267 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan
1. Potensi yang dapat diangkut menggunakan jaringan jalan rel dibawah ini adalah berdasarkan skenario pesimis : • Angkutan Penumpang
No. 1 2 3 4
Koridor Pentahapan I Pentahapan II Pentahapan III Utara Pentahapan III Selatan
•
No. 1 2 3 4
2006 1294892 1234538 46977 438562
Pergerakan ( orang ) 2010 2020 2030 1401509 1804526 2207543 1345563 1636689 1927815 51473 62712 73952 475730
590996
706262
2040 2665151 2224365 85192 830465
Angkutan Barang
Koridor Pentahapan I Pentahapan II Pentahapan III Utara Pentahapan III Selatan
Pergerakan ( ton ) 2020 2030 6688328 9547213 7400000 10400000
2006 2237010 3597436
2010 3829443 4400000
262547
323294
569882
816470
1100946
1392130
2543666
5230998
7918330
10535600
2. Teknologi kereta api dan struktur jalan rel : • Lokomotif CC 202. • Rel tipe R 54. • Jarak antar bantalan 60 cm. • Lebar sepur 1067 mm. • Bantalan WIKA tipe N-67. • Balas dengan tebal : 50 cm untuk tebal balas atas 20 cm untuk tebal balas bawah
2040 10558362 14486582
268 • 3. • • • • 4. •
•
Pekerjaan perbaikan tanah menggunakan geotextile dan PVD. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi jalan rel jika dibangun pada tahun 2009 adalah : Pentahapan pembangunan pertama sepanjang 164,5 km : Rp 2.725.404.140.093,Pentahapan pembangunan kedua sepanjang 115 km : Rp 1.930.620.356.742,Pentahapan pembangunan ketiga koridor utara sepanjang 99,75 km : Rp 1.437.406.413.777,Pentahapan pembangunan ketiga koridor selatan sepanjang 143,5 km : Rp 2.894.270.208.289,Kelayakan tiap pentahapan pembangunan : Pentahapan pembangunan pertama layak untuk dibangun secara ekonomi, dengan parameternya : ¾ BCR = 3,75 ¾ NPV = Rp 15.337.380.186.403,¾ EIRR = 22,15 % Dan layak secara finansial, dengan parameternya : ¾ BCR = 3,29 ¾ NPV = Rp 6.072.247.539.162,¾ FIRR = 136,73% ¾ Payback Period = 1 tahun setelah operasi. ¾ ROI = 117,25 % Pentahapan pembangunan kedua layak untuk dibangun secara ekonomi, dengan parameternya : ¾ BCR = 4,33 ¾ NPV = Rp 13.670.755.677.058,¾ EIRR = 24,88 % Dan layak secara finansial, dengan parameternya : ¾ BCR = 4,17 ¾ NPV = Rp 27.432.675.673.383,¾ FIRR = 91,2% ¾ Payback Period = 2 tahun setelah operasi. ¾ ROI = 142,84 %.
269 •
•
Pentahapan pembangunan ketiga koridor selatan layak untuk dibangun secara ekonomi, dengan parameternya : ¾ BCR = 4,92 ¾ NPV = Rp 19.555.277.313.822,¾ EIRR = 24,65 % Dan layak secara finansial, dengan parameternya : ¾ BCR = 2,84 ¾ NPV = Rp 3.453.342.809.043,¾ FIRR = 121,38% ¾ Payback Period = 1 tahun setelah operasi. ¾ ROI = 106,11 %. Pentahapan pembangunan ketiga koridor utara tidak layak untuk dibangun secara ekonomi apabila proporsi perpindahan moda transportasi dari jalan raya ke jalan rel hanya 15 %, dengan parameternya : ¾ BCR = 0,98 ¾ NPV = - Rp 26.335.836.060,¾ EIRR = 7,14 % Maka pembangunan pentahapan ketiga akan layak secara ekonomi apabila proporsi perpindahan moda transportasi dari jalan raya ke jalan rel melebihi 15 %, dengan parameternya : ¾ BCR = 4,45 ¾ NPV = Rp 10.958.480.481.526,¾ EIRR = 17,89% Dan layak secara finansial, dengan parameternya : ¾ BCR = 1,04 ¾ NPV = Rp 30.482.688.649,¾ FIRR = 9,8% ¾ Payback Period = 16 tahun setelah operasi ¾ ROI = 101,29 %. Tetapi pentahapan ini akan semakin layak dibangun jika seluruh pentahapan pembangunan lainnya telah dibangun dan pertambangan batu bara dan bahan tambang lainnya yang terdapat di kabupaten Rokan Hulu
270 yang terletak di kabupaten Rokan Hulu dengan cadangan 73.000.000 ton telah dieksplorasi. 6.2
Saran
1. Pembangunan jaringan jalan rel di Provinsi Riau dapat segera dilakukan karena layak secara ekonomi dan finansial, kecuali pentahapan pembangunan ketiga koridor utara. Karena pembangunan jalan rel ini membawa banyak manfaat bagi masyarakat Provinsi Riau, hal ini dapat dilihat dari penghematan B.O.K, penghematan nilai waktu dan penurunan tingkat kecelakaan. 2. Biaya pembebasan lahan ditanggung oleh pemerintah kabupaten / kota di Provinsi Riau yang wilayahnya dilalui jaringan jalan rel. 3. Biaya konstruksi untuk trunk line ditanggung oleh APBN pemerintah pusat dibantu APBD pemerintah Provinisi Riau dan pemerintah kabupaten / kota. 4. Biaya konstruksi untuk jalur feeder ditanggung oleh APBD pemerintah Provinsi Riau dan kabupaten / kota dibantu APBN pemerintah pusat. 5. Swasta dapat dilibatkan penuh sebagai operator ( penyediaan rolling stock, operasional, dan perawatan ). Atau pemerintah daerah dapat berperan dengan mendirikan BUMD kereta api seperti yang dilakukan pemerintah Provinsi Riau di bidang perhubungan udara dengan mendirikan “Riau Airlines”, dan bekerja sama dengan P.T Kereta Api Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Anshory, Irfan. 2009. Perencanaan Struktur Jalan Rel Rantau Prapat – Duri II. Tugas Akhir Di Jurasan Teknik Sipil FTSP ITS. Badan Pusat Statisik Provinsi Riau. 2004 . Riau Dalam Angka 2004. Pekanbaru : BPS Dan Bappeda Provinsi Riau. Badan Pusat Statisik Provinsi Riau. 2005. Riau Dalam Angka 2005. Pekanbaru: BPS Dan Bappeda Provinsi Riau. Badan Pusat Statisik Provinsi Riau. 2006. Riau Dalam Angka 2006. Pekanbaru: BPS Dan Bappeda Provinsi Riau. Badan Pusat Statisik Provinsi Riau. 2007. Riau Dalam Angka 2007. Pekanbaru: BPS Dan Bappeda Provinsi Riau. Departemen Perhubungan. 2009. Pengembangan Data Perhubungan Darat Provinsi Riau. Jakarta : Departemen Perhubungan. Dinas Perhubungan Provinsi Riau. 2005. Konsep Penyusunan Feasibility Study Jaringan Jalan Rel Kereta Api DI Provinsi Riau ( Executive Summary ). Pekanbaru: Dinas Perhubungan Provinsi Riau. Kartika, A.Agung, 2006. Ekonomi Jalan Raya ( PS:1300). Diktat Kuliah, Program S-1 Jurusan Teknik Sipil FTSP, Surabaya. Kurniawan, Dedik, 2008. Studi Kelayakan Jalan Lingkar Kraksaan Probolinggo Dari Segi Lali Lintas Dan Ekonomi Jalan Raya, Tugas Akhir Di Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS. Morlok, E.K, 1981. Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi. Erlangga, Jakarta.
117
116 PJKA, 1986. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (Peraturan Dinas no. 10). PJKA, 1986. Penjelasan Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (Penjelasan Peraturan Dinas no.10). Pujawan, Nyoman I. 2008. Ekonomi Teknik ( Edisi Kedua), Guna Widya, Surabaya. Soeharto, Iman. 2002, Studi Kelayakan Proyek Industri, Erlangga, Jakarta. Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan Dan Permodelan Transportasi ( Edisi Kesatu),. Erlangga, Jakarta. Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan Dan Permodelan Transportasi ( Edisi Kedua), Erlangga, Jakarta. Wahyudi, Herman. 1993. JALAN KERETA API (STRUKTUR DAN GEOMETRIK JALAN REL). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS
BIODATA PENULIS Penulis dilahirkan di Pekanbaru, 23 April 1987, merupakan anak tunggal. Penulis telah menempuh pendidikan formal, yaitu di SDN 005 Rumbai Pekanbaru, SMPN 4 Pekanbaru, dan SMAN 8 Pekanbaru. Setelah lulus dari SMAN, penulis diterima di Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS dan mendapatkan bantuan biaya perkuliahan selama berkuliah di ITS oleh Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2005 dan terdaftar dengan NRP.3105100066. Di Jurusan Teknik Sipil ini, penulis mengambil bidang studi perhubungan. Penulis pernah meraih juara II pada lomba foto yang diadakan jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS dalam rangka memperingati Ulang Tahun Emas ( 50 tahun ) jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS. Selain itu Penulis juga sempat aktif di beberapa kegiatan yang diadakan Jurusan Teknik Sipil maupun Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMS) dan ikatan mahasiswa Riau di Surabaya. Email :
[email protected]