BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan anggaran penjulan sebagai alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan, penulis mencoba untuk membuat simpulan dan memberikan saran-saran. Disadari akan keterbatasan yang dimiliki penulis sehingga saran-saran yang dikemukakan ini mungkin jauh dari sempurna, walaupun demikian mudah-mudahan dapat bermanfaat bai pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun simpulan yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penyusunan anggaran penjualan pada PT. PLN (Persero) sudah cukup memadai, hal inni dapat dilihat dari : •
Adanya struktur organisasi yang sehat Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. PLN (Persero) menggambarkan pemisahaan fungsi yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab setiap departemen, sehingga memudahkan pimpinan dalam mendelegasikan tugas dan tanggung jawabnya kepada bagian yang ada di bawahnya.
•
Sistem akuntansi yang memadai Sistem akuntansi pada perusahaan sudah cukup memadai, terlihat dari pencatatan transaksi- transaksi yang terjadi selama kegiatan operasional perusahaan.
•
Adanya penelitian dan analisis Anggaran penjulan merupakan dasar dari semua penyusunan anggaran yang ada dalam perusahaan. Selain itu dalam penyusunannya pula harus menganalisis anggaran penjulan dan realisasi penjulan, sehingga selisih yang terjadi dapat diminimalisir.
- 68 -
69
•
Adanya dukungan dari para pelaksana Dengan melibatkan berbagai macam pihak dalam melakukan penyusunan anggaran penjulan, maka setiap divisi memiliki kewajiban untuk mendukung dan melaksanakan anggaran tersebut sehingga menjadi realisasi.
2. Terdapatnya proses pengendalian penjualan yang efektif pada PT. PLN (Persero) : •
Membandingkan kinerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan tujuan dan standar yang ditetapkan sebelumnya. Pada tahap ini anggaran penjualan digunakan sebagai standar pengukuran, baik pencapaian target penjualan juga kinerja manajemen perusahaan yaitu dengan membandingkan antara anggaran penjualan dengan realisasi penjualan.
•
Menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil aktual, hasil yang direncanakan dan selisih dari kedua angka tersebut. Perusahaan membandingkan antara pelaksanaan penjualan dengan mengacu pada sasaran yang terkandung dalam anggaran penjualan, yaitu pada tahun 2004 triwulan I, anggaran penjualan sebesar Rp. 26.182.991 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp. 23.697.032 sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 2.485.959 dan pada triwulan II anggaran penjualan sebesar Rp. 29.370.676 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp. 26.889.447 sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 2.471.229. Pada triwulan III anggaran penjualan sebesar Rp. 33.359.042 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp. 31.230.942 sehingga tedapat selisih sebesar Rp. 2.128.100 dan pada triwulan IV anggaran penjualan sebesar Rp. 37.394.502 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp. 34.552.822 sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 2.841.680. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2005 triwulan I anggaran penjualan sebesar Rp. 43.897.732 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp. 39.754.732 sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 4.143.000 dan pada triwulan II angaran penjualan sebesar Rp. 50.591.896 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp.
70
46.520.896 sahingga terdapat selisaih sebesar Rp. 4.071.000. Pada triwulan III anggaran penjualan sebesar Rp. 56.376.557 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp. 51.439.794 sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 4.936.763 dan pada triwulan IV anggaran penjualan sebesar Rp. 63.217.450 sedangkan realisasi penjualan sebesar Rp. 58.892.082 sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 4.325.368. •
Mencari
dan
mengembangkan
tindakan
alternatif
untuk
mengatasi
penyimpangan yang dinilai signifikan dan belajar dari pengalaman yang telah sukses di suatu bidang tertentu. Tindakan koreksi yang dilakukan dapat membantu perusahaan untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi di perusahaan. Tindakan alternatif yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan pelayanan keapda konsumen, menetapkan kebijakan dengan memperhitungkan berbagai risiko dan konsekuensinya. •
Menilih (tindakan koreksi) dari kumpulan alternatif yang ada dan menerapkan tindakan tersebut. Setelah diketahui faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan terutama penyimpangan yang signifikan, maka PT. PLN (Persero) seharusnya melakukan tindakan perbaikan dengan melakukan sistem pengawasan secara langsung terhadapa kegiatan penjualan PT. PLN (Persero).
•
Tindak lanjut atas pengendalian untuk menilai efektivitas dari tindakan koreksi yang diterapkan. PT. PLN (Persero) selalu melakukan tindak lanjut atas pengendalian yaitu dengan melakukan pengawasan dan evaluasi pada divisi-divisi yang terkait dalam hal penjualan.
71
3. Anggaran penjualan berperan bagi manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan. Hal ini dapat dilihat dari peranan anggaran penjualan : 1) Sebagai pedoman kerja. Kegiatan penjualan yang dilakukan berpedoman pada anggaran penjualan yang disusun oleh PT. PLN (Persero), agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan tidak menyimpang dari yang telah direncanakan. Dengan disusunya anggaran penjualan, maka arah dan tujuan perusahaan menjadi jelas. Oleh karena itu penyusunan anggaran penjualan harus direncanakan dengan baik dalam kegiatan penjualan perusahaan. 2) Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Pelaksanaan kerja yang ada pada PT. PLN (Persero) dapat berjalan dengan lancar karena adanya alat koordinasi kerja yang baik, sehingga bagian yang ada dalam PT. PLN (Persero) dapat saling berkerjasama dengan baik. 3) Sebagai alat pengendalian. Anggaran merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk melakukan pengendalian. Terdapat perbandingan antara realisasi penjualan dengan penjualan yang dianggarkan. Selain itu PT. PLN (Persero) juga melakukan analisis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan mencari tindak lanjutnya. Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan untuk mengetahui derajat keeratan antara kedua variabel dalam hal ini antara anggaran penjualan dan realisasi penjualan dengan menggunakan koefisien korelasi atau product moment pearson, maka diperoleh hasil sebesar 0.99 (memiliki hubungan yang sangat kuat). Ini menunjukan bahwa anggaran penjualan yang memadai, dapat meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan.
72
5.2 Saran Dari simpulan hasil penelitian diatas, penyusun mencoba memberikan saransaran sebagai berikut : 1. Sebaiknya ditingkatkan lagi kooerdinasi orang-orang yang bertanggung jawab atas pembuatan atau penyusunan anggaran penjualan, sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan penerbitan RKAP yang mengakibatkan keterlambatan penyerahan RKAP yang disahkan. 2. Sebaiknya perusahaan menetapkan target / perencanaan yang lebih baik, artinya angka-angkanya bisa mendekati realisasi yang diterima perusahaan, sehingga tidak menyimpang terlalu jauh antara target dengan realisasi.