BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan tujuan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik analisis rasio yang meliputi analisis likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis horizontal, yaitu dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. 2) PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan tujuan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik analisis rasio yang meliputi analisis likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis horizontal, yaitu dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. 3) PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan tujuan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik analisis rasio yang meliputi analisis likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis horizontal, yaitu dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan bahwa Analisis laporan keuangan pada industri kertas telah dilaksanakan secara efektif
sesuai dengan tujuan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik analisis rasio yang meliputi analisis likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis horizontal, yaitu dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. 2. Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Untuk mengetahui kondisis kinerja perusahaan industri kertas maka analisis yang digunakan adalah: a. Analisis Likuiditas Analisis likuiditas meliputi current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Analisis likuiditas untuk PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 cukup baik. Tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 current ratio perusahaan selalu mencapai diatas 100%, ini berarti pada tahun tersebut aktiva lancar dapat menjamin hutang lancarnya. Quick ratio
perusahaan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2005
mencapai diatas 100%, ini artinya aktiva lancar perusahaan setelah dikurangi persediaan dapat menjamin hutang lancarnya. Tetapi pada tahun 2006 tidak mencapai 100%, ini berarti aktiva lancar setelah dikurangi persediaan tidak dapat menjamin hutang lancarnya. Untuk cash ratio, pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 tidak mencapai 100%, artinya perusahaan tidak mampu menjamin atau melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan kas dan setara kas. b. Analisis Leverage PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, memiliki debt ratio yang kurang baik. Hal ini terlihat dari persentase debt ratio yang turun naik dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 meskipun di bawah 100%. Untuk DER dan Time Interest Earned (TIE) dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 memiliki nilai yang tidak baik yakni diatas 100% untuk DER dan memiliki TIE kurang dari dua kali. Hal ini berarti modal (equity) perusahaan tidak
dapat membayar atau menjamin hutangnya dan biaya bunga tidak dapat dibayar dari laba usaha. c. Analisis Profitabilitas Analisis Profitabilitas meliputi gross profit margin, net profit margin, basic earning power, Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE). PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, pada tahun 2004 sampai dengan 2005 memiliki analisis profitabilitas yang cukup baik. Meskipun pada tahun 2004 persentase basic earning power negatif tetapi dapat ditingkatkan kembali menjadi positif pada tahun 2005. Pada tahun 2006 gross profit margin dan basic earning power perusahaan masih dapat menghasilkan laba kotor dari kegiatan penjualan yang mengidentifikasikan kemampuan
perusahaan
untuk
berproduksi
secara
efisiensi
dan
memanfaatkan seluruh sumber dayanya, namun net profit margin, ROA, dan ROE pada tahun 2006 persentasenya menjadi negatif, karena pada tahun tersebut perusahaan tidak mampu mendapatkan laba bersih melainkan mengalami rugi usaha. d. Analisis Aktivitas Analisis aktivitas meliputi inventory turnover, average collection period, working capital turnover, fixed assets turnover, dan total assets turnover. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, memiliki analisis aktivitas yang baik. Perputaran persediaan (inventory turnover) perusahaan dapat dipercepat tiap tahunnya. Perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover), dan perputaran total aktiva (total assets turnover), cepat karena perputarannya selalu meningkat tiap tahunnya. Periode pengumpulan piutang (average collection period) perusahaan setiap tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 terus mengalami peningkatan. 2) PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk a. Analisis Likuiditas PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk, mempunyai analisis likuiditas yang tidak baik. Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006
current ratio, quick ratio, dan cash rationya tidak mencapai 100%. Artinya perusahaan tidak mampu menjamin atau melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dan kas dan setara kas. b. Analisis Leverage PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk, memiliki analisis leverage yang tidak baik. Hal ini terlihat pada deb ratio dan DER di atas 100% dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Dan memiliki TIE di bawah dua kali dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. c. Analisis Profitabilitas PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk, memiliki Net profit margin, basic earning power, return on assets (ROA), dan return on equity (ROE) yang baik, karena perusahaan dapat meningkatkan persentase negatif menjadi positif yang cukup besar. Gross profit margin perusahaan pada tahun 2004 dan tahun 2005 memiliki persentase yang baik, karena perusahaan mampu meningkatkan laba kotornya. Namun pada tahun 2006 persentasenya
menjadi
negatif,
karena
perusahaan
tidak
dapat
menghasilkan laba kotor melainkan rugi kotor. d. Analisis Aktivitas PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva yang dimiliki baik, karena tiap tahunnya terus meningkat. Periode pengumpulan piutang, dan perputaran modal kerja perusahaan lambat karena tiap tahunnya mengalami kemunduran. 3) PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk a. Analisis Likuiditas Untuk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, mempunyai analisis likuiditas yang cukup baik. Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 current ratio dan quick rationya selalu diatas 100%, artinya perusahaan mampu membayar atau melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar dan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan. Untuk cash ratio
perusahaan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 tidak mencapai 100%, artinya perusahaan tidak mampu menjamin atau melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan kas dan setara kas. b. Analisis Leverage PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, memiliki debt ratio yang kurang baik. Hal ini terlihat dari persentase debt ratio yang turun naik dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 meskipun di bawah 100%. Untuk DER (Debt to Equity Ratio perusahaan ini persentasenya jauh diatas 100%. Tahun 2004 perusahaan memiliki Time Interest Earned (TIE) kurang dari dua kali dan tahun 2005 meningkat menjadi diatas dua kali tetapi pada tahun 2006 menurun kembali menjadi kurang dari dua kali. Meskipun pada tahun 2006 mempunyai TIE diatas dua kali, perusahaan tidak dapat membayar biaya bunga dari laba usaha karena. c. Analisis Profitabilitas Analisis profitabilitas PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, yang meliputi gross profit margin, net profit margin, basic earning power, Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE) tidak baik, karena dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 terus menurun. Artinya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba tiap tahun menurun. d. Analisis Aktivitas Periode pengumpulan piutang PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk tiap tahunnya dapat dipersingkat. Perputaran persediaan perusahaan yang dimiliki cukup lambat, karena perputarannya tiap tahun mengalami turun naik. Perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva yang dimiliki perusahaan baik, karena setiap tahunnya dapat dipercepat. Dari keterangan-keterangan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, memilki kinerja yang paling baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan industri kertas lainnya yang penulis teliti.
3. Manfaat Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai Kinerja Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Dari hasil analisis yang telah dilakukan, analisis laporan keuangan sangat membantu manajemen dalam menilai kinerja perusahaan karena perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihannya bila dibandingkan dengan perusahaanperusahaan lain sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan peningkatan efektivitas operasi, penentuan kebijakan antisipasi hutang, penentuan laba periode yang akan datang, penentuan keputusan investasi. 2) PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk Dari hasil analisis yang telah dilakukan, analisis laporan keuangan sangat membantu manajemen dalam menilai kinerja perusahaan karena perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihannya bila dibandingkan dengan perusahaanperusahaan lain sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan peningkatan efektivitas operasi, penentuan kebijakan antisipasi hutang, penentuan laba periode yang akan datang, penentuan keputusan investasi. 3) PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Dari hasil analisis yang telah dilakukan, analisis laporan keuangan sangat membantu manajemen dalam menilai kinerja perusahaan karena perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihannya bila dibandingkan dengan perusahaanperusahaan lain sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan peningkatan efektivitas operasi, penentuan kebijakan antisipasi hutang, penentuan laba periode yang akan datang, penentuan keputusan investasi. Dari keterangan-keterangan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil analisis laporan keuangan sangat bermanfaat untuk membantu manajemen dalam menilai kinerja perusahaan. Dari hasil analisis keuangan manajemen perusahaan akan mengetahui apakah kinerja perusahaan untuk tahun sekarang lebih baik daripada tahun sebelumnya, dan apakah kinerja perusahaan atau prestasi yang dimiliki perusahaan lebih baik daripada perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam industri yang sama.
Jika kinerja perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan prestasi perusahaan lebih buruk dari perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam industri yang sama, berarti terdapat kelemahan-kelemahan dalam perusahaan tersebut. Manajemen perusahaan harus mencari solusi untuk mengatasi kelemahankelemahan tersebut sehingga untuk tahun-tahun yang akan datang kelemahankelemahan tersebut dapat diperbaiki dan kinerja perusahaan dapat ditingkatkan. Jika kinerja perusahaan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan prestasi perusahaan lebih baik daripada perusahaan yang sejenis yang bergerak dalam industri yang sama, maka untuk tahun-tahun yang akan datang harus dipertahankan dan ditingkatkan.
5.2
Saran Dari kesimpulan di atas, penulis mempunyai saran untuk perusahaan-
perusahaan industri kertas sebagai berikut: 1. Untuk PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perusahaan memiliki cash ratio yang terlalu kecil, hal ini menunjukan kurangnya kemampuan perusahaan melunasi hutang lancarnya dengan kas. Karena itu perusahaan sebaiknya melakukan pengelolaan yang lebih efektif terhadap kas dan setara kas. Begitu pula dengan debt ratio dan debt to equity ratio yang persentasenya dalam tiga tahun berturut-turut melebihi dari 100% menunjukan bahwa aktiva dan modal perusahaan tidak cukup untuk melunasi atau menjamin seluruh hutangnya. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan berusaha untuk meminimalkan jumlah hutangnya. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari aktivitas penjualan dan sumber-sumber yang ada seperti aktiva dan modal sangat kecil, oleh karena itu perusahaan sebaiknya menekan beban-beban, seperti beban penjualan, beban umum dan beban administrasi. Begitu juga dengan perputaran persediaan yang lambat, sebaiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya lebih memanfaatkan modal kerja, aktiva tetap, dan seluruh aktiva dengan efisien dan efektif.
2. Untuk PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk Analisis likuiditasnya menunjukan bahwa perusahaan kesulitan melunasi hutang lancarnya. Begitu pula dengan analisis leverage menunjukan bahwa aktiva dan modal yang dimiliki perusahaan tidak cukup untuk melunasi atau menjamin seluruh hutangnya, sebaiknya perusahaan berusaha untuk meminimalkan jumlah hutangnya. Perputaran modal kerja sangat lambat, oleh karena itu perusahaan dipercepat dengan cara memanfaatkan modal kerja dengan efisien dan efektif. 3. Untuk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Perusahaan memiliki cash ratio dan quick ratio yang terlalu besar, hal ini menunjukan adanya aktiva lancar yang menganggur. Oleh sebab itu perusahaan sebaiknya melakukan pengelolaan yang lebih efektif terhadap aktiva lancar. Debt ratio dan debt to equity ratio menunjukan bahwa aktiva dan modal perusahaan tidak cukup untuk melunasi atau menjamin seluruh hutangnya.
Oleh
karena
itu
sebaiknya
perusahaan
berusaha
untuk
meminimalkan jumlah hutangnya. Manajemen perusahaan harus mengontrol modal yang ada pada persediaan, agar perputaran persediaan dapat dipercepat, oleh karena itu perusahaan sebaiknya lebih memanfaatkan modal yang ada pada persediaan dengan efisien dan efektif.