76
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian pengembangan instrumen asesmen otentik ini meliputi kegiatan mengembangkan instrumen asesmen otentik, menerapkan instrumen dalam pembelajaran, menganalisis hasil penilaian siswa, dan menyusun rekomendasi perbaikan. Berdasarkan analisis kompetensi dasar, jenis penilaian yang harus dikembangkan pada pembelajaran subkonsep fotosintesis adalah penilaian kinerja, penilaian kognitif, penilaian proyek, penilaian presentasi, peer dan selfassessment. Adapun jenis-jenis penilaian tersebut dikembangkan berdasarkan langkah pengembangan instrumen menurut Wiggins. Pengembangan
instrumen
asesmen
otentik
dilakukan
dengan
memperhatikan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) pembelajaran subkonsep fotosintesis. Pelaksanaan asesmen otentik dalam pembelajaran subonsep fotosintesis meliputi langkah sosialisasi instrumen asesmen otentik, penyampaian kriteria penilaian setiap instrumen asesmen otentik, menyepakati konten penilaian setiap instrumen asesmen otentik kepada siswa, menerapkan instrumen asesmen otentik dalam pembelajaran, pengolahan data hasil asesmen otentik siswa, dan menyampaikan hasil perolehan asesmen otentik siswa. Adapun hasilnya sebagian besar siswa mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik dan baik pada setiap jenis penilaian yang digunakan. Kelemahan yang ditemukan dalam pelaksanaan asesmen otentik kemudian dijadikan bahan perbaikan instrumen asesmen selanjutnya. Berdasarkan hasil pelaksanaan instrumen asesmen otentik yang sudah dikembangkan, tidak terdapat penyimpangan berarti. Artinya, tidak ada jenis instrumen asesmen otentik yang pada pelaksanaannya menimbulkan masalah.
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
77
B. Saran Berdasarkan uraian dan kesimpulan yang telah dipaparkan mengenai pengembangan instrumen asesmen otentik, maka dapat diajukan beberapa saran antara lain: 1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan instrumen asesmen otentik sesuai tuntutan kurikulum 2013. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberi gambaran langkah pelaksanaan asesmen otentik dalam pembelajaran. 3. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberi gambaran hasil pelaksanaan asesmen otentik dalam pembelajaran, baik itu dari sisi kelemahan dan kelebihannya. 4. Bagi guru, dalam pelaksanaan penilaian hendaknya memperhatikan waktu dan kesanggupan guru dalam penggunaan instrumen penilaian tersebut. Hindari penggunaan
instrumen
yang merepotkan
karena
dapat
mengganggu
konsentrasi guru dalam tugasnya untuk membimbing siswa dalam pembelajaran. 5. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai instrumen asesmen otentik dalam pembelajaran kurikulum 2013.
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
78
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Brawley, Nikki. (2009). Authentic Assessment vs. Traditional Assessment: A Comparative Study. Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Bachelor of Science In the Honors Program at Coastal Carolina University.
Campbell N.A., Reece J.B., Urry L.A., Cain M.L., Wasserman S.A., Minorsky S.A., Jackson R.B. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Surabaya: Penerbit Erlangga.
Carin, A. (2003). Teaching Science through Discovery.(8th edition).New Jersey: Prentice Hall.
Clayton, R. and Kettering, C. (1965). Molecular Physics in Photosynthesis. New York: Blaisdell Publishing Company.
Curtis, O. and Clark, D. (1950). An Introduction to Plant Physiology. Japan: McGrow-Hill Book Company, Inc.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Tematik. Malang: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS Dan PMP Malang.
Frey, B., dan Schmitt, V. (2007). Coming to Terms With Classroom Assessment. Journal of Advanced Academics, 18(3), 402-423. Retrieved January 12, 2009, from Academic Search Premier database.
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
79
Frith, D.S. and Macintosh, H.G. (1984). A Teacher’s Guide to Assesment. Stanley Thornes (Publishers) Ltd.
Ilmiati, A.R. (2010). Pengaruh Penugasan Pembuatan Presentasi Multimedia terhadap Penugasan Konsep Sistem Indera dan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Siswa. Skripsi: tidak diterbitkan
Jacob, C. (2004). Asesmen Otentik Suatu Kunci Pembelajaran Efektif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Johnson, E.B. (2009). Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan Media Utama (MMU). Judith, T.M, Theo, G. Bastiaens, J. Kirschner, P.A. (2004). “Perceptions Of Authentic Assessment Five Dimensions Of Authenticity”. Paper presented at the second biannual joint Northumbria/EARLI SIG assessment conference, Bergen.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs. Jakarta:Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuswanto, H. (2008). “Penilaian Pembelajaran IPA”. Makalah disampaikan pada Workshop Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran IPA SMA Negeri 3, pada 8 Februari 2008.
Lakitan, B. (2012). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Lestyarini, B. (2011). “Assesmen Otentik dan Relevansinya di Era Multiliterasi”.Makalah ini disampaikan dalam Seminar Nasional HEPI dengan tema “Asesmen Otentik dalam Implementasi Pembelajaran Aktif dan Kreatif”, di Lampung, 29 Januari 2011.
Marhaendro, A. (2012). Penelitian Deskriptif. http://staf.uny.ac.id (04 Desember 2013).
[Online}
Tersedia
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di:
80
Miller, J. Smucker, M. (2003). Autentic Assesment in the Sport Management Curriculum: Case a Study. Journal of Research. Vol 2 (1), 33-37.
Muslich, M. (2011). Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: PT. Refika Adhitama.
Newmann, F.M., and Wehlage, G. G. (1993). Five Standards of Authentic Instruction. Educational Researcher, 8-12.
Nurgiyantoro, B. (2008). Asesmen Otentik. Cakrawala Pendidikan. 27(3), 250261.
Palm, Torulf. (2008). Performance Assesment and Authentic Assesment: A Conceptual Analysis ot the Literature. Practical Assesment, Research, and Evaluation A Peer Reviewed Electronic Journal. Vol 3 (4), 1-11.
Popham, J.W. (2011). Classroom Assesment What Teachers Need To Know sixth edition. Los Angeles: University of California.
Reed, H. S. (1950). Ian Ingenhousz-Plant Physiologist. With A History Of The Discovery Of Photosynthesis. No. 516 of Volume 11, pp. 28E 396.
Roberts, J. Whitehouse, D.G. (1976). Practical Plant Physiology. New York: Longman Inc.
Satterly, David. (1981). Assesment in School Theory and Practice in Education. Freeman Graphic, Tonbridge
Sasmitamihardja, D. dan Siregar, A. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Direktoran Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
Sumintono, B. (2013). Isu Pengembangan Kurikulum Baru. Malaysia: Universitas Teknologi Malaysia.
Susilowati, (2013). Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Universitas Pendidikan Yogyakarta
Tierney, R.J. (1991). Portofolio Assessment in The Reading-Writing Classroom.Norwood: Christopher-Gordon Publisher, Inc.
Wiggins, G. (2003). A True Test Towards More Authentic and Equitable Assesment. Kappan Personal Development Discussion Guide. 70 (9), 703713.
Wiggins, G. (1993). Assesment: Authenticity, Context and Validity. Deltha Phi Kappan.75(3), 200-214.
Wulan, A. R. (2005). Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Tes, Asesmen, dan Pengukuran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Wulan, A.R. (2005). Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Wulan, A.R. (). Penggunaan Asesmen Bervariasi pada Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Daily Life Dan Hand On
Widodo W. Asesmen Portofolio. (http://vahonov.files.wordpress.com/2009/07/asesmen-portofolio.pdf). Diakses tanggal 25 Mei 2014.
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu