BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Dari hasil pengujian perangkat lunak pada Bab V, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan membuat frekuensi tinggi sama dengan nol, algoritma Papoulis-Gerchberg dapat melakukan interpolasi pada nilainilai yang tidak diketahui dan memperbaiki aliasing atau kerusakan untuk komponen-komponen frekuensi rendah. Selain itu, dengan menekan nilai yang diketahui, maka beberapa nilai frekuensi tinggi dapat diprediksikan. 2. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa algoritma Papoulis-Gerchberg dalam teknik SuperResolusi merekonstruksi citra lebih pada ketegasan dan kejelasan garis, sementara untuk kekonsistenan warna kurang dapat diandalkan dengan baik. Oleh karena itu, aplikasi teknik Super-Resolusi menggunakan algoritma ini lebih cocok untuk merekonstruksi citra-citra dimana informasi yang dibutuhkan dalam bentuk garis seperti tulisan, plat nomor, dll. tanpa menuntut kualitas citra dari segi estetika atau keindahan. 3. Nilai parameter rekonstruksi, yaitu Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) berbeda-beda pada tiap data citra input, dimana hal ini terkait dengan kerumitan data citra input tersebut. Selain pada kerumitan data, hasil rekonstruksi citra juga bergantung pada jumlah citra input yang digunakan. Dari hasil uji coba, ternyata kualitas secara numerik menunjukkan bahwa citra hasil SuperResolusi memberikan kualitas lebih baik jika jumlah input tidak terlalu banyak. Hal ini karena semakin banyak citra input, semakin banyak noise yang perlu diperbaiki sehingga sistem tidak dapat memberikan hasil yang maksimal. Tetapi dalam perangkat lunak ini, nilai PSNR tidak dapat menjadi patokan perhitungan kualitas citra secara informatif, melainkan secara kesamaan matriks antara citra-citra yang dibandingkan. Nilai PSNR yang besar tidak menjamin bahwa citra tersebut memiliki informasi yang diperlukan, begitu juga sebaliknya.
109
4.
5.
Hasil rekonstruksi citra menggunakan algoritma PapoulisGerchberg tanpa pembesaran dengan hasil yang mengalami perbesaran 2x memiliki nilai PSNR yang hampir sama. Dari hasil pengujian 4 citra, didapatkan rata-rata nilai PSNR 62.81158 dB untuk citra tanpa pembesaran dan 62.69849 dB untuk citra yang mengalami perbearan 2x. Artinya, kualitas citra hasil pembesaran tetap baik dan tidak mengalami kerusakan seperti perpecahan atau pengaburan yang berarti. Hasil rekonstruksi citra menggunakan algoritma PapoulisGerchberg memiliki kualitas jauh lebih baik jika citra input yang menjadi dasar grid dalam rekonstruksi adalah citra observasi yang pertama. Dalam kasus nyata berarti bahwa citra yang dijadikan dasar rekonstruksi haruslah citra yang tepat berada di depan kamera ketika video disyuting.
6.2 Saran Saran yang dapat diberikan dalam pengembangan tugas akhir ini antara lain adalah: 1. Registrasi citra merupakan bagian yang sangat penting dalam teknik Superesolusi. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan pengguanan metode registrasi citra yang lebih baik dalam estimasi translasi ataupun rotasi sehingga teknik Super-Resolusi menggunakan algoritma Papoulis-Gerchberg akan memberikan hasil yang lebih baik pula. 2. Sebagai pengembangan perangkat lunak, penelitian dapat ditingkatkan untuk menghasilkan video beresolusi tinggi dari video yang resolusinya rendah.
110
DAFTAR PUSTAKA [1]
Chatterjee, P., Mukherjee, S., Chaudhuri, S. dan Seetharaman, G. ”Application of Papoulis-Gerchberg Method in Image Super-resolution and Inpainting”. The Computer Journal Vol. 00 No. 0, 2007. [2] Eko, Sasmito Mirza. 2005. Super Resolusi Menggunakan Metode Maximum A Posterior (MAP). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [3] EPFL. 2009. Superresolution Software. http://lcavwww.epfl.ch/software/superresolution/index.ht ml [4] Gonzales, R. C., Woods, dan Richard E. 2002. Digital Image Processing. New Jersey: Prentice Hall. [5] Imanuel G., Sapril. 2005. Super Resolusi Menggunakan Metode Iterative Back Projection (IBP). Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [6] Jain, D. “Superresolution using Papoulis-Gerchberg Algorithm”, EE392J Digital Video Processing. Stanford University, Stanford, CA. 2005. [7] Kartikaningtyas, Intan Cahyanti. 2005. Super Resolusi Menggunakan Metode Maximum Likelihood Estimates (MLE). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [8] Munir, R. 2004. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung: Penerbit Informatika. [9] Nugroho, R. 2006. Penerapan Algoritma Estimasi Dinamis pada Rekonstruksi Citra Super Resolusi. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [10] Vandewalle, P., Süsstrunk S. and Vetterli M. “A Frequency Domain Approach to Registration of Aliased Images with Application to Super-Resolution”. EURASIP Journal on Applied Signal Processing (special issue on Super-
111
resolution), Vol. 2006, pp. Article ID 71459, 14 pages, 2006. [11] Wijaya, M. Ch. dan Prijono, A. 2007. Pengolahan Citra Digital menggunakan MatLAB Imaging Processing Toolbox. Bandung: Penerbit Informatika. [12] Works, The Math. Image Processing Toolbox For Use with MATLAB. The Math Works Inc, 1994-2005.
112
BIODATA PENULIS Dunia masa depan adalah milik orang yang mempunyai misi di hari ini. Kalimat tersebut telah menjadi motto hidup penulis yang bernama lengkap cukup singkat, Karina. Karina dilahirkan di Tasikmalaya, 29 November 1986 dari pasangan Bapak Yudi Haryanto dan Ibu Neti A. Tejawati. Ia merupakan anak sulung dari empat bersaudara, memiliki adik bernama Karisa, Adira Putra Haryanto dan Alya Sadarati. Selama hidupnya, ia hidup berpindah-pindah kota dan provinsi mengikuti tugas sang Papa sehingga mengalami pendidikan formal di tempat-tempat yang berbeda pula. Pendidikan sekolah dasarnya, setelah mengalami lima kali perpindahan, diselesaikan di SDN Kranji IX Bekasi, kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 14 Bekasi, SMP Negeri 3 Tasikmalaya, SMA Negeri 2 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2005. Kemudian, ia terdaftar sebagai mahasiswa Strata 1 Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan NRP 1205 100 053 melalui jalur SPMB. Karena kecintaannya terhadap sastra dan keinginannya untuk mendapat beasiswa ke luar negeri, pada tahun 2006 ia juga terdaftar sebagai mahasiswa Strata 1 Jurusan Sastra Inggris Untag Surabaya. Di samping berkuliah di dua perguruan tinggi, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti himpunan mahasiswa, Keluarga Mahasiswa Jawa Barat (KM Jabar), dan menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Pemrograman Komputer I, Kalkulus I dan Kalkulus II di Jurusan Matematika, serta untuk MK Ms.Access, MySQL, dan Oracle di program vokasional PAPSI ITS. Beberapa prestasi yang pernah diraih selama berkuliah diantaranya yaitu sebagai perwakilan Jurusan Matematika dalam pemilihan Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) ITS 2008, sebagai perwakilan ITS dalam Olimpiade Matematika tingkat Nasional, dan menjadi salah satu peraih IPK terbaik baik di ITS maupun di Untag. (e-mail:
[email protected])
113