BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi Jurusan. 6.1 Kesimpulan
88
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja (SPK) Jurusan Teknik Industri Universitas X menggunakan metode Performance Prism menghasilkan 35 indikator kinerja (KPI) yang dipakai untuk mengukur kinerja Jurusan. Dua KPI yang mempunyai bobot terbesar dalam mempengaruhi kinerja Jurusan adalah KPI-KPI yang berorientasi pada pemenuhan kepuasan mahasiswa, yaitu “prosentase dosen yang mempunyai kinerja rendah menurut penilaian mahasiswa” dengan bobot 0,098 dan “Prosentase rata-rata mahasiswa yang mendapat nilai D dan E” dengan bobot 0,082.
Ini berarti bahwa
manajemen Jurusan mempunyai perhatian yang tinggi terhadap kepuasan mahasiswa. Secara keseluruhan kinerja Jurusan berada pada kondisi yang baik, karena KPI yang mempunyai bobot yang besar dalam mempengaruhi kinerja Jurusan telah berada pada level performansi yang baik. Kinerja Jurusan yang cukup baik ini dapat ditunjukkan pada nilai indikator pencapaian Jurusan (current performance), yaitu sebesar 6,57029 pada skala 0 sampai dengan 10, yang berarti pula bahwa kinerja Jurusan tersebut berada diatas rata-rata.. Selain itu, indeks produktivitas Jurusan sebesar 119% yang berarti bahwa performansi Jurusan telah mengalami peningkatan sebesar 119% jika dibandingkan dengan performansi pada periode sebelumnya. Walaupun demikian, masih terdapat 13 indikator kinerja (KPI) yang masih mempunyai nilai performansi jelek. Manajemen Jurusan dapat mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan 13 KPI yang masih jelek tersebut dengan tetap menjaga KPI-KPI yang sudah cukup baik dan yang sudah baik agar dihasilkan peningkatan kinerja Jurusan secara berkelanjutan pada masa yang akan datang.
6.2 Saran Agar pelaksanaan pengukuran kinerja dengan metode Performance Prism ini dapat berjalan dengan baik, maka disarankan sebagai berikut: 1. Penelitian
mengenai
pengukuran
kinerja
Jurusan
dengan
metode
Performance Prism ini merupakan penelitian awal, sehingga untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Jurusan dapat mengembangkan rancangan sistem pengukuran kinerja ini di kemudian hari untuk mengatasi
89
dan memperbaiki KPI yang berada pada level jelek dan level cukup, karena rekomendasi perbaikan yang penulis usulkan kepada Jurusan hanya bersifat umum saja. Penulis mengharapkan Jurusan dapat mengembangkan rancangan sistem pengukuran kinerja ini dengan memberikan pemecahan secara detail dan dapat diuji melalui implementasi langkah-langkah perbaikan. 2. Pengukuran kinerja yang telah dilakukan ini berguna bagi Jurusan dalam mengevaluasi kinerja tiap indikator kinerja Jurusan, sehingga Jurusan dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus (continous improvement). Peningkatan kinerja Jurusan secara keseluruhan dapat dilakukan dengan memperbaiki kinerja tiap indikator kinerjanya. 3. Setelah dilakukan evaluasi, Jurusan dapat melakukan perbaikan terhadap KPI yang masih mempunyai level yang jelek dan level cukup, sehingga tingkat pencapaian terhadap target Jurusan dapat ditingkatkan lagi. Selain itu, Jurusan juga harus tetap mempertahankan KPI yang telah mempunyai level baik. Dengan demikian, kinerja Jurusan dapat meningkat untuk periode mendatang, sehingga Jurusan dapat berkembang dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA Arief, M. S. (2003) Perancangan dan Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance Prism di PT PAL Indonesia, Tugas Akhir, Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Bititci, U.S., (2000) Performance Measurement: Past, Present, the Future, Seminar Nasional Performance Management, Hotel Wisata Jakarta.
90
Bititci, U.S., Carrie, A.S., McDevitt and Turner, T., (1997) Integrated Performance Measurement Systems: A Reference Model, Proceeding of IFIP-WG Working Conference, Ascona-Ticino-Switzerland. David, F.R., (2004) Manajemen Strategis. Edisi Kesembilan, Ahli Bahasa: Kresno, S, PT Indeks, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional (2005), Praktek Baik Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Buku 1 : Pembelajaran. De Toni, A. and Tonchia, S. (1996), Lean Organisation, Management by Process and Performance Measurement, International Journal of Operations & Production Management, Vol.16 No.2 1996, pp. 221-236. Doumeingts, G., Clave, F. and Ducq, Y., (1995) ECOGRAI - A Method to Design and to Implement Performance Measurement Systems for Industrial Organisations - Concepts and Application to the Maintenance Function, in Rolstadas, A. (ed.), Benchmarking Theory and Practice, Chapman & Hall, London. Euske, K.J., (1984) Management Control: Planning, Control, Measurement and Evaluation, Addision-Wesley, reading, MA. Evangelidis, K. (1992), Performance Measured Performance Gained, The Treasurer, February 1992, pp.45-47. Globerson, S., (1985) Issues in Developing A Performance Criteria System for An Organisation, International Journal of Production Research, Vol. 23 No. 4, pp. 639-646. Idrus, N. etal (2000), Quality Assurance Handbook, 3 ed. Directorate General of Higher Education. Kaplan, R.S and Norton, D.P., (1996) Translating Strategic into Action - The Balanced Scorecard, Harvard Business School Press, Boston, Massachussets. Mahendra (2005) Perancangan dan Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus PT Atak Otomotif Indometal), Tugas Akhir, Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Neely, A.D., and Adams, C.A.(a), (2000) Perpectives on Performances: The Performance Prism, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, UK. Neely, A.D., and Adams, C.A.(b), (2000) The Performance prism Can Boost M & A Success, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, UK. Neely, A.D., and Adams, C.A.(c), (2000) The Performance Prism in Practice, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, UK.
91
Neely, A.D., and Kennerly, M., (2000) Performance Measurement Frameworks - A Review, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, UK. Pritchard, R.D., Roth, P.L., Jones, S.D. and Roth, P.G., (1991) Implementing feedback systems to enhance productivity: a practical guide, National Productivity Review, Winter, pp.57-67. Saaty, T. L., (1993) Decision Making for Leader: The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World, Prentice Hall Coy. Ltd. Pittsburgh. Soehendro B., (1996) Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996-2005, Proyek Pengembangan Staf dan Sarana Perguruan Tinggi (PPS2PT), Jakarta, Indonesia. Suartika, I. M., (2003), Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja pada Perguruan Tinggi dengan metode Integrated Performance Measurement System, Studi Kasus di Jurusan Teknik Mesin Universitas Mataram, Tesis Program Pascasarjana Teknik Industri, ITS, Surabaya. Sumanth, D.J. (1985) Productivity Engineering and Management: Productivity Measurement, Evaluation, Planning, and Improvement in Manufacturing and Service Organizations. McGraw-Hill. Suwignjo, P. (2000) Sistem Pengukuran Kinerja: Sejarah Perkembangan dan Agenda Penelitian ke Depan, Seminar Nasional Performance Measurement, 3031 Maret, Hotel Wisata Jakara. Suwignjo, P., dan Vanany, I. (2004) Handout Kuliah Pengukuran Kinerja, Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Tanukhidah, D.,(2004) Perancangan dan Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Performance Prism (Studi Kasus pada Hotel X), Tugas Akhir Teknik Industri ITS Surabaya. Vanany, I., (1999), Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja pada Perguruan Tinggi dengan menggunakan Metode Balanced Scorecard, (Studi Kasus di Jurusan Teknik Industri ITS), Tesis Program Pascasarjana Teknik Industri ITS, Surabaya.
92