185 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisa dan perhitungan pada setiap skenario pengembangan ruas jalan Ahmad Yani Surabaya, maka dapat disimpukan beberapa hal yaitu sebagai berikut: - Setiap skenario pengembangan ruas jalan memiliki karakteristik tahun jenuh yang berbedabeda. Hal ini bergantung pada kondisi kebijakan untuk pengguna jalan yang akan diberlakukan. - Hasil kinerja ruas jalan yaitu : o Pada skenario 1 dengan kondisi pada jalan Ahmad Yani bahwa jalan yang beroperasi hanyalah lajur arteri 6 lajur 2 arah Ahmad Yani, lajur arteri menghasilkan derajat jenuh maksimal 1,129 dan travel time maksimal 2,95 menit pada segmen 2 arah 1 sore. o Pada skenario 2 dengan kondisi pada jalan Ahmad Yani bahwa jalan yang beroperasi yaitu lajur arteri 6 lajur 2 arah Ahmad Yani dengan frontage road 2 lajur 1 arah pada sisi timur dan barat ruas Ahmad Yani, lajur arteri dan frontage menghasilkan derajat jenuh maksimal 0,887 pada frontage segmen 2 arah 1 sore pada skenario 2A, dan travel time maksimal 3,1 menit pada lajur frontage. o Pada skenario 3 dengan terasumsikan bahwa ruas jalan yang beroperasi adalah ruas jalan eksisting 6 lajur 2 arah yang diperuntukkan yaitu 2 lajur untuk kendaraan selain bus, sedangkan yang 1 lajur khusus diperuntukan khusus bus (bus way), lajur arteri dan frontage
186 menghasilkan derajat jenuh maksimal 0,988 pada arteri segmen 1 arah 2 sore skenario 3A dan travel time maksimal 3,1 menit pada lajur frontage. o Pada skenario 4 dengan terasumsikan bahwa ruas jalan yang beroperasi adalah ruas jalan eksisting 6 lajur 2 arah dengan jalan frontage road 2 lajur satu arah pada sisi barat dan timur jalan eksisting Ahmad Yani. Skenario ini dibuat dengan mengestimasikan bahwa ruas jalan frontage yang 1 lajur khusus diperuntukan khusus bus (bus way). Bus yang diperhitungkan pada lajur khusus ini adalah mengabaikan bus yang telah beroperasi (existing) dan bus yang beroperasi pada lajur khusus adalah bus baru. Juga beroperasinya frontage road 2 lajur 1 arah pada sisi barat dan timur jalan eksisting Ahmad Yani hanya efektif digunakan oleh kendaraan selain bus sebesar 1 lajur Pada bab ini, perhitungan dilakukan dengan mengasusmsikan tidak ada kebijakan khusus untuk pengguna jalan (mix traffic), lajur arteri dan frontage menghasilkan derajat jenuh maksimal 0,926 pada arteri segmen 2 arah 1 sore dan travel time maksimal 3,2 menit pada lajur frontage. o Pada skenario 5 dengan terasumsikan bahwa ruas jalan yang beroperasi adalah ruas jalan layang non tol yang beroperasi di sisi atas sepanjang jalan Ahmad Yani, ruas jalan eksisting Ahmad Yani yang tergunakan sebagian untuk pondasi jalan layang non tol sehingga lebar efektif tersisa 4 lajur 2 jalur, dan beroperasinya frontage road 2 lajur satu
187 arah pada sisi barat dan timur jalan eksisting Ahmad Yani. Skenario ini dibuat dengan mengestimasikan bahwa semua kendaraan roda dua wajib melintas pada frontage. Semua kendaraan umum massal hanya boleh melintas melalui jalan eksisting Ahmad Yani. Sedangkan sisa nya (selain kendaraan umum masal dan roda dua) bebas memilih jalur mana yang akan dilalui. Lajur arteri dan frontage menghasilkan derajat jenuh maksimal 0,887 pada frontage segmen 2 arah 1 sore dan travel time maksimal 1,6 menit pada lajur frontage. -
Untuk analisa umur rencana / arus jenuh hasilnya adalah : o Pada skenario 1 dengan kondisi pada jalan Ahmad Yani bahwa jalan yang beroperasi hanyalah lajur arteri 6 lajur 2 arah Ahmad Yani, derajat jenuh ruas jalan telah lebih dari sama dengan 1 (jenuh) pada tahun 2010. Maka skenario pengembangan ruas jalan ini telah gagal pada tahun 2010 o Pada skenario 2 dengan kondisi pada jalan Ahmad Yani bahwa jalan yang beroperasi yaitu lajur arteri 6 lajur 2 arah Ahmad Yani dengan frontage road 2 lajur 1 arah pada sisi timur dan barat ruas Ahmad Yani, derajat jenuh ruas jalan telah lebih dari sama dengan 1 (jenuh) pada tahun 2017. Maka skenario
188
o
o
pengembangan ruas jalan ini telah gagal pada tahun 2017 Pada skenario 3 dengan terasumsikan bahwa ruas jalan yang beroperasi adalah ruas jalan eksisting 6 lajur 2 arah yang diperuntukkan yaitu 2 lajur untuk kendaraan selain bus, sedangkan yang 1 lajur khusus diperuntukan khusus bus (bus way), derajat jenuh ruas jalan telah lebih dari sama dengan 1 (jenuh) pada tahun 2016. Maka skenario pengembangan ruas jalan ini telah gagal pada tahun 2010 Pada skenario 4 dengan terasumsikan bahwa ruas jalan yang beroperasi adalah ruas jalan eksisting 6 lajur 2 arah dengan jalan frontage road 2 lajur satu arah pada sisi barat dan timur jalan eksisting Ahmad Yani. Skenario ini dibuat dengan mengestimasikan bahwa ruas jalan frontage yang 1 lajur khusus diperuntukan khusus bus (bus way). Bus yang diperhitungkan pada lajur khusus ini adalah mengabaikan bus yang telah beroperasi (existing) dan bus yang beroperasi pada lajur khusus adalah bus baru. Juga beroperasinya frontage road 2 lajur 1 arah pada sisi barat dan timur jalan eksisting Ahmad Yani hanya efektif digunakan oleh kendaraan selain bus sebesar 1 lajur Pada bab ini, perhitungan dilakukan dengan mengasusmsikan tidak ada kebijakan khusus untuk pengguna jalan (mix traffic), derajat jenuh ruas jalan telah lebih dari sama dengan 1 (jenuh) pada tahun 2010.
189
o
-
-
Maka skenario pengembangan ruas jalan ini telah gagal pada tahun 2015 Pada skenario 5 dengan terasumsikan bahwa ruas jalan yang beroperasi adalah ruas jalan layang non tol yang beroperasi di sisi atas sepanjang jalan Ahmad Yani, ruas jalan eksisting Ahmad Yani yang tergunakan sebagian untuk pondasi jalan layang non tol sehingga lebar efektif tersisa 4 lajur 2 jalur, dan beroperasinya frontage road 2 lajur satu arah pada sisi barat dan timur jalan eksisting Ahmad Yani. Skenario ini dibuat dengan mengestimasikan bahwa semua kendaraan roda dua wajib melintas pada frontage. Semua kendaraan umum massal hanya boleh melintas melalui jalan eksisting Ahmad Yani. Sedangkan sisa nya (selain kendaraan umum masal dan roda dua) bebas memilih jalur mana yang akan dilalui, derajat jenuh ruas jalan telah lebih dari sama dengan 1 (jenuh) pada tahun 2017. Maka skenario pengembangan ruas jalan ini telah gagal pada tahun 2017
Pada setiap skenario pengembangan ruas jalan, derajat jenuh akan meningkat pada waktu pagi dan sore. Pada setiap tahun, akan terus mengalami pertambahan kendaraan bermotor. Pemberlakuan lajur khusus bus akan sangat mempengaruhi tingkat kepadatan jalan.
190 6.2 Saran - Untuk analisa yang lebih mendekati kesempurnaan, maka perlu juga dikaji dari segi simpang dan asal tujuan kendaraan. - Pengembangan ruas jalan akan lebih efektif apabila diikuti dengan kebijakan pemerindah setempat kepada seluruh pengguna jalan.