Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1
Laporan Kemajuan Pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang perlu di perhatikan dengan sebaik-baiknya. Kemajuan proyek merupakan progres dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini berguna untuk mengetahui kemajuan pekerjaan proyek tersebut. Laporan kemajuan proyek dapat berupa laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan yang di siapkan oleh kontraktor kepada manajement kontraktor, dan laporan dari kontraktor kepada pemberi tugas (Owner). 6.2
Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek sangat mempengaruhi hasil akhir dari suatu proyek. Tujuan utamanya yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek. Pengendalian proyek merupakan tahap kontrol terhadap pelaksanaan, apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Syarat dari keberhasilan suatu proyek adalah proses pengendalian yang efektif terhadap biaya, waktu dan mutu.
Pada prinsipnya suatu pelaksanaan pekerjaan selalu di awali dengan perencanaan, kemudian selama pelaksanaan pekerjaan dilakukan pengendalian agar hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan yang direncanakan. VI-1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
6.2.1 Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu bertujuan agar waktu pelaksanaan konstruksi sesuai dengan yang direncanakan. PT. Total Bangun Persada Tbk, utuk memudahkan kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan penjadwalan waktu kerja (Time Schedule) yang dibuat sesuai dengan urutan pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada penjadwalan waktu kerja (Time Schedule) yang dibuat antara lain:
Master Schedule merupakan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan urutan pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyek selesai. Master Schedule dibuat kurva-S perencanaan dan kurva-S aktual.
Gambar 6.1 Kurva-S rencana dan kurva-S aktual
VI-2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
Monthly Schedule merupakan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu terakhir setiap bulan yang berisi rencana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk bulan berikutnya.
Weekly Schedule merupakan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk dilaksanakan dalam wakatu satu minggu.
Pengendalian waktu pelaksanaan akan dilakukan setiap waktu dengan memonitor semua kegiatan proyek yang berlangsung setiap tahap demi tahap yang mencakup pengadaan material, pengadanaan proyek dan pengadaan tenaga kerja di setiap pekerjaan.
6.2.2 Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya akan dilakukan dengan perencanaan pembiayaan di setip kegiatan proyek secara matang, monitoring akan dilakukan dengan acuan yaitu dengan S-Curve (Grafik Cash Flow Proyek) dimana setiap biaya yang keluar dan masuk dapat dimonitor setiap waktu. Evaluasi biaya dilaksanakan secara periodik dalam setiap bulannya. Bila terjadi penyimpangan terhadap recana, penyimpangan tersebut kemudian dibahas dan dipelajari penyebabnya oleh tim proyek, kemudian dibuat rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya. Pengendalian biaya ini dilaksanakan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Kegiatan pembelian material, bagian logistik mencatat dan mengecek ketepatan jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang digunakan.
VI-3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
6.2.3 Penjadwalan Kerja
Penjadwalan kerja sangat perlu untuk mengembangkan dan memelihara cara kerja yang efisien dan menghemat waktu. Penjadwalan kerja bertujuan untuk menetapkan sejumlah tenaga kerja pada suatu pekerjaan sesuai permintaan dan ongkos yang dikeluarkan serendah mungkin. Proyek Verde II melakukan 2 permodelan penjadwalan kerja :
1.
Master schedule: rencana keseluruhan penjadwalan pekerja, termasuk giliran libur.
2.
Staggered system of scheduling : memungkinkan pekerja untuk bekerja pada berbagai waktu memulai.
Sebelum melakukan permodelan penjadwalan tenaga kerja langkah- langkah yang dilakukan : 1.
Mengidentifikasi kegiatan yang akan di kerjakan
2.
Melakukan studi waktu, digunakan untuk mentukan waktu rata-rata yang diperlukan bagi setiap kegiatan.
3.
Merencanakan kebutuhan total tenaga kerja
4.
Menentukan jadwal tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan di atas.
6.2.4 Pengendalian Kualitas/Mutu
Kualitas dari hasil suatu pekerjaan ditentukan oleh kualitas bahan itu sendiri, karena itu semua bahan yang akan masuk harus dilakukan penelitian secara cermat dan diadakan pengamatan dan penelitian dilapangan serta VI-4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
dilaboratorium. Beton dan besi beton merupaka unsur utama, maka dari itu perlu diadakan pengetesa, anatara lain:
1.
Beton
Beton yang dipakai dalam proyek Verde II Apartemen menggunakan beton ready mix dari Adhimix. Beton yang akan dipakai dalam proyek harus mendapat persetujauan dari Quality Control. Pembuatan adukan beton harus bermutu baik. Kontraktor bertanggung jawab penuh bahwa adukan yang disediakan tersebut telah memenuhi syarat-syarata dalam spesifikasi dan menjaminkesamaan kualitas adukan beton yang setiap kali didatangkan. Pengujuan pada beton antara lain:
Test Slump
Percobaan ini dilakukan untuk mentukan kekentalan beton dan kualitas sehingga tidak ada kelebihan air atau terjadinya pengendapan agregat. Percobaan ini dilakukan dengan memadatkan adukan sebanyak tiga lapis pada cetakan logam kerucut, pemadatan dilakukan dengan menusuk-nusukan tongkat berdiameter 16mm sepanjang 60 cm sebanyak 25 kali secara merata pada setiap lapisan. Setelah itu permukaan benda uji diratakan kemudian cetakan diangkat perlahan-lahan. Nilai slump yang terjadi diketahui dari tinggi rata-rata penurunan adukan yang diukur dari beberapa sisi dan menghasilkan nilai slump.
Pada proyek Verde II Apartemen pengujian di laksanakan setiap kali sebelum pengecoran berlangsung.
VI-5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
Gambar 6.2 Alat dan proses Uji Slump Test
Uji Tekan Beton
Pengendalian hasil tes silinder beton yang dibuat sempelnya bersamaan dengan pemeriksaan nilai slump adalah dengan melakukan test desak pada beton umur 7, 14, 28 hari untuk hasil akhir mutu beton dilakukan berdasarkan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan pada peraturan beton Indonesia (PBI). Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai umur adalah sebai berikut: Tabel 6.1 Perbandingan Kekuatan Tekan Beton pada Berbagai Umur Umur Beton
Koefisien
3 hari
0,40
7 hari
0,65
14 hari
0,88
21 hari
0,95
28 hari
1,00
VI-6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
Gambar 6.3 Sempel Silinder Beton
Gambar 6.4 Contoh Hasil Pengujian Beton
2.
Besi Beton
Besi tulangan yang di pakai pada proyek Verde II Apartemen adalah besi dengan mutu yang baik. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah mutu baja yang di gunakan dalam proyek sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Pemeriksaan besi beton dilakukan dengan cara :
Pengecekan ukuran penampang/ dimensi
Pengukuran diameter
Pengukuran panjang besi VI-7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab VI Kemajuan Pekerjaan dan Pengendalian Proyek
Pengujian kuat tarik baja
Gambar 6.5 Uji Tarik Statis BJTS
Gambar 6.6 Proses Pengecekan ke Sesuaian Besi
Bahan Lainnya
Pengujian yang tidak kalah pentingnya yaitu uji saringan dan uju berat jenis dilakukan untuk menguji bahan-bahan lain seperti pasir, semen, kerikil atau batu pecah. Pengujian ini dilakukan pada awal saat pemakaian agregat kasar maupun halus, akan tetapi kegiatan tersebut sudah di tanggung jawabkan ke pada Adhimix sebagai sub-kontraktor dalam proyek Verde II Apartemen.
VI-8 http://digilib.mercubuana.ac.id/