BAB V SIMPULAN DAN SARAN
V.1 Simpulan Dari hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan penulis di PT Bangunreksa Millenium Jaya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas pengelolaan persediaan dapat berjalan dengan baik, jika didukung oleh kebijakan perusahaan yang tepat dan adanya pengendalian intern yang baik, sehingga kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan efisien, efektif dan ekonomis. Adapun beberapa kelemahan atas fungsi pengelolaan persediaan dalam PT Bangunreksa Millenium Jaya yang diperoleh selama dilakukannya pemeriksaan operasional, dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Dalam perusahaan masih terdapatnya perangkapan fungsi – fungsi yaitu bagian gudang dengan bagian penerimaan dan bagian penjualan dengan bagian akuntansi. 2. Pada saat barang diterima dari pemasok, petugas gudang tidak melakukan pengecekan silang antara Surat Order Pembelian (SOP) dengan surat jalan dan fisik barang yang diterima. Hal ini terjadi karena petugas gudang tidak memperoleh tembusan atas SOP tersebut. Sehingga ketika barang yang dipesan telah diterima, bagian gudang hanya dapat melakukan pencocokan atau perbandingan antara surat jalan dengan fisik yang diterima dari pemasok. 3. Bagian petugas keamanan dan pengawas gudang tidak melakukan pengawasan yang ketat terhadap pihak – pihak yang keluar masuk ke gudang. 4. Petugas gudang tidak melakukan pengaturan secara teratur dan rapi terhadap barang dagang yang diterimanya dari pemasok, sehingga sulit ditemukan pada saat 71
diperlukan karena persediaan sudah tercampur – campur antara satu motif yang memiliki kualitas dan ukuran keramik yang berbeda – beda. Selain itu terkadang petugas gudang juga meletakkan atau menyimpan barang dagang dimana saja pada motif keramik lain, jika satu tempat motif keramik tersebut sudah terlalu penuh yang sifatnya sementara. 5. Berdasarkan perbandingan stock opname yang dilakukan selama dua bulan berturut – turut, ditemukan barang rusak dan barang kurang laku di pasaran yang tidak ditindak lanjuti oleh sales counter dan pihak gudang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen perusahaaan tidak melakukan pengawasan yang baik dan benar, karena mengingat tidak diterimanya pelaporan mengenai temuan barang rusak dan barang kurang laku di pasaran oleh kepala bagian gudang. 6. Sistem penilaian yang digunakan perusahaan atas persediaan bahan bakunya adalah dengan menggunakan metode rata – rata tertimbang (weighted average cost). 7. Dalam melakukan kegiatan stock opname terhadap ketersediaan jumlah fisik persediaan dalam jangka waktu tertentu, hanya dapat dilakukan bila ada persetujuan dari petugas gudang yang bertugas. 8. Pada waktu dilakukan stock opname atas jumlah fisik persediaan di gudang, diketahui bahwa stock opname dapat berlangsung selama beberapa hari.
V.2 Saran Selain kesimpulan mengenai temuan – temuan yang telah dikemukakan di atas, juga akan disampaikan saran – saran yang mungkin berguna bagi perbaikan di masa mendatang. Adapun beberapa saran perbaikan yang dapat dipertimbangkan perusahaan sebagai berikut : 72
1. Dalam PT Bangunreksa Millenium Jaya sebenarnya dibutuhkan pekerja yang multifungsi yaitu pekerja yang dapat melakukan beberapa pekerjaan yang berlainan dalam perusahaan, namun untuk menciptakan pengendalian intern yang baik dalam kegiatan operasi perusahaan dan untuk mencegah hal – hal yang dapat merugikan perusahaan sebaiknya fungsi penerimaan dengan fungsi penyimpanan serta fungsi penjualan dengan fungsi pencatatan harus dipisahkan atau dengan kata lain tidak diselesaikan oleh satu orang saja, untuk itu perusahaan perlu menunjuk satu orang pegawai yang mampu menangani salah satu fungsi tersebut ataupun juga dengan menyerahkan tanggung jawab yang sesuai dengan fungsinya masing – masing. 2. Hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah dengan membuat tembusan SOP untuk bagian gudang. Agar pada saat barang diterima dari pemasok, perusahaan dapat melakukan pemeriksaan antar SOP dengan surat jalan. Selanjutnya petugas gudang juga dapat melaksanakan pemeriksaan fisik barang yang diterima dari pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut, setelah itu dicocokan dengan SOP perusahaan. 3. Untuk menciptakan pengendalian yang baik, maka sebaiknya perusahaan menindak tegas bagian gudang bila kebijakan perusahaan masih tidak diterapkan dalam kegiatan operasinya. Disamping itu, pihak manajemen juga disarankan agar sering melakukan pengawasan terhadap cara kerja bawahannya. 4. Mengingat beragamnya motif, ukuran dan kualitas jenis barang yang ada di gudang, maka pengaturan yang rapi dan pengelompokkan barang secara sistematik sangatlah diperlukan. Selain itu, juga perlu ditunjang dengan membuat suatu kebijakan tertulis mengenai sistem dan prosedur penyimpanan barang di gudang dan dilakukan pula perluasan ruang untuk menyimpan satu motif keramik dengan berbagai kualitas dan 73
ukuran yang berbeda. Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam menemukan dan mengetahui mutasi barang – barang yang ada di gudang. 5. Manajemen perusahaan sebaiknya mengadakan pertemuan antara general manager serta kepala bagian gudang, marketing manager, accounting and finance manager untuk merundingkan dan merencanakan langkah – langkah yang tepat, cermat dan efektif guna memperoleh jalan keluar terbaik dan terjalinnya koordinasi yang baik. Disamping itu, untuk mengatasi barang rusak atau barang kurang laku di pasaran yang menumpuk di gudang adalah dengan mengadakan promosi yang gencar pada pasar – pasar potensial ataupun menjual barang – barang tersebut berdasarkan harga pokoknya. Selain itu, apabila perusahaan ingin meminimalisir pengeluaran beban pemasarannya, maka dapat dilakukan dengan meminta para karyawan untuk membantu memasarkan keramik tersebut, dengan cara menetapkan jumlah target penjualan dan apabila target tersebut tercapai, maka mereka akan mendapat bonus atau uang insentif. 6. Dalam penilaian atas persediaan barang dagang, perusahaan sebaiknya menggunakan metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP) atau last in first out (LIFO) cost. Karena dengan metode tersebut perhitungan atas harga pokok penjualan, laba kotor dan pajak perusahaan akan menggunakan harga terakhir atau harga yang lebih realistis. 7. Sebaiknya pihak manajemen perusahaan mengadakan pertemuan dengan general manager serta kepala bagian gudang, marketing manager, accounting and finance manager untuk merundingkan bagaimana pemecahan yang baik. Agar kegiatan stock opname dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan kebijakan perusahaan, maka disarankan perusahaan menindak tegas pihak – pihak yang melakukan kegiatan 74
stock opname tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan dan juga didukung dengan
pengawasan secara berkala dalam penerapannya di lapangan untuk
mengetahui apakah kebijakan yang ada sudah berjalan atau masih berjalan. 8. Perusahaan sebaiknya menunjuk beberapa pegawai untuk membantu pihak gudang dalam menyelesaikan stock opname tersebut ataupun diadakan kerja lembur, sehingga stock opname dapat selesai pada hari itu juga.
75