BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis inferensial dapat disimpulkan bahwa: 1. Analisis Deskriptif Secara umum dapat disimpulkan bahwa implementasi pendekatan kontekstual
dalam
pembelajaran
materi
pokok
kalor
dan
perpindahannya pada peserta didik kelas XE SMA Negeri 7 Kupang adalah optimal. Adapun secara terperinci dapat disimpulkan a. Kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran
dengan
menerapkan pendekatan Kontekstual materi pokok Kalor dan perpindahannya pada peserta didik kelas XE SMA Negeri 7 Kupang
tahun
pelajaran
2015/2016
meliputi
perencanaan
pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dengan skor rata-rata secara berturut-turut adalah: 4,00, 3,85, 4,00 dan termasuk dalam kategori baik b.
Indikator Hasil Belajar dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Kontekstual materi pokok Kalor dan perpindahannya pada peserta didik kelas XE SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 tuntas dengan rata-rata proporsi ketuntasan indikator hasil belajar produk: 0,85 Ketuntasan 124
indikator hasil belajar afektif: 0,86 dan ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor 0,91. c. Ketuntasan Hasil belajar (produk, afektif, psikomotor) peserta didik
dalam
kegiatan
pembelajaran
dengan
menerapkan
pendekatan kontekstual materi pokok kalor dan perpindahannya pada peserta didik kelas XE SMA Negeri 7 Kupang, mempunyai rata-rata proporsi untuk THB Produk: 0,85, THB Afektif: 0,87, THB Psikomotor: 0,90 dan berada dalam kategori tuntas. d. Tingkat Kecerdasan emosional peserta didik dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual adalah baik, dengan rentang skor tiga indikator kecerdasan emosional untuk 31 peserta didik adalah 64,6-69,2 dengan rata-rata 6,68. 2. Analisis Inferensial a. Berdasarkan hasil analisis inferensial dengan menggunakan SPSS 16, diperoleh X2hitung = 10,5dan X2tabel = 12,6 sehingga X2hitung ≤ X2tabel atau 10,5 ≤ 12,6 Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS 16 diperoleh X2hitung≤ X2tabel sehingga sesuai kriteria di atas maka disimpulkan bahwa terima Ho artinya data berdistribusi normal sehingga analisis regresi dapat dilanjutkan. b. Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS 16 diperoleh Fhitung = 21,242. dan Ftabel = 4,18 sehingga Fhitung .≥ Ftabel atau 21,242 ≥ 4,18
125
Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS 16 diperoleh Fhitung ≥ Fhitung sehingga sesuai kriteria di atas maka disimpulkan bahwa terima Ho artinya data berpola linier sehingga analisis regresi sederhana dapat dilanjutkan. c. persamaan regresi Y = a + bx, Y = 72,645+ 0,265X. Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 72,645 menyatakan jika ada kecerdasaan emosional maka hasil belajar yang diperoleh adalah 72,645. Koefisien regresi sebesar 0,265 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan kecerdasaan emosional akan menigkatkan hasil belajar sebesar
0,265 Sebaliknya jika penurunan satu satuan
kecerdasaan emosional maka hasil belajar akan menurun sebesar 0,265 Jadi koefisien regresi menyatakan arah hubungan yang searah dimana peningkatan atau penurunan kecerdasan emosional akan mengakibatkan peningkatan atau penurunan hasil belajar. d. Berdasarkan perhitungan SPSS 16 diperoleh thitung= 4,609 dan ttabel = 2,045 sehingga thitung ≥ ttabel = 4,609>2,045 Berdasarkan hasil pengolaan SPSS diperoleh thitung ≥ ttabel sehingga sesuai kriteria di atas maka disimpulkan bahwa terima Ha artinya ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan
emosional
terhadap
menerapkan pendekatan kontekstual.
126
hasil
belajar
dengan
Berdasarkan perolehan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,423 maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berkontribusi terhadap hasil belajar sebesar 42%. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan kontekstual materi pokok Kalor dan perpindahananya pada peserta didik kelas XE SMA Negeri 7 Kupang tahun ajaran 2015/2016 maka saran yang diberikan sebagai berikut: 1. Sebagai guru harus lebih banyak mengetahui dan mengerti tentang model, pendekatan dan strategi pembelajaran agar dapat diterapkan di kelas untuk mewujudkan pembelajaran yang baik dan meningkatkan semangat belajar peserta didik. Penerapan pendekatan kontekstual sangat baik dalam pembelajaran sehingga disarankan agar guru menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual pada pelajaran Fisika untuk materi pokok lain yang sesuai. 2. Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, guru dalam pembelajaran sebaiknya memperhatikan dan mengetahui kemampuan peserta didik seperti kecerdasan emosional peserta didik dalam pembelajaran yang meliputi kesadaran diri dalam pembelajaran, pengelolaan diri dalam pembelajaran, serta kemampuan bekerja sama (kelompok)
127
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat pula melihat pengaruh kecerdasan sosial, spiritual dan kecerdasaan lain terhadap hasil belajar peserta didik. 4. Peserta didik sebaiknya mampu untuk mengatur emosi dalam diri sendiri, belajar untuk mengendalikan diri sehingga mampu untuk mengikuti pelajaran dengan perasaan senang, yang kemudian akan berdampak pada hasil belajarnya sendiri.
128
Daftar Pustaka Akanmai,
SilvesterL. 2014. PenerapanPendekatanKontekstualMateriPokokZatDanWujudnyaP adaPesertaDidikKelasVIISemesterGanjilSMPSwastaBeringinKupa ngTahunPelajaran2013/2014. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira
Alma, Buchari. 2010. Guru Professional Menguasai Metode Dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta Benufinit, S Atariana. 2013. Pengaruh Kreativitas Belajar Matematika Dan Kecerdasan EmosionalTerhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Materi Faktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 KupangTahun Ajaran 2013/2014. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Dimyati, Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Fathurrohman, Pupuh dan Suryana, Aa. 2012. Guru Professional. Bandung: Refika Adifama Giancoli. 2006. Fisika Edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga. Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelegence. Jakarta: Gramedia Pustaka. Handayani, Sri dan Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Jihad dan Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Presindo Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada Nufus, Furgon. 2009. Fisika SMA/MA kelas X. Jakarta: Depertemen Pendidikan 129
Nasional Purwanto, Budi. 2009. Theory dan aplication of physics. Solo: Tiga Serangkai Putri, Faya Sukma. 2013. PengaruhKecerdasan Emosional Dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Is SMA Negeri 3 Magelang.Semarang: Universitas Negeri Semarang. Ratulangi, Niko. 2016. Inovasi Pendidikan. Pos Kupang, 29 Januari,4. Rusman. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta Sagala, Syaiful. 2013. Kemampuan Professional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan desain sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group _________ 2011. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan Jakarta: Kencana prenada media Siregar, Syofian. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Soemanto, Wasti. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Sugyono. 2015. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Syaodih dan Erliana Syaodih. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran kompetensi.Bandung: Refika AditamaS Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, validitas, reliabilitas dan interprestasi hasil tes implementasi kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya Suyanto dan Jihad, Asep. 2014. Cara Cepat Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Multi Presindo Suyono dan Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
130
Sears dan Zemansky. 2002. Fisika Universitas. Jakarta: Penerbit Erlangga
Thoifah, I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Madani Media Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka _________ 2009. Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Uno, B Hamzah. 2005.Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara. Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Litera
131
L A M P I R A N
132
Lampiran 01
SILABUS Nama sekolah
: SMA Negeri 7 Kupang
Mata pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Standar Kompetensi
: Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
Alokasi waktu
: Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
196
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Suhu, Jujur Percaya diri Kalor, dan Toleran si Berorie Perubahan ntasi Kerja Wujud tugas keras dan Mandiri hasil Demokr atis Rasa ingin tahu Komuni katif Tanggu ng Jawab
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen Melakuka Mengan Tes alisis n studi tertulis pengaru pustaka h kalor untuk terhada mencari p informasi perubah mengenai an suhu pengaruh benda. kalor terhadap perubaha n suhu benda.
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
Tes PG Seorang Ibu pulang dari sekolah dan ingin segera membuat teh untuk minum bersama anggota keluarganya. Upaya yang dilakukan agar air yang dimasak cepat mendidih adalah….
A. Menamb ah sumbuh kompor
197
6 x 40’ Buku Fisika SMA dan MA Jl.1B (Esis) h. 61102, buku referens i yang relevan, lingkung an, alat dan bahan praktiku m.
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Tes tertulis
198
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
dan membat asi air sesuai kebutuh an B. Memperp anjang sumbuh kompor dan membatas i air sesuai kebutuhan C. Memperp anjang Sumbuh kompor dan tidak membatas
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
i air sesuai dengan kebutuhan D. Memper pendek sumbuh kompor dan membat asi air sesuai kebutuh an. E. Menamb ah sumbuh kompor dan tidak membat
199
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
asi air sesuai kebutuh an Melakuka n studi Mengan Tes pustaka alisis untuk tertulis pengaru mencari h informasi perubah pengaruh an suhu perubaha benda n suhu terhada benda p terhadap ukuran ukuran benda benda (pemuai (pemuaia a). n).
200
Tes PG
Pada suatu sore seorang bapak mencoba memasang kaca pada bingkai jendela bagian depan rumahnya sangat kencang
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
dengan pemikiran agar tidak mudah jatuh dan pecah. Namun keesokan harinya setelah pulang kerja ia melihat kaca tersebut sudah pecah. hal ini terjadi karena…. A. Kaca bahan yang mudah pecah B. Kaca
201
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Menganal isis pengaruh kalor Mengan pada alisis suhu, pengaru ukuran
202
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
menyusut pada siang hari C. Kaca dipasang pada jendela bagian depan D. Kaca memuai pada malam hari E. Kaca memuai pada siang hari
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen benda, dan wujudnya dalam pemecah an masalah melalui diskusi kelas.
4.2 Menganalisis Perpindaha Jujur Percaya diri cara n Kalor Toleran si Berorie perpindahan
h kalor terhada p perubah an wujud benda.
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen
Hitunglah kalor yang dibutuhkan Tes uraian untuk mengubah 200 gram es yang bersuhu -10 0C menjadi uap air bersuhu 125 0 C.
Melakuka Mengan Tes Tes uraian Sebuah n studi alisis pendingin tertulis pustaka perpind berukuran 60 untuk ahan
203
8 x 40’
Buku Fisika SMA
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
kalor.
Kerja keras Mandiri Demokr atis Rasa ingin tahu Komuni katif Tanggu ng Jawab
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif ntasi tugas dan hasil
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen mencari informasi mengenai perpinda han kalor secara konduksi.
204
kalor dengan cara konduks i.
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen cm x 60 cm x 60 cm digunakan untuk menahan suhu es tetap berada pada kisaran -4 0C dan 0 0C. Ketebalan dinding pendingin ini 5 cm dan terbuat dari plastik dengan nilai konduktivitas termal 0,033 W /m 0K. Jika
dan MA Jl.1B (Esis) h.102118, buku referen si yang relevan, dan lingkun gan.
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Melakuka n studi pustaka untuk mencari informasi mengenai perpinda han kalor secara konveksi.
Melakuka
205
Mengan alisis Tes isian perpind ahan Tes kalor dengan tertulis cara konveks i.
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen suhu lingkungan di sekitar lemari pendingin 30 0 C.
Tentukan laju kalor yang masuk ke pendingin. Dalam sebuah latihan yang cukup berat, tubuh dapat memompa darah sebanyak 2,00
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen n studi pustaka untuk mencari Tes informasi tertulis mengenai Mengan perpinda alisis han kalor perpind secara ahan radiasi. kalor dengan cara radiasi.
Tes PG
206
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen liter per menit sehingga tubuh mengalami pendinginan sebesar 2,00 0 C. Jika diasumsikan kalor jenis darah sama dengan kalor jenis air dan massanya jenisnya 1.050 kg/m3, laju konveksi yang muncul dalam peristiwa ini
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen adalah .... Jika suhu benda dinaikkan menjadi dua kalinya, maka daya kalor yang dipindahkan secara radiasi berubah menjadi .... A. dua kali lebih besar B. empat kali lebih besar C. delapan kali
207
Nilai Budaya Dan Pembelajar Karakter an Bangsa Materi
Kompetensi Dasar
Kewirausa haan/ Ekonomi Kreatif
Penilaian Indikator Kegiatan Pencapaian Teknik Bentuk pembelajaran Kompetensi Instrumen
Alokasi
Sumber
Waktu Contoh
Belajar
Instrumen lebih besar D. enam belas kali lebih besar E. tiga puluh dua kali lebih besar
208
Lampiran 02
BAHAN AJAR PESERTA DIDIK (BAPD) A. Standar Kompetensi 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi dasar 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor. C. Indikator 1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suatu benda. 2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian) 3. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. 4. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi 5. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi 6. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi D. Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu : 1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda. 2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian) 3. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. 4. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi 5. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi 6. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
E. Materi pembelajaran
Kalor dan perpindahannya
209
Perhatikan gambar di atas! 1. Pengaruh kalor terhadap perubahan Zat Istilah kalor berasal dari Caloric, pertama kali diperkenalkan oleh A.L. Lavoiser seorang ahli kimia dari Perancis. Arah perpindahan itu adalah dari zat yang bersuhu tinggi ke zat yang bersuhu rendah. Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lainnya karena adanya perbedaan temperatur. Oleh para ahli Kimia dan Fisika kalor dianggap sejenis zat alir yang tidak terlihat oleh manusia, Berdasarkan itulah satuan kalor ditetapkan dengan nama kalori disingkat kal. Satu kalori (kal) didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gr air sehingga suhunya naik 1ºC. Kalor merupakan bentuk energi, yaitu energi panas. Karena bentuk energi maka dalam sistem SI, kalor memiliki satuan joule. Kesetaraannya: 1 Kalori = 4,186 joule 4,2 joule jika kita ingin mengkonversi dari satuan energy joule ke satuan kalori maka: 1 joule 0,24 kal. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat dipengaruhi oleh massa benda m, kenaikan suhu Δt dan jenis zat. Jenis zat diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap zat bermassa 1 gr untuk menaikkan suhu sebesar 10C. Hubungan besaran-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut. ………pers.I Keterangan Q : Kalor yang diserap benda (kal) m : massa benda (gr) c : kalor jenis (kal/gr 0C) Δt : kenaikkan suhu (0C) Kapasitas kalor sebenarnya adalah banyaknya energy yang diberikan dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu benda sebesar satu derajat. dan dirumuskan sebagai berikut.
……….pers.2 Keterangan : C : kapasitas kalor ( kal/0C) 210
m : massa benda (kg) c : kalor jenis (kal/kg.Co) Perkalian massa dan kalor jenis benda disebut kapasitas kalor C. tabel 1 Kalor Jenis Berbagai Bahan Nama Zat Aluminium Tembaga Kaca Besi atau Baja Timah hitam Marmer Perak kayu Alkohol (ethyl) Air Raksa Air Es (-5oC) uap (110oC) Tubuh Manusia (rata-rata) Protein
Kalor Jenis kkal/KgC 0,22 0,093 0,22 0,11 0,031 0,21 0,056 0,4 0,58 0,033 1,000 0,50 0,48 0,83 0,4
o
J/kg Co 900 390 840 450 130 860 230 1700 2400 140 4186 2100 2010 3470 1700
Dari tabel di atas dapatkah anda menemukan bahan mana yang lebih mudah menerima panas? Sehingga apabila pers.2 di subtitusikan ke pers.I maka akan menjadi
Contoh soal 200 gram air dikalorkan dari 20oC menjadi 45oC. Jika diketahui kalor jenis air 1kalg-1 oC-1 atau 4200 Jkg-1K-1. Tentukan : a. Banyaknya kalor dalam kalori! b. Banyaknya kalor dalam joule! Penyelesaian : Diketahui : m = 200 gr T1 = 20oC T2 = 45oC ∆T = 45oC - 20oC ∆T = 25oC
211
C = 1kalg-1 oC-1 C = 4200 Jkg-1K-1. Ditanya : a. Q...kal? b. Q...Joule? Jawab : a. Q = m c ∆T = 200 gr x 1kalg-1 oC-1 x 25oC = 5.000 Kalori b. Q = m c ∆T = 200 gr x 4200 Jkg-1K-1. x 25oC = 0,2 x 4200 x 25 = 21.000 J 2. Pemuaian Suatu benda dipanaskan, gerakan molekul-molekul dalam benda akan semakin cepat. Akibatnya, pergeseran molekul akan semakin besar sehingga terjadi peristiwa yang disebut Pemuaian. Suatu zat baik padat, cair dan gas akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian suatu zat bergantung pada beberapa faktor yaitu ukuran awal benda, kenaikan suhu dan jenis benda. Sementara itu suatu zat/benda dapat mengalami berbagai jenis pemuaian. Pemuaian zat/benda itu meliputi pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian ruang/volume. Banyak peralatan yang menerapkan konsep pemuaian dalam mekanisme kerjanya. Misalnya rel kereta api, kaca pada bingkai jendela, kabel listik dan lain-lain. Apabila zat dipanaskan akan memuai kesegalah arah. Pemuaian ini akan mempengaruhi panjang, luas dan volume dari zat tersebut. a. Pemuaian Panjang Pemuaian Zat pada dasarnya ke segalah arah namun disini terlebih dahulu membahas mengenai pemuaian panjang. Pemuaian panjang hanya terjadi pada benda padat dan tidak terjadi pada benda cair dan gas. Jika sebuah kawat logam dipanaskan dapat dipastikan akan mengalami pemuaian panjang. Peristiwa ini merupakan contoh pemuaian panjang atau pemuaian linier. Muai panjang didefenisikan sebagai pertambahan panjang benda yang panjangnya satu satuan panjang(m) kenaikan suhu satu satuan suhu. Tabel 2 Koefisien muai panjang No Jenis Bahan Koefisien Muai Panjang/oC 1 aluminium 0,000026 2 Baja 0,000011 3 Besi 0,000012 4 Emas 0,000014 5 Kaca 0,000009 6 Kuningan 0,000018
212
6 7 8 9 10 11
Tembaga Platina Timah Seng Pyrex Perak
0,000017 0,000009 0,00003 0,000029 0,000003 0,00002
Gambar 2.1: skema pemuaian panjang pada suatu benda Sesuai dengan gambar diatas dapat dikatakan bahwaa pertambahan panjang sebanding dengan panjang awal dan perubahan suhu ( Sementara bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda yang memuai per panjang mula-mula per kenaikan suhu disebut koefisien muai panjang (α). Kita dapat menuliskan persamaan koefisien muai panjang sebagai berikut:
Keterangan: α: koefisien muai panjang (/ 0C atau / K) l: panjang benda setelah dipanaskan (m) l0: panjang benda sebelum dipanaskan (m) T: suhu setelah dipanaskan (0C atau 0K) T0 : suhu sebelum dipanaskan (0C atau 0K) Berdasarkan persamaan tersebut, panjang suatu benda/zat setelah dipanaskan dapat dihitung dengaan persamaan
213
b. Pemuaian Luas Seperti pemuaian panjang, pemuaian luas juga hannya terjadi pada benda padat saja. Sementara benda cair dan gas tidak mengalami pemuaian luas. Suatu benda berupa plat atau lembaran yang dipanaskan, panjang maupun lebarnya akan memuai atau bertambah. Benda yang memuai ini mempunyai koefisien tertentu yang dinamakan Koefisien muai Luas (β) . Koefisien muai luas didefenisikan sebagai pertambahan luas terhadap luas awal per kenaikan suhu.
Gambar 2.2: pemuaian luas pada plat persegi Suatu plat berbentuk persegi dengan sisi s0 pada suhu awal T0. Andaikan plat tersebut dipanaskan sehingga suhunya menjadi T, maka tiap sisi plat akan mengalami pemuaian panjang. Panjang sisi-sisi setelah pemanasan dapat dicari dengan rumus muai panjang sebagai berikut: Luas pelat setelah pemanasan dapat dicari dengan persamaan:
Koefisien muai panjang(β), sehingga α² sangat kecil dibandingkan dengan α. Ini berarti faktor α²T² dapat diabaikan. Dengan s0 x s0 = A0 kita peroleh persamaan (1+2αT)
214
Dengan mendefenisikan nilai 2α sebagai koefisien muai luas (β), persamaan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk:
Berdasarkan persamaan tersebut kita memperoleh persaman kofisien muai luas (β) adalah sebagai berikut:
Keterangan: A : luas benda setelah dipanaskan (m2) A0 : luas benda mula-mula (m2) Β : koefisien muai luas (per 0C atau K-1 A : Pertambahan Luas benda (m2) c. Pemuain Volume 1) Pemuaian volume zat padat Untuk mencari pemuaian volume suatu benda, kita ambil contoh bahan berbentuk kubus padat dengan sisi s0. Ketika dipanaskan semua sisi akan mengalami muai panjang, sehingga panjang sisinya menjadi s.
Gambar 2.3: Skema pemuaian volume kubus Pada saat pemuaian luas, volume kubus setelah dipanaskan dapat dicari dengan persamaan:
215
Dengan mendefenisikan 3α=γ, γ menyatakan koefisien muai volume. Koefisien muai volume adalah bilangan yang menunjukkan bertambahnya volume benda dari volume asal per kenaikan suhu. Dengan demikian persamaan tersebut dituliskan menjadi:
Berdasarkan persamaan diatas kita dapat memperoleh persamaan koefisien muai volume sebagai berikut:
Keterangan: γ: koefisien muai volume (/C0) V: volume benda setelah dipanaskan (m3) V0:volume benda mula-mula (m3) V: (V-V0) = perubahan volume benda (m3) T:(T-T0) = perubahan suhu (oC)
2) Pemuaian volume zat cair Selain terjadi pada benda padat, perubahan volume dapat terjadi pula pada zat cair dan zat gas. Contoh sederhana dalam kehidupan seharihari pemuaian benda atau zat cair adalah ketika air dipanaskan hingga mendidih. Ketika mendidih, air akan memuai sehingga mampu mengangkat tutup panci. Secara umum, volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan.
216
Table 3 Koefisien muai volume zat cair Jenis Zat
Koefisin muai volume( /oC )
Air raksa Alkohol Aseton Air Bensin
0,00018 0,00120 0,00150 0,00021 0,00095
Besar volume zat cair ketika dipanaskan dapat dicari dengan persamaan:
Berdasarkan persamaan diatas kita dapat memperoleh persamaan koefisien muai volume sebagai berikut:
Namun air memiliki sifat istimewa dibandingkan zat cair lainnya. Air ketika didinginkan mencapai suhu 4oC, volumenya akan menyusut. Namun ketika didinginkan lagi mencapai suhu 0oC, volume air justru akan bertambah dan memuai menjadi es. Perhatikan grafik!
217
Grafik 2.1: volume air yang dipanaskan dari suhu 0 oC sampai 4 oC Pada grafik diats dapat dijelaskan bahwa saat air berada pada suhu o 0 volume air 1,00013 kemudian air dipanaskan sampai suhu 40 air menyusut dengaan volume 1,00000 dimana yang seharusnya suatu benda ketika dipanaskan akan memuai berbeda dengan air. Setelah suhu air melebihi 4o air mulai memuai sehingga peristiwa tersebut dianggap sebagai keanehan air. sifat air yang seperti ini dinamakan anomali air. Anomali air merupakan suatu gejala penting pada zat cair yang ada di alam.Zat lain yang mempunyai sifat seperti ini, misalnya bismuth dan parafin. Selain zat cair, gas juga mengalami pemuaian volume. Contoh sederhana mengenai pemuaian gas adalah meletusnya ban sepeda saat ditempatkan di bawah terik matahari dalam jangka waktu tertentu. Ini terjadi karena volume gas atau udara di dalam ban akan mengembang atau memuai akibat terkena panas matahari. Ada tiga faktor yang memengaruhi pemuaian gas, yaitu tekanan, suhu, dan volume. Sementara itu, ada juga tiga hukum yang terkait dengan pemuaian gas. Ketiga hukum yang dimaksud adalah Hukum Boyle, Hukum Charles, dan Hukum Gay Lussac. Materi ini akan pelajari pada bab Teori Kinetik Gas di kelas XI. Untuk menghitung perubahan volume gas, kita perlu memerhatikan keadaan tekanan dan volume gas. Jika tekanan gas dianggap konstan, maka akan terjadi pemuaian volume. Besarnya volume gas dapat dicari dengan persamaan:
Berbeda denga zat cair, koefisien muai semua gas bernilai
sehingga persamaan diatas bernilai:
218
atau
Dari persamaan tersebut
maka dapat diperoleh
Keterangan: V : perubahan volume gas (m3) V : volume gas setelah dipanaskan (m3) V0: volume gas mula-mula (m3)
Contoh soal Sebuah bejana tembaga dengan volum 100 cm3 diisi penuh dengan air pada suhu 30 0C. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100 0C. Jika α tembaga = 1,8 . 10-5/ oC dan γ air = 4,4 .10-4/ 0C, berapa volum air yang tumpah saat itu? Penyelesaian: Diketahui : Vo tembaga = Vo air = 100 cm3 Δt = 10 oC – 30 0C = 70 oC α tembaga = 1,8 . 10-5/ 0C (γ tembaga = 5,4 . 10-5/ oC) γ air = 4,4 .10-4/ oC Ditanya: V air yang tumpah = ...? Dijawab : Untuk tembaga Vt = Vo (1 + γ . Δt) Vt = 100 (1 + 5,4 . 10-5 . 70) Vt = 100,378 cm3 Untuk air Vt = Vo (1 + γ . Δt) Vt = 100 (1 + 4,4 . 10-5 . 70) Vt = 103,08 cm3 Jadi V air yang tumpah = Vt air – Vt tembaga = 103,08 – 100,378 = 2,702 cm3 3. Perubahan Wujud Zat Wujud zat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Wujud suatu zat dapat berubah dari wujud zat yang satu menjadi wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat selain karena penyerapan kalor dapat pula terjadi karena pelepasan kalor. Setiap perubahan wujud diberi istilah-istilah tertentu. Berikut skema perubahan wujud zat beserta istilah perubahan wujudnya.
219
Gambar 2.4: skema perubahan wujud zat Tabel 4 Perubahan wujud zat No
Nama
Perubahan dari wujud ke wujud Kalor 1. Mencair Padat Cair Diserap 2. Menguap Cair Gas diserap 3 Menyublin Padat Gas diserap 4 Membeku Cair Padat dilepaskan 5 Mengembun Gas Cair dilepaskan 6 Menyublin Gas Padat dilepaskan Perubahan wujud dapat disebabkan karena pengaruh kalor. Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat dinamakan kalor laten. Kalor laten ada dua jenis, yaitu kalor lebur dan kalor uap. Kalor lebur yaitu kalor untuk mengubah dari padat ke cair. Kalor lebur zat sama dengan kalor bekunya. Kalor uap yaitu kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap zat sama dengan kalor embun. Kalor laten ini disimbulkan L. Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan selama terjadi perubahan wujud dapat dinyatakan dengan persamaan: Q=m.L Keterangan Q: banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule) m: massa zat yang mengalami perubahan wujud (kg) L: kalor laten (joule/Kg)
220
Tabel 5 kalor laten pelabur berbagai bahan Nama Zat
LL (kJ/kg= J/g)
Aluminiun Es Tembaga Besi Perak Air raksa Emas
397 334 134 289 88,2 11,5 64,4
Tabel 6 kalor laten penguap berbagai bahan Nama Zat
LU (kJ/kg=J/g)
Aluminiun 11.400 Air 2.260 Tembaga 5.060 Besi 6.340 Perak 2.330 Air raksa 2.970 Emas 1.580 Perubahan wujud es sampai menjadi uap jenuh, beserta persamaan kalor yang diserap dapat digambarkan seperti bagan dibawah ini!
221
Gambar 2.5: perubahan wujud air dan kalor yang diserap Dari bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
Dari es dengan suhu <0oC sampai es 0oC, kalor yang diserap: Q = mes . Ces . T T
Dari es dengan suhu 0oC sampai air 0oC (es melebur), kalor yang diserap: Q = mes . Les Dari air dengan suhu 0oC sampai air 100oC, kalor yang diserap: Q = ma . Ca . t ma = mes Dari air dengan suhu 100oC sampai uap 100oC (air mendidih), kalor yang diserap: Q = mair . Lu Dari uap dengan suhu 100oC sampai uap jenuh, kalor yang diserap: Q = mu .Cu . T mu = ma = mes
4. Perpindahan Kalor Benda-benda yang berpijar senantiasa memancarkan panasnya ke ruangan disekitarnya. Di dekat sebuah tungku, para pekerja di perusahan mpengelolahan logam memakai pakaian pelindung. Hal ini bertujuan untuk melindungi tubuhnya dari radiasi logam yang mencair. Kalor dapat berpindah dari zat padat, zat cair , dan gas. Bahkan kalor dapat merambat melalui ruang hampa. Kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi. 1. Konduksi Jika anda memanaskan ujung logam, beberapa saat kemudian ujung yang lain menjadi panas. Hal itu menunjukkan bahwa pada logam terjadi perpindahan kalor. Kalor itu merambat dari ujung logam bersuhu tinggi ke ujung logam bersuhu rendah. Dengan kata lain perpindahan kalor hanya dapat 222
terjadi jika ada perbedahan suhu. Jika tidak ada perbedaan suhu, tidak ada perpindahan kalor. Perpindahan kalor melalui logam atau zat padat tidak diikuti oleh perpindahan partikel-partikel logam itu disebut konduksi. Jika dipanaskan, energi kinetik partikel-partikel zat meningkat. Semua partikel zat dalam keadaan bergetar. Karena energi kenetiknya meningkat, partikel-partikel itu memengaruhi getaran-getaran partikel tetangga di sekitarnya. Akibatnya getaran- getaran partikel itu juga makin cepat. Selanjutnya, partikel-partikel tetangga itu juga memengaruhi getaran partikel-partikel tetangga berikutnya. Dalam hal ini, partikel-partikel zat tidak berpindah. Energi kinetik zatlah yang berpindah. Besar energi kinetik partikel sebanding dengan suhunya
Tabel 7. Konduktivitas Termal (k) Zat
Kkal/s m Co
J/s m Co
Perak
10 x 10-2
420
Tembaga
9,2 x 10-2
380
Aluminium
5,0 x 10-2
200
Baja
1,1 x 10-2
40
Es
5 x 10-4
2
Gelas ( biasa )
2,0 x 10-4
0,84
Batu bata dan beton
2,0 x 10-4
0,84
Air
1,4 x 10-4
0,56
Jaringan manusia*
tubuh 0,5 x 10-4
0,2
Kayu
0,2-0,4 x 10-4
0,08-0,16
Balator
0,12 x 10-4
0,048
serat 0,1 x 10-4
0,042
Wol
0,1 x 10-4
0,040
Bulu angsa
0,66 x 10-4
0,025
Gabus kaca
dan
223
Busa Polyurethane
0,66 x 10-4
0,024
Udara
0,55 x 10-4
0,023
*tidak termasuk darah Berdasarkan konduktivitas, zat dapat digolongkan menjadi konduktor dan isolator. Konduktor adalah zat yang mudah menghantarkan panas( kalor), sedangkan isolator adalah zat yang sulit dilalui panas. Banyak kalor yang mengalir melalui bahan dengan cara konduksi bergantung pada beberapa hal, yaitu : a. b. c. d. e.
Selisih suhu ( ∆T) antara dua ujung bahan yang ditinjau Luas penampang ( A ) bahan , Tebal bahan ( L ) Selang waktu mengalir (t), dan Jenis bahan. Secar sistematis, kebergantungan itu dirumuskan sebagai berikut, Q = -k Dengan demikian, laju aliran kalor melalui suatu bahan dapat dirumuskan H=
Contoh soal Sebatang besi berbentuk silinder dengan luas penampang 10 cm2 dan panjang 50 cm. Pada ujung-ujung besi tersebut mempunyai beda suhu 2oC. Jika koefisien konduksi besi 4,6 . 10-3 KJ/m.soC, berapakah besar rambatan kalor tiap detik pada besi tersebut?
Penyelesaian: Diketahui: A = 10 cm2 = 10-3 m2 L = 50 cm = 0,5 m ΔT = 2oC K = 4,6 . 10-3 KJ / m.s oC Ditanya: H = ...? Jawab : H= H = 4,6 . 10-3 KJ/m.s oC. 10-3 = 9,2 . 10-6 KJ/s
224
2. Konveksi Konveksi adalah perpindahan kalor yang terjadi karena adanya aliran partikel-partikel zat perantara. Dalam hal ini, kalor mengalir bersama aliran partike-partikel itu. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat alir ( fluida), yaitu air dan udara. Aliran air atau udara ini terjadi dengan dua cara, yaitu mengalir secara alami dan dialirkan secara paksa. Oleh karena itu, perpindahan kalor secara alami dan dialirkan secara paksa. Oleh karena itu, perpindahan kalor dengan cara konveksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konveksi alami dan konveksi paksa. a. Aliran air secara Vertikal Air yang dipanasi, massa jenisnya berkurang sehingga beratnya juga berkurang. Akibatnya, air itu bergerak naik dan tempatnya diisi oleh air yang massa jenisnya besar ( air dingin ). Selama pemanasan, hal itu berlangsung secara terus-menerus sehingga terjadi aliran air secara vertikal. Aliran air itulah yang menyebabkan kalor dapat tersebar ke seluruh bagian air. b. Terjadinya angin darat dan angin laut Pada siang hari suhu udara di darat lebih tinggi daripada di laut. Udara di darat yang massa jenisnya lebih ringan akan naik dan tempatnya digantikan oleh udara yang lebih dingin. Oleh karena itu, terjadilah aliran udara dari laut ke darat yang disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari suhu udara di darat lebih rendah daripada di laut.hal itu disebabkan daratan lebih cepat mendingin pada saat malam hari. Akibatnya,terjadilah aliran udara dari darat ke laut yang disebut angin darat. Pada saat terjadi pergantian angin darat dan angin laut, kita merasakan hampir-hampir tidak ada angin di pantai.kapan dan mengapa hal itu terjadi? Contoh konveksi yang di bahas di atas adalah konveksi alami. Adapun contoh konveksi paksa adalah naiknya air karena dipompa dengan pompa air dan masuknya udara ke dalam ban dengan cara dipompa. Laju perambatan kalor secara konveksi sebanding dengan luas daerah yang dilalui dan perbedaan suhu antara dua titik fluida.Secara sistematis, hubungan itu dirumuskan H = h A ∆T Keterangan : H : laju perambatan kalor ( J/s) A : luas penampang yang dilalui (m2) ∆T : perbedaan suhu ( oC ) h :koefisien konveksi termal ( J/m2 s Co) Nilai koefisien termal ditemtukan oleh bentuk dan kedudukan geometri bidang aliran serta sifat fluida mengalir.
225
3.
Radiasi Antara bumi dan matahari di batasi oleh ruang hampa. Kalor dapat berpindah melalui ruang hampa. Hal itu terbukti bahwa sinar matahari dapat sampai di bumi.perpindahan kalor melalui ruang hampa di lakukan dengan cara radiasi (Pancaran). Dalam hal ini, gelombang di pancarkan dalam bentuk elegtromagnetik. Jadi, gelombang elektromagnetik dapat merambat melalui ruang hampa. Setiap benda panas memancarkan kalor dalam bentuk elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan mempunyaipanjang gelombang dan frekuensi tertentu, bergantung pada suhunya. Jika mnegenai benda, gelombang elektromagnetik mengalami tiga kemungkian perlakuan, yaitu diserap, dipantulkan, atau diserap sebagian dan sebagian yang lain dipantulkan. Namun, pada umumnya jika mengenai benda, gelombang elektromagnetik akan diserap sebagian dan sebagian yang lain dipantulkan. Gelombang elektromagnetik akan diserap semua jika mengenai benda hitamdan akan dipantulkan semua jika mengenai benda mengilap. Benda hitam adalah benda yang dapat menyerap atau memancarkan gelombang elektromagnetik dengan sempurna. Menurut Stefan dan Boltzman, energi yang dipancarkan oleh benda hitam sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya ( T4). Secara matematis hubungan ini dapat dirumuskan : ..................... * Keterangan : W : energi yang dipancarkan per satuan waktu setiap satuan luas(watt/m2) : tetapan Stefan-Boltzman ( 5,7 x 10-8 watt/m2K4) suhu mutlak ( K) Pada kenyataannya benda hitam sempurna tidak ada. Kemudian didefenisikanlah suatu tatapan yang disebut emisivitas benda (e). Besar emisivitas benda tergantung pada jenis benda. Dengan demikian, persamaan * di atas menjadi 4
e =emisivitas benda ( 0 < e < 1 ) Benda selalu membentuk keseimbangan termal dengan lingkungannya. Jika suhunya lebih tinggi daripada lingkungan, benda itu memancarkan kalor. Sebaliknya jika suhunya lebih rendah daripada lingkungan, benda akan menyerap kalor. Besar energi yang dipancarkan atau diserap benda dirumuskan : W = e ( Tb - T l )4 Keterangan : Tb : suhu mutlak benda ( K ) T l : suhu mutlak lingkungan ( K )
226
Selain bermanfaat, adanya radiasi kalor juag dapat menimbulkan masalah. Pada siang hari, bumi menerima panas dari matahari. Pada malam hari oleh bumi sebagian besar panas itu dipancarkan kembali ke udara. Di udara, panas yang dipancarkan bumi ditahan, (diserap kemudian dipantulkan kembali) oleh gas karbon dioksida (CO2). Itulah sebabnya, suhu di bumi menjadi relatif stabil. Akan tetapi, jika konsentrasi gas karbon dioksida di udara tinggi, suhu di bumu akan naik. Peristiwa itu sering disebut efek rumah kaca. Dikatakan demikan karena dalam rumah kaca, sinar matahari dapat masuk, tetapi tidak dapat keluar. Jika kenaikan suhu akibat efek rumah kaca terlalu tinggi, dikwatirkan es di kutub dapat mencair. Jika hal itu terjadi, banyak pulau akan tenggelam.
227
Lampiran 03A
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 01 )
Sekolah
: SMA NEGERI 7 Kupang
Mata Pelajaran
: FISIKA
Kelas / Semester
: XE / Semester II
Alokasi waktu
: 1 × pertemuan (1 × 90 menit)
A. Standar Kompetensi :
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar : 4.1Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. C. Indikator : 1. Indikator proses Peserta didik : a. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda. b. Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian) 2. Indikator Afektif Peserta didik: a. Aktif mengikuti proses pembelajaran b. Menghargai guru c. Menghargai teman d. Bekerja sama dalam kelompok e. .Disiplin dalam bekerja f. Bertanggung jawab g. Mengemukakan pendapat h. Memiliki sikap ingin tahu 3. Indikator Psikomotor Peserta didik: a. Terampil dapat memilih alat dan bahan secara benar
228
b.
Terampil merangkai alat dan bahan secara benar c. Terampil membaca skala alat ukur dengan benar D. Tujuan Pembelajaran 7. Tujuan produk Peserta didik dapat
:
a. Mendefenisikan pengertian kalor b. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda c. Mengidentifikasi hubungan kalor dengan suhu benda dan massa zat d. Mengidentifikasi kalor jenis suatu benda e. Mengidentifikasi hubungan kalor dengan kalor jenis zat f. Mengidentifikasi kapasitas kalor g. Mengidentifikasi pemuaian zat padat yang meliputi muai panjang, muai luas, muai volume h. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian zat cair i. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian zat gas 8. Tujuan Afektif Peserta didik dapat: a. Aktif mengikuti proses pembelajaran b. Menghargai guru c. Menghargai teman d. Bekerja sama dalam kelompok e. .Disiplin dalam bekerja f. Bertanggung jawab g. Mengemukakan pendapat h. Memiliki sikap ingin tahu 3. Tujuan Psikomotor Peserta didik dapat: a. Terampil dapat memilih alat dan bahan secara benar yang meliputi : Gelas beker 300ml Pencatat waktu (stop-watch) Termometer air Bunsen , minyak goreng, Kaki tiga Statif, labu erlenmeyer, sedotan, plastisin, alkohol, kesumba, balon, mistar. b. Terampil merangkai alat dan bahan secara benar c. Terampil membaca skala alat ukur
229
(termometer, mistar) dengan benar E. Materi Pembelajaran: Kalor F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran: Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) Metode : Demonstrasi, Diskusi kelompok, eksperimen, tanya jawab dan penugasan G. Media dan Sumber Pembelajaran media : Alat-alat praktikum Sumber Pembelajaran
: Buku Fisika SMA kelas X ,Buku referensi yang relevan, Bahan Ajar Peserta Didk, Lingkungan
H. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan peserta didik
Fase-fase CTL
Kegiatan Guru
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran
a. Pendahuluan (15 menit) 1. Apersepsi Guru memberikan salam pembuka Asas kontruktivisme, bertanya 2. Motivasi Guru meminta peserta Menjawab didik untuk menempelkan motivasi guru tangan di wajah mereka kemudian mereka mendekatkan tangan mereka pada sebuah nyala lilin selama beberapa detik, dan menempelkan tangan ke wajah. Kemudian guru bertanya apa yang kalian rasakan sebelum dan sesudah tangan didekatkan ke nyala lilin? Mengapa demikian? Guru bertanya “pernakah kalian menuangkan air panas ke dalam gelas? 230
CTL
Relating
Mengapa gelas yang dituangkan air panas mendadak pecah?” Asas kontruktivisme 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Mendengark an tujuan yang disampaikan guru. Menjawab prasyarat dari guru. 2. Menyampaika n motivasi dan Mendemonstr asikan pengetahuan atau keterampilan
b. inti (60 menit) Eksplorasi Asas pemodelan, bertanya,masyarakat belajar dan inkuiri Guru menjelaskan peristiwa
yang terjadi saat tangan yang didekatkan pada nyala lilin terasa lebih panas dari sebelum didekatkan pada nyala lilin, dan peristiwa yang terjadi sehingga gelas menjadi pecah. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik tentang pengaruh kalor tehadap perubahan suhu benda serta pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda. Guru mengorganisir peserta didik dalam bentuk kelompok. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan masalah (pengaruh kalor
231
Cooperat ing
Mendengarka n dan mencatat penjelasan guru Memperhatika n demonstrasi guru
Membentuk
terhadap perubahan suhu kelompok benda, serta pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian). Guru memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan tujuan percobaan. Guru memfasilititas peserta didik untuk membuat hipotesis ( jawaban sementara) Guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi variabelvariabel yang terdapat dalam percobaan. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen kepada peserta didik Guru memodelkan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, dan pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian) Guru membimbing peserta didik untuk merancang dan melakukan eksperimen tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, serta pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian zat cair) sesuai dengan petunjuk yang ada di LKPD. Melakukan percobaan yang ada di
232
Eksperim enting
LKPD Menjawab pertanyaan yang ada di LKPD
4. Memberikan latihan terbimbing dan memancing kinerja peserta didik.
Elaborasi Asas masyarakat belajar, bertanya, inkuiri, penilaian nyata(autentik) Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menghubung-hubungkan hasil pengamatan. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menganalisis data hasil percobaan/eksperimen tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, dan pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda (pemuaian zat cair) Peserta didik dibimbing guru untuk membuat laporan praktikum tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, dan pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda (pemuaian zat cair)
appllying
233
4. Mengecek pemahaman dan umpan
5. Tindak lanjut
Konfirmasi Asas masyarakat belajar, bertanya, refleksi, penilaian nyata Guru mengarahkan dan meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok kepada kelompok lain. Guru memotivasi peserta didik agar aktif, berani, bertanya serta mengemukakan pendapat berkaitan dengan hasil presentase kelompok tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, dan pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda (pemuaian zat cair) Guru memberikan tanggapan terhadap hasil presentase kelompok secara keseluruhan. c. Kegiatan penutup (15 menit) Asas refleksi, penilaian nyata dan bertanya Guru membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan akhir dari pembelajaran tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, dan pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda (pemuaian) Guru memberikan kuis atau tugas rumah untuk memperdalam materi yang telah dipelajari peserta
234
Mempresenta sikan hasil percobaan yang diperoleh
transferi ng
Merangkum atau menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Mengerjakan soal-soal tes
didik.
I. Penilaian Hasil Belajar a. Teknik Penilaian: Tes kognitif Tes afektif Tes psikomotor b. Bentuk Instrumen: Tes kognitif : uraian Tes Hasil afektif : observasi Tes Hasil psikomotor : unjuk kerja
c. Contoh instrumen ( terlampir)
Kuis: 1. Jelaskan pengertian kalor, kalor jenis dan kapasitas kalor! Jawab : kalor adalah sesuatu yang dipindahkan dari suatu zat (benda) yang bersuhu tinggi ke zat (benda) yang bersuhub lebih rendah. ( bobot 5) Kalor jenis zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikan suhunya sebesar satu satuan suhu. (bobot 5) Kapasitas kalor diartikan sebagai kemampuan benda untuk menyerap atau melepaskan kalor tiap perubahan suhu sebesar satu satuan suhu. (bobot 5) 2. Berapakah kalori kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 liter air dari 30oC menjadi 80oC, jika massa jenis air = 1 gram/cm3 dan kalor jenis air = 1 kal/groC? Penyelesaian : Diketahui : V = 2Liter= 2x103cm3 ∆t = 80oC - 30oC = 50 Co p= 1 gram/ cm3 c = 1 kal/grCo (bobot 4)
235
Ditanya : Q = ....? (Bobot 1) Dijawab : Cari m = pV = 1 gram/ cm3 . 2x103cm3 = 2x103 gram Q = mc∆t Q = 2x103.1.50 Q = 105 kalori (bobot 5) 3. Panjang sebuah batang logam adalah 100cm pada suhu 25oC. Jika koefisien muai panjang batang 1,33 x 10-5/Co. Tentukan panjang batang pada suhu 100 oC! Penyelesaian : Diketahui : ∆t = 100 oC - 25oC = 75 oC l0 = 100 cm a = 1,33 x 10-5/Co (bobot 3) Ditanya : lt = ......? (bobot 1) Dijawab : lt = l0 ( 1 + a∆t) lt = 100 cm ( 1 + 1,33 x 10-5/Co . 75 oC ) lt = 100 ( 1 + 0,00099) lt = 100,1 cm (bobot 6)
Penskoran :
× 100
Mengetahui Kepala SMA N 7 Kupang
Kupang, ...................................2016 Peneliti
Gothelma Aqwilina Bria Drs. Vinsensius Sasi, M.Pd NIP: 19680206 199702 1 002
236
Lampiran 03B
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 02 )
Sekolah
: SMA NEGERI 7 Kupang
Mata Pelajaran
: FISIKA
Kelas / Semester
: XE / Semester II
Alokasi waktu J.
: 1 × pertemuan (1 × 90 menit)
Standar Kompetensi :
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. K. Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. L. Indikator : 1. Indikator produk Peserta didik : Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. 2. Indikator afektif Peserta didik : i. Aktif mengikuti proses pembelajaran j. Menghargai guru k. Menghargai teman l. Bekerja sama dalam kelompok m. .Disiplin dalam bekerja n. Bertanggung jawab o. Mengemukakan pendapat p. Memiliki sikap ingin tahu 3. Indikator psikomotor Peserta didik : a. Terampil dapat memilih alat dan bahan secara benar b. Terampil merangkai alat dan bahan secara benar c. Terampil membaca skala alat ukur dengan benar M. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan produk
237
Peserta didik dapat : a. Mengidentifikasi wujud zat yang meliputi zat padat, zat car, zat gas b. Mengidentifikasi perubahan wujud zat c. Mengidentifikasi kalor laten 2. Tujuan afektif Peserta didik dapat : a. Aktif mengikuti proses pembelajaran b. Menghargai guru c. Menghargai teman d. Bekerja sama dalam kelompok e. .Disiplin dalam bekerja f. Bertanggung jawab g. Mengemukakan pendapat h. Memiliki sikap ingin tahu 3. Tujuan psikomotor Peserta didik dapat : a. Terampil dapat memilih alat dan bahan secara benar Bunsen, Kaki tiga, spiritus, gelas beker, Es batu, Kapur Barus. b. Terampil merangkai alat dan bahan secara benar c. Terampil membaca skala alat ukur dengan benar
N. Materi Pembelajaran: Kalor O. Pendekatan dan Metode Pembelajaran: Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) Metode : Demonstrasi, Diskusi kelompok, eksperimen, tanya jawab dan penugasan P. Media dan Sumber Pembelajaran media : Alat-alat praktikum Sumber Pembelajaran
: Buku Fisika SMA kelas X ,Buku referensi yang relevan,BAPD, Lingkungan
238
Q. Langkah-langkah Kegiatan Fase-fase CTL Kegiatan Guru
Kegiatan peserta didik
CTL
relating
2. Menyampaika d. Pendahuluan (5 menit) 5. Apersepsi n tujuan pembelajaran Guru memberikan salam
pembuka Asas kontruktivisme, bertanya 6. Motivasi Guru meminta seorang Mendengarka peserta didik untuk n motivasi mengamati lilin yang sedang guru menyala, kemudian menceritakan kepada peserta didik lain apa yang yang terjadi pada lilin tersebut?Mengapa demikian? Asas kontruktivisme 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Mendengark an tujuan yang disampaikan guru. Menjawab prasyarat dari guru. 3. Menyampaika n motivasi dan Mendemonstr asikan pengetahuan atau keterampilan
e. inti (70 menit) Eksplorasi Asas kontruktivisme, pemodelan, bertanya, dan inkuiri , masyarakat belajar Guru menjelaskan peristiwa
yang terjadi tentang lilin yang mencair ketika dibakar. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik tentang pengaruh kalor tehadap 239
Cooperati ng
Mendengarka n dan mencatat penjelasan
perubahan wujud benda. Guru mengorganisir peserta
didik dalam bentuk kelompok. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan masalah (pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan tujuan percobaan. Guru memfasilititas peserta didik untuk membuat hipotesis ( jawaban sementara) Guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang terdapat dalam percobaan. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen kepada peserta didik Guru memodelkan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. Guru membimbing peserta didik untuk merancang dan melakukan eksperimen tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda sesuai dengan petunjuk yang ada di LKPD.
4. Memberikan
latihan terbimbing dan memancing
Elaborasi Asas pemodelan,inkuiri,masyarak at belajar, bertanya, penilaian nyata(autentik)
240
guru Membentuk kelompok
Melakukan Experime percobaan nting yang ada di LKPD Menjawab pertanyaan yang ada di LKPD
kinerja peserta didik
Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menghubunghubungkan hasil pengamatan. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menganalisis data hasil percobaan/eksperimen tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. Peserta didik dibimbing guru untuk membuat laporan praktikum tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda
appllying
6. Mengecek pemahaman dan umpan
Konfirmasi Asas masyarakat belajar, bertanya, refleksi, penilaian nyata Guru mengarahkan dan meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok kepada kelompok lain. Guru memotivasi peserta didik agar aktif, berani, bertanya serta mengemukakan pendapat berkaitan dengan hasil presentase kelompok tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda Guru memberikan tanggapan terhadap hasil presentase kelompok secara keseluruhan.
Mempresenta sikan hasil percobaan kelompok yang diperoleh
7. Tindak lanjut
transferin f. Kegiatanpenutup(15 menit) Merangkum atau g Asas refleksi, penilaian menyimpulkan nyata dan bertanya
241
Guru membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan akhir dari pembelajaran tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda Guru memberikan kuis atau tugas rumah untuk memperdalam materi yang telah dipelajari peserta didik.
materi yang telah dipelajari Mengerjakan soal-soal tes
R. Penilaian Hasil Belajar d. Teknik Penilaian: Tes kognitif Tes afektif Tes psikomotor e. Bentuk Instrumen: Tes kognitif : uraian Tes Hasil afektif : observasi Tes Hasil psikomotor : unjuk kerja f. Contoh instrumen (terlampir)
Kuis: 1. Sebutkan perubahan wujud yang memerlukan dan yang melepaskan kalor! Jawab : yang memerlukan kalor menguap dan mencair, yang melepaskan kalor adalah mengembun dan membeku. (bobot 5) 2. Di atas piring terdapat 100 gr es bersuhu 0oC. Kalor lebur es diketahui sebesar 334J/g. Jika es tersebut diberikan kalor sebesar 7200 kal maka berapa persenkah es yang sudah melebur? Penyelesaian : Diketahui : mo = 100 gr L = 334 J/g Q = 7200 kal (bobot 3) Ditanya : mes (%) yang melebur...? (bobot 1)
242
Dijawab : massa es yang melebur dapat ditentukan sebagai berikut : Q=mL 7200 kal = m. (334/4,2) m= 90,5 g massa es yang melebur adalah 0,5 gram berarti presentasinya sebesar : = 90,5 %. (bobot 6)
Penskoran :
× 100
Mengetahui Kepala SMA N 7 Kupang
Kupang, ...................................2016 Peneliti
Gothelma Aqwilina Bria Drs. Vinsensius Sasi, M.Pd NIP: 19680206 199702 1 002
243
Lampiran 03C
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 03)
Sekolah
: SMA NEGERI 7 Kupang
Mata Pelajaran
: FISIKA
Kelas / Semester
: XE / Semester II
Alokasi waktu
: 1 × pertemuan (1 × 90 menit)
S. Standar Kompetensi :
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. T. Kompetensi Dasar : 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor.
U. Indikator : 1. Indikator produk a. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi b. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi c. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi 2. Indikator afektif Peserta didik : q. Aktif mengikuti proses pembelajaran r. Menghargai guru s. Menghargai teman t. Bekerja sama dalam kelompok u. .Disiplin dalam bekerja v. Bertanggung jawab w. Mengemukakan pendapat x. Memiliki sikap ingin tahu 3. Indikator psikomotor Peserta didik : d. Terampil dapat memilih alat dan bahan secara benar e. Terampil merangkai alat dan bahan secara benar f. Terampil membaca skala alat ukur dengan benar
244
V. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan produk Peserta didik dapat : a. Mengidentfikasi perpindahan kalor dengan cara konduksi b. Mengidentifikasi jenis zat berdasarkan konduktivitas yaitu konduktor dan isolator c. Mengidentifikasi perpindahan kalor dengan cara konveksi d. Mengidentifikasi perpindahan kalor dengan cara konveksi paksa dan konveksi alami e. Mengidentifikasi perpindahan kalor dengan cara radiasi f. Mengidentifikasi radiasi pada benda hitam 2. Tujuan afektif Peserta didik dapat : i. Aktif mengikuti proses pembelajaran j. Menghargai guru k. Menghargai teman l. Bekerja sama dalam kelompok m. .Disiplin dalam bekerja n. Bertanggung jawab o. Mengemukakan pendapat p. Memiliki sikap ingin tahu 3. Tujuan psikomotor Peserta didik dapat : d. Terampil dapat memilih alat dan bahan secara benar Pembakar spritus, bunsen, serbuk gergaji, air, gelas beker, seng e. Terampil merangkai alat dan bahan secara benar f. Terampil membaca skala alat ukur dengan benar W. Materi Pembelajaran: Perpindahan Kalor X. Pendekatan dan Metode Pembelajaran: Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) Metode : Demonstrasi, Diskusi kelompok, eksperimen, tanya jawab dan penugasan Y. Media dan Sumber Pembelajaran media : Alat-alat praktikum Sumber Pembelajaran
: Buku Fisika SMA kelas X ,Buku referensi yang relevan, BAPD, Lingkungan
245
Z. Langkah-langkah Kegiatan Fase – fase CTL Kegiatan guru 3. Menyampaik g. Pendahuluan menit) an tujuan pembelajaran 8. Apersepsi
Kegiaatan peserta didik
relating
(5
Guru memberikan salam pembuka Asas kontruktivis me, bertanya 9. Motivasi Guru bertanya “ pernahkah kalian membuat kopi? Menurut kalian apakah yang membuat sehingga sendok yang digunakan untuk mengaduk gulanyanya tiba-tiba menjadi panas?”
CTL
Menjawab motivasi dari guru
Mendengarkan tujuan yang disampaikan guru. Menjawab prasyarat dari guru.
Asas kontruktivisme 10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran h. inti (60 menit) Eksplorasi an motivasi Asas dan kontruktivisme, Mendemonst pemodelan, rasikan bertanya, dan pengetahuan
5. Menyampaik
246
Cooperating
atau keterampilan
inkuiri masyarakat belajar
,
Guru
menjelaskan peristiwa yang terjadi sehingga sendok menjadi panas. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik tentang perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi Guru mengorganisir peserta didik dalam bentuk kelompok. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan masalah (perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi) Guru memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan tujuan percobaan. Guru memfasilititas 247
Mendengarkan dan mencatat penjelasan guru
Membentuk kelompok
peserta didik untuk membuat hipotesis ( jawaban sementara) Guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi variabelvariabel yang terdapat dalam percobaan. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen kepada peserta didik Guru memodelkan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik tentang perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi Guru membimbing peserta didik untuk merancang dan melakukan eksperimen tentang perpindahan kalor dengan
248
Melakukan percobaan yang ada di LKPD Menjawab pertanyaan yang ada di LKPD
Experimenti ng
cara konduksi, dan konveksi sesuai dengan petunjuk yang ada di LKPD. 6. Memberikan
latihan terbimbing dan memancing kinerja peserta didik
8. Mengecek
Elaborasi
Asas pemodelan, masyarakat belajar, bertanya, penilaian nyata(autentik) Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menghubunghubungkan hasil pengamatan. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menganalisis data hasil percobaan/eksp erimen tentang perpindahan kalor dengan cara konduksi, dan konveksi Peserta didik dibimbing guru untuk membuat laporan praktikum tentang perpindahan kalor dengan cara konduksi, dan konveksi Konfirmasi
249
appllying
Mempresentasik
pemahaman dan umpan
9. Tindak
Asas masyarakat belajar, bertanya, refleksi, penilaian nyata Guru mengarahkan dan meminta peserta didik untuk mempresentasi kan hasil kerja kelompok kepada kelompok lain. Guru memotivasi peserta didik agar aktif, berani, bertanya serta mengemukakan pendapat berkaitan dengan hasil presentase kelompok tentang perpindahan kalor dengan cara konduksi, dan konveksi Guru memberikan tanggapan terhadap hasil presentase kelompok secara keseluruhan. i. Kegiatan
250
an hasil percobaan kelompok yang diperoleh
transfering
Lanjut
penutup(15 menit)
Asas refleksi, penilaian nyata dan bertanya Guru membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan akhir dari pembelajaran tentang perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi Guru memberikan kuis atau tugas rumah untuk memperdalam materi yang telah dipelajari peserta didik.
Merangkum atau menyimpulkan materi yang telah dipelajari Mengerjakan soal-soal tes
AA. Penilaian Hasil Belajar g. Teknik Penilaian: Tes kognitif Tes afektif Tes psikomotor h. Bentuk Instrumen: Tes kognitif : uraian Tes Hasil afektif : observasi Tes Hasil psikomotor : unjuk kerja i. Contoh instrumen (terlampir) Kuis: 1. Sebutkan 3 cara peristiwa perpindahan kalor! Jawab : konduksi, konveksi dan radiasi (bobot 5) 2. Diketahui suhu permukaan bagian dalam dan luar sebuah kaca jendela yang memiliki panjang 2 m dan lebar 1,5 m berturut-turut 27oC dan 26oC. Tebal kaca tersebut 3 mm dan konduktivitas termal kaca sebesar 0,9 W/moC. Tentukan laju aliran kalor yang lewat jendela tersebut!
251
Penyelesaian : Diketahui : l= 3mm = 3x10-3m A = 2 m . 1,5 m = 3 m2 ∆T = 27-26 = 1oC k= 0,9 W/m Co (bobot 4) Ditanya : H = ...? (bobot 1) Dijawab :
H = 900 J/s (bobot 5)
Penskoran :
× 100
Mengetahui Kepala SMA N 7 Kupang
Kupang, ...................................2016 Peneliti
Gothelma Aqwilina Bria Drs. Vinsensius Sasi, M.Pd NIP: 19680206 199702 1 002
252
Lampiran 04A Nama Anggota kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01a) A. Judul : Pengaruh Kalor terhadap suhu benda B. Kompetensi Dasar : Menganalisis Pengaruh Kalor terhadap terhadap perubahan suhu benda C. Indikator : Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda D. Tujuan : 1. Mengidentifikasi hubungan kalor dengan suhu benda dan massa zat 2. Mengidentifikasi hubungan kalor dengan kalor jenis zat E. Alat dan Bahan : 1. Gelas beker 150ml 2. Termometer 3. Bunsen 4. Kaki tiga
5. Pencatat waktu (stop-watch) 6. air 7. minyak goreng
F. Dasar Teori
253
Kalor merupakan energi panas yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang rendah ketika kedua benda tersebut bersentuhan. Kalor dapat menaikan suhu suatu suatu benda. Benda yang mendapat kalor suhunya naik, yang melepaskan kalor suhunya turun. Sebelum melakukan percobaan, kalian harus mampu merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis berdasarkan teori singkat yang disampaikan sebelumnya. Dalam merumuskan masalah, digunakan kalian pertanyaan seperti: apa, bagaiamana dan mengapa. Dalam merumuskan tujuan, harus berdasarkan pada masalah yang ada. Hipotesis adalah jawaban sementara kita terkait pemasalahan yang ada sebelum percobaan dilakukan a. Rumusan masalah .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................... b. Rumusan tujuan .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................. c. Rumusan hipotesis ........................................................................................... ........................................................................................... ........................................................................................... Setelah merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis maka kita harus mampu mengidentifikasi varabel.Ada tiga jenis variabel yaitu: variabel kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon. Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan(tetap) atau tidak berubah-ubah Variabel manipulasi adalah variabel yang diubah-ubah Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat variabel manipulasi. Identifikasikan variabel-variabel, berdasarkan permasalahan yang ada! d. mengidentifikasi variabel 1. variabel kontrol.............................................. 2. Variabel manipulasi......................................... 3. Variabel respon...................................................................
G. Langkah Kerja : kegiatan 1 : pengaruh kalor terhadap suhu benda dan massa benda Isilah gelas beker dengan air 50ml dan susun alat seperti gambar di bawah ini :
254
Panaskan air di atas dengan pembakar spritus sampai suhunya mencapai 30oC , 40 oC , 50 oC, catat waktunya Ulangi langkah 1 dan 2, untuk air dengan volume 100ml, 150ml,. Masukkan ke dalam tabel di bawah ini :
Tabel pengamatan No
Massa air ( ml)
1 2 3
60 80 100
Suhu awal
Waktu yang dibutuhkan untuk kenaikan suhu 40oC 50 oC 60 oC .....menit ......menit ......menit ....... menit ......menit .......menit .......menit ........menit ........menit
Kegiatan 2 :Menganalisis hubunga kalor dengan kalor jenis 1. Isilah gelas kimia dengan air sebanyak 100ml, kemudian letakkan gelas kimia di atas kaki tiga. 2. Panaskan air selama beberapa menit catat kenaikan suhu air dengan termometer 3. Catat kenaikan suhu pada tabel di bawah ini! Jenis zat Suhu Waktu yang dibutuhkan untuk awal kenaikan suhu 1 menit 2 menit 3 menit o o o Air ......... C ......... C ......... C .........oC Minyak .........oC .........oC .........oC .........oC goreng 4. Ulangi langkah 1, 2 dan 3, dengan mengantikan air dengan minyak goreng
H. Pertanyaan 1. Berdasarkan data dalam tabel kegiatan 1 bagaimanakah perbandingan kenaikan suhu dengan waktu? Berikan alasanmu!
255
2. Berdasarkan data dalam tabel kegiatan 1, bagaimanakah perbandingan massa zat dengan kenaikan suhu ? Mengapa demikian? Catatan : air yang bervolum lebih banyak, mempunyai massa lebih besar. 3. Berdasarkan kegiatan 2, zat mana yang kecil kenaikan suhunya? Mengapa demikian? 4. Berdasarkan kegiatan 2, zat mana yang besar kenaikan suhunya? 5. Bagaimana hubungan antara jenis zat yang dipanaskan dengan banyaknya kalor yang diserap? I. Kesimpulan ............................................................................................................... ............................................................................................................... ...............................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01b) A. Judul : Pengaruh Kalor terhadap suhu benda B. Kompetensi Dasar : Menganalisis Pengaruh Kalor terhadap terhadap perubahan suhu benda C. Indikator : Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan ukuran benda (pemuaian) D. Tujuan : 1. Menyelidiki kecepatan muai pada berbagai zat cair 2. Menunjukkan terjadinya pemuaian pada zat gas E. Alat dan Bahan : 1. Labu erlenmeyer 2 buah 8. air 2. Sedotan 9. balon 3. Plastisin 10. mistar 4. kaki tiga 11. stopwatch 5. pembakar spiritus 6. alkohol 7. kesumba F. Dasar Teori Suatu benda dipanaskan, gerakan molekul-molekul dalam benda akan semakin cepat. Akibatnya, pergeseran molekul akan semakin besar sehingga terjadi peristiwa yang disebut Pemuaian. Suatu zat baik padat, cair dan gas akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian suatu zat bergantung pada beberapa faktor yaitu ukuran awal benda, kenaikan suhu dan jenis 256
benda. Sementara itu suatu zat/benda dapat mengalami berbagai jenis pemuaian. Pemuaian zat/benda itu meliputi pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian ruang/volume. Banyak peralatan yang menerapkan konsep pemuaian dalam mekanisme kerjanya. Misalnya rel kereta api, kaca pada bingkai jendela, kabel listik dan lain-lain. Apabila zat dipanaskan akan memuai kesegalah arah. Pemuaian ini akan mempengaruhi panjang, luas dan volume dari zat tersebut. Sebelum melakukan percobaan, kalian harus mampu merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis berdasarkan teori singkat yang disampaikan sebelumnya. Dalam merumuskan masalah, digunakan kalian pertanyaan seperti: apa, bagaiamana dan mengapa. Dalam merumuskan tujuan, harus berdasarkan pada masalah yang ada. Hipotesis adalah jawaban sementara kita terkait pemasalahan yang ada sebelum percobaan dilakukan e. Rumusan masalah .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................... f. Rumusan tujuan .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................. g. Rumusan hipotesis ........................................................................................... ........................................................................................... ........................................................................................... Setelah merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis maka kita harus mampu mengidentifikasi varabel.Ada tiga jenis variabel yaitu: variabel kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon. Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan(tetap) atau tidak berubah-ubah Variabel manipulasi adalah variabel yang diubah-ubah Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat variabel manipulasi. Identifikasikan variabel-variabel, berdasarkan permasalahan yang ada! h. mengidentifikasi variabel 4. variabel kontrol.............................................. 5. Variabel manipulasi......................................... 6. Variabel respon................................................................... G. Langkah Kerja : kegiatan 1 : menyelidiki kecepatan muai pada berbagai zat cair
257
Isilah air yang sudah diberi warna dan alkohol ke dalam masingmasing labu erlenmeyer Masukkan seditan pada salah satu lubang yang ada pada penutup labu erlenmeyer kemudian rekat dengan plastisin Panaskan labu erlenmeyer dengan pembakar spiritus. air
alkohol
No
Amati apa yang terjadi dengan air dan alkohol, catat hasil pengamatanmu ke dalam tabel berikut. Jenis bahan Tinggi zat cair pada sedotan 0 menit 1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5menit
Kegiatan 2 : menunjukkan terjadinya pemuaian pada zat gas
Pasanglah balon pada pipa kapiler Masukkan pipa kapiler pada salah satu lubang yang ada pada penutup labu erlenmeyer kemudian rekat dengan plastisin panaskan labu erlenmeyer dengan pembakar spiritus
Amati apa yang terjadi dengan balon tersebut! Tuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel! No Jenis Bahan Keadaan Balon Sebelum Selama perlakuan perlakuan
H. Pertanyaan
258
Sesudah perlakuan
1. Berdasarkan kegiatan 1 zat cair manakah yang terlebih dahulu mengalami pemuaian volume? 2. Mengapa balon dapat mengembang saat labu erlenmeyer dipanaskan? 3. Apakah ada pengaruh kalor terhadap zat cair dan gas? I. Kesimpulan ................................................................................................. .................................................................................................
259
Lampiran 04B Nama Anggota kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 02) A. Judul : Pengaruh Kalor terhadap wujud benda B. Kompetensi Dasar : Menganalisis Pengaruh Kalor terhadap terhadap perubahan suhu benda C. Indikator : Menganalisis pengaruh kalor terhadap wujud benda D. Tujuan : 1. Menunjukkan terjadinya perubahan wujud benda. E. Alat dan Bahan : 1. bunsen 2. Kaki tiga 3. spiritus 4. gelas beker 5. Es batu 6. Kapur Barus F. Dasar Teori Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu zat padat, cair dan gas. Pada saat tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud zat saja, tetapi zat dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Perubahan wujud zat selain karena penyerapan kalor, dapat pula terjadi karena pelepasan kalor. Beberapa peristiwa perubahan wujud benda anatar lain mencair( melebur) membeku, menguap, mengembun, dan menyublim.
260
Sebelum melakukan percobaan, kalian harus mampu merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis berdasarkan teori singkat yang disampaikan sebelumnya. Dalam merumuskan masalah, digunakan kalian pertanyaan seperti: apa, bagaiamana dan mengapa. Dalam merumuskan tujuan, harus berdasarkan pada masalah yang ada. Hipotesis adalah jawaban sementara kita terkait pemasalahan yang ada sebelum percobaan dilakukan a. Rumusan masalah .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................... b. Rumusan tujuan .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................. c. Rumusan hipotesis ........................................................................................... ........................................................................................... ........................................................................................... Setelah merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis maka kita harus mampu mengidentifikasi varabel.Ada tiga jenis variabel yaitu: variabel kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon. Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan(tetap) atau tidak berubah-ubah Variabel manipulasi adalah variabel yang diubah-ubah Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat variabel manipulasi. Identifikasikan variabel-variabel, berdasarkan permasalahan yang ada! d. mengidentifikasi variabel 1. variabel kontrol.............................................. 2. Variabel manipulasi......................................... 3. Variabel respon...................................................................
G. Langkah Kerja : 1. Susunlah alat seperti pada gambar Masukkan es batu ke dalam gelas beker, kemudian perhatikan perubahan apa yang terjadi pada es batu setelah dipanaskan Panaskan kapur barus, dan perhatikan perubahan apa yang terjadi.
261
No Perlakuan
1. 2.
Kondisi prlakuan wujud
Es dipanaskan Kapur barus dipanaskan
H. Pertanyaan 1. Mengapa es batuyang mula-mula berbentuk kristal pada saat dipanaskan berubah menjadi cair? 2. Sebutkan contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari hari. I. Kesimpulan ................................................................................................. .................................................................................................
262
Lampiran 04C Nama Anggota kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 03) A. Judul : Perpindahan Kalor B. Kompetensi Dasar : Menganalisis cara perpindahan kalor C. Indikator : Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi D. Tujuan : untuk mengetahui bagaimana perpindahan kalr dengan cara konveksi E. Alat dan Bahan : 1. lilin 2. Serbuk gergaji 3. Air 4. Gelas beker 5. Seng F. Dasar Teori Perpindahan panas secara konveksi terjadi melalui aliran zat. Misalnya es batu yang mencair dalam air panas. Panas dari air panas berpindah ke es batu. Panas berpindah bersama mengalirrnya air panas ke es batu. Panas tersebut menyebabkan es batu meleleh. Konveksi juga terjadi pada asap yang membubung tinggi ke langit. Konveksi adalah perpindahan panas karena terjadinya perpindahan zat. Peristiwa konveksi atau aliran zat terjadi pada perubahan suhu suatu zat.contohnya adalah air yang direbus. Zat cair dan gas yang terkena panas maka molekul-molekul bertambah besar dan beratnya tetap sehingga akan bergerak ke atas. Gerakan ke atas 263
ini akan diikuti oleh gerakan zat lain secara terus menerus sehingga terjadi aliran zat karena panas. Dari peristiwa aliran inilah, maka panas dapat merambat secara konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi dibedakan menjadi dua yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. Konveksi alamiah adalah perpindahan kalor yang terjadi secara alamiah, contohnya pemanasan air. Pada pemanasan air massa jenis air yang dipanasi mengecil sehingga air yang panas naik digantikan air yang massa jenisnya lebih besar. Konveksi paksa adalah konveksi yang terjadi dengan sengaja contoh pada sistem pendingin mesin mobil. Sebelum melakukan percobaan, kalian harus mampu merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis berdasarkan teori singkat yang disampaikan sebelumnya. Dalam merumuskan masalah, digunakan kalian pertanyaan seperti: apa, bagaiamana dan mengapa. Dalam merumuskan tujuan, harus berdasarkan pada masalah yang ada. Hipotesis adalah jawaban sementara kita terkait pemasalahan yang ada sebelum percobaan dilakukan a. Rumusan masalah .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................... b. Rumusan tujuan .............................................................................................. .............................................................................................. ............................................................................................. c. Rumusan hipotesis ........................................................................................... ........................................................................................... ........................................................................................... Setelah merumuskan masalah, tujuan dan hipotesis maka kita harus mampu mengidentifikasi varabel.Ada tiga jenis variabel yaitu: variabel kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon. Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan(tetap) atau tidak berubah-ubah Variabel manipulasi adalah variabel yang diubah-ubah Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat variabel manipulasi. Identifikasikan variabel-variabel, berdasarkan permasalahan yang ada! d. mengidentifikasi variabel 1. variabel kontrol.............................................. 2. Variabel manipulasi......................................... 3. Variabel respon...................................................................
264
G. Langkah Kerja : Masukkan air ke dalam gelas beker yang diletakkan di atas seng yang sudah diletakkan di atas kaki tiga.kemudian nyalakan lilin dan letakkan lilin di tengah kaki tiga tersebut Masukkan serbuk gergaji di dalam air. Amati yang terjadi pada serbuk gergaji sebelum air mendidih dan dan setelah air mendidih. Keadaan Serbuk gergaji Sebelum air mendidih Setelah air mendidih
H. Kesimpulan ................................................................................................. .................................................................................................
265
Lampiran 05 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR PRODUK (THB PRODUK)
Nama Sekolah
: SMA Negeri 7
Kelas/Semester
: X/II
Mata pelajaran
: Fisika
alokasi Waktu
:
Materi Pokok
: Kalor dan Perpindahannya
Jumlah Soal
:
Peneliti
: Gothelma Aqwilina Bria
No 1.
Kompetensi Dasar Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
Indikator Pencapaian Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda
Indikator Soal
Soal
1. peserta didik dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu zat dalam kehidupan sehari-hari
1. Seorang Ibu pulang dari sekolah dan ingin segera membuat teh untuk minum bersama anggota keluarganya. Upaya yang dilakukan agar air
266
Kunci Jawaban B
Klasifikasi Soal C4
2. Peserta didik dapat mengidentifikas i kapasitas kalor
3. peserta didik menghitung besar Q, dengan menggunakan rumus Q = mc∆T
267
yang dimasak cepat mendidih adalah…. F. Menambah sumbuh kompor dan membatasi air sesuai kebutuhan G. Memperpan jang sumbuh kompor dan membatasi air sesuai kebutuhan H. Memperpan jang Sumbuh kompor dan tidak membatasi air sesuai dengan kebutuhan I. Memperpen dek sumbuh kompor dan membatasi
E
C4
C3 C
4. peserta didik menentukan besarnya kalor jenis dengan menggunakan rumus
air sesuai kebutuhan. J. Menambah sumbuh kompor dan tidak membatasi air sesuai kebutuhan 2. Seseorang ingin mendapatkan nilai kapasitas kalor yang sama dari dua buah benda yang berbeda. Maka yang harus dilakukan orang tersebut adalah …. A. Memberi kalor yang sama B. Mengubah kalor jenis C. Memanaska n hingga
268
C3 B
suhu sama D. kalor jenis dan perubahan suhu E. Mengubah massa 3. Logam yang massanya 200 gram memiliki kalor jenis 500 J/kg°C dan suhunya berubah dari 20°C menjadi 100°C. Jumlah kalor yang diterima logam adalah .... A. 6.000 J D. 9.000 J B. 7.000 J E. 9.500 J C. 8.000 J
269
4. Sebatang besi bermassa 1 kg memiliki suhu 200C. Dipanaskan dengan kalor sebesar 20.000 Joule hingga suhu besi menjadi 30oC maka kalor jenis besi sebesar .... J/kg oC A. 1000 J/kg°C D. 4000 J/kg°C B. 2000 J/kg°C E. 5000J/kg°C C. 3000 J/kg°C 2. menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian)
5. peserta didik menganalisis pengaruh kalor terhadap pemuaian dalam kehidupan
270
5. Pada suatu sore E seorang bapak mencoba memasang kaca pada bingkai jendela bagian
C4
sehari-hari
6. peserta didik mengitung panjang batang dengan menggunakan rumus lt= lo (1 + ∆t)
7. Peserta didik menganalisis pengaruh kalor terhadap pemuaian
271
depan rumahnya sangat kencang dengan pemikiran agar tidak mudah jatuh dan pecah. Namun keesokan harinya setelah pulang kerja ia D melihat kaca tersebut sudah pecah. hal ini terjadi karena…. F. Kaca bahan yang mudah pecah G. Kaca menyusut pada siang hari H. Kaca C dipasang pada jendela bagian depan I. Kaca
C3
C4
volume
memuai pada malam hari J. Kaca memuai pada siang hari D
8. Peserta didik menghitung volume gas dengan menggunakan rumus P1 V1 = P2 V2
9. peserta didik dapat menetukan hubungan antara koefisien muai panjang, luas dan volume
272
6. Panjang sebuah batang logam adalah 100cm pada suhu 25oC. Jika koefisien muai panjang batang 1,33x105 o / C, maka panjang batang C pada suhu o 100 C adalah .... cm A. 120,1 cm D. 100, 1 cm B. 112,1 cm E. 100,0 cm C. 110,1 cm
C2
C3
C2 C 10. peserta didik menentukan besarnya koefisien muai panjang dengan menggunakan rumus
11. peserta didik mengidentifikasi jenis pemuaian yang paling dominan pada suatu benda.
273
7. Sepulang sekolah seorang anak mengendarai sepedanya berjalan dari sekolah ke E rumah. Dalam perjalanan ban sepeda anak tersebut meletus karena terkena panas, hal tersebut merupakan contoh peristiwa…. A. Pemuaian panjang B. Pemuaian luas C. Pemuaian Volume D. Pemuaian panjang dan luas E. Pemuaian
panjang dan volume
8. Gas pada suhu tetap, memiliki volume 4 liter pada tekanan 1 atm. Maka besar volume gas pada tekanan 1,5 atm adalah sebesar….L A. 5,7 liter B. 4,7 lter C. 3,7 liter D. 2,7 lter E. 1,7 liter
9. Hubungan antara koefissin muai panjang (α), koefisien muai luas (β) dan koefisien muai volum (γ) adalah …. A. 2 3 D.
274
3 2 2 B. 2 3 E.
2 3 3 3 C. 3 2 10. Suatu logam setelah dipanaskan pada suhu 110oC panjangnya adalah 2,00078 m. Jika panjang awal logam 2 m, koefisien muai panjangnya adalah ….oC-1. A. 8,53×10-6 oC-1. B. 5,35×10-6 oC-1. C. 3,55×10-6 oC-1 D. 2,25×10-6 oC-1. E. 1,05×10-6 oC-1. 11. Pemuaian dominan
275
paling yang
terjadi pada lembaran seng adalah … A. panjang C. volum E. luas B. ruang D. ruas
3. menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat
12. Peserta didik menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari
13. peserta didik dapat
276
12. Seorang anak ingin mengharumkan lemari pakaiannya C sehingga ia memutuskan membeli kapur barus. Kapur barus diletakkan didekat baju namun selang beberapa hari ia melihat kapus barus tersebut mulai mengecil dan bahkan ada beberapa butir yang telah hilang. Maka peristiwa B perubahan wujud
C4
C2
mengidentifikas ikan perubahanperubahan wujud zat yang membebaskan kalor
apa yang terjadi pada kapur barus tersebut…. A. Menguap D. Mencair B. Mengembun E.Membeku
14. Peserta didik menentukan besarnya kalor lebur zat, dengan menggunakan rumus Q= m. L
15. peserta didik mengidentifikasi perubahan wujud yang terjadi pada zat cair
277
C
C3
C. Menyublin
13. Perubahanperubahan wujud zat yang membebaskan kalor adalah … A A. melebur dan menguap B. membeku dan mengembun C. menguap dan mendidih D. melebur dan membeku E. membeku dan menguap
C2
14. Untuk melebur 0,8 kg zat diperlukan 50 kal. Jika 1 kal= 4,2 joule, maka kalor lebur zat tersebut adalah ….J/kg A. 2,6 × 104 J/kg E. 6,6 × 105 J/kg B. 6,3 × 104 J/kg C. 2,6 × 102 J/kg D. 6,2 × 105 J/kg
15. Pada saat air berubah wujud menjadi es maka akan terjadi perubahan .... A. massa D. berat B. temperatur E. massa jenis C. tekanan
278
Menganalisis cara perpindahan kalor
4. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi
16. Disajikan peristiwa peserta didik menganalisis perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari
17. peserta didik mengidentifikas i peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari
279
16. Setiap pagi Ani A membuatkan kopi untuk bapanya. Setelah menuangkan air panas pada gelas, Ani mencampuri kopi dan gula dengan menggunakan sendok. Selang beberapa detik D sendok tersebut menjadi panas. Peristiwa tersebut membuktikan adanya perpindahan kalor secara.... A. Konduksi D D. Radiasi dan konveksi
C4
C2
C2
18. peserta didik mengolongkan zat berdasarkan konduktivitasny a
19. Peserta didik menghitung laju kalor tiap sekon dengan menggunakan rumus
B. Konveksi E. Radiasi dan konduksi C. Radiasi 17. Peristiwa konduksi ditunjukkan oleh …. A. asap pada A cerobong pabrik B. angin laut C. pengering rambut D. menyerika pakaian E. perapian rumah atau api unggun
18. berdasarkan konduktivitasnya zat digolongkan menjadi dua, yaitu…. A. konveksi dan radiasi B. konveksi dan isolator
280
C3
C. radiasi konduktor D. konduktor isolator E. konveksi konduktor
dan dan dan
19. sebuah batang logam luas penampangnya 10cm2 dan tebalnya 1m. Salah satu ujungnya dipanaskan sehingga beda suhu antara kedua ujungnya 50oC. Jika konduktivitas termalnya 0,2 kal/m s oC, maka banyaknya kalor yang merambat tiap sekon adalah .... A. 0,042 J/s C. 0,066
281
J/s E. 0,088 J/s B. 0,055 J/s D. 0,077 J/s 5. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi
20. Disajikan peristiwa peserta didik menganalisis perpindahan kalor secara konveksi
21. peserta didik mengidentifikas i arus kalor alamiah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
282
20. Pada siang hari C suhu udara di darat lebih tinggi daripada di laut. Hal itu karena kalor jenis tanah( daratan) lebih kecil daripada air laut, dengan kata lain, daratan lebih cepat panas daripada lautan. Oleh karena E itu, terjadilah aliran udara (angin) dari laut ke darat yang disebut.... A. Angin Darat D. Angin Malam D B. Angin Siang E. Angin tofan
C4
C2
C3
C. Angin Laut 22. Peserta didik menghitung besar kalor tiap sekon dengan menggunakan rumus H= h A ∆T
23. Peserta menentukan besar laju perambatan kalor dengan menggunakan rumus H= h A ∆T
283
21. Adanya arus konveksi alamiah ditunjukkan oleh …. A. efek rumah kaca D. pengering rambut B. lemari pendingin E. A terjadinya angin darat C. pendingin mesin mobil
22. Secangkir kopi suhunya 60oC dibiarkan terbuka dalam ruangan yang suhunya 27oC. Apabila luas permukaannya 50 cm2 dan koefisien konveksi 0,8 J/s m K, kalor yang
C3
dilepaskan selama 10 menit sebesar …. J/s. A. 56,2 J/s. C. 70,9 J/s. E. 87,5 J/s. B. 62,5 J/s. D. 79,2 J/s.
23. Udara dalam sebuah kamar menunjukan o skala 26 C, sedangkan suhu permukaan jendela kacakamar tersebut 16oC. Jka koefisien konveksi 7,5 x 102 Wm-2/oC, maka besar laju kalor yang diterima oleh
284
6. Menganallisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
24. Peserta didik menentukan besar energi dengan mencari terdahulu 4 , dan kemudian mencari E = W xAxt
25. .Peserta didik menentukan perbandingan banyaknya energi oleh benda hitam dengan menggunakan
285
jendela kaca seluas 0,5m2 adalah….watt a. 3,75 x 10-1 W b. 4,75 x 10-1 W c. 5,75 x 10-1 W d. 6,75 x 10-1 W e. 7,75 x 10-1 W 24. Besar energi yang A dipancarkan oleh benda yang bersuhu 127oC dan luas permukaannya 2m2 selama 1 menit jika benda tersebut dianggap benda hitam sempurna adalah....joule A. 175.104 J B B. 180.134 J C. 185.123 J D. 190.140 J E. 195.140 J
25. Perbandingan banyak energi yang dipancarkan
C3
C3
dalam bentuk radiasi tiap detik oleh benda hitam pada suhu 27oC dan 327oC adalah …. A. 1 : 32 C. 1 : 8 E. 1 : 2 B. 1 : 16 D. 1 : 4
rumus 4
286
Lampiran 06A
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) AFEKTIF PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL RPP 01, RPP 02, RPP 03
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 7 Kupang
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Peneliti
: Gothelma Aqwilina Bria
A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. 4.2 Menganalisis perpindahan kalor. C. Penilaian Afektif Ketuntasan Belajar
Klasifikasi Ranah Afektif
Skor
a. Aktif dalam mengikuti pembelajaran
A1
3
b. Kritis dalam menerima pembelajaran
A2
3
c. Keberanian mengemukakan pendapat
A2
3
287
d. Memiliki sikap ingin tahu
A3
3
e. Kerja sama dalam kelompok
A4
3
f. Jujur dalam bekerja
A2
3
g. Tanggung jawab dalam menggunakan alat
A4
3
Keterangan: A1 = Penerimaan A2 = Merespon A3 = Menghargai A4 = Mengorganisasi A5 = Pola Hidup Nilai =
× 100
Kupang,.....................................2016 Pengamat I/II
(........................................................)
288
Lampiran 06B
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PSIKOMOTOR PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL RPP 01, RPP 02, RPP 03
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 7 Kupang
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Peneliti
: Gothelma Aqwilina Bria
A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. B. Kompetensi Dasar 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. 4.2 Menganalisis perpindahan kalor.
C. Penilaian Psikomotor No.
Aspek yang diamati
Klasifikasi
Skor
Ranah Psikomotor 1.
Peserta didik dapat memilih alat dan bahan
289
P2
1
secara benar 2.
Peserta didik dapat merangkai alat dan bahan
P3
1
P3
1
secara benar 3.
Ketepatan dalam melakukan percobaan Jumlah Skor
3
Keterangan: P1 : Meniru P2 : Menggunakan P3 : Ketepatan P4 : Merangkaikan P5 : Naturalisasi Nilai =
× 100
Kupang,.....................................2016 Pengamat I/II
(........................................................)
290
Lampiran 07 ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 7
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Nama peserta didik
:
Hari/tanggal
:
PENJELASAN : 1. Angket ini terdiri dari 26 item pernyataan, bertujuan untuk mengukur kecerdasan emosional peserta didik oleh karena itu isilah seluruh angket ini sesuai dengan petunjuk pengisian di bawah ini. 2. Jawaban yang anda isi tidak ada kaitannya dengan nilai anda, oleh karena itu isilah setiap item pernyataan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan anda alami, rasakan dan lakukan. 3. Pastikan anda mengisi seluruh pernyataan dalam angket ini. PETUNJUK PENGISIAN : Isilah dengan tanda check ( ) pada kolom dari setiap nomor pernyataan yang paling sesuai dengan apa yang anda alami. Ada masing-masing empat alternatif jawaban untuk menjawab pernyataan positif dan pernyataan negatif , yaitu : 1. Pernyataan Positif Selalu (SL) = 4 Sering (SR) = 3 Kadang-kadang ( KK) = 2 Tidak pernah (TP) = 1
2. Pernyataan negatif Selalu (SL) = 1 Sering (SR) = 2 Kadang-kadang ( KK) = 3 Tidak pernah (TP) = 4
291
NO
PERNYATAAN SL
1. 2.
3.
4. 5.
6 7.
8. 9.
Saya merasa marah dan bosan ketika belajar fisika Jika menemukan kesulitan dalam materi fisika, saya berusaha untuk terus belajar agar dapat memahaminya. Saya lebih merasa senang belajar fisika jika mendapatkan nilai yang bagus dan diberi penghargaan Saya bisa menyelesaikan soal-soal fisika yang gampang maupun yang sulit Dalam mengerjakan soal fisika, saya menjabarkan langkah demi langkah secara rinci dan benar Saya mengusai materi kalor sebagai bagian dari belajar fisika Saya senang mencari cara mudah untuk menyelesaikan soal fisika dengan benar, dibandingkan harus berusaha memahami cara penyelesaian yang rumit. Saya mampu menganalisis soal soal fisika dengan mudah. Saya merasa bosan mengikuti pelajaran fisika, dan memilih untuk ribut atau bolos kelas.
10. Saya selalu fokus dalam pembelajaran fisika 11. Saya aktif dalam pembelajaran fisika, dengan mengemukan pendapat atau gagasan yang benar 12. Saya banyak membaca buku refensi tentang materi dalam pembelajaran fisika 13. Saya tetap belajar fisika walaupun membuat kesalahan 14. Saya mampu memahami materi dalam pembelajaran fisika 15. Saya berusaha untuk menjadi yang
292
JAWABAN ANDA SR KK TP
paling cepat dalam menyelesaikan soalsoal fisika 16. Saya tekun belajar fisika sekalipun banyak rumus dalam fisika 17. Saya memperhatikan teman yang sedang menyampaikan pemahamannya tentang materi fisika 18. Saya mengakui kelebihan teman yang mempunyai tingkat pemahaman lebih tentang materi fisika, dan mau belajar darinya. 19. Saya membantu teman yang belum mengerti materi fisika 20. Saya senang belajar bersama temanteman yang memiliki banyak keberagaman 21. Saya mendengarkan keluhan teman dan berusaha untuk membantu 22. Nilai fisika saya bagus (100) namun saya tetap tampil apaadanya 23 Saya meminjamkan buku saya kepada teman yang membutuhkan 24.
Jika ada soal yang tidak bisa diselesaikan, saya memilih untuk berhenti mengerjakan
25.
Saya malas mengerjakan soal-soal fisika sebagai bagian dalam memperdalam pemahaman tentang materi yang dipelajari Saya mengalami kesulitan dalan mengerjakan PR fisika
26.
293
Lampiran 08 TES HASIL BELAJAR PRODUK ( THB PRODUK) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Kelas/Semester : X/2 Mata pelajaran : Fisika Materi Pokok : Kalor dan Perpindahannya Nama : Kelas : Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan tepat! 1. Seorang Ibu pulang dari sekolah dan ingin segera membuat teh untuk minum bersama anggota keluarganya. Upaya yang dilakukan agar air yang dimasak cepat mendidih adalah…. A. Menambah sumbuh kompor dan membatasi air sesuai kebutuhan B. Memperpanjang sumbuh kompor dan membatasi air sesuai kebutuhan C. Memperpanjang Sumbuh kompor dan tidak membatasi air sesuai dengan kebutuhan D. Memperpendek sumbuh kompor dan membatasi air sesuai kebutuhan. E. Menambah sumbuh kompor dan tidak membatasi air sesuai kebutuhan 2. Seseorang ingin mendapatkan nilai kapasitas kalor yang sama dari dua buah benda yang berbeda. Maka yang harus dilakukan orang tersebut adalah …. A. Memberi kalor yang
D. Kalor
sama
dan
perubahan suhu
B. Mengubah kalor jenis C. Memanaskan
jenis
E. Mengubah massa
hingga
suhu sama 3. Logam yang massanya 200 gram memiliki kalor jenis 500 J/kg°C dan suhunya berubah dari 20°C menjadi 100°C. Jumlah kalor yang diterima logam adalah .... A. 6.000 J
D. 9.000 J
B. 7.000 J
E. 9.500 J
C. 8.000 J
294
4. Sebatang besi bermassa 1 kg memiliki suhu 200C. Dipanaskan dengan kalor sebesar 20.000 Joule hingga suhu besi menjadi 30oC maka kalor jenis besi sebesar .... A. 1000 J/kg°C
D. 4000 J/kg°C
B. 2000 J/kg°C
E. 5000J/kg°C
C. 3000 J/kg°C 5. Pada suatu sore seorang bapak mencoba memasang kaca pada bingkai jendela bagian depan rumahnya sangat kencang dengan pemikiran agar tidak mudah jatuh dan pecah. Namun keesokan harinya setelah pulang kerja ia melihat kaca tersebut sudah pecah. hal ini terjadi karena…. A. Kaca bahan yang mudah
D. Kaca memuai pada malam
pecah
hari
B. Kaca menyusut pada siang
E. Kaca memuai pada siang
hari
hari
C. Kaca dipasang pada jendela bagian depan 6. Panjang sebuah batang logam adalah 100cm pada suhu 25oC. Jika koefisien muai panjang batang 1,33x10-5/oC, maka panjang batang pada suhu 100oC adalah .... A. 120,1 cm
D. 100, 1 cm
B. 112,1 cm
E. 100,0 cm
C. 110,1 cm
7. Sepulang sekolah seorang anak mengendarai sepedanya berjalan dari sekolah ke rumah. Dalam perjalanan ban sepeda anak tersebut meletus karena terkena panas, hal tersebut merupakan contoh peristiwa…. A. Pemuaian panjang
E. Pemuaian
B. Pemuaian luas
volume
C. Pemuaian Volume D. Pemuaian panjang dan luas
295
panjang
dan
8. as pada suhu tetap, memiliki volume 4 liter pada tekanan 1 atm. Maka besar volume gas pada tekanan 1,5 atm adalah sebesar…. A. 5,7 liter
D. 2,7 lter
B. 4,7 lter
E. 1,7 liter
C. 3,7 liter 9. Hubungan antara koefissin muai panjang (α), koefisien muai luas (β) dan koefisien muai volum (γ) adalah …. A. 2 3
3 D. 2 2
B. 2 3
2 E. 3 3
C. 3
3 2
10. Suatu logam setelah dipanaskan pada suhu 110oC panjangnya adalah 2,00078 m. Jika panjang awal logam 2 m, koefisien muai panjangnya adalah …. A. 8,53×10-6 oC-1.
D. 2,25×10-6 oC-1.
B. 5,35×10-6 oC-1.
E. 1,05×10-6 oC-1.
C. 3,55×10-6 oC-1 11. Pemuaian paling dominan yang terjadi pada lembaran seng adalah … A. panjang
C. volum
B. ruang
D. ruas
E. luas
12. Seorang anak ingin mengharumkan lemari pakaiannya sehingga ia memutuskan membeli kapur barus. Kapur barus diletakkan didekat baju namun selang beberapa hari ia melihat kapus barus tersebut mulai mengecil dan bahkan ada beberapa butir yang telah hilang. Maka peristiwa perubahan wujud apa yang terjadi pada kapur barus tersebut…. A. Menguap B. Mengembun
D. Mencair E.Membeku
C. Menyublin 13. Perubahan-perubahan wujud zat yang membebaskan kalor adalah … A. melebur dan menguap
B. membeku dan mengembun
296
C. menguap dan mendidih
E. membeku dan menguap
D. melebur dan membeku 14. Untuk melebur 0,8 kg zat diperlukan 50 kal. Jika 1 kal= 4,2 joule, maka kalor lebur zat tersebut adalah …. A. 2,6 × 104 J/kg
D. 6,2 × 105 J/kg
B. 6,3 × 104 J/kg
E. 6,6 × 105 J/kg
C. 2,6 × 105 J/kg
15. Pada saat air berubah wujud menjadi es maka akan terjadi perubahan .... A. massa
D. berat
B. temperatur
E. massa jenis
C. tekanan 16. Setiap pagi Ani membuatkan kopi untuk bapanya. Setelah menuangkan air panas pada gelas, Ani mencampuri kopi dan gula dengan menggunakan sendok. Selang beberapa detik sendok tersebut menjadi panas. Peristiwa tersebut membuktikan adanya perpindahan kalor secara.... A. Konduksi
D. Radiasi dan konveksi
B. Konveksi
E. Radiasi dan konduksi
C. Radiasi 17. Peristiwa konduksi ditunjukkan oleh …. A. asap pada cerobong pabrik
D. menyerika pakaian
B. angin laut
E. perapian
C. pengering rambut
rumah
atau
unggun
18. berdasarkan konduktivitasnya zat digolongkan menjadi dua, yaitu…. A. skonveksi dan radiasi
D. konduktor dan isolator
B. konveksi dan isolator
E. konveksi dan konduktor
C. radiasi dan konduktor
297
api
19. sebuah batang logam luas penampangnya 10cm2 dan tebalnya 1m. Salah satu ujungnya dipanaskan sehingga beda suhu antara kedua ujungnya 50oC. Jika konduktivitas termalnya 0,2 kal/m s
o
C, maka banyaknya kalor yang
merambat tiap sekon adalah .... A. 0,042 J/s
C. 0,066 J/s
B. 0,055 J/s
D. 0,077 J/s
E. 0,088 J/s
20. Pada siang hari suhu udara di darat lebih tinggi daripada di laut. Hal itu karena kalor jenis tanah( daratan) lebih kecil daripada air laut, dengan kata lain, daratan lebih cepat panas daripada lautan. Oleh karena itu, terjadilah aliran udara (angin) dari laut ke darat yang disebut.... A. Angin Darat
D. Angin Malam
B. Angin Siang
E. Angin tofan
C. Angin Laut 21. Adanya arus konveksi alamiah ditunjukkan oleh …. A. efek rumah kaca B. lemari pendingin
D. pengering rambut E. terjadinya angin darat
C. pendingin mesin mobil 22. Secangkir kopi suhunya 60oC dibiarkan terbuka dalam ruangan yang suhunya 27oC. Apabila luas permukaannya 50 cm2 dan koefisien konveksi 0,8 J/s m K, kalor yang dilepaskan selama 10 menit sebesar …. A. 56,2 J/s.
C. 70,9 J/s.
B. 62,5
D. 79,2 J/s.
J/s.
E. 87,5 J/s.
23. Udara dalam sebuah kamar menunjukan skala 26
o
C, sedangkan suhu
permukaan jendela kacakamar tersebut 16oC. Jka koefisien konveksi 7,5 x 102
Wm-2/oC, maka besar laju kalor yang diterima oleh jendela kaca seluas 0,5m2
adalah…. a. 3,75 x 10-1 W
d. 6,75 x 10-1 W
b. 4,75 x 10-1 W
e. 7,75 x 10-1 W
c. 5,75 x 10-1 W
298
24. Besar energi yang dipancarkan oleh benda yang bersuhu 127oC dan luas permukaannya 2m2 selama 1 menit jika benda tersebut dianggap benda hitam sempurna adalah.... A. 175.104 J B. 180.134 J C. 185.123 J D. 190.140 J E. 195.140 J 25. Perbandingan banyak energi yang dipancarkan dalam bentuk radiasi tiap detik oleh benda hitam pada suhu 27oC dan 327oC adalah …. C. 1 : 32
C. 1 : 8
D. 1 : 16
D. 1 : 4
E. 1 : 2
299
Lampiran 09a Lembar Penilaian Tes Hasil Belajar (THB) Afektif Pendekatan Kontekstual (RPP 01, RPP 02 dan RPP 03)
Petunjuk
Berikut ini diberikan suatu daftar aspek yang akan diamati terhadap aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan cara memberi skor 3, 2 atau 1 pada kolom A, B, C, D, E, F, G, H!
Aspek Penialaian A: Aktif mengikuti proses pembelajaran B: kritis dalam menerima pembelajaran C: Jujur dalam bekerja D: Bekerja sama dalam kelompok E: Disiplin dalam bekerja F: Bertanggung jawab G: Mengemukakan pendapat H : Memiliki sikap ingin tahu
300
Aspek Penilaian Nama Peserta No
Skor Didik A
B
C
Kelompok.... 1 2 3 4 5 6 Kelompok .... 1 2 3 4 5 6 Kelompok ....
301
D
E
F
G
1 2 3 4 5 6 Kelompok .... 1 2 3 4 5 6 Kelompok .... 1 2 3 4
302
5 6
Rubrik
3 2 1
Jika seluruh aspek yang diamati sangat sesuai dengan sebenarnya Jika seluruh aspek yang diamati cukup sesuai dengan sebenarnya Jika seluruh aspek yang diamati tidak sesuai dengan sebenarnya
Pengam at I/II
(..................................
303
Lampiran 09b Lembar Penilaian Tes Hasil Belajar (THB) Psikomotor Pendekatan Kontekstual RPP 01, RPP 02, RPP 03
Petunjuk! Berikut ini diberikan suatu daftar aspek yang akan diamati terhadap aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran (melakukan eksperimen). Penilaian dengan cara memberi skor 0, O,5 atau 1 pada kolom A, B, C!
Aspek Penilaian : A: Terampil dapat memilih alat dan bahan secara benar yang meliputi : Gelas beker 300ml, Pencatat waktu (stop-watch),Termometer , air, Bunsen , minyak goreng, Kaki tiga, Statif, labu erlenmeyer, sedotan, plastisin, alkohol, kesumba, balon, mistar. B: Terampil merangkai alat dan bahan secara benar C: Ketepatan dalam melakukan percobaan KELOMPOK : No.
Nama peserta didik
Aspek yang diamati A
1. 2. 3. 4.
304
B
C
Jumlah skor
5. 6.
KELOMPOK : No.
Nama peserta didik
Aspek yang diamati A
B
Jumlah skor
C
1. 2. 3. 4. 5. 6.
KELOMPOK : No.
Nama peserta didik
Aspek yang diamati A
1. 2. 3. 4. 5. 6.
KELOMPOK :
305
B
C
Jumlah skor
No.
Nama peserta didik
Aspek yang diamati A
B
Jumlah skor
C
1. 2. 3. 4. 5. 6.
KELOMPOK : No.
Nama peserta didik
Aspek yang diamati A
B
Jumlah skor
C
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rubrik : 0 : jika seluruh aspek yang diamati tidak sesuai dengan yang sebenarnya 0,5 : jika seluruh aspek yang diamati sebagian besar sesuai dengan yang sebenarnya
306
1 : jika seluruh aspek yang diamati sesuai dengan yang sebenarnya
Kupang,..........................2016 Pengamat I/II
(.........................................................)
307
Lampiran 10 LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (RPP 03) Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 7 Kupang
Mata pelajaran
: Fisika
Kelas/semester
: X/2
Materi Pokok
: Kalor dan perpindahannya
Pertemuan ke
:
Hari/Tanggal
:
Peneliti
: Gothelma Aqwilina Bria
Petunjuk : Berikut ini akan diberikan kepada Bapak/Ibu daftar aspek pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penilaian dengan cara memberikan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai kondisi riil yang Bapak/Ibu amati. A. Lembar Penilaian Perencanaan Pembelajaran No Aspek Pengamatan Ketersediaan Ya Tidak 1. Silabus a. Guru dalam membuat silabus, menulis identitas silabus yang mencakupi satuan pendidikan mata pelajaran, kelas dan semester. b. Guru dalam membuat silabus menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indicator/tujuan pembelajaran c. Guru dalam membuat silabus merumuskan indicator ke dalam kegiatan pembelajaran d. Guru dalam membuat silabus memperhatikan kesesuaian antara indicator dan kegiatan 308
1
Nilai 2 3
4
2.
3.
4.
pembelajaran e. Guru dalam membuat silabus, menulis materi pokok, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) a. Guru dalam menyusun bahan ajar, menuliskan judul bahan ajar, disesuaikan dengan KD dan materi pokok yang akan dicapai. b. Guru dalam menyusun bahan ajar memperhatikan kesesuaian antara materi ajar dengan indicator pembelajaran c. Isi bahan ajar yang dibuat guru menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Guru dalam menyusun RPP, menulis identitas RPP yang mencakupi satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu b. Guru dalam menyusun RPP, menulis indicator/tujuan pembelajaran c. Guru dalam menyusun RPP, memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai. d. Guru dalam menyusun RPP, menentukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan kontekstual. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) a. Guru dalam menyusun LKPD, menulis KD, indicator dan tujuan pembelajaran. b. Guru dalam menyusun LKPD, menentukan alat dan bahan praktikum yang sesuai dengan materi yang akan 309
dibelajarkan. c. Guru dalam menyusun LKPD, menulis prosedur kerja/kegiatan yang mudah dimengerti. d. Isi LKPD yang dibuat guru sesuai dengan indicator dan tujuan pembelajaran B. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran No Aspek Pengamatan Ketersediaan Ya Tidak 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru memotivasi peserta didik b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru memusatkan perhatian peserta didik dengan cara memperkenalkan alat dan bahan pratikum b. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil (45 orang) c. Guru membagi LKPD kepada setiap kelompok d. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan e. Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk merancang percobaan. Elaborasi a. Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk melakukan percobaan masing-masing sesuai dengan LKPD b. Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk mencatat data hasil pengamatan c. Guru membimbing peserta
310
1
Nilai 2 3
4
3.
4.
5.
didik dalam kelompok untuk menafsirkan pengamatan dan menghubung-hubungkan hasil pengamatan. d. Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk menganlisis data. e. Konfirmasi a. Membuat kesimpulan 1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melaporkan hasil pengamatan di depan kelas secara sistematis dan jelas dan kelompok lain diminta untuk mendengarkan kemudian menanggapinya. 2. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan Kegiatan Penutup a. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik tentang materi pelajaran yang dipelajari b. Guru membantu peserta didik untuk membuat rangkuman pelajaran c. Guru memberikan kuis kepada peserta didik Pengelolahan waktu Guru mengelola waktu dengan baik (mengawali dan mengakhiri pembelajaran sesuai dengan waktu yang disiapkan) Suasana kelas a. Guru antusias dalam kegiatan pembelajaran b. Peserta didik antusias dalam kegiatan pembelajaran
311
C. Penilaian Evaluasi Pembelajaran No Aspek Pengamatan Ketersediaan Ya Tidak a. Guru Membuat kisi-kisi tes hasil belajar produk, afektif, kognitif b. Guru membuat tes hasil belajar produk c. Menetapkan klasifikasi butir soal produk, afektif, psikomotor d. Guru membuat indicator soal produk e. Guru membuat penilaian, psikomotorik dan afektif
1
Nilai 2 3
4
Keterangan: 1 : Kurang Baik, jika seluruh aspek yang diamati tidak sesuai dengan yanng sebenarnya 2 : Cukup, jika sebagian besar yang diamati tidak sesuai dengan yang sebenarnya tetapi masih dapat diterima 3 : Baik, jika seluruh aspek yang diamati seebagian besar sesuai dengan yang sebenarnya 4 : Sangat Baik, jika seluruh aspek yang diamati sesuai dengan yang sebenarnya *Coret yang tidak sesuai Kupang,..........................2016 Pengamat I/II
(.........................................................)
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
Lampiran 14 Hasil Analisis Inferensial
responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
kecerdasan 39 59 60 52 58 70 70 51 60 51 59 39 65 63 56 55 56 60 69 62 58 75 70 40 59 52 63 61 37 58 60
hasil 83 91 87 90 90 93 90 83 88 93 90 81 89 89 86 88 80 93 89 87 90 89 96 85 88 84 89 92 81 85 87
326
NPAR TEST /CHISQUARE=pretest /EXPECTED=EQUAL /STATISTICS DESCRIPTIVES QUARTILES /MISSING LISTWISE /METHOD=MC CIN(95) SAMPLES(31).
NPar Tests [DataSet0]
Descriptive Statistics Percentiles Std. N pretest
31
Mean
Deviation
27.74
50th Minimum
8.575
Maximum
12
44
Chi-Square Test Frequencies pretest Observed N
Expected N
Residual
12
1
3.9
-2.9
16
2
3.9
-1.9
20
4
3.9
.1
24
9
3.9
5.1
28
5
3.9
1.1
32
4
3.9
.1
40
3
3.9
-.9
44
3
3.9
-.9
Total
25th
31
Test Statistics
327
24.00
(Median) 24.00
75th 32.00
pretest Chi-Square
10.548
df
a
7
Asymp. Sig. Monte Carlo Sig.
.160 Sig. 95% Confidence Interval
.161
b
Lower Bound
.032
Upper Bound
.291
a. 8 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 3,9. b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
GRAPH /HISTOGRAM=pretest.
Graph [DataSet0]
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS CI BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN
328
/DEPENDENT hasil /METHOD=ENTER kecerdasan /SCATTERPLOT=(hasil ,*ZPRED) /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).
Regression [DataSet0]
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
hasil
87.94
3.838
31
kecerdasan
57.65
9.408
31
Correlations hasil Pearson Correlation
hasil
1.000
.650
.650
1.000
.
.000
.000
.
hasil
31
31
kecerdasan
31
31
kecerdasan Sig. (1-tailed)
hasil kecerdasan
N
Variables Entered/Removed
Model 1
kecerdasan
Variables
Variables
Entered
Removed
kecerdasan
a
b
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: hasil
b
Model Summary
329
Std.
Change Statistics
Error of the R Model 1
R .650
Adjusted Estimat Square
Square R Square a
R
.423
.403
e
Sig. F
Change F Change
2.966
.423
df1 df2
21.242
1
Change
29
.000
a. Predictors: (Constant), kecerdasan b. Dependent Variable: hasil
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
186.820
1
186.820
Residual
255.051
29
8.795
Total
441.871
30
F
Sig.
21.242
.000
a. Predictors: (Constant), kecerdasan b. Dependent Variable: hasil
Coefficients
a
Unstandardize Standardized d Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
Beta
95% Confidence Interval for B t
Sig.
Lower Bound
1 (Constant) 72.645 3.360
kecerdasan
.265
.058
.650
21.619
.000
4.609
.000
a. Dependent Variable: hasil
330
Upper Bound 6 5 . 7 7 2
.148
79.517
.383
a
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
82.46
92.54
87.94
2.495
31
Residual
-7.499
6.827
.000
2.916
31
Std. Predicted Value
-2.195
1.845
.000
1.000
31
Std. Residual
-2.529
2.302
.000
.983
31
a. Dependent Variable: hasil
Charts
331
332
333
334
335
Lampiran 16 Dokumentasi
336
Pretest
Guru memberikan motivasi
337
Guru menyampaikan tujuan
338
339
340
341
342
343
Mengisi angket
Postest
344
345
346
347
348
349
350
351
352