BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
di
lapangan
mengenai
keterkaitan
Implementasi Program Reformasi Birokrasi dan Kinerja Pegawai ANRI serta menjawab fokus penelitian ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Sosialisasi program reformasi birokrasi di lingkungan ANRI dilaksanakan: a. Melalui dua jalur komunikasi, yakni komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi formal dilaksanakan melalui rapatrapat internal, rapat koordinasi, rapat unit kerja ataupun terkait dengan sosialisasi-sosialisasi yang secara langsung berkaitan dengan kebijakan reformasi birokrasi seperti sosialisasi sasaran kinerja pegawai, kedisiplinan pegawai, dan analisis bebas kerja. Sedangkan sosialisasi program reformasi birokrasi secara informal dilaksanakan seperti pada saat kegiatan outbond. b. Mengoptimalkan media komunikasi internal seperti melalui majalah internal, mading digital, jaringan email pegawai dan lain-lain. c. Mengundang
beberapa pakar manajemen perubahan sebagai nara
sumber untuk memberikan ceramah mengenai perubahan dan memotivasi pegawai ANRI untuk meningkatkan produktivitas kinerja.
107
108
d. Penekanan pesan (key message) pada sosialisasi program reformasi birokrasi di lingkungan ANRI meliputi manajemen perubahan, penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntablitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Sosialisasi program reformasi birokrasi di lingkungan ANRI bertujuan untuk : mengkomunikasikan visi perubahan (communicating the change vision) ke dalam delapan area perubahan tersebut. Mengkomunikasikan
target-target
kinerja
program
reformasi birokrasi kepada seluruh pegawai Mendapatkan
dukungan
dari
seluruh
pegawai
dan
memotivasi produktivitas kinerja pegawai ANRI. 2. Keterkaitan implementasi program reformasi birokrasi dan kinerja pegawai ANRI adalah: a. Penerapan target-target kinerja program reformasi birokrasi di ANRI ditetapkan berdasarkan delapan area perubahan yang meliputi manajemen perubahan, penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan
109
sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. b. Dengan dilaksanakannya program reformasi birokrasi di ANRI, seluruh pegawai ANRI memperoleh reward berupa tunjangan kinerja (remunerasi). c. Penerapan punishment berupa pengurangan tunjangan kinerja bagi Pegawai ANRI yang melanggar disiplin masuk kerja berdampak pada peningkatan disiplin kerja pegawai ANRI. Meskipun demikian penerapan tunjangan kinerja di lingkungan ANRI belum “link and match” dengan kinerja individu pegawai ANRI itu sendiri. d. Penilaian prestasi kinerja pegawai ANRI menggunakan dua unsur yaitu Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku. SKP meliputi aspek-aspek seperti kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya. Penilaian perilaku kerja meliputi orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpin. e. ANRI telah melakukan Analisis Beban Kerja (ABK) Pegawai yang bertujuan untuk menentukan jumlah kebutuhan pegawai pada suatu jabatan atau unit, memproporsionalkan beban kinerja pegawai, menyempurnakan struktur organisasi, dan menentukan standar waktu tugas dan aktivitas. Meskipun demikian, peneliti melihat penerapan ABK ini belum optimal, hal ini dikarenakan masih ditemukannya
110
baik beban kerja individu ataupun kebutuhan pegawai di tiap-tiap unit yang masih belum proposional. 3. Dalam mensosialisasikan program RB kepada seluruh pegawai ANRI
terdapat hambatan-hambatan komunikasi diantaranya: a.
penyampaian pesan mengenai program-program delapan area perubahan belum dapat tersampaikan secara komprehensif kepada seluruh pegawai ANRI. Rapat-rapat yang diselenggarakan terkait pembahasan program RB di ANRI hanya melibatkan pimpinan Tim Pokja RB ANRI sampai tingkat eselon II. Ketika pembahasan rapat sudah selesai, masing-masing Tim Pokja fokus penyampaian pesan mengenai program kerja RB kepada bawahannya hanya terkait dengan kelompok kerja terkait, sehingga tidak semua pegawai di lingkungan ANRI mengetahui secara komprehensif mengenai program-program reformasi birokrasi di lingkungan ANRI.
b. Persepsi mengenai program reformasi birokrasi belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh pegawai ANRI sebagai bentuk komitmen perubahan sesuai dengan visi misi RB itu sendiri, masih terdapat persepsi mengenai “top of mind” RB adalah kenaikan tunjangan kinerja, sehingga substansi program RB kurang mendapatkan proporsi perhatian yang lebih. c. program reformasi birokrasi di ANRI melibatkan seluruh pegawai dan seluruh unit yang ada di organisasi, hal ini berdampak pada
111
kompleksitas penyampaian informasi mengenai program-program reformasi birorkrasi di ANRI. Solusi-solusi yang diambil dalam mengatasi hambatan komunikasi di dalam menyosialisasikan program reformasi birokrasi di ANRI: a.
Perlu dibuat media komunikasi yang secara reguler mengulas pelaksanaan program reformasi birokrasi di ANRI.
b.
Mensosialisasikan nilai-nilai perubahan secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan media komunikasi internal.
c.
Membentuk tim kelompok kerja dengan melibatkan pegawai di tiap-tiap unit.
3.2. Saran 3.2.1.
Saran Akademis Dalam rangka pengembangan pengetahuan di bidang komunikasi, dengan segala kerendahan hati, peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut: 1. Masih minimnya literatur yang secara khusus membahas komunikasi kebijakan publik, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi para akademisi di bidang komunikasi untuk menggali lebih dalam mengenai komunikasi kebijakan publik.
112
2. Sejak bergulirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Peneliti melihat bahwa tugas dan fungsi humas pemerintahan menjadi
lebih
berkembang,
yakni
mengelola
dan
menyajikan informasi mengenai kinerja organisasi kepada publik baik eksternal maupun internal. Hal ini juga berkaitan erat dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat dan Angka Kreditnya. Oleh karenanya perlu kiranya bagi para pengampu
perkuliahan
Pengantar
Public
Relations
menyampaikan kepada mahasiswa Public Relations mengenai
tugas dan fungsi
Humas
Pemerintahan
berdasarkan Permenpan tersebut. 3.2.2.
Saran Praktis Guna lebih meningkatkan hasil pelaksanaan program reformasi birokrasi di lingkungan ANRI, perlu kiranya peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.
penyampaian
pesan
mengenai
program-program
delapan area perubahan belum dapat tersampaikan secara komprehensif kepada seluruh pegawai ANRI
113
sehingga perlu adanya media komunikasi, terbit secara reguler yang secara konten mengulas programprogram atau inovasi-inovasi terkait dengan program reformasi birokrasi. 2.
Persepsi mengenai program reformasi birokrasi belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh pegawai ANRI sebagai
bentuk
komitmen
perubahan
sehingga
penanaman nilai-nilai reformasi birokrasi melalui media
komunikasi
harus
dilakukan
secara
berkelanjutan guna menumbuhkan atmosfir perubahan di lingkungan ANRI. 3.
Guna memantau tingkat perkembangan reformasi birokrasi
di ANRI kiranya
perlu diadakannya
pertemuan secara reguler di tingkat pengambil kebijakan
sebagai
sarana
komunikasi
untuk
membahas perkembangan implementasi program reformasi birokrasi di lingkungan ANRI. 4.
Dalam
menyusun
strategi
sosialisasi
program
reformasi birokrasi di ANRI, sebaiknya perlu dimasukkan unsur capaian target kinerja pelaksanaan program reformasi birokrasi sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
114
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Demikian penelitian ini dilaksanakan, peneliti memanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari, meskipun telah berusaha menyusun skripsi ini semaksimal mungkin, namun peneliti merasa bahwa skripsi ini sempurna dengan tidaksempurnaannya. Oleh karenanya, kritik dan saran yang konstruktif peneliti butuhkan demi perbaikan skripsi ini khususnya, dan yang lebih penting demi pengembangan pengetahuan di bidang komunikasi. Akhirnya, semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua.