BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Rasio Likuiditas yang diukur oleh Current Ratio (CR), Rasio Profitabilitas yang diukur oleh Return On Investment (ROI), dan Rasio Aktivitas yang diukur oleh Total Assets Turnover (TATO) pada Perusahaan-perusahaan Sektor Pertambangan periode 2005-2009. a. Rasio likuiditas menggambarkan tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang telah jatuh tempo. Rata-rata Current Ratio tertinggi diperoleh pada tahun 2009 sebesar 7,48X. Perusahaan dengan Current Ratio tertinggi pada rata-rata tersebut adalah PT. Sugih Energy Tbk. Yaitu sebesar 69,41X. Nilai rata-rata Current Ratio terendah adalah pada tahun 2006 sebesar 1,05X. Perusahaan yang memiliki Current Ratio tertinggi pada tahun tersebut adalah PT. Bukit Asam, Tbk sebesar 5,44X. b. Rasio
Profitabilitas
menggambarkan
tentang
seberapa
besar
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva, dan modal. Rata-rata Return On Investment tertinggi diperoleh pada tahun 2007 sebesar 16,39%. Perusahaan dengan Return On Investment tertinggi pada rata-rata tahun tersebut adalah PT. Allbond Makmur Usaha, Tbk. Nilai rata-rata Return On Investment terendah adalah pada tahun 2005 sebesar 3,91%. Perusahaan yang memiliki Return On Investment tertinggi pada tahun tersebut adalah PT. Bukit Asam,Tbk sebesar 16,45%. c. Rasio Aktifitas menggambarkan tentang seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya dalam
menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Rata-rata Total Asstes Turnover tertinggi di peroleh pada tahun 2007 sebesar 0,67X. Perusahaan dengan Total Asstes Turnover tertinggi pada rata-rata tahun tersebut adalah PT. Timah Tbk. Nilai rata-rata Total Asstes Turnover terendah pada tahun 2005 sebesar 0,27X. Perusahaan yang memiliki nilai rata-rata Total Asstes Turnover tertinggi pada tahun tersebut adalah PT. Timah Tbk sebesar 1,24X. 2. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap keseluruhan atau secara simultan dari Rasio Likuiditas yang diukur oleh Current Ratio (CR), Rasio Profitabilitas yang diukur oleh Return On Investment (ROI), dan Rasio Aktivitas yang diukur oleh Total Assets Turnover (TATO) terhadap Harga Saham pada perusahaan-perusahaan Sektor Pertambangan periode 2005-2009 ternyata diperoleh Ho ditolak, dan dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Aktifitas memiliki hubungan yang positif terhadap Harga Saham pada perusahaan-perusahaan Sektor Pertambangan 2005-2009 dengan tingkat signifikansi 0,021 < α = 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah Ho ditolak karena Fhitung (4,187) > Ftabel (3,16), yang artinya bahwa terdapat hubungan yang positif secara simultan antara Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), dan Total Assets Turnover (TATO) terhadap Harga Saham. 3. Penelitian terhadap pengaruh parsial dari variabel independen (variable X) terhadap variable dependen (variabel Y) memberikan hasil sebagai berikut : 1. Hasil penelitian untuk menguji hubungan Rasio Likuiditas yang diukur oleh Current Ratio (CR) dengan Harga Saham perusahaan diperoleh hasil nilai thitung (0,190) < ttabel (2,09), maka Ho diterima, yang artinya Current Ratio tidak berhubungan terhadap Harga Saham secara parsial.
2. Hasil penelitian untuk menguji hubungan Rasio Profitabilitas yang diukur oleh Return On Investment (ROI) dengan Harga Saham diperoleh hasil nilai thitung (2,996) > ttabel (2,09 ), maka Ho ditolak, yang artinya Return On Investment (ROI) berhubungan terhadap Harga Saham secara parsial. 3. Pengujian untuk menghitung pengaruh Rasio Aktifitas yang diukur oleh Total Assets Turnover terhadap Harga Saham memberikan hasil nilai thitung (2,471) > ttabel (2,09 ), maka Ho ditolak, yang artinya Total Assets Turnover (TATO) berhubungan terhadap Harga Saham secara parsial. 5.2
Saran Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya adalah sebagai berikut : 3. Pemilihan variabel yang berhubungan terhadap Harga Saham hanya dua variabel dari tiga variabel yaitu Return On Investment (ROI), dan Total Asset Turnover (TATO). 4. Periode penelitian sebaiknya bisa lebih lama, misalnya 10 tahun. Karena dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil jangka waktu penelitian lima tahun dari tahun 2005-2009. Dengan jangka waktu penelitian yang lebih lama, akan memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal.
5. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik menggunakan data yang lebih banyak, dengan seluruh jumlah populasi yang ada. Sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
6. a.
Rata-rata Current Ratio yang diperoleh dari tahun 2006-2009 yaitu
sebesar 2,93X. Perusahaan yang memberikan Current Ratio terendah dari tahun 2006-2009 tersebut adalah PT. Bayan Resources, Tbk yaitu sebesar 0,42X. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada PT.
Bayan Resources, Tbk agar mempertahankan dan selalu berupaya untuk meningkatkan Current Ratio. Upaya yang dilakukan adalah perusahaan sebaiknya harus berusaha untuk meminimalkan jumlah hutangnya. b. Rata-rata Return On Investment yang diperoleh dari tahun 20062009 yaitu sebesar 9,41%. Perusahaan yang memberikan Return On Investment
terendah dari tahun 2006-2009
tersebut adalah PT.
Exploitasi Energi Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,14%. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada PT. Exploitasi Energi Indonesia, Tbk, agar mempertahankan dan selalu berupaya untuk meningkatkan Return On Invesment (ROI). Upaya yang dilakukan adalah
Perusahaan
sebaiknya selalu berupaya untuk terus meningkatkan perolehan laba setiap tahunnya. Peningkatan perolehan laba bisa dilakukan salah satu caranya yaitu perusahaan membuat program penghematan biaya. Dimana biaya harus dikontrol pengeluarannya jangan sampai melebihi anggaran biaya dan akan lebih baik bila biaya lebih kecil dari yang dianggarkan. c. Rata-rata Total Assets Turnover yang diperoleh dari tahun 20062009 yaitu sebesar 0,49X. Perusahaan yang memberikan Return On Investment terendah dari tahun 2006-2009 tersebut adalah PT. Garda Tujuh Buana, Tbk yaitu sebesar 0,01X. Oleh karena itu penulis menyarankan
kepada
PT.
Garda
Tujuh
Buana,
Tbk,
agar
mempertahankan dan selalu berupaya untuk meningkatkan Total Assets Turnover. Upaya yang dilakukan adalah Perusahaan sebaiknya berusaha menekan beban-beban seperti, beban karyawan dan beban pokok penjualan. Perputaran Aktiva Tetap dan Total Aktiva lambat, hal ini menunjukkan aktiva tetap dan total aktiva yang dimiliki perusahaan dalam menciptakan penjualan lambat. Oleh karena itu, Perusahana harus memanfaatkan aktiva tetap dan total aktiva dengan efektif dan efisien.
d.
Rata-rata Harga Saham yang diperoleh dari tahun 2006-2009 yaitu
sebesar Rp. 3.626. Perusahaan yang memberikan Harga Saham terendah dari tahun 2006-2009 tersebut adalah PT. Garda Tujuh Buana, Tbk. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada PT. Garda Tujuh Buana, Tbk agar mempertahankan dan selalu berupaya untuk meningkatkan Harga Saham. Upaya yang dilakukan adalah Perusahaan sebaiknya harus memiliki informasi keuangan yang baik dan fleksibiltas untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada, adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan di atas, maka implikasi penelitian ini bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan topik yang sama, antara lain penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan unit analisis penelitian yang lebih banyak dari semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga generalisasi penelitian untuk semua sektor di Bursa Efek Indonesia dapat lebih ditingkatkan. Pemilihan faktorfaktor lain selain Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), dan Total Asset Turnover (TATO) yang berhubungan dengan Harga Saham seperti rasio-rasio keuangan yang lain. 2. Bagi investor disarankan untuk memperhatikan seluruh faktor keuangan yang mencerminkan kinerja keuangan internal perusahaan seperti tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat aktivitas, serta faktor keuangan lainnya yang dapat membantu investor di dalam pengambilan Harga Saham pada perusahaan sektor pertambangan. Selain faktor keuangan, perlu diperhatikan juga faktor non keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, misalnya tingkat inflasi, perubahan kurs, tingkat suku bunga dan stabilitas ekonomi. Dengan adanya informasi mengenai faktor
keuangan dan non keuangan ini, diharapkan investor dapat memperoleh hasil yang optimal. 3. Bagi perusahaan dan pihak penyelenggara pasar modal perlu senantiasa menyediakan informasi maupun laporan yang akurat, transparan, terpercaya, aktual, dan bertanggung jawab, guna memudahkan investor maupun masyarakat luas untuk menilai maupun mengontrol kinerja perusahaan secara keseluruhan.