200
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, simpulan hasil penelitian yang terkait dengan kemampuan peserta didik, khususnya penggunaan penanda kohesi dalam menulis teks deskriptif adalah sebagai berikut. 1) Sebelum menggunakan strategi tell and show, hanya terdapat tiga dari 36 peserta didik di kelas VIII C yang mampu memenuhi nilai KKM 80.00 pada pre-test, sedangkan dari 36 peserta didik di kelas VIII E yang mampu mencapai nilai KKM sejumlah lima orang. Oleh karena itu, sebagian besar peserta didik di kedua kelas tersebut belum mencapai KKM pada pre-test dengan persentase 91.67% untuk VIII C dan 86.11% pada VIII E. Dalam analisis ditemukan bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh kedua kelas serupa, yaitu dalam menggunakan tata bahasa yang tepat. Selain itu, permasalahan tersebut juga membuat peserta didik mengalami permasalahan dalam memaparkan ide-idenya. Ide yang dituangkan juga tidak lepas dari penggunaan kata ganti yang dalam hal ini merupakan penanda kohesi. Dua permasalahan terakhir yang dialami oleh peserta didik adalah tanda baca dan ejaan. Selanjutnya, saat melakukan pengundian atau lottery, kelas VIII C menjadi experimental group, sedangkan kelas VIII E menjadi control group.
200
201
2) Setelah mendapatkan pengalaman belajar melalui penerapan strategi tell and show, kemampuan peserta didik di experimental group dalam menulis teks deskriptif telah meningkat jika dilihat dari jumlah peserta didik yang telah mencapai KKM. Berdasarkan analisis kuantitatif dari 36 peserta didik, terdapat 20 atau 56.00% peserta didik telah mencapai KKM. Jika dibandingkan dengan apa yang diperoleh pada pre-test, maka terdapat peningkatan jumlah peserta didik yang telah mencapai KKM sebesar 46.67%. Di sisi lain, peningkatan pun terjadi di control group, yakni terdapat enam atau 16.67% dari seluruh peserta didik di control group. Dengan melihat persentase peserta didik yang mampu mencapai KKM, maka terdapat peningkatan, yaitu sebesar 2.78%. Dengan kata lain, peningkatan yang terjadi dalam menulis teks deskriptif di experimental group lebih baik daripada control group. Selain itu, dilihat nilai rerata kelas, pada experimental group ditemukan angka sebesar 79.35, sedangkan pada control group sebesar 73.52. Dengan demikian, simpulannya adalah dalam menulis teks deskriptif peserta didik di experimental group mengalami peningkatan yang lebih tinggi daripada mereka yang tergabung di dalam control group. Selanjutnya, secara khusus, jika dilihat setiap aspek penilaian yang digunakan, terdapat perkembangan yang akan dijelaskan sebagai berikut. (1) Pada aspek tanda baca dari pre-test hingga post-test, peningkatan yang terjadi pada nilai rerata peserta didik di experimental group lebih tinggi, yakni 0.25 atau sekitar 5%, sedangkan pada control group hanya terjadi peningkatan sebesar 0.11 atau 2.22%.
202
(2) Berdasarkan kajian terhadap aspek ejaan, persentase peningkatan nilai rerata yang terjadi pada peserta didik experimental group tidak ditemukan. Akan tetapi, untuk aspek ini, nilai rerata yang didapat pada peserta didik experimental group mencapai 4.97, yakni lebih tinggi 0.05 daripada nilai rerata yang dicapai oleh peserta didik di control group pada post-test. (3) Berdasarkan perbandingan nilai rerata aspek tata bahasa pada pre-test dan post-test, diketahui bahwa terdapat peningkatan sebesar 2.25 atau 11.25% yang dialami oleh peserta didik di experimental group. Di sisi lain, peningkatan pun terjadi di control group, yaitu hanya sebesar 0.75 atau 4.25% dari apa yang telah dicapai peserta didik pada pre-test. (4) Melalui ide yang ditunjukkan oleh peserta didik experimental group dalam teks deskriptifnya, nilai rerata untuk aspek ini menunjukkan peningkatan dari pre-test hingga post-test, yakni 2.00 atau sekitar 10.00%. Di sisi lain, peningkatan juga terjadi pada control group, yaitu hanya 0.32 atau 1.53%. Dengan kata lain, peningkatan yang terjadi pada peserta didik di experimental group yang telah mendapatkan pengalaman belajar dengan strategi tell and show lebih baik daripada mereka yang belajar dengan strategi konvensional di control group. (5) Pada kata ganti atau penanda kohesi, nilai rerata peserta didik di experimental group meningkat, yakni 1.25 dari pre-test hingga post-test, sedangkan mereka yang tergabung di control group mengalami
203
peningkatan sebesar 1.02. Dengan kata lain, peningkatan yang terjadi di experimental group lebih baik daripada control group. 3) Setelah uji hipotesis dengan uji t, ditemukan nilai Sig. 0.000 atau lebih rendah daripada 0.05. Dengan kata lain, peningkatan yang terjadi pada peserta didik experimental group yang mendapatkan treatment melalui strategi tell and show lebih signifikan daripada mereka yang tidak, yaitu di control group. Hal ini juga didukung dengan adanya respon yang baik dari peserta didik ketika mengikuti pembelajaran mengintegrasikan strategi tell and show. Selain itu, dengan adanya peningkatan pada kata ganti atau salah satu penanda kohesi dan penggunaan tata bahasa yang lebih tinggi, ide-ide yang dituangkan oleh peserta didik di experimental group lebih mudah dimengerti daripada peserta didik di control group. Hal ini pun menunjukkan bahwa koherensi dalam teks deskriptif menjadi lebih baik, terutama bagi peserta didik di experimental group yang belajar dengan menerapkan strategi belajar dengan menerapkan strategi tell and show.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis teks deskriptif, terutama penggunaan penanda kohesi yang dalam penilaiannnya adalah aspek kata ganti, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.
204
1) Guru Bahasa Inggris Dalam proses pembelajaran bahasa Inggris, terutama menulis teks, guru hendaknya menyusun dan merancang langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan teks yang harus dipelajari oleh peserta didik. Selain itu, pentingnya tahapan menulis diketahui oleh peserta didik membuat guru hendaknya lebih inovatif dan memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada peserta didik dalam menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan, Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah tell and show yakni strategi yang menekankan kesistematisan dan mendorong peserta didik untuk berpikir secara kritis dalam menggambarkan sesuatu.
2) Peserta Didik Selain pada teks deskriptif, strategi tell and show dapat digunakan dalam belajar untuk beberapa teks lain yang memerlukan kreativitas dan kesistematisan ide-ide yang dituangkan. Hal ini dilakukan juga untuk meningkatkan penggunaan penanda kohesi yang tepat sehingga
kekoherensian teks yang disusun dapat
menjadi lebih baik.
3) Peneliti selanjutnya Berdasarkan apa yang telah dtemukan dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya yang menggunakan strategi tell and show perlu memperhatikan dengan saksama beberapa aspek, seperti tata bahasa, ejaan, dan kata ganti atau penanda kohesi yang relevan. Hal ini diperlukan mengingat permasalahan yang
205
dialami oleh peserta didik dalam menulis pada umumnya ada pada ketiga aspek ini sehingga nantinya mampu membantu peserta didik secara maksimal, terutama dalam belajar menulis.