BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan Sistem Struktur Space - Frame yang lebih ditekankan pada Ekspresi Struktur sebagai konsep dasar. Konsep dasar perancangan tersebut adalah dengan menciptakan suatu bangunan yang merupakan tempat dalam melakukan aktifitas olahraga baik dalam bentuk olahraga rekreasi maupun dalam bentuk olahraga kebugaran serta mewujudkan tempat tersebut sehingga memberikan penampilan bangunan sesuai dengan tema dan topik yang dipilih. Penerapan Sistem Struktur Space- Frame tersebut akan lebih ditujukan pada pengekspresian dari system struktur yang nantinya akan ditonjolkan pada penampilan bangunan itu sendiri didukung dengan penataan massa bangunan atau ruang, pemilihan struktur konstruksi serta elemen – elemen pendukung lainnya.
V. 2. Konsep Pragmatis V.2.1 Program Ruang 1. Perhitungan Luasan 1. Ruang Publik
= 505 m²
2. Sport – Hall dan Fasilitas Penunjang
= 3180 m²
106
3. Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
= 94 m²
4. Fasilitas Penunjang Olahraga Air ( Kolam Renang ) =1932 m² 5. Luas Ruang Servis
=94 m²
Total Luasan
6069 m²
2. Kebutuhan Ruang Luar 1.
Area Parkir
= 1816 m²
2.
Olahraga Oudoor
= 1378 m²
Total Luasan Ruang Luar
3194 m²
V.2.2 Skema Hubungan Ruang 1.
Skema Makro
Parkir area
H A L L
Side entrance
Taman
Masuk
Ruang Terbuka
Main entrance
OUT DOOR SPORT
Service entrance
IN - DOOR SPORT
107
2. Skema Mikro Sport - Hall ( In – door Sport )
Sport Shop
Entrance Hall Ruang fitness
Ruang ganti
Perpustakaan Mini Ruang Areobik
Lobby
Biliard
toilet
Kantor pengelola
toilet
Cafeteria
Loket toilet
Ruang ganti
Arena Olahraga ( Sport Hall )
Ruang Pemain dan Pelatih
Tribun Penonton
1Servis area
108
Olahraga Out Door
cafetaria
Loket
Entrance hall
Lobby & front desk
Toilet
Ruang ganti / r. bilas
Outdoor Sport Kolam renang
V.3 Konsep Pengolahan Tapak V.3.1 Lokasi dan Tapak Lokasi : Jl. Raya Kb. Jeruk, Jakrta Barat
109
V.3.2 Konsep Pencapaian Menuju Tapak Sesuai dengan kondisi eksisting jalan yang tersedia, maka pencapaian menuju atau kedalam tapak adalah dari Jalan Raya Kb. Jeruk yag mempunyai lebar jalan 18 m.
Konsep Pencapaian dalam tapak didasarkan pada : •
Letaknya harus strategis untuk dapat terlihat ataupun dicapai dari arah Jl. Raya Kb. Jeruk.
•
Adanya pembedaan anatara pintu masuk dan pintu keluar.
•
Lebar bukaan jalan pencapaian ini mempunyai kelebaran jalan 6 m ( 2 mobil dan 2 pedestrian pengunjung ).
•
Pencapaian terarah kepada bangunan utama dan kemudahannya terhadap penggunaan area parkir.
110
V.3.3 Penzoningan Dalam Tapak Dalam merencanakan zoning terutama didalam tapak dikonsepkan berdasarkan pada : •
Kondisi Eksisting tapak.
•
Pengelompokkan aktifitas dengan kebutuhanruang yang diperlukan dalam tapak.
•
Pencapaian serta sirkulasi yang direncanakan dalam tapak.
•
Penataan ruang luar dalam tapak.
V.4 Konsep Massa V.4.1 Pola Massa Sesuai dengan analisa pola massa sebelumya yang didasarkan pada: •
Pola massa dapat mewadahi jenis – jenis aktifitas yang ada sehingga tercipta keselarasan antar bangunan.
111
•
Sifat pelayanan kegiatan sert jenis olahraga yang berdea fungsi dari satu ke yang lainnya. Maka pola massa yang dipakai adalah Pola Massa Majemuk.
V.4.2 Bentuk Dasar Massa Berdasarkan analisa bentuk dasar massa, ,maka bentuk massa yang dipilih dalam perencanaan dan perancangan proyek ini adalah : 1. Sport Hall ( Olahraga in – door ) Bentuk segi Empat. 2. Olahraga Out - door Bentuk segi empat.namun disesuaikan dengan sirkulasi di sekitarnya.
V.4.3 Sirkulasi Dalam Bangunan Berdasarkan analisa sirkulasi dalam bangunan yang didasarkan pada beberapa pertimbangan : •
Hubungan ruang, kemudahan dan kejelasan sirkulasi antar ruang.
•
Besaran sirkulasi, menghindari persilangan arus sirkulasi. Maka sirkulasi dalam bangunan terbagi atas 2 bentuk, yaitu : 1. Sirkulasi Horisontal, yaitu sirkulasi dengan melalui ruangan yang saling berhubungan satu dengan yang lain. 2. Sirkulasi Vertikal, yaitu sirkulasi yang dapat dicapai dengan tangga untuk mencapai ruang di lantai atas.
112
Sedangkan untuk sirkulasi antar massa banguna dapat berupa : hall, selasar atau koridor maupun pedestrian terbuka. Gambar :
V.4.4 Struktur Bangunan Berdasarkan
analisa
struktur
bangunan
dengan
berbagai
pertimbangan, maka struktur yang digunakan adalah : 1. Struktur Bawah Disesuaikan dengan kondisi tanah dengan tingkat kedalaman tanah keras cukup dan bentuk bangunan berbentang lebar maka pondasi yang dipilih adalah Pondasi Tiang Pancang. 2. Struktur Atas Digunakan sesuai dengan fungsinya untuk bangunan olahraga yang memberikan kesan ekspresif, maka strutur yang digunakan adalah Sistem Struktur Space Frame. Gambar :
113
V.4.5 Sistem Utilitas Berdasarkan pada analisa sistem utilitas yang telah diuraikan sebelumnya maka sistem – sistem yang akan digunakan adalah : 1. Sumber Listrik Diperoleh dari 2 sumber yaitu PLN sebagai sumber utama dan Genset sebagai sumber sekunder pada saat listrik padam.
GENSET
PLN
TRAFO
PANEL
BANGUNAN
2. Penerangan •
Pencahayaan alami melalui bukaan – bukaan ataupun lubang cahaya alami.
•
Penggunaan lampu – lampu sebagai pencahayaan buatan terutama pada arena olahraga rekreasi.
3. Tata Udara •
Penghawaan secara alami melalui bukaan – bukaan jendela dan ventilasi udara.
•
Penghawaan secara buatan dengan menggunakan sistem AC Split.
114
4. Plumbing •
air bersih berasal dari PAM dan Deep Well Pump dengan pendistribusian sebagai berikut : air ditampung di reservoir bawah, kemudian dipompa ke reservoir atas selanjutnya digunakan untuk sanitasi, fire sprinkler, dan sebagainya.
•
Air kotor (padat dan cair) melalui sistem bak pembuangan dan system treatment (klorinasi, aerasi) yang kemudian disalurkan ke roil kota.
•
Sistem pemakaian air hujan kembali, Air hujan yang jatuh ke atap dikumpulkan dalam reservoir khusus yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk keperluan air non minum.
115