BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan
hasil
FAKTOR-FAKTOR UNDERPRICING
dan
pembahasan
YANG PADA
penelitian dengan
MEMPENGARUHI
PENAWARAN
UMUM
“ANALISIS TINGKAT PERDANA
PERUSAHAAN NON KEUANGAN DI BEI PERIODE 2011-2013”, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai hasil dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Perkembangan Reputasi Underwriter, Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Dan Ukuran Perusahaan pada Perusahaan Non Keuangan Di BEI Periode 2011-2013 a. Kondisi perkembangan reputasi underwriter yang diukur melalui frekuensi perdagangan selama 3 tahun terkahir sebelum IPO pada perusahaan non keuangan di BEI secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan yang berada dikisaran 0,01 – 0,02 atau 1% – 2%. Yang artinya bahwa adanya penurunan penjualan saham perdana atau IPO di karena b. Kondisi perkembangan return on equity (ROE) selama 3 tahun terkahir sebelum IPO pada perusahaan non keuangan di BEI, secara keseluruhan mengalami pergerakan nilai ROE yang berfluktuatif cenderung naik dengan kisaran nilai rata-rata sebesar 0,26 atau 26%. Hal ini menunjukkan kinerja profitabilitas perusahaan yang diukur melalui laba bersih dan jumlah modal tersebut dapat menghasilkan laba yang positif dari jumlah modal yang ditanamkan. Yang artinya, perusahaan mampu menghasilkan laba yang signifikan atas risiko investasi yang ditanamkan. 102
c. Kondisi perkembengan return on assets (ROA) selama 3 tahun terakhir sebelum IPO pada perusahaan non keuangan di BEI, secara keseluruhan mengalami pergerakan
nilai ROA
yang berfluktuatif cenderung
meningkat dengan kisaran nilai rata-rata berada di nilai 0,1073 atau 10,73%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja profitabilitas perusahaan yang diukur melalui laba bersih dan jumlah aset dapat menghasilkan laba bersih yang positif dari jumlah aset yang ada. Yang artinya, perusahaan mampu menggunakan aset yang dimiliki sehingga menghasilkan laba yang positif. d. Kondisi perkembangan ukuran perusahaan selama 3 tahun terakhir sebelum IPO pada perusahaan non keuangan di BEI menunjukkan kenaikan cenderung stabil di kisaran angka rata-rata 12,11. Nilai ini cukup besar yang artinya bahwa nilai perusahaan di pandangan masyarakat tersebut tinggi/besar. Hal ini disebabkan karena bertambahnya aset perusahaan yang menyebabkan perusahaan semakin dikenal oleh banyak masyarakat. 2.
Perkembangan Underpricing / Initial Return pada Perusahaan Non Keuangan Di BEI Periode 2011-2013 Kondisi perkembangan initial return saham secara keseluruhan pada
perusahaan non keuangan di BEI periode 2011-2013 memiliki pergerakan yang fluktuatif dan positif (underpricing). Nilai rata-rata kenaikan initial return atau tingkat underpricing sebesar 16,4%. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin tingginya minat investor terhadap kepemilikan saham non keuangan yang melakukan IPO di BEI periode 2011-2013. Hal ini diindikasikan karena perusahaan dinilai mampu untuk menghasilkan return kepada investor kedepannya.
103
3.
Pengaruh Reputasi Underwriter, Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Underpricing Penawaran Saham Perdana (IPO) Perusahaan Non Keuangan di BEI Periode 2011-2013 a. Variabel-variabel independen, yaitu Reputasi Underwriter, Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), dan Ukuran Perusahaan secara simultan memiliki nilai korelasi sebesar 84,1% dengan tingkat underpricing, artinya terdapat hubungan yang sangakt kuat antara Reputasi Underwriter, Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), dan Ukuran Perusahaan terhadap underpricing. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji F dimana Fhitung (4,816) > Ftabel (3,84) dan nilai signifikansi 0,028 < 0,05. Maka hipotesis yang diajukan penulis ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen yaitu Reputasi Underwriter, Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), dan Ukuran Perusahaan secara simultan berpengaruh positif terhadap underpricing pada perusahaan non keuangan di BEI periode 2011-2013. b. Variabel independen reputasi underwiter secara parsial memiliki nilai koefisien 0,773 dengan underpricing, artinya terdapat hubungan positif yang kuat antara reputasi underwriter dengan underpricing. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji t dimana nilai thitung (4,089) > ttabel (2,306) dengan nilai signifikansi 0,02 < 0,05. Maka hipotesis yang diajukan penulis ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel reputasi underwriter secara parsial berpengaruh positif terhadap underpricing pada perusahaan non keuangan di BEI periode 2011-2013. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Risqi dan Harto (2013) yang menyatakan bahwa reputasi underwriter memiliki pengaruh terhadap underpricing.
104
c. Variabel independen return on equity (ROE) secara parsial memiliki nilai koefisien -0,175 dengan underpricing, artinya terdapat hubungan negatif yang sangat rendah antara ROE dengan underpricing. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji t dimana nilai -thitung (1,242) > -ttabel (2,306) dengan nilai signifikansi 0,240 > 0,05. Maka hipotesis yang diajukan penulis diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROE secara parsial tidak berpengaruh negatif terhadap underpricing pada perusahaan non keuangan di BEI periode 2011-2013. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Risqi dan Harto (2013) yang menyebutkan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap underpricing. d. Variabel independen return on assets (ROA) secara parsial memiliki nilai koefisien -0,134 dengan underpricing, artinya terdapat hubungan negatif yang sangat rendah antara ROA dengan underpricing. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji t dimana nilai -thitung (1,034) > -ttabel (2,306) dengan nilai signifikansi 0,323 > 0,05. Maka hipotesis yang diajukan penulis diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROE secara parsial tidak berpengaruh negatif terhadap underpricing pada perusahaan non keuangan di BEI periode 2011-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mahendra dan Damayanthi (2013) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap underpricing. e. Variabel independen ukuran perusahaan secara parsial memiliki nilai koefisien 0,39 dengan underpricing, artinya terdapat hubungan positif yang rendah antara ukuran perusahaan dengan underpricing. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji t dimana nilai thitung (1,106) < ttabel (2,306) dengan nilai signifikansi 0,293 > 0,05. Maka hipotesis yang diajukan penulis diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROE secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap underpricing pada perusahaan non keuangan di BEI periode 2011-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yustisia dan Roza (2012) yang
105
menyebutkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap underpricing.
5.2 Saran Terkait dengan hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat penulis berikan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, yaitu: a. Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai cerminan untuk mengevaluasi kinerja manajemen keuangan yang terkait dengan penelitian ini dan melakukan perbaikan mengenai reputasi underwriter, ROE, ROA, dan ukuran perusahaan menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut khususnya reputasi underwriter, perusahaan dapat meminimalisir tingkat underpricing. Karena reputasi underwriter berpengaruh terhadap tingkat underpricing perusahaan non keuangan, maka emiten perlu memperhatikan dalam pemilihan jasa underwriter dan perusahaan harus mampu mengetahui dan mengelola bagaimana kondisi perusahaan atau informasi dipasar modal. Dengan perusahaan mengetahui kondisi di pasar modal, maka perusahaan akan mampu menilai sendiri bagaimana nilai perusahaan tersebut di masyarakat. Dengan demikian perusahaan akan lebih berani untuk melakukan negoisasi penetapan harga penawaran yang lebih tinggi dengan underwriter terkait. Mengingat adanya indikasi underwriter menurunkan harga dari harga penawaran
yang
sesungguhnya,
karena
underwriter
memanfaatkan
ketidaktahuan perusahaan akibat adanya full commitment underwriting yang harus ditanggu pihak underwriter. Maka dari itu, perusahaan dapat memperoleh dana yang maksimal dari kegiatan penawaran umum perdana (IPO), mengingat tujuan daripada perusahaan melakukan IPO adalah untuk memperoleh dana yang cepat dan
106
makasimal yang digunakan untuk kegiatan perusahaan sehingga akan menaikkan pula kinerja dan nilai perusahaan. b. Investor Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk para investor dalam menimbang pembelian saham pada perusahaan non keuangan di BEI. Dengan memperhatikan faktor reputasi underwriter, ROE, ROA, dan Ukuran Perusahaan maka semakin banyak informasi yang dapat digunakan untuk menilai suatu saham. c. Underwriter Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk pihak underwriter, mengingat dalam hasil penelitian ini underwriter memiliki pengaruh terhadap underpricing. Maka sebaiknya underwriter sebagai pihak yang menjembatani kepentingan perusahaan dan investor dapat mengestimasi harga penawaran yang sesuai dengan penilaian informasi perusahaan yang sesungguhnya tanpa adanya keraguan untuk menanggung seluruh saham yang tidak terjual. Dengan demikian, tujuan perusahaan dapat terpenuhi, namun investor pun dapat memperoleh keuntungan yaitu dengan cara memanfaatkan informasi yang ada. d. Peneliti Hasil penelitian ini dapat menjadi menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti selanjutnya menambah subjek penelitian, tidak terbatas hanya pada perusahaan non keuangan saja. Dan juga dapat menambah objek penelitian yang tidak diteliti didalam penelitian ini seperti umur perusahaan, reputasi auditor, leverage, presentasi penawaran saham, dll.
107