BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tari Janmastami merupakan karya tari kreasi yang baru diciptakan untuk menempuh ujian Tugas Akhir sebagai mahasiswa penciptaan Jurusan Seni Tari di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Karya tari Janmastami ini adalah karya yang diciptakan, berdasarkan ide-ide yang muncul dari pengalaman empiris dan menghubungkaitkannya dengan hari kelahiran. Kelahiran yang dimaksud ialah kelahiran yang berdasarkan wuku dan wewaran sesuai dengan kepercayaan masyarakat
Hindu di Bali, untuk
memperingati hari kelahiran lewat upacara otonan. Upacara otonan ini diyakini memiliki makna yang sangat dalam yaitu untuk mengontrol atau menetralisir sikap baik dan buruk pada diri manusia. Pada proses penciptaan karya ini dimunculkan sosok Dewa yang mempengaruhi karakter manusia sesuai wuku kelahiran, gerak karakter keras dan lembut sampai kepada makna upacara otonan yang disimbolkan dengan benang-tebus dan beras. Wuku yang dijadikan pedoman pada karya ini ialah wuku landep, hal ini disesuaikan mengingat wuku kelahiran penata pada wuku landep. Karya tari ini merupakan tari kelompok yang ditarikan tujuh penari perempuan sebagai penari inti dan satu penari laki-laki sebagai penari figur Dewa yang murka, gerak yang digunakan berpedoman pada gerak-gerak tradisi Bali, seperti gerak melincer, ngilo, gelatik nuutpapah. Gerak dan motif tari Bali ini
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
80
dikembangkan dan dikemas menjadi sebuah koreografi yang dapat memunculkan karakter lembut dan keras. Benang tebus dan beras yang diolah sebagai properti tari untuk simbolisasi dari upacara otonan. Melalui karya tari dan karya tulis Janmastami ini, diharapkan dapat dipetik pembelajaran dan pengetahuan baru mengenai tradisi daerah Bali, terutama tentang otonan dan selanjutnya dapat menjadi pedoman bagi yang memerlukan sebagai acuan dalam penulisan maupun berkarya. B. Saran Sebuah karya tari tidak bisa terlaksana dengan baik jika tidak didasari dengan ketulusan hati. Rasa tulus ikhlas juga harus dimiliki oleh seniman dalam melakukan sebuah proses penciptaan baik karya maupun tulisan agar menghasilkan karya yang terbaik. Proses demi proses dilalui merupakan pengalaman yang sangat berharga, dari sebuah ide muncul sampai terbentuknya karya tidak akan berjalan sempurna tanpa kerja sama yang baik dari semua pihak yang ada di dalamnya. Proses penciptaan karya tari Janmastami merupakan proses yang dapat lebih mendewasakan diri, karena menjadi koreografer harus memiliki sifat yang tegas dan bisa berfikir rasional untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang dihadapi. Seperti halnya dalam menyikapi sikap pendukung yang berkaitan dengan proses di mana banyak dari pendukung karya ini membantu proses karya yang lain, sehingga banyak hari yang sudah disepakati menjadi terlewatkan, untuk memimpin orang banyak memerlukan kesabaran dalam menghadapi sifat dan
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
81
karakter dari masing-masing pendukung, serta mempertimbangkan elemenelemen lain yang dapat mendukung karya. Oleh karena itu disarankan baik penari maupun pemusik diharapkan ke depannya menjadi lebih baik, pesan khusus yang ingin disampaikan kepada seluruh penari, jika melakukan proses harus dijalani dengan sepenuh hati dari awal hingga pada selesai karya. Sebuah karya tidak semata-mata dilihat baik maupun bagus dari sisi koreografi, tetapi juga dari segi kepenarian dan kerja sama yang bagus. Hal ini menjadi salah satu penentu untuk mencapai keberhasilan suatu karya.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
82
DAFTAR PUSTAKA 1.
Sumber Tertulis
Ananda Kusuma, Sri Reshi. Prembon Bali Agung. 1998. CV. Kayu Mas Agung, Denpasar. Ardhana, I. B. Suparta. Kalender tahun Saka 1936. 2014, Paramita, Denpasar. Arya Dipayana, Ags. Warisan Roedjito Sang Maestro Tata Panggung Perihal Teater & Sejumlah Aspeknya. 2003, Dewan Kesenian Jakarta, Jakarta. Bangli, Ida Bagus Putu. Wariga Dewasa Praktis. 2005. Paramita, Denpasar. Dekaka, Rai. Pedoman Praktis Pokok-Pokok Pelaksanaan Upacara Manusa Yadnya.1994. Hanuman Sakti, Jakarta. Dibia, I Wayan. Puspa Sari Seni Tari Bali. 2013. UPT. Penerbit ISI Denpasar, Denpasar. Djayus BA, Nyoman. Teori Tari Bali. 1980. CV. Sumber Mas, Bali. Gde Oka Netra, Anak Agung. Tuntunan Dasar Agama Hindu. 2009.Widhya Dharma,Denpasar. Hadi, Y. Sumandiyo. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. 2003. Elkaphi, Yogyakarta. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. 2012. Cipta Media, Yogyakarta. Jarvis, Matt, yang diterjemahkan oleh SPA-Teamwork. Teori-teori Psikologi: Pendekatan Modern Untuk Memahami Perilaku, Perasaan, dan Pikiran Manusia. 2006. Nusamedia dan Nuansa, Bandung. Koentjaraningrat. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. 2002. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Martono, Hendro. Mengenal Tata Cahaya Seni Pertunjukan. 2010. Multi Garfindo, Yogyakarta. Koreografi Lingkungan Revitalisasi Gaya Pemanggungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara. 2012. Multi Grafindo. Yogyakarta. Rupawan, I Ketut. Saput Poleng Dalam Kehidupan Beragama Hindu di Bali. 2008. Pustaka Bali Post, Denpasar.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
83
Smith, Jacqueline. Dance Composition A Practical Guide For Teacher (1976) Terjemahan Ben Suharto.S. Komposisi tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. 1985. Ikalasti. Yogyakarta. Soedarsono, R.M. Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. 1999. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, Bandung. Sudibya, I Gde. Hindu Budaya Bali. 1997. PT.BP, Denpasar. Titib, I Made. Teologi dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu. 2009. Paramita, Surabaya. Triguna, IBG. Yudha. Estetika Hindu dan Pembangunan Bali. 2003. Program Magister Ilmu agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia Bekerjasama Dengan Penerbit Widhya Dharma, Denpasar. 2.
Sumber Lisan a. I Nyoman Sutama, 68 tahun, pensiunan, bertempat tinggal di Danjar Dinas Delod Margi, Desa Sri Mekar, Kec/Kab. Buleleng-Bali b. Nengah Budaji, 93 tahun, pembuat banten (tukang banten), bertempat tinggal di Banjar Dinas Delod Margi, Desa Sari Mekar, Kec/Kab. Buleleng-Bali.
3.
Sumber Video Tari Raga karya Kadek Sumiasih
4.
Sumber Webtografi http://id.wikipedia.org/wiki/Wuku, diunduh pada hari selasa 10-2-2015 jam 11.10 WIB., deskripsi wuku. http://www.merdeka.com/teknologi/sejarah-singkat-zodiak-dan-sisiastrologinya-tekstory.html, diunduh pada hari senin 16-2-2015 jam 16:13 WIB., sejarah terbentuknya zodiak. https://dharmavada.wordpress.com/2013/08/02/otonan-hari-ulang-tahunmenurut-hindu/, diunduh hari selasa, tanggal 24-2-2015, Jam 21:33 WIB. Makna dan pengertian tentang Otonan. Oleh Sudarma http://majalahhinduraditya.blogspot.com/2012/11/pemakaian-benangsebagai-tanda-proses.html, diunduh hari selasa, tanggal 22-7-2015, Jam 22.00 WIB. Makna dan filosofis pemakaian benang dalam Agama Hindu. Oleh Wayan Miasa.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
84
FOTO SEBELUM DAN SESUDAH PEMENTASAN KARYA TARI “JANMASTAMI”
Gambar 33. Bersama seluruh pendukung karya tari “Janmastami” (Foto: Jushinshu, 2015)
Gambar 34. Bersama seluruh penari dan pemusik sebelum pementasan (Foto: Budi, 2015)
Gambar 35. Doa dan penyatuan rasa bersama seluruh pendukung karya tari “Janmastami” sebelum pementasan (Foto: Jushinshu, 2015)
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
85
SINOPSIS KARYA TARI “JANMASTAMI”
Aku berdetak karena mu Aku berwujud karena mu Juga terpisah karena mu Keras dan lembut pilihan mu Om Namah Shivaya
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
86
DAFTAR PENDUKUNG KARYA TARI “JANMASTAMI”
Judul
: Janmastami
Nama
: Kadek Sumiasih
TTL
: Sari Mekar, 24 1989
Alamat Tempat Asal
: Banjar Dinas Delod Margi, Desa Sari Mekar, Kec/ Kab.
Buleleng - Bali
No. Telp
: 081936558481, 085725812091
Pembimbing
: 1. Ni Kadek Rai Dewi Astini, S.Sn., M.Sn. 2. Dra. Erlina Pantja S, M.Hum
Pengalaman Berkarya
: Karyaning, Geginan, Raga
Penari
: Nisa Widyasmoro, Desak, Nia, Tia, Sifa, Valen, Gita, Mang Gus
Penata Musik Pemusik
: Wimbo dan Dek Gung : Wimbo, Dek Gung, Kadek Dwi , Gung Adi, Piere, Erwin, Hatta, Kalingga, Anbie, Andhal, Mang Gus
Pimpinan Panggung
: Ira Puspita
Rias dan Busan
: Puput, Radi, Indra, Fufu Fuadi
Konsumsi
: Yuliastri, Aurima, Karin
Penata Artistik
: Cahyo dan Adi P.
Penata Cahaya
: Eko Sulkan dan Adi P.
Penata Suara
: Arya
Kru
: Produksi satu 2
Dokumentasi
: Jushinshu dan Panggung Jpeng
Publikasi
: Produksi satu 2
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
87
PEMBIAYAAN KARYA TARI “JANMASTAMI”
Konsumsi
: Rp. 3.000.000
Dokumentasi foto
: Rp.
Dokumentasi video
: Rp. 1.500.000
Setting dan properti
: Rp.
400.000
Tata cahaya
: Rp.
500.000
Produksi
: Rp.
815.000
Kostum
: Rp. 1.000.000
Kaos seragam
: Rp. 2.400.000
Make up
: Rp.
Total
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
300.000
900.000
Rp.10.815.000
88
JADWAL KEGIATAN No . 1.
2. 3.
4.
Jadwal Kegiatan Jan
Feb
Bulan Mar Apr Mei
Juni
Juli
Tahap Persiapan: Proses pencarian data yang akan digunakan pada proses penciptaan koreografi Seleksi 1 tanggal 5 Februari 2015 Proses Lanjutan: a. Pemberian materi gerak ke penari b. Mulai proses pencarian musik c. Seleksi 2 tanggal 23 April 2015 d. Revisi gerak dan musik e. Penambahan materi gerak dan musik f. Seleksi 3 tanggal 29 Mei 2015 .
b.
c.
d. e.
Runthrough tanggal 23 Juni 2015 Technichal Runthrough tanggal 26 Juni 2015 General Rehearsel tanggal 27 Juni 2015 Performance tanggal 28 2015 Pertanggung jawaban tanggal 8Juli 2015
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
89
POLA LANTAI “JANMASTAMI” No. Adegan/Motif 1. Introduksi
2.
Pola Lantai
Adegan 1
Keterangan Dua penari berada di belakang siluet dengan menggerakkan motif-motif siwa, yang menggambarkan mempengaruhi manusia. Lima penari yang berada di canter menghadap ke belakang dengan posisi nyembah. Pada adegan ini penari bergerak mengalun, menggambarkan nafas manusia yang pelan.
3.
Pada bagian ini penari melakukan gerak motif nejer yang dilakukan dengan berlawanan arah. Tiga penari menghadap ke belakang dan dua penari menghadap ke depan.
4.
Penari kembali melakukan gerak yang mengalun dengan motif-motof nyembah, pada bagaian ini penari bergerak secara bergantian antara dua penari dengan
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
90
5.
6.
7.
8.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
tiga penari. Penari melakukan gerak kontras simultan, pada bagaian ini penari masih menempati pola lantai yang sebelumnya.
Kelima penari melakukan gerak rampak simultan, pada bagian ini dilakukan dua kali delapan secara bersamaan sehingga sambil bergerak menuju pola lantai yang baru. Posisi diagonal kelima penari putri melakukan gerak rampak, gerak-gerak yang digunakan yakni gerak muter miring, gerak siwa, nyembah, sambil menuju pola lantai di dead canter. Bagian ini empat penari yang berada dipinggir menggunakan gerakgerak nyembah sambil berputar selanjutnya bergulung untuk keluar ke stage, dan satu penari yang berada di canter bergerak lembut sambil bergerak motif muter miring sehingga posisi penari menghadap ke belakang dan bergerak sambil membuka tangan 91
9.
10.
lebar ke kanan dan kiri. Penari bergerak secara perlahan dengan ekspresi senyum bahagia, menggunakan motif gerak alih bulan ke kiri dan ke kanan, selnajutnya melakukan gerak transisi memutar sehingga penari menghadap ke depan. Penari masih melakukan gerakgerak yang lembut yang menggambarkan keceriaan seorang wanita dengan gerak kayang, yang dituntun dengan musik yang mengalun.
11.
Selanjutnya penari bergerak meghadap ke depan menggunakan motif gerak alih bulan dengan penambahan aksi ngileg, dan gerak selanjutnya penari menggunakan motif muter miring sebagai transisi menghadap ke belakang
12.
Penari tetem menggunakan gerak yang mengalun, pengulangan gerak motif alih bulan kembali dilakukan dengan level bawah
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
92
13.
14.
15.
dan tambahan aksi kayang, dan penari melakukan gerak transisis menuju arah pojok. Posisi pola lantai ini merupakan gerak transisi menuju ke right up
Setelah melakukan gerak ke right up masuk dua penari dengan gerak rampak simultan menuju left donw menggunakan gerak sregseg, dan selanjutnya penari menggunakan motif muter miring. Posisi tiga penari segaris dengan gerak rampak simultan dengan motif jalan bebek, pada gerak ini tiga penari menjemput penari yang lainnya.
16.
Motif jalan bebek yang dilakukan oleh tujuh penari putri secara rampak simultan.
17.
Masih pada motif jalan bebek penari bergerak secara simultan dan penari melakukan muter dan menggelundung.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
93
18.
Penari melakukan transisi dengan bergerak muter dan sregseg menuju ke right up rampak simultan dan bergantian.
19.
Posisi tujuh penari dengan level rendah, sedang dan tinggi menggunakan motif tegeh kenawa dan motif seleag-seleog. Selanjutnya penari bergerak menuju pola lantai yang memisah dengan gerak sregseg. Posisi yang terpisah melakukan gerak motif alih bulan dengan tambahan aksi ngileg secara rampak simultan pada posisi level bawah dan level atas. Penari kembali melakukan transisi dengan gerak sregseg dan empat penari keluar stage. Posisi tiga penari pada left up menggunakan motif tegeh kenawa, gerak kayang dan ngejer di lakukan secara rampak simultan, dan selanjutnya penari ngegol menuju dead canter. Gerak ngegol masih dilakukan dengan level yang berbeda-
20.
21.
22.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
94
beda, penari menghadap ke depan dengan ekspresi senyum bahagia. 23.
Dua penari masuk ke stage dengan gerak ngegol sambil berjalan menuju ke center
24.
Begitu juga dengan dua penari lagi masuk dari sedwing kiri sambil ngegol bergerak menuju center sampai satu penari laki-laki muncul di belakang siluet dengan gerakgerak yang lebar dan keras. Pada posisi ini tujuh penari berada di depan back drop menghadap ke belakang. Satu penari berada di belakang siluet bergerak dengan motif nangkeb bumi dan gerak-gerak yang lebar dan stakato. Tujuh penari menghadap ke depan, berada di center dengan menggunakan motif gerak raja truna secara rampak simultan. Selanjutnya penari melakukan gerak secara simultan pada
25.
26.
27.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
95
posisi right down, center, dan left up dengan gerak yang berbeda-beda namun dalam esensi gerak. 28.
29.
Masih pada pola lantai yang sama penari melakukan gerak kontras simultan, gerak yang digunakan iyalah gerak sleag-sleog dan agem dengan ekspresi marah. Gerak sregseg dilakukan secara rampak dan penari melakukan gerakgerak agem pada level bawah.
30.
Selanjutnya penari melakukan gerakgerak mal pal dan gerak muter .
31.
Gerakan mal pal masih dilakukan dan motif gerak muter kaki tegeh dilakukan secara rampak simultan pada posisi yang berbeda, selanjutnya penari melakukan gerak secara bergantian. Gerak transisi yang digunakan pada posisi ini iayah gerak sregsek, pal pal, dan moti muter kaki tegeh yang dilakukan
32.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
96
secara rampak simultan sambil menuju pola lantai yang memisah, yakni pada right down dan up center. 33.
34.
35.
Penari melakukan gerak kontras simultan secara bergantian dengan gerak motif raja truna yang dilakukan silih berganti, dan selanjutnya penari melakukan transisi dengan gerak mal pal menuju pola lantai selanjutnya. Pada pola lantai ini penari melakukan sikap raja truna dan dan gerak mal pal. Dan selanjutnya penari melakukan gerak transisi menuju center. Empat penari putri melakukan motif gerak alih tegeh dengan ekspresi galak, dan tiga penari yang berada di level bawah menggunakan motif gerak muter miring yang di lakukan secara kontras simultan.
36. Ketujuh penari putri melakukan motif lubang bumi secara bergantian sambil dan diikuti dengan gerakkan menggelundung. 37.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
97
38.
39.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Motif gerak lubang bumi dilakukakan secara rampak simultan dengan level bawah,pada bagian ini bunyi genta mulai dimainkan. Pada saat ini benang tebus mulai turun dan penari mulai memakai dililitkan di badan secara rampak dan selanjutnya melakukan gerak nyembah ke depan dan beras mulai turun menaburu tubuh penari. Gerak ending nyembah dilakukan juga pada bagian ending dengan tetap memakai benang dan beras. Pada bagian ini musik lebih dominan dengan menggunakan vokal dengan lantunan doa-doaupacara otonan.
98
Awal g. . . . . . . . . g. . . . . . . g. anti tempo Genta
genta
g1 . 1 1 u 1 1 .
g1 . 1 1 u 1 1 .
Om Nama Sivaya
Om Nama Sivaya
Jublak, Reyong, Gangsa saat gerak siva memutar pertama _ g1 . 1 2 1 2 . y
G1 . 1 2 1 2 . y
_ Jublak
_ j12j12j12j12j12j12j12j12
j12j12j12j12j12j12j12j12 _ Reyong dan Gangsa
Penari On Stage Di isi vokal / tembang otonan jg./1 -
1 /j1/1 1 gj./1 1 j/1/1 1 gj./1 _ 1 /j1/1 1 j./1 1 j/1/1 1 jg./1 _ _ 5 .
. .
. .
. .
_
Semakin cepat untuk transisi . .
.
. 6 j.3 j.1
j36 j31 j36 g1 . j6k.1 j.6 3
6 1 3
1
6
3
6
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
.
. j1k.3 j.6 g1 . j6k.1 j.6 g3
p3 . gj6!
99
j6! j6! j6! j6! j6! j65 j35 gj6! j12 j12 j1k12 jg3k12
Suling
j12 j12 j1k12 gj3k12
j12 j12 j1k12 g3
. j65 j46 g5
2 4 5 6
j6! j6! j6! j6! j6! j65 j32 gj3k12
. .
j!6 5
. j45 j45 6
. j45 j6! @ . ! 7 g! . . .
j!6 5
. j45 j45 k6k5k.5 k3k5k.5 k6k5k.5 k3k5k.5g6
.. j65 j46 g5 2 4 5 6
. .
. jyy j.y j11 j.1 j22 j.2 3
1 2 3 j.1 gy
Yang bergaris bawah transisi _ . 1 . 3 . 1 . gy . 1 . 3 . 1 . g6 _ diulang 2 x k.ktky1 2 k.k2k32 1 k.k1k21 y k.kyk1y t . gy . . gy j.y j12 j35 j35 j35 j35 3 3 j.2 j35 jg6y j12 jG12 j12 3 . j65 j46 5 ! 6 5 3 . j12 jy1 g2 kykyk.y k1k1k.1 k2k2k.2 k3k3k33 k3k3k33 j3k35 k.k1k23 g5 _ j.3 5 j35 j.3 5 3 5 g6
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
j.5 6 j56 j.5 6 1 6 g5 _
100
jk1k1k12 1 ktktkty ktktky1 kyktky1 2 . /2 /2 g3 . . 4 3 . 35 6! g6 Lari kecil gk6k6k6.
k6k!k6! k6k!k6! k6k!k6! j6k.5
j.3 5 j35 j.3 5 3 5 g6
6 j.y j12 1
1 1 1 1
2 1 y gt
j.5 6 j56 j.5 6 1 6 g5 dipercepat
Selingan j.5
2
k.k3k.3 gj13
j.2
jy1
j32
y j.k.t . y g1 gangsa polos
k.k1k.1 k.kyk.2 k.k3k.1 3 j.k.2 . 3 g5 gangsa sangse j56 p. j65 nj33 j56 p. j65 nj33
j21 p.
j12 nj33 j21 p. j12 ngj35
j6! p. j!6 nj55 j6! p. j!6 nj55
j63 jp52 j31 nj21 j.t py .
gn1
Transisi gj1k.1
j11
jty
j1k.1
j11
k1k.kty k1k.kty k1k.kty 1
j32 1 jty k1k.kty /1
1 j.t . y
g1 1- 1 1 1 1 1 . g1
Suling Penari Solo (Gita) g1 . . kykuk14 3
. j.4 k1kukyu 1
. . kykuk14
3
j.4 j67 k4k6k7. g6
. . kykuk14 3
. j.4 k1kukyu 1
. . kykuk14
3
. j.4 k1kukyu
g1
j.1 j23
g5
. j.y ktkekty u j.4 j34 k3k4k3u 1
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
. j.1 kukykre r
j56
101
. . kykuk14 3 gk.k6k66
. j.4 k1kukyu 1
. . kykuk14
3
j.4 j67 k4k6k7. g6
j66 j6! j65 j6! j65 j3k32 j12 3
j65 j.2 3 j65 j.2 j3k32 j13 2
j53 j.1 2
j12 j35 j32 g1 .
j53 j.1 j2k65 j35 6
.
.
g.
Suling Jalan Jongkok diulang 2x g12
_ j65 . . j6!
. j65 j46 5
j.1 . 5 . 3
3 k3k5k32
jg12 _
Balungan transisi j.k12 3 j.kj12 3 . . . gj13 j13 j.5 j36 5 j1y j.1 jyt .y
j6! . k3k3k33 j32
jte t 1 gy
j65 j.5 j65 j.5 j65 j.5 j32 3
j21 jy1 j23 j2k12 3 j.5 j65 g3
j65 j.5 j65 j.5 j65 j.5 j32 3
1y t1 yt e /3 e . . k.k3k23 5 . .
.g5 Gangsaran 3x +_ . 5 23 5 23 5 23 g5 _ reong _ g56 35 .6 .3 56 35 .6 .3 _ balungan j.5 5 j.5 6 j.4 2 j.4 p5
j.5 5 j.5 6 j.4 2 j.3 g1
j.5 5 j.5 6 j.4 2 j.4 p5
j.5 5 j.6 4 j.6 3 j.2 g1
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
102
a. Balungan 53 2 32 1 21 y 1y t
53 2 32 1y 1.2 3 . gj.2
j.3 j21 j.2 j1y j.1 jyt j.1
y j21 j.3 2 j53 j.6 5 . g1
b.Sulingan g12
_ j35 j63 j56 ! . 6 5 jg12
j35 j63 j56 5 . 3 1 gj2y
j12 . . j1t jy1 . . j2y
j12 . . j1t jy1 j32 j1y g1 _
urutan ( a – b – a – b )
tangan ukel balungan 3x _ j61 j.1 j61 t j61 j.1 j61 t j61 j.1 j61 t j61 j.1 j61 t _ Selingan balungan .12 3 33 23 56 52 .3 .6 53 g2 _ 6 5 3 2
1 2 3 5
2 3 5 6
5 3 1 g2
1 2 1 2
3 5 1 6
1 6 5 3
2 6 1 g2
6 2 6 2
6 2 6 p2
j66 j.5 5 j66 j.1 j15 j61 g2
menuju ke Mang Gus
Siluet gangsaran 7x
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
103
BAGIAN AKHIR -A _ 3 y 3 5 _
3 y 3 g1 _ Jublak
gangsa reong ubit-ubitan
_
Selingan j.k23 j53 j23 j.5 j.2 3 j12 j.2 1 j.k23 j53 j23 j.5 j.2 3 j12 j.2 g1 Transisi j.k33 j33 j33 j33 j33 j33 3 jk2k1ky. Gt
B _ . y 1 y _
1 . t y . e y e
gangsa reong ubit-ubitan
y . 2 g1 _ Jublak
_
Selingan gj.k55 j5k33 j3k11 j1ktt t . kykyk.y k.kyk.y g1 Selingan j.ky1 j21 jk2k2k.y k.kyk.1 kykyk.e k.kek.t kek.ket jyt gy j55 j.3 3 j55 j.6 6
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
104
Selingan k2k3k.3 2 k1k2k.2 1 kyk1k.1 y ktkyk.y t 1 3 k2k3k.3 2 kyk1k.1 y g. jtt jtkyy jyy jyk11 j11 j1k22 j22 j2k33 3 j.k12 j32 j1y j.1 j.t y jtkee gt
C _ j.t e t j.t e t . y
j.y e y j.y e y . gt _
D. KERAS _ /55 ./5 /55 /55 ./5 /55 /5/5 5/5 _ Balungan diulang 3x
_ /j55 j./5 j/55 j/55 j./5 j/55 j/5/5 j6/6 j/66 j./6 j/66 j/66 j./6 j/66 j/6/6 j6/6 _
E. GETAR FADE OUT
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
105
Daftar tembang yang digunakan dalam karya tari “Janmastami” SLOKA BHUANAKOSA II.16 Bhatara Siwa sire eyapaka, sira suksma tar Kneng angen-angen, kadyangganing akasa Tan kagrhita de ning manah mwang indriya Artinya : Bhatara Siwa, meresapi segala, Ia gaib tak dapat dipikirkan, Ia seperti angkasa tak terjangkau oleh pikiran dan indriya.
PUPUH DEMUNG SAWIT Tuh hwa tut bhiseka nrepati, Sri aiswarya dala, Dalakusuma patra nglung, Aiswarya raja laksmi,
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
106
LIGHTING PLOT “JANMASTAMI”
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
107
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
108
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
109
Production Title Date No
: Satu Dua Production : Janmastami : 27-28 Juni 2015 Description
Cue Light Siluet Moving Light (Gobo Motiv Matahari)
Fade in Backlight Blue 40%
1 MYSTIC Ambiance 80 %
Dead Center Fresnel 40% Side Light Bawah 40% 2. Vocal Out, Layar belakang di tutup
MYSTIC Ambiance 80 %
Sikap Sembah
Dead Center Fresnel 70% Side Light Bawah 50% 3.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
110
Suling in
Back Light Deep Lavender 75%
Si
de Light Bawah 50%
4. Back Light Deep Lavender 75%
Side Light Bawah 50% 5.
Woshlight Tungsten 50%
FOH 80%
Script Light Production Title Date No
: Satu Dua Production : Janmastami : 27-28 Juni 2015 Description
Cue Light Back Light Deep Lavender 75%
Side Light Atas 60% Dead Center Fresnel 75% 6.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
111
Dead Center 100% 7.
8.
Side Light Bawah 60% 9.
Side Light Atas 60% Backlight Deep Lavender 80%
Woshlight Tungsten 60% 10.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Side Light Atas + Bawah 60 %
FOH 80% 112
Script Light Production Title Date No
: Satu Dua Production : Janmastami : 27-28 Juni 2015 Description
Cue Light Backlight Deep Lavender 80%
Woshlight Tungsten 60% Side Light Atas + Bawah 60 % 11.
FOH 80%
12. WARM Ambience Side Light Atas 65% FOH 70 %
13.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
113
14.
15.
Brigging
Side Light Bawah 50%
Script Light Production Title Date No
: Satu Dua Production : Janmastami : 27-28 Juni 2015 Description
Cue Light
Dead Center Fresnel 16.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
114
Siluet Moving Light (Gobo Motiv Lingkaran kecil-kecil)
MYSTIC Ambiance 30% 17.
MYSTIC Ambiance 60%
18.
Brigging
Side Light Bawah 50%
WARM Ambiance 75%
Woshlight Tungsten 50% Side Light Atas + Bawah 80%
19.
FOH 80% WARM Ambiance 70%
20.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
FOH 70% 115
Script Light Production Title Date
: Satu Dua Production : Janmastami : 27-28 Juni 2015
No
Description Lifting
Cue Light WARM Ambiance 50% Dead Center 100% Dead Center Fresnel 60%
FOH 70% 21. Merunduk seperti kesurupan
MYSTIC Ambiance 60 %
22. Vocal Mantram Tali Turun MYSTIC + COLD Ambiance 60 %
Dead Center Fresnel 75% 23.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Side Light Bawah 50%
116
Sikap Sembah
MYSTIC + COLD Ambiance 60 %
Dead Center Fresnel 75% 24.
25.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Fade Out
117
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
POSTER
118
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
SPANDUK dan TIKET
119