BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi data panel dari pengaruh manajemen
resiko yang diproksikan dengan Zscore dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang dikontrol oleh umur (AGE),umur yang non-linier (AGESQUARE),Growth DPK, dan ukuran bank (SIZE), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Manajemen resiko (Zscore) mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja bank (ROE) Berarti semakin tinggi nilai (Zscore) maka kinerja bank (ROE) pun juga akan meningkat. Karena apabila perusahaan dapat mengelola resiko-resiko yang ada,baik sekarang atau yang akan dating. Maka perusahaan akan bekerja secara efektif sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini searah dengan penelitian terdahulu yang mengemukakan bahwa kinerja perusahaan yang baik sangat bergantung pada pengelolaan manajemen resiko perusahaan. 2.
Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh negative signifikan terhadap kinerja bank (ROE). Dapat diketahui bahwa semakin tinggi dividen yang dibagikan maka kinerja perusahaan akan semakin menurun. Yang berarti penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyatakan perusahaan yang profitable memiliki dorongan membayar dividen relalif rendah dalam rangka memiliki membiayai
proyek-proyek
dana
internal
lebih
banyak
untuk
investasinya dalam rangka meningkatkan
kinerja perusahaan .
38
39
3. Umur perusahaan (AGE) memiliki pengaruh negative signifikan terhadap kinerja bank (ROE). Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi umur perusahaan akan semakin menurunkan kinerja perusahaan. Hal tersebut sesuai
dengan
penelitian
sebelumnya
yang
menerangkan
bahwa
perusahaan akan menjadi tidak efisien seiring dengan berjalannya waktu akibat penuaan dimana harus mengurangi biaya karena berbagai efek pembelajaran dalam perusahaan untuk selalu beradaptasi dengan zaman. 4. Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE). Hal ini berarti Berarti tidak seluruhnya bank yang berukuran besar lebih besar mempunyai kinerja perusahaan yang baik. Sehingga semakin tinggi ukuran perusahaan (SIZE) tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROE). 5. Umur non-linier perusahaan (Age Square) memiliki hubungan signifikan negatif terhadap kinerja perusahaan (ROE) suatu bank. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi nilai (Age Square) maka kinerja perusahaan (ROE) akan semakin menurun. Hal ini sama,seperti pada variable Age dimana perusahaan yang telah mengalami penuaan harus mengurangi biaya akibat efek pembelajaran dari asa ke masa. Meskipun pada variable ini pertumbuhan bank secara non linier. 6. Pertumbuhan bank (Growth) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE). Hal ini berarti semakin tinggi pertumbuhan perusahaan tidak akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROE). Hal ini bisa saja terjadi karena perusahaan yang memiliki peningkatan aset yang baik cenderung akan berhati-hati dalam mengelola asetnya. Perusahaan cenderung melakukan kegiatan yang
40
dapat mempertahankan dan meningkatkan assetnya seperti meminimalisir pengeluaran yang tidak berhubungan dengan kegiatan operasional perusahan atau menginvestasikan asetnya kedalam bentuk investasi lain. 5.2 Implikasi Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka implikasi untuk praktisi yang dapat peneliti sampaikan sebagai berikut : 1. Dalam melakukan peningkatan kinerja perusahaan perbankan. Manajemen resiko bank dan tingkat pembagian dividen harus diperhatikan. Karena apabila resiko-resiko yang ada dapat dikelola dengan baik, kinerja perusahaan tidak akan terhambat dan telah memiliki solusi. Sehingga perusahaan dapat bekerja secara efektif. Selain itu pembagian tingkat dividen juga perlu diperhatikan,sebab apabila perusahaan terlalu banyak membagikan dividen maka akan menurunkan laba mereka. Sehingga mengakibatkan kinerja perusahaan tidak 2. Dalam melakukan investasi pada dunia perbankan, pihak investor harus memperhatikan kondisi kecukupan modal yang tinggi, likuiditas tinggi, serta ukuran perusahaan yang lebih besar dengan bank yang akan diajak kerjasama sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
5.3
Keterbatasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berdasarkan analisis regresi
data panel dari financial statements sampel bank yang ada, penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut : 1. Jenis data yang diambil dari penelitian ini berupa data panel, yang mana merupakan gabungan data cross – section dan time series. Sehingga
41
sangat dimungkinkan timbul nilai residual dari model yang tidak memiliki varians yang konstan. Artinya, setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda-beda akibat perubahan kondisi yang melatar belakangi antar bank. Oleh karena itu, sangat dimungkinkan pada data panel terdapat heteroskedastisitas maupun autokorelasi. 2. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan umur dari bank yang diukur dengan Age,umur non-linier yang dihitung dengan Age Square, pertumbuhan DPK yang diukur dengan GrowthDPK, serta ukuran bank yang dihitung dengan Log Natural dari Total Asset.
5.4
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh struktur
pasar berupa konsentrasi dan pangsa pasar terhadap manajemen pengambilan resiko suatu bank, dapat diambil beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Bank Dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan perbankan banyak factor yang harus diperhatikan. Salah satunya yaitu memperhatikan aspek tingkat dividen yang dibagikan. Sebab terlalu banyak membagikan dividen dapat menghambat perusahaan dalam melakukan ekspansi dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan. Pernyataan ini sejalan dengan teori dividend irrelevant yang mengatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Hal ini diharapkan bisa menjadi
42
patokan bagi bank dalam hal membagikan laba bersih,khususnya pada tingkat dividen.
2. Bagi Investor Untuk berinvestasi,para investor sebaiknya memperhatikan kondisi keuangan perusahaan yang akan diajak bekerjasama seperti rasio profitabilitas, likuiditas, kecukupan modal, tingkat kredit macet, ukuran perusahaan dan lain – lain sehingga dapat menyesuaikannya dengan kemampuan dana masing – masing investor. Selain itu aspek pengelolaan manajemen resiko dan tingkat pembagian dividen juga perlu diperhatikan guna meminimalisir kesalahan atau kerugian dalam berinvestasi.
3. Bagi Penetlitian Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan kajian yang hampir sama dapat memberikan variabel tambahan yang berkaitan dengan kebijakan dividen dan manajemen resiko terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut misalnya seperti variabel capital structure atau leverage yang mana variabel tersebut bersama–sama dapat mempengaruhi kinerja perusahaan perbankan yang ada. Hal tersebut sangat menarik untuk diteliti,khususnya dalam dunia perbankan. Mengingat terdapat krisis keuangan yang baru-baru ini terjadi. Selain itu,diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya,terlebih dalam aspek keuangan.