BAB V KONSEP
V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta penerapan sistem struktur bentang lebar yang lebih ditekankan pada ekspresi struktur sebagai suatu konsep dasar.. Konsep dasar perancangan Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini adalah menciptakan dan mewujudkan suatu bangunan yang merupakan wadah bagi masyarakat dalam beraktivitas olahraga serta dalam bentuk olahraga rekreasi serta kebugaran. Untuk itu fasilitas olahraga ini harus dapat meningkatkan kualitas citra lingkungan terutama arsitektur setempat, bahkan harus dapat menjadi suatu identitas kawasan dan daerah tersebut. Prinsip penerapan sistem struktur bentang lebar diwujudkan dalam prinsip ekspresi struktur dengan pengolahan sistem struktur sehingga dapat menampilkan estetika (keindahan) pada fasilitas bangunan olahraga.
97
V. 2. Konsep Pengguna Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini dibuat dalam skala pelayanan tingkat kotamadya, dan ditujukan untuk masyarakat umum yang merupakan masyarakat golongan menengah ke bawah. Dengan pelaku kegiatan sebagai berikut : 1. Pemain, yaitu : masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga pertandingan atau olahraga permainan. 2. Pengunjung, yaitu : masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga rekreasi dan kebugaran, menonton pertandingan, atau melakukan kegiatan retail. 3. Pengelola, yaitu : orang yang mengelola seluruh area Gelanggang Olahraga, baik secara teknis atau non teknis. 4. Penyewa Retail, yaitu: orang yang menjual perlengkapan olahraga, souvenir, atau makanan dan minuman.
V. 3. Konsep Pragmatis V. 3. 1. Program Ruang
1. Perhitungan Luasan 1. Ruang Publik
=
695,2 m²
2. Sport Hall
=
2582
m²
98
3. Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
=
774,6 m²
4. Kantor Pengelola dan Karyawan
=
266,4 m²
5. Fasilitas Penunjang Olahraga Air
=
1907,5 m²
6. Ruang Service
=
112,8 m²
Total Luasan
=
6338,5 m²
1. Area Parkir
=
1741,4 m²
2. Area Taman
=
3105,3 m²
3. Olahraga Air
=
849,8 m²
4. Olahraga lainnya
=
778
m²
Total Luasan
=
6474
m²
2. Kebutuhan Ruang Luar
V. 3. 2. Skema Hubungan Ruang 1. Skema Makro CAFETARIA & ruang penyewaan alat
Side entrance
OLAH RAGA KEBUGARAN & REKREASI
SPORT HALL
Fasilitas & Keamanan
Parkir area
Entrance hall
Masuk
TAMAN
Main entrance
OUT DOOR SPORT
Service entrance
99
2. Skema Mikro Sport Hall Entrance hall
Lobby & front desk office
pengelola Ruang ganti
Cafeteria & ruang sewa toilet
Tribun penonton
Fasilitas pendukung /keamanan
Arena olahraga (sport hall)
Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
Entrance hall cafetaria TAMAN
Ruang ganti
Fasilitas pendukung /keamanan
Lobby & front desk
billiard
Ruang fitnees
100
Olahraga Outdoor
Entrance hall cafetaria TAMAN
Lobby & front desk
Fasilitas pendukung /keamanan
Ruang ganti
Outdoor Sport Kolam renang, lapangan olahraga
V. 4. Konsep Pengolahan Tapak V. 4. 1. Konsep Pencapaian Tapak Konsep pencapaian pada tapak meliputi : •
Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan umum, pribadi ataupun pejalan kaki.
•
Mudah terlihat dan jelas
•
Kelancaran arus lalu lintas seputar tapak
•
Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak
Maka pemilihan entrance yang tepat adalah sebagai berikut :
101
OUT
IN
SIRKULASI KENDARAAN SIRKULASI MANUSIA
V. 4. 2. Penzoningan dalam Tapak dan Orientasi Massa Dalam merancang zoning terutama di dalam tapak dikonsepkan kepada : -
Kondisi existing jalan, terutama orientasi terbaik ke jalan yang cukup strategis yang dimiliki tapak bagi bangunan yang akan direncanakan.
-
Pengelompokkan aktivitas dengan kebutuhan ruang yang diperlukan pada tapak.
-
Pencapaian serta sirkulasi yang direncanakan dalam tapak
-
Penataan ruang luar dalam tapak.
Maka pemilihan penzoningan dalam tapak yaitu :
102
OUT
KETERANGAN : PUBLIK SEMI PRIVATE PRIVATE
PARKIR KARYAWAN & SERVIS PARKIR PENGUNJUNG
V. 4. 3. Konsep Sirkulasi dalam Tapak Sirkulasi pada tapak terbagi menjadi dua, yaitu : •
Sirkulasi manusia, yaitu gerak pencapaian dari dan ke fasilitasfasilitas dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung dan pengelola
•
Sirkulasi kendaraan, yaitu gerak kendaraan dalam tapak yang dibawa baik oleh pengunjung maupun pengelola sehingga membutuhkan jalur kendaraan dan area parkir.
Sirkulasi yang akan direncanakan dalam tapak melalui beberapa pertimbangan seperti :
103
-
Kemudahan alur sirkulasi baik sirkuasi kendaraan maupun sirkulasi manusia yang menuju bangunan.
-
Kejelasan sirkulasi terhadap tujuan arah menuju bangunan.
-
Keterkaitan
sirkulasi
antar
bangunan
yang
berbeda
fungsi
pelayanannya.
Sirkulasi man usia (pejalan kaki) langsung memasuki tapak Sirkulasi kendaraan Parkir Parkir terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu : parkir pengunjung dan parkir pengelola serta servis. Maka konsep area parkir pada Gelanggang Olahraga ini mencakup : -
94 mobil (Luas : 1240,8 m²)
-
148 motor (Luas : 325,6 m²)
-
4 bus (Luas : 175 m²)
104
V. 5. Konsep Bangunan V. 5. 1. Pola Massa Bangunan Konsep Pola massa bangunan pada Gelanggang Olahraga didasarkan kepada : -
Pola massa dapat mewadahi jenis-jenis bentuk aktivitas yang ada sehingga tercipta keselarasan antar bangunan.
-
Sifat pelayanan kegiatan, serta fasilitas olahraga yang berbeda fungsinya.
Maka pola massa yang terpakai adalah Pola Massa Majemuk.
V. 5. 2. Bentuk Dasar Massa Bangunan Berdasarkan analisa bangunan (IV. 2. 1) yang didasarkan kepada segi pola aktivitas olahraga, segi bentuk wadah aktivitas, sirkulasi. Sehingga
bentuk-bentuk
dasar
massa
yang
direncanakan
tergantung fasilitas olahraga yang berada didalamnya, sehingga dapat dibuat sebagai berikut: 1. Sport Hall
Bentuk segi empat
2. Fasilitas Olahraga Rekreasi dan
Bentuk segi empat
Kebugaran 3. Kantor Pengelola
Bentuk segi empat
4. Olahraga Air
Bentuk disesuaikan
105
V. 5. 3. Sirkulasi dalam Bangunan Berdasarkan analisa sirkulasi dalam bangunan yang didasarkan kepada beberapa pertimbangan : -
Hubungan Ruang, kemudahan dan kejelasan sirkulasi antar ruang
-
Besaran Sirkulasi, menghindarkan persilangan alur sirkulasi
Maka sirkulasi dalam bangunan terbagi atas 2 bentuk yaitu: 1. Sirkulasi Horizontal, yaitu sirkulasi dengan melalui ruangan yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Sirkulasi Vertikal, sirkulasi ini dapat melalui tangga untuk menjangkau ruang yang berada di lantai atas. Sedangkan untuk sirkulasi antar massa bangunan dapat berupa : hall, selasar, atau koridor maupun pedestrian terbuka.
V. 5. 4. Zoning dalam Bangunan Pada Sport Hall Zoning Horizontal SIDE ENTRANCE
R..PUBLI K
ARENA/ LAPANGAN
HALL
TRIBUN
TRIBUN
•
ADMINI STRASI
106
•
Zoning Vertikal
ARENA UTAMA
TRIBUN PENONTON
TRIBUN PENONTON
ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG
ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG
V. 5. 5. Gubahan Massa Berdasarkan analisa gubahan massa yang didasarkan kepada : -
Sifat kegiatan dan pengelompokan kegiatan, tuntutan wadah kegiatan. Maka konsep gubahan massa yang terpakai adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan olahraga berbentuk gubahan massa horizontal. 2. Kegiatan olahraga rekreasi dan kebugaran berbentuk gubahan massa horizontal dan vertikal. 3. Kegiatan pengelolaan berbentuk massa vertikal dan horizontal. Bangunan Olahraga Indoor (Sport Hall)
Horizontal
Horizontal
Vertikal & Horizontal Bangunan Olahraga kebugaran & K. Pengelola
Fasilitas Olahraga Air (rekreasi) 107
V. 5. 6. Struktur Bangunan Berdasarkan
analisa
struktur
bangunan
dengan
berbagai
pertimbangan maka struktur yang terpakai yaitu : 1. Struktur Bawah Disesuaikan dengan kondisi tanah dengan tingkat kedalaman tanah keras cukup dan pemasangan pondasi tidak menimbulkan kegaduhan, maka yang terpilih untuk dipakai adalah Pondasi Bored Pile. 2. Struktur Atas Digunakan sesuai dengan fungsinya untuk menimbulkan estetika yang berbeda serta kegunaan fasilitas yang berbeda, maka struktur atas yang dipergunakan adalah : -
Struktur Rangka Batang pada Bangunan Olahraga Tertutup Utama (Sport Hall).
-
Struktur Kabel pada bangunan tribun fasilitas olahraga air.
V. 5. 7. Sistem Utilitas Berdasarkan analisa system utilitas yang diuraikan sebelumnya maka sistem-sistem yang akan digunakan adalah : 1. Sumber Listrik Diperolah dari 2 sumber yaitu sumber utama PLN dan sumber sekunder Genset yang dipakai pada saat listrik padam.
108
PLN
Meteran
Genset
Trafo
Sub panel bangunan
Panel
2. Penerangan -
Pencahayaan alami melalui bukaan-bukaan ataupun lubang cahaya alami.
-
Penggunaan armatur lampu-lampu terutama pada arena olahraga rekreasi.
3. Penghawaan -
Penghawaan secara alami melalui bukaan jendela dan ventilasi udara khusus.
-
Penghawaan secara buatan dengan menggunakan system AC central.
KOMPRESOR
KONDENSOR
EVAPORATOR
KATUP EKSPANSI
AHU
AHU
POMPA
109
4. Plumbing -
Air bersih berasal dari PAM dan Deep Well Pump dengan pendistribusian secara Down Feed System. Reservoir Atas Deep Well
P Reservoir Bawah
PAM
P
Fire Sprinkler House Reel
-
Air Kotor (kotoran padat atau kotoran cair) melalui sistem bak pembuangan dan sistem treatment (klorinasi, aerasi) yang kemudian disalurkan ke riol kota.
Ruang Sanitair
Shaft
Aeration
Tangki Setlink
Clorinasi
Riol Kota Kotoran cair (Kamar mandi)
Treatment
Bak Penampungan
Pembuangan Riol Kota
110