168
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada Bank Jabar Banten (BJB) dan didukung oleh teori-teori yang mendasari dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan guna menjawab rumusan masalah yang peneliti ajukan. Kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan standar kinerja profesi audit internal yang menjadi ukuran dari kualitas pelaksanaan audit internal dalam melakukan praktikpraktik terbaik dalam pelaksanaan kegiatan audit sehingga dapat disimpulkan bahwa audit internal di Bank Jabar Banten dipersepsikan telah dilaksanakan secara memadai atau baik dengan mempertimbangkan kondisi yang memadai pada dimensi pengelolaan fungsi audit internal, lingkup penugasan, perencanaan
penugasan,
pelaksanaan
penugasan,
komunikasi
hasil
penugasan, pemantauan tindaklanjut, resolusi penerimaan risiko oleh manajemen. Dengan skor rata-rata jawaban responden untuk seluruh dimensi audit internal adalah 82,26 yang berada pada rentang baik. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, menunjukan bahwa dalam pengelolaan risiko di Bank Jabar Banten, delapan komponen manajemen risiko yang meliputi lingkungan internal, penentuan tujuan, identifikasi risiko, penilaian risiko, sikap atas risiko, aktivitas
Dede Andri, 2012 Peranan Audit Internal Terhadap Efektivitas Manajemen Risiko Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
169
pengendalian, informasi dan komunikasi, monitoring telah dipenuhi dan dijalankan secara efektif. Akan tetapi sikap atas risiko yang merupakan bagian tak terpisahkan dari komponen penyusun manajemen risiko, pelaksanaannya dinilai belum optimal, hal ini dikarenakan kebijakan risiko hanya ditujukan pada risiko-risiko yang bersifat signifikan akan tetapi bila risiko dinilai masih dapat diterima meskipun perkembangannya cenderung meningkat, manajemen tidak terlalu mempertimbangkan sebagai risiko kunci yang harus dikelola, pertimbangannya bisa dari segi biaya pengelolaan atau penggunaan sumber daya lain yang dirasa kurang efisien. Namun, secara keseluruhan berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa efektivitas manajemen risiko yang dijalankan oleh manajemen Bank Jabar Banten dipersepsikan telah memadai atau baik berdasarkan skor rata-rata jawaban responden untuk seluruh dimensi yang berada pada rentang baik yaitu 83,20. 3. Audit internal berperan dalam meningkatkan efektivitas manajemen risiko di Bank Jabar Banten. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, peranan audit internal tersebut bersifat positif dan termasuk dalam kategori sangat kuat, hal ini berarti semakin baik pelaksanaan audit internal maka akan semakin mendorong efektivitas manajemen risiko yang dijalankan perusahaan. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu Bank Jabar Banten dalam
Dede Andri, 2012 Peranan Audit Internal Terhadap Efektivitas Manajemen Risiko Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
170
pelaksanaan audit internal bagi efektivitas manajemen risiko, saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas audit internal yang dilaksanakan di Bank Jabar Banten pada umumnya telah memadai, akan tetapi berdasarkan penilaian responden pada dimensi
pelaksanaaan penugasan dan dimensi komunikasi hasil-hasil
penugasan auditor internal masih tergolong kurang optimal karena adanya kesulitan dalam pemenuhan informasi yang dibutuhkan dalam pemeriksaan dan keterlambatan dalam penyampaian laporan hasil pemeriksaan, oleh karena itu peneliti menyarankan sebagai berikut : a. sebaiknya auditor internal dalam melaksanakan penugasan perlu mengkomunikasikan secara jelas mengenai kebutuhan akan informasi yang akan dijadikan dasar atas analisis dan evaluasinya, dalam hal ini auditor
tidak
perlu
lagi
melaksanakan
surprised
audit
tetapi
menginformasikan terlebih dahulu kebutuhan informasi kepada auditee yang bersangkutan. b. auditor internal perlu meningkatkan kemampuannya dalam mengenali informasi-informasi yang penting dalam pemeriksaan melalui pelatihan yang diberikan baik oleh internal Bank BJB maupun praktisi yang kompeten dari organisasi audit internal yang berpengalaman. c. auditor internal sebaiknya lebih proaktif dalam sosialisasi kegiatan mereka kepada auditee melalui serangkaian pertemuan pendahulua Penyediaan informasi yang penting ini harus menjadi komitmen auditee, auditee juga perlu memahami bahwa audit internal melaksanakan tugasnya untuk membantu meningkatkan kinerja mereka. Penyediaan
Dede Andri, 2012 Peranan Audit Internal Terhadap Efektivitas Manajemen Risiko Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
171
informasi yang tepat waktu tentunya juga dapat mempercepat pelaporan hasil pemeriksaan yang akan mempercepat pula tindakan perbaikan untuk kelemahan-kelemahan yang ada dalam pelaksanaan bisnis oleh unit bisnis atau auditee. 2. Secara keseluruhan efektivitas manajemen risiko termasuk dalam kategori baik, akan tetapi pada dimensi sikap atas risiko masih tergolong kurang optimal. Ini dikarenakan belum seragamnya pandangan pimpinan Bank BJB atas risiko sehingga alternatif sikap atas risiko yang diambil belum terkoordinasi secara menyeluruh di Bank BJB. Sikap atas risiko perlu ditingkatkan karena akan ada missing link jika salah satu komponen manajemen risiko tidak sebaik komponen yang lain. Perbedaan pandangan mengenai risiko yang ada di tiap divisi atau unit bisnis menjadi penghambat dalam mengambil keputusan mengenai perlakuan terhadap risiko. Atas temuan ini peneliti menyarankan : a. bank BJB perlu melibatkan seluruh divisi dalam setiap pembahasan mengenai manajemen risiko yang dijalankan, baik dalam suatu forum khusus maupun berupa informasi tembusan yang diintegrasikan dalam sistem informasi manajemen risiko perusahaan. b. peningkatan
pemahaman
melalui
program
pelatihan
mengenai
penyusunan penggunaaan Laporan Peristiwa Risiko (LPR) dan Matriks Pendekatan Dini Risiko (MPDR) yang menjadi acuan kapan risiko mulai diperhatikan dan bagaimana alternatif penanganannya perlu menjadi perhatian manajemen Bank BJB.
Dede Andri, 2012 Peranan Audit Internal Terhadap Efektivitas Manajemen Risiko Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
172
c. optimalisasi peran satuan kerja manajemen risiko sebagai koordinator dalam pengelolaan risiko perlu mendapat perhatian, selain itu peningkatan budaya risiko dan kompetensi sumber daya manusia terkait keahlian di bidang manajemen risiko sebaiknya menjadi bagian dalam rencana pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan agar seluruh jajaran Bank BJB mampu mengelola risiko baik internal divisi maupun lintas divisi dalam penanganan risiko yang dihadapi setiap divisi atau unit bisnis. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang mungkin tertarik untuk meneliti mengenai topik ini, peneliti menyarankan untuk meneliti faktor-faktor lain yang ikut berinteraksi dalam membantu perusahaan mencapai efektivitas dalam pengelolaan risiko seperti hubungan dengan komite audit dan komite manajemen risiko. Selain itu juga untuk lebih memperkaya pemahaman mengenai proses manajemen risiko di bidang perbankan diharapkan dapat melibatkan lebih banyak perusahaan agar dapat membandingkan mengenai kematangan proses manajemen risiko perusahaan yang berbeda namun tetap dalam bidang usaha yang sama.
Dede Andri, 2012 Peranan Audit Internal Terhadap Efektivitas Manajemen Risiko Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu