BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan penelitian dan pembahasan terhadap peranan controller dalam pengendalian penerimaan kas guna menunjang efektivitas operasional perusahaan pada PDAM Kota Bandung, yang didukung teori-teori yang berkaitan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : A. Peranan controller dalam pengendalian penerimaan kas di perusahaan telah memadai terbukti dengan terpenuhinya karakteristik controller yang terdiri dari : kualitas pribadi a. Controller dapat memberikan bimbingan dan pengawasan kepada staf dalam menjalankan tugas b. Controller mempunyai pengalaman dibidang yang sama sebelumnya c. Controller selalu mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan setiap divisi/bagian perusahaan d. Controller selalu mengikuti perkembangan-perkembangan baru, seperti mengikuti training dan seminar e. Controller selalu memberi dorongan petunjuk dan saran tanpa memandang jabatan dan kedudukan orang tersebut. kompetensi secara luas a. Controller dapat mengoperasikan komputer yang berbasis akuntansi b. Controller dapat mengatur, memahami serta menerjemahkan angkaangka yang tepat dalam laporan keuangan c. Controller melakukan pengawasan terhadap semua catatan akuntansi perusahaan d. Controller mampu menyusun laporan keuangan yang dapat dimengerti pemakai laporan e. Controller mampu menganalisis keadaan perusahaan. pertimbangan bisnis
a. Controller melakukan perkembangan-perkembangan aktivitas yang dilakukan oleh setiap bagian b. Controller memahami mengenai jenis industri mana perusahaan tergolong c. Controller selalu memberi saran dalam pengambilan keputusan masalah perusahaan di masa yang akan datang d. Controller mampu menetapkan keputusan guna menjalankan usaha perusahaan yang efektif dan tercapainya tujuan-tujuan perusahaan e. Controller mampu melihat kesempatan/peluang yang dapat diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan. keahlian berkomunikasi a. Controller selalu memberikan informasi atau jawaban atas pertanyaan pejabat eksekutif bila menemukan kesulitan b. Controller
dapat membangun komunikasi antar
bagian dalam
perusahaan c. Controller selalu memberikan pemikiran yang terus menerus mengenai tindakan yang harus diambil sebelum dimulai tindakan operasi. kemampuan interpersonal a. Controller tidak ragu-ragu untuk mengkritik manajemen apabila terjadi kekeliruan didalam menjalankan tugasnya b. Controller memiliki pemikiran yang kreatif dan berusaha untuk memutuskan ide yang belum terfikir oleh manajemen lain c. Controller bersedia mendiskusikan apabila terjadi perbedaan pendapat dengan pihak lain dalam perusahaan. mengatur pertanggung jawaban ganda a. Controller paham apa yang menjadi hak dan tanggung jawab masingmasing dalam perusahaan b. Controller bertanggung jawab baik ditingkat divisi/bagian maupun ditingkat perusahaan c. Controller mengetahui semua aktivitas perusahaan melalui hasil pengamatan dan mendengar informasi
d. Controller selalu menyatukan berbagai kepentingan tanpa ada yang merasa dirugikan e. Pertimbangan yang diberikan controller dapat harapan perusahaan dan bagian-bagian dalam perusahaan.memenuhi Sementara itu fungsi controller dalam pengendalian penerimaan kas yang memadai dapat dilihat dalam kegiatan : 1. Perencanaan penerimaan kas Perencanaan penerimaan kas ini dilakukan guna menetapkan tujuan dari penerimaan kas tersebut oleh perusahaan, dalam hal ini perencanaan penerimaan kas dibuat dalam perencanaan anggaran. Perencanaan anggaran ini dilakukan karena adanya tuntutan untuk melaksanakan aktivitas operasional perusahaan dengan efektif dan efisien. Anggaran ini dibuat sesuai dengan rencana-rencana yang disusun berdasarkan target dari masing-masing bagian yang harus dicapai. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, peranan controller dalam perencanaan penerimaan kas berdasarkan penyusunan anggaran kas sangat memadai, controller mampu memprediksikan apa yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dalam hal : a. Controller selalu memperhatikan realisasi penerimaan kas dalam anggaran tahun sebelumnya yang berguna sebagai pedoman dalam penyusunan anggaran selanjutnya guna merealisasikan penerimaan kas tahun berikutnya. b. Controller
memperhatikan
perkembangan
yang
terjadi
dalam
perusahaan, sehingga mengetahui apa yang sedang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan, sehingga berdampak pada dilakukannya efisiensi biaya yang pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan. 2. Realisasi Penerimaan Kas Realisasi penerimaan kas ini terjadi akibat adanya perencanaan penerimaan kas dalam penyusunan anggaran tersebut. Oleh karena itu realisasi penerimaan kas tahun berjalan merupakan pedoman yang penting dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya. Jika dibandingkan dengan
anggaran penerimaan kas, sebagian realisasi penerimaan kas yang terjadi pada PDAM Kota Bandung menunjukkan selisih yang cukup besar pada tiap tahunnya. Ini dapat terjadi karena banyaknya transaksi diluar dugaan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Selain berperan dalam pengendalian kas, masih terdapat hal-hal lain yang mampu mendukung keberadaan controller dalam usahanya guna menunjang efektivitas operasional perusahaan dari segi penerimaan kas yaitu : a. Struktur Organisasi Dengan adanya struktur organisasi, jelas bahwa tugas, tanggung jawab dan wewenang Manajer Pemeriksa Bidang Keuangan terdefinisi dengan baik, serta garis supervisi dan koordinasi mampu menciptakan sistem pengendalian manajemen (controllership) yang baik. b. Adanya Sistem yang baik Dengan adanya sistem yang telah ditetapkan dengan baik, kiranya akan mampu memperkuat dalam pelaksanaan pengambilan langkah-langkah bagi Manajer Pemeriksa Bidang Keuangan dalam menetapkan disiplin profesi analisisnya dengan baik. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan pada sistem penerimaan kas pada PDAM Kota Bandung adalah sebagai berikut: 1. Sistem penerimaan kas atas piutang rekening air minum pada PDAM Kota Bandung yang dimulai dari diterimanya pembayaran atas rekening air minum, pemeriksaan yang dilakukan pada dokumen-dokumen pendukung transaksi penerimaan oleh Kasir, penyetoran uang yang diterima kepada pihak Bank hingga pembuatan rekapitulasi penerimaan pembayaran rekening air minum dan laporan penerimaan kas untuk kas pembantu telah menunjukkan pelaksanaan prosedur penerimaan kas atas piutang rekening air minum yang cukup efektif dilihat dari kelancaran pelaksanaan prosedur yang telah memenuhi tujuan yang diharapkan. 2. Sistem pemeriksaan atas penerimaan kas yang berasal dari piutang rekening air minum yang telah dilakukan oleh setiap bagian yang
menerima rekapitulasi penerimaan pembayaran rekening air minum yaitu Bagian Pembukuan dan Bagian Pengolahan Data yang dilakukan dengan cara membandingkan serta mencocokkan rekapitulasi yang diterima dengan data-data yang dimiliki tiap bagian dengan komputer Kasir serta pemeiksaan menyeluruh oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dilaksanakan dengan baik dan cukup efektif sebagai cara agar kas perusahaan terjamin keamanannya dan data-data penerimaan kas dapat dijamin ketelitian dan keandalannya sehingga pengendalian intern serta fungsi controller pada sistem penerimaan kas atas piutang rekening air minum dapat tercapai dan dilaksanakan dengan baik. B. Peranan controller dalam pencapaian target operasional perusahaan dapat dilihat dari : 1. Pelayanan Bagi perusahaan jasa bahwa tingkat pelayanan yang baik merupakan tolok ukur yang utama dalam menilai kinerja perusahaan untuk memikirkan bagaimana caranya agar kualitas pelayanan ini meningkat. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, keluhan konsumen terhadap pelayanan perusahaan menurun, ini menandakan bahwa kualitas pelayanan perusahaan
meningkat.
Peningkatan
tersebut
diwujudkan
dengan
memberikan pelayanan (service) yang baik dalam menanggapi keluhan dari pelanggan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, perusahaan selalu melakukan peninjauan langsung kepada Pelanggan yang dilakukan oleh Staf yang ditunjuk oleh perusahaan secara bergantian. Dengan begitu penanganan terhadap keluhan yang ada dapat dilakukan secepat mungkin. Dengan menurunnya tingkat keluhan, membuat pelanggan semakin percaya terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan yang akhirnya dapat meningkatkan citra dan kepercayaan terhadap perusahaan. 2. Pemasaran Pemasaran sangat perlu dilakukan, apabila keadaan perusahaan sekarang ini yang hanya mengandalkan pendistribusian air bersih kepada pelanggan,
sehingga perlu dilakukan suatu pemasaran yang berbeda yaitu pemasaran air minum dalam kemasan (AMDK). Oleh karena itu PDAM Kota Bandung tidak hanya dikenal oleh masyarakat sebagai perusahaan yang mengelola air bersih dan kotor saja, tetapi PDAM Kota Bandung juga dikenal sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK) sehingga diperlukannya tenaga pemasaran yang handal dan memahami perusahaan terhadap pasar. 3. Keuangan Dengan adanya kemampuan dari perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana dan penyaluran dana yang dibutuhkan dengan cepat terpenuhi, membuat efektivitas operasional perusahaan meningkat. Hal ini juga akan berpengaruh pada pencapaian target atau sasaran perusahaan dengan baik, disini perusahaan tidak menyediakan dana tersendiri bagi kebutuhan dana yang terjadi di luar perkiraan, namun perusahaan memiliki impress fund (kas minimal) yang harus diadakan dalam upaya mengantisipasi kemungkinan yang tidak diperkirakan sebelumnya. 4. Pembelian Permintaan pembelian barang datang dari Bagian Perbekalan dan Perawatan, dan barang-barang yang dibeli biasanya meliputi kebutuhan dan perawatan alat-alat tehnik pemasangan pipa air minum serta barangbarang berupa perlengkapan dan peralatan operasional kantor. Rencana pembelian barang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan disesuaikan dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk menghindari pembelian
barang
yang
sebenarnya
tidak
perlu,
perusahaan
mengantisipasinya dengan menetapkan peraturan bahwa pembelian harus disetujui oleh pimpinan. Oleh karena itu kememadaian pengendalian penerimaan kas pada PDAM Kota Bandung tidak terlepas dari beberapa hal yang telah dijelaskan sebelumnya yang dimulai dari berfungsinya controller sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan serta tugas apa yang harus dilakukan oleh controller tersebut berdasarkan perencanaan dan realisasi penerimaan kas seperti : mengembangkan
ramalan kas, anggaran kas, estimasi penerimaan kas dan penyusunan penerimaan kas. Fungsi controller berkaitan dengan karakteristik controller itu sendiri, karena karakteristik controller merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki oleh seorang controller dalam melakukan pengendalian khususnya terhadap pengendalian penerimaan kas. Selain itu kememadaian pengendalian penerimaan kas dapat dilihat dari sistem dan prosedur penerimaan kas, karena sistem dan prosedur penerimaan kas yang ditetapkan oleh perusahaan memudahkan controller dalam melakukan fungsinya terhadap pengendalian penerimaan kas. Apabila terjadi suatu penyelewengan atau kecurangan dalam penerimaan kas maka controller mudah untuk menelusurinya serta tindakan apa yang harus dilakukan. Tindakan ini sesuai dengan pernyataan Warren dalam prosedur pengendalian kas. Kememadaian pengendalian penerimaan kas ini bukan hanya dilihat dari fungsi, tugas dan karakteristik controller serta sistem dan prosedur penerimaan kas saja. Akan tetapi kememadaian pengendalian penerimaan kas dalam perusahaan tercermin dalam struktur dan organisasi serta pemisahaan tugas dan tanggung jawab setiap personal yang ada dalam PDAM Kota Bandung, sehingga setiap Bagian atau Unit dan Satuan Pengawasan Intern dalam perusahaan tersebut dapat melakukan fungsinya dengan baik. Dan kememadaian pengendalian penerimaan kas ini telah memadai maka akan sangat menunjang dalam kegiatan operasional perusahaan secara efektif. C. Controller dalam pengendalian penerimaan kas guna menunjang efektivitas operasional perusahaan Jika dilihat dari pengendalian penerimaan kas secara kuantitatif, bahwa pencapaian efektivitas ini dapat terlihat dari perbandingan antara perencanaan penerimaan kas (anggaran) dengan realisasi arus penerimaan kas yang menunjukkan varian yang cukup kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa controller dalam pengendalian penerimaan kas sangat berperan dan memadai. Sangat memadainya pengendalian penerimaan kas yang dilakukan oleh controller tersebut berdampak pada pencapaian target operasional perusahaan dalam bidang
pelayanan dan pemasaran dirasakan cukup efektif, yang diwujudkan dengan menurunnya tingkat keluhan konsumen dan juga bertambahnya jumlah pengguna jasa air minum, meskipun belum memenuhi target perusahaan secara keseluruhan. Dalam upaya untuk mendukung hasil penelitian secara kuantitatif penulis menjabarkan kuesioner pada beberapa orang responden di PDAM Kota Bandung dan hasilnya menunjukkan angka sebesar 89,91%. Hal ini menunjukkan pengertian bahwa : peranan controller dalam pengendalian penerimaan kas guna menunjang efektivitas operasional perusahaan ”Sangat Memadai”. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk PDAM Kota Bandung berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah mengenai pengiriman dokumen-dokumen dan laporan yang berhubungan dengan penerimaan kas untuk diperiksa oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) agar diusahakan lebih tepat waktu sehingga Satuan Pengawasan Intern akan lebih cepat memeriksanya dan jika terdapat suatu penyimpangan mudah menelusurinya sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan akan lebih kecil terjadi. Serta menerima pembayaran piutang rekening air minum secara online dengan cara bekerja sama dengan beberapa Bank yang ditunjuk, sehingga para pelanggan tidak harus melakukan pembayaran rekening air minum pada loket kas pembantu Badak Singa atau loket kas pembantu lainnya. Saat ini PDAM Kota Bandung melakukan kerjasama dengan PT. POS dalam hal penerimaan pembayaran rekening air minum, akan tetapi akan lebih baik lagi bila penerimaan pembayaran rekening air minum ini dibuat secara online dengan maksud setiap pelanggan tidak hanya membayar rekening air minum kepada Bank secara langsung (via teller), tetapi melakukan pembayaran rekening air minum melalui ATM pada Bank yang ditunjuk.