas G ukurr, ukuran
2 cc : 250
NaOH 3% % 2000 cc Pasir
4.
mkan selam ma 24 jam, warna w laru utan diatass pasir sesu uai Haasil didiam deengan warn na Gardnerr Standard Color no. 5 / ( 8 ) / 11 / 14 / 16
p dicuci dahulu karrena kandunngan zat orgganiknya ban nyak. Kesimpulan : Pasir perlu
Laampiran 57 2 Pemeriksaan n Kandungann Zat O Organik Dalaam Pasir Seetelah Dicuci D
Univversitas Atm ma Jaya Yo ogyakarta Faku ultas Teknik Prog gram Studi Teknik T Sipil Labo oratorium Struktur S Dan n Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta a 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/10 054, Fax. (62-27 74) 562258
PEM MERIKSAA AN KANDU UNGAN ZA AT ORGANIK DALA AM PASIR R SE ESUDAH DICUCI D 1.
Bahann
:
a. Paasir kering tungku, t asall
:
Merapi
Volum me 130 cc a.
Larutaan NaOH 3 %
2.
Alat
:
:
Gelas ukur, ukkuran
250 cc 3.
Sketsaa
NaOH 3% % 2000 cc Pasir
4.
mkan selam ma 24 jam, warna w laru utan diatass pasir sesu uai Haasil didiam deengan warn na Gardnerr Standard Color no. ( 5) / 8 / 11 / 14 / 16
Kesimpulaan
: Seteelah dicuci,, zat organik k di dalam pasir p sedikiit sehingga dapat diguunakan sebbagai bahan n pembuat beton b
L Lampiran
Peemeriksaan Kandungan n Lumpur 58 Daalam Pasir
Un niversitas Atma A Jaya Yogyakarta Y Fa akultas Tekknik Pro ogram Stud di Teknik Sipil
Laboratorium Struktur Da an Bahan Bangunan B Jln. Babarssari 44,Yogyakarta 55281 .Kota ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PEMERIKS SAAN KAN NDUNGAN N LUMPUR R DALAM M PASIR 1.
Bahann
: a. Pasirr kering tung gku asal : Merapi M denggan berat 10 00 gram b. Air jeernih asal
2.
Alat
:
L LSBB Prodii TS FT-UA AJY
: a. Gelass ukur, ukurran
:
250 ccc
b. Timbbangan c. Tunggku (oven), suhu dibuatt antara 1055oC – 110oC d. Air tetap t jernih setelah 300
Kali ppengocokan
e. Pasirr + piring masuk m tungkku tanggal : 29/03/201 10 Jam : 3.
11.00
Sketsaa
Air 12 cm m
Pasir
4.
Hasill Setelaah pasir keluuar tungku tanggal
:
12/004/2010
a. berat pirinng + pasir
:
2001
gram
b. berat pirinng kosong
:
113
gram
c. berat pasirr Kaandungan luumpur =
:
88
3
Jam : 10 0.00
g gram
1000− 88 x100.%=12% 1 100
Keesimpulan : Kandungan lumpur dalam d pasirr 12 % meleebihi syarat yang ditentukann yaitu 5% maka haruss dilakukan pencucian.
Lampiran n Un niversitas Atma A Jaya Yogyakarta Y Fa akultas Tekknik
59Berat Jenis Pemerik ksaan Pasir
Pro ogram Stud di Teknik Sipil Laboratorium Struktur Da an Bahan Bangunan B Jln. Babarssari 44,Yogyakarta 55281 .Kota ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PE EMERIKS SAAN BER RAT JENIS S PASIR Bahan
:
Pasir
Asal dari
:
Merapi
Keadaan
:
Lapangan
Diperiksa tgl.
:
05/04/2010
No.
meriksaan Pem
Berat
A
B Berat Contohh Jenuh Kerring Permuk kaan (SSD) – (500)
500
B
B Berat contohh kering
498
C
B Berat labu + air, temperatur 25°
652
D
B Berat labu + contoh (SS SD) + air, tem mperatur 255°C
973
E F G H
B Bulk = BJ
A (C C + 500 − D)
2,7933 3
B Jenuh Kerring Permukkaan (SSD)) = BJ B Semu (Appparent) = BJ
B (C + 5000 − D)
B (C + B − D)
Penyerapan (Absorption ( n) =
(500 − B ) x100% B
4
2,7821 2,8135 5 0,4016 6
Laampiran Un niversitas Atma A Jaya Yogyakarta Y a Fa akultas Tekknik
5
60 Peemeriksaan Keausan A Agregat Kassar Dengan Mesin Los Angeles
Prrogram Stud di Teknik Sipil S La aboratorium m Struktur Dan D Bahan Bangunan B arta 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 5654 411 PSW. 1053 3/1054, Fax. (62 2-274) 562258 Jln. Babarrsari 44,Yogyaka
ERIKSAAN N KEAUSA AN AGREG GAT KASA AR PEME DENGAN N MESIN LOS L ANGE ELES 1. Bahann
: Krikil K
2. Asal
: Clereng C
ngan Grradasi Sarin Tertah han Lolos ½ 3/8
¾ ½
Berat sebbelum (A) Berat Sessudah Diayaak Saringann No. 12 (B) Berat Sessudah (A-B) Keausan = A − B × 1000 % A
Ukurran Saringaan Tertaahan Lolos 1 1 1/2 3//4 1 1//2 3/4 3//8 1/2 1//4 3/8 No. 4 1/4 No. 8 No. 4 Total aja Jumllah Bola Baj
A
12
n Beraat Saringan Massing-Masing g A Agregat 25500 gram 25500 gram 5000 graam 3800 graam 1200 graam 24 % Berat Agregat B C 2500 2500 5000 11 8
O 40,5% < 50%, 5 memeenuhi syaratt Kesimpulaan : Menuruut AASHTO
D
6
Laampiran
6 61 Peemeriksaan Kadar K Air Kerikil
Un niversitas Atma A Jaya Yogyakarta Y Fakultas Teknik ogram Stud di Teknik Siipil Pro
Laboratorium Struktur Da an Bahan Bangunan Jln. Babarsari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) 562258
PE EMERIKSA AAN KADAR AIR KERIKIL K 1. Bahan B 2. Asal A
: Clereng
Pemeriksaaan
No 1 2 3 4 5 6
: Kerikil K
Berat tinbox Berat tinbox + contoh basaah Berat tinbox + contoh keriing Berat air (2) - (3) Berat kering (3) ( – (1)
Wa =
(4) x 100% 1 (5)
K Kadar air reraata
Kerrikil A
B
9 9,79 1003,3 1002,73 0 0,57 922,94
8,27 94,9 94,5 0,4 86,33
0,55025
0,5025 0,31553 %
Laampiran U Universitas Atma Jaya a Yogyakartta
62
7
Pem meriksaan Berat B Jenis Kerikil K
Fakultas Teknik
P Program Sttudi Teknik Sipil L Laboratoriu um Struktur Dan Bahan n Bangunan n Jln. Bab barsari 44,Yogya akarta 55281 .K Kotak Pos - 108 86 (0274) 56 65411 PSW. 10 053/1054, Fax. (62-274) ( 562258
PEMER RIKSAAN BERAT JE ENIS KRIC CAK/KRIK KIL Bahan
: Krikil
Asal dari
: Clereng L : Lapangan
Keadaan
: 07/04/20010
Diperiksa tgl.
Krikil ukuuran 3/8” yaang telah diccuci Berat krikkil
: 1000 1 gram masuk oveen tanggal
Keluar oven tgl.
07/04/201 10
: 08/0 04/2010
A) Berat kerinng oven (A
: 989 gram g
Masuk airr 24 jam tgll
: 06/04/2010 0
Keluar airr tgl
: 07/04/2010 0 permukaaan dibersihkkan (kering))
Berat SSD D (B)
5 gram : 1005
kawat a (C) Berat conttoh dalam air Bulk spesif ific grafity
A B −C
Bulk spesif ific grafity (SSD) (
Apparent spesific s graf afity
Absorptionn
: 616,4 6 gram :
B B −C
A A−C
B− A x 100 % : A
2,5450 0
:
2,5862
:
2,6543
8% 1,6178
diimasukkan ddalam keran njang
Laampiran
8 63 P Pengujian Kuat K Tarik Baja B Ø 6mm
Un niversitas Atma A Jaya Yogyakarta Y Fa akultas Tekknik Program Stud di Teknik Sipil aboratorium Struktur Da an Bahan Bangunan B La
Jln. Babarssari 44,Yogyaka arta 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 5654 411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PENGUJIIAN KUAT TARIK T BAJA A Ø 6 mm Ø =
5.9
A =
27 7.33971007
Po =
104.8
mm mm2 mm
Beban (kgf)
B Beban (N)
Teganga an (Mpa)
ΔP.10^-2
ε
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 910 920 930 940 950 960 970
0 980.671 1961.342 2942.013 3922.684 4903.355 5884.026 6864.697 7845.368 8826.039 8 8924.1061 9 9022.1732 9 9120.2403 9 9218.3074 9 9316.3745 9 9414.4416 9 9512.5087
0 35.869 983906 71.739 967811 107.60 095172 143.47 793562 179.34 491953 215.21 190343 251.08 888734 286.95 587125 322.82 285515 326.41 155354 330.00 025193 333.58 895032 337.17 764871 340.7 763471 344.35 504549 347.93 374389
0 2 4 6 7 9 13 15 16.5 18 18.5 22 23 23.5 25 31 37.5
0 0.00019084 0.00038 81679 0.00057 72519 0.00066 67939 0.00085 58779 0.00124 40458 0.00143 31298 0.00157 74427 0.00171 17557 0.00176 65267 0.00209 99237 0.00219 94656 0.00224 42366 0.00238 85496 0.00295 58015 0.00357 78244
Beban maaksimum :
9 kgf 970
f maksimuum
:
3 347,9374 MPa
E
:
1150366,3653 MPa
Laampiran
9 64 Pengujian Kuat Tarik Baj aja Siku 2,,3 mm
Universitas Atma Jaya a Yogyakarrta Fakultas Teknik Program Sttudi Teknik Sipil
Laboratoriu um Struktur Dan Bahan n Bangunan n Jln. Bab barsari 44,Yogya akarta 55281 .K Kotak Pos - 108 86 (0274) 56 65411 PSW. 10 053/1054, Fax. (62-274) ( 562258
PENGUJIAN N KUAT TA ARIK BAJA SIKU S 2.3 mm m p=
17.62
mm
2.2
mm
A=
38.764
mm
Po =
114.37
mm
l=
Beban (k kgf)
Beeban (N)
Tegangan n (Mpa)
ΔP.10^-2
ε
0 100 200 300 400 500 600 700 800 850 900 960
0 980.671 9 1961.342 2 2942.013 3 3922.684 4 4903.355 5 5884.026 6 6864.697 7 7845.368 83 335.7035 8 8826.039 94 414.4416
0 25.2984 49861 50.5969 99721 75.8954 49582 101.193 39944 126.49 92493 151.790 09916 177.089 94902 202.387 79889 215.037 72382 227.686 64875 242.865 55866
0 4 8 10 13 18 23 27 33 39 80 160
0 0.00034 49742 0.00069 99484 0.00087 74355 0.00113 36662 0.00157 73839 0.00201 11017 0.00236 60759 0.00288 85372 0.00340 09985 0.00699 94841 0.01398 89683
Beban maaksimum :
9 kgf 960
f maksimuum
:
2 242,8656 MPa M
E
:
6 63061,0485 5 MPa
L Lampiran
100
65 Baaja Siku Peengujian Ku uat Tarik 1,9 mm
Unive ersitas Atm ma Jaya Yog gyakarta Fakulltas Teknikk Progrram Studi Teknik T Sipil Laborratorium Strruktur Dan Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta 4 5 55281 .Kotak Pos P - 1086 (0274) 565411 PSW. P 1053/1054, Fax. (62-274 4) 562258
PENGUJIIAN KUAT TARIK T BAJA A SIKU 1,9 mm m P =
15.62
m mm
L =
2.3
m mm
A =
35.926
m mm
Po =
104.5
m mm
Beban (k kgf)
Beb ban (N)
Tegangan (Mpa)
Δ ΔP.10^-2
ε
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1110 1270
0 98 80.671 196 61.342 294 42.013 392 22.684 490 03.355 588 84.026 686 64.697 784 45.368 882 26.039 98 806.71 1088 85.4481 1245 54.5217
0 27.29697 7155 54.59394 4311 81.89091 1466 109.1878 8862 136.4848 8578 163.7818 8293 191.0788 8009 218.3757 7724 245.672 2744 272.9697 7155 302.9963 3842 346.6715 5387
0 3 5 6 8 10 12 14 16 17 19 30.5 42.5
0 0.000287 7081 0.000478 8469 0.000574 4163 0.00076 6555 0.000956 6938 0.001148 8325 0.001339 9713 0.00153 311 0.001626 6794 0.001818 8182 0.00291 1866 0.004066 6986
Beban maaksimum :
1 1270 kgf
f maksimuum
:
3 346,6715 MPa
E
:
1150133,3435 MPa
Lam mpiran
Universitas Atma A Jaya Yogyakarta Y
11
66 Perhiitungan Teo oritis Kuat Tarik T Baaja Siku 23x x23x1,9 mm m
Fakultas Tekn nik Pro ogram Studi Teknik Sipil
Lab boratorium Struktur Da an Bahan Bangunan Jln. Babarsa ari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota ak Pos - 1086 (0274) 56541 11 PSW. 1053/1 1054, Fax. (62-2 274) 562258
PERHITU UNGAN TEO ORITIS KUA AT TARIK BA AJA SIKU 23 3x23x1,9 m mm 0.85fc
a= Tc
200 mm 49 170.64
Z = Ts
29.35 51
150 mm a
P/2
P/2
8 Wu l^2 + Pa/2 P Mu = 1/8
Hitung : AS
=
220.78
Rho
=
0 0.00863
rho max =
0.0323
mm m2
karena rho< rho max dpt d dipastika an tulangan baja b luluh fy
=
34 46.6715
rho min
=
0.0 0040384
<
a
=
30.014954
m mm
2 Z = d- a/2
Z = 155.64152
Mp pa
mm m
Mn
=
11912512
Mr
=
9.530
KN Nm
Mu
=
0 0.70608
KN N/m
berat balo ok
3 0.00863
Nm mm =
11.91251
KNm
? (trial)
=
Pu
=
31
Mu
=
9 9.65304
Balok Ha ancur pada MU M > Mr . . . !!!
KN N ( trial errorr ) >
9.530
KNm
Un niversitas Atma A Jaya Yogyakarta Y Fa akultas Tekknik Prrogram Stud di Teknik Sipil S
Lam mpiran
12 67 Perhhitungan Teeoritis Kuat Tarik B Baja Siku 30x30x2,3 mm m
La aboratorium Struktur Da an Bahan Bangunan B Jln. Babarssari 44,Yogyaka arta 55281 .Kottak Pos - 1086 (0274) 5654 411 PSW. 1053//1054, Fax. (62-274) 562258
UNGAN TEO ORITIS KUA AT TARIK BA AJA SIKU 30 0x30x2,3m mm PERHITU 0.85fc
a= Tc
2000 mm 49 170.64
Z = Ts
29.35 51
150 mm
a
P/2
P/2
8 Wu l^2 + Pa/2 P Mu = 1/8
Hitung : AS
=
2 265.42
Rho
=
0.01037
rho max =
0 0.0323
mm m2
karena rho< rho maxx dpt dipastikkan tulangan baja luluh Fy
=
242 2.8655
rho min
=
0.00 057645
<
a
=
25.2 278965
mm m
a Z = d- a/2
158.00952
mm m
Mn
=
101 185509
Nm mm =
Mr
=
8.148
KN Nm
Mu
=
0.70608
KN N/m
berat balok =
Mp pa 0.01037
10 0.18551
? (trial)
Pu
=
26
Mu
=
8.15304
KN N ( trial error ) <
Balok Hancur pada MU > Mr . . . !!!
8.14 48
KNm
KN Nm
Universitas Atma A Jaya Yogyakarta Y
Lam mpiran
Fakkultas Tekn nik Pro ogram Studi Teknik Sipil
13
68 Peerencanaan Adukan A Unntuk Beton Normal
Lab boratorium Struktur Da an Bahan Bangunan Jln. Babarsa ari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota ak Pos - 1086 (0274) 56541 11 PSW. 1053/1 1054, Fax. (62-2 274) 562258
PERENCA ANAAN AD DUKAN UNTUK U BE ETON NOR RMAL (S SNI T-15-1 1990-03) A. Data Bahan B 1. Baahan agregat halus (passir)
: Merrapi, Yogyakkarta
2. Baahan agregat kasar (kerrikil) : Kalii Clereng, Sleman, S Yoggyakarta 3. Jennis Semen
: Gressik Tipe I
4. Faaktor Air Sem men
: 0,5
B. Data Specific S Grravity 1. Specific graviity agregat halus h (pasir))
: 2,7640 2 kgg/m3
k (kerik kil) 2. Specific graviity agregat kasar
: 2,5227 2
3. Abbsorption aggregat haluss (pasir)
: 0,4016 0 %
4. Abbsorption aggregat kasarr (kerikil)
: 1,6178 1 %
kgg/m3
C. Hitungan 1. Kuuat tekan beeton yang diiisyaratkan (f’c) pada umur u 28 harri. f’c = 20 MPa. M 2. Meenentukan nilai n deviassi standar berdasarkan b tingkat muutu pengend dalian pellaksanaan pencampura p an. 3. Nilai margin ditentukan d s sebesar 12 MPa M k tekan beton b rata-raata yang dirrencanakan. 4. Meenetapkan kuat f’ccr = f’c + m = 20 + 12 = 32 MPa 5. Meenentukan jenis semen Jennis semen kelas k I (PC) 6. Meenetapkan jenis agregaat Aggregat haluss : pasir alam m Aggregat kasarr : alam/buaatan (alat peemecah batuu) 7. Meenetapkan faktor f air seemen, berdaasarkan jennis semen yaang dipakaii, dan kuuat tekan ratta-rata silinnder beton yang y direncanakan padda umur terttentu. Direncanakann sebesar 0,55. f air semen maksim mum. 8. Meenetapkan faktor
69
Tabel 3 SK SNI T-15-1990-03, untuk beton dalam ruangan bangunan sekeliling non korosif, beton di luar ruangan bangunan terlindung dari hujan dan terik matahari langsung. Fas maksimum 0,6. Bandingkan dengan no. 7, dipakai yang terkecil. Jadi digunakan fas 0,5. 9. Menetapkan nilai “slump”. Digunakan nilai slump dengan nilai maksimum 150 mm minimal 75 mm. 10. Menetapkan besar butir agregat maksimum diambil nilai terkecil dari : -
1/3 tebal beton (120) = 1/3 x 120 = 40 mm.
-
3
/4 jarak bersih antar baja tulangan (70) = 3/4 x 70 = 52,5 mm.
-
1
/5 jarak terkecil bidang bekesting = 1/5 x 150 = 30 mm
Besar butiran maksimum ditetapkan/diambil 40 mm. 11. Menetapkan jumlah air yang diperlukan tiap m3 beton. (Tabel 6 SK SNI T-15-1990-03) -
ukuran maksimum 40 mm
-
nilai “slump” 75 mm – 150 mm
A = (0,67 x Ah) + (0,33 x Ak) = (0,63 x 175) + (0,37 x 205) = 184,9 lt = 184,9 kg. Dengan : Ah = jumlah air yang diperlukan jenis agregat halusnya. Ak = jumlah air yang diperlukan jenis agregat kasarnya. 12. Menghitung berat semen yang diperlukan : -
per m3 beton
: (A / fas) = (184,9/0,5) = 369,8 kg
13. Keperluan semen minimum : ( Tabel 3 SK SNI T-15-1990-03), beton dalam ruang bangunan, keadaan keliling non korosif , fas 0,5, jumlah semen minimum 275 kg/m3 beton. 14. Jumlah semen yang dipakai 369,8 kg. 15. Penyesuaian jumlah air atau fas (tetap 0,5). 16. Penentuan daerah gradasi agregat halus (Grafik 3 – 6 SK SNI T-15-1990-03). 17. Perbandingan agregat halus dan kasar. (Grafik 10 – 12 SK SNI T-15-1990-03)
70
-
ukuran maksimum 30mm
-
nilai “slump” 75 mm – 150 mm
-
fas 0,5
-
jenis gradasi pasir no. 2 Î Grafik 10 – 12 SK SNI T-15-1990-03
Diambil proporsi pasir = 38 % Berat jenis agregat campuran : = (P/100) x Bj agregat halus + (K/100) x Bj agregat kasar = (38/100) x 2,7640 + (62/100) x 2,5227 = 2,6144 kg/m3 P = % agregat halus terhadap agregat campuran K = % agregat kasar terhadap agregat campuran 18. Berat jenis beton Grafik 13 SK SNI T-15-1990-03, terlihat : Bj campuran (langkah 18) Î 2,6144 kg/m3Î dibuat karena terdekat -
Keperluan air yaitu 184,9 kg (langkah 11) Î ditarik garis vertikal ke atas sampai dengan kurva, ditarik garis ke kiri didapat 2380 kg/m3.
19. Keperluan agregat campuran = berat beton tiap m3 – Keperluan air dan semen = 2380 – (184,9 + 369,8) = 1825,3 kg/m3 20. Menghitung berat agregat halus Berat agregat halus
= % berat agregat halus x keperluan agregat campuran = 38 % x 1825,3 = 693,614 kg/m3
21. Menghitung berat agregat kasar = hasil langkah 20 – hasil langkah 21 = 1825,3 – 693,614 = 1131,686 kg/m3 Kebutuhan Bahan Susun Adukan Beton Normal : •
Semen
= 369,8
kg/m3
•
Pasir
= 693,614
kg/m3
•
Kerikil
= 1131,686 kg/m3
•
Air
= 184,9
kg
Foto Dokumentasi Penelitian
Foto : Pengelasan Baja Siku dengan Pengaku Tulangan Diameter 6mm
Foto : Pengecoran Balok Beton Foto: Pembuatan Silinder Beton
Foto : Benda Uji
Foto : Pengujian Balok Baja Siku
Foto : Benda Uji setelah di Uji (Hancur)