BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Kemampuan Kapasitas Aerobik Anak Usia 6 Sampai 12Tahun di Daerah Pesisir Pantai dan Daerah Pegunungan a) Perkembangan kemampuan kapasitas aerobikpada anak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai dengan 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai Perkembangan kemampuan kapasitas aerobik anak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai mengalami peningkatan yang cukup stabil di setiap tahunnya. Rata-rata kemampuan kapasitas aerobikpada anak laki-laki yang tinggal di daerah pesisir pantai lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas aerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pesisir pantai. b) Perkembangan kemampuan kapasitas aerobikpada anak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai dengan 12 tahun yang tinggal di daerah pegunungan Perkembangan kemampuan kapasitas aerobikanak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pegunungan mengalami peningkatan yang cukup stabil di setiap tahunnya. Rata-rata kemampuan kapasitas aerobikpada anak laki-laki yang tinggal di daerah pegunungan lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas aerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pegunungan. c) Perbandingan perkembangan kemampuan kapasitas aerobikanak lakilaki dan perempuan pada usia 6 sampai dengan 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dengan yang tinggal di daerah pegunungan Kemampuan kapasitas aerobikpada anak laki-laki usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan mengalami perkembangan yang konsisten. Rata-rata kemampuan kapasitas aerobikpada anak
103
104
laki-laki yang tinggal di daerah pegunungan lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas
aerobikpada
anak
laki-laki
yang
tinggal
di
daerah
pesisir
pantai.Kemampuan kapasitas aerobikpada anak perempuan usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan mengalami perkembangan yang konsisten. Rata-rata kemampuan kapasitas aerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pegunungan lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas aerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pesisir pantai.
2. Perkembangan Kemampuan Kapasitas AnaerobikAnakUsia 6 Sampai 12 Tahun di Daerah Pesisir Pantai dan Daerah Pegunungan a) Perkembangan kemampuan kapasitas anaerobikpada anak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai dengan 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai Perkembangan kemampuan kapasitas anaerobikanakusia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai mengalami peningkatan yang cukup stabil di setiap tahunnya. Rata-rata kemampuan kapasitas anaerobikpada anak laki-laki yang tinggal di daerah pesisir pantai lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas anaerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pesisir pantai. b) Perkembangan kemampuan kapasitas anaerobikpada anak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai dengan 12 tahun yang tinggal di daerah pegunungan Perkembangan kemampuan kapasitas anaerobikanakusia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pegunungan mengalami peningkatan yang cukup stabil di setiap tahunnya. Rata-rata kemampuan kapasitas anaerobikpada anak laki-laki yang tinggal di daerah pegunungan lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas anaerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pegunungan. c) Perbandingan kemampuan kapasitas anaerobikanak laki-laki dan perempuan pada usia 6 sampai dengan 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dengan yang tinggal di daerah pegunungan Kemampuan kapasitas anaerobikpada anak laki-laki usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan mengalami perkembangan yang konsisten. Rata-rata kemampuan kapasitas anaerobikpada
105
anak laki-laki yang tinggal di daerah pegunungan lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas anaerobikpada anak laki-laki yang tinggal di daerah pesisir pantai.Kemampuan kapasitas anaerobikpada anak perempuan usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan mengalami perkembangan yang konsisten. Rata-rata kemampuan kapasitas anaerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pegunungan lebih tinggi dari pada kemampuan kapasitas anaerobikpada anak perempuan yang tinggal di daerah pesisir pantai.
B. IMPLIKASI Implikasi merupakan konsekuensi logis dari hasil yang ditemukan pada penelitian. Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut: Analisis statistik deskripsi data hasil penelitian menunjukkan terjadi perkembangan kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikpada anak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan di wilayah Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan analisis statistik deskripsi data hasil penelitian menunjukkan perbedaan kecepatan perkembangan pada masing-masing usia, jenis kelamin dan topografi tempat tinggal. Perbedaan kecepatan perkembangan kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikdipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetis, lingkungan dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak. Implikasi dari adanya perbedaan pola dan kecepatan perkembangan kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikanak laki-laki dan perempuan yang tinggal di daerah pesisir pantai dan di daerah pegunungan adalah keadaan lingkungan berdasarkan letak topografi ketinggian wilayah memberikan kontribusi positif dalam kaitannya perkembangan kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobik. Kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikanak yang tinggal di daerah pegunungan memiliki perkembangan yang lebih besar dari pada anak yang tinggal di daerah pesisir pantai.Sehingga berkonsekuensi logis dalam pembinaan olahraga hendaknya dilakukan di daerah pegunungan, serta pencarian bakat olahraga hendaknya dicari bibit bibit atlet yang tinggal di daerah pegunungan.Konsekuensi logis berikutnya berdasarkan analisis statistik deskriptif data hasil penelitian yang
106
menunjukan pola dan kecepatan perkembangan tiap umur, tiap jenis kelamin dan tiap-tiap lingkungan tempat tinggal adalah data tersebut dapat menjadi pedoman para guru penjas atau pelatih olahraga tentang pola perkembangan anak usia 6 sampai
12
tahun
untuk
menetukan
standart
dikemudian
hari
apakah
perkembangan tersebut normal atau abnormal.
C. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini maka, dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi guru penjas untuk melaksanakan berbagai macam tes dan pengukuran pengukuran secara berkala kepada perserta didik anakusia 6-12 tahun, misalnya pengukuran antropometrik, pengukuran kemampuan kondisi fisik. Sehingga dapat memantau perkembangan secara berkala. 2. Bagi guru penjas, pelatih dan mahasiswa olahraga untuk menyusun suatu norma evaluasi perkembangan kemampuan fisik untuk anak-anak, anak dan dewasa khusus orang Indonesia. 3. Data kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikpada anak laki-laki dan perempuan usai 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan, akan memberikan gambaran bagi para guru penjas dan pelatih untuk lebih memperhatikan potensi kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikyang
dimiliki
oleh
anak.
Sehingga
dengan
mengetahui
perkembangannya tersebut dapat dijadikan suatu acuan untuk membina bakat sedini mungkin, yang nantinya memberikan kesempatan bagi anak baik di daerah pesisir pantai dan di daerah pegunungan untuk meningkatan kemampuan yang telah dimilikinya melalui pelatihan dan pemanduan bakat oleh guru penjas dan pelatih. 4. Data kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikpada anak laki-laki dan perempuan usai 6sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan, akan memudahkan bagi para guru penjas dan pelatih mengarahkan cabang olahraga yang sesuai dengan perkembangan kemampuan yang dimiliki.
107
5. Secara alami daerah pegunungan memiliki pengaruh yang positif bagi peningkatan kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobikkarena daerah pegunungan terjadi proses adaptasi fisiologis tubuh dengan keadaan lingkungan tempat tinggal, sehingga dalam rangka pembibitan atlet, pelatih lebih memilih anak yang tinggal di daerah pegunungan. 6. Untuk pelatihan jangka panjang bagi atlet yang memerlukan peningkatan kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobiksebaiknya ditempatkan di wilayah pegunungan, selain itu memudahkan guru penjas dan pelatih menentukan tempat yang tepat untuk prestasi olahraga. 7. Dengan hasil penelitian ini diharapkan pelatih olahraga nantinya bisa digunakan untuk pemetaan potensi olahraga yang berhubungan dengan kemampuan kapasitas aerobik dan anaerobik. Pemetaan potensi olahraga ini adalah merupakan cara unggulan suatu daerah untuk pemanduan bakat atlet-atlet yang tinggal di wilayah tersebut. 8. Untuk melengkapi data komponen kemampuan fisik pada anak laki-laki dan perempuan usia 6 sampai 12 tahun yang tinggal di daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan perlu dilakukan penelitian berikutnya mengenai perkembangan komponen fisik yang lain,sehingga memberikan gambaran bagi guru penjas dan pelatih mengarahkan cabang olahraga yang sesuai dengan perkembangan kemampuan fisik yang dimiliki.