BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan,
maka
dapat
disimpulkan: 1. Perkembangan Fisik Pasar Tempel Lima Tahun Terakhir Perkembangan fisik Pasar Tempel dilihat dari beberapa indikator antara lain: luas areal pasar, sarana prasarana (fasilitas umum) dan jumlah pedagang. Luas areal Pasar Tempel dalam kurun waktu lima tahun terakhir tidak mengalami perubahan. Sarana prasarana yang ada di pasar mengalami penambahan sebesar 20 kios, 8 los dan 1 buah tempat penjaga keamanan dari tahun 2008 sampai 2013. Jumlah pedagang juga mengalami penambahan dari 1324 pedagang menjadi 1378 pedagang dalam kurun waktu lima tahun terakhir. 2. Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Pedagang a. Kondisi Sosial Rumah Tangga Pedagang Umur pedagang berada pada umur produktif (15-64 tahun) dan didominasi perempuan. Sebanyak 113 responden mempunyai anggota rumah tangga yang masih bersekolah. Sebesar 34,81% responden memiliki jumlah tanggunggan sebanyak 4 orang. Sebesar 65,19% responden memiliki luas rumah kurang dari 100m2
dan sebesar
87,34% status kepemilikan rumah merupakan milik sendiri (warisan). 118
119
b. Kondisi Ekonomi Rumah Tangga Responden Mata pencaharian responden seluruhnya berprofesi sebagai pedagang yang dijadikan pekerjaan pokok, sedangkan hanya 8,23% responden yang mempunyai pekerjaan sampingan
yaitu sebagai
petani. Pendapatan responden dari usaha dagang sebulan berada pada kisaran Rp 450.000 – Rp 1.300.000 yaitu sebesar 91,77% atau dalam kategori rendah. Sedangkan total pendapatan rumah tangga responden berada pada kisaran Rp 700.000 – Rp 1.800.000 atau sebesar 65,19% dan masuk kedalam kategori pendapatan rendah. Kepemilikan lahan sawah rumah tangga pedagang dengan status milik sendiri sebesar 74,62% dari 84 responden yang memiliki. 3. Kontribusi Pendapatan Responden Dari Usaha Berdagang Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga. Kontribusi pendapatan responden dari usaha berdagang terhadap total pendapatan rumah tangga, dapat dilihat berdasarkan perhitungan pendapatan responden dari pekerjaan pokok (berdagang) dan total pendapatan rumah tangga responden. Kontribusi total dari seluruh responden terhadap total pendapatan rumah tangga adalah sebesar 51%. Sebesar 46,20% responden menyumbangkan pendapatan dari usaha berdagang sebesar 26-50% terhadapa total pendapatan rumah tangga. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan
120
responden sebagai pedagang terhadap total pendapatan rumah tangga pedagang masih tergolong rendah.
B. Saran 1. Bagi Pedagang Pasar Tempel Diperlukan peningkatan kualitas barang dagangan dan kuantitas harga barang agar ramai pembeli dan memberi kenyamanan pembeli sehingga dapat pula meningkatkan pendapatan pedagang. 2. Bagi Pemerintah a. Diperlukan renovasi pasar tradisional yang lebih layak agar para pedagang lebih leluasa untuk memasarkan barang dagangannya dan pembeli akan lebih nyaman untuk berbelanja di pasar tradisional. b. Diperlukan peanambahan sarana prasarana yang ada di Pasar Tempel khususnya seperti kios dan los agar pedagang mendapat tempat berjualan yang layak.
121
DAFTAR PUSTAKA Basu Swasta. (1999). Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty. Bintarto. R dan SurasstopoHadissumarno. (1979). Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES.
Djaldjoeni, N. (1992). Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek. Bandung: Alumni. Dwi Eliyani. (2012). Dampak Relokasi Pasar Imogiri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Imogiri Kecamatan Imogiri Kabupaten bantul. Skripsi: FIS UNY. Fuad Arief Fatoni. (2009). Dampak Relokasi Pasar Klithikan Terhadap Pendapatan Pedagang Elektronik Di Pasar Klithikan Pakuncen Kecamatan Wirobrajan Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi: FISE UNY. Gilarso, T. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro Jilid 2. Yogyakarta: Kanisius
Ida Bagoes Mantra (2003). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keputusan Peraturan Presiden no. 112. (2007). Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional. Khoirin Nur Kamilah. (2011). Kesesuain Lokasi Pasar Modern dan Pengaruhnya terhadap Pedagang Pasar Demangan, Kecamatan gondokusuman, Kota Yogyakarta. Skripsi: FIS UNY. Mohamad Pambundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nursid Sumaatmadja. (2001). Metode Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Soediyono. (1992). Pengantar Analisa Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Liberty.
122
Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sri Moertiningsih Adioetomo dan Omas Bulan Samosir. (2010). Dasar-dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat bekerja sama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suharyono & Moch. Amin.1994.Pengantar Filsafat Geografi. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Robinson. (2008). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 39. (2004). Tentang Definisi Pekerjaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20. (2003). Tentang Pendidikan Nasional. http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/pendapatan_rumah_tangga.aspx/ diakses tanggal 29 Januari 2013 pada jam 20.30 WIB. http://www.bps.go.id/menutab.php?tabel=1&kat=1&id_subyek=05/ diakses tanggal 29 Januari 2013 pada jam 21.30 WIB. http://www.hharryazharazis.com/laju-pertumbuhan/sektor pertanian-tabel/ diakses tanggal 30 Januari 2013 pada jam 10.15 WIB.