BAB V PROTOTIPE
5.1. Profil 5.2.1. Logo
Gambar 5.1 : Logo Potato Cup
Logo Potato Cup memiliki elemen sebagai berikut : 1. Background warna coklat Agar dapat memberikan kesan stabilitas, kehangatan, natural, ramah, dan elegan. 2. Warna putih pada kata Potato Cup Agar memberikan kesan rileks, nyaman dan bersih.
147
148
3. Struktur font kata Potato Cup Dibuat sedemikian rupa agar dapat memberikan kesan fun dan menarik. 4. Kata Potato Cup Agar dapat menanamkan kepada benak pelanggan bahwa produk yang kami bawa adalah berbahan dasar kentang dan disajikan dalam kemasan cup. 5. Peta Indonesia Agar dapat memberitahukan bahwa brand dan produk kami berasal dari negara Indonesia 6. Struktur warna coklat pada peta Indonesia Mirip peta zaman dulu yang identik dengan cerita harta karun agar dapat memberikan kesan petualangan, karena konsumen dapat merasakan petualangan ini dalam memilih kombinasi topping dan dalam proses pembelian produk kami. 7. Gambar kentang pada huruf O pada kata Potato Cup Agar menguatkan kesan kentang pada kata Potato. 8. Gambar cup pada kata Potato Cup Agar memberikan bentuk visualisasi dari cup yang menjadi kemasan produk kami.
149
9. Bundaran yang melingkupi peta Indonesia Merupakan representasi bentuk kentang sekaligus memberikan kesan fokus kepada peta Indonesia. 10. Kata better way to eat Merupakan motto dari Potato Cup yang memiliki arti bahwa dengan mengonsumsi dan melakukan transaksi beli di Potato Cup, pelanggan akan merasakan pengalaman, proses dan nutrisi yang lebih baik.
5.2.2. Visi Visi dari Potato Cup adalah : “Makanan ringan sehat yang menjadi pilihan utama di mal”.
5.2.3. Misi Misi dari Potato Cup adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan inovasi yang berkelanjutan dalam hal pengembangan produk
2.
Memberikan produk dan pelayanan yang memuaskan pelanggan
3.
Memberikan inovasi dalam hal teknologi secara berkelanjutan dan berkesinambungan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan mindset kepada masyarakat Indonesia bahwa Indonesia bukanlah negara yang ketinggalan teknologi
150
5.2.4. Tujuan Tujuan dari bisnis Potato Cup adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan bisnis makanan ringan yang baru dalam mal. 2. Memberikan makanan ringan yang lebih sehat dengan rendah kalori dan cocok untuk yang peduli pada kesehatan, ingin menurunkan berat badan dan penderita diabetes. 3. Menghasilkan profit yang besar dalam penjualan mashed potato. 4. Meningkatkan kecintaan kepada negara Indonesia baik bagi pihak internal, eksternal maupun pelanggan Potato Cup.
5.2.5. Sasaran Sasaran dari bisnis Potato Cup ini sesuai dengan tujuannya adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan pendapatan rata-rata 40% setiap 1 tahunnya. 2. Dapat membuka 1 cabang di mal lain dalam 3 tahun. 3. Mempunyai pelanggan setia sebesar 60% dari total pelanggan dalam setahun.
151
5.2. Marketing 5.2.1. Marketing Activities Kegiatan
marketing
yang
dilakukan
oleh
Potato
Cup
untuk
memperkenalkan produk dari Potato Cup ataupun melakukan promosi adalah sebagai berikut: 1. Official Website Potato
Cup
mempunyai
official
website
yang beralamatkan
di
http://www.potatocup.com. Banyak informasi yang bisa didapat di dalam website Potato Cup seperti : a. Menu Berisikan daftar menu lengkap yang disediakan oleh Potato Cup yang dapat dinikmati oleh konsumen. b. Promo Daftar dari berbagai promo Potato Cup yang sedang berlangsung yang berlaku untuk semua konsumen. Baik promo dari Potato Cup langsung dan juga promo dari luar seperti promo kartu kredit. c. Membership Berisikan mengenai keanggotaan Potato Cup dan bagaimana cara untuk menjadi anggota di Potato Cup. d. Event Pada halaman ini berisikan mengenai event dari Potato Cup yang sedang berlangsung seperti grand launching.
152
e. Location Berisikan lokasi toko dari Potato Cup. Dan saat ini hanya berisikan satu alamat yaitu di Mal Taman Anggrek. f. Contact Us Sarana untuk konsumen memberikan komentar, kritik atau saran secara online dengan mengisi form yang sudah disediakan. g. Member Area Dapat diakes hanya untuk member yang sudah melakukan login di website Potato Cup.
Pada halaman ini berisikan tentang daftar
transaksi yang sudah dilakukan oleh pelanggan tersebut. Dan juga berbagai tips untuk mengatasi diabetes dan mengurangi berat badan.
Gambar 5.2 : Tampilan website Potato Cup
153
2. Partnership Untuk menarik pelanggan, sekaligus untuk menambah penghasilan, Potato Cup akan melakukan beberapa kerja sama dengan pihak lain seperti : a. Fitness Center Anggota fitnes center banyak yang menginginkan untuk menurunkan berat badan. Karena itu sesuai sekali dengan Potato Cup yang memberikan makanan ringan yang rendah kalori. Akan diadakan kerjasama dengan pihak fitness center untuk mempromosikan Potato Cup kepada para anggotanya di beberapa fitness center seperti Fitness First, Celebrity Fitness ataupun fitness center lainnya. Dan juga dengan memberikan voucher diskon untuk menarik perhatian konsumen. b. Produk berbasis diabetes dan diet Potato Cup menyediakan sarana untuk produk – produk yang berbasis diabetes dan diet untuk memasang iklan atau mempromosiskan produknya
kepada
pelanggan
Potato
Cup.
Tempat
untuk
mempromosikannya bisa dilakukan dengan memasang iklan berupa gambar atau video yang dapat dipasang di layar LCD di dalam store Potato Cup ataupun dengan memasang iklan gambar pada official website Potato Cup. Contoh produk yang dimaksud adalah : Tropicanaslim, WRP, dan lain – lain.
154
c. Rumah Sakit Bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang mempunyai unit bagian diabetes seperti Rumah Sakit Harapan Bunda ataupun Rumah Sakit Husada agar dapat mempromosikan dan menyarankan pasien penderita diabetes untuk mengonsumsi makanan sehat rendah kalori dan glukosa seperti Potato Cup. d. Universitas Bekerjasama dengan beberapa universtias besar di sekitar Mal Taman Anggrek seperti UnTar, Ukrida, Trisakti, Binus untuk memberikan diskon jika bertransaksi di Potato Cup dengan menunjukkan kartu mahasiswa pada hari tertentu.
Tabel 5.1 : Tabel contoh hari diskon untuk Universitas Universitas
Hari
Diskon
Binus
Senin
10%
UnTar
Selasa
10%
Trisakti
Rabu
10%
Ukrida
Kamis
10%
3. Social Media Potato Cup melakukan pendekatan kepada para konsumen melalui social media seperti Facebook dan Twitter. Disini akan diberikan berbagai informasi mengenai promo yang sedang berlangsung juga informasi lainnya seperti menurunkan berat badan, diabetes ataupun seputar
155
kesehatan. Selain mendapatkan informasi, pendekatan melalui social media juga dimaksudkan untuk berinteraksi langsung dengan para konsumen dan juga dapat menjadi sarana untuk memberikan kritik, saran ataupun complain. Bagi pengguna Facebook yang sudah “Like” dan pengguna Twitter yang sudah “Follow” akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan voucher dari Potato Cup untuk periode mingguan. Facebook : https://www.facebook.com/PotatoCup Twitter : https://twitter.com/PotatoCup
Gambar 5.3 : Gambar voucher Potato Cup 4. Membership Card Terdapat program khusus bagi pelanggan yang tergabung dalam member Potato Cup dan akan mendapatkan keuntungan tersendiri. Prosedur dan syarat yang harus dilakukan untuk mendapatkan membership yaitu: a. Membeli produk dari Potato Cup minimal sebesar Rp. 50.000,b. Membayar uang sejumlah Rp. 25.000,- yang berlaku selama satu tahun c. Mengisi data pelanggan untuk disimpan ke dalam sistem d. Mendapatkan kartu sementara untuk ditukarkan dengan kartu anggota yang asli satu minggu kemudian
156
Gambar 5.4 : Gambar member card Potato Cup
5. Promo Potato Cup mempunyai beberapa promo yang dapat diberikan untuk para pelanggan seperti : a. Potongan harga Transaksi dengan menunjukkan member card
akan mendapatkan
potongan harga khusus sebesar 10% khusus untuk pelanggan yang menjadi anggota. b. Product of The Month Mendapatkan gratis produk dari Potato Cup setiap satu bulan yang akan dipilih secara acak di antara para Member dari Potato Cup. c. Promo Credit Card Menurut survey yang kami lakukan, banyak yang mempunyai kartu kredit dan paling banyak menggunakan kartu kredit BCA. Karena itu
157
untuk promo awal Potato Cup akan bekerja sama dengan Kartu Kredit BCA untuk memberikan promo bagi para pemegang kartu kredit BCA yaitu mendapatkan potongan harga sekitar 10 – 20 % jika bertransaksi menggunakan kartu kredit BCA. Dan untuk kedepannya besar kemungkinan untuk bekerja sama dengan bank lain dalam hal promo kartu kredit. Tabel 5.2 : Tabel pengguna kartu kredit (Lampiran 1) Kartu Kredit
Persentase
BCA
56,00%
Niaga
15,00%
Tidak punya
28,00%
Mega
7,00%
BNI
10,00%
ANZ
1,00%
Bumi Putera
1,00%
BII
1,00%
HSBC
1,00%
Danamon
1,00%
Permata
3,00%
UOB
1,00%
SCB
2,00%
Mandiri
2,00%
DBS
2,00%
Citibank
2,00%
OCBC
1,00%
158
d. Stamp Card Mendapatkan stamp card, yang dapat dikumpulkan sebanyak sepuluh stamp dalam satu kartu untuk mendapatkan produk gratis. Stamp diberikan setiap transaksi sebesar Rp. 50.000,- dan berlaku untuk kelipatannya. Stamp card ini mempunyai masa periode berlakunya. Misalnya saja Stamp card periode lebaran ataupun saat natal yang berlaku antara waktu tertentu.
Gambar 5.5 : Gambar stamp card Potato Cup Untuk membedakan fasilitas yang didapat oleh member dan pelanggan biasa, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.3: Tabel Member – non member Member
Non-Member
Potongan Harga
√
-
Product of the month
√
-
Promo Credit Card
√
√
Stamp Card
√
√
159
6. Grand Launching Untuk pembukaan Potato Cup pertama kali di Mal Taman Anggrek, akan diadakan beberapa promo awal untuk memperkenalkan dan menarik pelanggan. Promo yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Potongan harga Untuk satu minggu pertama dibukanya Potato Cup, akan diberikan potongan harga sebesar 20% kepada semua konsumen. b. Free Membership Konsumen dapat mendapatkan membership secara gratis dengan membeli produk Potato Cup minimal sebesar Rp.50.000,- tanpa biaya tambahan sebagai biaya anggota. Berlaku selama satu bulan pertama dibukanya Potato Cup. c. Stamp Card Dengan membeli sebesar kelipatan Rp. 25.000,-, pelanggan dapat mendapatkan satu buah stamp card, penjelasan stamp card ini ada di bagian Marketing Activities Promo Stamp Card. Promo ini berlaku selama satu bulan pertama dibukanya Potato Cup. d. Sample Ketika grand launching berlangsung juga dibuat area khusus di mana para pengunjung dapat mencoba secara gratis produk dari Potato Cup dalam kemasan yang lebih kecil dari kemasan yang dijual. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat mendapatkan feedback yang lebih
160
banyak dari para pengunjung dibandingkan menunggu feedback dari pembeli, karena produk yang sifatnya gratis lebih menarik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang education action plan bagi Potato Cup dalam usaha meningkatkan brand awareness dan yang paling penting adalah dalam usaha mengenalkan produk baru mashed potato yang enak namun rendah kalori dan rendah gula. e. Round Wheel Drawing Dengan membeli sebesar kelipatan Rp.50.000,00, pelanggan dapat memiliki kesempatan satu kali untuk melakukan undian. Undian ini yang bisa didapat adalah: Stamp Card
Voucher senilai Rp 25.000,00
Free Membership
Buy 1 Get 1
7. Media Cetak Media cetak yang Potato Cup gunakan untuk melakukan promosi adalah sebagai berikut : a. Flyer Membuat brosur yang dibagikan kepada orang umum untuk memperkenalkan Potato Cup telah buka di dalam Mal Taman Anggrek. Brosur dibagikan di berbagai universitas besar di sekitar Mal Taman Anggrek seperti UnTar, Trisakti, Ukrida, Binus ataupun di gedung – gedung perkantoran.
161
Gambar 5.6 : Gambar flyer Potato Cup b. Standing Banner Standing banner dipasang di depan store Potato Cup dengan berisikan informasi mengenai produk Potato Cup yaitu mashed potato untuk menyampaikan kepada pengunjung mal yang lewat sekitar store dapat mendapatkan informasi secara singkat dan dapat menarik konsumen.
162
Gambar 5.7 : Gambar standing banner Potato Cup
c. Iklan Potato Cup memasang iklan di beberapa majalah anak muda untuk menarik konsumen dari kalangan anak muda dan memberikan informasi tentang Potato Cup. Majalah yang akan dijadikan target media partner adalah:
163
Gogirl Magazines
Cita Cinta
Prevention
Kawanku
CosmoGirl
Free Magazines
Sister
Gambar 5.8 : Gambar iklan Potato Cup
8. Web Discount Media Bekerja sama dengan beberpa web yang memberikan promo diskon seperti DisDus dan Living Social.
164
5.2.2. Education Plan Sebagai pemain baru dalam bisnis makanan dan minuman dengan produk yang tergolong baru juga, Potato Cup harus dapat menarik banyak konsumen dan mengedukasikan kepada umum mengenai produk - produknya dan kegunaanya. 1. Similiar Products Mashed potato memang tergolong jenis makanan ringan baru yang dijual di dalam mal, tetapi bukan jenis makanan baru melainkan sudah banyak di kenal banyak orang atau umum walau bukan sebagai makanan ringan dalam mal. Sehingga tidak sulit untuk dan tidak diperlukan edukasi yang terlalu susah karena sebagian besar konsumen sudah pernah merasakan mashed potato. Bukan hanya mashed potato, terdapat beberapa produk makanan yang mirip yang terbuat dari kentang juga yang pernah dan dapat dirasakan oleh konsumen seperti : a. Baked Potato, seperti pada Wendys. b. French Fries, seperti pada KFC, McDonalds, Wendys dan Burger King.
2. Food Tester Agar menjadi makanan ringan pilihan di dalam mal, tentu saja harus mempunyai rasa yang enak dan kualitas yang terbaik. Karena itu sebelum mashed potato dijual untuk umum, akan dilakukan berbagai macam riset
165
agar dapat menciptakan rasa yang enak dan berkualitas yang akan di tes secara internal oleh para pemilik dan investor dari Potato Cup. Dan pada saat grand launching Potato Cup, akan disediakan food tester di depan store
agar pengunjung dapat merasakan mashed potato dari
Potato Cup. Selain itu, ada kegiatan trial yang dilakukan oleh riset sebelum Potato Cup buka guna mendapat feedback mengenai rasa dan juga mengenalkan produk Potato Cup,
3. Online Education Jenis makanan ringan mashed potato memang sudah banyak yang pernah merasakannya, tetapi tidak banyak konsumen yang mengetahui apa saja manfaat dan keunggulan dari mashed potato yang ternyata mempunyai banyak kandungan vitamin, dapat menyehatkan, menurunkan berat badan serta cocok untuk penderita diabetes. Maka satu bulan sebelum grand launching akan mulai di promosikan dan disosialisasikan melalui media online seperti facebook, twitter dan youtube.
4. Partnership Education plan juga dilakukan dengan melakukan kerja sama melalui partnership Potato Cup seperti dengan fitness center dan rumah sakit. Ada 4 tipe bentuk education plan yang berkaitan dengan partnership, yakni:
166
1. Menempatkan konten promo berupa kandungan Potato Cup yang rendah gula dan rendah kalori beserta informasi letak, harga dan mulai dibukanya Potato Cup di setiap media publikasi yang terdapat pada partner dilakukan pada education plan tahap I. 2. Mengadakan acara yang direncanakan bersama untuk kebutuhan pelanggan fitness center dan rumah sakit seperti olahraga bersama dengan disuguhi makanan gratis dan informasi dari Potato Cup dilakukan
setelah
grand
launching
sekitar
seminggu
dengan
mengundang member Potato Cup yang memiliki keanggotaan rumah sakit dan/atau fitness center. 3. Meletakan stand food tester di Fitness Center dan Rumah Sakit akan dilakukan pada education plan tahap I. 4. Bekerja sama dengan universitas melalui kegiatan unit mahasiswa. biasanya UKM universitas melakukan acara pameran, penerimaan anggota baru atau kegiatan perlombaan, melalui kegiatan tersebut, Potato Cup akan berpartisipasi dengan menyediakan stand yang menjual
produk Potato Cup, menyediakan
free
tester untuk
meningkatkan brand awareness, menyampaikan edukasi berupa tayangan video di stand, media cetak seperti brosur dan juga melakukan penerimaan member untuk meningkatkan intensitas publikasi dan informasi. Kegiatan ini bersifat tentative tergantung penawaran dan universitas. Untuk timeline education plan tahap I lihat bagian 5.7.
167
5.3. Product Development 5.3.1. Idea Untuk mengembangkan produk mashed potato, dicari beberapa ide untuk membuat mashed potato yang berbeda agar dapat menarik konsumen karena rasa dan penyajiannya yang unik. Beberapa ide yang dapat di pakai adalah sebagai berikut : 1. Flavored Mashed Potato Untuk menghasilkan mashed potato yang berbeda, akan dikombinasikan dengan beberapa buah, sayur ataupun dengan beberapa rasa tertentu seperti : a. Apel
d. Bawang putih
b. Wortel
e. Salad
c. Kari
f. Jeruk Bayam
Dengan mengkombinasikan mashed potato dengan buah atau sayuran diatas, akan menghasilkan rasa baru yang unik yang tidak mudah didapat di pasaran. 2. Topping Untuk menarik perhatian konsumen dan menjadikan produk mashed potato ini lengkap, disediakan berbagai macam topping baik dari saus ataupun bahan makanan lain seperti : a. Mushroom sauce
c. BBQ Sauce
b. Blackpepper sauce
d. Parmesan
168
e. Cheese
h. Sosis
f. Melted Cheese
i. Teriyaki
g. Egg 3. Kemasan Sebagai makanan ringan dalam mal, akan dibuat kemasan untuk mashed potato agar dapat dikonsumi secara mobile atau sambil berjalan – jalan dalam mal. Karena itu dibuat kemasan berupa cup dan sesuai dengan nama brand kami yaitu Potato Cup. Kemasan cup akan dibuat dalam tiga ukuran yaitu small, medium, large dengan design yang menyerupai bentuk, warna dan texture dari kentang. Selain dari cup dapat juga digunakan cone es krim sebagai wadah untuk mashed potato.
Gambar 5.9 : Gambar cup
169
Selain berbentuk cup, Potato Cup juga mempunyai kemasan khusus berupa cone ice cream yang berisikan mashed potato.
Gambar 5.10 : Gambar cone
5.3.2. Produk lain yang sejenis Untuk sebagai pembanding, ada beberapa produk mashed potato lain yang bisa didapat oleh konsumen di Indonesia. Dan beberapa produk tesebut adalah sebagai berikut : 1.
Mashed Potato – Steak Mashed Potato yang bisa didapat konsumen salah satunya adalah dengan makan di restoran steak. Steak biasa disajikan dengan mashed potato salah satunya. Tentu saja mashed potato disini adalah sebagai pelengkap dan bukan sebagai menu utama seperti Potato Cup. Dan untuk menikmatinya harus
dengan duduk di kursi dan diatas meja
selayaknya makan biasa. Dan untuk mendapatkan satu porsi steak
170
(beserta mashed potato sebagai pelengkap) di dalam mal antara kisaran Rp.40.000 - Rp.200.000.
Gambar 5.11 : Gambar Steak dan mashed potato
2.
Potayo Terdapat produk mashed potato instan yang dijual di pasaran dengan merek Potayo. Potayo disini dapat dengan mudah dibuat dengan menggunakan air panas dan terdapat dua rasa yaitu keju dan ayam bawang. Walaupun dapat dibuat dengan cepat, rasa dari Potayo tidak dapat memuaskan lidah konsumen karena terdapat rasa makanan instan. Satu porsi produk ini bisa didapat dengan harga Rp. 5000 di supermarket.
171
Gambar 5.12 : Gambar Potayo
5.3.3. Evaluasi Setelah melihat dari produk yang serupa, Potato Cup ingin memberikan mashed potato yang mempunyai rasa yang berkualitas seperti di restoran steak namun dapat di nikmati secara mobile dan cepat dalam penyajiannya. Dari berbagai idei rasa ataupun topping yang ada, Potato Cup tidak akan menggunakan seluruhnya pada menu awal. Pilihan rasa lainnya akan dikeluarkan secara bertahap agar Potato Cup dapat terus memberikan rasa yang baru kepada konsumen. Tabel 5.4 : Tabel pilihan topping (Lampiran 1) Topping favorit
Persentase
Cheese
12,00%
Blackpepper
13,00%
BBQ
42,00%
Mayonaise
9,00%
Mushroom
13,00%
Melted Cheese
10,00%
Onion
1,00%
172
Flavored mashed potato yang akan dikeluarkan untuk tahapan awal adalah : 1.
Plain Mashed Potato
2.
Apple Mashed Potato
Dan untuk topping yang akan dikeluarkan untuk tahapan awal adalah : 1. Cheese 2. Blackpepper sauce 3. BBQ Sauce 4. Mushroom Sauce 5. Egg 6. Sosis
5.3.4. Menu Untuk mempermudah konsumen dalam memilih menu, disediakan menu yang sudah lengkap dengan topping dan konsumen dapat menambah topping lagi sesuai dengan keinginannya. Setiap menu yang dipilih, konsumen harus memilih flavored mashed potato apa yang diinginkan. Jadi konsumen dapat mencoba dengan berbagai variasi rasa dan kombinasi. Menu yang disediakan seperti :
173
1.
Golden Mashed Potato
2.
Sausage Mashed Potato
3.
Beef Mashed Potato
4.
Mashed Potato Salad
5.
Mashed Potato Cone
Gambar 5.13 : Gambar menu Potato Cup *
* Gambar pada menu hanya ilustrasi. Penyajian menggunakan cup kecuali mashed potato cone
174
5.4. Operational 5.4.1. Standarisasi Untuk menyediakan produk yang baik dan proses operasional yang lancar, dibutuhkan suatu sistem operasional yang jelas dan sudah terstandarisasi agar dapat dijalankan oleh setiap pegawai dengan cara dan hasil yang sama. Standarisasi ini selain untuk menciptkan proses operasional yang baik , juga dapat dipakai untuk kedepannya untuk pembukaan cabang baru agar tetap sama. Standarisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Proses Transaksi Proses transaksi dilakukan oleh bagian kasir yang berinteraksi langsung dengan pembeli. Langkah - langkah dari proses transaksi yang harus dilakukan dapat dilihat pada SOP (Standart Operational Procedure) dibawah ini : a. Menyapa pembeli dengan ramah b. Menanyakan menu apa yang ingin dipesan c. Menjelaskan menu jika pembeli kurang mengerti dan mengalami kebingungan dalam memilih menu d. Merekomendasikan menu favorit kepada pembeli e. Menanyakan topping apa yang diinginkan f. Mengkonfirmasi kembali menu yang telah dipesan g. Menginput pada POS (Point of Sales) menu yang dipesan h. Melakukan proses pembayaran
175
i. Mengucapkan terima kasih kepada pembeli j. Memberikan struk kepada pembeli k. Memberitahukan pembeli agar dapat menunggu pesanan di tempat yang suda disediakan l. Memberikan salinan struk kepada pramusaji agar dapat menyediakan menu yang dipesan. 2.
Proses penyediaan pesanan Pembeli yang sudah memesan dan sudah membayar dapat menunggu pesanan nya siap di tempat yang sudah disediakan. Pesanan akan disiapkan oleh pramusaji dengan langkah – langkah seperti SOP (Standart Operational Procedure) dibawah ini : a. Menerima struk pesanan dari kasir b. Mengecek menu yang dipesan (makanan, minuman, topping) c. Menyiapkan pesanan sesuai dengan yang tertera pada struk. d. Melakukan penimbangan untuk menu yang dipesan sesuai dengan ukuran yang dipesan. Small : 100 gram Medium : 175 gram Large : 250 gram e. Menyiapkan penyajian makanan sesuai dengan pesanan f. Melakukan pengecekan terakhir apakah sudah sesuai dengan pesanan. g. Memberikan pesanan kepada pembeli
176
3. Menu dan rasa Dari bisnis makanan yang terpenting adalah menu yang menarik dan rasa yang enak. Karena itu menu dan rasa harus dilakukan standarisasi agar rasa yang dihasilkan dapat sama setiap harinya ataupun sama dicabang lain (jika sudah mempunyai cabang). Menu yang diberikan harus sama di setiap store yang ada dan begitu juga harganya. Untuk mencegah rasa dari menu Potato Cup dapat di tiru oleh pihak lain, Potato Cup mempunyai komposisi sendiri untuk mashed potato yang dijual kepada konsumen. Untuk menghasikan rasa yang sama dan tidak mudah ditiru dalam hal rasa, mashed potato untuk Potato Cup diproduksi di satu tempat yang akan dikirim ke setiap store yang ada( jika sudah mempunyai cabang). Selain itu harus dilakukan pelatihan ke setiap pramusaji agar dapat menyajikan produk dengan rasa yang sama setiap saat. 4. Design Design dari store juga harus mempunyai standarisasi yang sama agar setiap ada dibuka store baru mempunyai tampilan, denah, desain yang sama. Desain yang dimaksud adalah dari bagian : a. Desain store dan interior b. Desain menu c. Desain untuk promosi d. Desain peralatan makan dan cup e. Desain seragam pegawai
177
5. Sistem kepegawaian Setiap pegawai Potato Cup mempunyai tanggung jawabnya masing – masing sesuai dengan posisinya. Setiap posisi harus jelas apa saja yang menjadi tanggung jawabnya dan kriteria apa saja yang cocok untuk menempati posisi tersebut. Untuk kriteria dan tanggungjawab masing – masing posisi dapat dilihat lebih jelas pada bagian “Human Resources”. Dan setiap pegawai harus memakai seragam Potato Cup yang sudah di desain untuk setiap pegawai. Pegawai memiliki peraturan sebagai berikut: a. Datang tepat waktu b. Melakukan briefing toko setiap pagi, meeting minimal seminggu sekali untuk karyawan non toko c. Memakai seragam d. Wajib merepresentasikan image Potato Cup kepada stakeholder e. Mengajukan cuti minimal dua minggu sebelum tanggal cuti f. Mengajukan pengunduran diri minimal sebulan sebelum tanggal berhenti g. Menjaga kebersihan h. Mendokumentasikan setiap masalah dan issue yang terjadi ketika kegiatan operasional berlangsung ataupun sesuatu yang akan berguna nantinya beserta solusinya saat itu i. Membuat target tahunan dan strategi tahunan yang berdasarkan arahan manajemen
178
j. Tidak merusak nama baik Potato Cup kepada siapapun melalui media apapun k. Memberikan feedback secara langsung kepada manajemen apabila terjadi tindakan yang tidak diinginkan atau keluhan l. Pengeluaran yang bersifat bisa direimburse akan diberitahukan secara berkala dan dapat diimplementasikan apabila pihak pereimburse dapat menyerahkan bukti pembayaran dan bersedia menandatangani dokumentasi reimbursement.
Gambar 5.14 : gambar seragam Potato Cup
Waktu kerja pegawai dibagi menjadi dua, yakni : a. Pegawai toko Pegawai toko dibagi menjadi dua shift, yakni pukul 8.30 – 15.30 (shift pagi) dan pukul 15.30 – 22.30 (shift malam).
179
Berikut jumlah pegawai toko menurut pembagian shift:
Tabel 5.5 : Tabel jumlah Shift pegawai No Keterangan
Jumlah orang
1
Weekdays shift pagi
3
2
Weekdays shift malam
3
3
Weekend shift pagi
4
4
Weekend shift malam
4
Tabel 5.6 : Tabel Shift pegawai No
Nama Hari
Shft
Pegawai
1
Senin
Pagi
A,B,C/ D,E,F
Malam
D,E,F/A,B,C
Pagi
A,B,C/ D,E,F
Malam
D,E,F/A,B,C
Pagi
A,B,C/ D,E,F
Malam
D,E,F/A,B,C
Pagi
A,B,C/ D,E,F
Malam
D,E,F/A,B,C
Pagi
A,B,C/ D,E,F
Malam
D,E,F/A,B,C
Pagi
A,B,C,D/ C,D,E,F/E,F,A,B
Malam
A,B,C,D/ C,D,E,F/E,F,A,B
Pagi
E,F,A,B/ A,B,C,D/C,D,E,F
Siang
E,F,A,B/A,B,C,D/C,D,E,F
2
3
4
5
6
7
Selasa
Rabu
Kamis Jum’at
Sabtu
Minggu
b. Pegawai non toko Pegawai non toko bekerja dari pukul 8.00 sampai pukul 17.00.
180
5.4.2. Stock Availability Dalam bisnis makanan dan minuman, yang terpenting adalah produk makanan dan minumannya. Untuk memenuhi semua permintaan dari pembeli, Potato Cup harus menjaga agar tidak sampai kekurangan stok dari mashed potato. Stok diperkirakan dari sales evaluasi terkahir sehingga dapat diperkirakan mashed potato yang harus disediakan seberapa banyak. Jangan sampai pembeli tidak dapat menikmati mashed potato dari Potato Cup karena alasan kehabisan. Untuk menjaga ketersediaan stok, harus diperhatikan pula dari segi bahan baku utama yaitu kentang jenis Granola yang berasal dari daerah Bandung. Potato Cup
bekerja sama langsung dengan petani kentang di daerah
Bandung untuk menyediakan kentang sebagai bahan baku utama dari bisnis Potato Cup. Data penjualan akan otomatis masuk pada sistem dan jika sudah menyampai jumlah minimum stok yang ada pada store,
maka
pegawai yang bertugas harus melakukan pemesanan untuk memenuhi jumlah stok. Sudut pandang yang digunakan adalah dengan bottom-up perspective yaitu melihat operasional sehari – hari agar dapat mengetahui dan memperkirakan jumlah stok yang harus dipesan berikutnya.
5.4.3. Supply Chain Indonesia sebagai penghasil kentang terbesar di Asia Tenggara, memiliki produksi yang besar di berbagai deerah di Indonesia terutama di daerah Jawa. Dalam proses penyediaan bahan baku, kentang dikirim
181
langsung dari daerah kecamatan Pengalengan, Bandung dan kabupaten Garut. Dilakukan kerja sama langsung dengan petani kentang di daerah tersebut agar dapat mendapatkan bahan baku kentang dengan harga yang lebih murah karena tanpa melewati proses supply chain yang panjang. Proses supply chain untuk Potato Cup adalah sebagai berikut :
Gambar 5.15 : gambar supply chain
Penjelasan dari gambar supply chain: a.
Pihak produsen kentang mengantarkan kentang ke kantor Potato Cup
b.
Pegawai Potato Cup membeli persediaan di pasar
c.
Pihak produsen non kentang seperti kemasan mengantarkan pesanan ke kantor Potato Cup
d.
Pegawai Potato Cup menyiapkan bahan untuk diantarkan ke store
e.
Kurir mengantarkan bahan ke store dan peralatan bersih ke store
f.
Kurir mengantarkan peralatan kotor ke kantor Potato Cup
g.
Pegawai Potato Cup membersihkan peralatan kotor dari store
182
5.4.4. Sistem transaksi yang interaktif Alur yang digunakan dalam penggunaan touch screen dalam buying process:
Pilih menu dan rasa
Pilih Ukuran
Pilih Toping
Konfirmasi pemesanan
Pilih Kemasan
Pilih Penyajian
No antrian
No antrian dipanggil
Pembayaran dan pengambilan pemesanan
Gambar 5.16 : Gambar Alur penggunaan Touch screen
Gambar 5.17 : Screenshot tampilan touch screen
183
Alur yang dilakukan tanpa penggunaan touch screen dalam buying process: Pengantar dan menanyakan pemesanan
Jika pemesan masih kelihatan bingung memberikan rekomendasi
Mencatat pemesanan
Memberikan struk
Pembayaran
Konfirmasi ulang
No antrian
No antrian dipanggil
Pengambilan pemesanan
Gambar 5.18 : Gambar alur tanpa menggunakan Touch Screen
Dapat dilihat bahwa ada perbedaan dari kedua metode di atas, terutama pada tahap pembayaran. Touch screen ini digunakan oleh pelanggan agar dapat memilih sendiri menu yang diinginkan sebagai keunikan tersendiri untuk Potato Cup. Namun kedua metode ini dapat mencakup dua jenis pelanggan, yakni: 1.
Touch screen monitor untuk profil pelanggan yang eksperimental dan modern.
2.
Gaya lama dengan menggunakan frontline kasir digunakan untuk profil pelanggan yang masih konservatif atau lebih suka interaksi sosial.
184
5.4.5. Store Jam Operasional Store dari Potato Cup adalah sesuai dengan jam buka dan tutup mal Taman Anggrek yaitu pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00. Semua pegawai sudah harus datang pukul 08.30 setiap harinya untuk mempersiapkan store, makanan, bersih – bersih, briefing. Dan setelah jam tutup store yaitu pukul 22.00, pegawai harus melakukan evaluasi harian dan bersih – bersih sebelum pulang. Dan selama jam operasional, pegawai harus bekerja sesuai dengan posisi dan tanggungjawabnya untuk melayani para pembeli. Pada store disediakan TV LCD sebagai sarana untuk menarik pengunjung dan menampilkan berbagai informasi. Besar store yang digunakan sekitar 35m2.
Gambar 5.19 : Ilustrasi store dari Potato Cup *
185
Gambar 5.20 : Ilustrasi store dari Potato Cup * * Ilustrasi store tidak menampilkan luas dan layout store yang sebenarnya
Gambar 5.21 : Layout store dari Potato Cup
186
5.5. Human Resources 5.5.1. Posisi / Jabatan 1. IT a. Melakukan perbaikan sistem IT yang berkaitan dengan hardware, software maupun jaringan b. Apabila terjadi kesulitan, bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan vendor untuk melakukan perbaikan c. Bekerja sama dengan marketing untuk pengambilan dan pengolahan data customer profiling 2. RnD a. Bekerja sama dengan marketing untuk meriset produk yang sesuai dengan target pasar atau perilaku yang diungkapkan dari customer profiling b. Menciptakan metode atau resep baru dalam mempertahankan kualitas rasa, tingkat kalori dan glukosa produk Potato Cup. 3. Marketing Manager a. Melakukan kegiatan promosi untuk Potato Cup b. Merancang konsep promosi c. Meningkatkan brand awareness Potato Cup d. Bertugas sebagai HuMas e. Melakukan survey kepada pada pelanggan untuk meningkatkan dan mengembangkan promo baru.
187
4. Purchasing Staff a. Melakukan pembelian inventory b. Melakukan pembelian bahan makanan c. Mengatur stock d. Mengatur penyimpanan e. Mengatur manajemen supply ke toko 5. Kasir (Frontliner/Pegawai Toko) a. Melayani pemesanan menu dari pembeli b. Melayani proses pembayaran 6. Kurir a. Mengantarkan bahan makanan dan peralatan dari toko ke kantor begitu juga sebaliknya b. Mengantarkan surat c. Menemani buyer ketika melakukan pembelian 7. Pramusaji (Frontliner/Pegawai Toko) a. Koordinasi dengan kasir untuk pemesanan dari pembeli b. Menyiapkan pesanan pembeli c. Memastikan pembeli mendapatkan apa yang dipesan d. Apabila tidak ditempatkan di toko, menyiapkan bahan makanan di kantor
188
5.5.2. Perekrutan Proses perekrutan pegawai untuk Potato Cup dilakukan dengan bebecara cara dan media seperti media cetak, media elektronik ataupu melalui kenalan. Perekrutan melalui media elektronik dilakukan melalui beberapa portal untuk pencarian kerja seperti www.jobstreet.com atau www.jobsdb.com . Perekrutan dilakukan dengan melakukan beberapa hal seperti dibawah ini : 1. Pemasangan iklan untuk lowongan yang dicari melalui media cetak ataupun elektronik. 2. Kandidat yang sudah ada akan dipanggil untuk melakukan wawancara kerja 3. Kandidat yang sesuai dengan kriteria akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu psikotes. 4. Psikotes dilakukan untuk mencari pegawai yang berkualitas dari segi intelektual, semangat dan kepribadian. Dan akan dipilih yang sesuai dengan kriteria dan cara budaya kerja di Potato Cup 5. Kandidat yang sudah lolos wawancara kerja dan Psikotes akan diterima dan akan dilakukan pelatihan sebelum masuk kerja sesuai dengan posisinya agar dapat memberikan yang terbaik bagi konsumen.
189
5.5.3. Budaya Kerja Dalam setiap pekerjaan pasti mempunyai cara tersendiri atau budaya yang khas. Tentu saja dalam bekerja di Potato Cup ingin diterapkan suatu budaya kerja yang baik kepada seluruh pegawai. Dan budaya kerja tersebut adalah : 1. Disiplin Membiasakan budaya disiplin dalam bekerja, baik waktu ataupun peraturan. 2. Saling menghargai Saling menghargai dan membantu antar pegawai Membuat suasana kerja yang serius tapi santai, santai tapi serius. 3. Kerja sama Bekerja dengan menggunakan kerja sama tim yang baik agar dapat menghasilkan kinerja kerja yang baik dan harmonis. 4. Fun Bekerja dengan Fun agar dapat tetap semangat dalam menjalankan tugasnya. 5. Berikan yang terbaik Membiasakan berpikir untuk dapat memberikan yang terbaik bagi konsumen. Bersikap ramah terhadap konsumen maupun terhadap rekan kerja.
190
5.6. Financial Dari segi financial, akan dikemukakan perkiraan pengeluaran, pendapatan payback period dan pembagian dividen bagi pihak investor. Pengeluaran terdiri dari harga sewa, gaji karyawan, persediaan dan peralatan dengan rincian sebagai berikut : 1.
Harga sewa, biaya listrik dan telepon Tabel 5.7 : Tabel Harga sewa No Nama
Biaya per tahun
Biaya per bulan
Rp 20.000.000,00
Rp 1.666.667,00
1
Kantor (Rumah Sewa)
2
Toko (35m2) @1.5 juta
Rp 52.500.000,00
3
Internet
Rp 500.000,00
4
Listrik
Rp 1.000.000,00
5
Telepon
Rp 300.000,00
Total harga sewa per bulan
Rp 59.966.667,00
2. Gaji karyawan Tabel 5.8 : Tabel Gaji karyawan No Nama
Jumlah orang
Biaya per bulan
1
Frontliner
6
Rp 7.500.000,00
2
Riset
1
Rp 3.500.000,00
3
Marketing
1
Rp 3.500.000,00
4
IT
1
Rp 3.500.000,00
5
Purchase Staff
1
Rp 3.500.000,00
6
Kurir
1
Rp 1.500.000,00
Total gaji karyawan per bulan
Rp 23.000.000,00
191
Dari tabel di atas, data gaji total sebesar 23.000.000 rupiah. Namun, pada tahun pertama 2 orang frontliner, marketing, purchase staff, riset dan kurir direkrut sebelum bulan April 2013, oleh karena itu untuk tahun I terhadap tambahan beban gaji sebesar 11.500.000 rupiah dikali 3, yakni 34.500.000 rupiah. Biaya ini dibebankan pada education plan pada bagian marketing.
3. Persediaan yang berkaitan dengan produk Tabel 5.9 : Tabel Persediaan berkaitan dengan produk No Nama
Budget per bulan
1
Kentang
Rp 15.000.000,00
2
Apel
Rp 7.000.000,00
3
Sosis
Rp 1.000.000,00
4
Daging Sapi
Rp 1.000.000,00
5
Sayuran Salad
Rp 1.000.000,00
6
Jamur
Rp 1.000.000,00
7
Saus lada hitam
Rp 1.000.000,00
8
Bumbu Barbeque
Rp 1.000.000,00
9
Keju Parmesan
Rp 1.000.000,00
10
Telur
Rp 1.000.000,00
11
Aqua Galon
14
Aqua Pet
Rp 1.500.000,00
15
Minyak dan bumbu lainnya
Rp 1.500.000,00
16
Teh Hijau
17
Saus tar tar
Rp 1.000.000,00
18
Saus mayonaise
Rp 1.000.000,00
19
Kemasan kecil
Rp 1.000.000,00
20
Kemasan sedang
Rp 3.000.000,00
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
192
21
Kemasan besar
Rp 1.500.000,00
22
Kemasan cone
Rp 1.500.000,00
23
Tissu
Rp 250.000,00
24 Sedotan
Rp 200.000,00 Rp 42.850.000,00
Total inventory per bulan
4. Peralatan Tabel 5.10 : Tabel Peralatan No
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Komputer Officer Laptop Komputer Server Kulkas Kompor Mixer Sendok Display tempat topping Display tempat mashed potato Sendok mashed potato Apron Kemeja karyawan Kain Lap Alat Pel Sapu Meja Kursi Palang Antrian Software Cashier Registry Member Card Reader Fax
Jumlah 2 2 1 2 2 2 60 10
Harga Rp 6.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 800.000,00 Rp 200.000,00 Rp 750.000,00
8
Rp 800.000,00
5
Rp 500.000,00
12 12 10 2 2 4 20 1 1 1 1
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 500.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 2.000.000,00
1
Rp 1.500.000,00
193
24 26 34 35 36
Printer Warna AC TV Renovasi Touch Screen Monitor Total
1 2 2 2
Rp 800.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 95.400.000,00
5. Persediaan di luar produk Tabel 5.11 : Tabel Persediaan di luar produk No Nama
Budget per bulan
1
Stationary
Rp 300.000,00
2
Bensin
Rp 1.000.000,00
3
Pulsa
Rp 500.000,00
4
Sabun
Rp 50.000,00
Total inventory per bulan
Rp 1.850.000,00
6. Rincian pengeluaran marketing setahun Tabel 5.12 : Tabel rincian pengeluaran marketing setahun No Nama
Budget per bulan
1
Kertas Buffalo untuk stamp card
Rp 3.500.000,00
2
Round Wheel
Rp 1.000.000,00
3
Tinta
Rp 5.000.000,00
4
Member Card
Rp 30.000.000,00
5
Sponsorship
Rp 15.000.000,00
6
Iklan
Rp 30.000.000,00
7
Standing Banner 48 buah
Rp 2.000.000,00
8
Flyer 100.000
Rp 10.000.000,00
9
Cetak Voucher 50000
Rp 10.000.000,00
194
10
Stamp Card Cap
Rp 250.000,00
11
Education Plan (hanya tahun pertama
Rp 100.000.000,00
termasuk gaji karyawan Januari – April 2013, Rp 34.500.000,00) 12
Disain Interior
Rp 70.000.000,00
Total marketing per tahun
Rp 276.750.000,00
7. Perkiraan pengeluaran tahun pertama Tabel 5.13 : Tabel perkiraan pengeluaran tahun pertama No Nama
Total per bulan
Total per tahun
1
Harga sewa
Rp 55.966.667,00
Rp 671.600.004,00
2
Gaji karyawan
Rp 23.000.000,00
Rp 299.000.000,00
Rp 44.700.000,00
Rp 536.400.000,00
(beserta THR) 3
Inventory (baik dalam dan luar produk)
4
Peralatan
Rp 95.400.000,00
5
Marketing
Rp 276.750.000,00
6
Riset Total pengeluaran 1 tahun
Rp 25.000.000,00 Rp 1.904.150.004,00
Melihat perkiraan pengeluaran setahun maka modal yang dibutuhkan adalah sekitar 1.910.000.000 rupiah. Berikut skema pendanaan yang diajukan:
195
Tabel 5.14 : Tabel skema pendanaan 1 tahun No
Nama
Dana
Keterangan
1
Riani
Rp 25.000.000,00
Dividen 1,3% dari keseluruhan
2
Mario
Rp 25.000.000,00
Dividen 1,3% dari keseluruhan
3
Investor
Rp 1.860.000.000,00
Dividen 97,4% dari keseluruhan
Total
Rp 1.910.000.000,00
Dengan pengeluaran sekitar
Rp 1.904.150.004,00 untuk menghitung
profit, tentulah perlu dibuat ramalan pendapatan. Berikut adalah tabel untuk pendapatan tahun I.
Tabel 5.15 : Forecast penjualan tahun pertama Rata2 per jam weekdays
Februari 2013
Maret 2013
Rata2 per jam weekend
Total Pendapatan Minggu (rupiah)
Total Unit/ Minggu
I
0
0
0
-
II
0
0
0
-
III
0
0
0
-
IV
0
0
0
-
I
0
0
0
-
II
0
0
0
-
III
0
0
0
-
IV
0
0
0
-
196
April 2013
I
0
0
0
-
II
0
0
0
-
0
0
0
1 1 2 2 2 8 8 10 15 15 10 10 10 20 20 10 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 20
1 2 4 4 4 10 10 20 35 35 20 20 20 40 40 20 20 20 20 20 20 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 40
84 108 216 216 216 720 720 1.080 1.740 1.740 1.080 1.080 1.080 2.160 2.160 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.740 1.740 1.740 1.740 1.740 1.740 1.740 1.740 1.740 1.740 2.160
3.360.000 4.320.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 28.800.000 28.800.000 43.200.000 69.600.000 69.600.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 86.400.000 86.400.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 86.400.000
III IV I II Mei 2013 III IV I II Juni 2013 III IV I II Juli 2013 III IV I Agustus II 2013 III IV I September II 2013 III IV I Oktober II 2013 III IV I November II 2013 III IV I Desember II 2013 III
197
Januari 2014
IV I II III IV
Total
20 20 20 15 15
40 40 40 35 35
2.160 2.160 2.160 1.740 1.740 50.400
86.400.000 86.400.000 86.400.000 69.600.000 69.600.000 2.016.000.000
Unit Terjual Tahun I 2500 2000 1500 1000 Unit Terjual
500 0
Gambar 5.22 : Jumlah unit terjual tahun pertama Bulan Februari 2013 merupakan bulan yang tepat untuk memulai karena dibutuhkan lebih dari 1 bulan untuk merencanakan, mempersiapkan education action plan dan trial produk hingga bulan April, sehingga ketika bulan Juni, yakni ketika liburan, education plan sudah terimplementasi dan tercapai penjualan yang efektif akibat education action plan. Sedangkan bulan Januari 2013 dan bulan – bulan sebelumnya tidak dapat menjadi starting point karena akan mengakibatkan terhambatnya cash flow. Pada waktu dua bulan dan tiga minggu, tidak terdapat pendapatan dari Potato Cup dikarenakan adanya
198
perencanaan, persiapan education action plan, renovasi dan launching. Pada bulan Mei – Juni 2013 dan Juni – Juli 2013 terdapat peningkatan unit yang terjual akibat liburan sekolah. Peningkatan unit terjual di bulan Agustus dikarenakan Lebaran yang jatuh pada tanggal 8 Agustus 2013. Peningkatan unit terjual di bulan Oktober – November 2013 diakibatkan oleh peningkatan kegiatan marketing yang dilakukan selama bulan Oktober. Peningkatan unit terjual di akhir bulan Desember 2013 yang berlangsung sampai awal Januari 2014, disebabkan oleh liburan akhir tahun (Natal dan Tahun Baru). Berdasarkan ramalan unit yang terjual diatas, dihitunglah profit. Profit berasal pendapatan dikurangi pengeluaran. Pendapatan dibuat dari data ramalan unit yang terjual dikalikan dengan 40.000 rupiah (yang merupakan hasil rata-rata dari harga penjualan seluruh produk Potato Cup). Sedangkan pengeluaran
merupakan
angka
pengeluaran
tahun
pertama
sebesar
1.904.150.004 rupiah dibagi dengan 48 (jumlah minggu dari Februari 2013 – Januari 2013). Tabel 5.16 : Forecast profit tahun pertama
Bulan
Februari 2013
Minggu
Total Pendapatan per Minggu (rupiah)
I
-
II
-
III
-
IV
-
Rata – rata pengeluaran per Minggu (rupiah) 39.669.791,75 39.669.791,75
Rata – rata profit per Minggu (rupiah) (39.669.791,75) (39.669.791,75)
39.669.791,75 (39.669.791,75) 39.669.791,75 (39.669.791,75)
199
Maret 2013
39.669.791,75
I
-
II
-
(39.669.791,75) 39.669.791,75 (39.669.791,75) 39.669.791,75
III
-
IV
-
I
-
II
-
(39.669.791,75) 39.669.791,75 (39.669.791,75) 39.669.791,75
April 2013
(39.669.791,75) 39.669.791,75
III IV I II Mei 2013 III IV I II Juni 2013 III IV I II Juli 2013 III IV I Agustus II 2013 III IV I September II 2013 III IV I Oktober II 2013 III IV November I
(39.669.791,75) 39.669.791,75
3.360.000 4.320.000 8.640.000 8.640.000 8.640.000 28.800.000 28.800.000 43.200.000 69.600.000 69.600.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 86.400.000 86.400.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000
39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75
(39.669.791,75) (39.309.791,75) (35.349.791,75) (31.029.791,75) (31.029.791,75) (31.029.791,75) (10.869.791,75) (10.869.791,75) 3.530.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 3.530.208,25 3.530.208,25 3.530.208,25 46.730.208,25 46.730.208,25 3.530.208,25 3.530.208,25 3.530.208,25 3.530.208,25 3.530.208,25 3.530.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25
200
2013
Desember 2013
Januari 2014
II III IV I II III IV I II III IV
69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 69.600.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 69.600.000 69.600.000 2.016.000.000
Total
39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 39.669.791,75 1.904.150.004
29.930.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 46.730.208,25 46.730.208,25 46.730.208,25 46.730.208,25 29.930.208,25 29.930.208,25 111.849.996
Dari selisih itulah didapat hasil profit seperti grafik di bawah ini.
Profit Tahun I 60000000 50000000 40000000 30000000
Rupiah
20000000 10000000
Profit
0 -10000000 -20000000 -30000000 -40000000 -50000000
Gambar 5.23 : Profit tahun pertama
201
Untuk unit terjual pada tahun kedua, terjadi pergerakan sebagai berikut: a. Penurunan di bulan Juni – Juli 2014, diakibatkan puasa walaupun sebenarnya terjadi liburan namun tetap saja puasa menyebabkan akumulasi pergerakan unit yang terjual menjadi lebih rendah. b. Peningkatan di akhir bulan Juli sampai dengan awal Agustus 2014 diakibatkan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 29 Juli 2014. c. Peningkatan di akhir bulan Desember 2014 sampai dengan Januari 2015 diakibatkan liburan Natal dan Tahun Baru.
Tabel 5.17 : Forecast penjualan tahun pertama Rata2 per jam weekdays
Februari 2014
Maret 2014
April 2014 Mei 2014
Rata2 per jam weekend
Total Unit/ Minggu
Total Pendapatan Minggu (rupiah)
I
15
35
1.740
69.600.000
II
15
35
1.740
69.600.000
III
15
35
1.740
69.600.000
IV
15
35
1.740
69.600.000
I
15
35
1.740
69.600.000
II
15
35
1.740
69.600.000
III
15
35
1.740
69.600.000
IV
15
35
1.740
69.600.000
I
20
40
2.160
86.400.000
II III IV I
20 20 20 20
40 40 40 40
2.160 2.160 2.160 2.160
86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000
202
II III IV I II Juni 2014 III IV I II Juli 2014 III IV I Agustus II 2014 III IV I September II 2014 III IV I Oktober II 2014 III IV I November II 2014 III IV I Desember II 2014 III IV I II Januari 2015 III IV Total
20 20 20 10 10 10 10 40 40 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 40 40 40 40 20 20
40 40 40 20 20 20 20 80 80 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 80 80 80 80 40 40
2.160 2.160 2.160 1.080 1.080 1.080 1.080 4.320 4.320 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 2.160 4.320 4.320 4.320 4.320 2.160 2.160
86.400.000 86.400.000 86.400.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 172.800.000 172.800.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 172.800.000 172.800.000 172.800.000 172.800.000 86.400.000 86.400.000
108.960
4.358.400.000
203
Unit Terjual Tahun II 5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Unit Terjual
Gambar 5.24 : Jumlah unit terjual tahun kedua
Profit tahun kedua juga didapat dari formula yang sama dengan profit tahun pertama. Pendapatan dibuat dari data ramalan unit yang terjual di tahun kedua, lalu dikalikan dengan 40.000 rupiah (yang merupakan hasil rata-rata dari harga penjualan seluruh produk Potato Cup). Sedangkan pengeluaran merupakan angka pengeluaran tahun kedua sebesar 2.534.650.607 rupiah dibagi dengan 48 (jumlah minggu dari Februari 2014 – Januari 2015). Tabel 5.18 : Tabel perkiraan pengeluaran tahun kedua No
Nama
Total pengeluaran tahun
Total pengeluaran
pertama
tahun kedua
1
Harga sewa
Rp 671.600.004,00
Rp 706.073.232,21
2
Gaji karyawan
Rp 299.000.000,00
Rp 314.347.670,00
204
(beserta THR) 3
Inventory (baik
Rp 536.400.000,00
Rp 1.219.170.328,80
dalam dan luar produk) 4
Peralatan
Rp 95.400.000,00
Rp 20.059.376,40
5
Marketing
Rp 276.750.000,00
Rp 250.000.000,00
6
Riset
Rp 25.000.000,00
Rp 25.000.000,00
Total
Rp 1.904.150.004,00
Rp 2.534.650.607,41
Tabel 5.19 : Forecast profit tahun kedua
Bulan
Februari 2014
Maret 2014
April 2014
Mei 2014
Minggu
Total Pendapatan per Minggu (rupiah)
Rata – rata pengeluaran per Minggu (rupiah)
Rata – rata profit per Minggu (rupiah)
I
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
II
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
III
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
IV
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
I
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
II
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
III
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
IV
69.600.000
52.805.220,99
16.794.779,01
I
86.400.000
52.805.220,99
33.594.779,01
II III IV I II
86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000
52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99
33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01
205
III IV I II Juni 2014 III IV I II Juli 2014 III IV I Agustus II 2014 III IV I September II 2014 III IV I Oktober II 2014 III IV I November II 2014 III IV I Desember II 2014 III IV I II Januari 2015 III IV Total
86.400.000 86.400.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 172.800.000 172.800.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 86.400.000 172.800.000 172.800.000 172.800.000 172.800.000 86.400.000 86.400.000
52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99 52.805.220,99
33.594.779,01 33.594.779,01 (9.605.220,988) (9.605.220,988) (9.605.220,988) (9.605.220,988) 119.994.779 119.994.779 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 33.594.779,01 119.994.779 119.994.779 119.994.779 119.994.779 33.594.779,01 33.594.779,01
4.358.400.000
2.534.650.607,41
1.823.749.392,59
206
Dari table di atas didapat hasil seperti grafik profit tahun kedua seperti di bawah ini:
Profit Tahun II 140000000 120000000
Axis Title
100000000 80000000 60000000 Profit
40000000 20000000 0 -20000000
Gambar 5.25 : Profit tahun kedua
Kemudian income statement Potato Cup dipaparkan dua buah skema, yakni skema pertama dengan perencanaan pembukaan gerai baru di tahun ke-3 sedangkan skema kedua adalah income statement tanpa ada rencana pembukaan gerai di tahun 1-5.
207
Tabel 5.20 : Income Statement jika membuka 2 toko di tahun ke – 3 (Dalam rupiah) Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Pendapatan Penjualan produk
2.016.000.000
4.358.400.000
6.799.716.672
7.148.746.128
7.515.691.267
Total pendapatan
2.016.000.000
4.358.400.000
6.799.716.672
7.148.746.128
7.515.691.267
Persediaan
536.400.000
1.219.170.328
1.902.077.094
1.999.710.712
2.102.355.863
Peralatan
95.400.000
20.059.376
126.029.024
25.205.804
27.859.844
Sewa
671.600.004
706.073.232
1.732.315.971
1.821.235.750
1.914.719.781
Gaji
299.000.000
314.347.670
495.724.703
521.170.252
547.921.921
Marketing
300.000.000
250.000.000
450.000.000
550.000.000
650.000.000
Riset
25.000.000
25.000.000
26.283.250
27.632.369
29.050.738
Total Biaya
1.904.150.004
2.534.650.607
4.732.430.044
4.944.954.889
5.271.908.149
Profit
111.849.996
1.823.749.392
2.067.286.627
2.203.791.239
2.243.783.118
Dividen
100.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
Biaya
208
Tabel 5.21 : Income Statement apabila tidak membuka 2 toko sampai tahun ke - 5 Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Penjualan produk
2.016.000.000
4.358.400.000
4.582.116.672
4.817.316.720
5.064.589.588
Total pendapatan
2.016.000.000
4.358.400.000
4.582.116.672
4.817.316.720
5.064.589.588
Persediaan
536.400.000
1.219.170.328
1.281.750.341
1.347.542.586
1.416.711.947
Peralatan
95.400.000
20.059.376
21.089.024
22.171.523
23.309.588
Sewa
671.600.004
706.073.232
742.315.971
780.419.050
820.477.959
Gaji
299.000.000
330.483.135
521.170.252
547.921.921
576.046.754
Marketing
300.000.000
250.000.000
300.000.000
350.000.000
450.000.000
Riset
25.000.000
25.000.000
26,283.250
27.632.369
29.050.738
Total Biaya
1.904.950.004
2.550.768.073
2.892.608.840
3.075.687.451
3.315.596.988
Profit
111.849.996
1.807.613.926
1.689.507.831
1.741.629.268
1.748.992.599
Dividen
100.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
Pendapatan
Biaya
Dua tabel di atas menggambarkan perbandingan income statement apabila Potato Cup membuka gerai kedua atau tidak selama 5 tahun. Jika tidak membuka gerai baru di 5 tahun, maka pada 3 bulan terakhir tidak akan bisa mendapatkan dividen sejumlah yang sama dengan hasil dari pembukaan gerai kedua dalam 5 tahun, yakni pada tahun ke-3 (seperti yang diberikan shading abu-abu). Oleh karena itu, Potato Cup membuat sasaran agar di tahun ke-3 membuat gerai baru. Income statement di atas dibuat berdasarkan: a. Kenaikan inflasi dengan rata – rata 5.13% (Lampiran II) b. Forecast tahun pertama dan tahun kedua diambil dari perhitungan di Lampiran III c. Pada tahun pertama dan kedua biaya riset tidak dinaikkan karena payback period belum tercapai. d. COGS sekitar 28%.
210
Selanjutnya adalah pemaparan arus kas dengan memperhitungkan dividend dan skema pembagian Dividen Tabel 5.22 : Cash Flow dengan dividend Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
1.910.000.000
2.511.849.996
2.835.599.388
2.902.886.016
3.106.677.255
207.249.996
1.843.808.768
2.193.315.651
2.228.997.044
2.271.642.962
(95.400.000)
(20.059.376)
(126.029.024)
(25.205.804)
(27.859.844)
Net cash Used by investing
(95.400.000)
(20.059.376)
(126.029.024)
(25.205.804)
(27.859.844)
Devidend
(100.000.000)
(1.500.000.000) (2.000.000.000) (2.000.000.000) (2.000.000.000)
cash by end periode
1.946.849.996
1.843.808.768
Cash Cash Flow from operating activities Net Income Cash Flow from investing activities Equipment
2.193.315.651
2.228.997.044
2.271.642.962
Cash flow di atas dibuat berdasarkan: a. Dividen bersifat bulat atau kelipatan 50.000.000 dan lebih kecil dari net income b. Peralatan tahun ketiga melonjak akibat pembukaan gerai baru, sisanya di tahun ke 2, 4 dan 5 merupakan 20% dari anggaran sebelumnya dan ditambahkan inflasi sebesar 5.13%
211
Tabel 5.23 : Skema pembagian Dividen (dalam juta rupiah) No
Nama
I
II
III
IV
V
1
Total
100
1.500
2.000
2.000
2.000
2
Riani
1,3
11,54
26
26
26
3
Mario
1,3
11,54
26
26
26
4
Investor
97,4
1.476,92
1.948
1.948
1.948
Untuk memperhitungkan payback period perlu dihitung dari cashflow tanpa memperhitungkan dividend. Tabel 5.24 : Cash Flow tanpa dividen Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
1.935.000.000
1.946.849.996
2.270.599.388
2.337.886.016
2.541.677.255
207.249.996
1.843.808.768
2.193.315.651
2.228.997.044
2.271.642.962
(95.400.000)
(20.059.376)
(126.029.024)
(25.205.804)
(27.859.844)
Net cash Used by investing
(95.400.000)
(20.059.376)
(126.029.024)
(25.205.804)
(27.859.844)
cash by end periode
2.046.849.996
3.770.559.388
4.337.886.016
4.541.677.255
4.785.460.374
Cash Cash Flow from operating activities Net Income Cash Flow from investing activities Equipment
212
Dari arus kas di atas, maka dapat dikemukakan payback period sebagai berikut: Tabel 5.25 : Skema payback period (dalam rupiah) No
Nama
I
II
1
Cash Flow
207.249.996
1.843.808.768
2
Proceed
207.249.996
1.727.750.004
3
Total Tahun
4
Total
1 207.249.996
1,937 1.935.000.000
Jadi, dari ilustrasi di atas payback periodnya adalah 1 tahun 0,937 bulan atau 1 tahun 11 bulan dan 4 hari.
5.7. Timeline Action Plan sebelum Grand Launching Grand launching Potato Cup direncanakan berlangsung pada awal bulan Mei 2013, walaupun sebenarnya dijadwalkan tenant dibuka pada minggu ke-3 bulan April, namun butuh 1 minggu untuk melihat tanggapan terhadap toko sehingga ketika grand launching proses customer engagement dapat lebih efektif. Timeline action plan ini dibagi menjadi empat, yakni : 1. Produk 2. Education plan dan marketing activities 3. Store Operational plan Berikut adalah timeline action plan sebelum grand launching:
Tabel 5.26 : Timeline action plan produk No Action Plan Produk
PIC
February 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
I
II
1
Requirement dan sosialisasi Potato Cup
Riset
2
Perumusan menu dan persiapan alat riset
Riset
3
Peramuan resep Potato Cup I
Riset
4
Trial I dan mengumpulkan feedback
Riset
5
Requirement tools untuk Trial II yang
III
IV
dilakukan berbarengan dengan education activities 6
Peramuan resep Potato Cup II
Riset
7
Follow up peralatan untuk acara
Riset
education
I
II
III
IV
I
II
III IV I
8
Trial II dan mengumpulkan feedback
Riset
9
Peramuan resep Potato Cup III
Riset
10
Trial III
Riset
11
Finalisasi standar resep
Riset
12
Pembuatan SOP resep/produksi
Riset
13
Permintaan kepada staff Purchasing
Riset
untuk alat produksi selama operasional 14
Training frontliner
Riset
15
Membuat rencana kerja 4 bulan dan
Riset
proposal menu baru beserta anggaran 16
Check pengadaan alat yang berkaitan
Riset
dengan produksi oleh staff purchasing 17
Review dan evaluasi frontliner
Riset
18
Stand by untuk mengawasi frontliner
Riset
Tabel 5.27 : Timeline action plan education dan marketing activities No Action Plan Produk
PIC
February 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
I 1
Requirement design untuk video
Owner
Marketing
teaser, facebook, official website, twitter, sistem interaktif, stand, grand launching, education event, disain interior, peralatan dan design yang berkenaan dengan kegiatan marketing, education plan, grand launching bersama seluruh staff 2
Persiapan proposal partnership dan konsep education plan
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III IV I
3
Canvasing ke partnership
Marketing
4
Deadline MOU education plan dan
Marketing
Marketing
partnership tahap I 5
Follow up konten media publikasi
dan peralatan dalam rangka education plan untuk tahap I beserta persiapan 6
Penyebaran media publikasi kepada
Marketing
partnership terkait yang tergabung di tahap I (universitas, rumah sakit, fitncess center, atau pameran produk kerja sama) seiring Trial II bersama Riset 7
Evaluasi education activities dan follow up design untuk kegiatan
Marketing
marketing dan grand launching 8
Persiapan educational plan tahap I
Marketing
berbarengan dengan Trial III 9
Penyebaran media publikasi kepada
Marketing
partnership terkait yang tergabung di tahap I (universitas, rumah sakit, fitncess center, atau pameran produk kerja sama) seiring Trial II bersama Riset 11
Finalisasi konten education melalui
Marketing
media internet 10
Deadline MOU credit card, kerja sama dengan universitas, fitness center, vendor produk diet dan diabetes serta rumah sakit
Marketing
11
Release video teaser, electronic
Marketing
content untuk edukasi produk Potato Cup 12
Persiapan grand launching
Marketing
13
Stand by around store
Marketing
Tabel 5.28 : Timeline action plan operasional toko No Action Plan Produk
PIC
February 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
I 1
Mencatat kebutuhan alat, supplier,
Purcha
vendor, kontraktor, disainer, Mal Taman
sing
Anggrek berdasarkan anggaran yang diajukan ketika requirement
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III IV I
2
3
Persiapan proposal kerja sama dengan
Purcha
pihak yang disebut di atas
sing
Negosiasi dengan supplier, disain
Purcha
interior, kontraktor, vendor dan lain
sing
sebagainya 4
Pembuatan disain media publikasi
IT
5
Pembuatan website, account facebook,
IT
IT
IT
twitter, youtube 6
Pencarian vendor sistem interaktif dan POS
7
Sosialisasi kebutuhan sistem interaktif dan POS
8
Pembuatan video teaser
IT
9
Cetak media publikasi untuk kebutuhan
Purcha
education plan
sing
10
11
Gathering requirement untuk peralatan
Purcha
toko
sing
Order peralatan dan kebutuhan toko
Purcha
sing 12
Finalisasi requirement kepada kontraktor Purcha dan disain interior
sing
13
SIT website, POS dan sistem interaktif
IT
14
UAT website, POS dan sistem interaktif
15
Cek perkembangan disain toko
Purcha
sing 16
Cek perlengkapan dan peralatan toko
Purcha sing
17
Instalasi POS dan sistem interaktif baik software dan hardware
IT
18
Stand by melalui telepon
Purcha sing dan IT
BAB VI KESIMPULAN
Potato Cup adalah sebagai pendatang baru dalam bisnis makanan dan minuman di dalam mal yang menyajikan makanan ringan berupa mashed potato. Model bisnis untuk Potato Cup adalah model bisnis makanan dan minuman yang mempunyai value proposition dari rasa yang unik, penyajian dan proses transaksi yang interaktif. Selain itu Potato Cup ingin memberikan makanan ringan yang sehat bagi para pengunjung mal yang berkelas menengah keatas dan sesuai sekali dengan data – data dari WHO (World Health Organization) sudah banyak yang mengalami kegemukkan dan terkena diabetes di Indonesia terutama di Jakarta. Potato Cup juga bisa menjadi suatu tren baru di dalam mal karena konsumen biasanya menyukai sesuatu yang baru dan akan terus menyebar melalui word of mouth yang semakin lama dapat membuat menkonsumsi mashed potato akan menjadi suatu tren baru di dalam mal. Model bisnis ini memang bisa ditiru oleh pihak lain atau kompetitor, tetapi Potato Cup mempunyai rasa yang unik yang tidak bisa ditiru karena mempunyai komposisi tersendiri untuk produknya yaitu mashed potato. Dan jika suatu saat muncul yang menjadi kompetitor dengan produk dan konsep yang mirip, Potato Cup sebagai first mover tetap dapat bertahan karena rasanya yang unik dan sudah mempunyai banyak pelanggan setia.
222
223
Setelah melakukan berbagai analisa dan pembahasan dapat disimpulkan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan bisnis ini : 1. Membuat suatu konsep yang unik untuk dapat attract konsumen seperti : a. Membuat mashed potato dengan berbagai rasa dan kombinasi yang berbeda sehingga menghasilkan rasa yang unik yang tidak mudah ditiru oleh kompetitor. b. Menyajikan mashed potato dengan menggunakan cup yang praktis sehingga dapat menikmati sambil dibawa berjalan – jalan dalam mal. c. Memiliki proses pemesanan yang interaktif sebagai salah satu untuk attract konsumen. d. Beragam promo baik dari Potato Cup sendiri ataupun bekerja sama dengan pihak luar seperti bekerja sama dengan beberapa bank untuk memberikan potongan harga atau promo jika melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit. 2. Merancang sistem operasional baik dari standarisasi, SOP, kepegawaian ataupun supply chain. 3. Menganalisa tren dari konsumen dan menyesuaikannya dengan segmentasi konsumen, produk, penyajian produk, lokasi, promo yang diberikan dan kegiatan marketing untuk memperkenalkan Potato Cup dan dilakukan melalui dunia maya seperti melalui official website http://www.potatocup.com ataupun melalui facebook di https://www.facebook.com/PotatoCup.
224
4. Potato Cup dalam menghadapi kompetitor yang sudah ada maupun kompetitor baru yang akan muncul dengan : a. Melakukan berbagai analisa kompetitor sehingga mengetahui bagaimana untuk menghadapinya. b. Melakukan riset dan menciptakan menu baru yang tidak mudah untuk ditiru c. Menyesuaikan strategi secara fleksibel. d. Memberikan berbagai promosi yang menarik bagi konsumen
Dari hasil analisa dan pembahasan dari bab – bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa bisnis Potato Cup ini dapat dikatakan feasible untuk dijalankan dan akan mengalami Payback Period pada 1 tahun 11 bulan dan 4 hari.