BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa pada siswa kelas V SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Pada aspek kinerja guru Setelah diterapkannya tindakan, kinerja guru pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari persentase pencapaian indikator yang ditentukan, yaitu pada siklus I perencanaan mencapai 100%, pelaksanaan 50% dan evaluasi 67%. Pada siklus II perencanaan mencapai 100%, pelaksanaan 87,5% dan evaluasi 100% dan siklus III perencanaan mencapai 100%, pelaksanaan 100% dan evaluasi 100% 2. Pada aspek aktivitas siswa Pada aspek aktivitas siswa, yang meliputi kerjasama, keaktifan dan kedisiplinan, diperoleh data pada siklus I persentase siswa yang mendapat predikat baik 53,57%, cukup 14,29% dan kurang 32,14%. Pada siklus II meningkat persentase siswa yang mendapat predikat baik 67,86%, cukup 17,86% dan kurang 14,29%. Pada siklus III persentase siswa yang mendapat predikat baik 82,14%, cukup 14,29% dan kurang 3,57%.
132
133
3. Pada hasil belajar siswa a. Kemampuan berbicara dalam memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa, setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas KKM mencapai 53,57%, pada siklus II meningkat menjadi 75% dan siklus III menjadi 82,14%. b. Hasil kerja kelompok siswa dalam memberikan tanggapan dan saran juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I, 4 kelompok (57,14%) mendapat nilai di atas KKM, siklus II, 5 kelompok (71,42%) dan siklus III, 6 kelompok (85,71%). c. Hasil tes tertulis individu menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. pada siklus I, 18 orang siswa (64,29%) tuntas, dan 10 orang siswa (35,71%) belum tuntas. Pada siklus II, 20 orang siswa (71,43%) tuntas, dan 8 orang siswa (28,57%) belum tuntas. Pada siklus III 24 orang siswa (85,71%) tuntas, dan 4 orang siswa (14,29%) belum tuntas. Berdasarkan data-data yang diuraikan di atas, telah terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang dalam memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa. Berdasarkan tujuan pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk aspek berbicara dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing untuk meningkatkan
134
keterampilan berbicara siswa untuk memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Mempersiapkan RPP, lembar observasi, mempersiapkan lokasi pengamatan, mempersiapkan media tentang peristiwa, melakukan diskusi dengan salah seorang guru baik sebagai observer maupun praktikan. 2. Pelaksanaan Menyampaikan tujuan pembelajaran, membangkitkan motivasi belajar siswa, mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab, Siswa mengamati sebuah gambar peristiwa dalam ukuran cukup besar yang dipasang di papan, Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang peristiwa yang ada pada gambar tersebut, Salah seorang siswa diminta untuk memberikan tanggapan terhadap peristiwa yang terdapat pada gambar, Salah seorang siswa diminta untuk memberikan saran terhadap peristiwa yang terdapat pada gambar, Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran tentang tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa yang disampaikan oleh guru, Siswa menyimak penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu tentang prosedur kegiatan diskusi dengan menerapkan teknik kancing gemerincing. Prosedur tersebut, yaitu setiap anggota kelompok harus memberikan tanggapan dan saran terhadap peristiwa yang ada pada lembar kerja. Setiap kali berbicara, baik memberikan tanggapan maupun saran, anggota kelompok harus menyimpan satu buah kancing yang dimilikinya ke tengah-tengah meja. Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, maka dia tidak boleh berbicara lagi
135
sampai semua teman-temannya juga menghabiskan kancing. Setelah seorang siswa menghabiskan kancingnya, siswa tersebut dapat mengambil sebuah tanda bintang untuk ditempelkan di dadanya sebagai suatu bentuk pengahrgaan. Jika semua sudah habis, sedangkan tugas belum selesai kelompok boleh mengambil kesempatan untuk membagi kancingnya lagi dan mengulangi prosedur kembali, siswa dikondisikan ke dalam 7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 orang, siswa mendapatkan lembar kerja yang harus dikerjakan secara berkelompok, siswa melakukan diskusi kelompok, siswa yang menjadi perwakilan kelompok diminta untuk ke depan menyajikan hasil diskusi kelompoknya, siswa dan guru membahas hasil diskusi setiap kelompok, siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu, kelompok yang hasil diskusinya terbaik mendapatkan penghargaan kelompok, membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran, merefleksikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, menutup pembelajaran. 3. Hasil a. Perencanaan Pembelajaran. Siklus I hasil persentase total yang diperoleh sebesar 100%. Siklus II hasil persentase total yang diperoleh sebesar 100%. Siklus III hasil persentase total yang diperoleh sebesar 100% b. Pelaksanaan Pembelajaran. Siklus I secara keseluruhan telah mencapai 50%. Siklus II secara keseluruhan telah mencapai 87,5%. Siklus III secara keseluruhan telah mencapai 100%.
136
c. Evaluasi Pembelajaran. Siklus I secara keseluruhan telah mencapai 100%. Siklus II secara keseluruhan telah mencapai 100%. Siklus III secara keseluruhan telah mencapai 100%. d. Aktivitas Siswa Siklus I secara keseluruhan siswa yang termasuk kriteria baik sebesar 53,57%. Siklus II secara keseluruhan siswa yang termasuk kriteria baik sebesar 67,86%. Siklus III secara keseluruhan siswa yang termasuk kriteria baik sebesar 82,14%. e. Kemampuan Berbicara Siswa Data Awal : rata-rata 42,86 ketuntasan 25% Siklus I
: rata-rata 52,38 ketuntasan 53,57%
Siklus II
: rata-rata 61,31 ketuntasan 75%
Siklus III : rata-rata 66,67 ketuntasan 82,14% f. Peningkatan kemampuan berbicara siswa.
137
Peningkatan nilai rata-rata dari tes awal ke siklus I sebesar 9,52, dari siklus I ke siklus II peningkatan nilai rata-ratanya sebesar 8,93 serta dari siklus II ke siklus III peningkatan nilai rata-ratanya sebesar 5,36. g. Peningkatan persentase ketuntasan Dari tes awal ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 28,57%, dan dari siklus I ke siklus II peningkatannya sebesar 21,43% serta dari siklus II ke siklus III peningkatannya sebesar 7,14% . Berdasarkan data-data yang diuraikan di atas, telah terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang dalam memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa.
B. Saran Dari hasil pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang dalam memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut. 1.
Bagi guru Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diharapkan agar model pembelajaran
kooperatif
teknik
kancing
gemerincing
dapat
lebih
dikembangkan dan diterapkan pada mata pelajaran yang lain. Kemudian, agar
138
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip PAIKEM, guru hendaknya senantiasa mengembangkan model-model pembelajaran yang lebih inovatif dan lebih kreatif, jangan terpaku pada model pembelajaran konvensional. 2.
Bagi siswa Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk bekerja sama dengan siswa yang lain dan dituntut untuk bertanggung jawab dalam mengerjakan tugasnya seoptimal mungkin. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kemauan dan kesadaran dalam diri masing-masing untuk meningkatkan motivasi belajarnya.
3.
Bagi lembaga Seiring dengan perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi, lembaga khususnya di jenjang pendidikan dasar hendaknya lebih membuka diri terhadap berbagai pembaharuan dalam bidang pendidikan, terutama dalam penerapan model-model pembelajaran yang inovatif.
4.
Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi pada penelitian lain yang berkaitan dengan pengembangan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.