BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah penulis kemukakan mengenai Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh CAR dari hasil perhitungan uji nilai signifikansi adalah 0.601 yang bernilai lebih dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah Tidak tolak H 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara CAR (X1) terhadap Return Saham (Y). Koefiensi regresi variabel CAR (X1) adalah sebesar 0.169, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari CAR mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Return Saham akan mengalami kenaikan sebesar 0.169 satuan. Begitu pula sebaliknya, artinya berbanding lurus dengan Return Saham semakin meningkat CAR, maka nilai Return Saham juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi dalam hal ini pengaruh CAR adalah tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%. Kecukupan modal bank dalam menjalankan usaha pokoknya adalah hal yang mutlak harus dipenuhi. 2. Pengaruh BOPO dari hasil perhitungan menunjukan nilai signifikansi adalah 0.385 yang bernilai lebih besar dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah Tidak tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
antara BOPO (X2) terhadap Return Saham (Y). Koefiensi regresi variabel BOPO (X2) adalah sebesar 0.087, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari BOPO mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Return Saham akan mengalami kenaikan sebesar 0.087 satuan. Begitupula sebaliknya, artinya berbanding lurus dengan Return Saham semakin meningkat BOPO, maka nilai Return Saham juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi dalam hal ini pengaruh BOPO adalah tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%. 3. Pengaruh NPL dari hasil perhitungan menunjukan nilai signifikansi adalah 0.017 yang bernilai lebih kecil dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara NPL (X3) terhadap Return Saham (Y). Koefiensi regresi variabel NPL (X3) adalah sebesar 0.516, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari NPL mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Return Saham akan mengalami kenaikan sebesar 0.516 satuan. Begitupula sebaliknya, artinya berbanding lurus dengan Return Saham semakin meningkat NPL, maka nilai Return Saham akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bank pada periode 2010-2013 sudah cukup baik dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dan cukup baik dalam menjaga kualitas aktiva produktif. 4. Pengaruh ROA dari hasil perhitungan menunjukan nilai signifikansi adalah 0.006 yang bernilai lebih kecil dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara ROA
(X4) terhadap Return Saham (Y). Koefiensi regresi variabel ROA (X4) adalah sebesar -3.609, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari ROA mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Return Saham akan mengalami penurunan sebesar 3.609 satuan. Begitupula sebaliknya, artinya berbanding terbalik dengan Return Saham semakin meningkat ROA, maka nilai Return Saham juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. 5. Pengaruh LDR dari hasil perhitungan menunjukan nilai signifikansi adalah 0.350 yang bernilai lebih dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah Tidak tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara LDR (X5) terhadap Return Saham (Y). Koefiensi regresi variabel LDR (X5) adalah sebesar -3.609, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari LDR mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Return Saham akan mengalami penurunan sebesar 3.609 satuan. Begitupula sebaliknya, artinya berbanding terbalik dengan Return Saham semakin meningkat LDR, maka nilai Return Saham juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi dalam hal ini pengaruh LDR adalah tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%. Semakin optimal tingkat likuiditas bank tersebut, maka dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit semakin besar. Namun demikian kualitas aktiva produktif dan perolehan NIM terjaga dengan baik, dan perbankan melakukan kegiatan secara efisien sehingga kinerja keuangan bank tetap terjaga dengan baik. Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh koefisien determinasi atau adjusted R Square adalah 0.126 artinya 12,6 % variabel terikat yaitu Return
Saham (Y) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel CAR (X1), BOPO (X2), NPL (X3), ROA (X4) dan LDR (X5) sisanya sebesar 87,4 % dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan.
B. Saran Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau saran untuk berbagai pihak yang berkeinginan melakukan penelitian di masa yang akan datang, dengan judul penelitian yang sama dan menggunakan variable penelitian yang sama atau bagi perusahaan perbankan untuk mengambil kebijakan. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat menghambat maupun mengurangi keakuratan hasil penelitian. Adapun keterbatasan tersebut antara lain : 1. Penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013, tetapi yang mempunyai laporan lengkap hanya ada 20 bank. Jadi bank yang menjadi sampel dan dijadikan penelitian hanya 20 bank. 2. Belum digunakan faktor lain seperti ukuran perusahaan, tingkat inflasi, tingkat suku bunga yang mungkin akan memepengaruhi cara perusahaan perbankan dalam melakukan kegiatan dan mempengaruhi hasil analisis penelitian yang terjadi selama periode pengamatan. Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manajemen dalam perusahaan perbankan diharapkan mampu terus menjaga CAR, NPL, BOPO, LDR, dan ROA agar terhindar dari risiko kerugian dalam usahanya. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan metode pemilihan sampel yang berbeda sehingga dapat diperoleh hasil pengujian yang lebih baik serta perlu mengkaji ulang hasil penelitian pada periode pengamatan dan teknik analisis yang berbeda, guna menguji konsistensi dari hasil penelitian ini sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.