Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1
Konsep Perencanaan Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya mobilitas penduduk sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah permukiman dan industri di daerah perkotaan menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan akan penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang mencukupi. Pertumbuhan kebutuhan akan prasarana transportasi perkotaan menyebabkan perlu dilakukannya program penanganan jaringan jalan perkotaan yang terencana secara efektif dan efisien serta berkesinambungan. Dalam rangka mewujudkan peranan tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2016 – 2017 akan membangun beberapa fly over dan underpass dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas di wilayah ibukota dan juga untuk menghilangkan persimpangan sebidang antara jalan raya dengan jalan kereta api. Diantaranya dengan membangun Simpang Tidak Sebidang Bintaro Permai - Rel KA Pembangunan Simpang Tidak Sebidang Bintaro Permai - Rel KA dimaksudkan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas dan mengurangi kepadatan lalu lintas pada persimpangan Rel KA di Jalan Bintaro Permai ke arah Tanah Kusir dan Jalan Ulujami Raya. Kemacetan lalu lintas yang seringkali terjadi pada persimpangan ini berimbas pada antrean yang cukup panjang pada Jalan Bintaro Permai dan Jalan Ulujami Raya. Kemacetan pada jalan tersebut sedapat mungkin dapat V-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
dikurangi mengingat kawasan ini merupakan salah satu jalan raya menuju perbatasan daerah di Jakarta Selatan dengan Tangerang Selatan. 5.2
Ruang Lingkup Kegiatan
5.2.1 Lingkup Pekerjaan a. Pengembangan rancangan (basic design) sebagai dasar acuan pelaksanaan pekerjaan pembangunan di lapangan b. Melaksanakan Koordinasi Engineering terkait dengan pengembangan rancangan (basic design) untuk dituangkan menjadi Preliminary Design yang diharapkan memberikan mutu dan harga yang sesuai Pagu Anggaran yang sudah ditetapkan c. Membuat DED secara bertahap sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan kerangka Acuan Kerja d. Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk diagram batang dengan kurva S dan Network Planning serta metode pelaksanaan; e. Perencanaan dan pembangunan meliputi antara lain : 1. Pekerjaan Detour (jalan pengalihan termasuk pengembalian kondisinya) dan Pelebaran Jalan existing 2. Pekerjaan Penahan Tanah 3. Pekerjaan Drainase 4. Pekerjaan Perkerasan Jalan 5. Pekerjaan Pengaspalan 6. Pekerjaan Struktur 7. Pekerjaan Landscape 8. Pekerjaan perlengkapan jalan dan utilitas V-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
9. Pekerjaan Perapihan dan Pengembalian Kondisi f. Melakukan pekerjaan Konstruksi secara keseluruhan mulai dari pekerjaan Struktur Bawah, pekerjaan Struktur Atas dan pekerjaan terkait lainnya sesuai dengan DED g. Melakukan pekerjaan pemeliharaan 5.3
Pekerjaan Struktur Bored Pile
5.3.1 Definisi dan Fungsi Bored Pile Pondasi bored pile (Gunawan,1983) adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah hingga pada tanah yang keras. Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang, akan tetapi terdapat perbedanya pada cara pengerjaanya. Pengerjaan Bored Pile dimulai dengan pengeboran tanah dahulu sampai kedalaman yang diinginkan ,kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton. Ada beberapa jenis alat dan sistem pengerjaan Bored Pile, akan tetapi pada dasarnya sama, diantara nya Bored Pile crane. Dengan alat ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 300 ~ 1.200 cm dengan kedalaman hingga 30 meter. Dalam pembangunan proyek gedung, jembatan, menara dan bangunan lainnya, untuk menahan beban bangunan yang berat tersebut tentunya diperlukan pondasi yang kokoh. Apabila kondisi tanah di permukaan tidak mampu menahan bangunan tersebut, maka beban bangunan harus diteruskan ke lapisan tanah keras di bawahnya. Untuk itu sering dipakai konstruksi pondasi dalam berupa tiang pancang atau bored pile. Pondasi tiang pancang sering dipakai pada lahan yang V-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
masih luas dan kosong, dimana getaran yang ditimbulkan pada saat aktifitas pemancangan berlangsung tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Namun jika bangunan tersebut didirikan di lokasi yang telah padat penduduknya, maka getaran yang ditimbulkan akan menimbulkan masalah karena sangat mengganggu dan dapat merusak bangunan di sekitarnya. Dalam hal ini pemakaian pondasi bored pile merupakan pilihan pondasi yang tepat.
5.3.2 Metode pelaksanaan perkerjaan struktur Bored Pile A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN : 1. Service crane
Gambar 5.1 Service Crane V-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
2. Kelly Bar
Gambar 5.2 Kelly Bar 3. Auger machine
Gambar 5.3 Auger machine V-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
4. Diesel genset
Gambar 5.4 Diesel genset 1. Pipe casing dia. 0.8 m, length = 16 m
Gambar 5.5 Pipe casing dia. 0.8 m, length = 6 m V-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
2.
Pipe tremie, Tremie Pipe Cone
Gambar 5.6 Pipe tremie, Tremie Pipe Cone 3. Theodlite
Gambar 5.7 Theodlite 4. Ready mix (truck mixer) V-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
B. TAHAPAN PEKERJAAN I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Ukur dan tentukan posisi titik – titik bored pile di site.
Gambar 5.8 Posisi Titik Bored Pile 2. Buat pabrikasi keranjang besi bored pile.
Gambar 5.9 Pabrikasi Keranjang Besi V-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
3. Buat shedule pengecoran bored pile dan terus dikendalikan. 4. Buat format untuk monitoring report bore pile.
C. PEKERJAAN BORED PILE 1. Set alat pada posisi titik yang akan di bor
Gambar 5.10 Alat Pada Posisi Titik Bor 2. Bor sampai kedalaman 6 m saja dan pasang casing 6m. 3. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengeboran sampai kedalaman yang dikehendaki.
Gambar 5.11 Proses Pengeboran V-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
4. Check apakah kedalaman yang dikehendaki sudah tercapai. 5. Bersihkan lumpur pada dasar lubang bor dengan bucket cleaning. 6. Selama proses berlangsung, catat :
Kedalaman muka air tanah.
Jenis lapisan tanah berikut kedalaman dan ketebalan dari lapisan tanah.
7. Buat laporan harian bore pile.
D. CONCRETE WORK 1. Pesan beton k - 400 , slump 18 +/- 2 cm, ke batchingplant. 2. Pasang keranjang besi
Gambar 5.12 Proses Install Keranjang Besi
V - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V – Pelaksanaan Pekerjaan
3. Pasang pipa tremi bila terdapat muka air tanah dalam lubang bor. 4. Jika tidak ada air tanah penggunaan pipa tremic tidak mutlak diperlukan (cukup pakai corong). Proses pengecoran pondasi bored pile selama proses berlangsung, check adakah volume teoritic per lubang sudah sesuai dengan volume.
Beton yang dikirim / dicor kedalam lubang.
5. Segera setelah pengecoran slesai, tarik temporary casing dari lubang bor. 6. Pekerjaan bor selesai. 7. Bila batas pengecoran akhir bore pile terletak di kedalaman tertentu pondasi dari muka tanah.
Isi volume lubang tersebut dengan pasir dengan dasar pertimbangan k 3.
V - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/