Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1
Uraian Umum Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang di buat oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memilioki fungsi sebagai tempat istirahat, rekreasi berkumpul bekerja dan beraktifitas sehari-hari. Untuk itu diperlukan metode pelaksanaan yang di integrasi dengan aplikasi teknologi dan rekayasa yang disesuaikan kondisi lingkungan proyek. Dalam kegiatan pembangunan proyek Bintaro Icon Apartemen yang memiliki 3 tower dengan masing-masing ketinggian 22 lantai sangat diperlukan tahapan prancangan desain yang matang, metode plaksanaan yang benar, dan sesuai prosedur serta pengawasan yang optimal sehingga memperoleh hasil yang baik, sesuai dengan scedhule yang sudah ada dan berpengaruh pada biaya mutu nya juga. Metode pelaksanaan konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan plaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau standar yang telah di uji coba. Cara atau metode tersebut tidak terlepas dari penggunaan teknologi sebagai pendukung dan mempercepat proses pembuatan suatu bangunan agar kegiatan bangunan dapat berjalan sebagai mana mesti nya sesuai dengan yang diharapkan dan lebih ekonomis dalam biaya pemakaian bahan. Pada proyek pembangunan apartemen Bintaro Icon banyak sekali pihakpihak yang berkaitan didalam plaksanaan nya. Karena semakin banyak pihak yang
V-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
berkaitan di dalam nya maka semakin banyak juga ide-ide yang muncul untuk menyelesaikan masalah dalam proyek tersebut. Dalam proyek ini menggunakan metode yang cocok dalam plaksanaan nya yang paling efisien dengan pertimbangan banyak aspek. Pada bab ini akan diuraikan beberapa metode plaksanaan metode umum yang digunakan oleh kontraktor untuk menyelesaikan beberapa unit pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan struktur. pada tahap plaksanaan pekerjaan ada bagian-bagian yang saling berkaitan sehingga harus dikerjakan secara berurutan, akan tetapi selain itu ada pula yang dapat dimulai pada waktu bersamaan, karena itu waktu pelaksanaan,rangkaian pelaksanaan,dan waktu/durasi harus diatur dengan sedemikian rupa agar proyek dapat selesai dengan waktu yang ditetapkan. Pengamatan yang kami lakukan terfokus pada pekerjaan balok,kolom dan plat lantai. 5.2
Pekerjaan Pengukuran Pekerjaan pengukuran merupakan awal dari pekerjaan pembangunan.
Hampir semua pekerjaan membutuhkan data dari seorang surveyor sehingga mutlak diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam pengukuran. Pekerjaan pengukuran meliputi : 5.2.1
Penentuan Letak As Bangunan (Marking) Letak as bangunan ini diperlukan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan dan dibuat sesuai dengan perencanaan proyek. Penentuan letak titiktitik bangunan tersebut yaitu dengan mendapatkan informasi mengenai elevasi, jarak dan dimensi ruang seperti penempatan bored pile,kolom,balok,plat, dan lainlain nya. V-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Gambar 5.1 Marking As Bangunan 5.2.2
Penentuan Vertikalitas Bangunan proyek ini merupakan proyek bertingkat, sehingga vertikalitas harus
diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Bangunan gedung dapat terlihat vertical apabila as bangunan benar-benar segaris dalam arah vertikal. Apabila terjadi pergeseran letak as bangunan sedikit saja, maka akan menyebabkan gedung yang akan dibangun menjadi miring. Oleh sebab itu agar memperoleh as banguna yang bener-benar segaris vertical, pengukuran yang tepat sangat diperlukan.
Gambar 5.2 Penentuan Vertikalisasi Bangunan
V-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Kerja Praktek
5.3
Pekerjaan Pembesian atau Penulangan Pekerjaan
pembesian
merupakan
pekerjaan
yang
terdiri
dari
pemotongan,pembengkokan,perakitan (pabrikasi) dan pemasangan rangkaian besi tulangan pada struktur. Pralatan yang digunakan pada pekerjaan pembesian adalah: 1. Mesin Pembengkok Besi (Bar Bender) 2. Mesin Pemotong Besi (Bar Cutter) 3. Alat bantu lainnya seperti Gegep
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembesian pada proyek apartemen ini,besibesi
tulangan
yang
telah
dating
dilokasi
proyek
,diletakkan
dilokasi
penyimpanan yang telah ditentukan sebagai lokasi fabrikasi besi. Mobilisasi besi ketempat yang diinginkan baik secara vertical maupun horizontal dipermudah dengan bantuan Tower Crane yang telah tersedia dilokasi proyek. Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan pembesian harus tetap mengacu pada instruksi yang diberikan, diantaranya membuat dan melaksanakan pembengkokan serta pemotongan besi tulangan yang tidak boleh menyimpang dari gambar Shop Drawing. Sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan, besi harus tetap memenuhi persyaratan mutu secara fisik yang ditetapkan. Setelah selesai proses pemotongan dan pembengkokan besi, maka pekerjaan selanjutnya adalah perakitan dan perangkaian tulangan besi sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan dari shopdrawing dan kebutuhannya. Untuk perakitan ini biasanya dilakukan difabrikasi pembesian. Adapun besi yang dipakai ditentukan dengan spesifikasi teknis dan data teknis struktur.
V-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
5.3.1 Pembesian Kolom Pada proyek ini, pembuatan tulangan kolom dilakukan difabrikasi besi yang disesuaikan jumlah, panjang dan diameternya. Setelah selesai proses perakitan maka akan diangkut dengan mengunakan towercraen dan di instal atau dipasang dititik kolom. Pada ujung tulangan bagian bawah kolom yang akan dipasang, dihubungkan langsung dengan tulangan kolom sebelumnya dimana bagian yang disambung harus mempunyai lewatan/lebihan (over lapping) sambungan yang panjang nya minimal 40 kali diameter tulangannya. Penyambungan ini dilakukan pada elevasi setengah tinggi lantai, bukan pada elevasi lantai. Setelah penyambungan tulangan utama, maka tulangan beugel harus dipasang kembali sesuai dengan jarak yang telah ditentukan. Didalam penyambungan kolom yang bawah dengan tulangan kolom bagian atas nya biasanya dilakukan setelah tulangan kolom bagian bawah selesai dilakukan pengecoran. Adapun besi yang digunakan pada kolom adalah harus sesuai dengan perencanaan atau shopdrawing dan disesuaikan dengan tipe kolom. Jumlah tulangan utama, beugel dan sepihakpun harus sesuai dengan shop drawing.
5.3.2 Pembersian Balok Pada proyek Apartemen bintaro icon terdapat bermacam-macam ukuran balok yang jumlah tulangan nya juga berbeda-beda sesuai dengan dimensi balok yang akan dibuat. Tahap pelaksanaan pembesian balok yaitu sebagai berikut: 1.
Seluruh tulangan balok dirakit dan dipasang langsung dilapangan yang kemudian diletakan diatas bekisting yang dibuat.
V-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Kerja Praktek
2.
Menyiapkan tulangan utama balok yang akan dipasang, kemudian masukan tulangan geser/sengkang kedalam tulangan tersebut.
3.
Memasukan balok kayu melintang diatas bekisting balok, kemudian meletakkan tulangan yang telah disiapkan diatasnya.
4.
Merakit tulangan balok menggunakan tulangan sengkang sebagai pengikat dengan menggunakan kawat beton.
5.
Pemasangan tulangan daerah tumpuan jaraknya harus lebih rapat dibandingkan pada daerah lapangan, dengan perbandingan untuk daerah tumpuan yang letaknya dikedua ujung balok menggunakan perhitungan (1/4 x L) sedangkan untuk daerah lapangan yang letaknya ditengah bentang menggunakan perhitungan (1/2 x L) .Ini disebabkan karena gaya geser semakin besar kearahtumpuan. Pelaksanaan nya harus dilakukan dengan cermat ,karena kedua tulangan ini sangat penting untuk performa balok dalam menahan beban.
6.
Jika terjadi penyambungan tuangan maka akan dilakukan overlapping sepanjang 40D.
7.
Setelah tulangan selesai dirakit balok kayu penyokong tadi akan dilepas sehingga tulangan akan turun kedalam bekisting.
8.
Mengikat tulangan balok dan tulangan kolom dengan menggunakan kawat beton/ kawat bendrat.
9.
Untuk menjaga supaya tulanganya telah dirakit dan diletakkan diatas bekisting tidak berubah posisinya, dan juga untuk menjaga ketebalan selimut beton, maka akan dipasang beton decking pada bagian bawah serta sisi kanan dan sisi kiri tulangan yang diikat pada tulangan. Beton
V-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Kerja Praktek
decking berfungsi untuk menahan posisi tulangan, sekaligus menjaga jarak antara tulangan dengan bekisting dan akan menjadikannya selimut beton.
5.3.3 Pembesian Plat Lantai Pada proyek Apartemen Bintaro Icon ini pelat dikerjakan dengan metode konvensional dan metode Half Slab. Pekerjaan pembesian pelat lantai dilakukan dengan system perakitan dilapangan. Pembesian lantai yang dilakukan pada pelat ini mempunyai langkah-langkah perkerjaan diantaranya marking pada bekisting lantai sesuai dengan gambar atau shopdrawing kemudian merakit pembesian lantai bawah diatas bekisting pelat yang sudah terpasang dengan memasang beton decking dan pemasangan cakar ayam besi perantara setiap 1 m2 lalu dilanjutkan merakit pembesian lantai atas yang pada bagian tumpuan pelat diberikan tulangan tambahan.Jadi kegunaan dar itu langan cakar ayam tersebut adalah untuk menahan antara tulangan lapis atas dan lapis bawah agar tidak menyatu. 5.4
Pekerjaan Bekisting Bekisting sangat diperlukan sebagai cetakan untuk pekerjaan pengecoran.
Seperti diketahui bahwa beton memerlukan waktu untuk merubah keadaan dari cair menjadi padat seperti batu. Bekisting juga dibutuhkan untuk membentuk pada struktur yang akan dicor. Atau dengan kata lain bekisting adalah suatu susunan kontruksi yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan dicor di dalam nya. Syarat- syarat umum bekisting antara lain : V-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Kerja Praktek
1.
Bekisting harus kuat mendukung beban kerja dan mampu menahan getaran vibratorse lama proses pengecoran, tidak terjadi perubahan dimensi, pelepasan maupun pergeseran.
2.
Permukaan bekisting harus rapat agar dapat mencegah keluar nya air semen.
3.
Bekisting harus kaku sehingga dapat mempertahankan bentuk yang telah direncanakan. Posisi bekisting harus benar-benar lurus baik vertical maupun horizontal
dan juga tepat pada elevasi yang ditentukan shopdrawing 5.4.1 Bekisting Kolom A. Pekerjaan Pabrikasi 1.
Pekerjaan pabrikasi di laksanakan di tempat khusus di dalam lokasi proyek.
2.
Rangka bekisting kolom terdiri dari beberapa bagian penting yang telah dijelaskan dalam bab sebelum nya.
3.
Satu unit bekisting di bagi menjadi dua bagian, tujuan nya untuk mempermudah pabrikasi dan pemasangan pada kolom yang akan dicor.
4.
Sebelum
perakitan
rangka,
girder
dari
bekisting
akan
disusun dan dipasang Polywood Phenolic dengan ukuran 18 mm, menggunakan mur dengan ukuran yang sesuai dengan tebal dari polywood phenolic tersebut. 5.
Setelah pemasangan polywood phenol selesai maka polywood phenolic tersebut akan diolesi oleh p elumas bekisting yaitu V-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
SikaSeparol. Tujuannya adalah agar pada saat pembukaan bekisting setelah beton kering, beton tidak akan menempel pada polywood phenolic dari bekisting.
Gambar 5.3 Pabrikasi Bekisting Kolom B. Pemasangan Bekisting 1.
Sebelum proses pemasangan bekisting, tulangan kolom harus sudah di pastikan terpasang rapi dan benar sesuai dengan shop drawing. Selain itu harus di pastikan juga sepatu kolom dan beton decking sudah di pasang.
2.
Setelah ketiga item tersebut sudah terpasang, maka akan di lanjutkan proses marking,ini di lakukan oleh tim surveyor dengan sipat atau benang marking, dan di bantu dengan alat Theodolite untuk mengetahui kelurusan baik secara horizontal maupun vertical nya.
3.
Satu unit bekisting terdiri dari dua rangkaian, dan akan di pasang satu persatu dengan menggunakan bantuan tower crane untuk mengangkat nya.
V-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
4.
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Setelah rangkaian bekisting terpasang, maka akan di pasang penyangga-penyangganya
atau
penguat
nya(tieroad
dan
wingnot). Untuk memastikan kelurusan nya maka akan di pasangkan dua Kicker yang horizontal dan yang miring. Kicker ini bersifat fleksibel namun kuat. Jadi bila dideteksi oleh Theodolite bahwa bekisting miring, maka untuk meluruskan nya tinggal mengatur kickers tersebut dengan cara memutar nya. 5.
Setelah selesai, untuk mengecek kelurusan nya dapat juga menggunakan caralo tatau dengan benang.
6.
Pemasangan bekisting juga harus memastikan kerapatan nya, untuk menghindari kebocoran beton dan hasil yang tidak bagus.
7.
Jika bekisting sudah benar-benar sesuai dan siap, maka proses pengecoran dapat di lakukan.
Gambar 5.4 Pemasangan Bekisting Kolom
V-10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
5.4.2 1.
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Bekisting Balok Surface bekisting balok menggunakan Polywood Phenolic yang ukuran nya di sesuaikan dengan dimensi balok nya dan sebelum nya sudah di olesi pelumas bekisting, tujuan nya yaitu agar beton yang sudah kering tidak menempel pada bekisting.
2.
Suri-suri menggunakan balok 6x12. Jaraksuri-suri adalah mengikuti jarak perancah untuk balok.
3.
Jarak antara capeeast untuk menopang bekisting balok sesuai dengan ketentuan pembongkaran bekisting balok pada spesifikasi teknis.
C. Pemasangan 1.
Penentuan elevasi bekisting di lakukan oleh tim surveyor dengan alat Theodolit.
2.
Pasang perancah cape east dengan tinggi dan jarak sesuai ketentuan pada spesifikasi teknis.
3.
Setelah pemasangan perancah di lanjutkan pemasangan bodemen balok.
4.
Pemasangan suri-suri dan di lanjutkan pemasangan bekisting balok.
Gambar 5.5 Pemasangan Bekisting Balok
V-11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Kerja Praktek
5.4.3 Bekisting Plat Pekerjaan pelat berkaitan dengan pekerjaan balok. Pemasangan perancah capeeast tidak hanya di gunakan untuk menopang bekisting balok, tapi juga di gunakan untuk menopang bekisting pelat. Pekerjaan bekisting pelat ini bias di lakukan bersamaan dengan bekisting balok atau bisa juga setelah nya. Ukuran polywood phenolic bekisting pelat ini sama dengan tebal polywood phenolic untuk bekisting balok. Bekisting pelat ini di pabrikasi di lokasi dan langsung di pasang. D. Pemasangan 1.
Penentuan elevasi bekisting di lakukan oleh tim surveyor dengan alat Theodolit.
2.
Jika pemasangan bekisting pelat bersamaan dengan bekisting balok maka pasang perancah capeeast dengan tinggi dan jarak sesuai ketentuan pada spesifikasi teknis.
3.
Setelah pemasangan perancah di lanjutkan pemasangan bodemen balok.
4.
Pemasangan suri-suri dan di lanjut kan dengan pemasangan bekisting plat.
5.
Jika pemasangan bekisting pelat di lakukan setelah bekisting balok selesai dan dalam kondisi perancah sudah terpasang, maka di lanjutkan pemasangan polywood phenolic untuk pemasangan bekisting pelat.
Gambar 5.6 Pemasangan Bekisting Plat
V-12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
5.5
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Pekerjaan Pengecoran Pengecoran adalah suatu proses penuangan beton segar kedalam sebuah
cetakan atau bekisting struktur yang telah di pasang pembesian nya. Sebelum pekerjaan pengecoran di lakukan harus dilakukan inspeksi pemeriksaan atau ceklist pemasangan tulangan dan bekisting untuk memastikan pemasangan sudah benar dan kuat seperti ketentuan pada shop drawing dan spesifikasi teknis. Hal-hal yang harus di perhatikan pada proses pengecoran adalah: 1.
Setiap pekerja dilapangan wajib menggunakan APD (AlatPelindungDiri).
2.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan di cek.
3.
Bekisting kuat dan sudah siap di lakukan pengecoran.
4.
Instalasi ME pada struktur di pastikan sudah terpasang sebelum cor.
5.
Keterlambatan datangnya Ready Mix diakibatkan oleh cuaca panas atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat.
6.
Jumlah Vibrator yang di butukan untuk merapatkan adukan beton.
5.5.1 Pengecoran Kolom Pengecoran kolom menggunakan beton fc’50 Mpa dengan nilai slump test 15 ± 2. Pada pengecoran kolom ini menggunakan bantuan alat berat Tower Crane dan alat bantuan yaitu concrete bucket.
Gambar 5.7 Slump Test V-13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Cara pelaksanaan pengecoran kolom : 1.
Persiapan, kolom yang akan di cor harus sudah di pastikan siap untuk melakukan pengecoran. Hal yang harus di perhatikan sebelum pengecoran adalah kondisi bekisting yang kuat dan pemasangan nya tepat pada posisi yang di tentukan oleh garis sipatan pada saat pekerjaan marking.
2.
Beton yang dating dari supplier kelokasi tidak boleh lebih dari empat jam, karena kondisi beton sudah mulai mengeras dan tidak segar untuk pengecoran struktur.
3.
Beton yang baru saja tiba di lokasi, akan di test slump terlebih dahulu oleh quantity control dan pihak MK untuk mengecek keadaan beton sesuai tidak dengan spesifikasi teknis yang telah di tentukan.
4.
Setelah test slump dan hasil nya sesuai maka, pengecoran ini akan dilakukan dengan menuangkan beton dari truck mixer keconcrete bucket. Concrete bucket ini dimobilisasi kan oleh Tower Crane sehingga pergerakan nya mudah.
5.
Beton didalam concrete bucket ini akan di tuang kedalam kolom lewat tremi yang berada di bawah concrete bucket nya. Dalam proses penuangan beton kedalam kolom, salah seorang pekerja harus melakukan perataan gradasi beton dengan alat vibrator. Vibrator ini berguna untuk menggetarkan adukan beton agar gradasi adukan beton merata.
V-14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Gambar 5.8 Pengecoran Kolom 5.5.2 Pengecoran Balok dan Plat Pengecoran balok dan pelat menggunakan beton fc’40 Mpa dengan nilai slump test 15 ± 2. Pada pengecoran balok dan pelat bisa menggunakan concrete bucket dan Tower Crane apabila volume pengecoran nya kecil dan Tower Crane sedang tidak sibuk namun akan membutuhkan waktu yang lama bila dengan alat ini, untuk memudahkan dan mempercepat maka pengecoran ini menggunakan alat berat concrete pump. Cara pelaksanaan pengecoran Balok dan Plat: 1.
Persiapan,balok dan pelat yang akan dicor harus sudah di pastikan siap untuk melakukan pengecoran. Hal yang harus di perhatikan sebelum pengecoran balok dan pelat adalah kondisi bekisting yang kuat dan pemasangan nya bekisting tepat pada elevasi yang telah di tentukan.
2.
Beton yang dating dari supplier kelokasi tidak boleh lebih dari empat jam, karena kondisi beton sudah mulai mengeras dan tidak segar untuk pengecoran struktur.
V-15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
3.
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
Beton yang baru tiba dilokasi proyek, akan ditest slump terlebih dahulu oleh quantity control dan pihak MK untuk mengecek keadaan beton sesuai tidak dengan spesifikasi teknis yang telah di tentukan.
4.
Setelah test slump dan hasil nya sesuai maka pengecoran ini akan di lakukan dengan menuangkan beton dari truck mixer keconcrete pump. Concrete Pump ini memiliki pipa panjang yang dapat menjangkau kearea yang jauh dan tinggi.Pipa ini yang menyalurkan beton kearea balok dan pelat yang akan di cor.
5.
Dalam proses pengecoran beton kebalok dan pelat, pekerja harus melakukan perataan gradasi beton dengan alat vibrator. Vibrator ini berguna untuk menggetarkan adukan beton agar gradasi adukan beton merata.
6.
Setelah beton mulai mengering, permukaan pelat dihaluskan dengan menggunakan alat yaitu Trowel.
Gambar 5.9 Pengecoran Balok dan Pelat V-16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
5.6 Pembongkaran Bekisting Pembongkaran bekisting ini dilakukan pada waktu yang telah ditentukan pada spesifikasi teknis pembongkaran bekisting. Pembongkaran Bekisting ini harus di lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak permukaan beton dan bentuk desain struktur. 5.6.1 Pembongkaran Bekisting Kolom Pembongkaran Bekisting Kolom boleh dilakukan pada saat 12 jam setelah pengecoran. Bekisting kolom terdiri dari dua bagian siku, tujuan nya adalah untuk mempermudah pada saat pemasangan dan pembongkaran nya. Pembongkaran bekisting kolom ini harus dilakukan dengan hati- hati agar kolom yang dihasilkan tidak rusak. Pada saat pembongkaran, di dahulukan untuk membuka pengunci bekisting dari mulai yang terkecil. Bila permukaan beton sudah mulai terlihat, jauh kan permukaan beton tersebut dari benda benda tajam karena dikawatirkan akan merusak permukaan beton.
Gambar 5.10 Pembongkaran Bekisting Kolom V-17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
5.6.2 Pembongkaran Bekisting Balok dan Plat Bekisting balok dan pelat terdiri dari polywood phenolic, bodeman dan suri-suri yang ditumpu oleh perancah jenis capeeast. Pembongkaran bekisting balok dan pelat ini harus dilakukan dengan hati-hati agar balok dan pelat yang dihasilkan tidak rusak. Pada saat pembongkaran bekisting balok dan pelat ada ketentuanketentuan cara pembongkaran yang ditentukan oleh spesifikasi teknis. Biasa nya pada saat umur beton 7 haripanel-panel bekisting balok sudah boleh dibuka, namun
scaffolding masih harus dipasang, yang berarti bekisting untuk pelat
lantai, balok, masih belum dibuka. Baru setelah 21 hari atau 2 lantai berada diatasnya, yang sudah mencapai sekitar 90% dari kekuatan karateristiknya.
Gambar 5.11 Pembongkaran Bekisting Pelat dan Balok 5.7
Perawatan Beton (curing) Perawatanbeton dapat diartikan semua kegiatan yang bertujuan agar
struktur tetap memenuhi atau mempunyai keadaan yang baik. Pada hari-hari pertama selama 3 x 24 jam setelah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak boleh terganggu terutama oleh getaran-getaran, lantai tidak boleh digunakan untuk penimbunan bahan/barang ataupun untuk melakukan kegiatan kerja dengan beban
V-18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kerja Praktek
PROYEK PEMBANGUNAN BINTARO ICON APARTEMEN TANGERANG SELATAN
berat. Selain itu, permukaan beton yang masih basah harus dijaga dan dilindungi dari air hujan yang dapat menyebabkan terbukanya permukaan yang masih lunak. Untuk mencegah terjadinya kekurangan air yang diperlukan untuk pengerasan beton, maka pada siang hari kira-kira selama satu minggu atau lebih permukaan beton harus selalu disiram air. Hal ini dilakukan untuk mencegah penguapan air yang berlebihan yang dapat menyebabkan penyusutan yang besar sehingga dapat mengurangi kekuatan beton dan menimbulkan retak-retak.
Gambar 5.12 Perawatan Beton
V-19
http://digilib.mercubuana.ac.id/