BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa simpulan, diantaranya sebagai berikut ini. 1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi volume kubus dan balok. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji beda rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi α = 0.05 memiliki Pvalue (sig.1-tailed) sebesar 0.000. artinya H0 yang menyatakan pendekatan CTL tidak dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi volume kubus dan balok secara signifikan ditolak. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih menekankan kepada keaktifan siswa, dimana siswa harus memecahkan permasalahan yang diberikan dengan cara berkelompok dan melakukan kegiatan inkuiri dengan menggunakan media pembelajaran yang diberikan, sehingga pembelajaran dirasakan lebih bermakna karena siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan dilibatkannya siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan akan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran dengan pendekatan CTL yang dilakukan dengan masksimal akan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 2. Pembelajaran matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa pada materi volume kubus dan balok. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji beda rata-rata menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi α = 0.05 memiliki Pvalue (sig.1-tailed) sebesar 0.001, artinya H0 yang menyatakan pendekatan CTL tidak dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa pada materi volume kubus dan balok secara signifikan ditolak. Peningkatan kepercayaan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran disebabkan adanya apresiasi pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa, baik itu apresiasi kelompok maupun 113
114
apresiasi untuk individu. Dengan adanya apresiasi serta pujian terhadap aktivitas siswa yang positif akan membangkitkan kepercayaan diri yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, setiap gagasan yang dikemukakan oleh setiap kelompok diterima dengan baik dan positif, sehingga setiap kelompok memiliki kepercayaan dirinya masing-masing untuk mengemukakan temuan dari kelompoknya. Walaupun pada akhirnya akan dicari gagasan yang paling tepat. Kepercayaan diri siswa akan meningkat dengan adanya apresiasi, pujian, serta penerimaan yang positif. Oleh sebab itu, pembelajaran dengan pendekatan
CTL
yang
dilakukan
dengan
masksimal
akan
mampu
meningkatkan kepercayaan diri siswa. 3. Pembelajaran
matematika
dengan
pendekatan
konvensional
dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi volume kubus dan balok. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji beda rata-rata menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi α = 0.05 memiliki Pvalue (Sig.1-tailed) sebesar 0.000. artinya H0 yang menyatakan pendekatan konvensional tidak dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi volume kubus dan balok secara signifikan ditolak. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas kontrol disebabkan adanya latihan secara berulang mengenai materi yang sedang dipelajari. Dalam kegiatan pembelajaran, peran guru harus seoptimal
mungkin
dalam
merancang
dan
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran serta peran aktif siswa sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini. Oleh sebab itu, pembelajaran dengan pendekatan konvensional yang dilakukan dengan masksimal akan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 4. Pembelajaran
matematika
dengan
pendekatan
konvensional
dapat
meningkatkan kepercayaan diri siswa pada materi volume kubus dan balok. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji beda rata-rata menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi α = 0.05 memiliki P-value (Sig.1-tailed) sebesar 0.004. Peningkatan kepercayaan diri siswa tidak terlepas dari peran guru yang merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara optimal, sehingga menciptakan pembelajaran yang membuat siswa aktif. Dalam kegiatan
115
pembelajaran apreasiasi, pujian, dan penerimaan terhadap segala bentuk pendapat siswa mengenai materi pembelajaran yang sedang dilaksanakan sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran dengan pendekatan konvensional yang dilakukan dengan masksimal akan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 5. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik secara signifikan daripada pendekatan konvensional dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi volume kubus dan balok. Hasil uji beda rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Mann-Whitney menunjukkan nilai P-value (Sig.) sebesar 0.711, artinya H0 diterima atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan kemampuan awal pemecahan masalah matematis siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Sementara Hasil uji beda rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows menunjukkan nilai P-value (Sig.) sebesar 0.037. Hal ini menunjukkan bahwa P-value (Sig.) < 0.05, dengan kata lain H0 ditolak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan akhir pemecahan masalah matematis siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-rata postes kelas eksperimen sebesar 37.8, sementara kelas kontrol memperoleh rata-rata sebesar 27.0. Pendekatan CTL lebih baik dibandingkan pendekatan konvensional, karena adanya tahapan-tahapan serta asas-asas yang ada dalam pendekatan kontekstual sehingga dalam pembelajaran siswa dijadikan sebagai subjek bukan sekedar objek. Siswa mendapatkan lebih banyak pengetahuan karena selain mendapat pengetahuan dari guru, siswa juga mendapat pengetahuan dari teman sekelompok, lingkungan sekitar, maupun buku, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
116
6. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik secara signifikan daripada pendekatan konvensional dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa pada materi volume kubus dan balok. Hasil uji beda rata-rata nilai awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Uji Mann-Whitney dengan taraf signifikansi α = 0.05, menunjukkan nilai P-value (Sig.) sebesar 0.963. artinya H0 diterima atau tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri awal siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Sementara Hasil uji beda ratarata nilai akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Uji-t (Independent Sample t-test) dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows menunjukkan nilai P-value (Sig.) sebesar 0.000. artinya H0 ditolak atau terdapat perbedaan kepercayaan diri akhir siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Karena hasil uji beda rata-rata kepercayaan diri awal terdapat perbedaan, maka dilakukanlah uji gain. Dengan adanya asas-asas pendekatan CTL yang diterapkan dalam pembelajaran yang diantaranya belajar secara berkelompok untuk menjalin kerjasama serta diberikannya perkelompok
membuat
peningkatan
kepercayaan
diri
siswa
apresiasi dalam
pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih baik. 7. Terdapat hubungan positif antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kepercayaan diri siswa secara signifikan pada materi volume kubus dan balok. Hasil koefisien korelasi diperoleh P-value (Sig. 2-tailed) = 0.034. Karena hipotesis yang diuji satu arah sehingga harus dibagi dua jadi diperoleh (Sig. 1-tailed) sebesar 0.17. Hal tersebut menunjukkan P-value (sig. 1-tailed) α, yang artinya H0 ditolak. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan kepercayaan diri. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar rxy = 0.268. Hal tersebut menunjukkan tingkat keeratan antara peningkatan kepercayaan diri dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah rendah. Oleh karena itu, ciptakanlah pembelajaran yang dapat benar-benar meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam kelas, kemampuan pemecahan masalah matematis yang memiliki siswa dapat meningkat.
117
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol, maka terdapat beberapa saran yang dapat ditujukan bagi berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut ini. 1. Bagi Guru Pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi volume kubus dan balok. Oleh sebab itu, guru dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam pembelajaran matematika dengan materi pembahasan yang berbeda. 2. Bagi Siswa Setiap siswa memiliki keunikan tersendiri, tumbuhkan rasa percaya diri dalam kegiatan pembelajaran, dimulai dari berinteraksi dengan teman dan guru. Dengan adanya interaksi yang terjalin antara siswa dan siswa, maupun guru dan siswa, akan menciptakan kenyamanan dalam pembelajaran. Bagi siswa aktif dan memiliki kemampuan belajar yang baik, maka ajaklah teman lainnya agar mendapat pengaruh yang positif serta pergunakan kemampuan yang dimiliki untuk turut berpartisipasi dalam segala bentuk aktivitas belajar yang telah dirancang guru, termasuk diantaranya saat guru mencoba untuk menerapkan pendekatan CTL maupun pendekatan lainnya dalam pembelajaran. 3. Bagi Pihak Sekolah Penelitian yang telah dilaksanakan turut memberikan dampak bagi pihak sekolah. Berikan penghargaan pada setiap guru yang mampu inovatif dalam menciptakan proses pembelajaran yang bermakna bagi siswanya, termasuk ketika guru berupaya untuk menerapkan pendekatan pembelajaran, maka apresiasi dengan baik oleh pihak-pihak sekolah. Selenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seperti menerapkan suatu pendekatan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini tidak serta-merta berakhir hanya pada hasil yang telah diperoleh dalam kesimpulan saja, melainkan masih membuka peluang bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan lebih beragam lagi pembelajaran dengan
118
menggunakan pendekatan CTL pada mata pelajaran matematika dengan materi yang berbeda serta goals dan tools yang berbeda pula. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan atau perbandingan yang berkaitan dengan pendekatan CTL, kemampuan pemecahan masalah, kepercayaan diri, serta materi volume kubus dan balok.