BAB V KESIMPULAN Bisnis Teen Edu diciptakan dengan tujuan memberi bimbingan strategis bagi siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based experiential learning, serta mendorong mereka untuk mengoptimalkan potensi di career path pilihan masing-masing. Dengan practical approach & ICT innovative learning, didukung kurikulum yang sesuai dengan kondisi bisnis modern, pengajar yang handal, dan network ke perusahaan, instansi pendidikan, dan lembaga-lembaga lainnya, Teen Edu mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi kompetisi kerja global yang semakin ketat.
5.1
Kelayakan Bisnis
Dalam menjelaskan bagaimana ide dari bisnis ini bisa terealisasikan, dilakukan pendekatan melalui 3 cara yaitu melalui perspektif: Industri dan Pasar, Produk & Jasa, serta Keuangan. 5.1.1
Perspektif Industri dan Pasar
Menurut data World Economic Forum, posisi daya saing Indonesia tahun 2013–2014 berada pada urutan ke 38 dari 148 negara yang disurvei. Di posisi ini, Indonesia berada jauh di bawah Singapura yang menempati urutan ke-2, Malaysia (24), Brunei Darussalam (26),
dan Thailand (37). Terlebih dengan adanya AEC
(ASEAN Economic Community) atau MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) generasi
169
muda Indonesia harus untuk terus meningkatkan kemampuannya agar mampu bersaing secara internasional. Lebih lanjut Pada tahun 2014, terdapat 28,5% dari populasi yang merupakan anak berusia anak usia 0-14 tahun dan diperkirakan Indonesia akan mengalami surplus demografi pada tahun 2030 dimana jumlah populasi manusia usia produktif akan lebih besar daripada usia non-produktif oleh karena itu dari tahun ke tahun peningkatan permintaan akan pendidikan baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi semakin meningkat. Kesadaran akan faktor diatas ditambah dengan belum adanya lembaga yang membimbing generasi muda secara strategis dalam memilih dan mengembangkan seluruh potensi karir membuat Teen Edu hadir sebagai pelopor pendidikan nonformal pengembangan karir usia dini yang diharapkan dapat merangkul generasi muda Indonesia menuju kesuksesan karir.
5.1.2
Perspektif Produk dan Jasa
Jurusan studi atau jurusan karir di Teen Edu diciptakan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan profesi karir real di dunia kerja yang dibutuhkan pasar pada masa depan. Penggunaan teknologi informasi dalam sistem belajar mengajar mendorong para siswa untuk terus terbiasa dan inovatif dalam menggunakan teknologi informasi yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Tenaga pengajar yang merupakan profesional berpengalaman membuat siswa mendapatkan pengetahuan secara langsung tentang situasi nyata dalam dunia profesi. Metode pembelajaran praktek mendorong para siswa untuk berpikir strategis dan 170
171
kreatif dimana keseluruhan pelatihan tersebut sangat berguna bagi mewujudkan kesuksesan karir siswa di masa depan. 5.1.3
Perspektif Keuangan
Untuk menentukan fisibilitas dari Teen Edu dapat dilihat dari nilai NPV (Net Present Value) yaitu selisih antara Present Value (nilai saat ini) dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan di masa yang akan datang. Dalam bisnis ini nilai NPV yang diproyeksikan selama 5 tahun kedepan dengan asumsi penghitungan NPV yang di dapat ditahun ke 5 (menggunakan tingkat suku bunga 10%) adalah sebesar Rp517,533,237 dalam moderate scenario. Kesimpulan dari hasil penghitungan NPV ditahun ke 5 menunjukkan nilai positif, maka dapat dinyatakan bahwa bisnis Teen Edu ini adalah fisibel.
5.2
Business Model Limitation
Business Model Limitation adalah batasan-batasan bisnis yang dihadapi oleh Teen Edu antara lain: 5.2.1
Membangun brand awareness kepada masyarakat Karena Teen Edu merupakan bisnis baru dan pelopor dibidangnya, diperlukan serangkaian strategi dan waktu untuk membangun brand awareness di masyarakat. Untuk menghadapi hal ini Teen Edu harus melaksanakan berbagai strategi marketing yang berkesinambungan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
172
5.2.2
Inovasi ICT-based technology Perkembangan dunia Information, Communication, dan Technology berkembang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teen Edu sebagai bisnis baru yang menggunakan ICT-based technology dalam kegiatan belajar mengajarnya harus mampu terus mengikuti perkembangan teknologi
sehingga tetap dapat
memberikan
pengalaman belajar yang kreatif dan modern kepada para siswa. 5.2.3
Persaingan Usaha Walaupun Teen Edu merupakan pelopor pendidikan siswa preuniversity dengan pendekatan talent based dan optimizing career potential, Teen Edu tetap harus siap dalam menghadapi persaingan bisnis dimasa depan apabila muncul lembaga-lembaga sejenis. Teen Edu harus terus meningkatkan segala aspek kegiatan belajar mengajar agar dapat terus menjadi yang terdepan dimasa yang akan datang.
5.3
Peningkatan di Masa Depan
5.3.1
Teknologi Dengan perkembangan teknologi yang pesat, Teen Edu harus mampu
mengikuti perkembangannya demi tercipta kondisi operasional bisnis yang inovatif. Dalam hal marketing Teen Edu tidak hanya menggunakan cara-cara langsung (menjadi sponsor acara, datang ke sekolah-sekolah) dan tidak
173
langsung (melalui media massa) saja melainkan juga menggunakan website dan sosial media untuk menciptakan brand awareness. Kedepannya di website Teen Edu akan disediakan fitur “chat with us” dimana calon siswa dapat bertanya lebih lanjut mengenai program-program di Teen Edu. Dalam hal belajar mengajar Teen Edu akan menciptakan apps yang bisa di download di smart phone maupun tablet masing-masing dimana informasi tugas, diskusi interaktif, dan segala informasi baru dapat diperoleh siswa dengan lebih cepat dan mudah.
5.3.2
Sumber Daya Manusia
Adapun cara-cara yang dilakukan Teen Edu untuk meningkatkan sumber daya manusianya terbagi menjadi dua cara umum yaitu pemberian compensation dan benefit. Compensation adalah imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan karena adanya hubungan kegiatan pekerjaan dan imbalan jasa ini langsung diterima karyawan sementara Benefit adalah bentuk kompensasi yang tidak langsung diterima karyawan dalam bentuk materi tetapi merupakan fasilitas kesejahteraan. Pemberian compensation dan benefit bertujuan untuk menciptakan karyawan yang sejahtera dan berkembang seutuhnya sebagai professional. Dengan tercapainya kedua hal tersebut diharapkan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih produktif dan menekan turn over rate diantara karyawan. Lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:
174
•
Pemberian Bonus kepada karyawan (diluar THR).
•
Program reimburstment (penggantian biaya pengobatan untuk
karyawan baik rawat inap, melahirkan ataupun rawat jalan). •
Program komisi/insentif.
•
Melakukan berbagai pelatihan kepada staff dan pengajar.
5.3.3
Kegiatan Belajar Mengajar
Sejalan dengan sifat bisnis pendidikan dan ilmu yang selalu berkembang, Teen Edu berkomitmen untuk terus meningkatkan proses belajar dan mengajarnya. Beberapa hal yang akan diimplementasikan di dalam Teen Edu antaralain: •
Menambah program studi/jurusan studi yang dibutuhkan pasar dan
masyarakat di masa depan. •
Selalu melakukan inovasi terhadap kurikulum yang diajarkan kepada
siswa sehingga tetap up to date sesuai dengan kebutuhan dunia bisnis. •
Menambah peralatan-peralatan praktek yang dibutuhkan siswa dalam
proses belajar dan mengajar.
5.3.4
Keuangan
Dalam meningkatkan kondisi keuangan suatu perusahaan terdapat dua cara umum yang dapat dilakukan yaitu: meningkatkan pendapatan dan menekan pengeluaran. Lebih lanjut langkah-langkah yang akan dilakukan Teen Edu adalah:
175
Meningkatkan pendapatan: •
Meningkatkan jumlah intake melalui kegiatan marketing yang unik
dan berkesinambungan. •
Melakukan inovasi merchandize yang unik sehingga menarik minat
pembeli. •
Menambah revenue stream lain seperti penjualan makanan dan
minuman di Teen Edu. Menekan pengeluaran: •
Melakukan kampanye penghematan energi seperti hemat listri, hemat
air, hemat kertas, dan sebagainya di Teen Edu. •
Mendorong praktik kaizen di Teen Edu dimana karyawan yang
berhasil mengurangi pemborosan dalam suatu proses akan diberikan penghargaan
5.3.5
Pembukaan Cabang di Berbagai Area di Indonesia
Lokasi pertama Teen Edu yang terletak di Tangerang Selatan mempermudah siswa yang tinggal atau bersekolah di area tersebut. Kedepannya Teen Edu berencana untuk membuka berbagai cabang di area seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan kota besar lainnya dengan tujuan memperbesar bisnis dan meningkatkan kemampuan generasi muda di berbagai daerah.